Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan perbankan syari’ah di Indonesia cukup pesat, hal ini terlihat

dari data yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. Pada Desember 2003 terdapat 2

Bank Umum Syari’ah dan 8 Unit Usaha Syari’ah dengan total asset lebih dari 7,8

triliun rupiah (belum termasuk BPRS).1 Sedangkan pada Desember 2007 di Indonesia

terdapat 3 Bank Umum Syari’ah dan 26 Unit Usaha Syari’ah dengan total asset

perbankan syari’ah di Indonesia sebesar lebih dari 36 triliun

rupiah (belum termasuk BPRS).2 Hal ini merupakan pencapaian prestasi yang

membanggakan bagi perbankan syari’ah di Indonesia, karena dalam waktu empat

tahun perkembangan perbankan syari’ah sangat pesat (lebih dari 400%). Bank

syari’ah dengan umur yang masih muda namun memiliki prestasi yang sangat bagus,

bahkan Bank Indonesia menargetkan pangsa pasar perbankan syari’ah pada akhir

1
Bank Indonesia. Statistik Perbankan Syariah Januari 2004 (Jakarta: Bank Indonesia),
didownload dari http://phetroes.blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009

2
Bank Indonesia. Statistik Perbankan Syariah Desember 2007 (Jakarta: Bank Indonesia).
didownload dari http://phetroes.blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009
tahun 2008 sebesar 5% dari pangsa pasar perbankan nasional,3 meskipun pangsa

pasarnya masih sebesar 1,76% (per Desember 2007).4

Dengan semakin ketatnya persaingan antara bank syari’ah maupun dengan

bank konvensional, membuat bank syari’ah dituntut untuk memiliki kinerja yang

bagus agar dapat bersaing dalam memperebutkan pasar perbankan nasional di

Indonesia. Selain itu BI juga semakin memperketat dalam pengaturan dan

pengawasan perbankan nasional. Karena BI tidak ingin mengulangi peristiwa di awal

krisis ekonomi pada tahun 1997 dimana banyak bank dilikuidasi karena kinerjanya

tidak sehat, yang pada akhirnya merugikan masyarakat. Salah satu penilaian kinerja

yang dapat dilakukan adalah dengan menilai kinerja keuangan untuk mengetahui

tingkat kesehatan bank. Karena kinerja keuangan dapat menunjukkan kualitas bank

melalui penghitungan rasio keuangannya. Untuk menghitung rasio keuangan dapat

dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan bank yang dipublikasikan secara

berkala.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja bank

syari’ah dan salah satunya adalah Peraturan Bank Indonesia No. 9/1/PBI/2007 yang

dalam penilaiannya menggunakan pendekatan CAMELS (Capital, Asset,

Management, Earning, Liquidity dan Sensitivity Market Risk). Ini merupakan alat

3
Bank Indonesia. Kebijakan Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah 2007-2008
(Jakarta: Bank Indonesia). didownload dari http://phetroes.blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus
2009

4
Bank Indonesia (2008). Statistik Perbankan Syariah Desember 2007. (Jakarta: Bank
Indonesia). didownload dari http://phetroes.blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009
ukur resmi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk menghitung kesehatan

bank syari’ah di Indonesia.

Kesulitan yeng menimpa prekonomian Indonesia, terutama sejak terjadinya

krisis tahun 1997 yang masih berlangsung hingga tahun-tahun berikutnya, mungkin

tidak perlu terjadi apabila antara lain dunia usaha secara sungguh-sungguh

melaksanakan prinsi-prinsip menajemen keuangan peruahaan yang sehat yakni

dengan antara lain menyeimbangkan struktur pemodalan sedemikian rupa sehingga

keperluan jangka pendek benar-benar dibiayai dari sumber pembiyaan jangka pendek,

begitu pun sebaliknya untuk jangka panjang.5 Maka dari itu, dalam makalah ini akan

dibahas mengenai analisis kinerja keuanga perbankan syari’ah yang merupakan

perbanan yang tidak terlalu menerima dampak dari krisis keuangan global.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang tersebut, maka dapat ditarik sebuah rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Apa definisi dari kinerja keuangan dan laporan keuangan?

2. Bagaimana perkembangan kinerja perbankan syari’ah?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengatahui kinerja

perbankan syari’ah yang ada di Indonesia dan untuk mengetahui perkembangan


5
Jusuf Anwar, Aspek-aspek Hukum Keuangan dan Perbankan Suatu Tinjauan Praktis
(didownload dari http:// jusufanwar.com.pdf. Pada tanggal 27 Agusutus 2009
kinerja perbankan syari’ah. Sedangkan kegunaanya adalah diharapkan dalam

penulisan makalah ini dapat dijadikan referensi bagi penulis lain yang berkaitan

dengan judul yang akan diteliti serta dapat diketahui kinerja perbankan syari’ah pada

saat sekarang ini.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kinerja dan Laporan Keuangan

Pada era globalisasi ini perbankan nasional harus berusaha lebih keras lagi

untuk mempercepat pemulihan ekonomi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi

tantangan yang semakin berat. Untuk mewujudkan perbankan Indonesia yang lebih

kokoh perbaikan harus dilakukan diberbagai bidang terutama untuk menjawab

tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan nasional dalam beberapa tahun

belakangan ini. Tantangan-tantangan tersebut adalah Kapasitas pertumbuhan kredit

perbankan yang masih rendah, Struktur perbankan yang belum optimal, Konsolidasi

perbankan belum secepat yang diharapkan, Pemenuhan kebutuhan masyarakat

terhadap pelayanan perbankan yang dinilai oleh masyarakat masih kurang,

Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan, Perlindungan nasabah yang masih

harus ditingkatkan.6

6
Blogger Fanatix, Kinerja Keuangan Perbankan Sebelum dan Sesudah Implementasi
Arsitektur Perbankan Indonesia (didownload dari http://gudangmakalah.blogspot.com. Pada tanggal
26 Agustus 2009)
Kondisi perekonomian yang semakin terbuka membuat persaingan dalam

dunia perbankan semakin ketat. Tantangan dunia perbankan akan semakin sulit

apabila kinerja manajemen pengeloaan perbankan tidak professional, dan hal ini juga

dengan diterapkannya API (Arsitektur Perbankan Indonesia).7

Penampilan suatu lembaga keuangan dilihat dari hasil nyata kegiatan dalam

memperoleh dana murni masyarakat. Adanya dana yang masuk, tentunya akan

memacu kinerja baik pengurus maupun pengelola sebagai pengemban amanat

masyarakat. Adapun pengertian dari kinerja menurut Amin Wijaya adalah sebagai

berikut:

“Kinerja merupakan terjemahan dari performance berdasarkan kamus


bisnis dan manajemen adalah hasil nyata yang dicapai kadang-kadang
dipergunakan untuk menunjukkan dicapainya hasil yang positif”.8

Oleh karena itu setiap unit usaha akan selalu mengukur dari memiliki

kinerja usahanya agar diketahui tingkat hasil nyata yang dapat dicapai dalam unit

tersebut dalam kurun waktu tertentu, karena masyarakat bisnis sangat menginginkan

agar badan usaha pada sektor lembaga keuangan ini sehat dan maju sehingga dapat

dicapai efisiensi dana berupa biaya dana yang murah dan efisien.

Sedangkan definisi laporan keuangan yang dikemukakan oleh Martono dan

Harjito adalah:
7
Get Skripsi, Analisis Kompetensi Finansial Perbankan Menghadapi Penerapan PAI
(didownload dari http://getsripsi.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009)

8
Anto, Analisis Kinerja Perbankan Syariah, (didownload dari http://phetroes. blogspot.com.
Pada tanggal 26 Agustus 2009)
“Merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada
suatu saat tertentu.Laporan keuangan secara garis besar dibedakan menjadi
4 macam, yaitu laporan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal
dan laporan aliran kas. Dari keempat nacam laporan tersebut dapat
diringkas lagi menjadi 2 macan, yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi
saja. Hal ini karena laporan perubahan modal dan laporan aliran kas pada
akhirnya akan diikhtisarkan dalam laporan neraca dan atau laporan laba
rugi”.9

Definisi laporan keuangan menurut Djarwanto , adalah “hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-

pihak yang berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan”.

Pihak-pihak yang berkepentingan tersebut adalah manajemen, pemilik, kreditur,

investor, penyalur, karyawan, lembaga pemerintah, dan masyarakat umum.10

Model lembaga perbankan keuangan dibedakan menjadi dua yakni

berspesialisasi dan universal.11 Tapi model tersebut membutuhkan laporan keuangan.

Jadi pada dasarnya laporan keuangan adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.

9
Anto, Analisis Kinerja Perbankan Syariah, (didownload dari http://phetroes. blogspot.com.
Pada tanggal 26 Agustus 2009)

10
Anto, Analisis Kinerja Perbankan Syariah, (didownload dari http://phetroes.
blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009)

11
Budi Purwanto, DIversivikasi Produk dan Lembaga Keuangan (didownload dari http://
budipurwanto.com. Pada tanggal 27 Agustus 2009
B. Perkembangan Kinerja Perbankan Syari’ah

Perkembangan bank syari’ah merupakan fenomena yang cukup hangat

dalam industri perbankan di Indonesia. Perkembangan perbankan syari’ah era

reformasi ditandai dengan disetujuinya Undang-undang No. 10 tahun 1998. Dalam

undang-undang tersebut, diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha

yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank syari’ah. Undang-undang

tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk membuka

cabang syari’ah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syari’ah.12

Kondisi laporan keuangan dan hasil operasi (kinerja) perusahaan yang

tercermin pada laporan-laporan keuangan perusahaan pada hakikatnya merupakan

hasil akhir dari kegiatan akuntansi perusahaan yang bersangkutan. Informasi tentang

kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan sangat berguna bagi berbagai pihak,

baik pihak-pihak yang ada dalam perusahaan maupun pihak-pihak yang berada di luar

perusahaan. Informasi yang berguna tersebut misalnya tentang kemampuan

perusahaan untuk melunasi utang-utang jangka pendek, kemampuan perusahaan

12
Admin, Penilaian Efisensi Kinerja Perbankan Syaria’ah di Indonesia (didownload dari
http://formulabisnis.com. Pada tanggal 28 Agustus 2009)
dalam membayar bunga dan pokok pinjaman. keberhasilan perusahaan dalam

meningkatkan besarnya modal sendiri.13

Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang

dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Pihak-pihak

yang berkepentingan tersebut adalah manajemen, pemilik, kreditur, investor,

penyalur, karyawan, lembaga pemerintahan, dan masyarakat umum.

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan refleksi dari sekian banyak

transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan. Laporan keuangan merupakan hasil

tindakan pembuatan ringkasan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan ini

disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak-pihak yang menaruh

perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Untuk keperluan analisis yang lebih mendalam, tidak cukup hanya

didasarkan pada laporan keuangan yang disususun secara ringkas (condensed

financial statement), tapi diperlukan skedul-skedul tambahan yang memperlihatkan

perincian dari aktiva tanah, bangunan, peralatan, sumber-sumber alam, akumulasi

penyusutan, deplesi dan amortisasi dari aktiva tetap, persediaan, investasi jangka

panjang, pinjaman yang masih harus dibayar, pinjaman jangka panjang, harga pokok

barang yang diproduksi, harga pokok barang yang dijual, biaya penjualan, biaya

umum dan administrasi.

13
Bank Syariah Mandiri Laporan keuangan publikasi triwulanan bulan desember 2007
bank syariah mandiri. (Jakarta: Bank Syariah Mandiri). didownload dari http://phetroes.blogspot.com.
Pada tanggal 26 Agustus 2009
Informasi tersebut dapat langsung disusun sebagai bagian-bagian dalam

laporan keuangannya atau ditempatkan sebagai catatan terpisah dari laporan

keuangan. Juga, untuk kepentingan pengawasan manajerial, pihak manajemen

memerlukan laporan akuntansi yang bersifat internal yang disusun secara harian,

mingguan, bulanan, triwulanan, atau pada saat diperlukan.

Dalam kehidupan pereonomian di Indonesia, perbankan syari’ah sebagai

salah satu badan usaha turut berperan serta dalam pembangunan dan memajukan

perekonomian Indonesia. Perbankan syari’ah sebagai lembaga keuangan memiliki

aktivitas menawarkan berbagai jasa keuangan kepada masyarakat. Perbankan syari’ah

harus memberikan keyakinan kepada masyarakat akan keamanan dana yang

disimpan. Bunga atau bagi hasil yang diberikan oleh koperasi menjadi daya tarik bagi

masyarakat untuk menyimpan dananya di perbankan syari’ah.

Kinerja sebuah perusahaan adalah ukuran yang menggambarkan kondisi

keuangan perusahaan. Kinerja perusahaan sangat menentukan bagi preferensi

masyarakat, baik stake holder maupun stock holder untuk melakukan investasi sangat

ditentukan oleh kinerja perusahaan. Dalam menilai kinerja perusahaan banyak

indikator yang digunakan, di antaranya financial statement baik berupa neraca yang

menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, maupun laporan Laba-

Rugi yang merupakan laporan operasi perusahaan selama periode tertentu. Di

samping itu, kinerja juga dapat diukur dengan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan

rasio profitabilitas.
Ada beberapa ukuran dalam penilaian kinerja sebuah perusahaan, yaitu (1)

rasio profitabilitas dan rasio pertumbuhan, (2) ukuran efisiensi operasi yang

mencakup menajemen aktiva dan investasi, (3) ukuran kebijakan keuangan yang

mencakup rasio leverage, dan rasio likuiditas.

Analisa yang dikemukakan oleh banyak pihak, terutama para pengamat

ekonomi mengungkapkan bahwa krisis ekonomi yang mendera perekonomian

nasional adalah akibat kegagalan sektor usaha besar yang selama ini banyak

mendapat proteksi dari pemerintah. Perusahaan-perusahaan besar, tidak cukup kuat

fondasinya untuk bertahan dari terpaan badai krisis yang terjadi . Mereka mengalami

kebangkrutan karena memang selama ini mereka menggantungkan sumber pendanaan

pada faktor eksternal, hutang.

Fakta tentang keberhasilan usaha kecil untuk eksis di tengah situasi dan

kondisi perekonomian yang tidak menentu ditentukan oleh banyak faktor. Rey,

misalnya mengatakan karena UKM dikelola oleh orang-orang yang memiliki

kompetensi khusus, mereka mengenali titik kelemahan yang dihadapi usaha kecil dan

menengah, sehingga praktis mereka secara mudah dapat mengatasinya dan mencari

keterampilan yang diperlukan untuk memastikan sukses dari dimulainya usaha

mereka.

Pengelola UKM juga memahami bagaimana bagian dari suatu usaha saling

berpasangan untuk membentuk keseluruhan struktur dan mengetahui bahwa jika ada

suatu bagian yang hilang yang mengancam kegagalan usaha mereka. Tidak jauh

berbeda dengan UKM, dengan keistimewaan dan ciri-ciri yang berbeda dengan
lembaga keuangan konvensional sangat memungkinkan bagi perkembangan koperasi

syari’ah.

Dalam menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat, koperasi syari’ah

sebagai sebuah lembaga bisnis yang berpegang teguh pada nilai-nilai syari’ah sudah

barang tentu tidak ingin mengalami kerugian sebagaimana halnya lembaga-lembaga

bisnis lain. Karena itu, lembaga syari’ah memiliki standart atau berpedoman pada

prinsip kehati-hatian( prudential principles). Penerapan prinsip ini akan menjadi lebih

penting karena dengan prinsip bagi hasil (profit sharing), misalnya kegagalan

koperasi syari’ah dalam memperoleh keuntungan yang wajar akan langsung berakibat

berkurangnya bagi hasil yang diterima masyarakat.

Secara sederhana, prinsip ini dapat dijabarkan sebagai way of thinking, seni

mengelola, mengendalikan, dan mengatasi trade off yang terjadi. Bagaimana

menekan trade off sampai batas seminimum mungkin. Karena prinsip ini tidak lain

merupakan way of thinking pihak manajemen dalam usaha meminimalkan trade off

antar risk and service. Karena itu, prinsip ini harus built in dalam setiap proses yang

secara detail dituangkan dalam bentuk sistem dan prosedur14

Namun, persoalannya adalah bagaimana menjadikan prinsip tersebut

sebagai way of thinking para pengelola lembaga keuangan. Mengingat bisnis

keuangan menyangkut jual beli apa yang disebut dengan risk and service. Risk and

service ini sering kali tidak terkendali sehingga terjadi trade off. Meskipun hal ini

tidak dapat dihindari dalam bisnis jasa keuangan, misalnya suatu lembaga keuangan
14
Anto, Analisis Kinerja Perbankan Syari’ah, (didownload dari http://phetroes.
blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009)
dalam rangka menghadapi persaingan berusaha melonggarkan -nya, agar produk yang

ditawarkan mudah dijual dan diminati banyak kalangan.

Sebaliknya, pada saat pelayanan itu dilonggarkan, sejak itu pula tingkat

resiko bagi bank menjadi lebih tinggi. Sebaliknya, kalau unsur risk-nya ditingkatkan,

service yang diberikan akan berkurang, sehingga produk menjadi sulit dipasarkan.

Dengan memperhatikan beberapa faktor tersebut, maka lembaga keuangan

syari’ah dalam operasionalisasinya akan dapat menepis berbagai kemungkinan yang

menjurus pada kerugian. Sebaliknya faktor tersebut akan menjadi penentu bagi

keberhasilan lembaga keuangan syari’ah sebagai pemegang amanah untuk

menjalankan fungsi utamanya dalam menghimpun dan menyalurkan dana dari dan

kepada masyarakat untuk berbagai kegiatan produktif.

Banyak bank maupun lembaga keuangan yang tumbang seiring dengan

terjadinya krisis ekonomi tahun 1998. Wajar jika pada akhirnya lembaga keuangan

syari'ah menjadi alternatif pilihan utama untuk menyimpan dana, setelah adanya

krisis kepercayaan masyarakat terhadap lembaga keuangan konvensional. Mereka

menilai kinerja lembaga keuangan syari'ah lebih baik bila dibandingkan dengan

lembaga keuangan konvensional. Hal ini tentu memberi motivasi bagi lembaga

keuangan syari'ah untuk meningkatkan kinerjanya. Bahkan Bank Indonesia (BI)

memproyeksikan pertumbuhan aset, pembiayaan syari’ah di atas 30% pada tahun

2008.15

15
Buletin Bisnis, Pertumbuhan Kinerja Perbankan Syari’ah (didownload dari http://
buletinbisnis.wordpress.com. Pada tanggal 28 Agustus 2009)
Peningkatan efisiensi operasi dan daya saing bank syari’ah menjadi fokus

perhatian yang penting dalam kegiatan pengembangan perbankan syari’ah kedepan,

peningkatan efisiensi pada dasarnya diupayakan pada aspek operasional perbankan

secara langsung, seperti pengembangan skala usaha dan jaringan pelayanan secara

efisien, pengembangan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa

perbankan syari’ah, pengembangan aliansi yang saling menguntungkan antar sesama

bank syari’ah dan dengan mitra strategis lainnya. Adopsi kemajuan teknologi

informasi, serta pengembangan dan peningkatan efektifitas fungsi lembaga penunjang

industri perbankan syari’ah merupakan daya stimulus yang dilakukan oleh

stakeholder perbankan syari’ah untuk menjembatani ketimpangan antara penduduk

Indonesia yang mayoritas muslim dengan piranti kelembagaan bank syari’ah yang

sudah berjalan lebih dari satu dekade. Namun bila kita lihat Statistik Perbankan

Tidak hanya itu, pada perbankan syari’ah juga dilakukan penyesuaian atas

segala peraturan. Hal ini guna menyelaraskan tindakan bank syari’ah agar tidak

tercampur pada praktik konvensional. Sebagai contoh, pihak DSN kini meminta

kalangan perbankan syari’ah untuk melakukan penyesuaian produk simpanan

investasi syari’ah yang terkait dengan unsure komoditas dikarenakan mengandung

unsur spekulasi.16

Analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa rata-rata rasio keuangan

perbankan syari’ah (NPL dan LDR) lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan

16
Vibiznews-Syari’ah, Kesuksesan Kinerja Perbankan Syari,ah (didownload dari http://
.vibiznews.com/articles_financial. Pada tanggal 28 Agusutus 2009
perbankan konvensional, sedangkan pada rasio-rasio yang lain perbankan syari’ah

lebih rendah kualitasnya. Akan tetapi bila dilihat secara keseluruhan perbankan

syari’ah menunjukkan kinerja lebih baik dibandingkan perbankan konvensional.17

Kinerja pertumbuhan pembiayaan bank syari’ah tetap tinggi sampai akhir

tahun 2008 dengan kinerja pembiayaan yang baik (NPF, Net Performing Financingdi

bawah 5%). Penyaluran pembiayaan oleh perbankan syari’ah selama tahun 2008

secara konsisten terus mengalami peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 17,6%

dari triwulan ketiga tahun 2007 atau menjadi 42,9% pada triwulan ketiga tahun 2008.

Sementara itu, nilai pembiayaan yang disalurkan oleh perbankan syari’ah mencapai

Rp.37,7 triliun. Sekali lagi industri perbankan syari’ah menunjukkan ketangguhannya

sebagai salah satu pilar penyokong stabilitas sistem keuangan nasional. Dengan

kinerja pertumbuhan industri yang mencapai rata-rata 60% sejak dikembangkannya

pada tahun 1992, perbankan syari’ah di Indonesia diperkirakan tetap akan

mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi pada tahun 2009.18

17
Getskripsi, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syari’ah dengan
Perbankan Konvensional (didownload dari http://getskripsi.com. Pada tanggal 28 Agustus 2009)

18
Ramzi A. Zuhdi, Perbankan Syari’ah Melaju, Melintasi Guncangan, Memperkuat
Stabilitas Sistem Keuangan Nasional (didownload dari http://ib.eramuslim.com. Pada tanggal 28
Agustus 2009
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Dari pembahasan tersebut maka dapat ditarik sebuah simpulan adalah

sebagai berikut:

1. Kinerja merupakan hasil nyata yang dicapai dari pekerjaan yang dilakukan yang

dapat mengasilkan hal-hal yang positif. Dalam hal ini kenerja perbankan syari’ah

dapat dikatakan sudah baik.

2. Perkembangan kinerja perbankan syariah di era reformasi ditandai dengan

disetujuinya Undang-undang No. 10 tahun 1998. Sedangkan beberapa hasil

penelitian yang dilakukan oleh para pengamat ekonomi menyimpulkan bahwa

kinerja perbankan syariah mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dapat

dilihat semakin banyaknya perbankan konvensional yang membuka cabang

syari’ah. Dan bertambahnya asset dan nasabah setiap tahunnya.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis dapat memberikan saran kepada

seluruh pihak untuk dapat mengenal lebih jauh dari sistem perbankan syariah dan

dapat mengamalkannya. Sesuai dengan perintah di dalam ajaran agama Islam dalam

hal bermuamalah yang baik dan benar.

DAFTAR REFERENSI

Admin, Penilaian Efisensi Kinerja Perbankan Syaria’ah di Indonesia. Didownload


dari http://formulabisnis.com. Pada tanggal 28 Agustus 2009

Anto, Analisis Kinerja Perbankan Syariah. Didownload dari http://phetroes.


blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009

Anwar, Jusuf. Aspek-aspek Hukum Keuangan dan Perbankan Suatu Tinjauan


Praktis. didownload dari http:// jusufanwar.com.pdf. Pada tanggal 27
Agusutus 2009

Bank Indonesia (2008). Statistik Perbankan Syariah Desember 2007. (Jakarta: Bank
Indonesia). Didownload dari http://phetroes.blogspot.com. Pada tanggal 26
Agustus 2009

Bank Indonesia. Kebijakan Akselerasi Pengembangan Perbankan Syariah 2007-2008


(Jakarta: Bank Indonesia). Didownload dari http://phetroes. blogspot.com.
Pada tanggal 26 Agustus 2009

Bank Indonesia. Statistik Perbankan Syariah Desember 2007 (Jakarta: Bank


Indonesia). Didownload dari http://phetroes.blogspot.com. Pada tanggal 26
Agustus 2009

Bank Indonesia. Statistik Perbankan Syariah Januari 2004 (Jakarta: Bank Indonesia).
Didownload dari http://phetroes.blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus
2009

Bank Syariah Mandiri Laporan keuangan publikasi triwulanan bulan desember 2007
bank syariah mandiri. (Jakarta: Bank Syariah Mandiri). Didownload dari
http://phetroes.blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009
Blogger Fanatix, Kinerja Keuangan Perbankan Sebelum dan Sesudah Implementasi
Arsitektur Perbankan Indonesia. Didownload dari http://gudangmakalah.
blogspot.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009

Buletin Bisnis, Pertumbuhan Kinerja Perbankan Syari’ah. Didownload dari http://


buletinbisnis.wordpress.com. Pada tanggal 28 Agustus 2009

Get Skripsi, Analisis Kompetensi Finansial Perbankan Menghadapi Penerapan PAI.


Didownload dari http://getsripsi.com. Pada tanggal 26 Agustus 2009
Getskripsi, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syari’ah dengan
Perbankan Konvensional. Didownload dari http://getskripsi.com. Pada
tanggal 28 Agustus 2009

Purwanto, Budi. DIversivikasi Produk dan Lembaga Keuangan. Didownload dari


http:// budipurwanto.com. Pada tanggal 27 Agustus 2009

Vibiznews-Syari’ah, Kesuksesan Kinerja Perbankan Syari,ah. Didownload dari


http:// .vibiznews.com/articles_financial. Pada tanggal 28 Agusutus 2009

Zuhdi,Ramzi A. Perbankan Syari’ah Melaju, Melintasi Guncangan, Memperkuat


Stabilitas Sistem Keuangan Nasional. Didownload dari http://ib.eramuslim.
com. Pada tanggal 28 Agustus 2009

Anda mungkin juga menyukai