>5 %).
Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi digunakan untuk
mengetahui apakah terjadi korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya).
Uji Multikolinearitas
Korelasi antar variable independen ini
dapat dideteksi dengan menggunakan
Variance Inflation Factor (VIF). Untuk
menguji adanya multikolinearitas dapat
dilihat melalui nilai Variance Inflation
Factor (VIF).
3.8 Teknik Analisis Data
Koefisien Determinasi
Dilihat dari adjusted R square yang
artinya seberapa besar kontribusi variable
terikat.
Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan
untuk menguji pengaruh variabel independen
(Tenur KAP, Ukuran KAP) terhadap kualitas
audit sebagai variabel dependen. Perhitungan
dilakukan dengan bantuan komputer melalui
program Microsoft Excel 2010 dan SPSS
versi 16.
Bentuk umum dari perumusan regresi
linear berganda dalam penelitian ini adalah :
Keterangan :
= kualitas audit
= tenur KAP
= ukuran KAP
1
= koefisien regresi X
1
2
= koefisien regresi X
2
= nilai konstan
= standar error
Uji F (F test)
Uji F pada dasarnya menunjukkan
apakah semua variabel bebas dalam model
berpengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Dengan tingkat kepercayaan
untuk pengujian hipotesis adalah 95% atau
() = 5% (0.05).
8
Uji t (t test)
Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh
secara parsial antara variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas dengan variabel lain
dianggap konstan, dengan asumsi bahwa jika
signifikan nilai t hitung yang dapat dilihat
dari analisa regresi menunjukkan kecil dari
= 5%, berarti variabel independen
berpengaruh terhadap variabel dependen.
3.9 Definisi Operasional
Kualitas Audit
Kualitas audit (audit quality) merupakan
probabilitas dimana seorang auditor
menemukan dan melaporkan tentang adanya
suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya.
Tenur KAP
Tenur KAP adalah masa jangka waktu
perikatan yang terjalin antara KAP dengan
auditee yang sama. Tenur KAP diukur
menggunakan variabel dummy berdasarkan
KAP yang mengaudit perusahaan klien
apakah selama rentang waktu 3 tahun KAP
tetap mengaudit di perusahaan yang sama
atau tidak (2008-2010).
Ukuran KAP
Ukuran KAP dibedakan atas dua yaitu
(1) KAP Big four atau Internasional dan (2)
KAP non-Big four atau non-Internasional,
diukur berdasarkan porsi KAP yang
berafiliasi dengan KAP Big four atau
Internasional dengan KAP yang tidak
berafiliasi dengan KAP Big four atau
Internasional.
4. HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Deskriptif Variabel Penelitian
4.1.1 Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Pengujian normalitas data dalam
penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan one sample kolmogorov-
smirnov test, yang mana jika nilai asymp.sig
(2-tailed) > 0.05 maka distribusi data
dikatakan normal.
Berdasarkan pengolahan SPSS terlihat
bahwa hasil uji normalitas meunjukan level
signifikan lebih besar dari ( = 0,05) yaitu
0,654 > 0,05 yang berarti bahwa data
terdistribusi secara normal.
Uji Multikolinearitas
Untuk menguji adanya multikolinearitas
dapat dilihat melalui nilai Variance
Inflantion Factor (VIF) dan tolerance value
untuk masing-masing variabel independen.
Apabila tolerance value di atas 0,10 dan VIF
< 10 maka dikatakan tidak terdapat gejala
multikolinearitas.
Nilai VIF untuk variabel tenur KAP (X
1
)
dan ukuran KAP masing-masing sebesar
1,033 dengan tolerance sebesar 0,968. Dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala
multikolinearitas antar variabel bebas.
Uji Heterokedastisitas
Untuk mendeteksi adanya
heterokedastisitas pada penelitian ini
menggunakan uji gleyser. Pada uji ini
apabila hasil sig > 0,05 maka tidak terdapat
gejala heterokedastisitas.
Hasil uji SPSS menunjukan variabel
tenur KAP sig 0,374 > 0,05, dan variabel
ukuran KAP juga menunjukan sig > yaitu
0,226 > 0,05. Dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari
gejala heterokedastisitas dan layak untuk
diteliti.
Uji Autokorelasi
Berdasarkan uji autokorelasi ditemukan
bahwa nilai Durbin-Watson sebesar 1,778 > -
2 yang berarti bahwa variabel terbebas dari
autokorelasi.
4.1.2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda dilakukan
dengan membandingkan nilai sig dengan
yang diajukan yaitu 95% atau = 0,05.
Y = - 4,639 + 0,372 (X
1
) + 1,419 (X
2
)
9
Dari persamaan di atas dapat dijelaskan
bahwa:
a. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar -
4,639. Hal ini berarti bahwa jika variabel
independen (tenur KAP (X1) dan ukuran
KAP (X2)) tidak ada atau bernilai nol,
maka besarnya current accrual yang
terjadi adalah sebesar -4,639. Koefisien
kualitas audit 0,019 mengindikasikan
bahwa setiap peningkatan kualitas audit
satu satuan akan mengakibatkan
peningkatan kualitas audit pemerintah
sebesar 0,019 satuan dengan asumsi
variabel lain konstan.
b. Nilai koefisien regresi variabel tenur
KAP (X
1
) sebesar 0,372. Artinya setiap
kenaikan satu satuan tenur KAP akan
mengakibatkan kenaikan current accrual
sebesar 0,372.
c. Nilai koefisien regresi variabel ukuran
KAP (X
2
) sebesar 1,419. Hal ini
menandakan bahwa setiap peningkatan
satu satuan ukuran KAP akan
mengakibatkan kenaikan current accrual
sebesar 0,419.
4.1.3 Uji Model
Uji F
Hasil pengolahan data menunjukan hasil
sebesar 7.067 yang signifikan pada 0,001.
Jadi F hitung > F tabel ( sig 0,01 < 0.05). Hal
ini berarti bahwa persamaan regresi yang
diperoleh dapat diandalkan atau model yang
digunakan sudah fix.
Uji Koefisien Determinasi
Nilai Adjusted R Square menunjukkan
0,113. Hal ini mengidentifikasikan bahwa
kontribusi variabel independen yaitu tenur
KAP dan ukuran KAP terhadap variabel
dependen yaitu kualitas audit 11,3%
sedangkan 88,7% ditentukan oleh faktor lain
yang tidak diteliti.
4.1.4 Uji Hipotesis (t-test)
Pengujian Hipotesis 1
Hipotesis pertama adalah KAP dengan
masa perikatan 3 tahun mempunyai kualitas
audit yang lebih baik dari pada KAP dengan
masa perikatan kurang dari 3 tahun. Hasil uji
SPSS menunjukan bahwa variabel tenur
KAP memiliki nilai signifikansi 0,365 lebih
besar dari alpha 0,05. Dilihat dari nilai
(0,372), maka sesuai dengan arah hipotesis.
Hal ini menunjukkan bahwa tenur KAP tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas
audit. Dengan demikian hipotesis pertama
penelitian ini ditolak.
.
Pengujian Hipotesis 2
Hipotesis kedua adalah KAP Big Four
mempunyai audit yang lebih baik dari pada
KAP non-Big Four. Hasil uji SPSS
menunjukan bahwa variabel ukuran KAP
memiliki nilai signifikansi 0,001 lebih kecil
dari alpha 0,05. Dilihat dari nilai (1,419),
sesuai dengan arah hipotesis. Hal ini
menunjukkan bahwa ukuran KAP
berpengaruh signifikan positif terhadap
kualitas audit. Dengan demikian hipotesis
kedua penelitian ini diterima.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Tenur KAP Terhadap
Kualitas Audit
Berdasarkan hasil pengujian, variabel
tenur KAP tidak berpengaruh signifikan
terhadap kualitas audit dengan nilai
signifikansi 0,365 lebih besar dari alpha
0,05. Dilihat dari nilai beta (0,372), maka
sesuai dengan arah hipotesis. Hal ini berarti
bahwa tenur KAP yang lama tidak mampu
meningkatkan kualitas audit. Hasil penelitian
ini konsisten dengan hasil penelitian
Wibowo dan Rossieta (2009) yang
menemukan bahwa tenur tidak berpengaruh
terhadap kualitas audit.
Namun temuan studi ini bertentangan
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Carey dan Simnett (2006) yang meneliti
tentang tenur dan kualitas audit. Penelitian
ini menguji tenur jangka panjang terhadap
kualitas audit. Variabel kualitas audit dalam
penelitian ini diukur dengan menggunakan
tiga pengukuran yakni kecenderungan
auditor untuk mengeluarkan opini going
concern kepada perusahaan, jumlah akrual
modal kerja abnormal dan earning
benchmarks. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kualitas audit dan tenur
10
diatas tujuh tahun sebagai variabel
independennya. Dengan meggunakan
analisis regresi, penelitian ini membuktikan
bahwa tenur audit yang panjang
berhubungan negatif terhadap kualitas audit.
Berbeda dengan Efraim Ferdinan Giri
(2010) yang meneliti tentang pengaruh tenur
kantor akuntan publik (KAP) dan reputasi
KAP terhadap kualitas audit: kasus rotasi
wajib auditor di Indonesia. Dalam penelitian
ini diuji mengenai apakah tenur KAP dan
reputasi KAP mempengaruhi kualitas audit.
Dengan menggunakan analis regresi
multivariate dan mengukur variabel kualitas
audit dengan proksi akrual lancar, penelitian
ini memberikan hasil bahwa variabel tenur
berpengaruh negatif terhadap akrual lancar
sedangkan variabel reputasi berpengaruh
positif terhadap akrual lancar. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa tenur
yang lama dapat meningkatkan kualitas
audit.
Hasil penelitian-penelitian yang meneliti
mengenai tenur terlihat tidak konsisten
dimana Peter Carey dan Roger Simnett
(2006) menemukan tenur audit yang
panjang berhubungan negatif terhadap
kualitas audit dan Efraim Ferdinan Giri
(2010) menemukan tenur berpengaruh positif
terhadap kualitas audit. Sedangkan Wibowo
dan Rossieta (2009) menemukan bahwa
tenur tidak berpengaruh terhadap kualitas
audit yang mendukung hasil penelitian ini.
Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan bahwa tenur KAP tidak
sepenuhnya dapat dijadikan pembanding
atau sarana untuk mengukur kualitas audit.
Hal ini disebabkan karena tenur KAP yang
lama tidak selalu dapat mempengaruhi
independensi auditor sehingga tidak dapat
menurunkan kualitas audit. Disamping itu
tenur yang singkat juga tidak selalu dapat
menentukan keandalan kualitas audit, karena
bisa saja auditor tidak punya pengetahuan
dan penglaman yang cukup untuk melakukan
audit pada perusahaan client.
4.2.2 Pengaruh Ukuran KAP terhadap
Kualitas Audit
Dari hasil analisis data statistik dapat
dilihat bahwa variabel ukuran KAP memiliki
nilai signifikansi 0,001 lebih kecil dari alpha
0,05. Ini berarti bahwa ukuran KAP dapat
mempengaruhi kualitas audit yang diukur
dengan menggunakan current accrual.
Dilihat dari nilai beta (1,419), sesuai dengan
arah hipotesis.
Ada empat kelebihan skala auditor
menurut Firth & Liau Tan (1998) dalam
Rossieta dan Wibowo (2009), yaitu:
a. Besarnya jumlah dan ragam klien yang
ditangani KAP;
b. Banyaknya ragam jasa yang ditawarkan;
c. Luasnya cakupan geografis, termasuk
adanya afiliasi international; dan
d. Banyaknya jumlah staf audit dalam suatu
KAP.
Berdasarkan kelebihan tersebut, De
Angelo (1981), juga Watts dan Zimmerman
(1986) berpendapat bahwa ukuran auditor
akan berpengaruh positif terhadap kualitas
audit. Pendapat ini didukung oleh Lee (1993)
dalam Permana (2011). Menurut Lee, jika
auditor dan klien sama-sama memiliki
ukuran yang relatif kecil, maka ada
probabilitas yang besar bahwa penghasilan
auditor akan tergantung pada fee audit yang
dibayarkan kliennya. Oleh karena itu, auditor
kecil ini cenderung tidak independen
terhadap kliennya. Sebaliknya, jika auditor
berukuran besar, maka ia cenderung lebih
independen terhadap kliennya, baik ketika
kliennya berukuran besar maupun kecil.
Hasil penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Arie Wibowo
dan Hilda Rossieta (2009) dalam jurnalnya
yang meneliti tentang faktor-faktor
determinasi kualitas auditsuatu studi
dengan pendekatan earnings surprise
benchmark, bukti empiris menunjukan
bahwa semakin besar ukuran KAP maka
akan semakin baik kualitas audit yang akan
dihasilkan.
Disisi lain hasil penelitian bertentangan
dengan temuan I Putu Nuratama (2011)
dalam tesisnya, hasil uji statistik menunjukan
bahwa reputasi KAP yang diukur dengan
11
menggunakan kelompok auditor Big four
dan non Big four berpengaruh negatif
terhadap kualitas audit yang diukur dengan
current accrual.
Dari penjelasan diatas secara umum
dapat disimpulkan bahwa ukuran KAP dapat
mempengaruhi kualitas audit sehingga
ukuran KAP bisa dijadikan variabel untuk
menentukan kualitas audit.
5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pengaruh tenur KAP dan ukuran KAP dalam
meningkatkan kualitas audit pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di PT Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sampai
dengan tahun 2010. Berdasarkan hasil
temuan penelitian dan pengujian hipotesis
yang telah diajukan dapat disimpulkan
bahwa:
1. KAP dengan masa perikatan 3 tahun
tidak lebih berkualitas dari pada KAP
dengan masa perikatan kurang dari 3
tahun.
2. KAP Big Four atau International lebih
berkualitas dari pada KAP non Big Four
atau non International.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Meskipun penulis telah berusaha
merancang dan mengembangkan penelitian
sedemikian rupa, namun masih terdapat
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini
yang masih perlu revisi. Dalam penelitian
ini, peneliti hanya meneliti selama rentang
waktu 3 tahun saja, untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik dalam meneliti variabel tenur
KAP pada perusahaan manufaktur
sebaiknya dilakukan dengan kurun waktu
yang lebih panjang sesuai dengan peraturan
pemerintah yang berlaku.
Nilai Adjusted R Square masih
menunjukan angka yang rendah yaitu 0,113
yang berarti bahwa kontribusi variabel tenur
KAP dan ukuran KAP terhadap variabel
dependen yaitu kualitas audit hanya sebesar
11,3%.
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan yang melekat
pada penelitian ini, maka saran dari
penelitian ini, yaitu :
1. Untuk peneliti selanjutnya yang meneliti
tenur KAP sebaiknya memperpanjang
tahun pengamatan sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku.
2. Untuk penelitian yang sama, sebaiknya
menambahkan variabel lain yang
mempengaruhi kualitas audit, seperti
ukuran client sehingga dapat diketahui
mana pembanding untuk mengukur
kualitas audit yang lebih baik dan
mempunyai nilai kontribusi yang tinggi
terhadap kualitas audit
12
DAFTAR PUSTAKA
Alim, Hapsari, Purwanti. 2007. Pengaruh
Kompetensi dan Independensi terhadap
Kualitas Audit dengan Etika Auditor
sebagai Variabel Moderasi. Simposiun
Nasional Akuntansi X. Makasar.
Alvin A. Arens. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Alvin A. Arens. 2008. Auditing dan Jasa
Assurance jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Bartov, Eli and Gul, A, Ferdinand. 2000.
Discretionary-Accruals Models and
Audit Qualifications. http://papers.
ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=2
14996 (Diakses: 5 Oktober 2012)
Dahlan, Muhammad. 2009. Analisis
Hubungan antara Kualitas Audit dengan
Diskresioneri Akrual dan Kebebasan
Auditor. Padjadjaran University:
Working Paper.
Ebrahim, Ahmed. 2001. Auditing Quality,
Auditor Tenure, Client Importance, and
Earnings Management: An Additional
Evidence. Journal of Auditing
Conference Paper.
Elfarini, C, Eunike. 2007. Pengaruh
Kompetensi dan Independensi Auditor
terhadap Kualitas Audit. Universitas
Negeri Semarang.
Elmi, Efri. 2011. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi. www.akuntansiku.com.
Febrianto, Rahmat.------------. Pengukuran
Kualitas Audit: Sebuah Esai.
Ferdinan, Efraim. 2010. Pengaruh Tenur
Kantor Akuntan Publik (KAP) dan
Reputasi KAP terhadap Kualitas Audit :
Kasus Rotasi Wajib Auditor di
Indonesia. Simposiun Nasional
Akuntansi XIII. Purwokerto.
Ghosh, and Moon. 2004. Auditor Tenure
and Perceptions of Audit Quality.
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?
abstract_id=385880. (Diakses : 5
Oktober 2012)
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-Pokok
Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Institut Akuntan Publik Indonesia (2001).
Standar Profesional Akuntan Publik.
Jakarta: Salemba Empat
Irmawati, Dinar. 2010. Pengaruh Kualitas
Audit terhadap Kemampuan
memprediksi Laba dengan Model
Collins et. al (1994). Universitas
Diponegoro.
Jackson, B, Andrew and Moldrich, Michael.
2007. Mandatory Audit Firm Rotation
and Audit Quality. http://papers.ssrn.
com/sol3/papers.cfm?abstract_id=10000
76. ( Diakses 19 Oktober 2012)
Kementerian Keuangan RI. Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia.
Nomor : 17/Kmk.01/2008, Tentang
Perubahan Atas Keputusan Menteri
Keuangan Nomor 359/Kmk.06/2003
------------------------------. Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia.Nomor:
359/Kmk.06/2003, Tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 423 /Kmk.06/2002.
Khanifah. 2007. Pengaruh Masa Penugasan
Kantor Akuntan Publik, Kepemilikan
Manajemen, dan Keberadaan Komite
Audit terhadap Kualitas Laba.
Universitas Dipenogoro.
Nuratama, I Putu. 2011. Pengaruh Tenur dan
Reputasi Kantor Akuntan Publik pada
Kualitas Audit dengan Komite Audit
sebagai Variabel Moderasi. Universitas
Udayana.
13
Permana, Klaudia Xary. 2011. Pengaruh
Masa Perikatan Audit Dan Ukuran KAP
Terhadap Kualitas Audit. Universitas
Diponegoro.
Pradita, D Rima, 2010. Hubungan antara
Kualitas Auditor dan Human Capital di
Badan Pemeriksaan keuangan (BPK)
dan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP). Skripsi yang
dipublikasi.
Sari, Kumala. 2011. Analisis Pengaruh Audit
Tenure, Reputasi KAP, Disclosure,
Ukuran Perusahaan Dan Likuiditas
Terhadap Penerimaan Opini Audit
Going Concern. Universitas
Diponegoro.
Sartika, Dewi. 2011. Pengaruh Tenur KAP
terhadap Kualitas Audit. Universitas
Andalas.
Seyarno, Eko Budi, dkk. Pengaruh Kualitas
Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan,
Opini Audit Tahun Sebelumnya,
Pertumbuhan Perusahaan Terhadap
Opini Audit Going Concern. Simposium
Nasional Akutansi 9 Padang.
Sumarwoto. 2006. Pengaruh Kebijakan
Rotasi KAP Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan. Universitas Dipenogoro:
Tesis yang dipublikasi.
Susanty. Beny. 2010. Etika Dalam
Akuntansi (Creative Accounting, Fraud
Accounting. Journal Wordpress.com.
Wibowo, Arie dan Rossieta, Hilda. 2008.
Faktor-Faktor Determinas Kualitas
Audit-Suatu Studi dengan Pendekatan
Earnings Surprise Benchmark.
Universitas Indonesia.
http://114.57.38.118/corporate_actions/new_info
_jsx/jenis_informasi/01_laporan_keuangan/
14
LAMPIRAN
Statistik Deskriptif
Uji Normalitas Residual
Uji Multikolinearitas
Uji Autokorelasi
Model Summary(b)
Model Durbin-Watson
1
1.778
a Predictors: (Constant), ukuran kap, tenur kap
b Dependent Variable: ln_y
Descriptive Stati stics
186 -.87675 .73148 -.0018676 .18344550
186 0 1 .27 .447
186 0 1 .77 .419
186
kualitas audit
tenur kap
ukuran kap
Valid N (list wise)
N Minimum Maximum Mean Std. Dev iat ion
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
96
.0000000
1.70982286
.075
.050
-.075
.734
.654
N
Mean
Std. Dev iat ion
Normal Parameters
a,b
Absolute
Positive
Negativ e
Most Extreme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz
ed Residual
Test distribution is Normal.
a.
Calculated f rom data.
b.
Coeffi ci ents
a
.968 1.033
.968 1.033
tenur kap
ukuran kap
Model
1
Tolerance VI F
Collinearity Statistics
Dependent Variable: ln_y
a.
15
Uji Heterokedastisitas
Uji Regresi Linear Berganda
Uji F
Uji Determinasi
Model Summary(b)
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1
.363(a) .132 .113 1.72811
a Predictors: (Constant), ukuran kap, tenur kap
b Dependent Variable: ln_y
Coefficients
a
1.644 .209 7.864 .000
-.214 .240 -.093 -.893 .374
-.296 .243 -.127 -1.219 .226
(Constant)
tenur kap
ukuran kap
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: abs_y
a.
Coefficients
a
-4.639 .356 -13.015 .000
.372 .408 .089 .911 .365
1.419 .414 .336 3.427 .001
(Constant)
tenur kap
ukuran kap
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coef f icients
Beta
Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: ln_y
a.
ANOVA
b
42.211 2 21.106 7.067 .001
a
277.732 93 2.986
319.943 95
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), ukuran kap, tenur kap
a.
Dependent Variable: ln_y
b.