Anda di halaman 1dari 13

GIZI DAN OBATOBATAN DALAM BENCANA

RUANG LINGKUP KEGIATAN GIZI DALAM PENANGGULANGAN BENCANA


Kegiatan gizi dalam penanggulangan bencana

merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak pra bencana, pada situasi bencana dan pasca bencana.

Penanganan gizi pada pra bencana


pada dasarnya adalah kegiatan antisipasi

terjadinya bencana dan mengurangi risiko dampak bencana. Kegiatan yang dilaksanakan antara lain sosialisasi dan pelatihan petugas seperti manajemen gizi bencana, penyusunan rencana kontinjensi, kegiatan gizi, konseling menyusui, konseling Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), pengumpulan data awal daerah rentan bencana, penyediaan bufferstock MP-ASI, pembinaan teknis dan pendampingan kepada petugas terkait dengan manajemen gizi bencana dan berbagai kegiatan terkait lainnya

B. Situasi Keadaan Darurat Bencana


A. Siaga Darurat

B. Tanggap Darurat

- Tahap Tanggap Darurat Awal 1)Fase I Tanggap Darurat Awal 2) Fase II Tanggap Darurat Awal Kegiatan terkait penanganan gizi pada fase II, adalah: a)Menghitung kebutuhan gizi - Tanggap Darurat Lanjut

Kegiatan penanganan gizi pada tahap ini meliputi:


A n a l i s i s f a k t o r penyulit berdasarkan hasil Rapid Health Assessment (RHA) 2) Pengumpulan data antropometri balita (berat badan, panjang badan/tinggi badan), ibu hamil dan ibu menyusui (Lingkar Lengan Atas) 3) Menghitung proporsi status gizi balita kurus dan jumlah ibu hamil dengan risiko. 4) Menganalisis adanya faktor penyulit seperti kejadian diare, campak, demam berdarah dan lain-lain. 5) Melaksanakan pemberian makanan tambahan dan suplemen gizi
1)

3. Transisi Darurat
Transisi

darurat adalah suatu keadaan sebelum dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Kegiatan penanganan gizi pada situasi transisi darurat disesusaikan dengan situasi dan kondisi yang ada, dapat dilaksanakan kegiatan gizi seperti pada tanggap darurat

3. Pasca Bencana
Kegiatan penanganan gizi pasca bencana pada

dasarnya adalah melaksanakan pemantauan dan evaluasi sebagai bagian dari surveilans, untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan (need assessment) dan melaksanakan kegiatan pembinaan gizi sebagai tindak lanjut atau respon dari informasi yang diperoleh secara terintegrasi dengan kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat (public health response) untuk meningkatkan dan

NUTRISI
Kecukupan Nutrisi

Orang membutuhkan suplemen nutrisi untuk

mengembalikan kekuatan tubuh dan mencegah penyakit. Perhatian khusus sebaiknya diberikan untuk anggota komunitas yang rentan: wanita hamil dan menyusui, balita, dan orang tua. Adapun untuk bayi di bawah 2 tahun, sebaiknya murni diberi ASI tanpa makanan tambahan apapun

Fase I Tahap Tanggap Darurat Awal Biskuit Mie Instan Sereal (Instan) Blended food (MP-ASI) Susu untuk anak balita (1-5 tahun) Beras Makanan cepat saji bergizi Garam beryodium +Alat makan

Bayi 0-6 bln Baduta 7-23 bln


Bayi 0-6 : ASI, PASI

Bayi 7- 12 bln : MP-ASI ( BBS, NTS, BISKUIT )


Baduta : beras, biskuit, susu, lauk- pauk, telur,

sayur Dewasa : mie instant, nasi, lauk - pauk, sayur, biskuit, makanan kaleng, susu Air minum

Obat- obatan
P3K

Betadine
Kassa steril Kassagulung Plester gulung Gunting Pinset

Obat-Obatan Obat-obat pribadi Parasetamol ZinkTablet Alkohol NaCl (Rivanol) Minyak kayu putih Lotion anti nyamuk Water purifier ^ Bandana (kain segiempat) Oralit CTM OBH(obatbatuk)

TERIMA KASIH

WASSALAM

Anda mungkin juga menyukai