Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM OBSERVASI BIDANG SOSIAL

NAMA NIM

: Puji Setia Bakti : 1107010011

LABORATORIUM FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO DESEMBER 2013

A. IDENTITAS SUBJEK Nama Komunitas Alamat : SH : Jl. Raya Belik- Watukumpul, no 109 Kec. Belik, Kab. Pemalang.

B. JUDUL Komunikasi Interpersonal Pada Komunitas Pemerhati Lingkungan (SHABAWANA) di Kecamatan Belik - Pemalang.

C. LATAR BELAKANG Manusia di ciptakan sebagai makhluk sosial, yang secara harfiah adalah makhluk yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran orang lain. Dalam lingkungan sosial biasanya terdapat banyak komunitas atau kumpulan individu dengan masing-masing ciri khas dan gaya hidupnya masing-masing. Seseorang memutuskan bergabung dalam sebuah

kelompok atau komunitas biasanya karena kesamaan dalam sesuatu, serta menemukan hal-hal baru dalam lingkup kelompok dan dilakukan bersamasama, serta tidak jarang dengan tujuan kebersamaan dan memiliki banyak teman atau relasi. Mulai dari pecinta suatu aliran musik, pecinta suatu hobi, pecinta lingkungan dan masih banyak lagi komunitas yang dapat kita jumpai di lingkungan kita. Dalam setiap komunitas atau kelompok tersebut seringlah terjadi interaksi atau komunikasi antar individu dalam kelompok tersebut. Menurut Lunadi (1992) komunikasi didefinisikan sebagai suatu proses saling memberi dan menerima yaitu pengirim mempunyai pesan, gagasan dan diterjemahkan dalam suatu medium kepada penerima. Proses dasar komunikasi adalah kebersamaan yang saling mengirim atau menerima informasi. Menurut Rakhmat (2000) komunikasi itu boleh ditunjukan untuk memberikan informasi, menghibur dan mempengaruhi, yang terakhir ini lazimya di sebut sebagai komunikasi persuasif dan amat erat kaitannya dengan psikologi. Persuasif dapat didefinisikan sebagai proses

mempengaruhi dan mengendalikan perilaku orang lain melalui pendekatan psikologi. Komunikasi interpersonal dalam sebuah komunitas atau kelompok akan sangat menentukan/berpengaruh terhadap kinerja komunitas atau kelompok tersebut dalam mencapai/mewujudkan tujuan bersama.

D. TUJUAN Melakukan pengamatan secara langsung guna memberikan informasi dan mengetahui komunikasi interpersonal pada komunitas pemerhati lingkungan (SHABAWANA) di kecamatan belik - pemalang.

E. BENTUK OBSERVASI DAN PENCATATAN DATA a. Bentuk Observasi Bentuk obervasi yang dilakukan oleh observer adalah dalam bentuk observasi patrial participan dimana peneliti atau observer tidak terlibat pada seluruh kegiatan observee melainkan hanya terlibat pada beberapa kegiatan saja.

b. Teknik Pencatatan Data Dalam observasi ini teknik pencatatan yang dilakukan dengan menggunakan teknik Anecdotal record yaitu dengan mencatat hal-hal

yang dianggap penting oleh observer. Pencatatan dilakukan sesegera mungkin pada tingkah laku yang istimewa.

F. PEDOMAN OBSERVASI a. Kondisi Fisik Pengamatan yang dilakukan pada saat observasi tentang kondisi fisik diantaranya meliputi warna baju, jenis celana dan warnanya (panjang/pendek), alas kaki (sendal/sepatu), tinggi badan, usia subjek, jenis kelamin dan aksesoris yang menempel.

b. Perilaku yang tampak Perilaku yang ditampakkan subjek pada saat observasi, pengamatan dimulai dari aktivitas subjek, perkataan subjek, interaksi subjek dengan orang lain. c. Situasi Penggambaran tentang suasanya yang terjadi pada saat

dilakukannya observasi meliputi cuaca dan keadaan ruangan.

G. PELAKSANAAN OBSERVASI 1. Hari/Tanggal Tempat Waktu/Lama HASIL OBSERVASI Bersalaman dengan keras dan melakukan gerakan salaman ala anak peduli lingkungan, dengan tangan mereka yang kasar, berbicara dengan bahasa dab (sebutan untuk laki-laki), atau nok (untuk perempuan). Subyek menggunakan baju hitam lengan panjang dan celana PDL (ala TNI), rambut panjang membawa tas berukuran besar (carier). Subek memegang rokok sambil memasukan beberapa barang ke dalam tas, duduk dengan kaki kanan berada di atas kursi (senior). Subjek menggerakan jarinya pada layar HP seperti sedang mengetik sesutu. Ketika sedang rapat masingmasing anggota diam dan tidak terlihat percakapan antar anggota, pembicara hanya menerangkan tentang tempat dan jumlah peserta kegiatan, tidak membahas tentang acara dan waktu kegiatan, pembicara tidak memberikan kesempatan bagi para anggota untuk bertanya. Keadaan cuaca ketika itu cerah namun terlihat sedikit kabut karena memang daerah pegunungan. Didalam ruangan terlihat banyak sekali dipenuhi arap rokok dan bau rokok yang sangat menyengat. 2. Hari/Tanggal Tempat Waktu/Lama : Sabtu, 27 Oktober 2013 : Hutan Tapak Petir, Tumanggal Moga : 15.00 18.00/ 3 jam : Jumat, 26 Oktober 2013. : Sekretariat SHABAWANA Belik-Pemalang. : 08.00-09.15 WIB/ 1 jam 15 menit.

HASIL OBSERVASI Subyek menggunakan baju hitam lengan panjang dan celana panjang (panitia), menggunakan baju berwarna merah, memakai kain segitiga berwarna merah (peserta), memakai celana panjang, memakai sepatu, membawa tas besar (carier). Sepanjang perjalanan subjek terlihat jaranng ada percakapan antar peserta maupun peserta dengan panitia atau penitia senior dengan panitia junior, dalam menempuh perjalanan cenderung berkelompok antar peserta dan panitia dan juga antar panitia senior dan panitia junior. Subjek di tengah hutan dalam perjalanan menuju tempat diksar/tempat kegiatan berlangsung. Cuaca ketika itu hujan sangat lebat dan berkabut, jarak pandang sekitar 3-4 m. Sangat dingin dan tercium bau tanah yang basah terkena air hujan 3. Hari/Tanggal Tempat Waktu/Lama HASIL OBSERVASI Subyek menggunakan baju hitam lengan panjang dan celana panjang (panitia), menggunakan baju berwarna merah, memakai kain segitiga berwarna merah (peserta), memakai celana panjang, memakai sepatu, pada jam tersebut peserta sedang mengikuti kegiatan pemberian materi navigasi. Sebelum pembekalan pemberian materi terjadi kesalah pahaman antara panitia senior dan panitia junior dimana panitia junior menginstrupsikan kepada peserta bahwa kegiatan malam ini adalah survival hal ini terjadi karena panitia junior tidak diberitahukan tentang jadwal kegiatan. Subjek di tengah hutan ditempat diksar/tempat kegiatan berlangsung. Cuaca ketika itu hujan gerimis dan berkabut, jarak pandang sekitar 5-7 m. Sangat dingin dan tercium bau tanah yang basah terkena air hujan dan tanah yang becek akibat hujan. : Minggu, 28 Oktober 2013 : Hutan Tapak Petir, Tumanggal Moga : 19.15-19.45 WIB/ 30 menit

H. TINJAUAN TEORI
1. a. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi secara umum (Uchjana, 1992:3) dapat dilihat

dari dua sebagai: 1) Pengertian komunikasi secara etimologis Komunikasi berasal dari bahasa latin communication, dan bersumber juga dari kata communis yang artinya sama, dalam arti kata sama makna. Jadi komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan. 2) Pengertian komunikasi secara terminologis Komunikasi yang berarti penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Komunikasi menurut beberapa ahli diantaranya adalah menurut Everett Rogers dalam Hafied Cangara (1998:20) Komunikasi didefinisikan sebagai proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku mereka. Sedangkan menurut Arni Muhammad (2005:5) Komunikasi dedefinisikan sebagai Pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi sebagai suatu proses pengiriman dan penyampaian pesan baik berupa verbal maupun non verbal oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tidak langsung melalui media. Komunikasi yang baik harus disertai dengan adanya jalinan pengertian antara kedua belah pihak (pengirim dan penerima), sehingga yang dikomunikasikan dapat dimengerti dan dilaksanakan.

b. Pengertian Komunikasi Interpersonal Secara konstektual, komunikasi interpersonal digambarkan

sebagai suatu komunikasi antara dua individu atau sedikit individu, yang mana saling berinteraksi, saling memberikan umpan balik satu sama lain. Namun, memberikan definisi konstektual saja tidak cukup

untuk menggambarkan komunikasi interpersonal karena setiap interaksi antara satu individu dengan individu lain berbeda-beda. Arni Muhammad (2005:159) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Mulyana (2000: 73) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, gurumurid dan sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses penyampaian informasi, pikiran dan sikap tertentu antara dua orang atau lebih yang terjadi pergantian pesan baik sebagai komunikan maupun komunikator dengan tujuan untuk mencapai saling pengertian, mengenai masalah yang akan dibicarakan yang akhirnya diharapkan terjadi perubahan perilaku.
c. Komponen-komponen Komunikasi Interpersonal Dari pengertian komunikasi interpersonal yang telah diuraikan di

atas, dapat diidentifikasikan beberapa komponen yang harus ada dalam komunikasi interpersonal. Menurut Suranto A. W (2011: 9) komponenkomponen komunikasi interpersonal yaitu: 1) Sumber/ komunikator Merupakan orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi, yakni keinginan untuk membagi keadaan internal sendiri, baik yang bersifat emosional maupun informasional dengan orang lain. Kebutuhan ini dapat berupa keinginan untuk memperoleh pengakuan sosial sampai pada keinginan untuk mempengaruhi sikap dan tingkah laku orang lain. Dalam konteks komunikasi

interpersonal komunikator adalah individu yang menciptakan, memformulasikan, dan menyampaikan pesan. 2) Encoding Encoding adalah suatu aktifitas internal pada komunikator dalam menciptakan pesan melalui pemilihan simbolsimbol verbal

dan non verbal, yang disusun berdasarkan aturan-aturan tata bahasa, serta disesuaikan dengan karakteristik komunikan. 3) Pesan Merupakan hasil encoding. Pesan adalah seperangkat simbolsimbol baik verbal maupun non verbal, atau gabungan keduanya, yang mewakili keadaan khusus komunikator untuk disampaikan kepada pihak lain. Dalam aktivitas komunikasi, pesan merupakan unsur yang sangat penting. Pesan itulah disampaikan oleh komunikator untuk diterima dan diinterpretasi oleh komunikan. 4) Saluran Merupakan sarana fisik penyampaian pesan dari sumber ke penerima atau yang menghubungkan orang ke orang lain secara umum. Dalam konteks komunikasi interpersonal, penggunaan saluran atau media semata-mata karena situasi dan kondisi tidak memungkinkan dilakukan komunikasi secara tatap muka. 5) Penerima/ komunikan Adalah seseorang yang menerima, memahami, dan

menginterpretasi pesan. Dalam proses komunikasi interpersonal, penerima bersifat aktif, selain menerima pesan melakukan pula proses interpretasi dan memberikan umpan balik. Berdasarkan umpan balik dari komunikan inilah seorang komunikator akan dapat mengetahui keefektifan komunikasi yang telah dilakukan, apakah makna pesan dapat dipahami secara bersama oleh kedua belah pihak yakni komunikator dan komunikan. 6) Decoding Decoding merupakan kegiatan internal dalam diri penerima. Melaui indera, penerima mendapatkan macammacam data dalam bentuk mentah, berupa kata-kata dan simbol-simbol yang harus diubah kedalam pengalamanpengalaman yang mengandung makna. Secara bertahap dimulai dari proses sensasi, yaitu proses di mana indera menangkap stimuli.

7) Respon Yakni apa yang telah diputuskan oleh penerima untuk dijadikan sebagai sebuah tanggapan terhadap pesan. Respon dapat bersifat positif, netral, maupun negatif. Respon positif apabila sesuai dengan yang dikehendaki komunikator. Netral berarti respon itu tidak menerima ataupun menolak keinginan komunikator. Dikatakan respon negatif apabila tanggapan yang diberikan bertentangan dengan yang diinginkan oleh komunikator. 8) Gangguan (noise) Gangguan atau noise atau barier beraneka ragam, untuk itu harus didefinisikan dan dianalisis. Noise dapat terjadi di dalam komponen-komponen manapun dari sistem komunikasi. Noise merupakan apa saja yang mengganggu atau membuat kacau penyampaian dan penerimaan pesan, termasuk yang bersifat fisik dan phsikis. 9) Konteks komunikasi Komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks tertentu, paling tidak ada tiga dimensi yaitu ruang, waktu, dan nilai. Konteks ruang menunjuk pada lingkungan konkrit dan nyata tempat terjadinya komunikasi, seperti ruangan, halaman dan jalanan. Konteks waktu menunjuk pada waktu kapan komunikasi tersebut dilaksanakan, misalnya: pagi, siang, sore, malam. Konteks nilai, meliputi nilai sosial dan budaya yang mempengaruhi suasana komunikasi, seperti: adat istiadat, situasi rumah, normapergaulan, etika, tata krama, dan sebagainya. Komunikasi interpersonal merupakan suatu proses pertukaran makna antara orang-orang yang saling berkomunikasi. Orang yang saling berkomunikasi tersebut adalah sumber dan penerima. Sumber melakukan encoding untuk menciptakan dan memformulasikan menggunakan saluran. Penerima melakukan decoding untuk memahami pesan, dan selanjutnya menyampaikan respon atau umpan balik. Tidak dapat dihindarkan bahwa proses komunikasi senantiasa terkait dengan

konteks tertentu, misalnya konteks waktu. Hambatan dapat terjadi pada sumber, encoding, pesan, saluran, decoding, maupun pada diri penerima. d. Tujuan Komunikasi Interpersonal Arni Muhammad (2005:168) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal mempunyai beberapa tujuan, yaitu: 1) Menemukan Diri Sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah

menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Adalah sangat menarik dan mengasyikkan bila berdiskusi mengenai perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar biasa pada perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita. 2) Menemukan Dunia Luar Hanya komunikasi interpersonal menjadikan kita dapat memahami lebih banyak tentang diri kita dan orang lain yang berkomunikasi dengan kita. Banyak informasi yang kita ketahui datang dari komunikasi interpersonal, meskipun banyak jumlah informasi yang datang kepada kita dari media massa hal itu seringkali didiskusikan dan akhirnya dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal. 3) Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memelihara hubungan dengan orang lain. Banyak dari waktu kita pergunakan dalam komunikasi interpersonal diabadikan untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.

4) Berubah Sikap Dan Tingkah Laku Banyak waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya mencoba diet yang baru, membeli barang tertentu, melihat film, menulis membaca buku, memasuki bidang tertentu dan percaya bahwa sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu waktu terlibat dalam posisi interpersonal. 5) Untuk Bermain Dan Kesenangan Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita dan cerita lucu pada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan di lingkungan kita. 6) Untuk Membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi

menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga berfungsi membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultasi dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan mahasiswa tentang mata kuliah yang sebaiknya diambil dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan bahwa ketika melakukan komunikasi

interpersonal, setiap individu dapat mempunyai tujuan yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

I. PEMBAHASAN Muhammad (2005:159) menyatakan bahwa komunikasi

interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan

paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Mulyana (2000: 73) menyatakan bahwa komunikasi interpersonal ini adalah komunikasi yang hanya dua orang, seperti suami istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid dan sebagainya. Dalam observasi yang dilakukan oleh peneliti selama tiga hari tersebut diperoleh data bahwa dalam kelompok tersebut tidak ada komunikasi interpersonal yang baik antara panitia senior dan panitia junior yang mengakibatkan kinerja dari kelompok/komunitas tersebut kurang maksimal hal itu ditunjukan dengan adanya kesalahpahaman antara panitia senior dan panitia junior. Data lain yang menunjukan tidak adanya komunikasi interpersonal adalah saat rapat berlangsung pembicara tidak memberikan kesempatan pada panitia junior untuk bertanya, pembicara hanya membahas tentang tempat dan jumlah peserta kegiatan tidak menerangkan random acara sehingga menyebabkan panitia junior tidak mengetahui secara pasti tentang jadwal dan waktu kegiatan. Tidak terpenuhinya syarat-syarat dalam komunikasi intepersonal mengakibatkan kegagalan dalam komunikasi tersebut yang akibatnya berpengaruh terhadap kinerja komunitas tersebut.

J. DAFTAR PUSTAKA Effendy, Onong Uchjana. 1992. Pengantar Ilmu Komunikasi. Rajawali Pers. Jakarta. Muhammad, Arni. 2005. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara. Jakarta. Mulyana, Deddy. 2000. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bumi Aksara. Jakarta. Suranto Aw . 2011 . Komunikasi Interpersonal. Graha Ilmu. Yogyakarta.

K. LAMPIRAN Verbatim No 1 Hari/Tanggal Jumat, 26 Oktober 2013. keras Hasil Observasi Bersalaman dan Kesimpulan dengan Komunikasi

melakukan interpersonal

gerakan salaman ala anak kurang pduli lingkungan, dengan

tangan mereka yang kasar, berbicara dengan bahasa dab (sebutan untuk laki-laki),

atau nok (untuk perempuan), subyek menggunakan baju hitam lengan panjang dan celana PDL (ala TNI),

rambut panjang membawa tas berukuran besar (carier), memegang rokok sambil

memasukan beberapa barang ke dalam tas, duduk dengan kaki kanan berada di atas kursi (senior),menggerakan jarinya pada layar HP seperti sedang mengetik sesutu.

Ketika sedang rapat masingmasing anggota diam dan tidak antar terlihat anggota, percakapan pembicara

hanya menerangkan tentang tempat dan jumlah peserta kegiatan, tidak membahas tentang acara dan waktu

kegiatan, pembicara tidak memberikan kesempatan

bagi para anggota untuk bertanya. 2 Sabtu, 27 Oktober 2013. Subyek menggunakan Terdapat gep/jarak baju hitam lengan panjang antar anggota baik dan celana panjang (panitia), panitia menggunakan baju berwarna junior, merah, segitiga memakai berwarna kain peserta merah senior, ataupun

(peserta), memakai celana panjang, memakai sepatu, membawa tas besar (carier), sepanjang perjalanan terlihat jaranng antar ada peserta percakapan maupun

peserta dengan panitia atau penitia senior dengan panitia junior, dalam menempuh cenderung

perjalanan

berkelompok antar peserta dan panitia dan juga antar panitia senior dan panitia junior. 3 Minggu, 28 Oktober 2013. Subyek menggunakan Terjadi baju hitam lengan panjang kesalahpahaman dan celana panjang (panitia), akibat komunikasi menggunakan baju berwarna interpersonal yang merah, segitiga memakai berwarna kain kurang baik merah

(peserta), memakai celana panjang, memakai sepatu,

pada jam tersebut peserta sedang mengikuti kegiatan pemberian materi navigasi, sebelum pemberian kesalah pembekalan materi pahaman terjadi antara

panitia senior dan panitia junior dimana panitia junior menginstrupsikan peserta bahwa kepada kegiatan

malam ini adalah survival hal ini terjadi karena panitia junior tidak diberitahukan tentang jadwal kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai