Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS KANDIDOSIS KUTIS

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepanitraan Klinik Bagian Dermato enerologi Rumah Sakit Tentara Tingkat II Dokter Soe!"ono

Disusun oleh # $OSI RIN%ANI &&'(''&&)(

Pem*im*ing #

Mayor CKM. dr. Susilowati, Sp.KK

K+PANIT+RAAN KLINIK BA,IAN ILMU D+RMATO-+N+ROLO,I .AKULTAS K+DOKT+RAN UNI-+RSITAS P+MBAN,UNAN NASIONAL /-+T+RAN0 %AKARTA '(&1 1

L+MBAR P+N,+SA2AN LAPORAN KASUS KANDIDOSIS KUTIS

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kepanitraan Klinik Bagian Dermato enerologi Rumah Sakit Tentara Tingkat II Dokter Soe!"ono

Disusun oleh # $OSI RIN%ANI &&'(''&&)(

Telah disetujui dan disahkan oleh : Dokter pembimbing,

Mayor CKM. dr. Susilowati, Sp.KK

KATA P+N,ANTAR
!uji dan syukur Kami panjatkan kehadirat "llah S#T atas rahmat, karunia dan nikmat$%ya penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan presentasi kasus yang berjudul &Kandidosis Kutis'. !enulis berharap laporan ini dapat diman(aatkan oleh tenaga kesehatan dan instasi terkait. Dalam penyelesaian dan penyusunan laporan kasus ini penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada : 1. Mayor CKM dr. Susilowati, Sp.KK . Teman$teman stase dermato)enerology yang selama ini selalu memberikan dukungan !enulis menyadari bahwa selama penulisan laporan ini, penulis masih mempunyai banyak kekurangan. *leh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritikan untuk menyempurnakan laporan ini.

Magelang, %o)ember +1,

!enulis

D"-T". /S/
0embar !engesahan11111111111111111111. Kata !engantar1111111111111111111111. Da(tar /si111111111111111111111111.. 3"3. /. Status !asien1111111111111111111... 3"3. //. Tinjauan !ustaka dan pembahasan11111111......... Da(tar !ustaka1111111111111111111111.. , 2 4 5 +

3"3 / ST"T6S !"S/7%


II3 &3 I!entitas Pasien %ama 6mur 8enis Kelamin "lamat II3 '3 Su*"ekti4 "loanamnesis dilakukan saat pasien datang pada tanggal ,1 *ktober Keluhan 6tama kiri sejak 2 hari lalu. .iwayat !enyakit Sekarang : 3intil 9 bintil disertai dengan gatal pada daerah tersebut. *rangtua pasien tidak mengetahui awalnya timbul bintil$bintil tersebut. Demam :$;, batuk :$;, pilek :$;, makan dan minum :<;, 3"3 :<;, 3"K :<;. .iwayat !enyakit Dahulu .iwayat !engobatan .iwayat !enyakit Keluarga II3 13 O*"ekti4 Status =eneralisata Keadaan 6mum Kesadaran Tanda >ital : Tampak Sakit .ingan : Compos Mentis : %adi ?+@Amenit %a(as 2@Amenit Tekanan Darah tidak dilakukan Suhu tidak dilakukan Status =iBi !emeriksaan -isik 4 : 33 : , kg :obesitas; :.iwayat dermatitis kontak :popok;, "sma :$;, "lergi :$;. : =ejala yang timbul saat ini belum pernah diobati : Keluarga tak ada yang sakit dengan gejala seperti ini, .!K :$;, "lergi:$; +1, : : bintil$bintil kemerahan di bagian ketiak kiri di bagian ketiak : "n 8 / : 2 tahun : 0aki$laki : "srama .indam Magelang

KepalaA0eher Thoraks !ulmo /nspeksi !alpasi !erkusi "uskultasi Cor /nspeksi !alpasi !erkusi "uskultasi "bdomen /nspeksi "uskultasi !alpasi !erkusi 7kstremitas Status Dermatologi Lokasi UKK

: C" :$A$;, S/ :$A$;, !embesaran K=3 :$;. : : Simetris kaCki : >okal (remitus kaCki : Sonor disemua lapang pandang paru : Suara Dasar >esikuler <A<, .onkhi $A$, #heeBing $A$

: /Dtus Cordis tidak terlihat : /Dtus Cordis tidak teraba : 3atas 8antung %ormal : 3unyi 8antung /$// .eguler, Murmur $A$, =allop $A$

: %ormal, datar : 3ising usus :<; : Soe(l, tidak ada nyeri tekan, EeparA0ien tidak teraba. : Timpani : 7dema :$;, sianosis :$;, akral hangat

: !ada daerah intertriginosa aksilla sinistra : Tampak lesi satelit berupa papul$papul eritematosa, pustul, erosi dan skuama

.oto Lesi Kulit

II3 53 Diagnosis Ban!ing 7ritrasma : lesi di lipatan, lesi lebih merah, batas tegas, kering tidak ada satelit, pemeriksaan dengan sinar #ood positi( Dermatitis /ntertriginosa Dermato(itosis :tinea; II3 63 Diagnosis Ker"a Kandidosis Kutis II3 73 USULAN P+M+RIKSAAN P+NUN%AN, 1. Kerokan kulit dengan K*E 1+G, 2+G : ditemukan sel$sel ragi . Media Sabaroud : koloni Doklat mengkilat, permukaan basah :koloni ragi; ,. -ermentasi gula : (ruktosa :<;, glukosa :<;

II3 )3 P+NATALAKSANAAN Me!ikamentosa # .A MikonaBole tube 1+ gr H sue A .A S> @ A hari %o. /

H sue A mandi Non me!ikamentosa # 7dukasi pada pasien kandidosis kutis : Menjaga kebersihan kulit Mengeringkan tubuh dengan sempurna setelah mandi atau setelah terkena air 8angan menggaruk lesi Eindari obesitas

II3 83 PRO,NOSA Juo ad )itam Juo ad (ungsionam Juo ad sanationam : bonam : bonam : bonam

3"3 // T/%8"6"% !6ST"K" D"% !7M3"E"S"%


A3 D+.INISI Kandidosis kutis adalah suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh in(eksi jamur dari genus Candida. Kandidosis terbagi menjadi maDam yakni kandidosis pro(unda dan kandidosis super(isial. %ama lain kandidosis kutis adalah super(iDial kandidosis atau in(eksi kulit$jamurK in(eksi kulit$ragiK kandidosis intertriginosa. 3erdasarkan letak gambaran klinisnya terbagi menjadi kandidosis terlokalisasi dan generalisata. !redileksi Candida albicans pada daerah lembab, misalnya pada daerah lipatan kulit. Karena organisme ini menyukai daerah yang hangat dan lembab. B3 +TIOLO,I Lang tersering sebagai penyebab adalah Candida albicans. Spesies patogenik yang lainnya adalah C. tropicalis C. parapsilosis, C. guilliermondii C. krusei, C. pseudotropicalis, C. lusitaneae. 93 +PID+MIOLO,I Candida albicans adalah sapro(it yang berkoloni pada mukosa seperti mulut, traktus gastrointestinal, dan )agina. Merupakan jamur yang berbentuk o)al dengan diameter $ Fum. Dan dapat hidup dalam bentuk yakni bentuk hi(a dan bentuk yeast. 8umlah koloni sangat menentukan derajat penyakit, akan tetapi dilaporkan bahwa (rekuensi terjadinya di mulut 1? G, )agina 14 G, dan mungkin dalam (eses 15 G. Tapi kejadian tersebut dipengaruhi beberapa (aktor seperti rumah sakit dan kemoterapi. 8amur ragi termasuk spesies kandida yang merupakan (lora komensal normal pada manusia dapat ditemukan pula pada saluran gastrointestinal :mulut sampai anus;. !ada )agina sekitar 1, G kebanyakan Candida albicans dan Candida glabrata. /solasi spesies kandida komensal oral berkisar pada ,+ 9 F+ G ditemukan pada orang dewasa sehat. 5

Di 8erman ditemukan penyebab yang berbeda$beda pada diaper dermatitis pada 2F laki$laki dan perempuan. !ada ,? pasien menunjukkan penyebab yang spesi(ik, F, G dengan kandidiasis, 1F G dengan dermatitis iritan, 11 G dengan ekBema, dan 11 G dengan psoriasis. Dari pasien tersebut, ,I orang diterapi dan I, G dirawat setelah ? minggu setelah terapi. Di "rgentina, dianalisa +I, sampel kulit, rambut, kuku, dan membran mukosa oral didapatkan 1?1I pasien yang datang ke bagian mirkobiologi dari laboratorium sentral Dr. 8.M. Cullen Eospital dari September 1555 sampai dengan September ++,. Sampel tersebut diteliti dan diidenti(ikasi berdasarkan lokalisasi dan tipe lesi. Dari total sampel, 44,F G adalah positi(, F, G terkena pada wanita dan ,I G terkena pada laki$laki. Di 8epang, dilaporkan bahwa kutaneus kandidiasis terdapat pada I44 :1 G; dari I .FF+ pasien yang keluar dari rumah sakit. /ntertrigo :,2I kasus; merupakan mani(estasi klinis kandidiasis paling sering, erosi interdigitalis terjadi pada 1+, kasus, diaper kandidiasis terDatat 1+ kasus. Di 3ombay, /ndia, diperiksa 14+ pasien dengan kandidiasis kutaneus. Kerokan kulit diuji dengan K*E 1+ G dan dikultur di sabaorudMs agar. /nsiden tersering adalah intertrigo :I4;, )ul)o)aginitis :15;, dan paronikia :1I;. Sedangkan jamur yang diisolasi didapatkan Candida albicans :1,F kasus;, Candida tropicalis :1 kasus;, dan Candida guillermondi : kasus;. Dan diabetes mellitus menjadi (aktor predisposisi pada pasien. D3 PATO,+N+SIS Candida albicans bentuk yeast-like fungi dan beberapa spesies kandida yang lain memiliki kemampuan mengin(eksi kulit, membran mukosa, dan organ dalam tubuh. *rganisme tersebut hidup sebagai (lora normal di mulut, traktus )agina, dan usus. Mereka berkembang biak melalui ragi yang berbetuk o)al. Kehamilan, kontrasepsi oral, antibiotik, diabetes, kulit yang lembab, pengobatan steroid topikal, endokrinopati yang menetap, dan (aktor yang berkaitan dengan penurunan imunitas seluler menyediakan kesempatan ragi menjadi patogenik dan memproduksi spora yang banyak pseudohi(a atau hi(a yang utuh dengan dinding septa. .agi hanya mengin(eksi lapisan terluar dari epitel membran mukosa dan kulit :stratum korneum;. 0esi pertama berupa pustul yang isinya memotong seDara horiBontal di bawah stratum korneum dan yang lebih dalam lagi. SeDara klinis ditemukan lesi merah, halus, permukaan mengkilap, cigarette paper-like, bersisik, dan berDak yang berbatas 1+ orang

tegas. Membran mukosa mulut dan traktus )agina yang terin(eksi terkumpul sebagai sisik dan sel in(lamasi yang dapat berkembang menjadi curdy material. Kebanyakan spesies kandida memiliki (aktor )irulensi termasuk (aktor protease. kelemahan (aktor )irulensi tersebut adalah kurang patogenik. Kemampuan bentuk yeast untuk melekat pada dasar epitel merupakan tahapan paling penting untuk memproduksi hi(a dan jaringan penetrasi. !enghilangan bakteri dari kulit, mulut, dan traktus gastrointestinal dengan (lora endogen akan menyebabkan penghambatan mikro(lora endogen, kebutuhan lingkungan yang berkurang dan kompetisi Bat makanan menjadi tanda dari pertumbuhan kandida. 8umlah in(eksi kandida meningkat seDara dramatis pada beberapa tahun terakhir, menDerminkan peningkatan jumlah pasien yang immunocompromised. SeDara spesi(ik, tampak makin bertambahnya umur semakin pula terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian. Meskpin in(eksi kandidiasis super(isial diperDaya termasuk ringan, akan tetapi menyebabkan kematian pada populasi lanjut usia. Candida albicans juga dapat menyerang kulit dengan (olikel rambut yang akti( atau istirahat. /n(eksi kandida diperburuk oleh pemakaian antibiotik, perawatan diri yang jelek, dan penurunan aliran sali)a, dan segala hal yang berkaitan dengan umur. Dan pengobatan dengan agen sitotoksik :methotre@ate, DyDlophosphamide; untuk kondisi rematik dan dermatologik atau kemoterapi agresi( untuk keganasan pada pasien usia lanjut memberikan resiko yang tinggi. !atologi kutaneus super(isial diDirikan dengan pustul subkorneal. *rganisme ini jarang tampak dalam pustul tetapi dapat dilihat pada pewarnaan stratum korneum dengan PAS (Periodic Acid-Schiff). Eistologi granuloma kandidal menunjukkan tanda papillomatous dan hyperkeratosis dan kulit yang menebal berisi in(iltrat lim(osit, granulosit, plasma sel, dan sel giant multinuklear. +3 .AKTOR PR+DISPOSISI -aDtor predisposisi terjadinya in(eksi ini meliputi (aDtor endogen maupun eksogen, antara lain: 1. -aktor endogen: a. !erubahan (isiologi i. ii. iii. i). Kehamilan, perubahan !E dalam )agina Kegemukan, karena banyak keringat Debilitas /atrogeniD 11

). )i.

7ndokrinopati, gangguan gula darah kulit !enyakit kronik, tuberDulosis, lupus eritematosus dengan keadaan umum buruk

b. 6mur : orang tua dan bayi lebih sering terkena karena status imunologiknya tidak sempurna D. /munologi : penyakit genetik . -aktor eksogen: a. /klim, panas, dan kelembaban menyebabkan respirasi meningkat b. Keberhasilan kulit D. Kebiasaan berendam kaki dalam air yang terlalu lama menimbulkan maserasi dan memudahkan masuknya jamur d. Kontak dengan penderita Pa!a kasus: 4aktor pre!isposisinya *erupa 4aktor kegemukan: karena *anyak keringat

.3 ,+%ALA KLINIS Mani(estasi klinis yang munDul dapat berupa gatal yang mungkin sangat hebat. Terdapat lesi kulit yang kemerahan atau terjadi peradangan, semakin meluas, makula atau papul, mungkin terdapat lesi satelit :lesi yang lebih keDil yang kemudian menjadi lebih besar;. 0esi terlokalisasi di daerah lipatan kulit, genital, bokong, di bawah payudara, atau di daerah kulit yang lain. /n(eksi (olikel rambut :(olikulitis; mungkin seperti & pimple like appearance'. &3 Kan!i!osis Kutis Lokalisata a3 Kan!i!iasis I ntertriginosa 0esi yang terjadi pada daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara, antara jari tangan atau kaki, glands penis, dan umbilikus. 3erupa berDak yang berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa. 0esi tersebut dikelilingi oleh satelit berupa )esikel$)esikel dan pustul$pustul keDil atau bula yang bila peDah meninggalkan daerah yang erosi(, dengan pinggir yang kasar dan berkembang seperti lesi primer. !ada orang yang banyak menDuDi, jamur ini menyerang daerah interdigital tangan maupun kaki. Terjadi daerah erosi dan maserasi berwarna keputihan di tengahnya. Disini juga terjadi lesi$lesi satelit di sekelilingnya. Kondisi 1

ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan kadang bisa menimbulkan nyeri. Kandidosis intertriginosa yang terjadi pada sela jari tangan maupun kaki dapat diikuti dengan paronikia dan onikomikosis pada tangan atau kaki yang sama.

Pa!a kasus: merupakan "enis kan!i!osis intertriginosa yang ter"a!i pa!a lipatan ketiak3

*3 Kan!i!osis P erianal Kandidosis perianal adalah in(eksi Candida pada kulit di sekitar anus yang banyak ditemukan pada bayi, sering disebut juga sebagai kandidosis popok atau diaper rash. Eal ini terjadi karena popok yang basah oleh air kenDing tidak segera diganti, sehingga 1,

menyebabkan iritasi kulit genital dan sekitar anus. !enyakit ini juga sering diderita oleh neonatus sebagai gejala sisa dermatitis oral dan perianal. !opok yang basah akan tampak seperti area intertriginosa buatan, merupakan tempat predisposisi untuk in(eksi ragi. 0esi yang tampak berupa dasar merah dan pustule satelit. Kadang sering dijumpai pula gejala pruritus ani. Dermatitis popok sering diobati dengan kombinasi steroid krim dan lotion yang mengandung antibiotiD. #alaupun obat ini mungkin berisi klotrimaBol yang merupakan obat anti jamur, mungkin konsentrasinya tidak Dukup untuk mengendalikan in(eksi jamur yang terjadi. Komponen kortison dapat mengubah gambaran klinis dan memperpanjang penyakit. 3entuk nodular granulomatosis kandidosis di daerah popok, munDul sebagai kusam, eritem, dan nodul dengan bentuk yang tidak teratur, kadang$kadang dasar yang eritem merupakan reaksi biasa untuk organisme Candida atau in(eksi Candida yang disebabkan oleh steroid. Meskipun in(eksi dermato(it jarang terjadi di daerah popok, tetapi kasus ini sering ditemukan. Setiap upaya harus dilakukan untuk mengidenti(ikasi organism dan mengobati in(eksi dengan tepat. '3 Kan!i!osis Kutis ,eneralisata 0esi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga di lipat payudara, intergluteal, dan umbilikus. Sering disertai glositis, stomatitis, dan paronikia. 0esi berupa ekBematoid, dengan )esikel$)esikel dan pustul$pustul. !enyakit ini sering terdapat pada bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidiasis )agina atau mungkin karena gangguan imunologik sehingga daya tahan tubuh bayi tersebut rendah. !ada bayi baru lahir yang menderita kandidosis kutis generalisata, dengan )esikulopustul di atas eritem munDul pada saat bayi baru lahir atau beberapa jam setelah lahir. 0esi pertama kali munDul di muka, leher dan menyebar ke seluruh tubuh dalam waktu 2 jam. 13 Paronikia !an Onikomikosis !aronikia dan onikomikosis adalah peradangan kuku dan bantalan kuku. !aronikia dapat bersi(at akut dan kronis. !aronikia akut disebabkan oleh bakteri, sedangkan paronikia kronis disebabkan oleh Candida sebagai pathogen tunggal atau ditemukan bersamaan bersama dengan bakteri lain seperti Proteus atau Pseudomonas sp. /ni merupakan proses peradangan kronis pada lipatan kuku proksimal dan matriks kuku. Eal ini terutama terjadi pada orang$ orang yang tangannya sering terendam dalam air seperti pada ibu rumah tangga, pegawai bar atau rumah makan, penggemar tanaman, dan pegawai 12

ikan. !emakaian alat penDuDi piring mekanis yang semakin meluas mungkin berhubungan dengan penurunan insidensi kelainan ini. =ambaran klinis berupa eritema pada lipatan kuku proksimal : boilstering;, pembengkakan tidak bernanah, kuku menjadi tebal, mengeras dan berlekuk$lekuk, kadang$ kadang berwarna keDoklatan, tidak rapuh, tetap berkilat, tidak terdapat sisa jaringan di bawah kuku seperti pada tinea unguium1, dan hilangnya kutikula. Eal ini sering berhubungan dengan terjadinya distro(i kuku. Candida albiDans mempunyai peran patogenik, tetapi bakteri mungkin juga ikut menyertainya. Tidak adanya kutikula memungkinkan masuknya bahan$bahan iritan seperti detergen ke daerah di bawah kuku proksimal, dan hal ini turut menyebabkan proses peradangan. Kondisi ini Dukup berbeda dengan paronikia baDterial akut, yang timbul Depat, rasa sakit yang hebat, dan banyak nanah hijau. !enekanan pada lipatan kuku yang bengakak pada paronikia kronis bias mengeluarkan butiran$butiran keDil nanah yang berbentuk seperti krim susu dari bawah lipatan kuku, tetapi hanya itu saja yang terjadi. 53 Kan!i!osis ,ranulomatosa Kelainan ini jarang dijumpai. E*6S7. dan .*TEM"% melaporkan bahwa penyakit ini sering menyerang anak$anak, lesi berupa papul kemerahan tertutup krusta tebal berwarna kuning keDoklatan dan melekat erat pada dasarnya. Krusta ini dapat menimbul seperti tanduk sepanjang tungkai, dan (aring. ,3 P+M+RIKSAAN P+NUN%AN, Diagnosis ditegakkan berdasarkan pada penampakan kulit, terutama jika ada (aktor resiko yang menyertai. Kerokan kulit dapat menunjukkan bentuk jamur yang mendukung Dandida. 3ahan$bahan klinis yang dapat digunakan untuk pemeriksaan adalah kerokan kulit, urin, bersihan sputum dan bronkus, Dairan serebrospinal, Dairan pleura dan darah, dan biopsi jaringan dari organ$organ )isDeral. !emeriksaan penunjang yang dapat dilakukan antara lain : 1. !emeriksaan langsung Merupakan Dara paling mudah dan metode yang paling e(ekti( untuk mendiagnosis, tapi tidak Dukup untuk menyingkirkan bukti klinis yang lain. !emeriksaan dengan kerokan kulit dengan penambahan K*E 1+G akan memperlihatkan elemen Dandida berupa sel ragi, balastospora , peudohi(a atau hi(a 14 Dm, lokalisasinya sering terdapat di muka, kepala, kuku, badan,

bersepta. !emeriksaan langsung tidak dapat menetukan identi(ikasi etiologi seDara spesi(ik dan kurang sensiti)e dibandingkan dengan biakan. Easil negati)e tidak selalu bukan disebabkan oleh Candida. !emeriksaan langsung mempunyai nilai sensiti(itas dan spesi(isitas sebesar ?5,2G dan ?,,5+G. !ewarnaan gram juga dapat digunakan dan akan memberikan hasil yang sama dengan yang diperlihatkan pada pemeriksaan K*E 1+G. . !emeriksaan 3iakan 3iakan merupakan pemeriksaan paling sensiti)e untuk mendiagnosis in(eksi Candida. Sabouraud De trose Agar :SD";merupakan media standar yang banyak digunakan untuk pemeriksaan jamur.1 Media ini mengandung 1+ gr pepton, 2+ gr glukosa, dan 1+ gr agar, serta ditambahkan 1+++ ml air. !enambahan antibiotika pada SD" digunakan untuk menDegah pertumbuhan bakteri. 3iakan diinkubasi pada suhu kamar yaitu 4$ I+ C dan diamati seDara berkala untuk melihat pertumbuhan koloni. Koloni berwarna putih sampai keDoklatan, basah, atau mukoid dengan permukaan halus dan dapat berkerut. Easil biakan dianggap negati)e bila tidak ditemukan pertumbuhan koloni dalam waktu empat peDan. 1. /denti(ikasi Spesies Meskipun gambaran klinis sulit dibedakan penentuan etiologi spesisik Candida sampai ke tingkat spesies berguna untuk menentukan terapi dan prognosis. "dapun Dara mengidenti(ikasi Candida sp.dapat dilakukan dengan Dara tradisional dan komersil. a. =erm Tube Test =erm tube test merupakan Dara yang digunakan untuk menentukan indenti(ikasi spesies C. albicans. !emeriksaan ini menggunakan media yang mengandung serum dan diinkubasi pada suhu ,I+ C selama jam. 3ila terdapat pertumbuhan germ tube atau sprout myDelium,berarti spesies tersebut adalah C. albicans. !ertumbuhan =erm tube dikenal sebagai !enomena "eynols-#raude. b. !enilaian Klamidospora !enilaian Klamidospora menggunakan media Dommeal agar dengan Tween ?5+. Mor(ologi koloni Candida sp. dibedakan berdasarkan susunan blastospora dan gambaran mor(ologi pseudohi(a. 6mumnya hanya C. albicans yang menghasilkan klamidiospora. 1F

D. 6ji "similasi dan -ermentasi /denti(ikasi Candida sp. dapat juga dilakukan berdasarkan kemampuan ragi untuk mengasimilasi dan (ermentasi karbohidrat yang berbeda utuk setiap spesies. Candida albicans dapat mengasimilasi dan mem(ermentasi glukosa, galaktosa, maltose, dan sukrosa. d. CE.*M agar Dandida CE.*M agar kandida merupakan Dara komersil media biakan selekti( untuk mengidenti(ikasi Candida sp. Koloni C. albiDans, C. tropiDalis, C. glabrata, dan C. krusei dapat dibedakan berdasarkan mor(ologi koloni dan warna yang ditimbulkan oleh masing$masing koloni. Media ini mengandung 1+ gr pepton, + gr glukosa, +,4 gr kloram(enikol, 14 gr agar dan koloni pada Candida sp. . Serologi MaDam$maDam prosedur pemeriksaan serologi direnDanakan untuk mendeteksi adanya antibodi Candida yang berkisar pada tes immunodi(usi yang lebih sensiti)e seperti counter immunoelectrophoresis (C$%), en&yme-linked immunosorbent assay (%'$SA), and radioimmunoassay ("$A). !roduksi empat atau lebih garis preDipitin dengan tes C/7 telah menunjukkan diagnosis kandidiasis pada pasien yang terpredisposisi. ,. !emeriksaan histologi Didapatkan bahwa spesimen biopsi kulit dengan pewarna periodic acid-schiff (PAS) menampakkan hi(a tak bersepta. Ei(a tak bersepta yang menunjukkan kandidiasis kutaneus berbeda dengan tinea. 2. 6ji sensiti(itas seDara Depat dan tepat berdasarkan !C. dari D%" dapat juga digunakan untuk mengidenti(ikasi patogenitas Dandida dalam jaringan. Pa!a kasus ti!ak !ilakukan pemeriksaan penun"ang3 gr chromogenic mi . ChromogeniD mi@ merupakan bahan yang menyebabkan perubahan warna

23 DIA,NOSIS BANDIN, 1. Kandidosis lokalisata dengan: a. 7rythrasma /n(eksi bakteri kronik pada stratum korneum yang disebabkan oleh CorynebaDterium minutissisum. 0esi kulit dapat berukuran sebesar miliar sampai 1I

plakat. 0esi eritroskuamosa, berskuama halus kadang$kadang dapat terlihat merah keDoklat$Doklatan. Tidak terlihat adanya lesi satelit. Tempat predileksi di daerah ketiak dan lipatan paha. Kadang$kadang berlokasi di daerah intertriginosa lain terutama pada penderita yang gemuk. !ada pemeriksaan lampu #ood lesi terlihat ber(luoresensi merah membara :Doral red;. b. Dermatitis /ntertriginosa 0esi kulit berupa eritema, edema, )esikel atau bula, erosi dan eksudasi, sehingga tampak basah. Tidak ditemukan lesi satelit. !enderita juga mengeluh gatal. D. Dermato(itosis :tinea; !enyakit pada kulit, kuku dan rambut yang disebabkan in(eksi jamur. -aktor yang mempengaruhi adalah udara yang lembab, lingkungan yang padat, soDial ekonomi yang rendah, adanya sumber penularan disekitarnya.

I3 P+NATALAKSANAAN !enatalaksanaan predisposisi. Terapi topiDal: 0arutan gentian )iolet: $ +,4 G untuk selaput lendir $ 1$ G untuk kulit dioleskan sehari =olongan aBol: 1. krim atau bedak mikonaBol G . bedak, larutan dan krim klotrimaBol 1G ,. krim tiokonaBol 1G 2. krim bu(onaBol 1G 4. krim isokonaBol 1G F. krim siklopiroksolamin 1G I. "ntimikotik topikal lain yang berspektrum luas. Terapi sistemik: %istatin tablet 1? kali selama , hari. %istatin dapat diberikan berupa krim, salep, emulsi. terpenting adalah menghindari atau menghilangkan (aDtor

untuk menghilangkan in(eksi lokal dalam saluran Derna, obat ini tidak diserap oleh usus. "m(oterisin 3 Diberikan intra)ena untuk kandidiasis sistemik. KotrimaBol !ada kandidiasis )aginalis dapat diberikan kotrimaBol 4++mg per )aginam dosis tunggal, sistemik dapat diberikan ketokonaBol @ ++ mg dosis tunggal atau dengan (lukonaBol 14+ mg dosis tunggal. /trakonaBol diberikan pada kandidiasis )ul)o)aginalis. Dosis untuk orang dewasa @1++ mg sehari, selama , hari. !enggunaan obat anti jamur yang standard hanya (lukonaBol, itrakonaBol, dan (luDytosine. "tau bahkan dapat menggunakan obat antijamur golongan aBol terbaru antara lain )oriDonaBole, ra)uDonaBole, posaDonaBole. "morol(ine biasa digunakan karena e(ekti(itasnya sebagai terapi topikal pada kandidiasis super(iDial yang disebabkan oleh jamur dan dermato(itosis dan a(initasnya yang tinggi terhadap stratum korneum dan kuku. *bat anti jamur imidaBol, DlotrimaBol, mikonaBol, eDonaBol, o@iDonaBol, dan bi(onaBol digunakan seDara luas sebagai pengobatan topikal dermato(itosis. 3eberapa tahun terakhir, imidaBol :lanakonaBol; dan tiga kelas anti jamur gabungan benBylamine :butena(ine;, alylamine :terbina(ine;, dan mor(in :amorol(ine;, telah berhasil dikembangkan dan diperkenalkan dalam penggunaan di klinik. *bat$obat terbaru ini lebih akti( daripada imidaBol sebelumnya untuk melawan dermato(itosis seDara in )itro dan in )i)o dermato(itosis pada babi sebagai binatang perDobaan. %3 KOMPLIKASI "dapun komplikasi kutaneus kandidiasis yang bisa terjadi, antara lain : 1. .ekurens atau in(eksi berulang kandida pada kulit . /n(eksi pada kuku yang mungkin berubah menjadi bentuk yang aneh dan mungkin mengin(eksi daerah di sekitar kuku ,. Disseminated candidiasis yang mungkin terjadi pada tubuh yang immunocompromised. Kandidiasis Diseminata !apul eritematosa dengan tengah yang puDat terdapat pada lengan laki$laki 1, tahun dengan neutropenia dan e(ing)s sarcoma. Kultur darah tumbuh Dandida parapsilos dan Dandida 15

0usitania. 0esi tersebut tersebar dan terhitung ratusan. !asien menunjukkan gejala lesi kulit yang disertai dengan nyeri otot dan nyeri mata. !ustul adalah tanda kutaneus dari kandidiasis diseminata pada pasien dengan leukositosis. "danya neutro(il dalam sirkulasi, pustule tidak tampak pada kulit, karena jumlah sel darah putih menutupinya, lesi mungkin menjadi pustular yang menetap. K3 P+N9+,A2AN Keadaan umum dan higienitas yang baik dapat membantu penDegahan in(eksi kandida, yakni dengan menjaga kulit selalu bersih dan kering. 3edak yang kering mungkin membantu penDegahan in(eksi jamur pada orang yang mudah terkena. !enurunan berat badan dan kontrol gula yang baik pada penderita diabetes mungkin membantu penDegahan in(eksi tersebut. L3 PRO,NOSIS !rognosis kutaneus kandidiasis umumnya baik, bergantung pada berat ringanya (aktor predisposisi. 3iasanya dapat diobati tetapi sekali$kali sulit dihilangkan. /n(eksi berulang merupakan hal yang umum terjadi.

DA.TAR PUSTAKA 1. Kuswadji. Kandidosis. Dalam : Djuanda "., EamBah M., "ishah S., $lmu Penyakit *ulit dan *elamin. 7disi />, 3alai !enerbit -akultas Kedokteran 6ni)ersitas /ndonesia, 8akarta, ++F. !p:1+,$F . SM- /lmu Kulit Kelamin -akultas Kedokteran 6ni)ersitas "irlangga. Atlas Penyakit *ulit dan *elamin. "irlangga 6ni)ersity !ress, ++I. !p:?F$5 ,. 8ames #illiam,3erger Timothy, 7lston Dirk. Candidiasis. Dalam + Andre()s Disease of ,he Skin Clinical Dermatology. %d -.th. 3ritish. #3 Saunders Company. +++. !p:,+?$5 2. #ol((, Klauss. Candidiasis. Dalam + !it&patrick. Dermatology in /eneral 0edicine. %d 1th. %ew york. MD=raw Eill Company. ++I. p: 1? 4. #ol( K, .iDhard "8, DiDk S. Candidiasis. Dalam : -itBpatriDk. Color "tlas and Synopsis o( CliniDal Dermatology. 7d 4th. %ew york. MD=raw Eill Company. ++I. F. Siregar, ..S. Atlas #er(ana Saripati Penyakit *ulit. 7disi . 7=C. 8akarta. ++2. !p: I5$ ?+.

I. Sandy S Suharno. Tantien %ugrohowati, 7)ita E. -. Kusmarinah. 0ekanisme Pertahanan Pe2amu pada $nfeksi *andida. Dalam : Media Dermato$)enereologiDa /ndonesiana, 8akarta, +++ K 1?I$5

Anda mungkin juga menyukai