Anda di halaman 1dari 18

PROSES KEBIJAKAN SOSIAL

Konsep Kebijakan

Konten Kebijakan: substansi kebijakan

Proses Kebijakan: ide, aktor, relasi, dan peristiwa yang mendorong pada suatu kebijakan

Apa itu Proses (Pembuatan) Kebijakan?


A set of interrelated decisions taken by a political actor
or group of actors concerning the selection of goals and the means of achieving them within a specified situation where these decisions should, in principle, be within the power of these actors to achieve.
(Jenkins, 1978*)

* Jenkins, W. (1978) Policy analysis: A political and organizational perspective. London: Martin Robertson.

AKTOR KEBIJAKAN
Pemain/aktor kebijakan dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, pemain resmi/formal dan pemain tidak resmi/non-formal (Lindblom, 1980; Anderson, 1994; Winarno, 2004) Pemain kebijakan formal : Presiden dan kabinet yang membantunya, badan-badan administrasi pemerintah, lembaga yudikatif, dan lembaga legislatif Pemain kebijakan non-formal mencakup kelompok kepentingan, partai politik, & warga negara individu

Produk Pemain Kebijakan Formal


Berbagai jenis Peraturan Perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) UU No. 12 Tahun 2011 yang mencakup a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; c. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; d. Peraturan Pemerintah; e. Peraturan Presiden; f. Peraturan Daerah Provinsi; dan g. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Selain itu, peraturan yang ditetapkan oleh : Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung, Mahkamah Konstitusi, Badan Pemeriksa Keuangan, Komisi Yudisial, Bank Indonesia, Menteri, badan, lembaga, atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan Undang-Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota, Kepala Desa atau yang setingkat

Istilah lain terkait aktor/pemain kebijakan : stakeholder Stakeholder (pemangku kepentingan) adalah individu, kelompok atau lembaga yang memiliki kepentingan terhadap suatu kebijakan. Stakeholder kebijakan bisa mencakup aktor yang terlibat dalam proses perumusan dan pelaksanaan suatu kebijakan publik, para penerima manfaat, maupun para korban yang dirugikan sebuah kebijakan publik. Tiga kelompok stakeholder : a. Stakeholder kunci : mereka yang memiliki kewenangan secara legal untuk membuat keputusan. b. Stakeholder primer : mereka yang memiliki kaitan kepentingan secara langsung dengan suatu kebijakan, program atau proyek. c. Stakeholder sekunder : mereka yang tidak memiliki kaitan kepentingan langsung dengan suatu kebijakan, program atau proyek, namun memiliki kepedulian dan perhatian sehingga mereka turut bersuara dan berupaya untuk mempengaruhi keputusan legal pemerintah.

INSTITUSI PEMAIN KEBIJAKAN SOSIAL (Hall, 2006*) Empat institusi pemain kebijakan sosial mencakup : 1. Negara (State) 2. Masyarakat Sipil (Civil Society) 3. Sektor Bisnis (Business Sector) 4. Institusi Pembangunan Internasional (International Development Agencies)

* Hall, Anthony & Midgley, J. (2006) Social Policy for Development, London: SAGE

PROSES PERUMUSAN KEBIJAKAN


Perumusan kebijakan merupakan inti dari kebijakan karena disini dirumuskan batas-batas kebijakan itu sendiri. Mengacu pada pendekatan proses, menunjuk pada sekuen logis

Proses perumusan kebijakan sering pula disebut sebagai lingkaran kebijakan (policy cycle) (Bridgman & Davis, 2004)

Proses Kebijakan Publik


Harold Laswell (1951) James Anderson (1979) Sabatier & Michael Howlet & Jenkins-Smith M. Ramesh (1995) (1993) dan Bridgman & Davis (2004) identifikasi masalah kebijakan, penetapan agenda kebijakan, penetapan keputusan kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan penyusunan agenda (agenda setting), formulasi kebijakan (policy formulation), pembuatan kebijakan (decision making), implementasi kebijakan, evaluasi kebijakan Edi Suharto (2006)

konseptualisasi, rekomendasi, preskripsi, invokasi, aplikasi, apraisal, dan terminasi

formulasi masalah (problem formulation), formulasi kebijakan (formulation), penentuan kebijakan (adoption), implementasi, evaluasi

identifikasi isu, perumusan agenda kebijakan, konsultasi, penetapan keputusan, penerapan kebijakan, dan evaluasi kebijakan

Dunn, William N (1994), Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice-Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, Chapter 1-3

http://thisnation.com/textbook/processes-policyprocess.html

http://www.laits.utexas.edu/txp_media/html/bur/features/0303_01/policy.html

Ripley, Randall B (1985), Policy Analysis in Poltical Science, Nelson-Hall Publisher, Chicago, Chapter 1-4

secara sederhana, tahapan proses kebijakan terdiri atas...


Identifikasi, implementasi, dan evaluasi
Atau menurut Bridgman & Davis (2004) Pengembangan ide (ideation), realisasi (realisation), dan evaluasi (evaluation) BERPIKIR (thinking), BERTINDAK (acting), dan MENGUJI (testing)
Suharto, Edi (2010), Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial, Bandung: Alfabeta, hal 26

Dunn, William N (1994), Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice-Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, Chapter 1-3

Rujukan
Dunn, William N (1994), Public Policy Analysis: An Introduction, Prentice-Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, Chapter 1-3. Hall, A dan Midgley, J (2004), Social Policy for Development. London: Sage, hal. 24 36. Jenkins, W. (1978) Policy Analysis: A political and organizational perspective. London: Martin Robertson Ripley, Randall B (1985), Policy Analysis in Poltical Science, Nelson-Hall Publisher, Chicago, Chapter 1-4. Subarsono, AG (2011), Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Bab 1-2. Suharto, Edi (2008), Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta, hal. 23 43. ------------ (2010), Analisis Kebijakan Publik: Panduan Praktis Mengkaji Masalah dan Kebijakan Sosial, Bandung: Alfabeta, hal 77-80. Turner, M & Hulme, D (1997), Governance, Administration & Development : Making The State Work. Houndmills, Basingstoke : Macmillan , hal. 64 70.

Anda mungkin juga menyukai