Hasnan Habib
Abstrak:
Benda asing di esofagus adalah salah satu masalah umum yang sering dihadapi
oleh dokter THT. Salah satunya adalah benda asing gigi palsu di esofagus.
Diagnosis benda asing gigi palsu di esofagus ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan radiologi dan esofagoskopi. Tindakan
esofagoskopi dilakukan sebagai diagnostik dan terapeutik. Benda asing di dalam
esofagus bila tidak ditangani dengan tepat dan segera dapat menyebabkan
terjadinya komplikas seperti perforasi esofagus, penyumbatan dan penekanan
benda asing ke jalan napas dan komplikasi lainnya. Kesiapan pasien, ketersediaan
alat, dan adanya tenaga ahli yang berpengalaman merupakan faktor-faktor yang
sangat penting dalam mengatasi kasus ini. Penanganan segera dengan
menggunakan esofagoskopi adalah cara yang aman dan efektif untuk melakukan
ekstraksi benda asing pada sebagian besar kasus. Torakotomi hingga
esofagektomi dilakukan pada kasus benda asing di esofagus yang mengalami
kesulitan atau kegagalan dalam melakukan ekstraksi dengan esofagoskopi.
Dilaporkan dua kasus benda asing gigi palsu di esofagus yang dikeluarkan dengan
tindakan torakotomi disertai esofagektomi.
Kata kunci: benda asing di esofagus, gigi palsu, torakotomi, esofagektomi
Abstract
Foreign body in the esophagus is one of the common problems that are often
faced by ENT doctors. One of them is the foreign body dentures in the esophagus.
The diagnosis of foreign bodies of dentures in the esophagus is based on history
taking, physical examination, radiological examination and esophagoscopy.
Esophagoscopic measures are performed as diagnostic and therapeutic. Foreign
body in the esophagus if not in the right handling and handling that can
immediately cause complications, such as esophageal perforation, blockage and
suppression of foreign body breathing and other complications. Patient readiness,
availability of equipment, and the presence of experienced experts are very
important factors in overcoming this case. Immediate treatment using
esophagoscopy is a safe and effective way to extract foreign bodies in most cases.
Thoracotomy with esophagectomy is performed in cases of foreign bodies in the
esophagus that have difficulty or fail to be extracted with esophagoscopy. Two
cases of foreign dental prosthesis in the esophagus were reported with
thoracotomy accompanied by esophagectomy.
UNIVERSITAS INDONESIA 3
asing terjadi pada daerah Gejala-gejala yang dikaitkan dengan
penyempitan pertama. 8,9 tertelannya benda asing terjadi
dalam tiga tahap. Pada tahap pertama
sebagai gejala awal, terjadinya batuk
hebat atau muntah. Hal ini terjadi
JENIS BENDA ASING ketika benda asing pertama tertelan.
Beberapa jenis benda asing yang Tahap kedua adalah keadaan dimana
sering tersangkut di esofagus gejala masih ada tetapi tidak separah
diantaranya, tulang, duri ikan, biji tahap pertama. Benda asing telah
buah-buahan, koin, gigi palsu, pisau tersangkut, serta gejala-gejala yang
cukur. Benda asing koin sering ditimbulkan sedikit berkurang.
terjadi pada anak-anak terutama di Dalam tahap ini dapat berlangsung
usia 3 sampai 11 tahun. Benda asing untuk sesaat atau sementara.
seperti tulang, duri ikan, dan gigi Selanjutnya, tahap ketiga terdiri dari
palsu biasa terjadi pada orang gejala-gejala yang ditimbulkan
dewasa. Gigi palsu memiliki kawat akibat dari komplikasi.
yang mencuat di ujungnya Kemungkinan timbul rasa tidak
merupakan jenis yang berbahaya dan nyaman, disfagia, sumbatan, atau
dapat menyebabkan terjadinya perforasi esofagus hingga terjadinya
laserasi hingga perforasi esofagus. 6 mediastinitis. 10
TORAKOTOMI
POSTEROLATERAL
Kesulitan ketika mengeluarkan gigi
palsu di esofagus sering
membutuhkan tindakan operasi Gambar 2. Tehnik Posterolateral
KOMPLIKASI
Benda asing di esofagus dapat
Gambar 3. Tehnik transhiatal menyebabkan komplikasi ringan
esofagektomi (kiri), transtorakal
18
esofagektomi (kanan) 20 sampai berat. Loh et al.
Melaporkan dari 273 kasus benda
INDIKASI TINDAKAN asing di esofagus, didapatkan 20
OPERATIF PADA BENDA kasus (7,3%) komplikasi serius
ASING ESOFAGUS
UNIVERSITAS INDONESIA 7
berupa perforasi esofagus 70%, leher, indurasi dan nyeri
perforasi dengan mediastinitis 15%, sepanjang karotis
SERIAL KASUS
ESOFAGOTOMI Kasus 1
Esofagotomi merupakan teknik Seorang pasien pria umur 53 tahun
operasi klasik yang dilakukan ketika (RM:44539XX) datang pada tanggal
tindakan esofagoskopi mengalami 28 Januari 2020 dengan keluhan
kesulitan dalam proses ektraksi. Pada tertelan gigi palsu sejak 3 jam
esofagotomi dilakukan insisi pada sebelum masuk rumah sakit. Pasien
esofagus yang bertujuan untuk tidak sengaja menelan gigi palsu saat
mengeluarkan benda asing di sedang kumur-kumur setelah makan.
esofagus atau juga untuk tatalaksana
akalasia esofagus. 23
ANALISA LITERATUR
Pertanyaaan Klinis Telaah kritis menggunakan Oxford
2 literatur sakit.
UNIVERSITAS INDONESIA 19
9. Schild JA, Snow JB. impactions. Gastrointest
Esophagology. In: Ballenger Endosc. 2011;73(6):1085–91.
JJ, Snow JB, editors. 17. Shreshtha D, Sikka K, Singh
Otorhinolaryngology head CA, et al. Foreign body
and neck surgery, 15th ed. esophagus: when endoscopic
Baltimore: Williams & removal fails. Indian J
Wilkins; 1996.p.1221-35 Otolaryngol Head Neck Surg.
10. Marbun EM. Aspek klinis 2013;65(4):380–2.
benda asing gigi tiruan di 18. Jiang J, Yu T, Zhang YF, et
esofagus. [Tesis]. Jakarta: al. Treatment of cervical
FKUI; 1991. esophageal perforation
11. Lam HCK, Woo JKS, Hasselt caused by foreign bodies. Dis
CA. Esophageal perforation Esophagus. 2012;25(7):590–
and neck abscess from 4.
ingested foreign bodies: 19. Operative Techniques in
treatment and outcomes. ENT Thoracic and Cardiovascular
J 2003; 82(10):786-94. Surgery, Vol 8, No 2 (May),
12. Blair SR, Graeber GM, 2003: pp 51-57
Cruzzapala JL, Gustafson 20. Operative Techniques in
RA, Hill RC, et al. Current Thoracic and Cardiovascular
management of esophageal Surgery, Vol 14, No 3 (June),
impaction. Chest 1993; 2003: pp 160-175
104(4):1205-9 21. Sdralis EIK, Petousis S,
13. Wu WT, Chiu CT, Kuo CJ, et Rashid F, et al.
al. Endoscopic management Epidemiology, diagnosis, and
of suspected esophageal management of esophageal
foreign body in adults. Dis perforations: systematic
Esophagus. 2011;24(3):131– review. Dis Esophagus.
7. 2017;30(8):1–6.
14. Sugawa C, Ono H, Taleb M, 22. Aidem HP, Baker LD. The
et al. Endoscopic Boerhaave syndrome. JAMA.
management of foreign 1964;187:57.
bodies in the upper 23. Abdurrahman H, Jusuf M.
gastrointestinal tract: a Ekstraksi benda asing di
review. World J Gastrointest esofagus dengan esofagotomi.
Endosc. 2014;6(10):475–81. ORL Indonesiana
15. Chaves DM, Ishioka S, Felix 1986;17(1):29-34.
VN, et al. Removal of a
foreign body from the upper
gastrointestinal tract with a
flexible endoscope: a
prospective study.
Endoscopy.
2004;36(10):887–92.
16. Committee ASoP, Ikenberry
SO, Jue TL, et al.
Management of ingested
foreign bodies and food
UNIVERSITAS INDONESIA 20