Anda di halaman 1dari 34

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ilmu Keperawatan sebagai salah satu ilmu kesehatan sangat berbeda dengan disiplin ilmu kesehatan lainnya. Perbedaan ini terletak pada fokus keilmuan dimana ilmu keperawatan mempelajari respon tubuh manusia terhadap penyakit, pengobatan, dan lingkungan yang berubah sebagai akibat penyakitnya dan mengakibatkan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, dari masa fetus hingga ajal. Dalam memahami respon manusia tersebut, ilmu keperawatan mempelajari mulai dari sistem sel sampai pada fungsi organ tubuh yang memungkinkan timbulnya berbagai respon baik fisik, psikologis, sosial, spiritual, dan kultural. Berbagai teori dan model konseptual keperawatan diterapkan sebagai pendekatan untuk mengatasi respon tersebut antara lain teori adaptasi, teori caring, teori berduka, teori kemampuan merawat diri, teori lintas budaya, teori promosi kesehatan. Berdasarkan keilmuan tersebut maka bidang garapan praktik keperawatan juga berbeda dengan profesi lain misalnya dokter. Profesi dokter lebih memfokuskan pada penyakit dan terapi tindakan medik untuk mengatasi penyakit, sedangkan praktik keperawatan dilakukan oleh perawat untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia mencakup aspek bio! psiko!sosio!kultural!spiritual, melalui upaya promotif, pre"entif, kuratif dan rehabilitatif. #okakarya $asional Keperawatan 1%&' tersebut merupakan momentum penting bagi perkembangan keperawatan di Indonesia yang menetapkan Keperawatan sebagai profesi dan mengamanahkan agar semua kegiatan pengembangan keperawatan diarahkan kepada pemenuhan kriteria profesi, antara lain( memiliki ilmu pengetahuan, ditumbuhkan pada pendidikan tinggi, melaksanakan pelayanan profesi professional dengan menggunakan metode ilmiah. Kesepakatan ini diikuti dengan adanya pergeseran berbagai regulasi pendidikan keperawatan yang semula ditetapkan oleh Departemen Kesehatan diatur oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Demikian

juga pendidikan yang semula ada di jenjang *PK dan Diploma III dikembangkan menjadi pendidikan tinggi pada jenjang *trata 1 profesi. +ntuk penyetaraan dan pengintregrasian pendidikan dan pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaa di berbagai sektor maka pemerintah melalui Peraturan Presiden $o. & tahun ),1) menetapkan Draft Diunduh dari www.hpe-.dikti.go.id ' Draf $askah .kademik *item Pendidikan Keperawatan Kerangka Kualifikasi $asional Indonesia /KK$I0. Dalam KK$I tersebut tenaga keperawatan berada minimal di jenjang kualifikasi 1. Perkembangan sistem pendidikan keperawatan belum secara utuh dilaksanakan, karena regulasi pendidikan mulai dari perijinan ditangani oleh dua Departemen, yaitu Departemen Kesehatan dan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2al ini membawa dampak adanya kebijakan ganda dalam regulasi pendidikan Diploma III Keperawatan berupa( Perijinan, mekanisme seleksi, ujian, penerbitan ijasah dan akreditasi pendidikan yang berbeda antara kebijakan Depdiknas dan Depkes. *ebagai akibatnya, perkembangan jumlah institusi pendidikan yang tidak terkendali, perbedaan standar dan kualitas pengelolaan, serta mutu lulusan. B. Tujuan Penulisan +ntuk mengetahui konsep pendidikan keperawatan di Indonesia.

'

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kebijaksanaan Pendidikan kepera atan Keperawatan sebagai profesi telah disepakati berdasarkan lokakarya nasional pada tahun 1%&' /$urhidayah, ),,%0. 3enurut +ndang!+ndang Kesehatan $o. )' tahun 1%%) dan peraturan pemertintah no. ') tahun 1%%4 yang telah menyatakan bahwa keperawatan adalah suatu profesi. Keperawatan sebagai profesi tidak lepas dari pendidikan keperawatan. Pendidikan keperawatan diselenggarakan berdasarkan kebutuhan pelayanan keperawatan seperti yang tercantum dalam +ndang!+ndang Kesehatan no. )' tahun 1%%) khususnya pasal ') ayat ' dan 5 yang menyebutkan bahwa pengobatan atau perawatan serta pelaksanaannya dapat dilakukan berdasarkan ilmu kedokteran dan ilmu keperawatan dan hanya dapat dilakukan oleh tenanga yang mempunyai keahlian dan kewengangan untuk itu /$ursalam, ),,&0. 3enurut Peraturan Pemerintah no.', tahun 1%%, tentang pendidikan tinggi manyatakan bahwa tuntutan pendidikan adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademi dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan serta menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi /Kusnanto, ),,50. Pendidikan keperawatan merupakan suatu proses yang sangat komplek dengan tujuan akhir terjadi perubahan prilaku pada diri seseorang, intinya didalam pendidikan keperawatan membutuhkanproses belajar yang dapat merubah prilaku dalam dunia pendidikan keperawatan. 2akekat pendidikan keperawatan sebagai pendidikan akademis dan pendidikan profesi, maka prosehingga diharapkan mencerminkan pada tatanan dan nilai!nilai kesehariannya dan terjadi perubahan prilaku profesional dalam kehidupannya /2idayat, ),,)0. B. Tujuan dan !ungsi pendidikan Pendidikan tinggi keperawatan diharapkan menghasilkan tenaga

keperawatan profesional yang mampu mengadakan pembaruan dan perbaikan mutu pelayanan keperawatan serta penataan kehidupan profesi /6artiah, ),,&0. 3enurut $ursalam /),,&0, menyatakan bahwa adapun tujuan pendidikan tinggi keperawatan adalah ( 1. ). '. 3ampu membina sikap dan tingkah laku profesional sesuai dengan tuntutan oleh profesi keperawatan. 3ampu memberi landasan ilmu pengetahuan yang kokoh bagi ilmu keperawatan maupun ilmu penunjang keperawatan ainnya. 3ampu membina ketrampilan profesional yang mencakup kemampuan intelektrual, ketrampilan teknikal dan ketrampilan interpersonal dalam melaksanakan pelayanana keperawatan. 5. 3ampu membina landasan etik keperawatan dalam melaksanakan pelayanan keperawatan. *elanjutnya $ursalam /),,&0 juga mengatakan bahwa dalam pengembangan dan pembinaan pendidikan tinggi keperawatan harus diarahkan kepada pembinaan kemampuan institusi pendidikan untuk melaksanakan tiga fungsi pokok perguruan tinggi, yaitu( fungsi pendidikan, fungsi penelitian, dan fungsi pengabdian masyarakat itu. .dapun fungsi!fungsi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut( 1. 7ungsi pendidikan 7ungsi pendidikan institusi pendidikan keperawatan menyelenggarakan proses pembelajaran keperawatan melalui sistem belajar aktif dan mandiri itu /$ursalam, ),,&0. *edangkan Kusnanto /),,50 mengatakan pendidikan dikembangkan untuk menumbuhkan dan membina sikap dan ketrampilan profesional para peserta didik. ). 7ungsi penelitian Pendidikan tinggi keperawatan dapat melakukan penelitian, pengumpulan dan pengolahan informasi yang sesuai dengan keahlian dibidang keperawatan itu /$ursalam, ),,&0. '. 7ungsi pengabdian masyarakat $ursalam /),,&0, menyatakan bahwa fungsi pendidikan tinggi keperawatan sebagai pengabdian masyarakat dapat dilakukan melalui penerapan berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan kepada tatanan nyata dalam masyarakat.

". Jenjang pendidikan kepera atan Pendidikan keperawatan merupakan pendidikan dengan sistem terbuka dan terus berkembang secara terarah dan menyeluruh. Pendidikan keperawatan selalu terintegrasi dan berorientasi pada aspek keilmuan dan aspek keprofesian serta peraturan perundang!undangan yang berlaku /Kusnanto, ),,50. *elanjutnya akan dijelaskan jenjang pendidikan keperawatan menurut $ursalam /),,&0 dan Kusnanto /),,50 sebagai berikut( 1. Program pendidikan D III keperawatan Program D III keperawatan akan menghasilkan perawat profesional pemula. *edangkan 8uryanto /),,90, mengatakan bahwa perawat dengan lulusan D III keperawatan atau akademi keperawatan sebagai perawat "okasional. Perawat dengan tamatan akademi keperawatan diharapkan mempunyai tingkah laku dan kemampuan dalam mengelola praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien serta mampu meningkatkan mutu asuhan keperawatan. Program D III keperawatan dapat diikuti oleh( a. #ulusan *#:. dengan lama pendidikan 5 semester /) tahun0. b. #ulusan *PK akan menempuh pendidikan khusus, yaitu( 10 D III keperawatan khusus rumah sakit, dengan lama pendidikan 5 semester /) tahun0. )0 D III khusus puskesmas, dengan lama pendidikan 1 semester /),1 tahun0. '0 D III khusus masa kerja , tahun, dengan lama pendidikan 4 semester /' tahun0. ). Program pendidikan D I; keperawatan Pendidikan program ini lebih bersifat spesialisasi dalam keperawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dalan bidang keperawatan. <enis spesialisasi tersebut antara lain( keperawatan maternitas, keperawatan komunitas, keperawatan keluarga, keperawatan jiwa, keperawatan gerontik dan keperawatan gawat darurat. Perawat spesialisasi ini diharapkan memiliki kemampuan untuk membina sikap dan tingkah laku dan keterampilan mengajar kepada peserta didik dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan

keperawatan. #ama pendidikan D I; keperawatan adalah selama ) semester /1 tahun0 setelah menyelesaikan program D III keperawatan. '. Program pendidikan sarjana keperawatan Pendidikan sarjana keperawatan akan menghasilkan perawat yang profesional. Pendidikan ini terdiri atas pendidikan akademi dan pendidikan profesi. *ebagai perawat profesional diharapkan mempunyai sikap, tingkah laku dan kemampuan yang profesional dalam melaksanakan pelananan keperawatan serta mampu melakukan riset keperawatan dasar dan terapan sederhana. #ama program pendidikan ini adalah selama 1, semester /1 tahun0 bagi lulussan *#:. dan 5 semester /) tahun0 bagi lulusan D III keperawatan. 5. Program pendidikan 3agister keperawatan Program ini akan menghasilkan perawat ilmuan dengan sikap dan tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuan keperawatan sehingga mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pelayanan profesi dan berpartisipasi dalam pengembangan ilmu keperawatan. #ama pendidikan ini adalah selama 5 semester /) tahun0. 1. Program pendidikan *pesialis keperawatan Program pendidikan spesialis keperawatan ini akan menghasilkan perawat ilmuan dan profesional dalam satu spesialisasi. 4. Program pendidikan Doktoral keperawatan Program pendidikan magister ilmu keperawatan dibuka secara resmi pada tahun 1%%&. D. Perke#bangan Pendidikan Kepera atan Keperawatan telah ada sejak =aman $abi 3uhammad *.8 dimana seorang wanita bernama *iti >ufaidah putri seorang tabib saat itu telah mulai melakukan kegiatan!kegiatan yang bersifat melayani pada keadaan perang. $ilai!nilai keperawatan sudah ditumbuhkan termasuk bagaimana seseorang yang akan melakukan kegiatan membantu orang lain harus memiliki sifat!sifat tertentu seperti ramah dan beretika. Beliau dianggap sebagai perawat pertama

yang dikenal di dunia pelayanan kesehatan. Kegiatan *iti >ufaida tidak meninggalkan catatan yang berarti karena semua dokumen lenyap akibat perang, sampai kemudian seorang bernama 7lorence $ightingale melakukan kegiatan yang sama pada perang Krimean dan mencatat seluruh proses pelayanan kepada korban perang. *aat itu 7lorence $ightingale telah memperkenalkan tentang sifat pelayanan keperawatan yang memperhitungkan lingkungan untuk tetap bersih dan nyaman, "entilasi yang baik, kasih sayang dan perhatian kepada yang membutuhkan yaitu korban perang. Disamping itu, kebutuhan terhadap nutrisi diyakini dapat meningkatkan daya tahan tubuh para korban sehingga proses penyembuhan dapat dipercepat. *emua korban terluka akibat perang dicermati dan diobser"asi sepanjang waktu termasuk malam hari. Dengan lilin kecil ia mendatangi satu persatu korban dan diamati perkembangan masalah kesehatannya sehingga ia terkenal sebagai ?lady with the lamp@. 3elalui catatan yang ditinggalkan dan dipelajari oleh ahli!ahli keperawatan pada dekade sesudahnya, 7lorence $ightingale yang kemudian disebut sebagai pionir keperawatan modern telah menanamkan prinsip!prinsip dasar keperawatan yang berfokus pada sikap caring terhadap pasien. Prinsip dasar tersebut menekankan kegiatan modifikasi lingkungan penting bagi kesembuhan pasien. Konsep dan prinsip ini menjadi landasan yang perlu ditumbuhkan dalam tindakan mandiri keperawatan, sebagai inter"ensi utama dalam keperawatan. *ejak saat itu banyak sekolah keperawatan yang didirikan oleh >umah sakit />*0 dan penyelenggaraannya berbasis >* untuk memenuhi kebutuhan perawatan pasien yang manusiawi. Di Indonesia, perkembangan pendidikan keperawatan diawali sebelum kemerdekaan. *ekolah perawat pertama kali didirikan di >umah *akit P6I Aikini pada tahun 1%14. *ekolah ini diselenggarakan dengan mengandalkan para perawat Belanda sebagai pendidik ditambah beberapa dokter. Para siswa diajarkan teori merawat yang kemudian diaplikasikan langsung kedalam praktik pada saat yang sama. *elanjutnya, pendidikan keperawatan berkembang di beberapa kota besar seperti <akarta, *urabaya, 3edan. Pendidikan ini umumnya dikelola oleh perawat Belanda yang saat itu

&

ditugaskan dirumah sakit tersebut. *yarat masuk menjadi siswa perawat adalah memiliki ijasah 3+#B /sistem pendidikan Belanda, setara dengan *3P0. Dalam proses pembelajaran seluruh siswa diasramakan, dan setiap hari ada pelajaran teori dan praktik. Perawat yang dihasilkan pada saat itu memiliki disiplin tinggi dan sangat terampil. *etelah kemerdekaan, berbagai jenis pendidikan perawat yang berbasis >* telah dikembangkan sesuai kebutuhan >* untuk menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat yang muncul saat itu seperti pendidikan mantri cacar, Penjenang Kesehatan, dan lain!lain, dengan lama pendidikan ber"ariasi dari ' bulan sampai ) tahun dengan dasar pendidikan *ekolah >akyat /setara *D0 dan *3P. Berdasarkan *K 3C$KC* nomor ')%91 Pend 1%1' tentang Pendidikan Perawat Diploma . dan B, dihasilkan Perawat . /umum0, dan Perawat B /jiwa0. Pada saat yang bersamaan sejak tahun 1%1' mulai didirikan *ekolah Pengatur >awat /*P>0 dengan dasar pendidikan *3P dan lama pendidikannya ' tahun. Pada awal 1%4, teridentifikasi lebih dari ), jenis kategori tenaga perawat dengan lama dan dasar pendidikan yang ber"ariasi. Demikian juga Kualitas dan tingkat kemampuannya tidak jelas. sehingga pada saat itu perawat dengan jenis pendidikan apapun boleh melakukan tindakan tanpa ada batasan kewenangan. Pada tahun 1%4, banyak perawat senior Belanda yang bekerja di >* telah meninggalkan Indonesia. Pada saat yang sama Keperawatan telah berkembang dari suatu pekerjaan sederhana yang berorientasi pada tugas semata /task oriented0, menjadi suatu profesi yang memiliki landasan ilmiah untuk bertindak, menggunakan keterampilan berfikir kritis dan menerapkan perilaku ?caring@. .suhan Keperawatan lebih berfokus pada respons klien terhadap penyakitnya, dari pada terhadap penyakit itu sendiri, sehingga dirasakan perlu adanya jenis tenaga perawat berpendidikan lebih tinggi untuk meningkatkan mutu pelayanan Keperawatan. Pada tahun 1%4) Departemen Kesehatan >I berdasarkan *K nomor 49114 Pend Kab 1%4) telah mengembangkan Pendidikan .kademi Perawat yang berafiliasi dengan >* Aipto 3angunkusumo. #ulusan pendidikan ini menyandang gelar *arjana 3uda Ilmu Perawatan atau B*c. *etahun berikutnya

pendidikan tingkat .kademi Perawat ini diikuti oleh >* *t Aarolus. *ejak diluluskannya *arjana 3uda Ilmu Perawatan, maka kategori pendidikan perawat menjadi jenjang pendidikan menengah dan tinggi yang semuanya berorientasi ke >*. Pendayagunaan lulusan .kademi Perawat diperluas menjadi pengelola pelayanan di tingkat ruang rawat dan tingkat >*, serta perawat pelaksana di ruang khusus seperti IA+, IAA+, Bedah, >uang pemulihan /*ejarah keperawatan, 1%910. 2al ini karena pimpinan >* telah merasakan pentingnya tenaga perawat lulusan .kademi Perawat untuk diberi tanggung jawab dan kewenangan yang lebih besar. Pimpinan >* membutuhkan peningkatan kualitas layanan dengan mengirimkan beberapa perawat lulusan .kademi Perawat saat itu ke .ustralia, dan $egara Aommonwealth lainnya untuk meningkatkan kemampuannya. Pada tahun 1%9% berbagai jenis pendidikan keperawatan tersebut ditutup dan diubah menjadi *ekolah Perawat Kesehatan /*PK0 sesuai dengan *K 3enkes nomor )51 3enkes *K ;I 1%9%. *istem Kesehatan $asional tahun 1%&) antara lain menyatakan bahwa pendidikan bagi tenaga kesehatan harus berasal dari lulusan *3. /berada pada jenjang Pendidikan :inggi0. +ntuk merespons kebijakan tersebut serta kebijakan pemerintah di bidang Pendidikan, maka dilaksanakan #okakarya $asional Keperawatan tahun 1%&' di <akarta yang dihadiri oleh berbagai elemen termasuk unsur Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Kesehatan, Badan .dministrasi Kepegawaian $asional, Konsorsium Ilmu Kesehatan dan berbagai Brganisasi Profesi Kesehatan. Kegiatan ini menghasilkan kesepakatan nasional yang menyatakan Keperawatan sebagai profesi dan ditumbuhkan pada sistem pendidikan tinggi. Dengan demikian profesi keperawatan diharapkan mampu memandirikan, memberdayakan masyarakat dan mampu memberikan upaya kesehatan yang paripurna. #okakarya $asional Keperawatan Indonesia 1%&' merupakan momentum penting bagi perkembangan keperawatan di Indonesia yang menetapkan Keperawatan sebagai profesi dan mengamanahkan agar semua kegiatan pengembangan keperawatan diarahkan kepada pemenuhan kriteria profesi,

1,

antara lain ( memiliki ilmu pengetahuan, ditumbuhkan pada pendidikan tinggi, melaksanakan pelayanan profesi professional dengan menggunakan metode ilmiah. Kesepakatan ini diikuti dengan adanya pergeseran berbagai regulasi pendidikan keperawatan yang semula ditetapkan oleh Departemen Kesehatan diatur oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Demikian juga pendidikan yang semula ada di jenjang *PK dan D III dikembangkan menjadi pendidikan tinggi pada jenjang *trata 1 profesi. Pada tahun 1%&1 dimulai Pendidikan Keperawatan pada jenjang strata satu /*!10 di Program *tudi Ilmu Keperawatan /P*IK0 yang ditumbuhkan di 7akultas Kedokteran!+ni"ersitas Indonesia. *ementara itu pendidikan .kademi Perawat /.KPC>0 dengan program pendidikan diploma tiga /D!III0 masih terus bertambah jumlahnya hingga saat ini. Pada awal perkembangannya kurikulum pendidikan *!1 Keperawatan merupakan satu kesatuan dan terintegrasi antara pendidikan akademik dan pendidikan profesi yang lulusannya diberi gelar *arjana Keperawatan yang disingkat *.Kp. serta diakui sebagai perawat profesional. Penyelenggara pendidikan tinggi yang pertama adalah Program *tudi Ilmu Keperawatan 7akultas Kedokteran +ni"ersitas Indonesia pada tahun 1%&1. Pembukaan program studi tersebut diikuti oleh beberapa uni"ersitas negeri seperti +ni"ersitas Padjadjaran Bandung pada tahun 1%%5, pada tahun 1%%9!1%%& berdiri di +ni"ersitas 6adjah 3ada, +ni"ersitas .irlangga, +ni"ersitas Diponegoro, +ni"ersitas 2asanuddin, +ni"ersitas Brawijaya, +ni"ersitas *umatera +taraD serta perguruan tinggi swasta lainnya seperti +ni"ersitas 3uhammadiyah <akarta dan *:IK *t. Aarolus <akarta. Program ini menerima calon mahasiswa dari *3+ /jalur reguler0 dan dari DIII Keperawatan /alih jalur ?transfer@0. :ahun 1%%5, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan >I telah menerbitkan *K $omor '1, + 1%%5 tentang kurikulum yang berlaku nasional bagi program sarjana ilmu kesehatan. Dalam kurikulum ini, pembelajaran aspek akademik dan keprofesian diintegrasikan menjadi satu kesatuan. Kurikulum ini disempurnakan melalui *K nomor 1)% + 1%%& yang menjadikan program pendidikan *arjana keperawatan melaksanakan kurikulum pendidikan profesi

11

keperawatan dalam ) /dua0 tahap, yaitu tahap akademik dan tahap profesi yang merupakan satu kesatuan. Pada tahap akademik lulusannya mendapat gelar *arjana Keperawatan disingkat *.Kep., dan tahap profesi lulusannya mendapat gelar profesi $ers disingkat $s. Dengan demikian gelar *arjana Keperawatan /*Kp.0 sebagai hasil dari kurikulum 1%&1 dan 1%%5, memiliki makna yang sama dengan gelar *arjana Keperawatan dan $ers /*.Kep. $s0 hasil kurikulum tahun 1%%&. *ementara itu pendidikan *PK secara berangsur ditutup pada tahun 1%%4. 2al ini merupakan tindak lanjut implementasi *istem Kesehatan $asional 1%&) dan kesepakatan lokakarya nasional tahun 1%&'. Penataan jenis dan jenjang pendidikan keperawatan yang baik dan terarah diharapkan dapat dijadikan bahan rujukan dalam mengembangkan profesi keperawatan di masa depan. Pengembangan jenjang pendidikan Keperawatan termasuk di dalamnya jenjang akademik pendidikan tingkat magister /*!)0 yaitu 3agister Kepemimpinan dan 3anajemen Keperawatan, serta jenis pendidikan profesi tingkat spesialis diberbagai bidang layanan spesialisasi yang telah dimulai sejak tahun 1%%& yang mencakup(Keperawatan 3aternitas dan Keperawatan Komunitas, Keperawatan 3edikal Bedah, Keperawatan <iwa dan Keperawatan .nak. Pengembangan pendidikan Doktor Keperawatan untuk jenjang doktor /*!'0 dimulai tahun ),,& di 7akultas Ilmu Keperawatan +ni"ersitas Indonesia. E. Siste# Pendidikan Kepera atan Ind$nesia %. Ter#in$l$gi Beberapa ketentuan umum terminologi pada naskah akademik pendidikan keperawatan sebagai berikut( a. Kepera atan adalah suatu bentuk pelayanan asuhan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan asuhan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada indi"idu, keluarga, kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. b. Il#u kepera atan adalah ilmu yang mempelajari pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Ilmu keperawatan merupakan sintesis dari ilmu biomedik,

1)

psikologi, sosial, perilaku, antropologi, dan trans budaya. Bidang garapan dan fenomena yang menjadi objek studi ilmu keperawatan adalah penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia /bio! psiko!sosial!kultural dan spiritual0 mulai dari tingkat indi"idu utuh mencakup seluruh siklus kehidupan, yang juga tercerminkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ fungsional sampai molekuler, sampai pada tingkat masyarakat. c. Pendidikan kepera atan adalah proses pendidikan yang diselenggarakan di Perguruan :inggi untuk menghasilkan berbagai lulusan .hli 3adya Keperawatan, $ers, 3agister Keperawatan, $ers *pesialis, dan Doktor Keperawatan. d. Jenis pendidikan pera at adalah pendidikan akademik, "okasi, dan profesi. Pendidikan akademik merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan. Pendidikan "okasi merupakan pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan keahlian tertentu sebagai perawat. Pendidikan profesi merupakan pendidikan yang diarahkan untuk mencapai kompetensi profesi keperawatan. e. Peserta didik pendidikan kepera atan yang selanjutnya disebut mahasiswa keperawatan adalah seseorang yang telah terdaftar dan mengikuti kegiatan akademik profesional di Perguruaan :inggi. f. Pela&anan pr$!esi adalah pelayanan keperawatan professional yang menggunakan metode ilmiah untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, serta kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari!hari secara mandiri. Diberikan secara holistik dan komprehensif meliputi kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial, spiritual, dan kultural secara manusiawi dan bersifat caring. g. Pera at adalah seseorang yang lulus pendidikan tinggi Keperawatan baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui oleh pemerintah >I sesuai dengan peraturan perundangan serta teregistrasi.

1'

h. Pera at A'li (ad&a adalah Perawat yang telah menyelesaikan pendidikan jenjang Diploma :iga /D III0 Keperawatan. i. Ners adalah Perawat profesional yang telah menyelesaikan pendidikan profesi dalam bidang keperawatan umum dan memiliki kemampuan sebagai perawat profesional jenjang pertama /first professional degree). j. (agister Kepera atan adalah Perawat profesional jenjang pertama /first professional degree) yang telah menyelesaikan pendidikan 3agister pada program 3agister Keperawatan. k. Ners spesialis adalah Perawat yang telah menyelesaikan pendidikan *pesialis Keperawatan l. D$kt$r Kepera atan adalah Perawat profesional yang telah menyelesaikan pendidikan doktor keperawatan. m. D$sen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama memfasilitasi, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang keperawatan. n. Standar pendidikan kepera atan adalah kriteria minimal komponen pendidikan yang harus dimiliki oleh institusi pendidikan tinggi keperawatan yang terdiri atas standar pendidikan profesi keperawatan. o. Standar k$#petensi adalah kompetensi minimal yang harus dicapai dalam pendidikan keperawatan yang mencakup pengetahuan, sikap, dan, keterampilan. p. K$#petensi adalah seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas!tugas di bidang pekerjaan tertentu. Kompetensi terdiri atas kompetensi utama, kompetensi pendukung, kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama /*K 3endiknas $o. ,51 + ),,)0. Clemen!elemen kompetensi terdiri atas a0 #andasan kepribadian, b0 Penguasaan ilmu dan keterampilan, c0 Kemampuan berkarya, d0 *ikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan

15

yang dikuasai, dan e0 Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. -. K$#petensi pera at Indonesia terdiri dari kompetensi perawat praktisi /perawat ahli madya dan ners spesialis0, kompetensi perawat manajer dan kompetensi perawat peneliti r. Serti!ikat K$#petensi adalah surat tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang perawat untuk menjalankan praktik keperawatan di seluruh Indonesia setelah lulus uji kompetensi. s. Institusi Pendidikan Tinggi Kepera atan adalah institusi yang menyelenggarakan pendidikan keperawatan dalam bentuk fakultas, jurusan atau program studi yang merupakan bagian dari pendidikan tinggi uni"ersitas sekolah tinggi Institut dan .kademi. t. Kurikulu# pendidikan kepera atan &ang selanjutn&a disebut kurikulu# adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan belajar, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan keperawatan. u. Kerangka Kuali!ikasi Nasi$nal Ind$nesia Bidang Kepera atan adalah penjenjangan capaian pembelajaran keperawatan yang menyetarakan luaran pendidikan formal, nonformal, informal, atau sesuai dengan struktur pekerjaan keperawatan. ". Uji K$#petensi suatu proses untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap tenaga perawat sesuai dengan standar profesi perawat. w. Surat Tanda )egistrasi adalah yang selanjutnya disingkat *:> adalah bukti tertulis yang diberikan lembaga yang berwenang. E. )egistrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga keperawatan yang telah memiliki sertifikat kompetensi perawat dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan pekerjaan profesinya.

11

*. Jenis Jenjang dan Beban Studi 1. <enis pendidikan keperawatan meliputi( a. Pendidikan ;okasi yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada kesiapan penerapan dan penguasaan keahlian keperawatan tertentu sebagai perawat "okasi. b. Pendidikan .kademik yaitu pendidikan yang diarahkan terutama pada penguasaan dan pengembangan disiplin ilmu keperawatan. c. Pendidikan Profesi yaitu pendidikan yang diarahkan untuk mampu memecahkan masalah sains dan teknologi dalam bidang ilmu keperawatan untuk mampu mengambil keputusan strategis dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas tindakan keperawatan dibawah tanggung jawabnya. ). <enjang pendidikan tinggi keperawatan, meliputi( a. Pendidikan Diploma III Keperawatan b. Pendidikan $ers c. Pendidikan 3agister Keperawatan d. Pendidikan *pesialis Keperawatan terdiri dari( 10 *pesialis Keperawatan 3aternitas )0 *pesialis Keperawatan .nak '0 *pesialis Keperawatan 3edikal Bedah 50 *pesialis Keperawatan <iwa 10 *pesialis Keperawatan Komunitas Pendidikan spesialis tersebut di atas akan berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat akan pelayanan keperawatan dan kebutuhan pengembangan ilmu. e. Pendidikan Doktor Keperawatan '. Beban *tudi Pendidikan keperawatan dilaksanakan dengan sistem kredit semester sebagaimana diamanatkan oleh +ndang +ndang nomor ), tahun ),,' tentang *istem Pendidikan $asional. Beban studi pendidikan keperawatan untuk semua jenjang sesuai *K 3endiknas $o. )') + ),,, sebagai berikut(

14

a. Diploma :iga Keperawatan memiliki beban studi 11,!1), *K* b. Pendidikan $ers memiliki beban studi pada tahap akademik antara 155! 14, *K*, dan pada tahap Profesi memiliki beban studi antara '4!1, *K* c. 3agister Keperawatan memiliki beban studi antara '4!1, *K*. d. *pesialis Keperawatan memiliki beban studi antara '4!1, *K* e. Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan magister /*)0 sebidang sekurang!kurangnya 5, *K* yang dijadwalkan untuk empat semester dengan lama studi selama!lamanya sepuluh /1,0 semester. Beban studi program doktor bagi peserta yang berpendidikan magister /*)0 tidak sebidang sekurang!kurangnya 1) *K* yang dijadwalkan untuk lima semester dengan lama studi selama!lamanya sebelas /110 semester. +. +elar Pendidikan ,$kasi- Akade#ik- dan Pr$!esi 1. #ulusan program pendidikan diploma tiga mendapatkan sebutan .hli 3adya Keperawatan /.3d. Kep.0 ). #ulusan program pendidikan $ers mendapat gelar $ers /$s.0 '. #ulusan program pendidikan 3agister Keperawatan mendapat gelar 3agister Keperawatan / 3.Kep.0. 5. #ulusan program pendidikan *pesialis Keperawatan mendapat gelar *pesialis Keperawatan /*p. Kep. sesuai pencabangan ilmu keperawatan0 1. #ulusan program pendidikan doktor mendapat gelar akademik Doktor Keperawatan /Dr.Kep.0. H. K$#petensi Berdasarkan Jenjang Pendidikan Kompetensi berdasarkan <enjang Pendidikan digambarkan dalam tabel dibawah ini. :abel tersebut digambarkan hubungan antara jenis pendidikan, jenjang pendidikan, gelar lulusan dan kompetensi /rincian uraian kompetensi terdapat pada lampiran0. Pada tabel ) digambarkan hubungan antara jenjang pendidikan, Kerangka Kualifikasi $asional Indonesia /KK$I0 bidang keperawatan dan lama pendidikannya.

19

Tabel %. K$#petensi Berdasarkan Jenjang Pendidikan Saat Ini Jenis ;okasi Jenjang Pendidikan Diploma :iga Keperawatan +elar Lulusan .hli 3adya Keperawatan /.3d.Kep.0 K$#petensi *etelah menyelesaikan pendidikan diploma tiga, lulusan mampu menjalankan kegiatan pekerjaannya sesuai dengan ' ranah kompetensi pada lampiran *etelah menyelesaikan pendidikan profesi, lulusan mampu menjalankan kegiatan pekerjaannya sesuai dengan ' ranah kompetensi pada lampiran *etelah menyelesaikan pendidikan profesi *pesialis Keperawatan, lulusan mampu menjalankan kegiatan pekerjaannya sesuai dengan ' ranah kompetensi pada lampiran *etelah menyelesaikan pendidikan magister, lulusan mampu menjalankan kegiatan pekerjaannya sesuai dengan ' ranah kompetensi pada lampiran *etelah menyelesaikan pendidikan doktor, lulusan mampu menjalankan kegiatan pekerjaannya sesuai dengan ' ranah kompetensi pada lampiran

Profesi

$ers

$ers /$s0

$ers *pesialis $s. *p. Kep. Keperawatan

.kademik

3agister Keperawatan /F0

3.Kep

Doktor Keperawatan

Dr. Kep.

Catatan : (*) Khusus untuk program Magister, terdiri dari Magister ilmu keperawatan dasar dan Magister kepemimpinan.

1&

Tabel .. Jenjang dan Tingkat Kerangka Kuali!ikasi Nasi$nal Ind$nesia /KKNI0 Bidang Kepera atan Jenjang Pendidikan D III Keperawatan $ers 3agister Keperawatan $ers *pesialis Doktor Keperawatan Tingkat KKNI Bidang Kepera atan 1 9 & & % Beban Studi ,$kasi 11,!1), *K* ! ! ! ! Beban Studi Akade#ik 1 155!14, *K* '4!1, *K* Beban Studi Pr$!esi 1 '4!1, *K* !

'4!1, *K* ! 1, *K* /matrikulasi 1) ! sks semester selama ) semester

I. Pen&elenggaraan Pendidikan Kepera atan <enjang pendidikan keperawatan yang ada pada jenjang pendidikan tinggi adalah pendidikan Diploma III Keperawatan yang bersifat "okasi, pendidikan $ers, 3agister Keperawatan, $ers *pesialis dan Doktor Keperawatan. Pendidikan Diploma :iga Keperawatan adalah pendidikan "okasi yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi keperawatan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sebagai pelaksana asuhan keperawatan. Program Pendidikan $ers adalah program pendidikan akademik profesi yang bertujuan menghasilkan $ers yang memiliki kemampuan sebagai perawat profesional jenjang pertama /first professional degree0. Program magister keperawatan adalah program pendidikan akademik yang bertujuan menghasilkan magister yang memiliki kemampuan ( /10 mengembangkan dan memutakhirkan IP:CK* dengan cara menguasai dan memahami, pendekatan, metode, kaidah ilmiah disertai keterampilan penerapannya, /)0 memecahkan permasalahan di bidang keperawatan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah, dan /'0 mengembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa. Program *pesialis keperawatan diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kemampuan /10 3engembangkan dan memutakhirkan ipteks dengan

1%

cara menguasai dan memahami, pendekatan, metode, kaidah ilmiah disertai keterampilan penerapannya, /)0 3emecahkan permasalahan di bidang keperawatan melalui kegiatan penelitian dan pengembangan berdasarkan kaidah ilmiah, dan /'0 3engembangkan kinerja profesionalnya yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan, keserbacakupan tinjauan, kepaduan pemecahan masalah atau profesi yang serupa. Program Doktor Keperawatan diarahkan pada hasil lulusan yang memiliki kemampuan sebagai berikut ( /10 mengembangkan konsep ilmu, teknologi atau kesenian baru di dalam bidang keahlianya melalui penelitian, /)0 3engelola, memimpin dan mengembangkan program penelitian /'0 Pendekatan interdisipliner dalam berkarya dibidang keperawatan. Penyelenggara pendidikan tersebut diatas harus memenuhi standar penyelenggaraan pendidikan yang mencakup 9 standar mencakup 10 ;isi, 3isi, :ujuan, sasaran dan stratetgi pencapaianD )0 :ata pamong, kepemimpinan, sisytem pengelolaan dan penjaminan mutu( '0 3ahasiswa dan #ulusanD 50 *umber Daya 3anusiaD 10 Kurikulum, Pembelajaran dan *uasana akademikD 40 Pembiayaan, *arana dan Prasarana, *istem InformasiD 90 Penelitian, pelayanan Pengabdian kepada 3asyarakat dan Kerjasama. J. Peran Pendidikan Kepera atan Dala# Peningkatan Kualitas Pela&anan Pelayanan Kesehatan berkualitas yang sebagian besar diberikan oleh Perawat kompeten sangat diharapkan oleh masyarakat. 2al ini terbukti dengan hasil sur"ey yang dilakukan oleh PP$I bekerjasama dengan 2PCG Project pada tahun ),1, diidentifikasi bahwa terdapat kesenjangan antara harapan masyarakat dengan kompetensi perawat yang ada saat ini. 2asil sur"ei ini mengindikasikan bahwa perlu adanya peningkatan kompetensi perawat baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan nonformal. /:im 2PCG Project Komponen I, ),1,0. Keberadaan pendidikan tinggi keperawatan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas. Permasalahan yang ada adalah distribusi dan pendayagunakan tenaga kesehatan lulusan pendidikan tinggi belum tertata dengan baik. 2al ini

),

mengakibatkan belum meratanya jangkauan pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh para lulusan pendidikan tinggi. #ulusan dari berbagai jenjang pendidikan ini perlu diatur pendayagunaannya secara baik berdasarkan asas keadilan dan pemerataan keterjangkauan. 3asalah kesehatan yang semakin kompleks menyebabkan semakin tingginya kompetensi yang diharapkan dimiliki oleh para perawat untuk mengatasi masalah tersebut. 2al ini pula yang mendasari perlu peningkatan jenjang pendidikan spesialis dan program pendidikan doktor keperawatan untuk mengembangan IP:CK* Keperawatan melalui pengembangan penelitian. Penyelenggaraan Pendidikan Keperawatan khususnya pada pembelajaran klinik merupakan serangkaian kegiatan yang mewujudkan interaksi antara pembimbing klinik, mentor perceptor dengan mahasiswa, dalam melakukan pelayanan keperawatan berdasarkan standar prosedur operasional berkontribusi untuk dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan kesehatan melalui praktik terbaiknya. +ntuk memberikan jaminan kepada masyarakat, bahwa pelayanan perawat diberikan oleh Perawat yang kompeten perlu dibuktikan melalui uji kompetensi yang telah dilakukan oleh lembaga yang berwenang. *ejak tahun ),,9 sistem uji kompetensi telah dikembangkan oleh Brganisasi profesi /PP$I0 terhadap para perawat khususnya yang akan bekerja ke luar negeri dan lulusan baru dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Komite $asional +ji Kompetensi Perawat /K$+KP0. Dengan dikeluarkannya Kepmenkes $omor 19%4 tahun ),11 yang mengatur tentang >egistrasi :enaga Kesehatan termasuk Perawat, maka setiap lulusan baru harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan *urat :anda >egistrasi /*:>0. *:> merupakan persyaratan bagi para tenaga perawat untuk melakukan praktik mulai diberlakukan pada tahun ),1'. Pelaksanaan uji kompetensi berdasarkan peraturan menteri kesehatan tersebut merupakan kewenangan dari lembaga 3ajelis :enaga Kesehatan Indonesia /3:KI0. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, 3:KI bekerjasama dengan #embaga Pengembangan +ji Kompetensi /#P+K0 untuk mengembangkan sistem termasuk soal uji kompetensi. Bukti dari kelulusan seorang perawat dalam uji kompetensi berupa *urat :anda >egistrasi /*:>0

)1

identik dengan >egistered $ers />$0 di luar negeri. Pendayagunaan lulusan diberbagai fasilitas pelayanan kesehatan maupun pendidikan didasarkan pada kompetensi, yang selanjutnya ditata dalam sistem jenjang karir perawat professional. Penataan jenjang karir perawat di tatanan pelayanan keperawatan telah diatur sejak ),,& melalui suatu sistem jenjang karir yang telah diadopsi oleh Kementerian Kesehatan namun aturan hukum yang mengatur pelaksanaannya belum ada. Dalam sistem jenjang karir perawat klinik tersebut, sebagai contoh seorang lulusan program pendidikan Diploma III Keperawatan dengan masa kerja ,!) tahun dikategorikan sebagai seorang Perawat Klinik I /PK I0. Pada kategori yang sama /PK I0, seorang lulusan ners dengan masa kerja ,!1 tahun. +ntuk mencapai jenjang PK II, seorang lulusan D III Keperawatan memerlukan masa kerja 1 tahun, sementara seorang lulusan ners hanya memerlukan waktu 1!) tahun. *eorang lulusan DIII Keperawatan hanya bisa mencapai maksimal jenjang PK III, sedangkan lulusan $ers dapat mencapai PK I;. *ementara lulusan *pesialis dan sub spesialis dapat mencapai PK ;. +ntuk lebih jelasnya mengenai system jenjang karir dapat pada lihat pada tabel berikut ini. Tabel 2 Pe#etaan Jenjang Karir Ta'un .334 <enjang karir Perawat Klinik /PK I0 Pendidikan D' I Keperawatan *1 Keperawatan $ers 3asa Kerja ,!) tahun ,!1 tahun Kompetensi H 3emberikan keperawatan dasar H 3emberikan asuhan keperawatan dgn bimbingan dari perawat klinik lebih tinggi H 3elakukan pendidikan kesehatan pada klien dan keluarganya H 3elakukan dokumentasi asuhan keperawatan H 3elakukan kolaborasi dgn profesi lain H 3emberikan keperawatan dasar dalam lingkup keperawatan( medical!bedah maternitas pediatrik jiwa komunitas gawat darurat tanpa komplikasi/tidak kompleks dengan bimbingan terbatas dari perawat klinik yang lebih tinggi. H 3elakukan tindakan kolaborasi dengan profesi

PK II

D' Keperawatan *1 Keperawatan $ers

1 :ahun 1!) :ahun

))

lain H 3elakukan dokumentasi asuhan keperawatan H 3elaksanakan pendidikan kesehatan bagi klien dan keluarganya serta bagi perawat klinik pada tingkat dibawahnya H 3embimbing PK I PK III D' Keperawatan *1 Keperawatan $ers *) Keperawatan /*p10 I1 sd % tahun I' sd 4 tahun ,!1 tahun H 3emberikan keperawatan dasar pada klien dalam lingkup keperawatan( medikal bedah maternitas pediatrik jiwa komunitas gawat darurat dengan komplikasi/ kompleks H 3elakukan tindakan keperawatan khusus dengan resiko H 3elakukan konseling kepada klien H 3elakukan rujukan keperawatan H 3elakukan asuhan keperawatan dengan keputusan secara mandiri / tanpa bimbingan 0 H 3elakukan dokumentasi asuhan keperawatan H 3elakukan kolaborasi dengan profesi lain H 3elakukan pendidikan kesehatan bagi pasien, keluarga H 3embimbing PK II H 3engindentifikasi hal!hal yang perlu diteliti lebih lanjut

K. Penja#inan (utu Pendidikan Kepera atan 1. +ntuk menjamin mutu intake, proses dan output lulusan, setiap penyelenggara pendidikan keperawatan harus melakukan program penjaminan mutu pendidikan. ). Program penjaminan mutu dapat dilakukan secara internal maupun eksternal. Penjaminan mutu internal dilakukan dengan membentuk badan jaminan mutu internal, sedangkan penjaminan mutu eksternal dapat melibatkan lembaga penjaminan mutu independen yang diakui pemerintah. '. Penjaminan mutu pendidikan keperawatan perlu ditetapkan bahwa untuk dapat melanjutkan pendidikan profesi ke jenjang lebih tinggi, seperti dari $ers generalis ke pendidikan $ers spesialis, diperlukan paling sedikit pengalaman kerja ) /dua0 tahun di bidang profesinya termasuk internship. 5. Dalam rangka penjaminan mutu pendidikan keperawatan terutama pendidikan di wahana praktik mahasiswa, perlu ditetapkan peluang untuk

)'

memperoleh pengakuan kepakaran sebagai $ers Konsultan dari para sejawat $ers *pesialis sejenis dapat diberikan setelah $ers *pesialis mendapatkan pengalaman kespesialisasiannya paling sedikit 1 /lima0 tahun di bidang kepakarannya melalui berbagai kegiatan ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan secara nasional dan atau internasional. L. Siste# Akreditasi Pendidikan Kepera atan .kreditasi merupakan upaya pengendalian mutu secara eksternal yang dilakukan oleh suatu badan mandiri. Di Indonesia, saat ini hanya ada satu badan mandiri akreditasi Perguruan :inggi yaitu Badan .kreditasi $asional Perguruan :inggi /B.$!P:0. Program ealth !rofessional "ducation #uality Direktorat <enderal Pendidikan :inggi /2PCG DIK:I ),,% ! ),150 sedang mengembangkan sistem akreditasi yang diharapkan dapat melakukan akreditasi pada pendidikan profesi kesehatan di masa mendatang yang disebut dengan #embaga .kreditasi 3andiri Perguruan :inggi Kesehatan /#.3!P: Kes0. .kreditasi oleh #.3!P: Kes dilakukan dengan menilai proses dan kinerja serta keterkaitan antara tujuan, masukan, proses dan keluaran suatu perguruan tinggi atau program studi keperawatan melalui penilaian formatif. Prinsip akreditasi adalah Continous #uality $mpro%ement. *ejak bulan 3ei ),1, melalui program 2PCG DIK:I mulai dikembangkan instrumen untuk program studi pendidikan $ers sebagai kegiatan awal sebelum mengembangkan instrumen sejenis untuk program studi diploma dan program studi pasca sarjana /Program 3agister, Program Doktor dan Program *pesialis0. *tandar kompetensi sesuai jenis dan jenjang pendidikan telah ditetapkan bersama antara Persatuan Perawat $asional Indonesia /PP$I0, .sosiasi Institusi Pendidikan $ers Indonesia /.IP$I0 dan .sosiasi Institusi Pendidikan Diploma :iga Keperawatan Indonesia /.IPDiKI0. *tandar Pendidikan $ers yang menjadi tanggung jawab .IP$I telah disusun melalui serangkaian kerja bersama dengan PP$I dan beberapa pemangku kepentingan lainnya. 3elalui kedua standar ini maka pengembangan instrumen akreditasi untuk program studi pendidikan $ers telah

)5

dilaksanakan dengan mengacu pada kedua standar ini, disamping itu juga mempertimbangkan berbagai aturan dan kebijakan tentang pendidikan profesi kesehatan dan keperawatan yang telah ditetapkan sebelumnya. *edangkan standar pendidikan Diploma III, 3agister, *pesialis dan Doktor keperawatan sedang dalam proses penyusuanan dengan melibatkan berbagai stakeholder (. Serti!ikasi Lulusan Pendidikan Kepera atan *ertifikasi merupakan tanda bukti keabsahan suatu akhir proses, dalam hal ini proses pendidikan keperawatan. *ertifikasi lulusan pendidikan keperawatan ini diberikan dalam bentuk jenis sebagai berikut( 1. Ija=ah diberikan oleh perguruan tinggi kepada lulusan yang telah menyelesaikan jenjang tertentu meliputi( pendidikan diploma tiga keperawatan, pendidikan keperawatan. ). *ertifikat kompetensi sebagai tanda bukti telah diselesaikannya program pendidikan berkelanjutan, diberikan oleh lembaga sertifikasi Perawat sebagai tanda telah lulus uji kompetensi perawat. N. Pen&elenggaraan Pendidikan Di (asa Kini Dan (endatang Pengembangan pendidikan Keperawatan saat ini diarahkan sejalan dengan perkembangan IP:CK, perubahan demografik kependudukan di Indonesia, arus global dan masalah kesehatan yang kompleks serta tuntutan akan layanan kesehatan yang paripurna dan berkualitas. Diperlukan beberapa profil Perawat mulai dari dasar sampai tingkat lanjut. <enis Perawat terdiri dari jenjang "okasi /Diploma III0 dan jenjang profesi yang meliputi $ers dan $ers *pesialis pada berbagai bidang keperawatan, serta adanya pengakuan kepakaran pada $ers *pesialis sebagai $ers Konsultan. Disamping itu keberadaan Perawat Diploma tiga sebagai tenaga "okasi masih diperlukan untuk berperan serta mendukung $ers di berbagai tatanan layanan termasuk >umah *akit dan komunitas. <enis Perawat yang dikembangkan juga saat ini pendidikan $ers $ers, pendidikan 3agister Keperawatan, doktoral spesialis keperawatan dan pendidikan

)1

adalah yang berjenjang pendidikan akademik /3agister dan Doktor0. Pendidikan akademik bertujuan untuk memenuhi persyaratan memasuki jenjang pendidikan profesi spesialis dan upaya pengembangan keilmuan Keperawatan /Ilmu Keperawatan Dasar dan Kepemimpinan0. *alah satu upaya meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan $ers adalah dengan penyusunan Kurikulum Berbasis Kompetensi /KBK0 pendidikan *arjana Keperawatan oleh .IP$I dan PP$I mulai tahun ),,4 dengan mengacu pada *K $o. )') + ),,, dan memberlakukannya pada tahun ),,&. Kurikulum Diploma III juga di lakukan pembenahan oleh Pusat Pendidikan :enaga Kesehatan sejak tahun tahun ),,4 dan diberlakukan tahun ),,& sampai dengan sekarang. Pada bulan <uli tahun ),1, telah ditetapkan kurikulum pendidikan profesi $ers yang mengembalikan pola pendidikan tahapan menjadi terintegrasi kembali dengan struktur dan pola yang telah disempurnakan dari sebelumnya /kurikulum 1%&1 dan 1%%&0. .IP$I dan PP$I melakukan kesepakatan perubahan pola kurikulum ini dalam rangka memperoleh standarisasi kurikulum dan implementasinya yang pada kenyataan selama ini sangat ber"ariasi mengingat kemampuan setiap institusi juga sangat ber"ariasi. Kurikulum yang dikembangkan berupa kurikulum inti berbobot 4,J dan isu global ),J dari kurikulum institusi. :ujuannya adalah diperolehnya kompetensi inti yang setara pada lulusan pendidikan $ers yang ada di Indonesia. Pola penyelenggaraan pendidikan $ers yang baru ini merupakan pola terintegrasi antara tahap akademik dan tahap profesi yang diukur melalui pembagian kegiatan akademik yang berbeban studi 4&J dan kegiatan profesi berbeban studi ')J dari total 1&, sks /berasal dari tahap akademik 155 sks dan tahap profesi '4 sks. Pada saat yang sama juga telah dikembangkan beberapa Kolegium Keperawatan termasuk Kolegium Pendidikan $ers. Kolegium ini memiliki fungsi antara lain mengkawal kualitas penyelenggaraan Pendidikan Profesi melalui kurikulum yang dapat menjamin diperolehnya lulusan yang berkualitas, mengacu pada Kerangka Kualifikasi $asional Indonesia /untuk Perawat0 dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara nasional maupun

)4

global. Dalam upaya menstandarisasi kualitas lulusan maka pada standar pendidikan dicantumkan pula ketentuan tentang +ji Kompetensi $asional bagi peserta didik sebelum dinyatakan lulus, yang disebut dengan "&it e&am atau "ntry le%el e&am. Bagi peserta yang lulus +ji kompetensi akan diberikan sertifikat kompetensi yang menjadi syarat memperoleh *urat :anda >egistrasi /*:>0. Berdasarkan pola pengembangan tenaga keperawatan maka jenis dan jenjang pendidikan keperawatan adalah sebagai berikut( 1. <enjang pendidikan Diploma III keperawatan memangku peran dan fungsi sebagai tenaga perawat "okasi yang proses pendidikanya menggunakan kurikulum terintegrasi. *ampai dengan saat ini jenis tenaga "okasi masih dibutuhkan baik dalam negeri maupun diluar negeri. Bleh karena dalam beberapa dekade kedepan pendidikan jenjang Diploma III masih tetap eksis. ). <enjang pendidikan dasar $ers generalis untuk memangku peran dan fungsi sebagai tenaga profesional yang memiliki kompetensi dan kewenangan profesi pada tingkat keperawatan umum. <enjang pendidikan ini pola kurikulumnya terintegrasi walaupun masih tersirat persyaratan tahap akademik dan tahap profesi yang mencerminkan eksistensi +ndang +ndang $o. ), tahun ),,' yaitu tentang pendidikan profesi setelah pendidikan sarjana. Pertimbangan utamanya adalah meningkatkan kualitas layanan yang diberikan pada klien dan masyarakat melalui kinerja $ers yang memperlihatkan penguasaan keilmuan dan pengetahuan keperawatan yang tinggi dan kemampuan kritikal dalam menetapkan tindakan dengan justifikasi ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan. Disamping itu, pola terintegrasi antara tahap akademik dan profesi ini diperlukan untuk mengakomodasi upaya pengembangan profesi keperawatan di Indonesia dan menyesuaikan dengan kondisi ketenagaan keperawatan di dunia internasional. <abaran kompetensi $ers disampaikan pada bagian A tentang kompetensi setiap jenjang pendidikan keperawatan '. <enjang berikutnya adalah $ers *pesialis yang memiliki kompetensi sesuai bidang spesialisasi yang memperkuat dan meningkatkan kualitas layanan keperawatan di bidang spesialisasi tersebut melalui upaya mewujudkan

)9

praktik keperawatan berbasis bukti /e%idence 'ased nursing practice0 yang terdiri dari ( a. Keperawatan 3edikal Bedah dengan beberapa area peminatan. b. Keperawatan <iwa c. Keperawatan 3aternitas d. Keperawatan .nak e. Keperawatan Komunitas f. Keperawatan Kritis g. Keperawatan Kardio"askuler h. Keperawatan Cmergensi i. Keperawatan Bnkologi j. Keperawatan 6erontik k. Keperawatan $efrologi l. Keperawatan $eurologi Disamping jenis dan jenjang yang disebutkan diatas, diperlukan pendidikan berkelanjutan bagi para perawat. <enis pendidikan berkelanjutan ini bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan kemampuan teknis keperawatan. Beberapa contoh program pendidikan berkelanjutan ini seperti( 10 keperawatan kardio"askular dasar, )0 keperawatan endoskopi, '0 keperawatan dialisa, 50 keperawatan kamar bedah, 10 keperawatan luka, dll. Disamping jenis dan jenjang pada pendidikan profesi, maka jenis pendidikan Akademik pada jenjang pendidikan Magister Keperawatan juga akan tetap dikembangkan misalnya bidang Ilmu Keperawatan Dasar dan Dasar KeperawatanD Kepemimpinan dan 3anajemen Keperawatan. Jenis pendidikan Akademik pada jenjang Doktor Keperawatan untuk meningkatkan pengembangan keilmuan keperawatan melalui berbagai penemuan ino"atif dan memiliki tingkat originalitas tinggi serta meningkatkan budaya meneliti dan menghasilkan IP:CK baru untuk mendukung peningkatan praktik keperawatan berbasis bukti (e%idence 'ased nursing practice).

)&

BAB III PENUTUP A. Kesi#pulan Perkembangan keperawatan di Indonesia berjalan sangat lambat dikarenakan beberapa kendala terkait kebijakan dan implementasinya baik yang berhubungan langsung dengan pendidikan maupun pelayanan. Kendala tersebut makin diperberat dengan belum adanya ++ Keperawatan. Kondisi sebaliknya terjadi di negara!negara maju sehingga menyulitkan kesetaraan antara profesi keperawatan di Indonesia dengan di luar negeri. Dengan tidak setaranya perawat Indonesia dengan perawat asing, menyebabkan banyak peluang kerja yang tidak dapat dimanfaatkan atau dipenuhi oleh tenaga perawat Indonesia. Di samping itu kontribusi profesi perawat dalam melaksanakan program pemerintah menjadi belum optimal. Bleh karena itu perlu dilakukan penataan sistem pendidikan keperawatan sehingga berdampak pada kualitas pelayanan keperawatan keperawatan meliputi kesehatan jenjang di Indonesia. Diploma *istem III pendidikan pendidikan Keperawatan,

Pendidikan $ers, 3agister Keperawatan /Ilmu Keperawatan Dasar dan Dasar KeperawatanD 3anajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan0, *pesialis Keperawatan, dan Doktor Keperawatan. +ntuk lebih menjamin efekti"itas lulusan dari setiap jenis dan jenjang pendidikan yang ada perlu didukung oleh peraturan perundangan dan kebijakan untuk menjadi acuan. Pendidikan keperawatan berkelanjutan meliputi berbagai jenis program pelatihan dalam bidang keperawatan yang merefleksikan kebutuhan pelayanan keperawatan. B. )ek$#endasi 1. 3endorong percepatan disahkannya ++ Keperawatan untuk penataan upaya profesionalisme keperawatan secara utuh. ). .danya pola tunggal dalam regulasi pendidikan keperawatan untuk mengatasi regulasi ganda.

)%

'. 3endorong pengembangan perencanaan dan pendayagunaan tenaga keperawatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat baik lokal, nasional, dan global serta pengembangan IP:CK termasuk dalam upaya percepatan pencapain 3D6s. 5. 3emberlakukan pendidikan antar profesi /$nterprofessional colla'oration education0 1. *egera memfungsikan #embaga .kreditasi 3andiri /#.30 untuk mengakreditasi program studi keperawatan secara utuh. 4. Ditetapkannya sistem pendidikan keperawatan yang sesuai dengan pengembangan profesi keperawatan.

',

DA*TA) PUSTAKA .IP$I. ),,&. Pedoman Kelayakan Penyelenggaraan Pendidikan $ers Indonesia. .IP$I. ),,%. #aporan Benchmark .IP$I tentang *istem Pendidikan Keperawatan di +*.. .IP$I, ),1,. Kurikulum berbasis kompetensi pada pendidikan $urse di Indonesia dan suplemen. .IP$I. ),11. *tandar Pendidikan $ers Indonesia. .IP$I. ),11. #aporan (enchmark .IP$I tentang *istem Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan di $egara!negara Cropa. Aollege of >egistered $urse of 3annitoba. ),,9. *tandard for $ursing Cducation Program. 2PCG Project ),1,. #aporan hasil sur"ey data dasar keperawatan tahap satu. 2PCG ),1,. #aporan Benchmark tentang *istem .krreditasi dan +ji Kompetensi di Kanada. 2PCG Project ),11. #aporan hasil sur"ey *tandar Pendidikan dan Kompetensi Perawat. International Aouncil of $urses. ),,&. $ursing Aare Aontinuum 7ramework and Aompetencies. IA$ >egulation *eries. <anice >ider Cllis K Aelia #o"e 2artley. ),,&. $ursing in :odayLs 8orld( :rends, issues, and management . %th Cdition. By 8olters Kluwer 2ealth K #ippincott 8illiams K 8ilkins. $ursalam. ),,&. Pendidikan Keperawatan. <akarta. *alemba 3edika. PP$I. ),1,. *tandar Profesi Perawat Indonesia Peraturan Presiden $omor & tahun ),1) tentang Kerangka Kualifikasi $asional Indonesia. *impson, C., Aourtney, 3. ),,%. Aritical :hinking in $ursing Cducation( . literature re"iew. +ndang!+ndang $omor ), tahun ),,', tentang *istem Pendidikan $asional +ndang!+ndang $omor 15 :ahun ),,1, tentang 6uru dan Dosen +ndang!+ndang $omor '4 tahun ),,%, tentang Kesehatan +ndang!+ndang $omor 55 tahun ),,%, tentang >umah *akit +ndang!+ndang $omor )1 tahun ),,%, tentang Pelayanan Publik,

'1

+ndang +ndang $omor & tahun 1%%%, tentang Perlindungan Konsumen Peraturan Pemerintah $omor ') tahun 1%%4, tentang :enaga Kesehatan Peraturan Pemerintah $omor 1% :ahun ),,1, tentang *tandar $asional Pendidikan Peraturan Pemerintah $omor 19 :ahun ),1,, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Peraturan Pemerintah $omor 44 :ahun ),1,, tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Kepmendiknas $omor 14' :ahun 1%%9 tentang $omenklatur Pendidikan :inggi. Kepmendiknas $omor )') :ahun ),,, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan :inggi dan Penilaian 2asil Belajar 3ahasiswa. Kepmendikna $omor ,51 :ahun ),,) tentang Kurikulum Inti Pendidikan :inggi. Permendiknas $omor 4' :ahun ),,% tentang *istem Penjaminan 3utu Pendidikan. Permendiknas $omor 4 tahun ),1, tentang Badan .kreditasi $asional Perguruan :inggi. Kepmenkes $omor 15& :ahun ),1,, tentang >egistrasi dan Praktik Perawat Permenkes $omor 19%4 :ahun ),11, tentang >egistrasi :enaga Kesehatan Kesepakatan 3utual >ecognition .greement tahun ),,4

')

KATA PEN+ANTA)

Pertama!tama penulis ingin mengucapkan puji syukur kehadirat .llah *8:, karena dengan bimbingan dan petunjuk!$ya kami dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Komunitas ini. *elain itu penulis berusaha menulis makalah yang dapat diemplementasikan secara nyata sesuai dengan teori dan untuk memenuhi tugas kuliah. .tas terselesaikannya 3akalah Keperawatan Komunitas ini, kami berterima kasih kepada Dosen pembimbing, beserta pihak!pihak lain yang telah membantu dan mendukung atas terselesaikannya ini. Penulis menyadari bahwa apa yang disajikan dalam 3akalah Keperawatan Komunitas ini masih terdapat banyak kekurangan, baik menyangkut isi maupun tulisan. Kekurangan ! kekurangan tersebut disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis sendiri. Bleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif sehingga kami dapat berbenah diri dan dapat memberikan yang terbaik. Padang, $o"ember ),1' Kelompok ;I

''

DA*TA) ISI K.:. PC$6.$:.> D.7:.> I*I B.B I PC$D.2+#+.$............................................................................... 1 B.B II :I$<.+.$ :CB>I:I*...................................................................... ' B.B III PC$+:+PMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM )& D.7:.> P+*:.K.MMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM. ',

'5

(AKALAH KEPE)A5ATAN K6(UNITAS

TENTAN+ 7 PENDIDIKAN KEPE)A5ATAN

6LEH 7 KEL6(P6K ,I )I8KI KU)NIADI SIL,I AL*ATIHA DIA)S9 TH6)S9A ,END)6 *)E8A SISKA *IT)IANI AP)ILIA 9ULHE((I EL*IA PA)DIANA NIA SU)9ANI

P)6+)A( STUDI S% KEPE)A5ATAN *AKULTAS KEPE)A5ATAN UNI,E)SITAS ANDALAS TAHUN .3%2

Anda mungkin juga menyukai