Anda di halaman 1dari 14

Gerakan Feminisme dan PengarusUtamaan Gender

Eko Subhan

http://protonomi.co.cc

Dinamika Sosial dalam Kacamata Gerakan Feminisme dan PUG


Geliat Sosial secara horizontal melihat bahwa ada ketidakadilan dan ada proses diskriminatif secara sosial Peradaban Manusia telah menjadi saksi adanya tekanan yang luar biasa terhadap keseimbangan gender Feminisme mengajak untuk kenal dasar-dasar feminisme serta memahami istilah seks (kodrat) dan gender. Pemahaman dasar mengenai perbedaan fungsifungsi organ tubuh (seks) dengan pembagian peran (gender) merupakan pemahaman http://protonomi.co.cc fundamental.

Lingga-Yoni (Yin and Yang)


Yoni berarti bagian/tempat (kandungan) untuk melahirkan (atau sumber, asal, sarang, rumah, tempat duduk, kandang, tempat istirahat, tempat penampungan air, merupakan simbol dari alat kelamin wanita). Lingga singkatan Siwalingga adalah sebuah objek tegak, tinggi melambangkan falus (penis) atau kemaluan Batara Siwa. Objek ini merupakan lambang kesuburan.

http://protonomi.co.cc

Konteks Perbedaan Kelamin dan Pembagian Peran dalam Masyarakat


Sejak manusia diciptakan keseimbangan pembagian peran sudah diciptakan dalam sebuah bangunan yang setimbang Pencarian kesetimbangan terus berkembang terutama saat tekanan terhadap kelompok perempuan menguat. Sejarah tentang Maria Magnalena, Fatimah AzZahra, dan R.A Kartini; semua menceritakan bagaimana kelompok perempuan mengalami tekanan yang mendalam tatkala kepercayaan diberikan padanya http://protonomi.co.cc

Sejarah Munculnya Gerakan Feminisme Feminisme dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan
Marquis de Condorcet; Revolusi Amerika & Prancis 1776 (1792) Gelombang 1: bertujuan mengakhiri masa pemasungan kebebasan perempuan; dirugikan di semua bidang & dinomor duakan oleh laki-laki; sosial, pekerjaan, pendidikan & politik. Fundamentalisme agama memperburuk situasi. Tahun 1830-1840 hak2 perempuan mulai diperhatikan: perbaikan jam kerja dan gaji perempuan , diberi kesempatan ikut pendidikan, serta hak pilih. Menjelang abad 19, feminisme lahir menjadi gerakan yang mendapatkan perhatian , mereka memperjuangkan keterikatan universal (universal sisterhood). Gelombang 2: Pada tahun 1960 (munculnya negara2 baru, awal perempuan mendapat hak pilih & ikut ranah politik kenegaraan. Pelopori seperti Helene Cixous dan Julia Kristeva. Gelombang 3: kelompok ini dalam posisi menekan dominasi pria dalam setiap aspekhttp://protonomi.co.cc kehidupan untuk mendapatkan kesetimbangan baru

Aliran dalam Feminisme


Feminisme Liberal: perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh dan individual berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia privat dan publik. Feminisme Radikal: penindasan terhadap perempuan terjadi akibat sistem patriarki; tubuh perempuan adl objek utama penindasan kekuasaan laki-laki. Feminisme Post Modern: anti absolut & anti otoritas, gagalnya modernitas & semua partialis (non universal), gender tidak bermakna identitas atau struktur sosial. Feminisme Anarkisme; suatu paham politik masyarakat sosialis dan menganggap negara dan http://protonomi.co.cc

Feminisme Marxis: penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi dimana laki2 mengontrol produksi untuk exchange dan konsekuensinya ada dominasi hubungan sosial (prempuan direduksi menjadi bagian dari property). Sistem produksi yang berorientasi profit mengakibatkan terbentuknya kelas dalam masyarakatborjuis dan proletar
Feminisme Sosialis: berjuang untuk menghapuskan sistem pemilikan; perkawinan yang melegalisir pemilikan pria atas harta dan pemilikan suami atas istri dihapuskan seperti ide Marx yang menginginkan suatu masyarakat tanpa kelas, tanpa pembedaan gender. Feminisme Post Kolonial: pengalaman perempuan negara dunia III berbeda dengan perempuan berlatar belakang dunia maju; menanggung beban penindasan lebih berat mengalami pendindasan berbasis gender, penindasan antar bangsa, suku, ras, dan agama. Feminisme Nordic; kaum perempuan harus berteman dengan negara karena kekuatan atau hak politik dan sosial perempuan terjadi melalui negara yang didukung oleh kebijakan sosial negara.
http://protonomi.co.cc

Isu Gender dalam Pembangunan: Pengarus-Utamaan Gender - PUG


Desakan lebih besar dari Gelombang III adalah besarnya kekuatan mendorong PUG dalam setiap kebijakan pembangunan Inpres No. 9 Tahun 2000
Membentuk mekanisme untuk formulasi program dan kebijakan yang responsive gender. Memberikan perhatian khusus kepada kelompok yang mengalami dampak dari bias gender Memberikan pemahaman kepada semua pihak (pemerintah maupun non pemerintah) agar mau melakukan tindakan yang responsive gender di bidangnya masing-masing.

Sasaran Pengarusutamaan Gender (PUG): lembaga pemerintah dengan segala kewenangan yang dimiliki dan SDM yang tersedia di tingkat pusat sampai lini lapangan, terutama yang berperan dalam membuat kebijakan, program dan kegiatan, serta para perencana program yang terlibat http://protonomi.co.cc dalam PUG

Mengapa PUG diperlukan


Pemerintah dapat bekerja lebih efisien & efektif memproduksi kebijakan2 publik yang adil dan responsif gender kepada rakyatnya perempuan & laki-laki Kebijakan & pelayanan publik, program & perundang2an yang adil & responsif gender akan membuahkan manfaat yang adil bagi semua rakyat PUG merupakan upaya menegakkan hak2 perempuan & laki2 atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama dan penghargaan yang sama di masyarakat PUG mengantar pencapaian KKG & meningkatkan Akuntabilitas pemerintah terhadap rakyatnya. Keberhasilan pelaksanaan PUG memperkuat kehidupan sosial politik, Ekonomi.

Dengan PUG kita memperoleh akses sama pada resource pembangunan, partisipasi yang sama, pengambilan keputusan dan memperoleh manfaat yang sama dari hasil pembangunan. http://protonomi.co.cc

Rincian Konvensi Wanita 1995 menggambarkan bahwa perubahan sosial budaya, ekonomi & politik harus terjadi pada semua bidang kehidupan & kegiatan. Budaya & ideologi patriarki menciptakan ketimpangan & ketidakadilan gender, hubungan dl keluarga, tehnologi, kewarisan, ekonomi & lainnya. Konvensi Penghapusan Segala bentuk Diskriminasi terhadap Wanita sudah diratifikasi dengan UU 7/1984. Pemerintah menerapkan prinsip2 Konvensi Wanita; prinsip persamaan substantif, non diskriminasi dan prinsip kewajiban harmonisasi dalam sistem hukum negara sesuai azas kesetaraan dan keadilan gender.
http://protonomi.co.cc

Pembangunan Berkelanjutan dan PUG

Perubahan sosial menuju ke mitra sejajar gender; di awali proses industrialisasi & kemajuan TI. Perempuan lebih banyak berpartisipasi dalam pembangunan. Penerapan dan penegakan hukum belum di laksanakan secara benar sesuai perUU yang berlaku Peran yurisprudensi yang sudah mempertimbangkan kesetaraan dan keadilan gender kurang disosialisasikan
http://protonomi.co.cc

Intervensi Gerakan Wanita Pada Pembangunan


Efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan gerakan dan mengusung konsep PUG dalam setiap intervensi kegiatan (lokal maupun global) Sistem advokasi (dari aturan hingga penuntutan dan penjalanan hukuman) yang menyeluruh & didukung oleh semua lini dengan menggunakan potensi yang tersedia Penguasaan lini media massa sebagai pasukan pemukul gerak cepat yang efektif dan efisien

Gerakan Feminisme dan Isue Gender akan membawa dunia pada kontelasi yang sangat berbeda; sebuah gabungan antara pesona dan kekuatan yang luar biasa dan kuantitas yang tak terbantahkan
http://protonomi.co.cc

Tema Utama Diskusi


1. Bagaimana konstelasi masivnya gerakan wanita dan isue gender mempengaruhi sistem dan tatanan dunia? 2. Akan bertahankah dominasi patriarki dan pemujaan atas lelaki? 3. Bagaimana logika pembangunan dan berubahnya dominasi orientasi gender dalam sistem sosial?
http://protonomi.co.cc

Terima kasih

http://protonomi.co.cc

Anda mungkin juga menyukai