Anda di halaman 1dari 17

DISUSUN OLEH :

Drs. RAHMAD DJOKO WIDODO

PEKERJA SOSIAL AHLI MADYA

BALAI REHABILITASI SOSIAL BINA KARYA DAN LARAS

DINAS SOSIAL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


2018
A. Latar belakang
Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga
nilai berdasarkan kriteria tertentu, untuk mendapatkan evaluasi yang
meyakinkan dan obyektif dimulai dari informasi-informasi kuantitatif-
kualitatif.
Menurut Robert L. Thorndike dan Elizabeth Hagen (1961),
menjelaskan evaluasi tersebut dengan mengatakan bahwa evaluasi itu
berhubungan dengan pengukuran,. Evaluasi juga mencangkup penilaian
tentang apa yang bak dan apa yang diharapkan. Denga demikian hasil
pengukuran yang benar merupakan dasar yang kokoh untuk melakukan
evaluasi.
Berdasarkan data grafik bahwa proses rehabilitasi perlu dievaluasi
untuk dikembangkan dengan model program yang lebih terukur dengan respon,
support, koordinasi dari semua pihak yang ada di BRSBKL. Evaluasi disini
diartikan sebagai suatu proses penilaian untuk mengambil keputusan yang
menggunakan seperangkat hasil pengukuran dan berpatokan kepada tujuan
yang telah dirumuskan.
Program Pembinaan Lanjut (P2L) adalah pelayanan pasca rehabilitasi
sosial bagi PMKS gelandangan dan pengemis yang telah selesai menjalani
proses rehabilitasi sosial di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Laras
Yogyakarta. Program ini merupakan salah satu bentuk pengembangan model
dan merupakan sebuah bentuk inovasi program berkelanjutan untuk
meningkatkan keberfungsian sosial WBS gelandangan pengemis.
Program ini merupakan bentuk bimbingan lanjut WBS setelah pasca
rehabilitasi sosial yang bertujuan memberdayakan WBS yang dulunya
gelandangan pengemis dengan memberikan kesempatan dan peluang untuk
memperoleh mata pencaharian yang layak. Pada umumnya WBS gelandangan
pengemis yang telah selesai direhabilitasi di BRSBKL merasa kebingungan
karena kondisi yang belum siap sepenuhnya dengan terpaksa harus
meninggalkan balai tempat ia tinggal selama direhabilitasi. Padahal di sisi lain
WBS mempunyai niat dan tekad untuk merubah kondisi hidupnya dengan

2
bekerja secara layak dan meninggalkan kebiasaan mengemis, memulung,
mengamen, dan sebagainya sebagaimana kebiasaannya di masa lalu. Namun di
satu sisi mereka tidak memiliki tempat tinggal yang layak yang dapat
menunjang niat dan tekadnya tersebut.
Kebutuhan pokok manusia sebagaimana yang kita ketahui terdiri dari
sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan sandang dan pangan, mungkin saja
dengan mudah diperoleh oleh para WBS tersebut dengan mata pencaharian
layak yang ditekuninya. Namun kebutuhan papan atau tempat tinggal tentu
menjadi hal yang sulit untuk mereka peroleh apalagi dengan penghasilan yang
masih pas-pasan. Maka dari itu program ini merupakan layanan penyediaan
tempat tinggal (asrama) untuk WBS pasca rehabilitasi sosial dengan masa
tinggal yang berjangka waktu. Dengan adanya program ini diharapkan para
WBS yang sudah memperoleh mata pencaharian yang layak akan terdukung
dengan adanya tempat tinggal sementara ini, sehingga mereka dapat fokus dan
mengembangkan pekerjaannya serta mampu meningkatkan kondisi
kehidupannya di kemudian hari.

B. Maksud dan Tujuan


Suatu proses pembinaan lanjut melalui pendampingan sosial dan
motivasi sosial pasca rehabilitasi sosial dengan orientasi dititik beratkan pada
perubahan pola pikir dan perilaku serta penggalian kemampuan potensi diri
dengan tujuan agar warga binaan sosial dapat meninggalkan pekerjaanya
sebagai gepeng dan diharapkan bekerja secara formal sehingga dapat berfungi
sosial berdaya guna bekarya serta mandiri.

C. Nama Kegiatan
Program ini bernama Program Pembinaan Lanjut atau disingkat (P2L)
dengan masa kontrak lanjutan 6 bulan.

3
D. Sasaran Program (Penerima Manfaat)
Sasaran dari program ini adalah warga binaan sosial gelandangan
pengemis (WBS A) di Balai RSBKL Yogyakarta.
Kriteria :
1. WBS yang teleh selesai menerima pelayanan rehabilitasi sosial
dengan masa kontrak layanan selama 1 tahun
2. WBS yang masih dalam proses layanan rehabilitasi sosial yang
terseleksi dan menunjukkan kemampuan berdaya guna
3. Keaktifan WBS selama proses rehabilitasi dalam kegiatan
kebersihan lingkungan dan tanggung jawab diri
4. Tidak semua WBS bisa mengikuti program P2L.

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tempat Program Pembinaan Lanjut (P2L) dilaksanakan di lingkungan
Balai RSBKL Unit Bina Karya dengan menggunakan bekas asrama warga eks
psikotik. Waktu pelaksanaan disesuaikan dengan berakhirnya masa kontrak
pelayanan rehabilitasi bagi warga binaan sosial.

F. Kewajiban Penerima Manfaat Program


Warga binaan sosial gelandangan pengemis (WBS A) di Balai RSBKL
Yogyakarta yang memenuhi kriteria program ini harus mampu menjalankan
kewajiban-kewajiban berikut ini:
1. Mentaati peraturan yang berlaku sesuai SOP yang ada
2. Menjaga ketertiban dan keamanan dilingkungan balai
3. Membersihkan lingkungan asrama / tempat tinggal
4. Tidak tercatat sebagai warga binaan sosial
5. Tidak mendapatkan hak makan dan kebutuhan dasar lainnya
6. Tidak wajib mengikuti kegiatan-kegiatan rehabilitasi sosial
7. Tidak boleh melakukan pekerjaan seperti pengamen, pemulung , pengemis
8. Tidak boleh berjualan di dalam lingkup asrama balai RSBKL
9. Diupayakan untuk bekerja secara formal
10. Tidak menuntut dalam bentuk apapun terhadap pihak Balai RSBKL

4
11. Bersedia mengikuti segala ketentuan dan kebijakan yang berlaku
12. Menhemat penggunaan fasilitas air dan listrik
13. Membuang sampah pada tempatnya

G. Metode dan Proses Pelaksanaan Program


1. Input adalah warga binaan sosial yang menjadi peserta program
pembinaan lanjut luar balai yang sudah berakhir masa kotrak layanan dari
BRSBKL Yogyakarta
2. Proses adalah pembinaan lanjut, pendampingan sosial , motivasi sosial
pada warga binaan sosial yang dilakukan oleh pekerja sosial,psikolog
sosial dan instruktur kewirauasahaan
a. Warga binaan sosial diupayakan untuk belajar hidup mandiri dan
mencari pekerjaan formal.
b. Warga binaan sosial
diupayakan dapat menabung untuk
proses pasca resosialisasi dan
terminasi dari layanan P2L
c. Warga binaan sosial
akan dimotivasi dan diseleksi
selama 3 -4 bulan
d. Warga binaan sosial akan
diperpanjang 2 - 3 bulan dari hasil
seleksi dan evaluasi
e. Warga binaan sosial mampu untuk
merubah pola pikirnya untuk
menggali potensi diri dan ada
kemauan untuk berwirausaha.
3. Output adalah tahapan dimana warga binaan sudah bisa berdaya guna dan
hidup mandiri, bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang sekitar.
a. Warga binaan sosial yang sudah bekerja formal dalam proses 3-4 bulan
dapat dilanjutkan dan diperpanjang untuk mengikuti program sampai 6
bulan

5
b. Warga binaan sosial akan diuji coba selama 3 - 4 bulan
c. Warga binaan sosial akan diseleksi dan diuji coba 3- 4 bulan apabila
belum bekerja formal maka layak diresosialisasi dan dnyatakan untuk
diterminasi
d. Warga binaan sosial apabila sudah mendapatkan pekerjaan formal
diperpanjang sampai 6 bulan
e. Warga binaan sosial sudah mendapatkan penghasilan sendiri dari hasil
pekerjaannya formalnya.
f. Warga binaan sosial sudah bisa menabung untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sendiri.
4. Outcome adalah tahapan dimana Warga binaan sudah bisa berkarya dan
bekerja
a. Warga binaan sosial sudah selesai mengikuti program pembinaan lanjut
luar balai selama 6 bulan
b. Warga binaan sosial sudah bisa mendapatkan pekerjaan secara formal
dan bisa mnghidupi dirinya sendiri dan keluarganya
c. Warga binaan sosial sudah tidak terikat dengan program pembinaan
lanjut luar balai
d. Warga binaan sosial sudah bisa mendapatkan pekerjaan tetap
e. Warga binaan sosial bisa kembali ke daerah asal masing-masing
f. Warga binaan sosial layak untuk diresosialisasi dan diterminasi

6
H. Data Grafik
1. Menurut Mata Pencaharian WBS

Grafik WBS Gepeng BRSBKL Yogyakarta


Berdasarkan Kreteria Mata Pencarian
13
17 20

Pengamen Gelandangan Pemulung

Sumber: Data Rehabilitasi PMKS di BRSBKL Tahun 2017-2018


Berdasarkan grafik kriteria mata pencaharian diatas diketahui
bahwa jumlah WBS gepeng BRSBKL Yogyakarta adalah 13 orang
bermata pencaharian Pengamen, 17 orang bermata pencaharian
Gelandangan, dan 20 orang bermata pencaharian Pemulung.

2. Menurut Umur

Grafik WBS Gepeng BRSBKL Yogyakarta


Berdasarkan Kategori Umur

40

20

0
Anak Remaja Dewasa Lansia
Kreteria

Sumber: Data Rehabilitasi PMKS di BRSBKL Tahun 2017-2018


Berdasarkan grafik kategori umur diatas diketahui bahwa jumlah
WBS gepeng BRSBKL Yogyakarta tertinggi adalah 39 orang Dewasa

7
sehingga perlu diberikan bekal pengembangan penggalian potensi
untuk dapat hidup mandiri setelah proses rehabilitasi selesai.
3. Menurut Pendidikan Terakhir
Grafik WBS Gepeng BRSBKL Yogyakarta
Berdasarkan Pendidikan Terakhir

12
10

Tidak sekolah SD SMP SMA

Sumber: Data Rehabilitasi PMKS di BRSBKL Tahun 2017-2018


Berdasarkan grafik Pendidikan Terakhir diatas diketahui bahwa
jumlah WBS gepeng BRSBKL Yogyakarta adalah 3 orang Tidak
Sekolah, 10 orang berpendidikan SD, 12 orang berpendidikan SMP,
dan 6 orang berpendidikan SMA. Sehingga tingkat pendidikan WBS
sangat mempengaruhi pola pikir untuk mengembangkan potensi SDM-
nya..
4. Menurut Kegiatan Pasca Rehabilitasi

Grafik WBS Gepeng BRSBKL Yogyakarta


Berdasarkan Pasca Rehabilitasi Tahun 2014 - 2017
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Bekerja Mengundurkan Diri Tidak Bekerja
Kegiatan Pasca Rehabilitasi

Sumber: Data Rehabilitasi PMKS di BRSBKL Tahun 2014 - 2017

8
Berdasarkan grafik pasca rehabilitasi diatas diketahui bahwa
persentase WBS gepeng BRSBKL Yogyakarta sejumlah 2% bekerja
formal, 20% Mengundurkan diri, dan 78% Tidak bekerja.

I. Dukungan dan Hambatan


1. Dukungan
a. Pendampingan Sosial
Pendampingan sosial disini adalah Psikolog Sosial yang bertugas
memberikan pendampingan secara berkala kepada klien dan di
bimbing terkait masalah mental sosial. Yang bertujuan untuk
memberikan suatu berubahan, membentuk pola pikir dan perilaku
yang baik sehingga klien ada kemauan dan kemampuan untuk
membuka peluang usaha dalam kehidupan bermasyarakat. Klien
bisa berinteraksi serta menimbulkan suatu kemanfaatan yang
bernilai daya guna bagi diri sendiri serta masyarakat.
b. Bimbingan Kewirausahaan
Bimbingan kewirausahaan dilakukan dibimbing oleh Instruktur
Kewirausahaan atau pengusaha yang bertugas memberikan
bimbingan kewirausahaan Tujuan dari bimbingan kewirausahaan
ini adalah untuk membekali klien berbagai keterampilan
wirausaha agar nantinya para klien bisa mempraktekannya dalam
kerja nyata ketika sudah keluar dari program P2L. Bimbingan
kewirausahaan ini di bimbing oleh instruktur yang sudah ahli dan
berpengalaman di bidangnya, sehingga skill/kemampuan yang
diajarkan kepada para klien bisa diserap dengan baik.
c. Pekerja sosial
Pekerja sosial disini adalah petugas yang berada dibalai yang
bertugas mencatat perkembangan klien, pendampingan sosial,
motivasi, pengawasan dan evaluasi program serta apa yang
dilakukan oelh klien.

9
d. Kebutuhan Anggaran Pendukung
RINCIAN PERHITUNGAN JUMLAH
No. URAIAN Harga (Rp)
Volume Satuan
Sat.
1. Instruktur bimbingan
motivasi dan mental sosial 96 jpl 50.000 2.400.000
1 org = 2 jpl 48 kali
2. Instruktur bimbingan
kewirausahaan 1 org = 2 jpl 96 jpl 50.000 2.400.000
48 kali
Total 4.800.000

2. Hambatan
a. Klien kurang bersemangat dalam proses bimbingan dan
pendampingan.
b. Klien terbiasa dengan kehidupan zona nyaman dengan
mendapatkan upah secara instan yaitu mengamen, mengemis dan
memulung.
c. Klien mempunyai karakter yang keras, perlu pendekatan secara
persuasif

J. Rekomendasi
a. Dianggarkan untuk psikolog sosial dan instruktur kewirausahaan
b. Membuka jaringan dengan pengusaha UMKM
c. Administrasi kependudukan
d. Memberikan kesempatan untuk relawan sosial
e. Proses penyaluran kerja dengan pihak luar balai
f. Pembinaan lanjutan oleh instansi di wilayah daerah asal klien
g. Pelatihan-pelatihan pengembangan potensi diri

10
ALUR P2L ( PROGRAM PEMBINAAN
LANJUT )
Klien Selesai Kontrak
Layanan Rehabilitasi di
BRSBKL

Lolos Seleksi Tidak Lolos Meninggalkan


Seleksi Balai

PROGRAM P2L2B

INPUT
Eks Klien Gepeng Bimbingan Lanjut
Brsbkl Setelah
Rehab Sos
PROSES a. Motivasi Dan
Konseling
b. Bimbingan Mental
Sosial
OUTPUT c. Bimbingan
Kewirausahaan
d. Pendamping sosial
OUTCOME
Evaluasi dan Seleksi :
Resosialisasi dan Terminasi
Seleksi Sampai 3-4 Bulan
a. Bekerja Secara
Formal
Belum Sudah Bekerja b. Mandiri
Bekerja Formal

Terminasi Perpanjang g.

(Meninggalkan Program) 2-3 bulan

11
JADWAL PELAKSANAAN P2L

Petugas Kegiatan Jam Hari


Pembinaan Senin Selasa Rabu Kamis Jum’at Sabtu
Lanjut
1. Pekerja - Bimbingan X X X X
Sosial Psikososial 11:00 -
- Konseling Selesai X
- Evaluasi X
2. Psikolog - Konseling X
Sosial - Motivasi Sosial X X
13:00 -
dan Mental
selesai
Sosial
- Evaluasi X
3. Pengusa - Manajemen X X
13:00 -
ha Kewirausahaan
selesai
- Evaluasi X
4. Mahasis - Pendampingan
wa Sosial dan
09:00 - X X X X X
Praktek
selesai
lapangan
- Evaluasi X

KETERANGAN :

Jadwal bimbingan tidak berlaku pada WBS yang sudah bekerja.

12
DATA NOMINATIF WBS P2L PASCA RESOSIALISASI
2018

KRETERIA
REG. PERKE
NAMA TMT P2L WBS KETER
NO REHABSOS MBANG
ANGAN
WBS MAS KELU SEBE SESU AN
BRSBKL
UK AR LUM DAH
ANGGO
TA
064/VII/A/BR 1-Jan- 1-Juli- PEMU PEMU MENA
1 SUTRISNO LUNG LUNG
UD.YZ
SBKL/2017 18 2018 SUCCES BUNG
S
ANGGO
TA
065/VII/A/BR 1-Jan- 1-Juli- PEMU PEMU MENA
2 KHAERAH LUNG LUNG
UD.YZ
SBKL/2017 18 2018 SUCCES BUNG
S
USAH MENAB
A DISETO UNG
HENDRA KUE R KE DAN
001/IV/A/BRS 1-Jan- 1-Juli- PENG MEMBEL
3 GUNAWA BOLA PASAR I
BKL/2017 18 2018 EMIS KRANG
N NG PERALA
BALI GAN TAN
NG KUE
MENAB
DILING UNG
SELVIAN 004/IV/A/BRS 1-Jan- 1-Juli- PENG PENJ DAN
4 AMEN
KUP MEMBU
A BKL/2017 18 2018 AHIT
BALAI KA
JAHITAN
BUDID MENABU
WILLY AYA DILING NG DAN
004/IV/A/BRS 1-Jan- 1-Juli- PENG
5 MAMUAY AMEN
TANA KUP MEMBELI
BKL/2017 18 2018 MAN SEPEDA
A BALAI MOTOR
HIAS
MENAB
ORAN UNG
G DAN
HARYANT 032/IV/A/BRS 1-Jan- 1-Juli- BENT LINGK
6 TERL MEMBEL
O BKL/2017 18 2018 ANTA OR UP DIY I BECAK
R &
MOTOR

Yogyakarta, Januari 2018


Koordinator Pekerja Sosial

Drs. Rahmad Joko Widodo


NIP. 19630109 199403 1 005

13
DOKUMENTASI PROGAM PEMBINAAN LANJUT (P2L)

Kartu anggota Progam Pembinaan Lanjut (P2L)

Pekerja sosial memberikan identitas kartu anggota P2L kepada Warga


Binaan Lanjut

14
Haryanto, Warga Binaan Lanjut (P2L) sudah mampu membeli becak
montor dari hasil tabungan

Welly Mamuya, Warga binaan lanjut (P2L) sudah mampu membeli sepeda
motor dari hasil tabungan

15
Khaeriah, Warga Binaan Lanjut (P2L) dalam upaya persiapan mandiri di
tengah masyarakat

Selviana, warga binaan lanjut menerima order jahitan

16
Hendra gunawan, warga binaan lanjut persiapan untuk memproduksi kue
bolang-baling

Hariyanto, warga binaan lanjut sedang siap-siap untuk melakukan


aktivitasnya menarik becak

17

Anda mungkin juga menyukai