Kessos Sunnah 11 - Difabel
Kessos Sunnah 11 - Difabel
Arab Jahiliah diremehkan oleh masyarakat, Rasul pernah memalingkan muka dari Ibnu Ummi Maktum Abad Pertengahan (Yahudi-Kristen) lebih memanusiakan dan dermawan, orang yang diffable hanya dianggap cocok bekerja sebagai penghibur (badut), Orang yang mental diffable masih dianggap sebagai azab dari Tuhan Elizabeth Poor Law orang diffable diberi bantuan sandang, pangan, papan 1817, Thomas Gallaudet, Connecticut, membuka sekolah yang pertama kali mendidik tuna rungu untuk membaca dan bicara
Solusi Islam
Mikro (Individu): memperlakukan diffable dengan baik, menghormati dan membantu, layaknya yang lain, sabar/menerima bagi keluarga dan penderita Mezzo (Komunitas): Pendekatan inklusif dalam kehidupan sosial dan pendidikan Makro (Negara): menjamin kehidupan yang layak (pekerjaan) dan partisipasi sosial dan politiknya sama dengan yang lain (menjadi pemimpin), hak pendidikan yang sama, sesuai kemampuannya . (UU dan kebijakan) perlindungan.
Khalifah Al-Walid Bani Umayyah Para tuna netra diberikan pembantu yang gajinya ditanggung negara (Jaminan Sosial)