Anda di halaman 1dari 49

TRAUMATOLOGI

Pembimbing: dr. H. Mistar Ritonga, Sp. F Disusun Oleh: Eva Marini Simbolon (NIM. 080100146) Annisa Irnita Siregar (NIM. 080100249) Ade Sukma Rianda (NIM. 080100365)
DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN

DEFINISI
Traumatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang luka dan cedera serta hubungannya dengan berbagai kekerasan (rudapaksa)

KLASIFIKASI
Berdasarkan sifat serta penyebabnya, kekerasan dapat dibedakan atas kekerasan yang bersifat:
Mekanik

Kekerasan oleh benda tajam Kekerasan oleh benda tumpul Suhu Listrisk dan petir Perubahan tekanan udara

Fisika

Kombinasi Mekanik-Fisika Kimia

Tembakan senjata api Asam atau basa kuat

TRAUMA MEKANIK

Kekerasan Akibat Benda Tumpul

Benda tumpul yang sering mengakibatkan luka antara lain adalah batu, besi, sepatu, tinju, lantai, jalan, dan lain-lain.
Adapun definisi dari benda tumpul itu sendiri adalah: Tidak bermata tajam. Konsistensi keras/ kenyal. Permukaan halus/ kasar.

Luka yang dapat terjadi berupa: a) Luka Lecet (ekskoriasi, abrasio) b) Luka Robek (vulnus laseratum) c) Luka Memar (kontusio, hematoma) d) Fraktur (patah tulang) e) Tekanan (kompresi)

Luka Lecet
Luka Lecet terjadi akibat cedera pada epidermis yang bersentuhan dengan benda yang memiliki permukaan kasar atau runcing. Luka lecet terbagi atas: A. Luka lecet gores B. Luka lecet serut C. Luka lecet tekan D. Luka lecet geser

Ciri-ciri luka lecet: Bentuk luka tidak teratur. Batas luka tidak teratur. Tepi luka tidak rata. Kadang kadang di temukan sedikit perdarahan. Permukaannya tertutup oleh krusta (serum yang telah mengering). Warna coklat kemerahan. Pada pemeriksan mikroskopik terlihat adanya beberapa bagian yang masih di tutupi epitel dan reaksi jaringan (inflamasi)

Luka lecet juga dapat terjadi sesudah orang meninggal dunia, dengan tanda tanda sebagai berikut: Warna kuning mengkilat. Lokasi biasanya didaerah penonjolan tulang. Pemeriksaan mikroskopik tidak di temukan adanya sisa- sisa epitel dan tidak di temukan reaksi jaringan.

Luka lecet serut


Variasi dari luka lecet gores yang daerah persentuhannya dengan permukaan kulit lebih lebar. Arah kekerasan ditentukan dengan melihat letak tumpukan epitel.

Luka lecet tekan

Disebabkan oleh penjejakan benda tumpul pada kulit.

Luka lecet geser


Disebabkan oleh tekanan linier pada kulit disertai gerakan bergeser

Luka robek
Luka Robek Merupakan luka terbuka akibat trauma benda tumpul, yang menyebabkan kulit teregang ke satu arah dan bila batas elastisitas kulit terlampaui, maka akan terjadi robekan pada kuliT

Ciricirinya luka robek: Bentuk garis batas luka tidak teratur dan tepi luka tak rata. Bila ditautkan tidak dapat rapat (karena sebagaian jaringan hancur). Tebing luka tak rata serta terdapat jembatan jaringan. Di sekitar garis batas luka di temukan memar. Lokasi luka lebih mudah terjadi pada daerah yang dekat dengan tulang (misalnya daerah kepala, muka atau ekstremitas

Luka memar
Memar adalah suatu perdarahan dalam jaringan bawah kulit/kutis akibat pecahnya kapiler dan vena, yang disebabkan oleh kekerasan benda tumpul

FRAKTUR
Patah tulang dapat menimbulkan perdarahan luar dan perdarahan dalam. Yang paling berbahaya adalah trauma tumpul pada tulang kepala, karena dapat terjadi perdarahan epidural, subdural, subarachnoid, dan intra-serebral

TEKANAN
Tekanan yang lama pada jaringan dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah sehingga menimbulkan matinya jaringan (gangren).

Kekerasan akibat benda tajam

Trauma tajam ialah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh oleh benda-benda tajam. Kekerasan tajam disebabkan pisau, pedang, silet, gunting, kampak, bayonet, dan lain-lain.

Ciri-ciri umum dari luka benda tajam adalah sebagai berikut: Garis batas luka biasanya teratur, tepinya rata dan sudutnya runcing. Bila ditautkan akan mejadi rapat (karena benda tersebut hanya memisahkan, tidak menghancurkan jaringan) dan membentuk garis lurus dari sedikit lengkung. Tebing luka rata dan tidak ada jembatan jaringan. Daerah di sekitar garis batas luka tidak ada memar.

Luka akibat kekerasan benda tajam dapat berupa : A. luka iris atau sayat B. luka tusuk C. luka bacok

luka iris atau sayat


luka karena alat yang tepinya tajam dan timbulnya luka oleh karena alat ditekan pada kulit dengan kekuatan relatif ringan kemudian digeserkan sepanjang kulit.

Luka tusuk
luka akibat alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau tumpul yang mengenai tubuh dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong pada permukaan tubuh. Contoh: belati, bayonet, keris, clurit, kikir, dan benda tajam lainnya

Luka bacok
luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang cukup besar. Contoh : pedang, clurit, kapak, baling-baling kapal

TRAUMA FISIKA

Luka akibat suhu atau temperatur Suhu tinggi

Luka bakar terjadi akibat kontak kulit dengan benda bersuhu tinggi. Kerusakan kulit yang terjadi bergantung pada tinggi suhu dan lama kontak. Luka bakar sudah dapat terjadi pada suhu 43-44 derajat Celcius bila kontak cukup lama. Luka bakar yang terjadi dapat dikategorikan kedalam 4 derajat luka bakar I Eritema II Vesikel dan bulla III Nekrosis koagulatif IV Karbonisasi

Luka Bakar Derajat I

Luka Bakar Derajat II

Luka Bakar Derajat III

Luka Bakar Derajat IV

Suhu RENDAH (DINGIN)

Suhu rendah misalnya di puncak gunung yang tinggi, dapat menyebabkan kematian mendadak. Mekanisme kematian dapat diakibatkan oleh kegagalan pusat pengatur suhu maupun akibat rendahnya disosiasi Oxy-Hb.

Pada keadaan berat, terbentuk Gangren.

Luka akibat trauma listrik


Besarnya pengaruh listrik pada jaringan tubuh tersebut tergantung dari: 1. Tegangan (volt): tegangan sedang (65-1000 V) dapat mematikan. 2. Kuat arus (ampere) 3. Tahanan kulit (ohm): tahanan tubuh dari yang terbesar yaitu kulit, tulang, lemak, saraf, otot, darah, dan yang terkecil cairan tubuh. 4. Luas permukaan kontak : luas 50 cm2 dapat mematikan tanpa menimbulkan jejas listrik. 5. Lama kontak

Gambar jejas listrik


Gambaran makroskopis jejas listrik pada daerah kontak berupa kerusakan lapisan tanduk kulit sebagai luka bakar dengan tepi yang menonjol, disekitarnya terdapat daerah yang pucat dikelilingi oleh kulit yang hiperemis. Bentuknya sering sesuai dengan benda penyebabnya.

Luka akibat petir

Petir adalah loncatan arus listrik tegangan tinggi antar awan dengan tanah. Tegangan dapat mencapai 10 mega Volt, dengan kuat arus mencapai 100.000 A.

Pada korban akan ditemukan aboresent mark (kemerahan kulit seperti percabangan pohon), metalisasi (pemindahan partikel metal dari benda yang dipakai ke dalam kulit), magnetisasi (benda metal yang dipakai berubah menjadi magnet). Pakaian sering terbakar dan robek-robek akibat ledakan/panas

Luka akibat perubahan tekanan (barotrauma)

Trauma akibat perubahan tekanan pada medium yang ada di sekitar tubuh manusia dapat menimbulkan kelainan atau gangguan yang sering disebut disbarisme yang terdiri atas 2 macam yaitu: 1. Hiperbarik 2. Hipobarik

hiperbarik
Sindrom ini disebabkan oleh karena tekanan tinggi, antara lain: Turun dari ketinggian secara mendadak: saat pesawat mendarat atau turun gunung. Berada didalam kedalaman air: pada penyelam bebas, scuba diving (menyelam dengan tangki oksigen), snorkeling (menyelam dengan tube di mulut) penyelam dengan pakaian khusus.

Gejala yang dapat ditimbulkan oleh perubahan tekanan tersebut dapat berupa: Barotrauma pulmoner: pneumotoraks, emboli udara atau emfisema interstisial. Barotalgia: rasa nyeri, membrana timpani pecah, perdarahan, vertigo atau dizzines. Barodontalgia: pengumpulan gas yang menyebabkan rasa nyeri atau bahkan meletus. Narkosis Nitrogen: amnesia atau disorientasi.

hipobarik
Sindroma ini disebabkan oleh perubahan tekanan rendah, antara lain: Naik ke tempat tinggi secara mendadak: saat pesawat mengudara atau saat pesawat meluncur keluar angkasa. Berada di dalam ruang bertekanan rendah: misalnya di dalam decompression chamber.

Gejala yang ditimbulkannya disebabkan oleh pembentukan dan pengumpulan gelembung gelembung udara di dalam jaringan lunak, rongga-rongga atau organ-organ berongga. Gejala tersebut antara lain: Sendi-sendi terasa kaku disertai nyeri hebat. Rongga dada dirasakan tercekik, sesak napas dan batuk yang hebat. Gejala pada susunan syaraf tergantung letak emboli dan letak emfisema subkutan. Rongga perut terasa kembung. Gigi-geligi terasa rasa nyeri (barodontalgia).

Kombinasi benda mekanik dan fisikA (LUKA TEMBAK)

Luka akibat senjata api

Luka tembak adalah luka yang disebabkan oleh adanya penetrasi anak peluru atau persentuhan peluru dengan tubuh yang diakibatkan oleh senjata api Komponen atau unsur-unsur yang keluar pada setiap peristiwa penembakan yaitu sebagai berikut : Anak peluru Sisa mesiu yang tidak terbakar Api Asap Gas

Kualifikasi luka tembak

Luka tembak tempel

Luka tembak sangat dekat


Luka tembak sangat dekat sering disebabkan pembunuhan, jarak sangat dekat (+15 cm), maka akan didapati cincin memar, tanda tanda luka bakar, jelaga, dan tatu di sekitar lubang luka masiu.

Luka tembak dekat


Terjadi bila Luka dengan jarak di bawah 70 cm akan meninggalkan lubang luka, cincin memar dan tatu di sekitar luka masuk.

Luka tembak jauh

Tembakan dari jarak lebih dari 70 cm Di sini tidak ada kelim tatu, hanya ada luka tembus oleh peluru dan cincin memar.

Trauma kimia

Trauma kimia

Penyebab trauma kimia :

Asam Kuat Basa Kuat

Asam kuat
Asam kuat sifatnya mengkoagulasikan protein sehingga menimbulkan luka yang kering, keras seperti kertas perkamen

Basa kuat
Basa kuat bersifat membentuk reaksi penyabunan intra sel sehingga menimbulkan luka yang basah, licin dan kerusakan akan terus berlanjut sampai dalam.

Anda mungkin juga menyukai