Anda di halaman 1dari 5

SPESIFIKASI OBAT a.

Grasivaks Komposisi : amlodipin

Kategori farmakologi : Kalsium Kanal Bloker. Indikasi Dosis : hipertensi, profilaksis angina. : Anak 6-17 tahun: hipertensi: 2,5-5 mg sehari. Dewasa: Hipertensi: dosis awal: 5 mg perhari; dosis maksimum 10 mg perhari. Angina: 5-10 mg. banyak pasien menggunanakan 10 mg untuk efek yang adekuat. Lansia: dimulai dari dosis minimum untuk menghindari kerusakan ginjal, hati, dan jantung. Pada lansia biasanya terjadi penurunan clearance dari amlodipin. Hipertensi: 2,5 mg perhari. Angina: 5 mg perhari. Perhatian : pada lansia dapat berisiko mengalami hipotensi yang lebih besar. Sembelit lebih sering terjadi pada lanjut usia. Calcium channel bloker tidak lebih efektif pada lansia, namun tidak menimbulkan efek CNS signifikan yang merupakan keuntungan dibandingkan agen hipertensi lainnya. Efek Samping : nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah memerah, edema, gangguan tidur, sakit kepala, pusing, letih; jarang terjadi, gangguan saluran cerna, mulut kering, gangguan pengecapan, hipotensi, pingsan, nyeri dada, dispnea, rhinitis, perubahan perasaan, tremor, paraestesia, gangguan kencing, impoten, ginekomastia, perubahan berat badan, mialgia, gangguang penglihatan, tinnitus, pruritus, ruam kulit (termasuk laporan adanya eritema multiform), alopesia, purpura dan perubahan warna kulit: sangat jarang, gastritis, pancreatitis, hepatitis, jaundice, kolestasia, hyperplasia pada gusi, infark miokard, artimia, vaskulitis, batuk, hiperglikemi, trombositopenia,

angiodema, dan urtikaria. Sediaan : Tablet 5 mg, 10 mg.

(Lacy, 2009; Lacy, 2011; Sweetman, 2009; MIMS online)

b. Fibogrel Komposisi : clopidogrel

Kategori farmakologi : Antiplatelet. Indikasi : mengurangi terjadinya arterotrombotik (infark mikard, stroke) pada pasien dengan infark miokard baru atau stroke, atau gangguan arteri perifer lainnya. Dosis : oral: dewasa: dengan MI, stroke, dan gangguan arteri lain 75 mg sekali sehari. Acute Coronary Syndrome (ACS): unstable angina dosis awal 300 mg loading dose, selanjutnya 75 mg sekali sehari (jika dikombinasi dengan aspirin 75-325 mg sekali sehari). Acute ST-elevation myocardial infarction: digunakan bersamaan dengan aspirin. Diberikan 75 mg sekali sehari; pasien dengan umur <75 tahun dapat diberikan 300 mg loading dose. Dilakukan selama 4 minggu. Efek samping : 10% Gastrointestinal, 3-10% cardiovascular (Chest pain (8%), edema (4%), hypertension (4%)), central nervous system (Headache (3% to 8%), dizziness (2% to 6%), depression (4%), fatigue (3%), general pain (6%)), dermatologic (Rash (4%), pruritus (3%)), endocrine & metabolic (Hypercholesterolemia (4%)), genitourinary (Urinary tract infection (3%)), hematologic (Bleeding (major 4%; minor 5%), purpura (5%), epistaxis (3%)), hepatic (Liver function test abnormalities (<3%; discontinued in 0,11%)), neuromuscular & skeletal (Arthralgia (6%), back pain (6%)), respiratory (Dyspnea (5%), rhinitis (4%), bronchitis (4%), cough (3%), upper respiratory infection (9%)). Perhatian : pada lansia konsentrasi plasma dari metabolit clopidogrel jauh lebih tinggi. Hal ini tidak berhubungan dengan perubahan waktu

dari bleeding time atau platelet aggregation. Tidak ada adjustment dosis yang dianjurkan. Sediaan : 75 mg, 300 mg. (Lacy, 2009; Lacy, 2011; Sweetman, 2009)

c. Piracetam Kategori farmakologi : antipsychotic agent Indikasi anemia. Efek samping Dosis : diare, somnolen, insomnia, gugup, depresi, hiperkinetik, ruam. : Dewasa (oral) 800 mg tiga kali sehari, dilaporkan dosis mencapai 24 gr per hari, diberikan sebelum makan. Perhatian : piracetam disarankan tidak diberikan pada pasien dengan gangguan hati atau ginjal, dianjurkan dilakukan pengurangan dosis padi pasien dengan gangguan hati ringan sampai berat. Pemberian piracetam tidak dapat dihentikan secara tiba-tiba. Jika digunakan untuk terapi cortical myoclonus, piracetam : perubahan kognitif pada lansia, cortical myocionus, sickle cell

dikontraindikasikan pada pasien dengan cerebral haemorrhage, dan harus diperhatikan penggunaannya setelah operasi besar dan pada gangguan haemostatic disorder. Sediaan : kapsul 400 mg, granul 1200 mg, injeksi 200 mg/mL (5 mL, 15 mL), solution oral 200 mg/mL (120 mL); 330 mg/mL (300 mL), tablet 800 mg, 1200 mg). (Lacy, 2009; Lacy, 2011; Sweetman, 2009; MIMS, 2013)

d. Neurosanbe Komposisi Indikasi Dosis : per tablet neurosanbe: vit B1 , vit B6, vit B12. : gangguan saraf perifer, defisiensi vitamin B. : tablet: 1 tablet 2-3 kali per hari. Dapat diberikan bersamaan

dengan makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada GI. Sediaan : Tablet salut selaput neurosanbe 10 x 10 (Rp. 84.100,-)

(MIMS, 2013; MIMS online)

DAFTAR PUSTAKA

Lacy, C. F., L. L. Amstrong, M. P. Goldman, L. L. Lance. 2009. Drug Information Handbook 17th Edition. America: Lexicomp. Lacy, C. F., L. L. Amstrong, M. P. Goldman, L. L. Lance. 2011. Drug Information Handbook 20th Edition. America: Lexicomp. MIMS. 2013. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer. MIMS online. Available at: http://www.mims.com Sweetman, S.C. 2009. Martindale The Complete Drug Reference Thirty-sixth Edition. London: Pharmaceutical Press

Anda mungkin juga menyukai