Anda di halaman 1dari 2

Kebijakan Lama Analisa Teori Ekonomi

Dari analisis teori ekonomi di atas maka dapat disimpulkan bahwa Pelabuhan PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya ini memenuhi ciri dari barang privat yaitu Rivalrous consumption , Excludable consumption , Scarcity/depletability/finite, sehingga pelabuhan disini termasuk dalam kategori barang Privat. Dari Analisa data diatas terlihat bahwa arus bongkar muat petikemas yang ada dipelabuhan tanjung perak masih bisa ditangani oleh pihak PT pelindo III, sehingga apabila PT pelindo III menerapkan kebijakan tersebut maka hal itu tidak menjadi masalah bagi PT Pelindo III karena produktivitas perlatan bongkar muat per hari lebih besar dari asus peti kemas per hari. BCR untuk PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak saat diberlakukan monopoli adalah sebesar 1.8106, itu berarti proyek untuk monopoli tersebut menguntungkan dari sisi PT Pelindo III Cabang Tanjung Perak Surabaya. BCR PBM Swasta (PT Adiparwa Baruna Sejahtera) mengalami penurunan bahkan sampai pendapatannya tidak bisa memenuhi pengeluarannya yang tercermin dalam hasil BCR tersebut. Dari analisis finansial kedua perusahaan maka dapat disimpulkan bahwa monopoli pelindo memberikan bagi pelindo. Dan juga monopoli atas PBM ini menyebabkan PT Adiparwa Baruna Sejahtera bangkrut di tahun ke 4 setelah privatisasi dilakukan. Jadi sebaiknya PT Pelindo perhitungkan kembali investasi yang dilakukan agar tidak mematikan PBM swasta yang juga mencari kehidupan dari kegiatan bongkar muat di pelabuhan proses bongkar muat akan semakin lama sehingga mengakibatkan Dwelling time menjadi lama yang merambah ke biaya pelabuhan yang akan semakin mahal karena diakibatkan dweling time yang lama. Selain itu kerugian pun akan ditanggung oleh pemilik Perusahaan Bongkar Muat swasta beserta jajaran pegawainya yang akan terancam gulung tikar dikarenakan kehilangan lapangan/wilayah kerja mereka. Dari analisis delivery yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan efisiensi pelabuhan dengan kinerja pelayanan jasa bongkar muat kegiatan kepelabuhan lain yang efisien dan tepat, perlu adanya model kebijakan bottom up dimana juga mempertimbangkan rancangan kebijakan oleh komunitas yang berkepentingan. Dalam sistem delivery harus ada pemahaman dalam bentuk program-program serta proyek agar dapat diterima oleh semua pihak. Dalam timeline strategi oenyampaian kebijakan, ekspektasi waktu yang diperlukan untuk dapat memenejemen kegiatan pelayanan pelabuhan yang baik dan terorganisir diperlukan waktu sekitar 4 tahun, dengan akhir pada tahun 2017

Analisa Data Statistik

Analisa B/C Ratio

Analisa Finansial

Analisa Dampak

Analisa Delivery

Kebijakan Baru

Anda mungkin juga menyukai