Anda di halaman 1dari 12

JAWABAN PERTANYAAN KASUS

Disusun oleh: Diastika Bella E Shinta !holi"atu R Ri$k% T&ian'a&i Siti )ulaikhah A+il Ri$ki , ,ati-ha Put&i A Rina A&i.u&ti P /ani"ia 0sti1o.ah Rosa&ina Nu&ul , An'hika De3i R Siti 4ail% ,it&i%ana )ulaikha Rah.i 0 (102210101012 (10221010101# (10221010101( (10221010101* (102210101020 (102210101022 (10221010102# (10221010102* (102210101020 (102210101022 (10221010102# (10221010102(

,AKU4TAS ,AR5AS0 UN06ERS0TAS JE5BER 2012

KASUS 000 SOAL : Tn K (62th, 90kg) masuk rumah sakit dengan kondisi : badan panas, muntah, emas dan su it bi!ara, pembesaran perut serta mata kuning" #iagnosa : sirosis hati$hepati! en!epa opath%" &asien sering ke uar'masuk (S dg ke uhan %g sama" #ata aboratorium : Suhu )* o+, T# : ,20-*0, Leukosit : )200-mm )), .emog obin : 6 g-dL, Trombosit : 9000-mm), Serum kreatinin : 0,9 mg-dL, /01 : ,2,) mg-dL, L3# : )0 mm-4am, /i irubin tota : 5,) mg-dL), S6OT-S6&T : ,20-*2 70-L, A bumin : ,,5 g-dL) T3(A&7 : Terapi 8(S : Ampisi in in4eksi ,g )9,, Sipro: oksasin 200mg 29,, Se:otaksim in4eksi ,g )9,, 6entamisin *0mg 29,, Antasida )9,, &rimperan in4eksi 29,, Simetidin in4eksi )9,, 7n:use manito 29,, A bumin in:use, 8edo:ar )9,, 1eurode9 )9,, #upha a! )9, &3(TA1;AA1 #A1 <A=A/A1 : ," <e askan hubungan antara sirosis hati dengan kondisi %ang dia ami pasien saat 8(S (badan panas, muntah, emas dan su it bi!ara, pembesaran perut serta mata kuning) <a>ab : .ubungan sirrosis dengan : a" /adan panas &asien sirrosis menga ami kegaga an da am mempertahankan !airan ekstrase u er" &enderita sirrosis sering menga ami penumpukan !airan di rongga peritonea %ang berpindah dari intrase u er ke ekstrase u er" .a ini disebut dengan as!ites" As!ites ditandai dengan :isio ogis tubuh bagian perut %ang membesar" Seban%a ebih dari 20? pasien %ang menderita sirrosis menga ami ge4a a asistes se ama kurun >aktu ,0 tahun diagnosa" Terdapat beberapa ha pen%ebab ter4adin%a asi!etes pada pasien sirrosis diantaran%a : &eningkatan hipertensi porta &eningkatan hipertensi porta akan men%ebabkan peningkatan tekanan hidrostatik kapi er %ang men%ebabkan peningkatan produksi !airan getah bening se!ara ber ebihan dan kebo!oran" Adan%a kebo!oran ini mengakibatkan !airan terakumu asi pada rongga peritonea dan membentuk a!ites" &enurunan a bumin p asma &ada pasien sirrosis akan menga ami gangguan pada organ hati %ang akan mengakibatkan :ungsi organ untuk men4a ankan ker4an%a menga ami penurunan" Sa ah satun%a ada ah ter4adi gangguan dungsi hati da am mensintesis dan memetabo isme a bumin" Sehinnga mengakibatkan pada penderita sirrosis menga ami penurunan konsentrasi a bumin da am p asma" penurunan a bumin ini mengakibatkan penurunan tekanan osmoti! p asma sehingga !airan berpindah dari intrase u er ke ekstrase u er" +airan %ang ke uar ini kemudian terakumu asi da am rongga peritonea dan men%ebabkan as!ites"

&eningkatan akti@itas dari sistem sara simpatik dan (AA (rennin'angiotensin'a dosteroon) &eningkatan akti@asi dari (AA ini mengakibatkan peningkatan a dosteron dan A#." .a ini men%ebabkan peningkatan 1atrium dan air %ang mengakibatkan ter4adin%a as!ites

&engembangan as!ites pada pasien sirrosis merupakan indikasi dari pen%akit hati ainn%a" Sa ah satun%a ada ah komp ikasi S/& (Spontaneus /a!teria &eritonitis)" &atogenisis S/& diduga karena hasi perubahan permeabi itas usus dimana pada penderita sirrosis memungkinkan organism enteri! %ang biasa terdapat pada usus masuk angsung ke a iran darah me a ui a iran portos%stemi!" S/& 4uga dapat ter4adi karena pertumbuhan bakteri %ang ber ebihan di !airan as!ites" +airan as!ites merupakan media %ang baik sebagai pertumbuhan bakteri karena @o ume !airannn%a besar, terdapat ban%ak protein dan tanpa opsonisasi" Sehingga as!ites merupakan media %ang baik untuk pertumbuhan bakteri gram positi:, gram negati@e dan anerob sebagai akibat dari dis:ungsi eukosit dan penurunan pertahan !airan as!ites sebagai akibat dari penurunan kadar a bumin da am p asma" Sebagian besar S/& disebabkan o eh bakteri gram negati@e diantaran%a E.Coli %ang pa ing ban%ak" &resentasi k inis dari S/& ber@ariasi diantaran%a demam, eukositosis, n%eri perut d " O eh karena itu pada kasus diatas akibat dari adan%a sirrosis pasien menga ami ge4a a badan panas sebagai akibatk komp ikasi S/& dari as!ites" S/& didiagnosis ketika 4um ah se pada !airan as!ites menun4ukan &81 ebih dari sama dengan 220 !e " b" Lemas dan muntah &asien sirrosis menga ami meni:estasi k inik emas ter4adi karenan penurunan :ungsi se hapatosis da am memetabo isme emak, karbohidrat dan protein" Karena ter4adi penurunan da am memetabo isme unsur penting da am tubuh seperti karbohidrat, emak dan protein maka pasien sirrosis akan menga ami ge4a a seperti emas dan muntah" &en%ebab ain keadaan pasien %ang emas ada ah karena i@er tidak mampu men%impan karbohidrat %ang merupakan !adangan energi utama ini men%ebabkan pasien su it berbi!ara" !" &asien sirosis hati menga ami pembesaran perut karena ter4adi asites" Asites merupakan suatu kondisi pato ogis dimana ter4adi akumu asi !airan im:e di da am rongga peritonea " Asites merupakan ge4a a k inis a>a %ang sering ter4adi pada pasien sirosis" Teori terbaru men%ebutkan bah>a ter4adin%a asites karena adan%a hipertensi porta berat dan insu:isiensi hati men%ebabkan @asodi atasi arteri sp en dan penurunan resistensi peri:er" .ipotensi sistemik men%ebabkan peningkatan akti@itas sistem sara: simpatik dan sistem renin'angiotensin'a dosteron %ang meningkatkan retensi natrium dan air serta produksi @asokonstriktor" 8eskipun resistensi @asku ar meningkat pada hampir semua pembu uh darah utama (gin4a , otak, ku it dan otot) karena adan%a pe epasan @asokontriktor, pada pembu uh darah sp en tidak ter4adi respon %ang sama ma ah ter4adi di atasi arteri sp en dan men%ebabkan a iran darah ke i@er dan organ'organ sp en %ang ain !epat" Tekanan hidrostatik meningkatkan produksi im:e sp en dan ter4adi perembesan" +airan im:e %ang merembes ini terakumu asi di rongga abdomen, membentuk

asites %ang se!ara berke an4utan dipertahankan o eh retensi air dan natrium o eh gin4a " (#ipiro, 6)2) d" 8ani:estasi k inis ain %ang ter4adi ada ah mata kuning" 8ata kuning atau %ang da am bahasa i miahn%a disebut 4aundi!e ini merupakan kondisi dimana ku it dan mata ter ihat kekuningan karena ter4adi penumpukan pigmen kuning ke!ok atan %ang disebut bi irubin da am darah dan ku it" /i irubin diproduksi o eh se darah merah %ang te ah rusak" Li@er norma n%a ber:ungsi untuk membersihkan bi irubin da am bentuk !airan empedu" (.ea th>ise) Kerusakan :ungsi i@er pada pasien sirosis men%ebabkan peningkatan 4um ah bi irubin sehingga ku it dan mata men4adi kekuningan" 2" <e askan hubungan antara sirosis hati dengan hepatik ensepa opati" &ada pasien keadaan mana %ang menun4ukkan ter4adin%a .3A <a>ab: Sirosis ada ah proses di:us %ang ditandai o eh :ibrosis dan perubahan struktur hepar %ang norma men4adi nodu a' nodu a %ang abnorma " .asi akhirn%a ada ah destruksi hepatosit dan digantikan o eh 4aringan :ibrin serta gangguan atau kerusakan @asku ar (#ipiro et al, 2006)" &roge@isitas sirosis akan mengarah pada kondisi hipertensi porta %ang bertanggung 4a>ab terhadap ban%ak komp ikasi dari perkembangan pen%akit sirosis ini" Komp ikasi ini me iputi spontaneous bacterial peritonitis (S/&), hepatic encephalophaty dan pe!ahn%a @arises esophagus %ang mengakibatkan perdarahan (hematemesis dan atau me ena)" 3nse:a opati hepatik (3.) diartikan sebagai suatu gangguan dis:ungsi daripada menta atau neuromotor pada pasien'pasien dengan pen%akit hati akut maupun kronis" Ter4adin%a 3. ada ah disebabkan o eh gangguan substansi di otak %ang da am keadaan norma akan dimetabo isir o eh hati, sa ah satun%a %aitu amoni" &ada umumn%a amonia diproduksi di da am usus ha us akibat peme!ahan nitrogen dan proses katabo isme asam amino sendiri" Sumber amonia ain ada ah berasa dari gin4a dan otot rangka" &ada keadaan norma amonia dimetabo isme di hati (dirubah men4adi urea) dan dieksresikan me a ui gin4a atau ko on" Se ain itu proses detoksi:ikasi amonia 4uga me a ui pembentukan g utamin dari g utamat di hati dan otak" &ada gangguan :ungsi hati, pintas porto'sistemik dan pengurangan massa otot %ang ber ebihan akan mengakibatkan peningkatan dari kadar amonia di da am darah pada pasien sirosis" Amonia akan mempengaruhi :ungsi otak" Amonia dapat me a ui sa>ar darah otak dan se!ara angsung mengurangi :ungsi susunan sara: pusat dengan !ara menghambat impu s'impu s post sinaps" Ada bukti menun4ukkan bah>a hiperamonemia dapat mem:asi itasi ambi an tripto:an o eh otak, suatu unsur dengan metabo itn%a %aitu serotonin" Ke ebihan amonia dapat mengurangi kadar AT& di otak sehingga ter4adi gangguan energi otak" 8etabo isme amonia men4adi g utamin di otak akan meningkatkan osmo aritas se 'se astrosit, sehingga akan men%ebabkan pembengkakan se 'se astrosit dan @asodi atasi" &eningkatan hidrasi se 'se astrosit tanpa

kenaikan tekanan intrakrania %ang 4e as saat ini dipertimbangkan sebagai :aktor utama da am perkembangan 3. pada pasien'pasien dengan pen%akit hati kronis /eberapa hipotesis %ang te ah dikemukakan pada pathogenesis ense:a opati hepati! ada ah: ," .ipotesis amoniak Amonia berasa dari mukosa usus sebagai hasi degradasi protein da am umen usus dan dari bakteri %ang mengandung urease" #a am hati amonia diubah men4adi urea pada se hati periporta dan men4adi g utamine pada se hati peri@enus,sehingga 4um ah amonia %ang masuk ke sirku asi dapat dikontro dengan baik" 6 utamin 4uga diproduksi o eh otot (20?), hati, gin4a , dan otak (5?)" &ada pen%akit hati kronis akan ter4adi gangguan metabo isme amonia sebesar 2 B ,0 ka i ipat" 2" .ipotesis toksisitas sinergik 1eurotoksin ain %ang mempun%ai e:ek sinergis dengan amonia seperti merkaptan,asam emak rantai pendek (oktanoid),:eno ,dan ain B ain" )" .ipotesis neurotransmitter pa su &ada keadaan norma pada otak terdapat neurotransmitter dopamine dan nor'adrena in, sedangkan pada keadaan gangguan :ungsi hati,neurotransmitter pa su seperti oktapamin dan :eni etano amin, %ang ebih emahdibanding dopamine - nor'adrena in" C" .ipotesis 6A/A dan benDodiaDepine Ketidakseimbangan antara asam amino neurotransmitter %ang merangsang dan menghambat :ungsi otak merupakan :a!tor %ang berperan pada ter4adin%a ense:atopati hepati!" Ter4adin%a penurunan trasmiter %ang memi iki e:ek merangsang seperti g utamate,aspartat dan dopamine sebagai akibat meningkatn%a amonia dan gama (6A/A) %ang menghambat transmisi impu s"3:ek 6A/A %ang meningkat bukan karena in: uks %ang meningkat ke da am otak tetapi akibat perubahan reseptor 6A/A da am otak akibat suatu substansi %ang mirip benDodiaDepine" Keadaan %ang menun4ukkan ter4adin%a .3 ada ah hasi tes aboratorium %ang menun4ukkan kenaikan kadar enDim S6OT dan S6&T, serta kadar a bumin rendah (E2,2 g?)" Kadar a bumin %ang rendah !erminan kemampuan se hati %ang kurang" &enurunan kadar a bumin dan peningkatan kadar g obu in merupakan tanda kurangn%a da%a tahan hati da am menghadapi stress" Kemungkinan pasien menga ami .3 Stadium , (prodroma : a>a ) Terdapat gangguan stasus menta , sedikit perubahan kepribadian dan tingkah aku, termasuk penampi an %ang tidak tera>att baik, pandangan mata kosong, bi!ara tidak 4e as, terta>a sembarangan, pe upa, dan tidak mampu memusatkan pikiran, penderita mungkin !ukup rasiona , han%a terkadang tidak kooperati: atau sedikit kurang a4ar, a:ekti: hi ang, eu:ori, depresi, apati" Tingkat kesadaran somno en, tidur ebih ban%ak dari bangun, etargi" Tanda'tandan%a: Asteriksis : gangguan motorik %ang di tandai dengan pen%impangan intermiten dari postur" Kesu itan bi!ara Kesu itan menu is 336 (e ektroense:a ogra:i) ($)

)" <e askan hubungan antara sirosis hati dengan abnorma itas data aboratorium dan data k inikF <a>ab: &ada kasus ini, dipero eh data aboratorium sebagai berikut : Suhu )* o+, T# : ,20-*0, Leukosit : )200-mm), .emog obin : 6 g-dL, Trombosit : 9000-mm ), Serum kreatinin : 0,9 mg-dL, /01 : ,2,) mg-dL, L3# : )0 mm-4am, /i irubin tota : 5,) mg-dL), S6OT-S6&T : ,20-*2 70-L, A bumin : ,,5 g-dL)" Suhu tubuh pasien ada ah )* o+" Sedangkan suhu tubuh manusia norma ada ah )5 o+" .a ini menun4ukkan bah>a pasien menga ami demam" #emam ini mungkin disebabkan o eh sitokin %ang merupakan tumor'ne!rosis':a!tor (T1G) %ang dibebaskan pada proses in: amasi" &ada sirosis pasien menga ami demam dapat diakibatkan o eh ter4adin%a komp ikasi S/& (Spontaneous /a!teria &eritonitis) dari as!ites" As!ites merupakan media %ang baik untuk pertumbuhan bakteri gram positi:, gram negati@e dan anerob sebagai akibat dari dis:ungsi eukosit dan penurunan pertahan !airan as!ites sebagai akibat dari penurunan kadar a bumin da am p asma" Sebagian besar S/& disebabkan o eh bakteri gram negati@e, %ang pa ing ban%ak ada ah E.Coli. 8enurut buku Teknik &rosedura Kepera>atan Konsep dan Ap ikasi Kebutuhan #asar K ien %ang ditu is o eh Asmadi, ni ai norma eukosit da am darah ada ah 2"000',0"00-mm)" Sedangkan pasien ini han%a memi iki )"200-mm )" .a ini menun4ukkan bah>a pasien menga ami eu!openia" Keadaan eu!openia akan menimbu kan ke ainan s%stem imun berat pada penderita sirosis hati" 7munosupresi akan mengakibatkan tinggin%a pen%akit in:eksi pada penderita sirosis hati" Komp ikasi in:eksi %ang sering ter4adi antara ain S/&, 7n:eksi Traktus 0rinarius, 7n:eksi Sa uran &ernapasan dan /akteriemia" /ahkan penderita sirosis hati memi iki resiko kematian karena sepsis ebih tinggi dibandingkan dengan penderita non'sirosis akibat imunosupresi" &ada tes aboratorium dipero eh hemog obin pasien sebesar 6 g-dL" .emog obin norma pada pasien e aki separuh usia ada ah ,2,C',C,9 g-dL" .emog obin (.b) merupakan mo eku protein %ang ka%a akan Dat besi %ang terdapat di da am se darah merah %ang bergabung dengan oksigen dan karbondioksida untuk diangkut me a ui s%stem peredaran darah ke 4aringan di se uruh tubuh" #i ihat dari data %ang ada, dapat din%atakan bah>a hemog obin pasien diba>ah norma %ang berarti pasien ini menga ami anemia" /an%ak :aktor %ang dapat men%ebabkan anemia, antara ain kekurangan @itamin (Dat besi, @itamin /,2, :o at), gangguan pada sumsum tu ang be akang, hipersp enisme, hemo isis, :aktor pen%akit hati sendiri, gaga gin4a dan hemog obin tidak norma " Trombosit atau p ate et bukan merupakan se , me ainkan pe!ahan granu ar se , berbentuk piringan dan tidak berinti" Trombosit merupakan bagian terke!i dari unsure se sumsum tu ang dan sangat penting peranann%a da am hemostasis dan pembekuan darah" #a am keadaan norma terdapat sekitar ,20"000')20"000-mm) trombosit da am darah" .asi u4i aboratorium dari pasien Tn"K diketahui bah>a 4um ah trombositn%a ada ah 9000-mm)" .a ini membuktikan bah>a pasien menga ami trombositopenia" Trombositopenia merupakan sa ah satu :aktor %ang men%ebabkan ter4adin%a gangguan kogu asi, dimana ha ini dapat ter4adi pada penderita sirosis"

Trombositopenia berpengaruh terhadap komp ikasi sirosis terutama sp enomega i %ang disebabkan o eh hipertensi porta " 1i ai serum kreatinin norma untuk aki' aki ada ah 0,*',,2 mgh-d " &asien memi iki 4um ah serum kreatinin sebesar 0,9 mg-dL" Kreatinin ada ah protein %ang merupakan hasi akhir metabo isme otot %ang di epaskan dari otot dengan ke!epatan hampir konstan dan dieksresi da am urin da am ke!epatan da am ke!epatan %ang sama" Kreatinin diekskresikan o eh gin4a me a ui kombinasi :i trasi dan sekresi, konsentrasin%a re ati: konstan da am p asma dari hari ke hari, kadar %ang ebih besar dari norma mengis%aratkan adan%a gangguan :ungsi gin4a " 1amun, da am ha ini pasien memi iki 4um ah serum kreatinin masuk da am rentang norma " Tes dasar untuk mengukur :ungsi gin4a ada ah nitrogen urea darah (/ ood 0rea 1itrogen-/01) dimana hasi n%a dapat digunakan untuk mengetahui tingkat nitrogen da am darah" Tingkat /01 %ang tinggi dapat disebabkan o eh makanan berprotein tinggi, dehidrasi atau gaga gin4a atau 4antung" #a am serum norma konsentrasi /01 ada ah *'22 mg-dL" &ada u4i aboratorium diketahui kadar /01 pasien sebesar ,2,) mg-dL" &rinsip pemerikasaan a4u endap darah (L3#) atau 3rithto!%te Sedimentation (ate (3S() ada ah ke!epatan sedimentasi eritrosit da am darah %ang be um membeku dengan satuan mm-4am" #a am pemeriksaan ini bertu4uan untuk mengetahui ban%akn%a se se darah %ang mengendap da am >aktu tertentu" 1i ai norma L3# pada aki' aki ada ah 0',2 mm-4am" &ada u4i aboratorium pasien diketahui L3# sebesar )0 mm-4am" .a ini bearti L3# pasien diatas L3# norma " L3# di4umpai meningkat se ama proses in: amasi akut, in:eksi akut dan kronis, kerusakan 4aringan (nekrosis), pen%akit ko agen, rheumatoid, ma ignansi dan kondisi stress :isio ogis (misa n%a kehami an)" /i irubin da am keadaan norma tidak diekresikan me a ui urin, bi a terdapat bi irubin urin ada ah bi irubin terkon4ugasi, ini ter4adi bi a terdapat gangguan ekresi karena kerusakan hepar" #ari hasi aboratorium dipero eh bi irubin tota sebesar 5,) mg-dL" <ika di ihat dari tabe +hi d' &ugh S!ore kadar bi iribin pasien masuk da am ke as ) %ang 4um ahn%a H) mg-dL" .a ini berarti kadar bi irubin pasien tidak norma dan dapat din%atakan bah>a pasien menderita pen%akit hati" Semakin tinggi kadar bi irubin da am darah maka >arna kuning semakin n%ata" S6OT (Serum 6 utamat Oksa oasetat Transminase-AST) ada ah enDim %ang ditemukan di 4aringan atau se %ang mempun%ai akti@itas metabo i! tinggi, misa n%a 4antung, hati dan otot urik" 3nDim ini dike uarkan ke a iran darah karena adan%a kematian se " 1i ai norma dari S6OT ada ah 2')C 70-L" S6&T (Serum 6 utamat &iru@at Transaminase-ALT) ada ah enDim %ang ber:ungsi sebagai kata is berbagai :ungsi tubuh" 3nDim ini dominan ditemukan di hepar sedangkan da am konsentrasi ke!i ditemukan di 4antung, gin4a , dan otot" Kadar S6&T norma ada ah 2'22 70-L" #a am hasi aboratorium dipero eh kadar S6OT-S6&T sebesar ,20-*2 70-L" .a ini menun4ukkan bah>a kadar S6OT dan S6&T pasien tidak norma " AST %ang meningkat dapat mengakibatkan a!ute m%o!ard in:ar!t, pan!reatitis akut dan brain ne!rosis, metastati! i@er !an!er, (e%eIs s%ndrome, a koho i! hepatitis" .ati merupakan sumber utama protein serum" a bumin, :ibrinogen dan :aktor':aktor koagu asi, p asminogen, trans:erin dan g obu in beta semua di sintesis da am se 'se parenkim

hati" Apabi a dis:ungsi hepatose u ar ber angsung ama maka kadar protein p asma akan menurun" &erubahan :raksi protein %ang pa ing ban%ak ter4adi pada pen%akit hati ada ah penurunan kadar a bumin dan kenaikan kadar g obu in" Kadar a bumin serum se!ara teratur menurun apabi a pen%akit hati ber angsung ebih dari ) minggu" Kadar a bumin %ang dipero eh ada ah E2,* mg-dL %ang berarti masuk da am ke as )" #ari hasi u4i aboratorium dipero eh kadar a bumin sebesar ,,5 mg-dL %ang bearti tidak norma " +hi d'&ugh S!ore : 8enun4ukkan tingkat keparahan pasien S-o&e Bili&u7in (.+8'4 Al7u.in (.+8'4 As-ites En-e9halo9ath% (+&a'e P&oth&o.7ine ti.e (se-on' 9&olon+e' 1 ,'2 H),2 1one 1one ,'C 2 2') 2,*'),2 8i d , and 2 C'6 2 H) E2,* 8oderate ) and C H6

C" <e askan tu4uan terapi dan mekanisme ker4a dari obat'obat di atas" <a>ab: !i9&o"lo:a-in Tu4uan Terapi: Antibakteri me a>an bakteri gram positi: dan gram negati:" Obat ini biasa digunakan untuk in:eksi sa uran pernapasan, in:eksi sa uran urin, in:eksi sistem gastrointestina , in:eksi tu ang dan sendi, gonorrhea, dan septi!aemia %ang disebabkan o eh organism sensiti@e (/n: )2*) 8ekanisme: +ipro: o9a!in menghambat g%rase #1A dan topoisomerase 7J, dimana merupakan enDim penting da am reproduksi #1A bakteri" (martinda e 2C6) !e"ota:i.e in;eksi Tu4uan terapi: 8e a>an bakteri &seudomonas aeruginosa atau bakteri gram negati@e (8artinda e 22*) 8ekanisme: +e:ota9ime berikatan dengan satu atau ebih dari &eni!i in /inding &rotein (&/&s) %ang menghambat angkah akhir sintesis transpeptidation peptidog ikan di dinding se bakteri, sehingga menghambat biosintesis dan menangkap perakitan dinding se %ang mengakibatkan kematian se bakteri (mims"!om) <enta.i-in Tu4uan terapi: Antibioti! untuk bakteri gram negati@e %ang aerob dan untuk beberapa Strepto!o!!i" (martinda e 2*)) 8ekanisme:

6entamisin ada ah aminog %!oside %ang mengikat untuk )0 dan 20 subunit ribosom bakteri %ang rentan dan mengganggu sintesis protein, sehingga render membran se bakteri akan rusak (mims"!om) Antasi'a Tu4uan terapi: 8enghi angkan s%mptom pada pen%akit gastrointestina %ang men%angkut tingkat keasaman ambung seperti d%spepsia, 63(#, dan &0# (martinda e ,692) 8ekanisme: 8enetra kan sekresi asam (.+ ) di ambung dengan meningkatkan p. mengurangi 4um ah @o ume asam ambung (martinda e ,692) A.9isilin Tu4uan Terapi: 8embasmi bakteri gram positi: (martinda e 20C)" 0ntuk terapi 7n:eksi sa uran urin, otitis media, sinusitis, in:eksi ora , bron!hitis, un!omp i!ated !ommunit%'a!Kuired pneumonia, in:eksi .aemophi us in: uenDa, in@asi sa mone osis, dan isteria meningitis (/1G 299) 8ekanisme: 8ekanisme aksi dari Ampisi in ada ah menghambat sintesis dinding se bakteri meskipun mekanisme %ang ter ibat masih be um dipahami" #inding se bakteri di indungi o eh peptidog ikan" Ampisi in menghambat proses !ross' inking akhir peptidog ikan dengan mengikat dan menginakti:kan transpeptidase" Tidak han%a itu, sekarang 4uga sudah ditemukan bah>a tahap'tahap a>a %ang ain da am sintesis dinding se dapat dihambat 4uga" 8ekanisme %ang ain termasuk %sisn%a bakteri o eh inakti@asi dari bakteri penghambat endogen pada auto %sins bakteri" (8artinda e 2,C) P&i.9e&an Tu4uan Terapi: Terapi untuk gastrointestina e9amination, gastro'esophagea re: u9, gastrointestina moti it% disorders, nausea dan @omiting (martinda 2999) 8ekanisme: &rimperan merupakan obat %ang dida amn%a mengandung 8eto! orpamide" 8ekanisme 8eto! orpamide ada ah meningkatkan moti itas sa uran !erna dan meningkatkan pengosongan ambung tanpa mempengaruhi ambung, sa uran empedu, atau pan!reas" .a ini meningkatkan perista ti! duodenum %ang mengurangi >aktu transit usus, dan meningkatkan L3S" .a tersebut 4uga merupakan pusat antagonis dari reseptor dopamine kuat dan dapat 4uga memi iki si:at antagonis reseptor serotonin (2'.T)) (mims"!om) Si.eti'in 7ndikasi 0ntuk /enign gastri!, tukak ambung, tukak duodena , re: uks eso:agitis, Lo inger'3 ison s%ndrome" ambung tanpa

8ekanisme &engeb ok reseptor .2 %ang beker4a men%embuhkan tukak peptik dan duodena dengan !ara pengeb okan reseptor .2 sehingga mengurangi sekresi asam ambung dan pepsin" 0n"use 5anitol 7ndikasi 8anito digunakan untuk menurunkan tekanan intra!rania %ang tinggi karena edema !erebri, meningkatkan dieresis pada pen!egahan dan - atau pengobatan o iguria %ang disebabkan o eh gaga gin4a , menurunkan tekanan intaoku ar, meningkatkan ekskresi iuriner sen%a>a toksik, sebagai arutan irigasi genitouriner pada operasi prostat atau operasi transurethra " 8ekanisme Adan%a manito da am sirku asi akan meningkatkan tekanan osmotik sehigga 4um ah e ektro it dan air %ang dieksresi bertambah besar" Tetapi untuk menimbu kandiuresis %ang !ukup besar diper ukan dosis diuretik usmotik %ang !ukup tinggi"Tempat ker4a utama manito ada ah: (,) tubu i proksima , %aitu denganmenghambat reabsorpsi natrium dan air me a ui da%a osmotikn%aM (2) ansa hen e, %aitudengan penghambatan reabsorpsi natrium dan air o eh karena hipertonisitas daerahmedu a menurunM ()) duktus ko igentes, %aitu dengan penghambatan reabsorpi natriumdan air akibat adan%a papi ar% >ash out , ke!epatan a iran :i trat %ang tinggi, atauadan%a :aktor ain"8anito dapat menurunkan tekanan maupun @o ume intra oku er maupunserebrospina dengan meninggikan tekanan osmotik p asma sehingga air dari keduama!am !airan tersebut akan berdi:usi kemba i ke da am p asma dan ke da am ruangekstra se " #i da am sirku asi !airan akan dike uarkan dari tubuh dengan mekanismeker4a manito pada gin4a " 0n"us Al7u.in 7ndikasi &engantian sementara a bumin pada pen%akit berhubungan dengan protein p asma %ang rendah seperti s%ndrome ne:rotik, pen%akit hati tahap akhir %ang dapat mengurangi atau menurunkan edema %ang ter4adi 8ekanisme 8empertahankan tekanan onkotik p asma agar tidak ter4adi asites, membantu metabo isme dan tranportasi berbagai obat'obatan dan sen%a>a endogen da am tubuh terutama substansi ipo:i ik (:ungsi metabo it, pengikatanDat dan transport!arrier) %ang memobi isasi !airan dari 4aringan ekstra@asku er kemba i ke ruang intra@asku er (.asan 7 et a ", 200*) http:-->>>"budi ukmanto"org-inde9"php-sirosis'hepatis-C,'sirosis'hepatis-,25'seputar'hepatitis 5a'o"a& (2*CC) *0C,596 Tu4uan: obat %ang biasan%a digunakan untuk mengatasi ge4a a pen%akit &arkinson 8ekanisme:

Lo@edopa merupakan Dat pe opor dopamin %ang dapat dengan mudah memasuki +airan +erebro Spina (++S) dan diubah men4adi dopamin" #ari penggunaan ora han%a 2? sampai di otak karena di ambung'usus dan darah sudah diubah men4adi dopamin tetapi sukar me e>ati ++S" 0ntuk mengurangi pengubahan tersebut di uar ++S, maka digunakan suatu Dat dekarboksi ase b o!ker (benseraDida atau karbidopa) sehingga ebih ban%ak e@odopa %ang sampai di ++S" 8ekanisme ker4a L'dopa pada ense:a opati hepatikum ini be um diketahui dengan pasti" #iduga neurotransmitter pa su seperti oktopamin, %ang dihasi kan di sa uran !erna dari degradasi nitrogen %ang norma n%a didetoksikasi di hepar, men!apai sirku asi serebra pada kasus pen%akit hati akut atau kronik me a ui ko atera porto'sistemik" 1eurotransmiter pa su ini berkompetensi dengan dopamin, suatu neurotransmitter sinaptik di :ormasio retiku aris di batang otak sehingga dapat men%ebabkan penurunan kesadaran" L' opa, %ang merupakan prekursor dopamine dapat mengganti neurotransmitter pa su ini sete ah diubah men4adi dopamin sehingga dapat memperbaiki kesadaran" 1eurode9 7ndikasi : untuk Sup emen 1utrisi, 6e4a a neorotropik karena de:isiensi @itamin / 8ekanisme: ' Du9halaLaktu osa ada ah pen!ahar sintetis disakarida osmotik (p",69)) digunakan da am pengobatan sembe it (p",69)) dan ense:a opati hepatik (p",695)" Laktu osa dipe!ah o eh bakteri ko on terutama men4adi asam aktat" 7ni memberikan sebuah e:ek osmotik oka di usus mengakibatkan peningkatan !urah :eses dan stimu asi perista sis" 7ni bisa memakan >aktu hingga C* 4am sebe um e:ek dipero eh" Ketika dosis %ang ebih besar diberikan untuk ense:a opati hepatik p. da am usus besar berkurang se!ara signi:ikan dan pen%erapan ion amonium dan sen%a>a nitrogen bera!un ainn%a menurun, mengarah ke penurunan konsentrasi darah'amonia dan peningkatan :ungsi menta " (martinda e" &" ,5)*) 2" &er ukah di akukan monitoring tambahan terkait dengan terapi %ang diberikanA <e askan" <a>ab: 8onitoring tambahan tidak per u di akukan, sebab data ab %ang diberikan sudah menun4ukkan monitoring %ang engkap "Kondisi medis %ang dia ami pasien berupa : badan panas, muntah, emas dan su it bi!ara, pembesaran perut serta mata kuning sedangkan diagnosa dokter : pasien menga ami sirosis hati$hepati! en!epa opath%" Se ain itu dari terapi %ang diberikan tern%ata sudah memenuhi tu4uan terapi %aitu pengobatan simtomatis dan pengobatan berdasarkan etio ogin%a" #a am ha ini %ang per u diperhatikan ada ah terapi harus dengan penga>asan khusus" Serta po a pengobatan %ang harus disampaikan kepada pasien misa n%a istirahat %ang !ukup, mengonsumsi makanan %ang !ukup dan seimbang (diet garam) dan penga>asan pemberian obat tertentu saat terapi ber angsung" +ontohn%a pemberian se:otaksim" penga>asan %ang per u di akukan terhadap se:otaksim ada ah interaksin%a bi a digunakan

dengan go ongan aminog ikosida dapat men%ebabkan meningkatn%a e:ek ne:rotoksik" #i akukan obser@asi tanda dan ge4a a ana:i aksis se ama pemberian dosis a>a " Se ain itu pada pemberian +ipro: oksasin"+ipro: oksasin merupakan obat %ang termasuk da am go ongan Kuino one" &enggunaan Kuino one pada usia an4ut rentan terhadap resiko ter4adin%a tendinitis %aitu peradangan atau iritasi pada otot tendon" Kerusakan tendon dapat mun!u da am C* 4am sete ah pengobatan" <ika tendinitis mun!u sebaikn%a penggunaan Kuino one segera dihentikan" Sipro: oksasin sebaikn%a tidak dikonsumsi bersamaan dengan produk'produk %ang ka%a ka sium" Sipro: oksasin 4uga dian4urkan agar tidak digabung dengan antasida, sup emen atau @itamin da am >aktu 64am sebe um atau 2 4am sete ah mengkonsumsi sipro: oksasin" &emberian deuretik 4uga per u diperhatiakan, dimana pemberian a>a obat deuretik da am dosis rendah, dan dosis baru dapat ditingkatkan sete ah )'C hari" 6" (asiona kah terapi : a" Kombinasi antibiotika b" &emberian simetidin dan antasida <a>ab: &ada pengobatan sirosis memang dian4urkan untuk menggunakan kombinasi antibiotika namun kombinasi antibiotika pada terapi tersebut tidak rasiona , karena antibiotika %ang digunakan %akni !e:otaksim dan gentami!in menga ami interaksi %ang akan berakibat pada naikn%a toksisitas, 0ntuk itu 4uga pada pengobatan di atas dapat ditambahkan terapi spirono akton untuk meningkatkan e:ekti:itas ker4a antibiotika &engobatan menggunakan antasida dapat ber:ungsi me indungi mukosa pada saat ter4adi ruptur @arises eso:agus %akni adan%a di atasi @ena pada menggunakan antibiotika dapat dikatakan rasiona " umen ambung" &engobatan

Anda mungkin juga menyukai