Anda di halaman 1dari 19

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK UROLOGI

Cynthia Stefanie 030.07.055

Pem im in!" D#. Ahma$ Ri%&y 'e#$a S(.U#)*)!i

FAKUL+AS KEDOK+ERAN UNI,ERSI+AS +RISAK+I -AKAR+A. /5 OK+O0ER /011

ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN UROLOGI Urologi merupakan salah satu cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit dan kelainan traktus urogenitalia pria dan traktus urinaria wanita. Organ urinaria terdiri atas ginjal beserta salurannya, ureter, buli-buli dan uretra. Sedangkanborgan reproduksi pria terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, prostat dan penis. ANAMNESIS Pasien datang ke dokter mungkin dengan keluhan !"# sistemik yang merupakan penyulit dari kelainan urologi, antara lain gagal ginjal !malese, pucat, uremia# atau demam disertai menggigil akibat infeksi$urosepsis dan !%# local !urologi# antara lain nyeri akibat kelainan urologi, keluhan miksi, disfungsi ereksi. 1. N2ERI &yeri yang terdapat pada organ urogenitalia dirasakan sebagai &yeri lokal nyeri yang dirasakan disekitar organ itu sendiri 'ontoh nyeri lokal pada kelainan ginjal dapat dirasakan di daerah sudut kostovertebra, &yeri alih !referred pain# nyeri yang dirasakan jauh dari tempat organ yang sakit 'ontoh kolik ureter dirasakan sampai inguinal, testis, sampai tungkai bawah

(acam-macam nyeri yang dikeluhkan oleh pasien a. Nye#i !in3a* &yeri yang terjai akibat regangan kapsul ginjal. Pielonefritis akut menimbulkan edema, obstruksi saluran kemih yang mengakibatkan hidronefrosis ataupun dapat terjadi tumor ginjal b. Nye#i &)*i& ureter dan ginjal &yeri yang terjadi akibat spasme otot polos ureter atau system kalises ginjal. )al ini disebabkan gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu, bekuan darah, atau oleh benda

asing lain. &yeri dirasakan sangat sakit dan hilang timbul sesuai dengan gerakan peristaltik otot polos. Pertama-tama dirasakan didaerah sudut kostovertebra kemudian menjalar dinding depan abdomen, ke region inguinal, hingga ke daerah kemaluan. *idak jarang nyeri kolik diikuti keluhan mual dan muntah. +alau terjadi kolik uereter, biasanya terasa sangat nyeri, sehingga bisa mengganggu aktivitas pasien. ,-Snya antara .-"/. &yeri kolik ini bisa menjalar sampai inguinal, testis, dan tungkai bawah 4. Nye#i 5*i6 5*i 0irasakan di suprasimfisis, nyeri ini terjadi akibat overdistensi buli-buli yang biasanya karena retensi urin atau terdapat inflamasi pada buli-buli !sistitis, tuberculosis atau sistomiasis#. 1nflamasi buli-buli biasanya yang dirasakan pasien adalah ketidak nyamanan di daerah suprapubik !suprapubic discomfort). &yeri muncul saat buli-buli terisi penuh dan nyeri berkurang saat selesai miksi. Pasien sistitis merasakan nyeri yang sangat hebat seperti ditusuk-tusuk pada akhir miksi dan kadang kala disertai dengan hematuria !stranguria) d. Nye#i P#)7tat Pada umumnya disebabkan karena inflamasi yang mengakibatkan edema kelenjar prostat dan distensi kapsul prostat. Sulit ditentukan letaknya biasanya dirasakan di abdomen bawah, inguinal, perineal, lumbosakral, atau rectum. Sering kali diikuti keluhan miksi berupa frekuensi, disuria, retensi urin. e. Nye#i 74#)t5m $an te7ti7 &yeri pada kantong skrotum bisa primer !akibat skrotum ada kelainan pada organ dalam testis dan epididimis# atau sekunder alias referred pain dari organ diluar

skrotum !misalnya terdapat batu di bagian distal ureter, maka penjalaran rasa sakitnya bisa sampai ke scrotum#. 1nflamasi akut pada testis atau epididimis menyebabkan peregangan pada kapsulnya sehingga dirasakan sebagai nyeri yang sangat.

&yeri testis seringkali dirasakan hingga ke daerah abdomen, sehingga sering dikacaukan dengan kelainan abdomen. &yeri karena inflamasi pada ginjal dan inguinal,seringkali dirasakan di daerah skrotum. &yeri tumpul pada testis bias disebabkan karena varikokel, hidrokel, tumor testis f. Nye#i (eni7 &yeri penis yang dirasakan pada saat sedang tidak ereksi !flaksid# biasanya merupakan referred pain dari inflamsi pada mukosa buli-buli atau urethra, yang terutama dirasakan pada meatus urethra eksternum. Selain itu parafimosis dan peradangan pada prepusium maupun glans penis memberikan rasa nyeri yang terasa pada ujung penis. &yeri pada saat ereksi mungkin disebabkan karena penyakit Peynorie atau priapismus. atau nggak. Penyakit Peyronie terdapat plak jaringan fibrotic yang terba pada tunika albuginea korpus kavernosum penis sehingga pada saat ereksi, penis melengkung dan tersa nyeri. Priapismus adalah ereksi penis yang terjadi terus menerus tanpa diikuti dengan ereksi glans, ereksinya tanpa diikuti hasrat seksual dan terasa sangat nyeri.

/. KELU'AN MIKSI +eluhan dirasakan dari mekanisme Penyimpanan !stotage# $ iritasi meliputi urgensi, polakisuria atau frekuensi, nokturia, disuria yang biasanya terjadi akibat inflamasi

Pengeluaran urine !voiding# $ obstruksi meliputi hesitansi, straining, pancaran urine melemah, intermitensi, dribling +eluhan pasca miksi meliputi perasaan tidak puas setelah miksi serta mash terasa ada sisa urine sehabis miksi 1nkonteinensia urine dan enuresis +eluhan-keluhan tersebut sering dikenakl sebagai lower urinary tract symptoms (LUTS) 3. 'EMA+URIA )ematuria adalah didapatkannya sel drah merah di dalam urine. )al ini perlu dibedakan dengan bloody urethral discharge atau pedarahan per urethra yaitu keluar darah dari meatus uretra eksterna tanpa melalui proses miksi, keadaan ini sering terjadi pada trauma uretra atau tumor uretra. Pseudo atau false hematuria adalah urine yang berwarna merah atau kecoklatan yang bukan disebabkan sel darah merah, melainkan oleh 2at lain yang mewarnai urine !pada keadaan hemoglobinuria, mioglobinuria, konsentrasi asam urat yang meningkat, sehabis makan$minum bahan yang mengandung pigmen tumbuh-tumbuhan yang berwarna merah, atau setelah mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti fenotia2ina, piridium, porfirin, rifampisin dan fenolftalein# Secara visual, terdapatnya sel darah merah di dalam urine dibedakan dalam % keadaan )ematuria makroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata dapat dilihat sebagai urine yang berwarna merah. 3ika berlangsung terus menerus dapat mengancam jiwa karena dapat menimbulkan penyulit berupa gumpalan darah yang dapat menyumbat aliran urine, eksanguinasi sehingga menimbulkan syok hipovolemik$anemia dan menimbulkan urosepsis )ematuria mikroskopik adalah hematuria yang secara kasat mata tidak dapat dilihata sebagai urine yang berwarna merah tetapi pemeriksaan mikroskopik ditemukan lebih dari % sel darah merah per lapang pandang.

)ematuria dapata disebabkan oleh berbagai kelainan yang berasal di dalam maupun diluar system urogenitalia. 4ang berasal dari dalam system urogenitalia dapat disebabkan oleh berbagai kelainan saluran kemih tetapi mulai dari infeksi hingga keganasan saluran kemih. 5aspadai kemungkinan adanya penyakit keganasan saluran kemih,terutama hematuri yang tidak disertai dengan nyeri. +elainan yang berasala dari system urogenitalia antara lain adalah 1nfeksi$inflamasi pielonefritis, glomerulonefritis, uereteritis, sistitis dan uretritis *umor jinak atau ganas tumor 5ilm, tumor 6rawit2, tumor pielum, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat dan hyperplasia prostat jinak +elainan bawaan system urigenitalia kista ginjal *rauma yang mencederai system urogenitalia 7atu salurah kemih

+arakteristik suatu hematuria dapat dipakai sebagai pedoman untuk memperkirakan lokasi penyakit primernya, yaitu porsi hematuria !warna merah yang dilihat saat berkemih# 'emat5#ia ini7ia* Pada saat awal miksi !kelainan di uretra#. (isalnya ada jaringan parut 'emat5#ia t)ta* 0iseluruh miksi !kelainan di buli-buli, ureter atau ginjal# 'emat5#ia te#mina* Pada akhir miksi !kelainan di buli-buli# 7edakan dengan bloody discharge uretra, yang keluar saat tidak berkemih. 0isebabkan karena trauma dan rupture uretra. +ualitas warna urine dapat juga membantu menentuka penyebab hematuria, yaitu 0arah baru berwarna merah segar berasal dari buli-buli, prostat dan uretra

0arah lama berwarna lebih kecoklatan bentuk seperti cacing berasal dari glomerulus

8. PIURIA 0idapatkannya sel leukosit dalam jumlah tertentu di dalam urine. Secara visual dibedakan atas (akroskopik secara kasat mata terlihat berwarna keruh seperti susu atau pus

akibatlekosit didalam urine yang sangat banyak (ikroskopik beberapa lekosit uine terlihat normal dan pada pemeriksaan sedimen terlihat adanya

5. INKON+INENSIA URINE +etidakmampuan seseorang untuk menahan urine yang keluar dari buli-buli, baik disadari maupun tidak disadari. *erdapat beberapa macam inkotinensia urine, yaitu 1nkontinensia true atau continous urine selalu keluar !biasanya terdapat pada fistel

vesiko atau uretero vagina, ureter ektopik, kerusakan sfingter eksterna# 1nkontinensia stress urine keluar pada saat tekanan abdomen meningkat !biasanya pada kelemahan otot panggul# 1nkontinensia urge urine keluar pada saat ada keinginan untuk kencing !biasanya pada sistitis, buli-buli nerogen# 1nkontinensia paradoksa !overflow# pada obstruksi intravesika !7P)## urine keluar pada saat buli-buli penuh !biasanya

9. ENURESIS +eluarnya urine yang terjadi pada saat tidur.

7. PNEUMA+URIA 7erkemih bercampur dengan udara, dapat terjadi karena adanya fistula antara buli-buli dan usus atau terdapat proses fermentasi glukosa menjadi gas 'O% pada penderita 0( :. 'EMA+OSPREMIA 0idapatkannya darah didalam cairan ejakulat atau cairan semen. 7iasanya dialami pasien usia pubertas dan paling banyak pada usia 8/-9/ tahun. Paling sering disebabkan dari prostat dan vesikula seminalis. Sebagian besar tidak diketahui penyebabnya dan bias sembuh sendiri !hematospremia primer#. )ematospremia sekunder dapat disebabkan karena pasca biopsy prostat, inflamasi$infeksi vesikula seminalis maupun prostat atau karsinoma prostat ;. KELU'AN PADA SKRO+UM DAN ISIN2A 7iasanya paasien datang dengan keluhan buah 2akar membesar !tumor testis, hidrokel, spermatokel,hematokel atau hernia skrotalis#, terdapat bentukan berkelok-kelok seperti cacong didalam kantong !varikokel# atau buah 2akar tidak berada didalam skrotum !kriptorkismus# 10. DISFUNGSI SEKSUAL 7iasanya meliputi :ibido turun +ekuatan ereksi menurun ;jakulasi retrograde 0isfungsi ereksi *idak merasakan orgasme ;jakulasi dini

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan fisik pasien meliputi pemeriksaan tentang keadaan umu pasien dan pemeriksaan urologi. Pada pemeriksaan urologi harus diperhatikan setiap organ mulai dari pemeriksaan ginjal, buli-buli, genitalia eksterna dan pemeriksaan neurologi. 1. PEMERIKSAAN GIN-AL INSPEKSI di daerah pinggang dimulai dengan meminta pasien duduk relaks dengan

membuka pakaian pada daerah perut sebelah atas. Perhatikan adanya pembesaran asimetris pada daerah pinggang atau abdomen sebelah atas. Pembesaran mungkin dapat disebabkan karena hidronefrosis, abses paranefrik, atau tumor ginjal. PALPASI dilakukan secara bimanual dengan memamkai dua tangan. *angan kiri

diletakkan di sudut kostovertebra untuk mengangkat ginjal ke atas sedangkan tangan kanan meraba ginjal dari depan di bawah arkus kosta. 0engan melakukan palpasi bimanual, ginjal kanan yang normal pada anak atau dewasa kurus seringkali masih dapat diraba. 6injal kiri sulit diraba karena terletak lebih tinggi daripada sisi kanan PERKUSI perkusi AUSKUL+ASI suara bruit yang terdengar di daerah episgastrium atau abdomen dilakukan dengan memberikan ketokan pada sudut kostovertebra.

Pembesaran ginjal karena hidronefrosis atau tumor ginjal, mungkin terasa nyeri pada

sebelah atas curiga adanya stenosis arteria renalis. 7ruit pada abdomen juga bias disertai oleh aneurisma arteria renalis atau malformasi arteriovenus.

/. PEMERIKSAAN 0ULI60ULI 7uli-buli normal sulit untuk idraba, kecuali jika sudah terisi urine paling sedikit "</ m:. Pada pemeriksaan buli-buli diperhatikan adanya benjolan$massa atau jaringan parut bekas irisan$operasi di suprasimfisis. (assa di daerah suprasimfisis mungkin merupakan tumor ganas buli-buli atau karena buli-buli yang terisi penuh dari suatu retensi urine. 0engan palpasi dan perkusi dapat ditentukan batas atas buli-buli. Seringkali dengan inspeksi terlihat buli-buli yang terisi penuh hingga melewati batas atas umbilikus.

Pemeriksaan bimanual pada buli-buli dibawah pembiusan dilakukan untuk menentukan ekstensi dan mobilitas tumor buli-buli stelah reseksi. Pada wanita, palpasi bimanual dilakukan dengan menekan buli-buli memakai tangan yang diletakkan di atas abdomen dan jari tangan yang lain pada vagina. Pada pria,tangan satu pada badomen dan jari tangan lain mengangkat bu=i-buli melalui colok dubur.

3. PEMERIKSAAN GENI+ALIA EKS+ERNA INSPEKSI " perhatikan meatus dan glans penis, terutama sulkus koronarius !pada pasien yang belum disirkumsisi prepusium harus diretraksi ke proksimal terlebih dahulu#. Perhatikan kelainan yang ada, antara lain mikropenis, makropenis, hipospadia, kordae, epispadia, stenosis pada meatus uretra eksterna, fimosis$parafimosis, fistel uretro-kutan dan ulkus. PALPASI " striktur uretra anterior yang berat menyebakan fibrosis korpus spongiusum yang teraba disebalah ventral penis berupa jaringan keras !spiongiofibrosis#

8. PEMERIKSAAN SKRO+UM DAN ISIN2A INSPEKSI " perhatikan adakah pembesaran pada skrotum PALPASI " adakah persaan nyeri saat diraba PEMERIKSAAN +RANSLUMINASI " dilakukan ditempat yang gelap dan menyinari skrotum dengan cahaya terang. 3ika isi skrotum tampak menerawang berarti berisi cairan kistus dan dikatan sebagai transluminasi positif

5. COLOK DU0UR <REC+AL +OUC'ER= (emasukan jari telunjuk ynag sudah diberi pelican ke dalam lubang dubur. Pada pemeriksaan colok dubur, yang dinilai adalah

*onus sfingter ani dan reflex bulbokavernosus ( !") Penilaian 7'> dilakukan dengan cara merasakan adanya refle? jepitan pada sfingter ani pada jari akibat rangsangan sakit yang kita berikan pada glans penis atau klitoris

(encari kemungkinan adanya massa di dalam lumen rectum (enilai keadaan prostat

9. PEMERIKSAAN NEUROLOGI 0itujukan untuk mencari kemungkinan adanya kelainan neurologic yang mengakibatkan kelainan pada system urogenitalia seperti pada lesi motor neuron atau lesi saraf perifer yang merupakan penyebab dari buli-buli neurogen. PEMERIKSAAN LA0ORA+ORIUM 1. URINALISIS Pemeriksaan ini meliputi (akroskopik dengan menilai warna, bau dan berat jenis urine +imiawi meliputi pemeriksaan derajat keasaman$p), protein dan gula dalam urine (ikroskopik mencari kemungkinan adanya sel-sel, cast !silinder#, atau bentukan lain di dalam urin Urin mempunyai p) yang relative basa kemungkinan terdapat infeksi oleh bakteri pemecah urea, sedangkan jika p) yang terlalu asam kemungkina terdapat asidosis pada tubulus ginjal atau ada batu asam urat. 3ika didapatkan glukosuria berarti dicurigai adanya suatu diabetes mellitus atau nilai ambang glukosa yang rendah. &itrat atau lekosit di dalama urine identik dengan infeksi$inflamasi. :eukosituria pada urin yang stelah dikultur kemungkinan adalah pemberian terapi 1S+ yang belum teunta, keganasan atau batu slauran kemih.

7erat jenis adalah uji sederhana yang dapat menunjukan kemampuan ginjal dalam memekatkan urine. 73 yang rendah !@"//.# menandakan adanya insufisiensi ginjal, asupan air yang banyak, poliuria, atau sindroma inappropriate anti diuretic hormone. Pemeriksaan mikroskopik urine untuk mencari adanya sel darah, sel yang berasal dari saluran reproduksi pria, sel organism yang berasal dari luar saluran kemih, silinder ataupun +ristal. 0idapatkan eritrosit didalam darah secara bermakna !A% per lapang pandang# menunjukan adanya cedera pada system saluran kemih. :eukosituria bermakna !A< per lapang pandang# atau piuria merupakan tanda dari inflamasi saluran kemih. !ast !silinder# adalah mukoprotein dan berbagai elemen yang berasal dari parenkim ginjal yang tercetak di tubulus ginjal, jika diketemukan silinder di dalam pemeriksaan sedimen urine menandakan adanya kerusakan parenkim ginjal.

/. PEMERIKSAAN DARA' Da#ah #5tin *erdiri atas pemeriksaan kadar hemoglobin, leukosit, laju endap darah, hitung jenis dan hitung trombosit Faa* !in3a* 4ang sering diperiksa adalah pemeriksaan kadar kreatinin, kadar ureum atau 7U& !blood urea nitrogen# dan klirens kreatinin. E*e&t#)*it +adar natrium sering diperiksa pada pasien yang menjalani tindakan reseksi prostat transuretra !*U>P#. Selama *U>P banyak cairan yang masuk ke sirkulasi sistemik sehingga terjadi relatif hiponatremia.

Selain itu pemeriksaan elektrolit berguna untuk mengetahui factor predisposisi pembentukan batu saluran kemih, antara lain kalsium, fosfat, magnesium. Faa* he(a# $an faa* (em e&5an Baal hepar ditujukan untuk mencari adanya metastasis suatu keganasan atau untuk melihat fungsi hepar secara umum. Pemeriksaan hemostasis sangat penting guna mempersiapkan pasien dalam menjelang operasi besar yang diperkirakan banyak menimbulkan perdarahan. Peme#i&7aan (enan$a t5m)# -ntara lain P-P !#rostatic $cid #hosphatase) dan PS- !#rostate Specific $ntigen) yang sering berguna dalam membantu menegakkan diagnosis karsinoma prostat, -BP !%&feto protein) dan 'uman !horionic (onadotropin !C-)'6# untuk mendeteksi adanya tumor testis jenis non seminoma dan pemeriksaan ,(- ! )anyl *andelic $cid) dalam urine untuk mendeteksi tumor neuroblastoma.

3. ANALISIS SEMEN 0ikerjakan pada pasien varikokel atau infertilitas pria untuk menegakkan diagnosis atau mengikuti perkembangan hasil pasca terapi atau pasca operasi infertilitas pria.

8. ANALISI 0A+U +egunaan analisis batu adalah untuk mengetahui jenis batu guna mencegah terjadinya kekambuhan di kemudian hari. Pencegahan dapat berupa pengaturan diet atau pemberian obat-obatan. 4ang paling penting adalah analisis inti batu karena terjadinya gangguan metabolism yang menyebabkan timbulnya batu dimulai dari pembentukan inti batu.

5. KUL+UR URINE

0iperiksa jika ada dugaan infeksi saluran kemih. Sebaiknya diambil sample urine porsi tengah !mid stream urine#. 3ika didapatkan kuman di dalam urine, dibiakkan di dalam medium tertentu untuk mencari jenis kuman dan sekaligus sensivitas kuman terhadap antibiotic yang diujikan.

9. SI+OLOGI URINE (erupakan pemeriksaan sitopatologi sel urotelium yang terlepas dan terikut urine. 0erajat perubahan sel itu diklasifikasikan dalam < kelas mulai dari !"# normal, !%# sel yang mengalami peradangan, !8# sel atipik, !9# diduga menjadi sel ganas dan !<# sel yang sudah mengalami perubahan morfologi menjadi sel ganas.

7. 'IS+OPA+OLOGI 0iambil melalu biopsy jaringan ataupun melalu operasi. Pada pemeriksaan ini dapat ditentukan suatu jaringan normal, mengalami proses inflamasi, pertumbuhan benigna, atau terjadi pertumbuhan maligna. 0apat juga menentukan stadium patolgok serta derjat diferensiasi suatu keganasan. PEMERIKSAAN RADIOLOGI <PENCI+RAAN= 1. FO+O POLOS A0DOMEN 'ara pembacaan foto yang sistematis harus memperhatikan >8 S?. yaitu Side diperiksa apakah penempatan sisi kiri dan kana sudah benar. Sisi kiri terdapat

bayangan gas pada lambung, sisi kanan oleh bayangan hepar Skeleton perhatikan tulang-tulang vertebra, sacrum, kosta serta sendi sakroiliaka Soft tissues perhatikan adanya pembesaran hepar, ginjal, buli-buli akibat retensi urine atau tumor buli-buli, serta perhatikan bayangan garis psoas

Stone

perhatikan adanya bayangan opaDue dalam system urinaria, yaitu mulai dari

ginjal, ureter hingga buli-buli. 7eakan dengan kalsifikasi pembuluh darah atau flebolit dan feses yang mengeras atau fekolit.

/. IN+RA,ENOUS PIELOGRAFI <I,P= Boto yang dapat menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras radioopak. Pencitraan ini dapat menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal dan saluran kemih. (;&1* / < "< 8/ Boto polos perut (elihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal system pelviklises sudah tampak +ontras sudah mengisi ureter dan buli-buli Boto dalam keadaan berdiri, dimaksudkan untuk menilai kemungkinan terdapat perubahan posisi ginjal !ren mobilis# (elihat keseluruhan anatomi saluran kemih, antara lain filling defect, E/ hidronefrosis, double system atau kelainan lain. Pada buli-buli diperhatikan adanya identasi prostat, trabekulasi, penebalan otot detrusor, dan sakulasi buli-buli P-S'- (1+S1 (enilai sisa kontras !residu urine# dan divertikel pada buli-buli U>-1-&

3. SIS+OGRAFI Pencitraan buli-buli dengan memakai kontras. Boto ini dapat dikerjakan dengan beberapa cara, antara lain !"# melalui foto 1,P, !%# memasukkan kontras melalui kateter uretra langsung ke buli-buli dan !8# memasukkan kontras melalui kateter sistostomi atau melalui pungsi suprapubik.

0ari sistogram dapat dikenali adanya tumor atau bekuan darah di dalam buli-buli yang ditunjukan oleh adanya filling defect+ adanya robekan buli-buli yang terlihat sebagai ekstravasasi kontras ke luar dari buli-buli, adanya divertikel buli-buli, buli-buli neurogenik.

8. URE+ROGRAFI (erupakan pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras. 7ahan kontras dimasukkan langsung melalui meatus uretra eksterna melalui klem 7roadny yang dijepitkan pada glans penis. 6ambaran yang mungkin terjadi pada uretrogram adalah !"# jika terdapat striktur uretra akan tampak adanya penyempitan atau hambatan kontras pada uretra, !%# trauma uretra tampak sebagai ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra atau !8# tumor uretra atau batu non opak pada uretra tampak sebagai filling defect pada uretra

5. PIELOGRAFI RE+ROGRAD <RPG= (erupakan pencitraan system urinaria bagian atas !dari ginjal hingga ureter# dengan cara memasukkan bahan kontras radio-opak langsung melalui kateter ureter yang dimasukkan transuretra. 1ndikasi pembuatan foto ini adalah !"# jika ada kontra indikasi pembuatan foto 1,P atau !%# 1,P belum bias menjelaskan keadaan ginjal maupun ureter, antara lain pada ginjal non visuali2ed

9. PIELOGRAFI AN+EGRAD Pencitraan sistem urinaria bagian atas dengan cara memasukkan kontras melalui sistem saluran !kaliks# ginjal. 7ahan kontras dimasukkan melalui kateter nefrostomi yang sebelumnya sudah terpasang, atau dapat pula dimasukkan melalui pungsi pada kaliks ginjal.

7. USG <UL+RASONOGRAFI= US6 dapat membedakan antara massa padat !hiperekoik# dengan massa kistus !hipoekoik#, sedangkan batu non opak yang tidak dapat dideteksi dengan foto rontgen akan terdeteksi oleh US6 sebagai echoic shadow. Pemeriksaan pada ginjal dipergunakan !"# Untuk mendeteksi keberadaan dan keadaan ginjal !hidronefrosis, kista, masaa atau pengkerutan ginjal# yang pada pemeriksaan 1,P menunjukan non visuali2ed !%# Sebagai penuntun saat melakukan pungsi ginjal atau nefrostomi perkutan !8# Sebagai pemeriksaan penyaring pada dugaan adanya trauma ginjal derajat ringan Pada buli-buli, US6 berguna untuk menghitung sisa urine pasca miksi dan mendeteksi adanya batu atau tumor di buli-buli. Pada kelenjar prostat, melalui pendekatan transrektal !*>US# dipakai untuk mencari nodul pada keganasan prostat dan menentukan volume$besarnya prostat.

:. COMPU+ED +OMOGRAP'2 <C+= Pemeriksaan ini lebih baik daripada US6. '* lebih superior daripada 1,P karena dapat memberikan visualisasi yang lebih baik terhadap parenkim ginjal dan dapat menggambarkan keadaan organ non urologi. 1ndikasi pemeriksaan '* Scan pada kelainan urologi +ecurigaan adanya masaa di ginjal Penderajatan !staging# keganasan urologi -bses, urinoma dan infeksi urogenitalia +olik ureter$ginjal 'edera urogenitalia

+ecurigaan kelainan di retroperitoneum$kelenjar adrenal

;. MAGNE+IC RESONANCE IMAGING <MRI= Pencitraan yang tidak diperlukan pemakaian kontras, sehingga teknik ini aman pada pasien insufisiensi ginjal. +ontraindikasi pemeriksaan ini adalah jika pasien memakai implant yang dapat mempengaruhi medan magnet !misalnya pada pasien yang memakai pacemaker jantung# (> urografi !(>U# adalah teknik untuk pencitraan pada sistem kalises dan ureter. *eknik ini bermanfaat untuk pasien insufisiensi ginjal, alergi kontras yodium atau wanita hamil. Sulit untuk mendekteksi batu saluran kemih karena hamFir sama dengan bekuan darah atau tumor.

10. SIN+IGRAFI (ampu menunjukan keadaan anatomi dan fungsi suatu organ. 7anyak digunakan di bidang urologi, untuk mengetahui faal ginjal, mengetahui anatomi ginjal pada pielonefritis kronis, untuk mencari adanya refluks vesiko ureter, mendiagnosis varikokel, toriso testis dan dapat untuk mencari metastasis karsinoma prostat pada tulang.

11. ANGIOGRAFI 0i bidang urologi, sering dilakukan pemeriksaan arteriografi renalis, yang dilakukan secara selektif pada arteria tersebut. Prosedur pemeriksaan arteriografi ini adalah memasukan kateter melalui pungsi secara perkutan pada arteria femoralis komunis. +ontras kemudian disuntikan hingga terlihat gambaran arteri yang akan diperiksa. 1ndikasi pemeriksaan ini adalah !"# 0ugaan stenosis arteria renalis !hipertensi renovaskuler#

!%# (alformasi vaskuler yang biasanya sebagai persiapan donor transplantasi ginjal !8# ;mbolisasi tumor untuk mengurangi perdarahan pada waktu pembedahan atau menghentikan perdarahan pada tumor !9# *rauma ginjal

Anda mungkin juga menyukai