Anda di halaman 1dari 9

DESAIN APLIKASI SIG UNTUK INFORMASI SEBARAN SEKOLAH

Arief Laila Nugraha & Haniah Program Studi Teknik Geodesi Fakultas Teknik - Undip Phone. 024-76480788 Email. arief@undip.ac.id ; jurusan@geodesi.ft.undip.ac.id

ABSTRAK
Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Permasalahan dalam bidang pendidikan yang ada saat ini diperlukan suatu kebijakan dari pemerintah yang komprehensif dan bersifat multidimensi. Informasi sebaran sekolah dapat dijadikan data awal guna menentukan kebijakan lebih lanjut. Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai sistem yang mampu mengakomodasi data spasial yang ber-georeference dengan data atribut menjadi sebuah tampilan yang mampu memberikan analisis keruangan. Dengan adanya pengembangan SIG untuk informasi sebaran sekolah, pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional dapat menghasilkan suatu strategi spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial Decision Support System). Kata kunci : pendidikan, SIG, data spasial, georeference, strategi spasial

1. Latar Belakang Dalam Pasal 1 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) tahun 2003 disebutkan bahwa pendidikan adalah adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Mengingat hal tersebut pembangunan pendidikan memerlukan perencanaan, dengan memperhatikan perkembangan lingkungan strategisnya, baik dalam lingkup nasional maupun global. Dengan demikian pendidikan harus dibangun dalam keterkaitannya secara fungsional dengan berbagai bidang kehidupan, yang masingmasing memiliki persoalan dan tantangan yang semakin kompleks. Dalam perspektif demikian, pendidikan harus lebih berperan dalam membangun seluruh potensi manusia agar menjadi subyek yang berkembang secara optimal dan bermanfaat bagi masyarakat dan pembangunan nasional. Untuk itu diperlukan perencanaan yang matang dalam

pembangunan pendidikan. Kesalahan-kesalahan di masa lampau seperti pendirian sekolah yang tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat setempat, adanya sekolah yang tidak mendapatkan murid dikarenakan faktor lokasi yang jauh dari jangkauan masyarakat dan lain sebagainya semestinya tidak terjadi. Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan berbagai kelebihannya diharapkan mampu memberi manfaat bagi dunia pendidikan, terutama dalam memberikan informasi guna merencanakan prasarana pendidikan yang lebih berorientasi kepada kebutuhan berdasarkan faktor lokasi dan kemungkinan pengembangannya berdasarkan keberadaannya di lokasi tersebut. Informasi yang akurat dan handal membutuhkan sebuah sistem yang dapat mengelola data atau informasi dengan baik, dalam artian data atau informasi yang diperoleh dapat dipanggil kembali dan diperbarui menurut kebutuhan secara konsisten dan kontinue. Sistem informasi geografis (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Berbeda dengan sistem informasi yang lain, SIG mempunyai kemampuan analisis spasial, di mana kemampuan ini dapat memberikan gambaran yang lebih komprehensif dibandingkan dengan sistem informasi yang hanya berbasis statistik. Adanya komponen spasial ini, prasarana pendidikan dapat dilihat kondisinya berdasarkan keberadaan lokasi sarana tersebut, misalnya dari kemudahan keterjangkauan (aksesibilitas), luas wilayah layanan, serta karakteristik lain yang berkaitan dengan komponen spasial (keruangan), selain juga dari kondisi fisik prasarana tersebut yang merupakan data deskriptif dengan mengacu pada komponen geografis. Guna tercapainya hal tersebut informasi yang memadai mengenai kondisi pendidikan di Indonesia perlu disusun, sehingga dapat memberikan masukan yang berguna bagi para pengambil keputusan dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia. 2. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan meliputi ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup materi. Ruang lingkup wilayah adalah batasan ruang di mana kajian ini dilaksanakan, sedangkan ruang lingkup materi adalah batasan non-spasial berupa karakteristik pekerjaan dan hasil-hasil yang diharapkan sebagai output dari pekerjaan tersebut.

Dalam perkembangan informasi sekolah, diperlukan sumber informasi yang selengkap dan seakurat mungkin. Maka untuk ruang lingkup ini, diperlukan kesediaan dari dinas atau pun pemerintah daerah seluruh Indonesia untuk mulai dan sesegera mungkin menghimpun data baik spasial ataupun non-spasial guna terciptanya SIG sebaran sekolah secara menyeluruh. 3. Metodologi dan Pelaksanaan Secara garis besar, pembuatan SIG untuk sebaran sekolah dapat dilaksanakan dengan tahapan seperti berikut :

Sedangkan lingkup materi pelaksanaan SIG itu sendiri meliputi tahapan-tahapan pekerjaan berikut ini : 1. Identifikasi kebutuhan informasi pada pengguna sistem. Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap kebutuhan pengguna, dengan melakukan wawancara dan diskusi terarah (FGD) antara pengguna

(diwakili oleh tim teknis) dan pengembang sistem, sehingga diharapkan dapat diketahui kebutuhan data dan informasi sesuai dengan sistem informasi yang akan dikembangkan. 2. Tahap akuisisi data. Pada tahap ini dilakukan akuisisi data yang relevan, terutama dengan survai lapangan, dengan melihat kebutuhan data dari pengguna. Pengecekan lapangan dilakukan untuk mendapatkan kondisi riil di lapangan, mengingat data-data berbasis geografis memerlukan pengamatan lapangan sebagai basis analisis. 3. Tahap Pengolahan Data dan Pengembangan Sistem Informasi. Pada tahapan ini pengembang sistem melakukan kompilasi data dan penyusunan basis data serta pemrograman untuk keperluan input, proses dan output data. Pada tahap ini terdapat lima kegiatan yang dilaksanakan yaitu : a) Tahap persiapan Pekerjaan yang dilakukan pada tahap ini meliputi pengumpulan data dan informasi yang relevan berupa data-data tekstual, peta-peta, hasil studi terdahulu dan referensi lainnya yang dapat mendukung pembuatan sistem informasi sarana pendidikan. b) Pengolahan data tekstual Pekerjaan ini mencakup penentuan dan penyusunan struktur basis data untuk tiap entiti (obyek), pengkajian laporan dan peta, pemilahan data, pemasukan data, dan verifikasi data apabila diperlukan. c) Pengolahan data spasial Pekerjaan ini mencakup analisa peta dasar, peta lokasi sarana pendidikan yang data tekstualnya telah di data dalam pekerjaan pada butir a) dan pengolahan data spasial secara dijital, d) Integrasi data tekstual dan spasial ke dalam SIG Hasil dari pengolahan data tekstual dan spasial tersebut di atas di integrasikan dalam suatu sistem informasi geografis dengan memanfaatkan teknologi RDBMS dengan perangkat lunak SIG. seperti editing feature, pembuatan topologi, dan pembuatan layout peta digital.

e) Pembuatan program aplikasi SIG Hasil pekerjaan akan berupa Program Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) yang terbentuk dalam suatu peta digital tematik yang informasinya mencakup berbagai hal yang berhubungan dengan sarana pendidikan, yang dilengkapi dengan kostumasi untuk keperluan input, manipulasi data (querying, searching) dan output (layout peta atau data atribut). 4. Tahap evaluasi sistem Sebelum diimplementasikan sistem informasi sarana pendidikan ini akan diujicoba dan dievaluasi dengan melibatkan pengguna sehingga dapat diketahui kinerja sistem serta dilakukan perbaikan-perbaikan yang dianggap perlu. 5. Tahap implementasi sistem Setelah melalui tahapan evaluasi dan sistem dinyatakan layak, sistem dapat diimplementasikan. Pada tahap ini sistem sudah dapat bekerja optimal, pengguna bertanggungjawab dalam memaksimalkan penggunaannya. Segala proses yang berhubungan dengan input data, pembaruan maupun manipulasi data telah berada sepenuhnya dalam wewenang pengguna. Dengan tahapan-tahapan pelaksanaan diatas dapat diperoleh desain aplikasi SIG dengan baik dan dapat diterapkan untuk semua wilayah di Indonesia. 4. Hasil dan Rekomendasi 4.1 Hasil Hasil yang diharapkan adalah apa yang secara spasial dan atribut yang ditampilkan dalam program aplikasi SIG sebaran sekolah sesuai dengan apa yang ada di lapangan, baik itu lokasi diatas permukaan bumi, kondisi bangunan, ataupun kondisi administratif yang ada pada sekolah tersebut. Pada makalah ini, penulis memberikan contoh hasil program aplikasi SIG yang pernah dilaksanakan di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 1. Tampilan Program Aplikasi (Display System) Hasil pengembangan program aplikasi SIG Sarana Pendidikan Kabupaten Sintang adalah perangkat lunak dengan memakai bahasa pemrograman Visual Basic

dengan Map Basic sebagai penghubung antara Visual Basic dengan software SIG Map Info. 2. Fasilitas Pencarian (Query System) Fasilitas ini digunakan untuk memudahkan pengguna dalam pencarian data. Untuk volume data yang sedikit mungkin fasilitas ini tidak terlalu dibutuhkan, namun apabila volume data yang ada besar, maka fasilitas ini sangat dibutuhkan untuk memudahkan penelusuran data yang dibutuhkan pengguna. Sistem query yang baik akan mengefektifkan waktu yang dibutuhkan pengguna dalam pencarian data. Berikut ini adalah contoh tabel dari sarana pendidikan di Kabupaten Sintang, terdapat beberapa item data seperti NSS, Nama Sekolah, Kecamatan, Status, dan beberapa item lain yang bisa ditambahkan. Mencari data dari tabel tersebut untuk mencari nama sekolah tidaklah sulit, namun apabila dilanjutkan dari data sekolah tersebut, berapa jumlah siswanya, bagaimana kondisinya tentu akan membutuhkan alat bantu untuk mendapatkan informasi pada baris dan kolom data yang sesuai, sehingga informasi yang didapatkan sesuai dengan data yang ada. Pencarian akan menjadi merepotkan ketika jumlah atau volume data telah bertambah besar, belum lagi data yang dicari tidak hanya satu atau dua data, sehingga human error dapat muncul karena berbagai faktor kondisi saat pencarian. Fasilitas pencarian data pada program aplikasi dimaksudkan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya human error, sehingga kesalahan informasi dari hasil pencarian data dapat diminimalkan.

Contoh Tampilan SIG Pencarian Sekolah

Contoh Tampilan SIG Database Sekolah 4.2 Rekomendasi

Dari hasil aplikasi SIG sebaran sekolah diharapkan memberikan dampak positif bagi perkembangan dunia pendidikan. Disamping itu juga, dapat membantu bagi para pembuat kebijakan untuk membuat keputusan yang tepat dalam segala hal yang berkaitan dengan pendidikan. Namun, sistem ini akan mencapai hasil yang diinginkan bila dalam proses pelaksanaan, pengoperasian, up dating, dan perawatan dilakukan dengan baik dan benar.

Berikut beberapa rekomendasi dari penulis dalam pembuatan aplikasi SIG sebaran sekolah, yaitu : 1. Data spasial dalam hal ini peta dasar dari SIG, hendaknya mempunyai georeference yang jelas sehingga bila ditambahkan data spasial dari daerah yang baru tidak perlu dilakukan proses dari awal. 2. Pengambilan data posisi dengan GPS (handheld ataupun geodetic) juga diperlukan setting georeference yang sama dengan peta dasar SIG. 3. Untuk data atribut, hendaknya dilakukan up dating sesuai dengan kondisi yang terbaru baik itu data tabular maupun data grafik/foto sehingga benar-benar merupakan representasi dari kondisi sekolah yang terkini. 4. SIG sebagai sistem berbasis komputer tentunya membutuhkan spesifikasi tertentu sehingga meningkatkan kerja dari aplikasi SIG tersebut. 5. Perlu penempatan khusus untuk aplikasi SIG ini sehingga orang (user) bisa mengakses lebih mudah yang kedepannya bisa dilakukan SIG berbasis intra ataupun internet. 6. Perawatan aplikasi ini sendiri juga membutuhkan personil yang benar-benar mengetahui SIG sehingga bila terjadi error bisa segera teratasi. 5. Kesimpulan Dari hasil makalah diatas, penulis dapat mengambil kesimpulan antara lain :

Untuk memberikan layanan yang lebih baik dari permasalahan informasi sebaran sekolah, maka diperlukan teknologi SIG untuk mengatasi maslah tersebut. Aplikasi SIG sebaran sekolah merupakan sistem berbasis komputer yang bersifat user friendly sehingga pemakai dapat dengan mudah menjalankan atau pun mengaksesnya. Data dari aplikasi SIG sebaran sekolah baik itu data spasial maupun tabular harus benar-benar merepresentasikan keadaan yang sesungguhnya (baik secara georeference spasialnya maupun kondisi sarana prasarana sekolah) dari kondisi sekolah. Dengan adanya aplikasi SIG sebaran sekolah dapat dijadikan sumber informasi yang aktual sehingga Pejabat pembuat keputusan (Departemen Pendidikan)

dapat menghasilkan suatu strategi spasial pendidikan dengan konsep SDSS (Spatial Decision Support System) untuk penentuan kebijaksanaannya. Daftar Pustaka Aronoff, Stan, 1989. Geographic Information System : A Management Perspective. WDL Publications, Ottawa, Canada Burrough, PA & McDonnel, RA, 1998. Principles of Geographical Information System. Oxford University Press Inc, New York Charter, Denny & Agtrisari, Irma, 2003. Desain dan Apilkasi GIS (Geographical Information System). PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Halvorson, Michael, 2002. Visual Basic 6.0 : Step by Step. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Prahasta, Eddy, 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. CV. Informatika, Jakarta Permatasari, Nadya, 1998. Analisis Penetapan Lokasi ATM Baru Bank X di Surabaya. Skripsi S-1 Teknik Industri ITS, Surabaya User Guide, Map Info Profesional, 2001, Map Info Coorp Troy, New York User Guide, Map Basic Development Environtment, 2001, Map Info Coorp Troy, New York Walijanto, 2000. Sistem Basis Data (Analisis dan Pemodelan Data). J&J Learning, Yogyakarta Zolanda, Andri, 2002. Analisa Penentuan Lokasi ATM dengan Pendekatan SIG. Skripsi Teknik Informatika S-1 ITS, Surabaya

Anda mungkin juga menyukai