Anda di halaman 1dari 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kayu Kayu adalah bagian xylem dari pohon tersusun dari berbagai macam sel kayu. Sel kayu terdiri dari bagian dinding sel dan rongga sel. Sel kayu tersusun dari komponen-komponen yang berbeda, baik jumlah begitu juga sifat fisik, kimia dan mekaniknya. Proporsi komponen dan sifat-sifat kimia kayu sangat bervariasi menurut umur kayu, jenis kayu, dan posisi kayu di dalam pohon (Batubara, 2002). Komposisi kimia kayu terdiri daripada gabungan tiga unsur yaitu karbon, hidrogen dan oksigen yang membentuk tiga komponen polimer utama dalam kayu yaitu selulosa, hemiselulosa dan lignin. Tiga komponen ini merupakan makro molekul utama dinding sel dan terdapat pada semua kayu. Berdasarkan berat kering, kayu mengandungi 40-45% selulosa, 17-25% lignin dan 15-35% hemiselulosa. Bahan estraktan merupakan pembagian 4-10% spesies kayu di kawasan beriklim sederhana dan mencapai 20% untuk spesies kayu di kawasan tropika (Iskandar, 2007).

2.2 Selulosa Selulosa merupakan komponen yang paling penting pada kayu yang meliputi 4045% daripada bahan kering hampir semua spesis kayu. Kebanyakannya terletak dalam dinding sel sekunder kayu. Ia dibentuk daripada molekul glukosa (C6H12O6) iaitu monosakarida yang terhasil daripada fotosintesis CO2 dari atmosfer. Molekul glukosa bersambung antar satu sama lain membentuk rantaian molekul selulosa yang panjang. Gabungan dua molekul glukosa menjadi selulosa akan menyebabkan satu molekul air disingkirkan. Formula kimia selulosa ialah (C6H12O6)n dengan n merupakan derajat pempolimeran. Molekul selulosa adalah polimer linear, rantaian teguh tidak bercabang yang mengandungi unit anhidro-D-glukopiranosa terikat antara satu sama lain oleh rangkaian -1-4-glikosidik dan mempunyai kecenderungan yang kuat untuk membentuk ikatan hidrogen intra dan antara molekul. Oleh karena itu berkas molekul selulosa teragregat bersama-sama bentuk mikrofibril yang berselangan

kawasan tersusun rapi (hablur) dengan kawasan tidak begitu tersusun (amorforus). Mikrofibril membentuk fibril dan akhirnya membentuk gantian selulosa. Mikrofibril membentuk fibril dan akhirnya membentuk gantian selulosa. Hasil struktur bergantian dan ikatan hidrogen yang kuat menyebabkan selulosa mempunyai kekuatan tensil yang tinggi (Iskandar, 2007). Selulosa tersusun atas alfa, beta dan gamma selulosa dan paling besar terdapat pada jenis kapas dan rami sekitar 97 %. Pada bahan pulp paling sedikit dijumpai pada jerami yaitu 30 %. Lignin banyak pada kelompok kayu daun jarum yaitu diatas 26 % sedangkan pada kayu daun lebar biasanya kurang dari 26 %. Pada kayu bengkok/condong atau banyak cabang besar, kandungan lignin dalam kayu umumnya meningkat hampir 5 %. Di sini letaknya peranan penjarangan dan pemuliaan pohon dalam usaha meningkatkan kualitas kayu menjadi penting (Batubara, 2002).

2.3 Hemiselulosa Hemiselulosa merupakan campuran polisakarida yang disintesiskan dalam kayu, hampir keseluruhannya daripada glukosa, mannosa, galaktosa, xilosa, arabinosa, asid 4-O-metilglukoronik dan asam galakturonik. Hemiselulosa secara kimianya adalah berkait dengan selulosa karena keduanya merupakan karbohidrat. Pada umumnya molekulnya juga berangkai seperti selulosa tetapi hemiselulosa

mempunyai derajat pempolimeran yang lebih rendah dibandingkan dengan selulosa dan kebanyakan hemiselulosa mempunyai tulang belakang rantai linear yang bercabang. Tidak seperti selulosa, hemiselulosa adalah terlarut dalam alkali dan mudah dihidrolisis oleh asam. (Iskandar, 2007).

2.4 Semangka Semangka (Citrullus Vulgaris, Schard) termasuk salah satu tanaman buahbuahan yang mempunyai arti paling penting bagi perkembangan Sosial Ekonomi rumah tangga maupun negara. Tanaman semangka termasuk jenis tanaman menjalar atau merambat dengan perantaraan alat pemegang berbentuk pipih, dan hidupnya semusim. Sistem

perakarannya menyebar ke samping dan dangkal. Batang tanaman semangka dersegi dan berambut Nangka diperbanyak dengan bijinya. Perbanyakan dapat pula dilakukan dengan cangkok. Nangka berbuah sepanjang tahun, tetapi produksi buah yang tinggi dicapai sekitar bulan Oktober sampai Desember. Ciri-ciri buah nangka yang dapat dipanen yakni: 1. Diperolehnya suara rendah, seperti yang biasanya didapatkan dari bendabenda berongga, jika buahnya diketuk dengan jari. 2. Daun terakhir pada tangkai buah telah menguning. 3. Duri-duri kulit telah berkembang penuh dan berjauhan satu sama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai