Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KASUS EFUSI PLEURA

KASUS Os datang ke poli bedah pada pukul 11.00 wib dengan keluhan sesak nafas sejak 7 bulan yang lalu, sesak dirasakan pada saat os beraktivitas, dan sesak berkurang pada saat tidur dalam posisi miring. Os merasa berat di dada kanan, pusing, lemah dan lesu, mual dan muntah disangkal. Os juga mengeluh payudara sebelah kanan membengkak, dan terdapat benjolan di payudara kanan sejak 4 bulan yang lalu. Awalnya benjolan sebesar kelereng, lama kelamaan benjolan membesar dengan ukuran sebesar telur ayam kampung. Benjolan bisa digerakkan. Os memiliki riwayat operasi pengambilan cairan pada paru kanan sebanyak 3x. Pemeriksaan Fisik Vital Sign : Keadaan umum tampak sakit T RR : 110/80 : 40x/menit

Nadi : 100x/menit Suhu : 39C Kepala Leher : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik : KGB (-), JVP (-), tiroid (-)

Thorax (pulmo) : I = simetris P = vokal fremitus melemah kanan, nyeri tekan (-) P = Redup dextra, sonor sinistra A = Sinistra vesikuler, dextra melemah (ronki basah)

Cor

: I = Iktus kordis tidak terlihat P = Iktus kordis tidak teraba P = Tidak ada pembesaran cor A = B I dan II reguler

Abdomen

: I = Datar, distensi (-) A = BU (+) P = Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), difens muscular (-) P = Timpani

Genital Extrimitas

: DBN : Akral dingin

Diagnosis Klinis : Efusi Pleura + Suspec Ca Mamae dextra Usulan Pemeriksaan : -Ro Thorak PA -Lab lengkap -USG -sitologi - EKG

Tampak perselubungan opak homogen di hemitorak kanan, jantung kiri tertutup bayangan radio opak, sinus costofrenikus dan diafragma kanan tertutup bayangan radio opak. Kesan : Efusi Pleura

Pemeriksaan Lab : Darah rutin Hb Hematokrit Leukosit Eritrosit Trombosit Kimia Klinik Albumin Protein total Ureum Kreatinin Natrium (Na) Kalium (K ) Hasil 10,2 33 7.300 4.25 500.000 Hasil 2.2 5.2 8 0.44 131 3.7

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Efusi pleura adalah adanya cairan yang berlebih didalam rongga pleura. Pleura adalah membran tipis terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan pleura parietal dan visceral. Cairan pada rongga pleura sebagai lubrikan agar tidak terjadi gesekan antar paru dengan dinding thorax. Jumlah cairan ini sekitar 5- 20 ml, tetapi jika cairan ini berlebih maka dapat terjadi efusi pleura. B. Etiologi Infeksi Clamidia Mycobacterium tuberculosa Rickettsia Echovirus Coxxackie group

Trauma Trauma tumpul Laserasi Luka tusuk pada dada Ruptur eosophagus

Keganasan Karsinoma payudara (terbanyak) Karsinoma ovarium Karsinoma lambung Karsinoma ginjal Karsinoma pancreas Dan keganasan organ lain dalam abdomen

Gangguan sirkulasi CHF ( Congenital Heart failure) Emboli pulmonal

C. Patofisiologi

Etiologi

Gang. Keseimbangan cairan dan protein

Tersumbatnya vena dan KGB

Terganggunya input dan output menuju limfe

Penumpukan cairan

Absorbsi menurun

Efusi pleura

D. Gejala Klinis Sesak napas Nyeri dada Batuk Demam Mual Muntah Malaise

E. Penatalaksanaan Efusi yang terinfeksi perlu segera dikeluarkan dengan memakai pipa intubasi melalui sela iga. Bila cairan pusnya kental sehingga sulit keluar atau bila empiemanya multilokular, perlu tindakan operatif. Mungkin sebelumnya dapat dibantu dengan irigasi cairan garam fisiologis atau larutan anti septik, pengobatan secara sistemik harus segera diberikan, tetapi ini tidak berarti bila tidak diiringi pengeluaran cairan yang adekuat. Untuk mencegah terjadinya lagi efus pleura setelah aspirasi dapat dilakukan pleurodesis yakni melengketnya pleura viseralis dan pleura parietalis. Zat-zat yang dipakai adalah tetrasiklin (terbanyak dipakai) bleomisin, korinobakterium parvum. - Thorakosentesis Penyebab dan jenis dari efusi pleura biasanya dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan terhadap contoh cairan yang diperoleh melalui torakosentesis (pengambilan cairan melalui sebuah jarum yang dimasukkan di antara sela iga ke dalam rongga dada di bawah pengaruh pembiusan lokal). Biopsi Jika dengan torakosentesis tidak dapat ditentukan penyebabnya, maka dilakukan biopsi, di mana contoh lapisan pleura sebelah luar diambil untuk dianalisa. Pada sekitar 20% penderita, meskipun telah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, penyebab dari efusi pleura tetap tidak dapat ditentukan. Analisa cairan pleura Bronkoskopi

Bronkoskopi kadang dilakukan untuk membantu menemukan sumber cairan yang terkumpul. Tujuan dari torakosintesis: 1. Tujuan pengobatan adalah untuk menemukan penyebab dasar, untuk mencegah penumpukan kembali cairan, dan untuk menghilangkan ketidaknyamanan serta dispneu. Pengobatan spesifik ditujukan pada penyebab dasar (seperti gagal jantung kongestif, pneumonia, sirosis). 2. Torakosentesis dilakukan untuk membuang cairan, untuk mendapatkan specimen guna keperluan analisis, dan untuk menghilangkan dispneu. 3. Bila penyebab dasar malignansi, efusi dapat terjadi kembali dalam beberapa hari atau minggu, torakosentesis berulang mengakibatkan nyeri, penipisan protein dan elektrolit, dan kadang pneumothoraks. Dalam keadaan ini kadang diatasi dengan pemasangan selang dada dengan drainase yang dihubungkan ke system drainase water-seal atau pengisapan untuk mengevakuasi ruang pleura dan pengembangan paru. 4. Agen yang secara kimiawi mengiritasi, seperti tetrasiklin dimasukkan ke dalam ruang pleura untuk mengobliterasi ruang pleural dan mencegah akumulasi cairan lebih lanjut. 5. Pengobatan lainnya untuk efusi pleura malignan termasuk radiasi dinding dada, bedah plerektomi, dan terapi diuretic. 6. Antibiotik bila karena infeksi bakterial.

Pleurodesis : Sistemik (antibiotik, diuretik, analgetik)

Prosedur pleurodesis Pipa selang dimasukan pada ruang antar iga dan cairan efusi dialirkan keluar secara perlahan-lahan. Setelah tidak ada lagi yang keluar, masukkan 500 mg tetrasiklin yang dilarutkan dalam 20 cc garam fisiologis kedalam rongga pleura, kemudian dilanjutkan 20 cc garam fisiologis. Kunci selang selama 6 jam dan posisi pasien diubah-ubah, sehingga tetrasiklin dapat didistribusikan kedalam rongga pleura. Selang rongga pleura kemudian dibuka dan cairan dalam rongga pleura kembali dialirkan keluar sehingga tidak ada lagi yang tersisa. Selang kemudian dicabut. Jika dipakai zat korinebakterium parvum, masukkan 7 mg yang dilarutkan dalam 20 cc garam fisiologis dengan cara seperti tersebut diatas. Komplikasi tindakan pleurodesis ini sedikit sekali dan biasanya berupa nyeri pleuritik atau demam.

F. Prognosis Pronosa pada efusi pleura tergantung pada penanganan dini, lebih cepat ditangani maka prognosisnya baik, dan begitu pula sebaliknya. G. Kesimpulan Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan, os menderita Efusi plura dan suspect Ca mammae.

Anda mungkin juga menyukai