Anda di halaman 1dari 66

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK

RANGKAIAN RC & RL
I . PERALATAN Kit praktikum rangkaian listrik RC & RL. Generator sinyal. Osiloskop. Multimeter. Kabel penghubung.

II. TUJUAN Mempelajari pengertian impedansi; mempelajari hubungan antara impedansi resistansi dan reaktansi pada rangkaian seri RC dan RL . Mempelajari hubungan antara tegangan dengan arus di rangkaian seri RC dab RL; melihat perbedaan antara !asa tegangan dengan !asa arus pada rangkaian seri RC dan RL. Mempelajari peri-sikap atau respon "response# rangkaian seri RC dan RL terhadap !rekuensi. III. DASAR TEORI Operational $mpli!ier atau di singkat op-amp merupakan salah satu komponen analog yang popular digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. $plikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian in%erter nonin%erter integrator dan di!!erensiator.

&

Op-amp ideal Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier "penguat di!erensial# yang memiliki dua masukan. 'nput "masukan# op-amp seperti yang telah dimaklumi ada yang dinamakan input in%erting dan non-in%erting. Op-amp ideal memiliki open loop gain "penguatan loop terbuka# yang tak terhingga besarnya. (eperti misalnya op-amp LM)*& yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika memiliki karakteristik tipikal open loop gain sebesar &+* , &+-. .enguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak stabil dan penguatannya menjadi tidak terukur "infinite#. /isinilah peran rangkaian negative feedback "umpanbalik negati!# diperlukan sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur "finite#. 'mpedasi input op-amp ideal mestinya adalah tak terhingga sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah +. (ebagai perbandingan praktis op-amp LM)*& memiliki impedansi input 0 in 1 &+2 Ohm. 3ilai impedansi ini masih relati! sangat besar sehingga arus input op-amp LM)*& mestinya sangat ke4il. $da dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan karakteristik op-amp ideal. $turan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden rule yaitu 5 Atu a! " 5 .erbedaan tegangan antara input %6 dan %- adalah nol "%6 - %- 1 + atau %6 1 %- # Atu a! # 5 $rus pada input Op-amp adalah nol "i6 1 i- 1 +# 'nilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian opamp. Rangkaian integrator dan summing yang dibentuk dari O.-$M. banyak terdapat dalam rangkaian komputer analog sinyal pro4essing dan sinyal generator terutama sebagai pengoperasi matematikanya. 7etapi rangkaian di!!erensiator jarang digunakan dalam komputer analog dalam hal ketidakstabilan dan kelemahannya terhadap noise dan sering digunakan sebagai high pass !ilter. Rangkaian-rangkaian tersebut juga dinamakan rangkaian analog dan biasanya sebagai kon!igurasi in%erting ampli!ier. I!$e ti!% ampli&ie Rangkaian dasar penguat in%erting adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar & dimana sinyal masukannya dibuat melalui input in%erting. (eperti tersirat pada namanya

pemba4a tentu sudah menduga bah9a !ase keluaran dari penguat in%erting ini akan selalu berbalikan dengan inputnya. .ada rangkaian ini umpanbalik negati! di bangun melalui resistor R8.

Gambar & 5 .enguat 'n%erter 'nput non-in%erting pada rangkaian ini dihubungkan ke ground atau %6 1 +. /engan mengingat dan menimbang aturan & "lihat aturan &# maka akan dipenuhi % - 1 %6 1 +. Karena nilainya 1 + namun tidak terhubung langsung ke ground input op-amp % - pada rangkaian ini dinamakan virtual ground. /engan !akta ini dapat dihitung tegangan jepit pada R& adalah %in : %- 1 %in dan tegangan jepit pada reistor R8 adalah %out : %- 1 %out. Kemudian dengan menggunakan aturan 8 di ketahui bah9a 5 iin 6 iout 1 i- 1 + karena menurut aturan 8 arus masukan op-amp adalah +. iin 6 iout 1 %in;R& 6 %out;R8 1 + (elanjutnya %out;R8 1 - %in;R& .... atau %out;%in 1 - R8;R& <ika penguatan G dide!enisikan sebagai perbandingan tegangan keluaran terhadap tegangan masukan maka dapat ditulis 5

'mpedansi rangkaian in%erting dide!enisikan sebagai impedansi input dari sinyal masukan terhadap ground. Karena input in%erting "-# pada rangkaian ini diketahui adalah + "virtual ground# maka impendasi rangkaian ini tentu saja adalah 0in 1 R&. Responsenya 5 ="&#

>

I!te% ato Op-amp bisa juga digunakan untuk membuat rangkaian-rangkaian dengan respons !rekuensi misalnya rangkaian penapis "!ilter#. (alah satu 4ontohnya adalah rangkaian integrator seperti yang ditunjukkan pada gambar 8. Rangkaian dasar sebuah integrator adalah rangkaian op-amp in%erting hanya saja rangkaian umpanbaliknya " feedback# bukan resistor melainkan menggunakan 4apasitor C.

Gambar 8 5 'ntegrator Mari kita 4oba menganalisa rangkaian ini. .rinsipnya sama dengan menganalisa rangkaian op-amp in%erting. /engan menggunakan 8 aturan op-amp " golden rule# maka pada titik in%erting akan didapat hubungan matematis 5 ="8# iin 1 "%in : %-#;R 1 %in;R dimana %- 1 + "aturan&# iout 1 -C d"%out : %-#;dt 1 -C d%out;dt; %- 1 + iin 1 iout ; "aturan 8# Maka jika disubtisusi akan diperoleh persamaan 5 iin 1 iout 1 %in;R 1 -C d%out;dt atau dengan kata lain =">#

/ari sinilah nama rangkaian ini diambil karena se4ara matematis tegangan keluaran rangkaian ini merupakan !ungsi integral dari tegangan input. (esuai dengan nama penemunya rangkaian yang demikian dinamakan juga rangkaian Mille pembangkit sinyal segitiga dari inputnya yang berupa sinyal kotak. /engan analisa rangkaian integral serta notasi ?ourier dimana ! 1 &;t dan ="*# penguatan integrator tersebut dapat disederhanakan dengan rumus ="-# (ebenarnya rumus ini dapat diperoleh dengan 4ara lain yaitu dengan mengingat rumus dasar penguatan opamp in%erting G 1 - R8;R&. .ada rangkaian integrator "gambar 8# tersebut diketahui I!te% al. $plikasi yang paling populer menggunakan rangkaian integrator adalah rangkaian

/engan demikian dapat diperoleh penguatan integrator tersebut seperti persamaan "-# atau agar terlihat respons !rekuensinya dapat juga ditulis dengan ="2# Karena respons !rekuensinya yang demikian rangkaian integrator ini merupakan dasar dari lo9 pass !ilter. 7erlihat dari rumus tersebut se4ara matematis penguatan akan semakin ke4il "meredam# jika !rekuensi sinyal input semakin besar. .ada prakteknya rangkaian feedback integrator mesti diparalel dengan sebuah resistor dengan nilai misalnya &+ kali nilai R atau satu besaran tertentu yang diinginkan. Ketika inputnya berupa sinyal d4 "!rekuensi 1 +# kapasitor akan berupa saklar terbuka. <ika tanpa resistor !eedba4k seketika itu juga outputnya akan saturasi sebab rangkaian umpanbalik op-amp menjadi open loop "penguatan open loop opamp ideal tidak berhingga atau sangat besar#. 3ilai resistor !eedba4k sebesar &+R akan selalu menjamin output offset voltage "o!!set tegangan keluaran# sebesar &+@ sampai pada suatu !rekuensi cutoff tertentu.

Di&&e e!'iato Kalau komponen C pada rangkaian penguat in%erting di tempatkan di depan maka akan diperoleh rangkaian di!!erensiator seperti pada gambar >. /engan analisa yang sama seperti rangkaian integrator akan diperoleh persamaan penguatannya 5 =")# Rumus ini se4ara matematis menunjukkan bah9a tegangan keluaran % out pada rangkaian ini adalah di!!erensiasi dari tegangan input %in. Contoh praktis dari hubungan matematis ini adalah jika tegangan input berupa sinyal segitiga maka outputnya akan mengahasilkan sinyal kotak.

Gambar > 5 /i!!erensiator Aentuk rangkaian di!!erensiator adalah mirip dengan rangkaian in%erting. (ehingga jika berangkat dari rumus penguat in%erting G 1 -R8;R& dan pada rangkaian di!!erensiator diketahui 5

maka jika besaran ini disubtitusikan akan didapat rumus penguat di!!erensiator ="B# /ari hubungan ini terlihat sistem akan meloloskan !rekuensi tinggi " high pass filter# dimana besar penguatan berbanding lurus dengan !rekuensi. 3amun demikian sistem seperti ini akan menguatkan noise yang umumnya ber!rekuensi tinggi. Cntuk praktisnya rangkain ini dibuat dengan penguatan d4 sebesar & "unity gain#. Aiasanya

kapasitor diseri dengan sebuah resistor yang nilainya sama dengan R. /engan 4ara ini akan diperoleh penguatan & "unity gain# pada nilai !rekuensi cutoff tertentu. I(. TUGAS PENDA)ULUAN &. 7urunkanlah persyaratan yang harus dipenuhi oleh rangkaian RL agar ber!ungsi sebagai diferensiator, integrator, filter lolos frekuensi tinggi, filter lolos frekuensi rendah. 8. /engan harga R 1 &+ kD; &++ kD; dan & MD hitunglah harga C dan L dari rangkaian RC dan RL untuk menjadi 5 diferensiator , integrator , filter lolos frekuensi tinggi dan filter lolos frekuensi rendah . 'sikanlah syarat ini pada table & dalam lembar kerja saudara. (. PERCO*AAN (." RANGKAIAN RC R1&+K

6 Ei Gambar-> C + +&F?

Gambar >.& hasil simulasi multisim untuk RC

Gambar >.8 gelombang osiloskop Ei 1 8 %olt rms ! 1 &- kGH bentuk gelombang sinus R 1 &+ kD C 1 + +& I? a. Auatlah rangkaian dengan harga : harga besaran seperti pada gambar diatas yaitu dengan menghubungkan R8 dan C8 pada kit pratikum. b. G'tunglah ER dan EC dengan besaran yang telah diketahui. 4. Ckur ER dan EC dengan multimeter. d. $mati Ei ER dan EC dengan osiloskop. e. Carilah beda !asa antara Ei dan ER juga antara EC dan ER dengan bantuan osiloslop. !. Catatlah hasil perhitungan pengukuran dan pengamatan saudara ke dalam lembar kerja "table 8#. g. Coba untuk kombinasi R & C yang lain. (.# RANGKAIAN RL R1&K 6 Ei Gambar-* L18 -mG

Gambar *.& hasil simulasi multisim untuk RL

Gambar *.8 gelombang osiloskop Ei 1 8 %olt rms ! 1 2+ kGH bentuk sinus R 1 & kD C 1 8 - mG a. Auatlah rangkaian dengan harga-harga besaran seperti pada gambar diatas dengan menghubungkan RL dan L& pada kit pratikum. b. Gitunglah ER dan EL dengan harga besaran yang telah diketahui. 4. Ckurlah ER dan EL dengan multimeter. d. $matilah Ei ER dan EL dengan osiloskop. e. Carilah beda !asa antara Ei ER dan EL dengan osiloskop. !. Catatlah hasil perhitungan pengukuran dan pengamatan saudara ke dalam lembar kerja "table >#. g. Cobalah untuk harga R yang lain.

(.+ RANGKAIAN DI,,ERENSIATOR C

'nput

otput

Gambar--

Gambar -.& hasil simulasi multisim untuk di!!erensiator

Gambar -.8 gelombang osiloskop

&+

a. /ari kit praktikum buatlah rangkaian gambar seperti pada gambar -. b. $turlah input dari generator sinyal dengan bentuk gelombang segi empat sebesar * %olt peak to peak pada !rekuensi -++ GertH dengan bantuan osiloskop. 4. Gitunglah konstanta 9aktu RC dengan harga-harga C dan R yang tersedia "lihat tabel *#. d. Gambarlah bentuk gelombang keluaran "ideal#dengan input bentuk gelombang segi empat. e. Ckurlah bentuk gelombang keluaran yang terjadi dengan osiloskop. !. Catatlah hasil perhitungan dan penggukuran serta gambarlah hasil pengamatan saudara pada table * dalam lembar kerja. g. Clangi untuk beberapa harga C dan R seperti yang ter4antum pada tabel *. (.- RANGKAIAN INTEGRATOR R

'nput

output

Gambar-2

Gambar 2.& hasil simulasi multisim untuk integrator

&&

Gambar 2.8 gelombang osiloskop a. /ari kit pratikum buatlah rangkaian pada gambar 2. b. $tur input dengan bentuk gelombang seri empat sebesar * %olt pp"pun4ak-kepun4ak# pada !rekuensi -++ GH dengan bantuan osiloskop. 4. Gitunglah konstanta 9aktu RC dengan harga : harga C dan R yang tersedia "lihat table -#. d. Gambarkan bentuk gelombang keluaran "ideal# dengan input gelombang segi empat. e. Ckurlah bentuk gelombang keluaran yang terjadi dengan osiloskop. !. Catatlah hasil perhitungan dan pengukuran serta gambarlah hasil pengamatan saudara pada table - dalam lembar kerja. g. Clangi untuk beberapa harga R dan C seperti yang ter4antum pada tabel (.. PENGARU) ,REKUENSI a. Auatlah rangkaian RC seperti pada per4obaan E.> "di!erensiator# dengan harga R 1 &++ kD dan C 1 + +& I?. C

'nput

output

&8

Gambar-)

Gambar ).& simulasi hasil multisim untuk pengaruh !rekuensi

Gambar ).& gelombang osiloskop b. Gitunglah konstanta 9aktu 1 RC. 4. (inyal masukan persegi -+ GH * %olt pp "pun4ak-ke pun4ak# dengan bantuan osiloskop. d. Ckur dan gambar bentuk gelombang keluaran untuk !rekuensi -+ GH -++ GH dan -+ kGH. e. Catatlah hasilnya pada tabel 2 dalam lembaran kerja. !. Kemudian buatlah rangkaian RC "integrator# seperti pada per4obaan E.* dengan R 1 &++ kD dan C 1 + +& F?. g. Clangi langkah "b# "4# "d# dan"e# . &>

(. TUGAS da! PERTAN/AAN 7abel-& .KR(L$R$7$3 3'L$' KOM.O3K3 /engan R diketahui nilai C atau L adalah RC5R1&+k RC5R1&++k RC5R1&M RL5R1&+k RL5R1&++k RL5R1&M /i!erensiator +.+&p! +.+&p! +.+&p! -+mG -+mG -+mG 'ntegrator +.+&u! +.+&u! +.+&u! 8.-mG 8.-mG 8.-mG Gigh .ass ?ilter Lo9 .ass ?ilter

7abel-8 R$3GK$'$3 RC .erhitungan Ei ER EL .engukuran dengan multimeter"%olt rms# Ei 8E ER &JE EL 8+B.>mE .engamatan dengan osiloskop"%olt pp# Ei 8 "Epp# ER 8"Epp# E4 +"Epp#

Aeda !asa antara Ei dan ER 5 M 1 +N Ei "mendahului;ketinggalan# terhadap ER "4oret yang salah#. Aeda !asa antara E4 dan ER 5 M 1 J+N E4 "mendahului;ketinggalan# terhadap ER "4oret yang salah#. &. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil 7abel-8 diatas adalah5 .erbedaan yang di timbukan dari perubahan nilai dari kapasitor atau pun resistor dapat berman!aat untuk aplikasi berbagai ma4am rangkaian dengan persyaratan dimana E4OOEr ini dapat digunakan pada rangkaian di!!erensiator. 3amun apabila ErOOE4 maka akan menjadi rangkaian integrator hal ini lah yang menjadi dasar pembentukan G.? ataupun L.?.

&*

7abel-> R$3GK$'$3 RL .erhitungan Ei ER EL .engukuran dengan multimeter"%olt rms# Ei &8 E ER - 8- E EL > +& E .engamatan dengan os4iloskop"%olt pp# Ei > "Epp# ER * "Epp# EL 88 "Epp#

Aeda !asa antara Ei dan ER 5 M 1 +N Ei "mendahului;ketinggalan# terhadap ER Aeda !asa antara EL dan ER 5 M 1 )8N EL "mendahului;ketinggalan# terhadap ER 8. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil 7abel-> diatas adalah5 /engan 4ara yang sama seperti rangkaian RC dapat diturunkan persyaratan yang harus di penuhia gar rangkaian RL ber!ungsi sebagai di!!erensiator integrator G.? ataupun L.? 7$AKL-* R$3GK$'$3 /'?KRK3('$7OR 3ilai R & C RC 1 "konstanta 9aktu# & .&+ P detik 8F RC;71 Aentuk gelombang keluaran ideal 8& gra!ik & . &+ detik 88 .engamatan

R 1 &+ kD C 1 + & F? R 1 &+ kD C 1 + +& F? R 1 &++ kD C 1 +.+& F? R 1 &++ kD C 1 +.++& F?

gra!ik

& . &+ P detik

88 gra!ik

& . &+ detik

88 gra!ik

&-

R 1 &+ MD C 1 +.+& F?

+.& detik

8& gra!ik

>. Kesimpulan yang dapat ditarik dari 7abel-* dan - ialah; Q Rangkaian di!erensiator akan menghasilkan bentuk sinyal output yang baik untuk !rekuensi rendah. Q Rangkaian integrator akan menghasilkan bentuk sinyal output yang baik untuk !rekuensi yang tinggi. 7abel-R$3GK$'$3 '37KGR$7OR 3ilai R & C RC 1 "konstanta 9aktu# & . &+ P detik 8F RC;71 Aentuk gelombang keluaran ideal &J gra!ik & . &+ detik 8& gra!ik & .&+ P detik &J Gra!ik & .&+ detik 8& Gra!ik .engamatan

R 1 &+ kD C 1 + & F? R 1 &+ kD C 1 + +& F? R 1 &++ kD C 1 +.+& F? R 1 &++ kD C 1 +.++& F? R 1 &+ MD C 1 +.+& F?

&2

7abel-2 .K3G$RCG ?RKKCK3(' ?rekuensi 8F RC;71 Rangkaian per4obaan E.-"a# -+ GH -++ GH - kGH -+ kGH Lingkarilah pertanyaan yang saudara anggap tepat. -. .ada rangkaian seri RL selalu akan berlaku !asa dari 5 b. EL mendahului ER sebesar R J+S 2. .ada rangkaian seri RL selalu berlaku bah9a !asa dari 5 a. EL mendahului iR sebesar J+S ). .ada rangkaian seri RC selalu akan berlaku bah9a !asa dari 5 B .ada rangkaian seri RC selalu akan berlaku bah9a !asa dari 5 a. iC mendahului ER Cntuk soal J dan &+5 Gambar berikut terlihat pada os4iloskop dan mempunyai skala L 1 8++ mE;di%isi dan skala time base T 1 &+ detik;di%isi. L & + -& Gambar-J J. ?rekuensi gelombang diatas adalah 5 4. + +8- GH &+.Garga tegangan e!ekti! gelombang tersebut adalah 5 d. 8++;U8 mE &&.Cntuk rangkaian seri RC !rekuensi 4ut o!! terjadi apabila 5 d. V 1 &;RC &8.Rangkaian seri RC dapat ber!ungsi sebagai integrator bila dipenuhi persyaratan sebagai berikut 5 a. Eo 1 ECW dengan R jauh lebih besar dari &;VC 8 * 2 Rangkaian per4obaan E.-"a# Aentuk dan besar tegangan keluaran ER per4obaan EC per4obaan E.-"a# E.-"a# > -)BE ) &--E ) 2J&E 8 8+8E ).JJ2E 8>&mE ) JJBE 8> &mE

&)

&>.Rangkaian seri RC dapat ber!ungsi sebagai di!!erensiator bila dipenuhi persyaratan sebagai berikut 5 &*.Rangkaian seri RL dapat ber!ungsi sebagai intengrator bila dipenuhi persyaratan sebagai berikut 5 &-..ada !rekuensi V 1 &;RCN beda !asa Ei dengan Eo adalah 5 4. J+N

KESIMPULAN
Rangkaian 'ntegrator dapat dibangun dengan menggunakan dua buah komponen pasi! yaitu resistor dan kapasitor yang dihubungkan se4ara seri. ?ungsi dari rangkaian integrator adalah sebagai pengubah tegangan kotak menjadi tegangan segitiga atau dapat juga digunakan sebagai rangkaian !ilter lulus ba9ah-L.?-lo9 pass !ilter.

Gambar Rangkaian integrator Aila digunakan sebagai pengubah gelombang kotak menjadi segitiga dimensi konstanta 9aktu t 1 &+ @ 7 "periode# dan apabila rangkaian integrator dioperasikan sebagai !ilter lulus ba9ah maka pemilihan konstanta 9aktu t 1 + +& @ 7. Gambar diba9ah memperlihatkan tegangan keluaran rangkaian integrator untuk berbagai ma4am konstanta 9aktu " t# yang berbeda.

&B

Gambar 7egangan keluaran rangkaian integrator Rangkaian Diferensiator dapat dibangun dengan menukar posisi kapasitor dan resistor. ?ungsi dari rangkaian di!erensiator adalah untuk mengubah tegangan segitiga menjadi tegangan persegi "kotak# atau dapat juga digunakan sebagai rangkaian !ilter lulus atasHPF-high pass filter. Gambar diba9ah memperlihatkan jaringan R-C yang membentuk sebuah rangkaian di!erensiator.

Gambar Rangkaian di!erensiator Aila digunakan sebagai rangkaian di!erensiator dimensi konstanta 9aktu t1 + +& @ 7 "periode# dan apabila rangkaian digunakan sebagai !ilter lulus atas maka pemilihan konstanta 9aktu t1 &+ @ 7. Gambar diba9ah memperlihatkan tegangan keluaran rangkaian di!erensiator untuk berbagai ma4am konstanta 9aktu "t# yang berbeda.

Gambar 7egangan keluaran rangkaian di!erensiator

&J

PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK


TEOREMA T)E(ENIN & NORTON
I. TUJUAN &. Memahami teorema 7he%enin & teorema 3orton. 8. Mengetahui 4ara memperoleh rangkaian pengganti 7he%enin dan rangkaian pengganti 3orton dari suatu rangkaian linier. >. Mengetahui keterkaitan antara rangkaian pengganti 7he%enin dan rangkaian pengganti 3orton II. LANDASAN TEORI Teo ema T0e$e!i! 7eorema 7he%enin menyatakan bah9a sembarang jaringan linier yang terdiri atas sumber tegangan dan resistansi jika dipandang dari sembarang 8 simpul dalam jaringan tersebut dapat digantikan oleh resistansi eki%alen R7G yang diserikan dengan sumber tegangan eki%alen E7G. R7G $ a
Rangkaian $kti! linier

6 E7G -

A Gam1a #."

7eorema 7he%enin ini berguna untuk menganalisa sistem daya dan rangkaian lainnya dimana terdapat satu resistor pada rangkaian tersebut "biasa disebut resistor beban# yang dijadikan subjek perubahan sehingga apabila nilai resistor beban itu diubah-ubah kita tidak perlu susah-susah menganalisa rangkaian se4ara menyeluruh.

8+

Teo ema No to! 7eorema 3orton menyatakan bah9a sembarang jaringan yang dihubungkan ke terminal a dan b dapat digantikan dengan sumber arus tunggal '3 yang parallel dengan resistansi tunggal R3 yang digambarkan seperti berikut ini5 $ '3
Rangkaian $kti! linier

6 R3 -

A Gam1a #.#

'ngat bah9a sebuah sumber arus adalah sebuah komponen yang kerjanya untuk menyediakan arus yang nilainya konstan seberapapun tegangan yang diperlukan beban sumber arus yang ideal akan tetap menyuplai arus yang konstan. $ntara Kki%alen 7he%enin dan 3orton dari sebuah jaringan penahan akti! hubungannya sangat penting dan erat lalu kita peroleh dan jika kita mentrans!ormasikan eki%alen 3orton maka kita akan mendapatkan sumber tegangan E 7G '(C yang seri dengan R7G jaringan ini berbentuk eki%alen 7he%enin sehingga ; EOC 1 R7G . '(C '3 1 '(C 1
Vth Rth Voc sc

R3 1 R7G 1

/imana 5 EOC 1 7egangan hubung singkat Eolt '(C 1 $rus hubung singkat $mpere R3 1 7ahanan 3orton Ohm R7G 1 7ahanan 7he%enin Ohm '3 1 $rus rangkaian 3orton $mpere

8&

III. TUGAS PENDA)ULUAN &. $pakah yang dimaksud dengan sumber tegangan ;arus bebas "independen# dan tak-bebas "independen#X 8. $pakah kegunaan teorema !hevenin dan torema "orton X 7unjukkan dan jelaskan dengan 4ontoh Y <a9ab 5 &.Q (umber tegangan ; arus bebas "independent#; adalah sebuah sumber ideal dan tidak menyatakan sembarang alat !isis yang nyata dengan tepat karena sumber ideal se4ara teoretis dapat memberikan energi yang jumlahnya tak terbatas dari titik-titik ujungnya. Q (umber tegangan ; arus tak bebas "independent#; sumber arus tak bebas atau sumber terkontrol dimana kuantitas sumber ditentukan oleh tegangan atau arus yang terdapat pada tempat lain dalam sistem listrik. 8. Kegunaan teorema 7he%enin dan 3orton5 - .ada rangkaian eki%alen the%enin adalah rangkaian eki%alen yang terdiri dari suatu sumber tegangan eki%alen Ko seri dengan suatu tahanan impedansi 0ek. Rangkaian eki%alen the%enin dapat diperoleh dari rangkaian linier akti! dengan dua terminal keluaran $&A. (umber tegangan eki%alen Ko sama dengan tegangan yang diukur pada terminal-terminal $&Adimana terminal :terminal ini dalam keadaan terbuka. 7ahanan ; impedansi 0ek diukur pada terminal $&A semua sumber tegangan ;arus dijadikan nol. - .ada rangkaian eki%alen norton adalah rangkaian eki%alen yang terdiri dari suatu arus eki%alen 's yang diperoleh dengan suatu tahanan atau impedansi 0ek. (umber arus eki%alen 3orton 's sama dengan arus yang diukur antara terminal $&A kalau terminal-terminal ini dihubung singkatkan .

88

I(. PERALATAN DAN *A)AN Kit praktikum 7eorema 7he%enin & 3orton (umber 7egangan (earah Multimeter "8 buah# Kabel .enghubung

(. PERCO*AAN #. !$%R$&' !H$V$" " a. Alat da! 1a0a! C$R$ ' 5 Kit .raktikum (umber tegangan searah Multimeter Kabel penghubung Resistor & unit & unit 8 unit

1. P o'edu Pe 2o1aa!

Gam1a #.+. teo ema t0e$e!i! &# Mengukur arus 5 Caranya .asangkan sumber tegangan searah &- %olt pada $-A .ada 4abang C-/ pasanglah m$-meter seri dengan beban R

8>

Gam1a #.- pe!%u3u a! a u' 8# Mengukur E7 Caranya 5 Auka beban dan m$-meter sehingga C-/ terbuka "open 4ir4uit# Ckur tegangan open 4ir4uit CO <aga E$A tetap &- %olt

Gam1a #.. 0a'il 'imula'i u!tu3 me!%u3u (t ># Mengukur R7 Caranya 5 - Gubung singkat 4abang $-A - Ckur resistansi pada 4abang C-/ dengan ohm meter

Gam1a #.4 0a'il 'imula'i u!tu3 me!%u3u Rt

8*

*# Gitung ' dengan rumus 5 '1


E7 R 7 + R&

-# Aandingkan hasil * dengan langkah & 2# Clangi untuk R8 R> R* )# 7uliskan hasil per4obaan di pada tabel hasil per4obaan 8.& C$R$ '' 5 &# Auatlah rangkaian 7he%enin seperti gambar diba9ah ini5

Gam1a #.5 pe 2o1aa! # teo ema t0e$e!i! $tur po9er supply sama dengan tegangan E7G yang telah diukur pada per4obaan terdahulu 8# Ckurlah arus yang mengalir pada beban R sesuai dengan nilai resistansi pada per4obaan terdahulu ># 7uliskan hasil per4obaan di atas pada tabel hasil per4obaan 8.& (. !$%R$&' "%R!%" a. Alat da! 1a0a! Kit .raktikum (umber tegangan searah Multimeter Kabel penghubung Resistor & unit & unit 8 unit

1. P o'edu pe 2o1aa! 8-

&# Mengukur arus 5 Caranya

.ada $-A berikan sekunder tegangan searah &- %olt Ckur arus hubung singkat C-/ dengan memasang m$ meter langsung pada C-/

Gam1a #.6 pe!%u3u a! a u' 8# $tur arus dengan mengatur sumber arus sebesar ' 3 yang diperoleh pada langkah '

Gam1a #.7 pe!%u3u a! a u' ># Ckurlah arus yang mengalir pada beban R "nilai resistansi sama dengan the%enin# dengan menggunakan m$-meter. *# 7uliskan hasil per4obaan pada tabel hasil per4obaan 8.&.

(I. )ASIL PERCO*AAN

82

". Data )a'il Pe 2o1aa! a. T)E(ENIN 7ahanan 7he%enin "R7G#

7egangan 7he%enin "E7G#

$rus yang mengalir pada berbagai nilai beban "R#

Resistansi beban "R# 1 *8kD

8)

Resistansi beban "R# 1 >>kD

Resistansi beban "R# 1 8+kD

Resistansi beban "R# 1 -&kD Rangkaian .engganti 7he%enin

8B

1.

NORTON

$rus 3orton

$rus yang mengalir pada beban R

Resistansi beban "R# 1 *8kD

Resistansi beban "R# 1 >>kD

8J

Resistansi beban "R# 1 8+kD

Resistansi beban "R# 1 -&kD Rangkaian .engganti 3orton

>+

#.

Ta1el )a'il Pe 2o1aa! .engukuran E7G 1 * JJJ , - %olt R7 1 &>> >>> kZ


$rus mengalir di resistor R .erhitungan .engukuran ' langsung E7 's4 1 Cara '' R +R
7

E$A 1 &- %olt


Aeban "R#

'3 1 >) - I$
.engukuran ' langsung 3orton >8 2*& I$ >+ +B) I$ 8B 2** I$ 8) +BJ I$

.engukuran ' langsung Cara ' >8 2*& I$ >+ +B) I$ 8B 2** I$ 8) +BJ I$

8+K >>K *8K -&K

* JJJ >8 2*& I$ = >8 2+8 I$ &>> >>>k + 8+k * JJJ >+ +B) I$ =>+ +-* I $ &>> >>> k +>> k * JJJ = 8B -&& I8B $ 2** I$ &>> >>> k + *8 k * JJJ 8) +BJ I$ = 8) &&J I$ &>> >>> k + -& k

7abel 8.&. Gasil .er4obaan 7eorema 7he%enin dan 3orton (II. TUGAS DAN PERTAN/AAN &. 8. >. *. Kesimpulan apakah yang dapat ditarik dari per4obaan pertama X Kesimpulan apakah yang dapat ditarik dari per4obaan kedua X Aagaimanakah pengaruh resistensi sumber tegangan pada per4obaan ini X Aandingkan resistansi sumber arus yang dipergunakan dalam per4obaan dengan resistansi sumber arus ideal. -. Cntuk harga R manakah "diantara R& R8 dan R># sumber arus menghasilkan arus yang paling dapat dianggap konstan "'3 1 arus hubung singkat#.

>&

2. ).

Keuntungan apakah yang diperoleh dengan menggunakan teorema ini X <elaskan salah satu ja9aban berikut yang saudara anggap paling benar "a#. (umber tegangan ideal mempunyai impedansi dalam 1 + dan sumber arus ideal mempunyai impedansi dalam1 [. "b#. (umber tegangan ideal mempunyai impedansi dalam 1 + dan sumber arus ideal mempunyai impedansi dalam 1 + "4#. (umber tegangan ideal mempunyai impedansi dalam 1 [ dan sumber arus ideal mempunyai impedansi dalam 1 [ )a*ab+

&. .ada per4obaan dengan menggunakan teorama 7he%enin akan kita dapatkan bah9a pada rangkaian akti! dapat digantikan dengan sumber pengganti E7 yang diserikan dengan R7 8. .ada per4obaan dengan menggunakan teorama 3orton atau kita dapat bah9a rangkaian akti! dapat digantikan dengan sumber arus '3 yang di parallel dengan R3 >. /ari hasil per4obaan makin ke4il resistansi makin besar ' yang dihasilkan pada per4obaan dengan 4ara & makin besar resistensi makin ke4il ' yang dihasilkan. *. Aandingkan resistansi sumber arus yang dipergunakan dalam per4obaan ini dengan rasistansi sumber arus ideal Resistensi sumber arus 4enderung berubah-ubah sedangkan resistansi sumber arus ideal 4enderung konstan -. Cntuk harga R manakah "diantara R& R8 R># sumber arus yang menghasilkan arus paling dapat di anggap konstan " '3 1 ' short 4urrent# 2. Keuntungan apa yang diperoleh dengan menggunakan teorama ini .enggantian bagian besar dari sebuahjaringan seringkali sangat sukar dan tidak menarik dan eki%alen yangsangat sederhana .erhitungan 4epat dari tegangan arus dan daya yang diberikan rangkaian asal pada sebuah beban. Membantu untuk memilih harga terbaik dari tahanan beban

>8

Menentukan daya maksimum yang dapat diambil dari penguat dan jenis beban yang diperlukan untuk men4apai pemindahan daya ma@imum atau untuk mendapatkan penguatan arus atau tegangan praktis maksimum

). "a# (umber tegangan ideal mempunyai impedansi dalam 1 + dan sumber arus ideal 1[

>>

(III . KESIMPULAN &. .ada teorema 3orton berlaku bah9a \<ika suatu kumpulan rangkaian sumber tegangan dan resistor dihubungkan dengan dua terminal keluaran maka rangkaian tersebut dapat digantikan dengan sebuah rangkaian paralel dari sebuah sumber arus rangkaian hubung singkat '3]. 8. .ada teorema 7he%enin berlaku bah9a \(uatu rangkaian yang rumit dapat disederhanakan dengan suatu sumber tegangan tetap yang disusun seri dengan hambatan eki%alennya].

LAPORAN PRAKTIKUM RANGKAIAN LISTRIK


RANGKAIAN KOPLING MAGNETIK
I. PERALATAN &. Kit .raktikum Rangkaian Kopling Magnetik 8. Generator (inyal >. Osiloskop *. Multimeter -. 7rans!ormator 2. Earia4 ). 7ahanan geser II. TUJUAN Mempelajari si!at rangkaian dengan kopling magneti4 dan mempelajari beberapa si!at tran!ormator dan penggunaannya. III. PENDA)ULUAN L$3/$($3 7KOR' /ua buah rangkaian "atau lebih# didekatkan bergandengan bila perubahan arus atau tegangan pada rangkaian yang satu mempengaruhi arus atau tegangan pada rangkaian yang lain. Aila perubahan besaran listrik tersebut terjadi se4ara medan listrik maka rangkaian tersebut dikatakan bergandengan kapasiti! "gal%anis#. .ada gandengan tak langsung ini besar pengaruh rangkaian yang satu terhadap yang lain dinyatakan oleh !aktor gandengan atau koe!isien kopling K yang berharga antara + hingga ; "semakin dekat atau rapat jarak kedua rangkaian semakin kuat pegaruhnya#. Cntuk dua buah kumparan diketahui memiliki gandengan magneti4 terdapat induktansi sendiri "sel! indu4tan4e# dan induktansi bersama atau induktansi gandengan "mutual indu4tan4e# yang bedanya dipengaruhi oleh koe!isien kopling K. $rah lilitan kumparan menentukan polaritas tegangan terinduksi. .olaritas biasa dinyatakan dengan tanda bintik "dot# di kumparan. Komponen yang kerjanya berdasarkan pemindahan energi listrik melalui medan magnet ini disebut sebagai trans!ormator biasa disingkat tra!o. (ebuah tra!o pada umumnya dapat digambarkan sebagai sebuah kutub empat yang mempunyai sepasang terminal masukan biasanya disebut kumparan primer sedangkan yang terhubung ke keluaran disebut komponen sekunder. 'nti kumparan tersebut dapat menggunakan inti udara "air 4ore# dan ada juga yang ini lebih umum dengan menggunakan inti terbuat dari

bahan !erro magneti4 "inti besi iron 4ore trans!ormer#. Gal ini dipakai karena permeabilitas I inti besi jauh lebih tinggi dibandingkan udara. .erbandingan jumlah lilitan kumparan primer n& dan sekunder n8. menentukan perbandingan tegangan atau arus dari kedua kumparan tersebut. .erlu diingat meskipun dapat terjadi perubahan tegangan atau arus tetapi tidak terdapat pertambahan daya "energi# listrikY <adi dapat ditulis persamaan sebuah trans!ormator ideal adalah n& 1 E& 1 '8 ====================."&# n8 E8 '& E&'& 1 E8'8 ====================.="8#

I(. PERCO*AAN I(.". Me!%u3u (# Se1a%ai ,u!%'i 8a a3 a.Auatlah rangkaian sebagai berikut.

b.$turlah !rekuensi generator sinyal pada !rekuensi resonansi 1 !r "terlihat denah di kit praktikum# dengan amplitude E& 1 8 Epp "pun4ak-ke-pun4ak#. 4.<arak 1 + "kumparan & dan kumparan 8 paling dekat#. d.Kapasistor %ariable C& dan C8 berada pada posisi minimum. Lihat kit pratikum. $turlah C& dan C8 sehingga diperoleh harga E8 maksimum. e.Cbahlah posisi kumparan pada jarak mulai dari kedudukan skala + & 8 * kemudian ukur E8 pada setiap kedudukan. !.Lakukanlah pengukuran ini untuk > buah !rekuensi yaitu5 ^& 1 ^r ; ^8 1 ^r 6 -+ kGH ; ^> 1 ^r : -+ kGH. g.'sikan hasil pengukuran dalam tabel & pada lembar kerja.

I(.#. MENGUKURAN (# SE*AGAI ,UNGSI 9 a. Clangilah langkah per4obaan diatas dari "a# sampai dengan "e# Ckurlah tegangan E8 dan selisih !asa antara E& dengan E8 "1 M#. b. Lakukan pengukuran ini untuk > !asa !rekuensi seperti per4obaan pertama. 4. 7uliskan hasil pengukurannya ke tabel 8 lembar kerja "bila !rekuensi yang dipilih 4ukup banyak in!ormasi respon diharapkan dapat terlihat lebih jelas#. I(.+. MEMPELAJARI SI,AT TRA,O DA/A

Gambar-8 7rans!ormator /aya

Pe 0atia! : ,ita akan beker-a dengan tegangan -ala--ala listrik. .erhati-hatilah/ 0ebelum kita memasang pada tegangan -ala--ala P1", buatlah rangkaiannya terlebih dahulu dan periksalah dengan cermat, apakah tidak terdapat salah hubung atau hubung singkat. a. Auatlah rangkaian seperti yang diperhatikan di halaman berikut. b. $turlah tegangan keluaran %aria4 1 -+ Eolt. 4. .eriksalah tegangan -+ %olt ini pada terminal a-b. .adamkan .L3 dulu 9aktu memasang %aria4. d. Ckurlah tegangan Vca,Vda,Vge,Vhe dan isikan ke tabel >. e. /engan menganggap bah9a tra!o adalah tra!o ideal perbandingan lilitan tra!o tersebut. jala-jala .L3 "88+# a -+ E b 4 d Gambar-> Rangkaian per4obaan ">#&"*# e ! g h maka dapat ditentukan

Earia4

I(.-. MENENTUKAN POLARITAS TRA,O a. Gubung singkatkan a-e. .asangkan tegangan &++ %olt pada terminal a-d ukurlah tegangan Ehe isikan ke 7abel *. b. Lepaskan hubung singkat a-e dan hubung singkatkan a-h. .asanglah tegangan &++ %olt pada a-d. 4. Ckurlah tegangan Ehe dan isikan ke 7abel *. d. Lepaskan hubung singkat a-h./ari per4obaan "a# dan "4# kita telah dapat menentukan polaritas tra!o tersebut.

I(... MENENTUKAN REGULASI TEGANGAN $tau %oltage regulation.

a Earia4 &&+E b 4 d Gambar-* a. Auatlah rangkaian seperti gambar di atas. b. $turlah tegangan %aria4 sebesar &++ %olt. 7R$?O

e ! g h 'b Rb

4. .asanglah tegangan &++ %olt pada a-b "pada 9aktu memasang %aria4 matikan duluY#. d. /engan Rb 1 B Z ukurlah tegangan E& 1 Eeh. e. .asanglah Rb 1 maksimum dan ukur kembali tegangan Eeh dalam arus yang mengalir pada beban penuh ini 1 'b. !. ?ungsi tegangan 1 E& :E8 T &++_ E8 h. 'sikan hasil pengukuran diatas pada 7abel-I(.4. MEMPELAJARI TRA,O IMPEDANSI Langkah-& Menentukan perbandingan lilitan primer dan sekunder lebih dahulu.

Gambar-.rosedur per4obaan adalah sebagai berikut5 a. $turlah tegangan output generator sinyal sebesar 8 %olt pada !rekuensi & kGH.

b. .asanglah tegangan generator sinyal ini pada a-b. 4. Ckurlah tegangan E4d kemudian hitunglah perbandingan n&;n8. Langkah-8 Aerikut adalah mengukur impedansi masukan rangkaian dengan trans!ormator. .rosedur per4obaan5 a. Auatlah rangkaian seperti di halaman berikut. b. $turlah generator sinyal pada !rekuensi & kGH dengan amplitude E 1 * %olt rms. M$

6 E&

np

ns Rb 1 B ohm

0& Gambar-2 4. Ckurlah E& dan E8. d. Gitunglah impedansi input `0&` 1 E&;'&.

LEM*AR KERJA )a'il Simula'i Me!%%u!a3a! Multi'im

Epp 1 8E ?1J- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&++ mG

Epp 1 8E ?1J- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&8+ mG

Epp 1 8E ?1J- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&*+ mG

Epp 1 8E ?1J- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&2+ mG

Epp 1 8E ?1&*- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&++ mG

Epp 1 8E ?1&*- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&8+ mG

Epp 1 8E ?1&*- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&*+ mG

Epp 1 8E ?1&*- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&2+ mG

Epp 1 8E ?1*- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&++ mG

Epp 1 8E ?1*- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&8+ mG

Epp 1 8E ?1*- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&*+ mG

Epp 1 8E ?1*- kGH (e4ondary 'ndu4tan4e 1&2+ mG

Ta1el-" Mengukur E8 sebagai !ungsi jarak

V1 = 2Vpp tetap !1 = !r " #$ kH% !2 = !r * $0 kH% " 14$ kH% !2 = !r + $0 kH% " 4$ kH%

Tegangan V2 (Vpp) Pada Posisi Jarak /Inductance Value 100 mH 1$&#'1 V 2&)2) V 4 1&()1 mV 120 mH 1(&$0) V 2&$4$ V $0$&'21 mV 140 mH 1'&# V 2&(4' V $4 &)4) mV 1 0 mH 20&201 V 2&#)' V $'4&0 ( mV

Ta1el-# Mengukur E8 sebagai !ungsi M E& 1 8 Epp tetap !& 1 !r !8 1 !r 6 -+ kGH !> 1 !r : -+ kGH E8 "%olt peak to peak# >2@&% &@&% &2@+-% Ta1el-+ .engukuran E8 tra!o Eba -+ ) E4a &+& ) Eda &+B 8 E!e >+ Ege *Ehe 2+ M +S &B+S +S

Ta1el--

Mengukur polaritas tra!o a-e hubung singkat Ehe - 28 Ehd J* B a-h hubung singkat Ehe - 28 Ehd &+& +

Ta1el-. Mengukur regulasi tegangan E& &++ E8 && ) 'b + -& $ Regulasi tegangan )-* )

n& 1 E& 1 '8 n8 1 E8 1 '& dimana; E& 1 'b E8 1 'a E&.'a 1 E8 .'b

&++ . 'a 1 && ) . + -& &++ . 'a 1 - J2) 'a 1 + +-J2) 1 + +-J $mp

?ungsi tegangan 1 E& : E8 . &++_ E8

1 &++ -&& ) .&++_ && ) 1 )-* ) Eolt Kesimpulan5 .ada tra!o ideal berlaku ; E&5E8 1 3& 5 38 1 '85 '& /imana ; 3& 5 38 1 a

KESIMPULAN
Ketika dua buah kumparan didekatkan atau digandengkan maka akan timbul suatu induksi. /engan kata lain kalau dua buah kumparan terpasang dalam masing - masing loop maka interaksi antara dua buah loop yang didalamnya terdapat kumparan yang digandengkan akan menimbulkan medan magnet induksi atau kopling magnet. Kopling magnet itu sendiri pada aplikasi kehidupan sehari- hari diterapkan pada trans!ormator yang mana isi dari trans!ormator itu sendiri berupa lilitan. 7rans!ormator yang tidak terkopel dimana koe!isien kopling adalah hampir satu dan kedua reaktansi indukti! primer dan sekunder jauh lebih besar dibandingkan dengan impedansi yang diberikan pada terminal . $tau trans!ormator ideal adalah pasangan trans!ormator yang tidak ada rugi-rugi dimana nilai induktansi sendiri dari primer dan sekunder tidak terbatas tetapi perbandingan keduanya terbatas. .erbandingan antara kumparan primer dan sekunder " n= 8 "&

PRATIKUM RANGKAIAN LISTRIK


RANGKAIAN *ER P)ASA *AN/AK

I.

Tu8ua! a. Mempelajari rangkaian > phasa seimbang b. Mempelajari rangkaian > phasa beban tidak seimbang 4. Menghitung daya > phasa dengan hubungan L dan a

II.

Pe alata! (umber /aya Multimeter $C 7ahanan Eariable Kabel .enghubung > buah 2 buah > buah

III.La!da'a! Teo i &. /asar listrik satu !asa

Cntuk mendapatkan tenaga listrik pertama yang di4ari adalah \gaya gerak listrik] atau ggl. .embangkitan ggl tersebut menggunakan kaidah Gukum ?araday yaitu apabila sebuah penghantar digerakkan di dalam sebuah medan magnet maka kedua ujung penghantar tersebut akan timbul ggl induksi. Aila kedua ujungnya dihubungkan dengan beban misalnya sebuah lampu maka akan mengalir arus listrik dan timbul daya listrik. /asar pembangkitan ggl ini seperti dilihat dalam Gambar &.

Aentuk gelombang ggl yang dibangkitkan ditunjukkan pada Gambar 8. Aentuk gelombang setiap saat berubah dalam selang 9aktu tertentu bernilai positi! dan pada selang 9aktu tertentu

berikutnya bernilai negati! begitu seterusnya. .roses ini selanjutnya dikenal dengan listrik arus bolak-balik "alternating 4urrent : $C# satu !asa.

Listrik $C terdapat harga tegangan sesaat "%# arus sesaat "i# dan daya sesaat "p# harga tegangan maksimum "Emak# arus maksimum "'mak# dan daya maksimum ".mak# serta harga tegangan e!ekti! "E# arus e!ekti! "'# dan daya e!ekti! ".mak#. Li't i3 A u' *ola3 *ali3 + ,a'a .K3GKR7'$3 5 Lang dimaksud dengan listrik arus bolak : balik > !asa adalah arus bolak : balik yang terdiri dari > " tiga # keluaran !asa dengan bentuk sinusiode dimanan besar ; nilai tegangannya sama !rek9ensi sama tetapi masing : masing berbeda &;> periode " &8+ derajad # Gubungan listrik pada system > !asa bisa berupa 5 &. hubungan bintang 8. hubungan delta Hubungan Bintang

b 7itik netral di-tanahkan b 7egangan >-!asa mempunyai magnitudo yg sama. b .erbedaan !asa antar tegangan adalah &8+S. E c + c cE a! ( E c d&8+ c1! ( E c dc8*+ c2! (

b 7egangan L'3K to L'3K berbeda dg tegangan ?$($ Aesar 7egangan L'3K to L'3K adalah U> tegangan ?$($ "rms#. (istem Aerbeban

'mpedansi beban adalah 0a 0b 04 (etiap sumber tegangan mensuplai $RC( L'3K ke beban. $rus dinyatakan sebagai5

.ada sistem mengalir $RC( KK-7$3$G sebesar5

<ika AKA$3 (K7'MA$3G "0a 1 0b 1 04# maka5

/alam hal ini rangkaian eki%alen satu !asa dapat digunakan "!asa a sebagai 4ontoh#

?asa b dan 4 di-]hilangkan]

Hubungan Delta

b (istem hanya punya satu ma4am tegangan yakni L'3K to L'3K " ELL # b (istem mempunyai dua arus 5 : $rus L'3K : $rus ?$($ b $rus ?$($ adalah5

$rus L'3K 5

.ada beban setimbang5

Pe 0itu!%a! Da;a +-,a'a /aya >-?asa merupakan jumlahan dari daya &-?asa

<ika beban setimbang5

(istem Aintang5

.engukuran b .ada sistem *-ka9at daya nyata ".# diukur dengan tiga buah 9att-meter &-!asa. b /alam sistem >-ka9at daya nyata diukur dengan dua buah 9att-meter &-!asa. eattmeter disuplai oleh tegangan L'3K to L'3K. Metode .engukuran 5

&. .engukuran Langsung 8. .engukuran 7ak Langsung &. (umber tegangan > phasa
Een E3A E$A E$3 Gb. -.& EA3

Aerdasarkan hukum Kir4ho!! ER( 1 ER3 6 E3( Aerdasarkan Eektor pada Gb. -.& ER( 1 U > E3( <ika 1 ER3 sebagai re!erensi maka ER3 E(3 ER3 1 Ep R +o 1 Ep R &8+ o 1 Ep R -8*+ o Aeban > .hasa hubungan L

>.8 AKA$3 > .G$($ GCAC3G$3 L

R 7 R 3 07 n 0( ( GA. -.8 0R

Aerdasarkan rangkaian Gb. -.8 ' Rr 1 2p = p < + ' ss 1 2p = p < &8+ ' 7t 1 2p = p < 8*+ Cntuk beban seimbang ' 3n 1 ' Rr 6 ' ss 6 ' 7t 1 + /aya > phasa untuk beban seimbang .>+ 1 > Ep 'p. Co >.> Aeban > phasa hubungan a R 7
0st (

Vrn

Vrn

Vrn

r 0tr 0rs

GA. -.>

Cntuk beban > phasa hubungan a berlaku 'p 1


>'

L
> EL

.> 1 .er4obaan 5

. 'L Cos

-.& (CMAKR 7KG$3G$3 >.G$($ &. Auatlah rangkaian seperti gambar --*5 R S N

Gambar --* 8. $turlah 0& 1 08 1 0> 1 &-+ D. >. Masukkan saklar (. *. 3aikkan tegangan. -. Catat tegangan ER( ER7 ER3 E(7 E(3 E73 pada tabel yang disediakan . 2. Clangi untuk tegangan yang berbeda-beda. "7anyakan kepada asisten#.

Aerikut Menggunakan (imulasi dengan Multisim. a. Gambar 7ampilan .raktikum menggunakan simulasi multisim

Data da! )a'il Pe 2o1aa! -.& (umber tegangan > phasa

3o &. 8. >. *. -. 2. ). B. J. 3o &

ER( "Eolt# &++ 88+ 8B+ >++ >>+ >B+ *++ *8+ *B+

ER7 "Eolt# &++ 88+ 8B+ >++ >>+ >B+ *++ *8+ *B+

E-7 "Eolt# &++ 88+ 8B+ >++ >>+ >B+ *++ *8+ *B+

ER3 "Eolt# -) )* &8) +8) &2& &)& &)> 8&J &J+ -* 8&J *& 8>+ J-B 8*8 -+2 8)) &-

E-3 "Eolt# -) )* &8) +8) &2& &)& &)> 8&J &J+ -* 8&J *& 8>+ J-B 8*8 -+2 8)) &-

E73 "Eolt# -) )* &8) +8) &2& &)& &)> 8&J &J+ -* 8&J *& 8>+ J-B 8*8 -+2 8)) &-

A!ali'i' Data

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input &++ E maka di dapat hasil sebagai berikut5 E-R( &++ E E-R7 &++ E E-(7 &++ E E-R3 -) )*E E-(3 -) )*E E-73 -) )*E

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan tegangan input &++ E5

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input 88+ E maka di dapat hasil sebagai berikut5

3o &

E-R( 88+ E

E-R7 88+ E

E-(7 88+ E

E-R3

E-(3

E-73

&8) +8)E &8) +8)E &8) +8)E

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan tegangan input &++ E5

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input 8B+ E maka di dapat hasil sebagai berikut5 3o & E-R( 8B+ E E-R7 8B+ E E-(7 8B+ E E-R3 E-(3 E-73 &2& 2)&E &2& 2)&E &2& 2)&E

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan tegangan input 8B+ E5

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input >++ E maka di dapat hasil sebagai berikut5 3o & E-R( >++ E E-R7 >++ E E-(7 >++ E E-R3 E-(3 E-73 &)> 8&JE &)> 8&JE &)> 8&JE

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan tegangan input >++E5

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input >>+ E maka di dapat hasil sebagai berikut5 3o & E-R( >>+ E E-R7 >>+ E E-(7 >>+ E E-R3 E-(3 E-73 &J+ -*E &J+ -*E &J+ -*E

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan tegangan input >++ E5

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input >B+ E maka di dapat hasil sebagai berikut5 3o & E-R( >B+ E E-R7 >B+ E E-(7 >B+ E E-R3 E-(3 E-73 8&J *&E 8&J *&E 8&J *&E

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan tegangan input >++ E5

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input *++ E maka di dapat hasil sebagai berikut5 3o & E-R( *++ E E-R7 *++ E E-(7 *++ E E-R3 E-(3 E-73 8>+ J-BE 8>+ J-BE 8>+ J-BE

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan tegangan input *++ E5

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input *8+ E maka di dapat hasil sebagai berikut5 3o E-R( E-R7 E-(7 E-R3 E-(3 E-73

&

*8+ E

*8+ E

*8+ E

8*8 -+2E 8*8 -+2E 8*8 -+2E

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan tegangan input *8+ E5

(umber 7egangan > .hasa menggunakan input *B+ E maka di dapat hasil sebagai berikut5 3o & E-R( *B+ E E-R7 *B+ E E-(7 *B+ E E-R3 E-(3 E-73 8)) &-E 8)) &-E 8)) &-E

/an berikut didapat data hasil praktek menggunakan Multisim dengan teggangan input *B+ E5

KESIMPULAN
/alam sistem tiga-!asa tiga konduktor sirkuit memba9a tiga arus bolak "dari !rekuensi yang sama# yang men4apai nilai pun4ak sesaat mereka di sepertiga dari sebuah siklus dari satu sama lain. Mengambil satu saat ini sebagai re!erensi dua arus lainnya ditunda dalam 9aktu dengan sepertiga dan dua pertiga dari satu siklus arus listrik. .enundaan ini antara !ase memiliki pengaruh pemberian trans!er daya konstan setiap siklus saat ini dan juga memungkinkan untuk menghasilkan medan magnet berputar di motor listrik . (istem tiga-!ase mungkin memiliki netral ka9at. (ebuah ka9at netral memungkinkan sistem tiga-tahap untuk menggunakan tegangan yang lebih tinggi sementara masih mendukung tegangan rendah !ase tunggal beban. /alam situasi distribusi tegangan tinggi biasanya tidak memiliki ka9at netral sebagai beban hanya dapat dihubungkan antara !ase "koneksi !ase-!ase#. 7iga !ase memiliki si!at yang membuatnya sangat diinginkan dalam sistem tenaga listrik5

$rus !asa 4enderung membatalkan satu sama lain penjumlahan ke nol dalam kasus beban seimbang linier. Gal ini memungkinkan untuk mengurangi ukuran konduktor netral semua konduktor !ase memba9a arus yang sama sehingga dapat menjadi ukuran yang sama untuk beban seimbang. 7rans!er daya ke beban seimbang linier konstan yang membantu untuk mengurangi getaran generator dan motorik. (istem tiga-!asa dapat menghasilkan medan magnet yang berputar dalam arah tertentu yang menyederhanakan desain motor listrik.

(ebagian beban rumah tangga !ase tunggal. /i $merika Ctara tempat tinggal keluarga tunggal tiga !ase listrik umumnya tidak masuk ke rumah beberapa unit blok apartemen mungkin memiliki kekuatan tiga !ase tetapi kekuasaan tiga !ase tidak digunakan untuk peralatan rumah tangga. Ctilitas bah9a pasokan listrik tiga !ase untuk rendah-load-density rumah daerah biasanya

mendistribusikan hanya satu tahap ke beban indi%idu. Aeberapa peralatan besar Kropa dapat didukung oleh daya tiga !ase seperti kompor listrik dan pengering pakaian. eiring untuk tiga !ase biasanya diidenti!ikasi oleh kode 9arna yang berbeda di setiap negara. Koneksi tahapan dalam urutan yang benar diperlukan untuk memastikan rotasi yang benar dari motor tiga !ase. (ebagai 4ontoh pompa dan penggemar mungkin tidak bekerja se4ara terbalik. Mempertahankan identitas !ase diperlukan jika ada kemungkinan dua sumber dapat dihubungkan pada saat yang sama sebuah interkoneksi langsung antara dua !ase yang berbeda adalah sirkuit pendek.

Pe!%adaa! da! pe!di't i1u'ia!

$nimasi arus tiga !ase

Kiri5 /asar enam-ka9at tiga !ase alternator dengan setiap !ase menggunakan sepasang terpisah kabel transmisi. Kanan5. /asar tiga ka9at tiga !ase alternator menunjukkan bagaimana !ase dapat berbagi

hanya tiga kabel

.ada pembangkit listrik sebuah pembangkit listrik mengubah tenaga mekanik menjadi satu set tiga $C arus listrik satu dari setiap kumparan "atau berkelok-kelok# dari generator. Gulungan diatur sedemikian rupa sehingga arus ber%ariasi sinusoidal pada !rekuensi yang sama tetapi dengan pun4ak dan palung dari mereka membentuk gelombang o!!set untuk menyediakan tiga arus melengkapi dengan pemisahan !ase siklus sepertiga " &8+ S atau 8f ; > radian #. Generator !rekuensi biasanya -+ atau 2+ GH ber%ariasi menurut negara. .ada pembangkit listrik trans!ormator mengubah tegangan dari generator ke tingkat yang 4o4ok untuk transmisi kerugian meminimalkan. (etelah kon%ersi tegangan lebih lanjut dalam jaringan transmisi tegangan tersebut akhirnya berubah dengan peman!aatan standar sebelum daya diberikan kepada pelanggan. Mayoritas alternator otomoti! menghasilkan tenaga sebagai tiga !asa listrik $C yang diperbaiki ke /C melalui jembatan dioda .

Anda mungkin juga menyukai