Anda di halaman 1dari 18

PENATALAKSANAAN ANESTESI PADA BEDAH DARURAT ANAK

Kaswiyan Adipradja Bag/SMF Anestesiologi & Reanimasi FK Unpad RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

Anestesi pediatrik spesifik : *anatomi *fisiologi *psikologi *farmakologi


Pembedahan darurat pada anak : *segera / semi elektif *neonatus, kelainan kongenital *anak : - penyakit didapat / infeksi - trauma Resiko anestesi pada bedah darurat neonatus / bayi > anak

Penatalaksanaan Anestesi Pada Bedah Darurat Anak


Masalah utama: a. Kausa : 1. Penyakit didapat / infeksi 2. Trauma b. Lambung penuh c. Perhatikan masalah psikologi anak

Permasalahan Anestesi Pada Neonatus / Bayi


1. Sistem pernapasan Nasal breathers Dinding dada compliant Paru non-compliant work of breathing Pernapasan dipragmatik Cenderung mudah hipoksia Sistem kardiovaskuler

2.

Masa transisi sirkulasi fetal ekstrauterin Tahanan vaskuler paru Penutupan PDA dan foramen ovale Curah jantung tergantung : nadi dan left ventricle filling pressure Bagian kontraktil miokard <<

Permasalahan anestesi pada neonatus / bayi (cont


3. Fungsi ginjal a. Laju filtrasi glomerulus (GFR) b. Kemampuan :

pemekatan urin terbatas menahan natrium

4.

Fungsi hati dan empedu


a. Cenderung hipoglikemik

b. Hiperbilirubinemi 5. Pengaturan suhu tubuh


a. Pusat pengaturan suhu / hipotalamus belum berkembang

b. Kelenjar keringat belum aktif


c. Poikilotermik mudah hipo/hipertermik

d. Luas permukaan tubuh lebih besar e. Jaringan lemak tipis

Permasalahan anestesi pada neonatus / bayi (cont


6. Cairan tubuh dan hematologi

neonatus Lemak TBW ECF ICF 15% 75% 40% 35%

anak 23% 70% 30% 40%

dewasa 30% 55 60% 20% 40%

Defisit intravaskuler = hipotensi (+),takikardi (-) HbF >>

Permasalahan anestesi pada neonatus / bayi (cont


7. Sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom : SSP dan SSO belum berkembang Tonus parasimpatis > tonus simpatis Farmakologi: Volume ECF kurang lebih sama dengan ICF GFR rendah BMR tinggi Protein bound menurun Liver immature Aliran darah ke organ >> MAC bayi > MAC neonatus Prematuritas Fungsi organ belum berkembang Penyulit-penyulit >>

8.

9.

PRA-ANESTESI / BEDAH
1. Stabilitas fungsi vital a. Pernapasan : - pemeriksaan jalan napas - pengamanan jalan napas - jaga suhu b. Sirkulasi dan hidrasi: - jalur vena aman - hidrasi : diuresis > 0,5 cc/kgBB/jam BJ urine < 1,010 CVP normal - penggantian elektrolit c. Sistem GI: - pasang NGT aspirasi d. Suhu tubuh : - inkubator - warm blanket, heat lamp - suhu OK > 26C - infus / transfusi hangat - cairan antiseptik dan irigasi hangat - gaas hangat dan lembab

PRA-ANESTESI / BEDAH(cont
2. Transportasi Check List :
- Keadaan umum

- Jalur vena - Jalan napas / pipa ET + sarana re-intubasi - Tangki oksigen - Jaga suhu - Monitor standard - Kit resusitasi

Premedikasi a. Tanpa sedasi / opiat b. Sulfas atropin 0,02 mg / kg BB IV/ SC


Anestesi a. Intubasi ET : awake intubation atau tidur b. Rumatan : O2, volatil anestesi, dengan/tanpa N2O opiat, pelemas otot, ventilasi kontrol. Cairan rumatan / transfusi. c. Monitor : monitor standar, bila perlu invasif d. Paska bedah : dirawat di ruang intensif

Bedah Darurat Neonatus/Bayi


1. Kista paru, kista bronkhogenik & emfisema lobaris Patofisiologi & permasalahan : a. Kegawatan pernapasan b. Ukuran & lokasi kista menentukan kegawatan c. Emfisema lobaris : tekanan intratorakal tinggi Anestesi a. Induksi inhalasi, napas spontan b. Intubasi tanpa pelemas otot, Ketamin c. Dada dibuka, napas kendali d. Pertimbangkan one lung ventilation anesthesia

2. Hernia Diafragmatika Kongenital (CHD)


Patofisiologi & Permasalahan a. Posterolateral ---> H.Bochdaleck b. Paru hipoplastis c. Cacat bawaan lainnya d. Pneumothorak e. Asfiksia, syok Anestesi a. Stabilisasi fungsi vital b. Awake intubation c. Opiat, pelemas otot, hiperventilasi d. Monitor standar dan invasif e. Terapi hipertensi pulmonal f. Hindari ekspansi paru hipoplastis

3.Fistula Trakheoesofageal (TEF) Patofisiologi & Permasalahan a. Prematuritas, cacat bawaan lain b. Komplikasi paru (Pneumonia) c. Tindakan : - Satu tahap - Dua tahap d. Dehidrasi & defisit nutrisi Anestesi a. Posisi semi upright b. Hisap lendir berkala c. Awake intubation d. Rumatan : volatil anestesi, opiat, pelemas otot e. Jaga posisi endotrakheal tube f. Monitor standar, bila perlu pasang arteri line

4. Omfalokel dan Gastroskhizis


Patofisiologi & Permasalahan a. Dehidrasi & gangguan elektrolit b. Hipotermi c. Cacat bawaan lain d.Prematuritas Anestesi a. Perbaikan KU sampai optimal b. Pasang NGT, antibiotik, dan oksigenasi c. Awake intubation d. Rumatan : opiat, pelemas otot, dan volatil anestesi e. Penutupan defek tergantung derajat tekanan intragastrik f. Paska bedah : napas kendali, perbaikan defisit cairan dan hipoglikemi

5. Stenosis Pylorus Patofisiologi & Permasalahan - Dehidrasi dan Gangguan elektrolit Anestesi a. Rehidrasi (cukup waktu) b. Pasang NGT dan hisap isi lambung c. Awake intubation d. Rumatan : volatil anestesi, opiat, pelemas otot durasi singkat e. Paska bedah : hati-hati bahaya hipoventilasi

6. Atresia Biliaris
Patofisiologi & Permasalahan a. Hiperbilirubinemia b. Fungsi liver terganggu c. Gangguan koagulasi Anestesi a. Vitamin K b. Darah segar & Fresh frozen plasma c. Kanula vena besar d. Intubasi ET : awake atau tidur e. Rumatan : volatil dosis rendah, pelemas otot, opiat

1. Penyakit Didapat / Infeksi 1.1. Acute Abdomen - Appendisitis akut, Intususepsi, Perforasi Diverticulum Maeckelli - Biasanya disertai dengan febris 1.2. Torsio Testis - Masalah : nyeri yang hebat

Kesimpulan
Anestesi darurat pediatri dapat dibagi 2 kelompok, usia neonatus dan 1-12 tahun Pada neonatus cacat bawaan sering membawa kelainan sistem pernapasan dan abdominal yang memerlukan koreksi pembedahan segera. Perkembangan ilmu & teknologi membawa perubahan dalam mengelola neonatus / bayi. Pada anak 1-12 tahun, bedah darurat umumnya karena penyakit yang didapat atau akibat trauma

Anda mungkin juga menyukai