Anda di halaman 1dari 12

Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan indikator yang paling penting untuk melakukan penilaian

kemampuan suatu negara untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan, khususnya dalam bidang obstetri. Adapun penyebab kematian perinatal adalah kelainan kongenital, prematuritas, trauma persalinan, infeksi, gawat janin dan asfiksia neonatorum. Terjadinya gawat janin di sebabkan oleh induksi persalinan, infeksi pada ibu, perdarahan, insufisiensi plasenta, prolapsus tali pusat, kehamilan dan persalinan preterm dan postterm. Persalinan postterm menunjukkan bahwa kehamilan telah melampaui waktu perkiraan persalinan menurut hari pertama menstruasinya. Kehamilan postterm, disebut juga kehamilan serotinus, kehamilan lewat waktu, kehamilan lewat bulan, prolonged pregnancy, extended pregnancy, postdate/ pos datisme atau pascamaturitas, adalah kehamilan yang berlangsung !" minggu #"$! hari% atau terakhir menurut rumus &aegele dengan siklus haid rata'rata "( hari.)." Kehamilan postterm terutama berpengaruh terhadap janin sampai kematian janin. Ada janin yang dalam masa kehamilan !" minggu atau lebih berat badannya meningkat terus, ada yang tidak bertambah, ada yang lahir dengan berat badan kurang dari semestinya, atau meninggal dalam kandungan karena kekurangan *at makanan dan oksigen. Kehamilan postterm mempunyai hubungan erat dengan mortalitas, morbiditas perinatal, ataupun makrosomia. +ementara itu, risiko bagi ibu dengan kehamilan postterm dapat berupa perdarahan pascapersalinan ataupun tindakan obstetri yang meningkat.)., -. A&A.&/+-+ Keluhan 0tama Pasien datang dengan rujukan dari bidan karena lewat bulan. 1iwayat Penyakit +ekarang

Pasien datang ke -23 1+ Tugurejo dengan keluhan hamil lewat bulan, kenceng'kenceng #4% jarang, keluar lendir darah dari jalan lahir #'%, keluar air ketuban dari jalan lahir #'%, gerakan janin #4% masih dirasakan. 5ari Pertama 5aid Terakhir Taksiran Partus ")'6"'"6)" "('))'"6)"

1iwayat &ikah )x selang pernikahan yang sudah berjalan )) tahun. 1iwayat obstetri 2,P"A6 ). Perempuan, +7, aterm, di 1+, 889 ,,66 gr, umur sekarang : tahun ; bulan, sehat. ". Perempuan, +7, aterm di 1+, 889 ,,66 gr, umur sekarang " tahun , bulan, sehat ,. 5amil ini

1iwayat K8 +untik , bulan, lepas " tahun yang lalu. Status Obstetrikus Palpasi :

Pemeriksaan 9eopold -. T<0 ,) cm, teraba bulat, besar, ballotement #'%. Kesan bokong. --. Teraba tahanan besar memanjang sebelah kanan #kesan punggung%, teraba tahanan kecil'kecil sebelah kiri #kesan ekstrimitas%. 3== )"')"')" #)!6x/menit% ---. Teraba bagian janin bulat, keras, masih bisa digoyang. ->. Kesan di?ergen, bagian bawah sudah masuk pintu atas panggul.

5is #4% jarang ) kali/)6@ durasi ,6A Auskultasi : 3enyut jantung janin terdengar paling keras di sebelah kanan bawah umbilikus dengan frekuensi )!6x per menit, reguler.

Pemeriksaan Dalam>ul?a ?agina tidak ada kelainan, portio postero posterior, pembukaan ) cm, kulit ketuban #4%, lendir darah #'% presentasi kepala. Pemeriksaan Penunjang Diagnostik tanggal 12 Desember 2012 pukul 16 :45 Laboratorium Hematologi
1. Hematologi (Darah Rutin (WB D!A" 5b 5t 9eukosit Trombosit /ritrosit $. %&'&A %(&#&% (S R)'" 2lukosa sewaktu *. %OA+)(S& PP! APTT #ilai #ilai normal

9 )6.)6 g/d9 9 ,6,"6 C 5 ),.,; )6,/u9 9 )"! )6,/u9 9 ,.,) )6D/u9

)).; B ):.: g/d9 (6 B )66C ,.D')) )6,/0l ):6 B !!6 )6,/u9 ,,(' :." )6D/u9

(, mg/d9 )).;6 "$.$6

E )": mg/d9

Pemeriksaan penunjang lain Diagnosa %erja -bu =anin 2,P"A6, ,, tahun, gra?ida !" minggu, belum inpartu Tunggal, hidup intrauterine, presentasi kepala, punggung kanan,

serotinus. Penatalaksanaan A,al 1encana program +ectio 7aesaria atas indikasi +erotinus 8ekas Fperasi +7 " Kali. 9APF1A& FP/1A+&ama Fperator dr. 3iana, +pF2 / dr.Kathleen 3iagnosis Pre operatif 2,P"A6, ,, tahun, hamil !" minggu =anin - hidup intrauterine

Pres kep puka 8elum inpartu +erotinus 8ekas +7 " kali 3iagnosis Post operatif P,A6, ,, tahun Pasca +7TP a.i. bekas +7 " kali +erotinus &ama/.acam operasi Tanggal Fperasi 9ama Fperasi 9angkah'langkah operasi ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' Penderita tidur terlentang di meja operasi dalam pengaruh spinal anestesi Asepsis dan antisepsis daerah tindakan Pasang duk steril kecuali pada daerah tindakan -ris kulit abdomen secara melintang -nsisi pada segmen bawah rahim, diperdalam sampai tampak kulit ketuban dan diperlebar kanan kiri secara tumpul 3engan menahan kepala, lahir bayi perempuan, 889 "D66 gram, A+ $')6')6 -njeksi oksitosin )6 -0 -> Plasenta dilahirkan, kotiledon lengkap, infark #'%, hematom #'% /ksplorasi kontraksi uterus kuat, kedua adnexa dalam batas normal, perdarahan #'% Tutup dinding abdomen, jahit lapis demi lapis 8ersihkan daerah tindakan Fperasi selesai +ectio 7aesarea Transperitoneal Profunda )" 3esember "6)" G !6 menit

Kasus yang dibahas pada laporan kasus ini adalah persalinan sectio cesarea. 3iagnosis berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Pasien &y. + 9 usia ,, tahun hamil !" minggu 2,P"A6. 0sia kehamilan pasien ini termasuk post term. Kehamilan post term adalah kehamilan yang berlangsung !" minggu #"$! hari% atau terakhir menurut rumus &aegele dengan siklus haid rata'rata "( hari. Partus postmatur atau serotinus adalah kehamilan yang melebihi usia !" minggu atau terjadi " minggu atau lebih dari waktu partus yang diperkirakan.+edangkan kehamilan aterm yaitu kehamilan yang berusia antara ,; sampai !" minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Partus prematur adalah kehamilan yang berusia "( sampai ,D minggu, dimana hasil konsepsi dapat hidup tetapi belum aterm atau cukup bulan dengan berat janin antara )666'":66 gram. Partus immatur terjadi bila usia kehamilan kurang dari "( minggu namun lebih dari "6 minggu dengan berat janin antara :66' )666 gram, sedangkan abortus adalah penghentian janin sebelum viable dengan berat janin di bawah :66 gram atau umur kehamilan di bawah "6 minggu.".,.! Pasien ini datang ke rumah sakit pada tanggal )" 3esember "6)" pukul 6(.)6 H-8, dengan keluhan kenceng'kenceng sejak pukul 6;.,6 H-8 dengan frekuensi sebanyak G , kali dalam )6 menit. Kenceng B kenceng jarang, belum keluar lendir darah, belum keluar ketuban, gerakan janin masih dirasakan oleh pasien. +tatus -nternus dalam batas normal sehingga pasien ini tidak termasuk dalam persalinan resiko tinggi. 3iagnosis kehamilan tunggal hidup di dukung dengan pemeriksaan fisik dimana denyut jantung janin positif dengan satu punctum maksimum frekuensi 3== )!6x/menit. 5asil pemeriksaan 9eopold didapatkan kesan presentasi kepala, teraba bagian janin bulat, keras, masih bisa digoyang menandakan kepala bayi belum masuk pintu atas panggul. 3ilakukan pemeriksaan dalam #>T% didapatkan ?ul?a ?agina tidak ada kelainan, portio tipis, pembukaan ) cm, ketuban belum pecah, serta belum

ditemukan lendir darah. Partus dimulai jika timbul his dan wanita tersebut mengeluarkan lendir yang bersemu darah #bloody show%. 9endir ini berasal dari lendir kanalis ser?ikalis karena ser?iks mulai membuka atau mendatar.+edangkan darahnya berasal dari pembuluh'pembuluh kapiler yang berada di sekitar kanalis ser?ikalis itu pecah karena pergeseran'pergeseran ketika ser?iks membuka.! 8erdasarkan seluruh pemeriksaan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pasien ini harus dilakukan +ectio 7esarea atas indikasi riwayat bekas +7 " kali dan serotinus. .elahirkan dengan cara sectio caesarea sebaiknya dilakukan atas pertimbangan medis dengan memperhatikan kesehatan ibu maupun bayinya. Artinya, janin atau ibu dalam keadaan gawat dan hanya dapat diselamatkan jika persalinan dilakukan dengan jalan sectio caesarea, dengan tujuan untuk memperkecil terjadinya risiko yang membahayakan jiwa ibu dan bayinya. +elain itu, ada faktor disfungsi uterus yang mencakup kerja uterus yang tidak terkoordinasi, hal ini menyebabkan tidak adanya kekuatan untuk mendorong bayi keluar dari rahim, sehingga menyebabkan kemajuannya terhenti sama sekali, dan perlu penanganan dengan sectio caesarea.:.D 1uptura uteri #robekan rahim% juga menjadi salah satu indikasi medis sectio caesarea yang berasal dari ibu. 1uptura uteri adalah keadaan robekan pada rahim dimana telah terjadi hubungan langsung antara rongga amnion dengan rongga peritoneum. +ecara teori robekan rahim dapat dibagi menjadi dua, yaitu ruptura uteri spontan #karena dinding rahim lemah% dan ruptura uteri ?iolenta #karena trauma pertolongan ?ersi dan ekstraksi, ekstraksi forsep, kuretase, manual plasenta%.:.D.; Pada pukul 6$.!: H-8, pasien dilakukan operasi +ectio 7esarea atas indikasi riwayat +7 " kali dan serotinus. 3engan langkah'langkah operasi yaitu penderita tidur terlentang di meja operasi dalam pengaruh spinal

anestesi, asepsis dan antisepsis daerah tindakan, pasang duk steril kecuali pada daerah tindakan, iris kulit abdomen secara melintang, insisi pada segmen bawah rahim, diperdalam sampai tampak kulit ketuban dan diperlebar kanan kiri secara tumpul, dengan menahan kepala, lahir bayi perempuan, 889 "D66 gram, A+ ('$')6, injeksi oksitosin )6 -0 ->, plasenta dilahirkan, kotiledon lengkap, infark #'%, hematom #'%, eksplorasi kontraksi uterus kuat, kedua adnexa dalam batas normal, perdarahan #'%, tutup dinding abdomen, jahit lapis demi lapis dan bersihkan daerah tindakan kemudian operasi selesai. 8erdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kasus ini adalah persalinan dengan Fpaerasi +ectio 7esarea atas indikasi bekas +7 " kali untuk menghindari robekan rahim #ruptura uteri% dan serotinus. Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui ?agina ke dunia luar. Partus normal adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat bantu, tidak terdapat komplikasi pada ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung kurang dari "! jam.".! +edangkan pada kasus ini adalah partus melalui operasi +ectio 7esarea. Sectio caesarea adalah persalinan melalui pembedahan untuk mengeluarkan bayi dari rahim lewat suatu irisan/sayatan pada perut bagian bawah dan rahim. 3ilakukan operasi +7 dengan indikasi bekas +7 " kali dan serotinus. +erotinus adalah kehamilan serotinus adalah kehamilan yang umur kehamilannya lebih dari !" minggu.:.D.; 3iagnosis pasien yaitu P,A6 ,, tahun post +ectio 7esarea Transperitoneal Profunda atas indikasi bekas operasi +7 " kali risiko ruptura uteri dan serotinus. A. +/1FT-&0+;.(.$ +erotinus adalah suatu keadaan dimana plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran 7F "/F" sehingga janin mempunyai risiko asfiksia dan bahkan kematian dalam rahim. -stilah lain dari serotinus adalah kehamilan postmatur yaitu kehamilan yang berlangsung lebih lama

dari !" minggu, dihitung berdasarkan &aegele dengan siklus haid rata'rata "( hari. Kurangnya sirkulasi darah menuju plasenta dapat mengakibatkanhal'hal berikut di bawah ini a. Pertumbuhan janin semakin lambat b. Terjadinya perubahan metabolisme pada janin c. Air ketuban berkurang dan semakin lembek d. +ebagian janin bertambah berat sehingga memerlukan tindakan operasi persalinan e. 8erkurangnya nutrisi dan oksigen ke janin yang menyebabkan asfiksia dan kematian dalam rahim f. Pada saat proses persalinan janin lebih mudah mengalami asfiksia. tiologi Penyebab pasti belum diketahui, faktor yang dikemukakan adalah ). 5ormonal, yaitu kadar progesteron tidak cepat turun walaupun kehamilan telah cukup bulan sehingga kepekaan uterus terhadap oksitosin berkurang. ". 5erediter, karena post naturitas sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu ,. Kadar kortisol pada darah bayi yang rendah sehingga disimpulkan kerentanan akan stress merupakan faktor tidak timbulnya 5is !. Kurangnya air ketuban :. -nsufiensi plasenta Diagnosa ). 8ila tanggal 5P5T di catat dan diketahui wanita hamil, diagnosis tidak sukar

". 8ila wanita tidak tahu, lupa atau tidak ingat, atau sejak melahirkan yang lalu tidak dapat haid dan kemudian menjadi hamil, hal ini akan sukar memastikannya. 5anyalah dengan pemeriksaan antenatal yang teratur dapat diikuti tinggi dan naiknya fundus uteri, mulainya gerakan janin dan besarnya janin dapat membantu diagnosis. ,. Pemeriksaan berat badan diikuti, kapan menjadi berkurang, begitu pula lingkaran perut dan jumlah air ketuban apakah berkurang. !. Pemeriksaan rontgenologik, dapat dijumpai pusat'pusat penulangan pada bagian distal femur, bagian proksimal tibia, tulang kuboid, diameter bipariental $,( cm atau lebih. :. 0+2 ukuran diameter bipariental, gerakan janin dan jumlah air ketuban D. Pemeriksaan sitologik air ketuban air ketuban diambil dengan amniosentesis, baik trans?aginal maupun transabdominal. Air ketuban akan bercampur lemak dari sel'sel kulit yang dilepas janin setelah kehamilan mencapai lebih dari ,D minggu. Air ketuban yang diperoleh dipulas dengan sulfat biru nil maka sel'sel yang mengandung lemak akan berwarna jingga. 8ila .elebihi )6C kehamilan di atas ,D minggu .elebihi :6C kehamilan di atas ,$ minggu ;. Amnioskopi melihat derajat kekeruhan air ketuban, menurut warnanya karena dikeruhi mekonium. (. Kardiotografi mengawasi dan membaca 3==, karena insufiensi plasenta $. 0ji Fksitosin #stress test% yaitu dengan infus tetes oksitosin dan diawasi reaksi janin terhadap kontraksi uterus. =ika ternyata reaksi

janin kurang baik, hal ini mungkin janin akan berbahaya dalam kandungan. )6. Pemeriksaan P5 darah kepala janin Penatalaksanaan ). +etelah usia kehamilan I !6'!" minggu yang penting adalah monitoring janin sebaik'baiknya. ". Apabila tidak ada tanda'tanda insufisiense plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengawasan ketat ,. 9akukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan ser?iks, kalau sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi. !. 8ila :. 1iwayat kehamilan yang lalu ada kematian janin dalam rahim D. Terdapat hipertensi, pre'eklampsia ;. Kehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas (. Pada kehamilan I !6'!" minggu .aka ibu dirawat di rumah sakit ). Tindakan operasi seksio sesarea dapat dipertimbangkan pada ). -nsufisiensi plasenta dengan keadaan ser?iks belum matang ". Pembukaan yang belum lengkap, persalinan lama dan terjadi gawat janin, atau ,. Pada primigra?ida tua, kematian janin dalam kandungan, pre' eklampsia, hipertensi menahun, anak berharga #infertilitas% dan kesalahan letak janin. ". Pada persalinan per?aginam harus diperhatikan bahwa partus lama akan sangat merugikan bayi, janin postmatur kadang'kadang besarJ dan

kemungkinan diproporsi sefalo'pel?ik dan distosia janin perlu dipertimbangkan. +elain itu janin postmatur lebih peka terhadap sedatif dan narsoka, jadi pakailah anestesi konduksi. 8. +/7T-F 7/+A1/A!.;.(.$.)6 ). Pengertian <ase pre operasi dimulai ketika keputusan untuk menjalani operasi dibuat dan berakhir ketika pasien dipindahkan kemeja operasi. Sectio caesarea adalah pembedahan untuk melahirkan janin dengan membuka dinding perut dan dinding uterus atau ?agina atau suatu histerotomi untuk melahirkan janin dari dalam rahim. Sectio caesaria adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui keadaan utuh serta berat janin di atas :66 gram. 3alam Fperasi Sectio Caesar, ada tujuh lapisan yang diiris pisau bedah, yaitu lapisan kulit, lapisan lemak, sarung otot, otot perut, lapisan dalam perut, lapisan luar rahim, dan rahim. +etelah bayi dikeluarkan, lapisan itu kemudian dijahit lagi satu per satu, sehingga jahitannya berlapis'lapis. =enis B jenis operasi sectio caesarea menurut ). Abdomen #sectio caesarea abdominalis% a. +ectio caesarea transperitonealis +7 klasik atau corporal #dengan insisi memanjang pada corpus uteri%' 3ilakukan dengan membuat sayatan memanjang pada korpus uteri kira'kira )6 cm. b. +7 ismika atau profundal #low ser?ical dengan insisi pada segmen bawah' rahim% 3ilakukan dengan melakukan sayatan melintang konkat pada segmen bawah rahim #low ser?ical trans?ersal% kira'kira )6 cm suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam

". >agina #section caesarea ?aginalis% .enurut sayatan pada rahim, sectio caesarea dapat dilakukan sebagai berikut a. +ayatan memanjang # longitudinal % b. +ayatan melintang # Trans?ersal % c. +ayatan huruf T # T insicion % !. Komplikasi Komplikasi yang bisa timbul pada sectio caesarea adalah sebagai berikut ).% -nfeksi puerperal yang terdiri dari infeksi ringan dan infeksi berat. -nfeksi ringan ditandai dengan kenaikan suhu beberapa hari dalam masa nifas, infeksi yang berat ditandai dengan kenaikan suhu yang lebih tinggi bisa terjadi sepsis, infeksi ini bisa terjadi karena karena partus lama dan ketuban yang telah pecah terlalu lama, ".% Perdarahan bisa terjadi pada waktu pembedahan cabang'cabang atonia uteria ikut terbuka atau karena atonia uteria, ,.% Terjadi komplikasi lain karena luka kandung kencing, embolisme paru dan deep ?ein trombosis, !.% Terjadi ruptur uteri pada kehamilan berikutnya

Anda mungkin juga menyukai