Anda di halaman 1dari 3

Auditor Internal mengamati proses yang berkaitan dengan masalah atau kesalahan data-data operasi sebagai bagian dari

kajian internal audit. Namun demikian, manajemen tidak akan sepenuhnya menyelesaikan permasalahan dan temuan kecuali jika didukung oleh dokumen pendukung yang kuat. Audit internal memerlukan dokumentasi yang kuat untuk mendukung temuan audit dan observasi. Teknik untuk mendokumentasikan pekerjaan audit internal salah satunya adalah kertas kerja audit atau bukti audit. Dalam beberapa situasi, bahkan dapat menjadi sumber bukti dalam litigasi. Internal Audit Documentation Requirements Auditor Internal menghabiskan sebagian besar waktu mereka meninjau catatan, melakukan analisis berdasarkan catatan, dan mewawancarai orang-orang di semua tingkatan dalam perusahaan untuk mendapatakan in ormasi. Dokumentasi audit internal mengacu pada laporan audit yang diterbitkan, rencana aksi, dan bahan-bahan lain yang mendukung laporan, kertas kerja audit, menit kunci, perangkat audit dengan bantuan komputer dan teknik !"AATTs# material, dan data lain dan in ormasi untuk mendukung audit internal . $ungsi audit internal harus menetapkan dan mengikuti beberapa standar minimum penyimpanan dokumentasi. %ementara negara yang berbeda dan unit pemerintah mungkin memiliki aturan yang berbeda, aturan untuk penyimpanan dokumen audit internal adalah &% %ecurities and '(change "ommission !%'"#. %'" mensyaratkan bahwa )catatan disimpan selama tujuh tahun setelah auditor member kesimpulan audit atau review terhadap laporan keuangan.) &ntuk audit internal, periode penyimpanan laporan minimal tujuh tahun setelah laporan audit dikeluarkan. Namun, ungsi audit internal harus ditetapkan untuk memelihara semua catatan penting dari audit internal untuk periode penyimpanan selama tujuh tahun. &ntuk audit internal dokumentasi yang baik dan prosedur penyimpanan yang sangat penting. %ebuah pemahaman dasar harus berdasarkan "*+, yang merupakan persyaratan dasar auditor internal. Process Modeling for Internal Auditors -odel proses bentuk peta berguna untuk membantu menavigasi auditor internal melalui serangkaian kegiatan yang diamati. .roses pemodelan yang baik adalah yang menunjukkan bagaimana untuk mendapatkan dari satu titik in ormasi ke titik lain. Dengan menggunakan model proses ini auditor internal dapat mengumpulkan in ormasi lebih rinci, misalnya sebagai masukan yang spesi ik dan kegiatan yang mengubah input menjadi output pemasok yang memenuhi persyaratan pelanggan, dan sistem umpan balik dan pengukuran yang dibutuhkan untuk membuat proses kerja . Internal Audit Workpapers ,ertas kerja adalah catatan yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, in ormasi yang diperolehnya, dan simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya. ,ertas kerja merupakan mata rantai yang menghubungkan catatan akuntansi klien dengan laporan audit yang dihasilkan oleh auditor. ,ertas kerja disiapkan sejak saat auditor pertama kali memulai penugasannya hingga mengakhiri proyek audit kertas kerja berisi dokumentasi sebagai berikut / o 0encana Audit o .emeriksaan dan 'valuasi kecukupan, e ektivitas sistem control internal

o o o o

.rosedur 1 prosedur audit, in ormasi yang diperoleh, dan kesimpulan. .enelaahan kertas kerja 2aporan Audit Tindak 2anjut dan .erbaikan

,ertas kerja biasanya harus berisi dokumentasi yang memperlihatkan/ telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan pertama, yaitu pemeriksaan telah direncanakan dan disupervisi dengan baik, telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu pemahaman memadai atas pengendalian intern telah diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan si at, saat, dan lingkup pengujian yang telah dilakukan, telah dilaksanakannya standar pekerjaan lapangan ketiga, yaitu bukti audit telah diperoleh, prosedur pemeriksaan telah diterapkan, dan pengujian telah dilaksanakan yang memberikan bukti kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan auditan. 'mpat tujuan terpenting pembuatan kertas kerja adalah untuk !3# mendukung pendapat auditor atas laporan keuangan auditan, !4# menguatkan simpulan-simpulan auditor dan kompetensi auditnya, !5# mengkoordinasi dan mengorganisasi semua tahap audit, dan !6# memberikan pedoman dalam audit tahun berikutnya. Ada lima tipe kertas kerja/ program audit, working trial balance, ringkasan jurnal adjustment, skedul utama, dan skedul pendukung. .erencanaan audit yang baik akan terlihat dalam tipe kertas. kerja program audit yang dibuat oleh auditor, sedangkan supervisi terhadap pekerjaan asisten dapat tercermin dari tanda tangan reviewer yang tercantum pada setiap tipe kertas kerja yang dihasilkan dalam audit. %etelah auditor menyelesaikan tugas audit, kertas kerja diarsipkan ke dalam dua macam arsip !3# arsip kini dan !4# arsip permanen. Arsip kini digunakan untuk menyimpan kertas kerja yang hanya mempunyai man aat untuk tahun yang diaudit saja, sedangkan arsip permanen digunakan untuk menyimpan kertas kerja yang mempunyai man aat lebih dari satu tahun audit. ,ertas kerja harus mengikuti bentuk dan susunan yang konsisten, tidak hanya dalam penugasan audit tetapi juga pada departemen audit internal. 7adi, kepala audit bagian harus menetapkan kebijakan mengenai jenis-jenis kertas kerja audit yang harus disimpan, sistem penempatan yang akan digunakan, sistempemberian indeks yang akan diikuti, dan hal-hal terkait lainnya. secara umum auditor internal harus mengupayakan kertas kerja yang rapi, seragam, dapat dipahami, relevan, ekonomis, lengkap secara wajar, sederhana dan disusun secara logis. ,ertas kerja bisa mencakup susunan antara lain / perencanaan audit dan program audit kuesioner induk, bagan alir, da tar pemeriksaan, dan hasil 1 hasil evaluasi kontrol catatan wawancara bagan organisasi, pernyataan kebijakan dan prosedur,serta deskripsi kerja salinan kontrak 1 kontrak dan perjanjian penting surat kon irmasi dan representasi

oto, diagram dan tampilan gra is lainnya uji dan analisis transaksi hasil 1 hasil prosedur penelaahan analitis laporan audit dan jawaban manajemen korespondensi auditor yang relevan

%etiap kertas kerja umumnya berisi / 7udul deskripti . 7udul harus memuat nama perusahaan, organisasi, atau ungsi yang diaudit, yang menunujukkan si at data yang tercantum dalam kertas kerja, dan menunujukkan tanggal dan periode audit. 0e esensi ke penugasan audit hal ini mengidenti ikasikan nomor re erensi dari penugasan audit. Tanda silang atau symbol lainnya. tanda silang atau symbol 1 symbol lainnya harus seragam disepanjang audit. tanda 1 tanda tersebut harus kecil dan ditempatkan dengan rapi, berguna tapi tidak terlalu mencolok. Tanda 1 tanda tersebut harus dijelaskan di catatan kaki. Tanggal pembuatan dan inisial auditor. Tangggal harus menunjukkan kapan kertas kerja diselesaikan. Inisial auditor harus muncul pada setiap lembar. 2embar terpisah pada kertas kerja harus berisi da tar semua auditor dan sta lainnya pada penugasan audit serta inisial mereka. Nomor re erensi kertas kerja. ,ertas kerja harus dirujuk pada saat disiapkan dan dibuat dalam pengelompokkan yang logis. Tidak ada yang lebih mengganggu lagi bagi auditor maupun penelaah selain kertas kerja dibiarkan tak bernomor dan tak terkendali. %umber 1 sumber data. %umber 1 sumber data harus jelas diidenti ikasikan. Importance of Internal Audit Documentation Dokumentasi yang memadai diperlukan untuk hampir semua proses audit internal. *ab ini telah menegaskan pentingnya workpapers audit dokumen kegiatan audit internal sebagai proses pemodelan untuk menggambarkan kegiatan perusahaan. ,emampuan untuk mempersiapkan workpapers yang deskripti serta e ekti adalah persyaratan kunci "*+, internal. %elain itu, semua auditor internavlharus nyaman dan akrab dengan banyak IT tools yang tersedia untuk menggambarkan dan dokumen proses internal audit.

Anda mungkin juga menyukai