Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH DEFENSIN TERHADAP KARIES

Disusun oleh : Dewi Kurniasih (04121004040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA TA 2013/2014

Abst !" Antimicrobial peptides (AMPs) are among the repertoire of host innate ammune defense. In the oral cavity, several AMPs are present in saliva and have antimicrobial activities against oral bacteria, including Streptococcuc mutans, a primary etiologic agent of dental caries. In human the two main antimicrobial peptide families are defensins and cathelicidins. efensins are small anti! microbial peptides produced by epithelial cells. "hese peptides have a broad range of actions against microorganisms, including #ram!positive and #ram! negative bacteria. efensins are found in saliva and others compartments of the body. $uman defensins in saliva may contributes to vulnerability or resistance to caries. Keyword : Saliva, Antimicrobial Peptides, Defensins, Caries

P#$%!&'('!$ Saliva memegang peranan penting dalam kesehatan mulut. Saliva diproduksi dan disekresi dari kelenjar saliva. nit sekret utama dari kelenjar saliva adalah kumpulan dari sel!sel "ang dise#ut a$ini. Sel!sel ini mengeluarkan $airan "ang mengandung air% elektrolit% mukus% en&im dan antimikro#al peptida. 'ntimikro#ial peptida adalah #agian penting dari sistem pertahanan host "ang memiliki kemampuan untuk mem#unuh mikro#a. (ada manusia ada dua antimikro#ial peptida utama% "aitu de)ensin dan $atheli$idins. De)ensin adalah antimikro#ial peptida ke$il "ang mengganggu struktur atau )ungsi dari mem#ran sel mikro#ial% dan ditemukan dalam saliva dan #agian lain dari tu#uh. *ukti "ang dikumpulkan #ahwa de)ensin #erperan penting dalam pertahanan melawan patogen dan dipertim#angkan se#agai #agian dari respon imun. De)ensin se$ara umum #erperan dalam kesehatan mukosa% memungkinkan #ahwa peptida ini dapat dipertim#angkan se#agai )aktor #iologi "ang #erpengaruh pada kemun$ulan karies.1 De)ensin ka"a sistein peptida kationik. +ni ditandai oleh enam sistein residu dan o#ligasi disul)ida% kemudian di#agi lagi menjadi (,% -% dan .) #erdasarkan orientasi sistein dan konektivitas o#ligasi disul)ida. (ada manusia% ,!de)ensin menunjukkan granula neutro)il le#ih tinggi% dan -!de)ensin (h*D) adalah sekresi

glandula dari mukosa epitel. Keduan"a dapat ditemukan dalam saliva dan $airan $elah gingiva dan #erperan dalam kolonisasi awal oleh patogen.2 De)ensin mempun"ai aktivitas melawan #er#agai ma$am #akteri% jamur dan virus. /ekanisme utama aktivitas antimikro#ial dari semua de)ensin dapat melalui interaksi dengan mem#ran dari invasi mikro#a "ang melepas kandungan sel. Kemun$ulan de)ensin dalam saliva menunjukkan peranan potensial dalam melindungi struktur gigi dari #akteri "ang menginduksi terjadin"a karies. 0leh karena itu% akan di#ahas le#ih lanjut mengenai pengaruh de)ensin "ang terkandung dalam saliva terhadap terjadin"a karies. A$t)*)+ ,b)!( P#-t)%#s .AMPs/ '/(s menjadi garis pertahanan pertama dalam patogenesis di rongga mulut. '/( digam#arkan #erdasarkan karakteristik struktur dan kimia : peptida tanpa $"stein ($atheli$idin% 1123)% peptida dengan tiga ikatan disul)ida (, dan -! de)ensins)% peptida dengan proporsi asam amino "ang tidak #iasan"a (histatin). *erdasarkan penelitian didapat #ahwa de)ensin dan $atheli$idin 1123 #erperan se#agai agen anti#akterial dalam rongga mulut% ketika histatin se#agai agen anti)ungal utama. Ke#eradaan '/(s dalam saliva dan rongga mulut diperkirakan karena mereka mungkin mempun"ai peran dalam melindungi struktur gigi se#aik proteksi pada mukosa. *e#erapa alasan untuk dugaan ini% karena '/(s mempun"ai aktivitas antimikro#a% aksin"a sinergis dengan antimikro#ial lainn"a% menstimulasi sistem imun dan )ungsi memproduksi +g' se#aik dalam produksi +g4% '/(s ini mungkin #er)ungsi untuk men$egah )ormasi #io)ilm.2 *erdasarkan data hasil penelitian% diperoleh #ahwa S.mutans le#ih resisten terhadap host '/(s dalam plak. '/(s saliva mungkin #erperan dalam mempertahankan kesehatan mulut dengan mem#atasi pertum#uhan organisme patogenik seperti S.mutans. S.mutans dari individual dengan karies menunjukkan resistensi tinggi terhadap '/(s saliva% di#andingkan dengan individu #e#as

karies. (er#edaan signi)ikan terdapat pada 56(!1!2% 5*D!2!2 dan 11!23 dengan variasi konsentrasi.4 7a#el 1 : 'ntimikro#ial peptida dalam saliva

D#0#$s)$ De)ensin adalah antimikro#a peptida kationik ke$il. *e#erapa de)ensin% terutama pada manusia adalah -!de)ensin!2 (5*D!2) dan -!de)ensin!2 (5*D!2)% mengandung domain ,!heliks pada 6!terminus. De)ensin terdiri dari #e#erapa asam amino #ermuatan positi) "ang menguntungkan% #erinteraksi dengan mem#ran mikro#a #ermuatan negati)% mem#entuk struktur "ang kompleks% seperti stru$ture dimeri8. Selain itu% de)ensin peptida mengandung hidro)o#ik dan hidro)ilik domain dalam molekul mereka% "ang dise#ut amphipathi$ struktur. Semua si)at ini% mem#uat de)ensin $o$ok untuk integrasi mem#ran "ang akhirn"a mengarah pada pem#entukan pori dalam mem#ran. /ekanisme dari pem#entukan pori de)ensin kemudian di"akini menjadi proses penting dalam )ungsi antimikro#a mereka. 0leh karena itu% telah ditunjukkan oleh sejumlah penelitian #ahwa de)ensin mengerahkan spektrum "ang luas untuk kegiatan antimikro#a terhadap #akteri gram!negati) dan gram! positive% jamur% dan #e#erapa virus "ang men"elimuti.9

4am#ar : ') 5*D!1% *) 5*D!2% :) 5*D!2 De)ensin pada manusia di#agi menjadi dua su#)amili% "aitu ,!de)ensins dalam neutro)il dan -!de)ensins dalam epitel% histatin pada saliva. 12%#0#$s)$s Dalam su#)amili ,!de)ensin % empat dari enam ,!de)ensin % neutro)il peptida !1% !2% !2% dan !4 (56( !1% !2% !2% dan !4)% disintesis dan disimpan dalam #utiran neutro)il% sementara dua lainn"a ,!de)ensin % de)ensin!9 dan !; (5D !9 dan !;)% disintesis dan disimpan dalam #utiran sel (aneth % sel epitel khusus terletak di kriptus dari 1ie#erkuhn dari intestine. Dikodekan oleh gen "ang sama% pro! peptida 56( ! 1 % !2 % dan !2 terdiri dari <4 asam amino% menghasilkan ukuran "ang #er#eda dari peptida "ang disimpan dalam granules a&urophili$. =umlah asam amino dalam peptida 56(!1 % 56(!2 % dan 56(!2 #ervariasi. Di sisi lain% 5D!9 dan 5D!; disimpan dalam #utiran sel (aneth dan kemudian diakti)kan oleh tripsin ke lumen usus. 56(!4 dikodekan oleh gen lain% dan memiliki urutan asam amino "ang #enar!#enar #er#eda dari 56(!1% 56(!2% dan 56(!2% han"a meninggalkan karakteristik sistein identik dan #e#erapa arginines.9 56(1!2 dalam saliva dapat #erkontri#usi untuk resistensi terhadap karies dengan #ahan antimikro#ial langsung (sendiri atau dengan kom#inasi komponen saliva lain) atau dengan pen$egahan pem#entukan #io)ilm pada permukaan

gigi"ang mungkin untuk mengikat #akteri luar pada mem#ran. Kekuatan ion "ang lemah dalam saliva% kondusi) untuk aktivitas antimikro#ial dan mungkin #eraki#at pada )lora dalam mulut dan e)ek positi) pada kesehatan gigi. =umlah "ang rendah dari 56(1!2 mungkin menghasilkan peningkatan terhadap kerentanan karies. 32%#0#$s)$s -!de)ensin dianggap penghalang pertama terhadap in)eksi #akteri karena sel!sel epitel di kulit dan mukosa "ang memproduksin"a. >mpat -!de)ensin (h*D1!4) telah diidenti)ikasi dalam #e#erapa organs. h*D1 adalah konstituti)% dan peptida lain menunjukkan induksi melalui kontak #akteri. h*D1 dan h*D2 e)ekti) terutama pada #akteri 4ram!negati)% sedangkan h*D2 e)ekti) pada #akteri 4ram!positi) dan negati).; (ada dasarn"a -!de)ensin dihasilkan dalam sel epitel "ang men$akup #e#erapa jaringan dan organ% terutama kulit dan permukaan mukosa pen$ernaan% perna)asan% dan saluran urogenital. 5an"a h*D!1% !2% dan !2 "ang dihasilkan pada mulut. h*D!1 dan h*D!2 #erlokasi di sel epitel "ang #erdi)erensiasi pada lapisan supra#asal dari epitel gingiva normal% h*D!2 dihasilkan pada sel epitel "ang tidak terdi)erensiasi dalam lapisan #asal% dikarenakan peran potensial untuk h*D! 2 se#agai penerus sin"al ke sel jaringan ikat.9 *er#agai tanda adan"a dari beta defensin % (D>?*1) dalam mulut dapat dilihat pada individu dengan resiko pen"akit periodontal atau karies. 'da #e#erapa tanda adan"a peran D>?*1 dalam pen"akit periodontal atau karies. 7anda "ang ditunjukkan D>?*1 pada rongga mulut ketika adan"a mikroorganisme. D>?*1 juga disekresi dalam $airan% seperti $airan sulkus gingiva dan saliva% "ang diduga #ahwa kemun$ulan D>?*1 mungkin #erperan dalam menjaga gingival normal dan kesehatan rongga mulut. D>?*1 pada karies #ere)ek dengan kolonisasi mikro#ial% S. Mutans, &actobacillus, Actinomyces.3 D#0#$s)$ %!$ "! )#s *erdasarkan penelitian% didapatkan hasil #ahwa peptida h*D1 dan h*D2 memiliki e)ekti)itas rendah dalam melawan #akteri gram!positi). >)ek

antimikro#ial dari h*D2 le#ih kuat di#andingkan dengan h*D1 dan h*D2. h*D2 mempun"ai aktivitas anti#akterial terkuat% karena h*D2 merupakan peptida paling dasar dan #ermuatan positi) diantara "ang lain. Di#andingkan dengan #akteri gram!negati)% #akteri mulur gram!positi) menunjukkan kerentanan tinggi terhadap peptida ini. Diantara strepto$o$$us mulut% S.mutans mempun"ai kerentanan paling tinggi terhadap h*D2. 0leh karena itu% antimikro#a peptida dalam air liur dapat mempengaruhi komposisi #akteri mulut. Se#alikn"a% S. mutans dan @ atau S. Sobrinus dalam plak gigi hadir se#agai agregat #ersama dengan spesies #akteri lainn"a. Dengan demikian% mereka melindungi diri dengan mem#entuk #io)ilm dan memproduksi eksopolisakarida% "ang mungkin men$egah paparan antimikro#a peptida. 0leh karena itu% antimikro#a peptida #isa menjadi salah satu dari tekanan selekti) #ahwa sel!sel #akteri perlu diatasi dalam rangka menjajah lokus tertentu di lingkungan mulut% seperti plak gigi dan air liur.; Dalam penelitian lain% ditemukan jumlah total protein saliva le#ih tinggi pada su#"ek dengan karies daripada su#"ek #e#as karies. Karena konsentrasi protein dalam saliva juga tergantung pada laju aliran saliva% mungkin #ahwa su#"ek dengan karies akti) ini memiliki laju aliran saliva le#ih rendah dari su#"ek #e#as karies% "ang men"e#a#kan protein le#ih terkonsentrasi di saliva dan peningkatan kerentanan terhadap karies gigi. (enjelasan lain adalah #ahwa su#"ek dengan karies akti) mungkin memiliki konsentrasi komponen protein "ang le#ih tinggi dalam saliva "ang #erpotensi mem)asilitasi pem#entukan karies gigi. *e#erapa studi telah men"arankan peran protein saliva spesi)ik dalam adhesi #akteri ke permukaan mulut dengan mem#entuk #io)ilm% atau pelli$les. Se#uah studi #aru!#aru ini juga melaporkan korelasi positi) antara jumlah protein dan glikoprotein saliva!dihasilkan adhesi hidroksiapatit S. Mutans. =umlah komponen saliva% ketika teradsorpsi pada permukaan oral% digam#arkan untuk mediasi interaksi molekul dengan #akteri mulut% termasuk mu$ins% ,!amilase% )i#rone$tin dan (A(s. 0leh karena itu% pelikel ini dimediasi adhesi #akteri "ang #isa mem#erikan dasar kuat #agi pem#entukan plak gigi diisi dengan proporsi "ang $ukup $ariogens meningkatkan risiko gigi karies. Selain itu% peran protein saliva

se#agai sum#er nutrisi untuk #akteri oral juga telah disarankan. Selama pem#entukan plak gigi% #akteri mungkin mem#utuhkan protein saliva spesi)ik "ang dapat mem#erikan nutrisi untuk meta#olisme% diikuti pertum#uhan le#ih lanjut% penggandaan dan agregasi terjadi.4 56(1 ! 2 dalam saliva dapat juga mem#erikan kontri#usi untuk resistensi terhadap karies oleh si)at antimikro#a langsung (#aik sendiri atau dalam kom#inasi dengan komponen saliva lain) atau dengan men$egah pem#entukan #io)ilm pada permukaan gigi melalui kemampuann"a untuk mengikat mem#ran luar #akteri . 7ingkat '/( "ang ditemukan dalam saliva pada penelitian ini adalah di kisaran antimikro#a "ang e)ekti) untuk )ungsi -!de)ensin vs S. mutans meskipun e)ektivitas 56(s terhadap S. mutans #elum dilaporkan . Kekuatan ion rendah dalam saliva% kondusi) untuk aktivitas antimikro#a dan dengan demikian dapat mempengaruhi )lora rongga mulut dan mem#erikan suatu e)ek menguntungkan pada kesehatan gigi. Selain itu% ,! dan -!de)ensin juga memiliki imunomodulator lain dan e)ek $hemoattra$tant% dan individu dengan resiko tinggi mungkin memperoleh man)aat dari e)ek ini. Ke#alikan korelasi 56(1!2 dengan karies menunjukkan kemungkinan e)ek pelindung. Se#alikn"a% rendahn"a tingkat 56(1!2 mungkin mengaki#atkan peningkatan kerentanan terhadap karies.2 De)ensin dalam saliva potensial se#agai )aktor #iologi "ang

mempengaruhi respon karies. 'dan"a de)ensin "ang le#ih tinggi dalam saliva menunjukkan #ahwa mereka mungkin memiliki peran sentral dalam melindungi struktur gigi dari karies gigi serta melindungi mukosa mulut. 7ingkat saliva "ang tinggi dan ke#eradaan #eta de)ensin mungkin merupakan respon #iologi jaringan mulut terhadap karies.

D!0t! -'st!"!

1. *arrera% 4irolamo =ose. 7ortolero% 4a#riela San$he&. Aivas% 'driana. ?lores% :armen. 4on&ales% =ose >manuele. +n$reased e8pression and levels o) human - de)ensins (h*D2 and h*D4) in adults with dental $aries. Bol 2(2) : CC!<3. 2012 2. (eppeme"% 'dam. :hikindas% /i$hael 1. 'nti#a$terial peptides: opportunities )or the prevention and treatment o) dental $aries. Bol 2 : ;C! <;. 2011 2. Dale% *everl" '. 7ao% Aen$huan. Kim#all% =anet A. =urevi$% Ai$hard =. 0ral antimi$ro#ial peptides and #iologi$al $ontrol o) $aries. Bol ; : S12. 200; 4. (hattarataratip% >karat. 0lson% *onn". *ro))itt% *ar#ara.et all.

Strepto$o$$us mutans strains re$overed )rom $aries!a$tive or $aries!)ree individuals di))er in sensitivit" to host anti!mi$ro#ial peptides. Bol 2; (2) : 1C3!1<<. 2011 9. Krisanaprakornkit% Sutti$hai. Khongkhunthian% Sakornrat. 7he Aole o) 'ntimi$ro#ial (eptides in (eriodontal Disease ((art +): an 0verview o) 5uman De)ensins and :atheli$idin. Bol 1 : 22!44. 2010 ;. 0uhara% Ka&uhisa. Komatsu&awa% 5itoshi% Damada% Sakuo.et all. Sus$epti#ilities o) periodontopathogeni$ and $ariogeni$ #a$teria to anti#a$terial peptides% -!de)ensins and 1123% produ$ed #" human epithelial $ells. Bol 99 : CCC!C<;. 2009 3. 0&turk% '. ?amili% (. Bieira%'.A. 7he antimi$ro#ial peptide D>?*1 is asso$iated with $aries. 2010

Anda mungkin juga menyukai