Anda di halaman 1dari 24

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran

(pengumpulan data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk pada prestasi belajar, sedangkan prestasi hasil belajar itu merupakan indicator adanya derajat perubahan tingkah laku peserta didik (Hamalik, 2 !!). "omain hasil belajar adalah perilaku#perilaku kejiwaan yang akan diubah dalam proses pendidikan. $erilaku kejiwaan itu dibagi dalam tiga domain % !. "omain kognitif &enurut 'enjamin 'loom, ada enm tingkatan dalam ranah kognitif, yaitu % a. $engetahuan(ingatan )spek ini mengacu pada kemampuan mengenal(mengingat materi yang sudah dipelajari dari yang sederhana sampai pada hal#hal sukar. b. $emahaman )spek mengacu pada kemampuan memahami makna materi yang dipelajari. $ada umumnya unsure pemahaman ini menyangkut kemampuan menangkap makna suatu konsep, yang ditandai antara lain dengan kemampuan menjelaskan arti suatu konsep dengan kata#kata sendiri.

c. $enerapan(aplikasi )spek ini mengacu pada kemampuan menggunakan atau menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki pada situasi baru, yang menyangkut penggunaan aturan, prinsip dan sebagainya dalam memecahkan persoalan tertentu. d. )nalisis )spek ini mengacu pada kemampuan mengkaji atau menguraikan sesuatu ke dalam komponen#komponen atau bagian#bagian yang lebih spesifik, serta mampu memahami hubungan diantara dua bagian yang satu dengan yang lainnya, sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dipahami. e. +intesis )spek ini mengacu pada kemampuan memadukan berbagai konsep atau komponen, sehingga membentuk suatu pola struktur atau bentuk baru. )spek memerlukan tingkah laku yang kreatif. f. Evaluasi )spek mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangan atau penilaian terhadap gejala(peristiwa berdasarkan norma#norma atau patokan# patokan tertentu. &enurut +lameto (2 ! ) ada beberapa faktor yang mempengaruhi karakteristik kognitif peserta didik yaitu % a. $ersepsi $ersepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan atau informasi kedalam otak manusia. &elalui persepsi manusia terus#menerus mengadakan

hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium. b. $erhatian $erhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. +alah satu masalah yang harus dihadapi oleh seorang pendidik didalam kelas adalah menarik perhatian peserta didik dan kemudian menjaga agar perhatian itu tetap ada. c. &endengarkan &endengar dan mendengarkan adalah dua hal yang berbeda.mendengar adalah respon yang terjadi karena adanya rangsangan gelombang suara. -ntuk mendengarkan, peserta didik harus mendengar, tetapi untuk mendengar orang tidak perlu mendengarkan. &endengarkan tergantung pada perhatian. d. .ngatan .ngatan adalah penarikan kembali informasi yang diperoleh sebelumnya. e. /esiapan (Readiness) dan transfer /esiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang membuatnya siap untuk memberi respon(jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi. 0ransfer adalah pengaruh hasil belajar yang telah diperoleh pada waktu yang lalu terhadap proses dan hasil belajar yang dilakukan kemudian.

2.

"omain $sikomotor 'erkenaan dengan aspek keterampilan motorik atau gerak dari peserta

didik(siswa % &enurut Elisabeth +impson, domain psikomotor terbagi atas tujuh kategori % a. $ersepsi )spek ini mengacu untuk memperoleh kesadaran akan suatu

objek(gerakan dan mengalihkannya ke dalam kegiatan(perbuatan. b. /esiapan )spek ini mengacu ada kesiapan memberikan respon secara mental, fisik maupun perasaan untuk suatu kegiatan. c. 2espons terbimbing )spek ini meengacu pada pemberian respons sesuai dengan contoh perilaku(gerakan#gerakan yang diperlihatkan atau didemonstrasikan sebelumnya. d. &ekanisme )spek ini mengaacu pada keadaan dimana respons fisik yang dipelajari telah menjadi kebiasaan. e. 2espons yang kompleks )spek ini mengacu pada pemberian respons atau penampilan

perilku(gerakan yang cukup rumit dengan terampil dan efisien. f. )daptasi )spek ini mengacu pada kemampuan menyesuaikan respons atau perilaku(gerakan dengan situasi yang baru.

4.

"omain )fektif )fektif banyak berkenaan pada perasaan, nilai, sikap dan minat perilaku

peserta didik(siswa. &enurut /rathbowl 'loom, dan manusia, domain afektif terdiri dari lima kategori, yaitu % a. $enerimaan )spek ini mengacu pada kesediaan dan menaruh perhatian terhadap nilai tertentu, seperti kesediaan menerima norma#norma disiplin yang berlaku disekolah. b. $emberian respons )spek ini mengacu pada kecenderungan memperlihatkan reaksi terhadap norma tertentu, menunjukkan kesediaan dan kerelaan untuk merespons, serta merasakan, kepuasaan dan merespons, seperti misalnya mulai berbuat sesuai dengan tata tertib disiplin yang telah diterimanya. c. $enghargaan )spek ini mengacu pada kecenderungan menerima suatu norma tertentu, menghargai suatu norma, serta mengikat diri pada suatu norma. d. $engorganisasian )spek ini mengacu pada proses membentuk konsep tentang suatu nilai serta menyusun suatu sistem nilai#nilai dalam dirinya. e. /arakterisasi )spek ini mengacu pada proses mewujudkan nilai#nilai dalam pribadi sehingga merupakan watak, dimana norma itu tercermin dalam pribadinya (.brahim, 2 ! ).

2.2.

Praktek Klinik Kebidanan (PKK) 1 0ugas dan fungsi bidan adalah memberikan pelayanan kesehatan yang

mempunyai tanggung jawab dan mempertanggungjawabkan praktiknya. "alam melaksanakan praktik, bidan dihadapkan pada pertanyaan apa dan bagaimana bidan bekerja. /ompetensi inti yang dimaksud adalah penguasaan pengetahuan dasar, sikap dan keterampilan lapangan oleh seorang bidan dalam melaksanakan praktik kebidanan secara aman dan bertanggung jawab sebaai pelayanan kebidanan (6itriani, 2 !!). 2.2.1. Pelaksanaan proses pe belajaran di laboratori! $roses pembelajaran sebetulnya dibagi menjadi dalam dua kelompok. /elompok pertama adalah laboratorium kelas dimana mahasiswa melakukan proses pembelajaran yang berlangsung di institusi dengan menggunakan alat peraga. +edangkan kelompok kedua adalah laboratorium klinik dimana proses pembelajaran dilaksanakan di lahan praktek. "isini mahasiswa menjalani praktik di bawah bimbingan dosen pengasuh mata kuliah. "engan demikian mahasiswa mampu melaksanakan praktikum pada kondisi yang sebenarnya (2ahmayani, 2 3).

2.2.2. Pelaksanaan proses pe belajaran dila"an praktek $elaksanaan proses pembelajaran di lahan praktik mata kuliah praktik klinik kebidanan ! memberikan pengalaman nyata kepada peserta didik yang diarahkan kepada pencapaian keterampilan dalam mengkaji kondisi dan sarana pelayanan kesehatan.

"iaharapkan dengan adanya praktik klinik dalam praktik mahasiswa yang telah melewati masa proses pembelajaran di kelas dan laboratorium dapat menguasai kompetensi yang diharapkan, meningkatkan mutu pendidikan dan akan menambah nilai tersendiri bagi institusi pendidikan di mata masyarakat (2ahmayani, 2 3).

2.2.#. Pe belajaran praktek klinik kebidanan (PKK) 1 $ada pembelajaran $raktek /linik /ebidanan ($//) ! memberikan kemampuan untuk melaksanakan keterampilan dasar praktek kebidanan terhadap ibu, bayi, anak, balita dengan pokok#pokok bahasan meliputi % a. $rinsip kebutuhan dasar manusia /ebutuhan dasar manusia merupakan unsur#unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam menjaga keseimbangan baik secara fisiologis maupun psikologis. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kehidupan dan kesehatan. )braham &aslow mengemukakan 0eori Hierarki kebutuhan yang menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan psikologis, kebutuhan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan rasa cinta, memiliki dan dimiliki, kebutuhan harga diri, serta kebutuhan aktualisasi diri. b. $rinsip pencegahan "imasa lalu, fokus utama penanganan masalah infeksi dalam pelayanan kesehatan adalah mencegah infeksi. .nfeksi serius pasca bedah masih merupakan masalah dibeberapa 7egara. +aat ini, perahtian utama ditujukan untuk mengurangi resiko perpindahan penyakit, tidak hanya terhadap pasien, tetapi juga kepada

!!

pemberi pelayanan kesehatan dan karyawan, termasuk pekerja, yaitu orang yang bertugas membersihkan dan merawat ruang bedah. 'eberapa tindakan pencegahan infeksi yang dapat dilakukan ialah % !. )septik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. .stilah ini dipakai untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme kedalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi. 2. )ntiseptik, yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya. 4. "ekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh petugas kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian dilakukan. 8. $encucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh atau setiap benda asing seperti debu dan kotoran. *. "esinfeksi, yaitu tindakan pada benda mati dengan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme penyebab penyakit. "esinfeksi tingkat tinggi dilakukan dengan merebus atau dengan menggunakan larutan kimia. 0indakan ini dapat menghilangkan mikroorganisme, kecuali beberapa bakteri endospora. ,. +terilisasi, yaitu tindakan untuk menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur, parasit dan virus) termasuk bakteri endospora.

!2

c.

$emeriksaan fisik $emeriksaan fisik merupakan salah satu cara untuk mengetahui gejala atau

masalah kesehatan yang dialami pasien. $emeriksaan fisik bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi, menyangkal data yang diperoleh dari riwayat pasien, mengidentifikasi masalah pasien, menilai perubahan status pasien, dan mengevaluasi pelaksanaan dan tindakan yang telah diberikan. "alam melakukan pemeriksaan fisik terdapat teknik dasar yang perlu dipahami, diantaranya % !. .nspeksi .nspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. 9ahaya yang adekuat diperlukan agar pemeriksa dapat membedakan warna, bentuk dan kebersihan tubuh klien. 6ocus inspeksi pada setiap bagian tubuh meliputi % ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris dan perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya. 9ontoh % mata kuning (ikhterus), terdapat strauma di leher, kulit kebiruan (sianosis) dan lain#lain, 2. $alpasi $alpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indera peraba. 0angan dan jari#jari adalah instrument yang sensitive digunakan untuk mengumpulkan data, misalnya tentang % temperature, turgor, bentuk, kelembaban, vibrasi dan ukuran.

!4

:angkah#langkah yang perlu diperhatikan selama palpasi % !. 2. 4. 8. 9iptakan lingkungan yang nyaman dan santai. 0angan pemeriksa harus dalam keadaan hangat dan kering. /uku jari pemeriksa harus dipotong pendek, +emua bagian yang nyeri dipalpasi paling akhir. &isalnya % adanya tumor, oedema. /repitasi (patah tulang) dan lainnya. 4. $erkusi $erkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian permukaan tubuh terutama untu membandingkan dengan bagian tubuh lainnya (kiri kanan) dengan tujuan menghasilkan suara. $erkusi bertujuan untuk mnegidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konsistensi jaringan. $emeriksa menggunakan kedua tangannya sebagai alat untuk dijumpai menghasilkan suara. )dapun suara#suara yang dijumpai pada perkusi adalah % !. +onor % suara perkusi jaringan yang normal. 2. 2edup % suara perkusi jaringan yang lebih padat, misalnya di daerah paru# paru pada pneumonia. 4. $ekak % suara perkusi jaringan yang padat seperti pada perkusi daerah jantung, perkusi daerah hepar. 8. Hipersonor(timpani % suara perkusi pada daerah yang lebih berongga kosong, misalnya daerah caverna paru, pada klien asma kronik. *. )uskultasi )uskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. 'iasanya menggunakan alat

!8

yang disebut dengan stetoskop. Hal#hal yang didengarkan adalah % bunyi jantung, suara nafas dan bising usus. +uara tidak normal yang dapat di auskultasikan pada nafas adalah % !. 2ales % suara yang dihasilkan dari eksudat lengket saat saluran#saluran halus pernafasan mengembang pada inspirasi (rales halus, sedang dan kasar). &isalnya pada klien pneumonia dan 0'9. 2. 2onchi % nada rendah dan sangat kasar terdengar baik saat inspirasi maupun saat ekspirasi. 9irri khas ronchi adalah akan hilang bila klien batuk. &isalnya pada edema paru. 4. ;hee<ing % bunyi yang terdengar =ngiii..k>. bisa dijumpai pada fase inspirasi maupun ekspirasi. &isalnya pada bronchitis akut dn asma. 8. $leura friction rub % bunyi yang terdengar =kering> seperti suara gosokan amplas pada kayu. &isalnya pada klien dengan peradangan pleura (:asari, 2 !2). d. $emeriksaan laboratorium dan diagnostic $emeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan darah, urine, feses dan sputum. +edangkan pemeriksaan ultrasonografi (-+?), rontgen, pap smear, dan mammografi. e. $rosedur pemberian obat @bat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang sebagai perawatan, pengobatan atau bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang terjadi didalam tubuh. "alam pelaksanaan, tenaga medis

!*

memiliki tanggung jawab dalam keamanan obat dan pemberian secara langsung ke pasien. Hal ini semata#mata untuk memenuhi kebutuhan pasien. +ebelum memberikan obat kepada pasien, ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan untu menjamin keamanan dalam pemberian obat, diantaranya% !. 0epat obat +ebelum mempersiapkan obat ketempatnya petugas medis harus memerhatikan kebenaran obat sebanyak tiga kali, yakni % ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan dan saat mengembalikan obat ketempat dan penyimpanan. 2. 0epat dosis -ntuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka penentuan dosis harus diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok halus, alat untuk membelah tablet dan lain#lain. "engan demikian, perhitungan dosis benar untuk diberikan kepasien. 4. @bat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan. Hal ini dilakukan dengan mengidentifikasi identitas kebenaran obat, yaitu mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program pengobatan pada pasien. 8. 0epat jalur pemberian /esalahan rute pemberian dapat menimbulkan efek sistematik yang fatal pada pasien. -ntuk itu, cara pemberiannya adalah dengan melihat cara

!,

pemberian(jalur obat pada label yang ada sebelum memberikannya kepada pasien. *. 0epat waktu $emberian waktu harus benar#benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan, karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat. f. $erawatan bedah kebidanan $erioperasi merupakan tahapan dalam proses pembedahan yang dimulai prabedah (preoperasi), bedah (intraoperasi) dan pasca bedah (postoperasi). $rabedah merupakan masa sebelum dilakukannya tindakan pembedahan, dimulai sejak persiapan pembedahan dan berakhir sampai pasien dimeja bedah. .ntra bedah merupakan masa pembedahan yang dimulai sejak ditransfer ke meja bedah dan berakhir saat pasien dibawa keruang pemulihan. $asaca bedah merupakan masa setelah dilakukannya pembedahan yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya. g. )suhan pada klien yang mengalami kehilangan dan kematian /ehilangan adalah suatu situasi actual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terjadi perubahan dalam hidup atau berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian ataupun keseluruhan. 2asa kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama kehidupannya. +ejak lahir, individu sudah mengalami kehilangan dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun dalam bentuk yang berbeda. +etiap individu akan beraksi terhadap kehilangan. 2espon terakhir terhadap

!1

kehilangan sangat dipengaruhi oleh respons individu terhadap kehilangan sebelumnya (Hidayat, 2 3).

2.#. $%al!asi 2.#.1. Pen&ertian $%al!asi Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi (+hadily, 2 &enurut Aunanda (2 ).

5) evaluasi adalah kegiatan terencana untuk

mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur memperoleh kesimpulan. "ari defenisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, selanjutnya menyajikan informasi dalam rangkan pengambilan keputusan terhadap implementasi dan efektifitas suatu program. $endapat lain mengenai evaluasi disampaikan )rikunto (2 3) bahwa

evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam mengambil sebuah keputusan. 6ungsi utama evaluasi dalam hal ini adalah menyediakan informasi#informasi yang berguna bagi pihak decision maker untuk menentukan kebijakan yang akan diambil berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan. "ari pengertian#pengertian tentang evaluasi yang telah dikemukakan beberapa ahli di atas, dapat ditarik benang merah tentang evaluasi yakni evaluasi

!3

merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program. /eberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai oleh program tersebut. /arenanya dalam ada dua konsep yang terdapat didalamnya yaitu efektifitas dan efisiensi. =Efektifitas merupakan perbandingan anatara output dan inputnya sedangkan efisiendi adalah taraf pendayagunaan input untuk menghasilkan output lewat suatu proses (+udharsono, 2 3).

Badi evaluasi bukan merupakan hal baru dalam kehidupan manusia sebab hal tersebut senantiasa mengiringi kehidupan seseorang. +eorang manusia yang telah mengerjakan suatu hal, pasti akan menilai apakah yang dilakukannya tersebut telah sesuai dengan keinginannya semula. 2.#.2. T!j!an dan '!n&si $%al!asi +etiap kegiatan yang dilaksanakan pasti mempunyai tujuan, demikian juga dengan evaluasi. )da dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 0ujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing#masing komponen ()rikunto, 2 0ujuan dan atau fungsi evaluasi menurut 9rawford (2 2).

), adalah %

!. -ntuk mengetahui apakah tujuan#tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan. 2. -ntuk memberikan objektivitas pengamatan terhadap prilaku hasil. 4. -ntuk mengetahui kemampuan dan menentukan kelayakan. 8. -ntuk memberikan umpan balik bagi kegiatan yang dilakukan.

!5

$ada dasarnya tujuan akhir evaluasi adalah untuk memberikan bahan# bahan pertimbangan untuk menentukan(membuat kebijakan tertentu, yang diawali dengan suatu proses pengumpulan data yang sistematis. 2.#.#. Teknik $%al!asi -ntuk membuat sebuah keputusan yang merupakan tujuan akhir dari proses evaluasi diperlukan data yang akurat. -ntuk memperoleh data yang akurat diperlukan teknik dan instrumen yang valid dan reliabel. +ecara garis besar evaluasi dapat dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan teknik nontes (alternative test). Hisyam Caini (2 3), mengelompokkan tes sebagai berikut%

a. &enurut bentuknyaD secara umum terdapat dua bentuk tes, yaitu tes objektif dan tes subjektif. 0es objektif adalah bentuk tes yang diskor secara objektif. "isebut objektif karena kebenaran jawaban tes tidak berdasarkan pada penilaian (judgement) dari korektor tes. 0es bentuk ini menyediakan beberapa option untuk dipilih peserta tes, yang setiap butir hanya memiliki satu jawaban benar. 0es subjektif adalah tes yang diskor dengan memasukkan penilaian (judgement) dari korektor tes. Benis tes ini antara lain% tes esai, lisan. b. &enurut ragamnyaD tes esai dapat diklasifikasi menjadi tes esai terbatas (restricted essay), dan tes esai bebas (eEtended essay). 'utir tes objektif menurut ragamnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu% tes benar#salah (true# false), tes menjodohkan (matching), dan tes pilihan ganda (multiple choice). 0eknik nontes dalam evaluasi banyak macamnya, beberapa di antaranya adalah% angket (Fuestionaire), wawancara (interview), pengamatan

(observation), skala bertingkat (rating scale), sosiometri, paper, portofolio, kehadiran (presence), penyajian (presentation), partisipasi (participation), riwayat hidup, dan sebagainya.

2.(.

Konsep $%al!asi Hasil Belajar Kinerja Klinik

2.(.1. Pen&ertian Evaluasi klinik pada dasarnya adalah kegiatan evaluasi hasil pendidikan yang dilaksanakan di klinik atau di tempat pengalaman belajar klinik mahasiswa. Evaluasi adalah proses stimulasi untuk menentukan keberhasilan. Evaluasi hasil pendidikan adalah proses sistematis untuk mencapai tingkay pencapaian tujuan pendidikan yang terdiri atas kegiatan mengukur dan menilai. &engukur adalah kegiatan mengamati penampilan peserta didik berdasarkan indikator yang telah ditetapkan dan menggunakan alat dan metode pengukuran tertentu. &enilai adalah membandingkan hasil pengukuran penampilan peserta didik dengan criteria keberhasilan yang ditetapkan. 2.(.2. Prinsip )asar $%al!asi Belajar )da beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatika dalam menyusun tes hasil belajar agar tes tersebut benar#benar dapat mengukur tujuan belajar, atau mengukur kemampuan, dan atau keterampilan peserta didik yang diharapkan setelah peserta didik menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu. !. 0es tersebut hendaknya dapat mengukur dengan jelas hasil belajar yang telah ditetapkan sesuai dengan tujuan instruksional. +ebelumnya telah disinggung bahwa tujuan merupakan landasan dan sekaligus sebagai

2!

penentu criteria penilaiannya. Bika tujuan tidak jelas, maka penilaian terhadap hasil belajar pun tidak akan terarah sehingga hasil penilaian tidak mencerminkan isi pengetahuan atau keterampilan peserta didik yang sebenarnya. "engan kata lain, hasil penilaian menjadi tidak valid, yaitu tidak mengukur apa yang sebenarnya harus diukur. -ntuk dapat menyusun tes yang baik, setiap pengajar harus dapat merumuskan tujuan dengan jelas sehingga mempermudah tujuan dengan jelas dan penyusunan soal yang relevan. 2. &engukur sampel yang reprensetatif dari hasil belajar dan bahan pelajaran yang telah diajarkan. /ita telah mengetahui bahwa bahan pelajaran yang telah diajarkan dalam kurun waktu tertentu baik dalam satu jam pertemuan ataupun beberapa lama tidak mungkin dapat diukur atau dinilai keseluruhannya. "engan kata lain, hasil belajar yang diperoleh peserta hanya dapat diambil beberapa sampel dari hasil belajar yang dianggap penting dan dapat mewakili seluruh kinerja yang telah diperoleh selama peserta didik mengikuti seluruh mata ajaran. "engan demikian tes yang disusun harus mencakup soal#soal yang dianggap dapat mewakili seluruh kinerja hasil belajar peserta didik, sesuai dengan tujuan instruksional yang dapat dirumuskan. 4. &encakup bermacam#macam bentuk soal yang benar#benar coco untuk mengukur hasil belajar yang diinginkan dengan tujuan. -ntuk mengukur bermacam#macam kinerja hasil belajar yang sesuai dengan hasil belajar yang sesuai dengan hasil pengajaran yang diharapkan, diperlukan

22

kecakapan menyusun berbagai bentuk soal dan alat evaluasi. -ntuk mengukur hasil belajar yang berupa keterampilan, tidak tepat bila menggunakan bentuk esai. 8. "isusun sesuai dengan kegunaannyauntuk memperoleh hasil yang diinginkan. &asing#masing jenis tes memiliki karakteristik tertentu seperti tingkat kesukaran, daya pembeda, bobot, maupun cara pengolahnnya. $eyelenggaraan tes harus disesuaikan dengan tujuan dan fungsinya sebagai alat evaluasi. *. "ibuat seandal mungkin sehingga mudah diinterpretasikan dengan baik. +uatu alat evaluasi dikatakan andal jika alat tersebut dapat menghasilkan gambaran (hasil pengukuran) yang benar#benar dapat dipercaya. +uatu ttest dapat dikatakan andal jika tes itu diujikan berulang#ulang terhadap objek yang sama hasilnya akan tetap atau relatif sama. ,. "igunakan untuk memperbaiki cara belajar peserta didik dan cara mengajar pengajar. Evaluasi merupakan proses yang berlangsung terus#menerus selama kegiatan belajar#mengajar, terdiri atas evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. a. Evaluasi formatif &engenali kekurangan peserta didik untuk bahan dan dasar pemberian bimbingan. "ilakukan sepanjang proses belajar.

24

b. Evaluasi sumatif &enentukan derajat keberhasilan (nilai) peserta didik. "ilakukan pada akhir unit peserta belajar atau akhir proses belajar. 2.(.#. *iri+,iri e%al!asi -an& baik +uatu tes dikatakan baik sebagai suatu alat pengukut jika memenuhi cirri valid dapat dipercaya (reliable), objektif, praktis dan ekonomis.

2...

Psiko otorik (ketera pilan)

2...1. Pen&ertian Pen&!k!ran /ana" Psiko otor .stilah Psychomotor, psikomotor terkait dengan kata motor, sensory# motor, atau perceptual- motor. 2anah psikomotorerat kaitannya dengan kerja otot yang menjadi penggerak tubuh dan bagian#bagiannya, mulai dari gerak yang sederhana seperti gerakan#gerakan dalam shalat sampai dengan gerakan#gerakan yang kompleks seperti gerakan#gerakan dalam praktik manasik ibadah haji. /eterampilan lebih terkait dengan psikomotor. $engukuran ranah psikomotor dilakukan terhadap hasil#hasil belajar yang berupa penampilan. 7amun biasanya pengukuran ranah ini disatukan atau dimulai dengan pengukuran ranah kognitif sekaligus. &isalnya penampilannya dalam menggunakan termometer diukur mulai dari pengetahuan mereka mengenai alat tersebut, pemahaman tentang alat dan penggunaannya (aplikasi), kemudian baru cara menggunakannya dalam bentuk keterampilan. -ntuk pengukuran yang terakhir ini harus diperinci antara lain % cara memegang, cara

melatakkan(menyipkan kedalam ketiak atau mulut, cara membaca angka, cara 28

mengembalikan ke tempatnya dan sebagainya. .ni semua tergantung dari kehendak kita, asal tujuan pengukuran dapat tercapai. .nstrumen yang digunakan mengukur keterampilan biasanya berupa matriks. /e bawah menyatakan perperincian aspek (bagian keterampilan) yang akan diukur, kekanan menunjukkan skor yang dapat dicapai. 2...2. *iri+,iri Pen&!k!ran /ana" Psiko otor 2anah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melaluli keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. 2anah psikomotor adalah ranah yang berhubungan aktivitas fisik, misalnyaD menulis, memukul, melompat dan lain sebagainya. $enilaian psikomotorik dapat dilakukan dengan menggunakan observasi atau pengamatan. @bservasi sebagai alat penilaian banyak di gunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. "engan kata lain, observasi dapat mengtukur atau menilai hasil dan proses belajar atau psikomotorik. &isalnya tingkah laku peserta didik ketika praktik, kegiatan diskusi peserta didik, partisipasi peserta didik dalam simulasi. @bservasi di lakukan pada saat proses kegiatan itu berlangsung. pengamat terlebih dahulu harus menetapkan kisi#kisi tingkah laku apa yang hendak di observasinya, lalu di buat pedoman agar memudahkan dalam pengisian observasi. $engisian hasil observasi dalam pedoman yang di buat. +ebenarnya bisa diisi secara bebas dalam bentuk uraian mengenai tingkah laku yang tampak untuk

2*

observasi, bisa pula dalam bentuk member tanda cek pada kolom jawaban hasil observasi. 0es untuk mengukur ranah psikomotorik adalah tes untuk mengukur penampilan atau kinerja (performance) yang telah di kuasai oleh peserta didik. 0es tersebut dapat berupa tes paper and pencil, tes identifikasi, tes simulasi, dan tes untuk kerja. !) 0es simulasi /egiatan psikomotorik yang di lakukan melalui tes ini, jika tidak ada alat yang sesungguhnya yang dapat di pakai untuk memperagakan penampilan peserta didik, sehingga peserta didik dapat di nilai tentang penguasaan keterampilan dengan bantuan peralatan tiruan atau berperaga seolah#olah menggunakan suatu alat yang sebenarnya. 2) 0es untuk kerja (work sample) /egiatan psikomotorik yang dilakukan melalui tes ini, dilakukan dengan sesungguhnya dan tujuannya untuk mengetahui apakh peserta didik sudah menguasai(terampil menggunakan alat tersebut. &isalnya dalam melakukan praktik pengaturan lalu lintas di lapangan yang sebenarnya. 0es simulasi dan tes untuk kerja, semuanya dapat diperoleh dengan observasi langsung ketika peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. :embar observasi dapat menggunakan daftar cek (chek-list) ataupun skala penilaian (rating scale). $sikomotorik yang di ukur dapat menggunakan alat ukur berupa skala penilaian terentang dari sangat baik, baik, kerang, dan tidak baik.

2,

"engan kata lain, kegiatan belajar yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah praktik di aula(lapangan dan praktikum di laboratorium. "alam kegiatan#kegiatan praktik itu juga ada ranah kognitif dan afektifnya, namun hanya sedikit bila di bandingkan dengan ranah psikomotor. $engukuran hasil belajar ranah psikomotor menggunakan tes untuk kerja atau lembar tugas. 9ontohnya kemampuan psikomotor yang di bina dalam belajar matematika misalnya berkaitan dengan kemampuan mengukur (dengan satuan tertentu, baik satuan baku maupun tidak baku), menggambar bentuk#bentuk geometri (bangun datar, bangun ruang, garis, sudut, dll) ata tanpa alat. 9ontoh lainnya, siswa di bina kompetensinya menyangkut kemampuan melukis jaring#jaring kubus secara psikomotor dapat dilihat dari gerak tangan siswa dalam menggunakan peralatan (jangka dan penggaris) saat melukis. secara teknis penilaian ranah psikomotor dapat di lakukan dengan pengamatan (perlu lembar pengamatan) dan tes perbuatan.

2.0.

H!b!n&an Hasil Belajar Ketera pilan )asar Klinik (K)K) den&an

$%al!asi Praktik Kerja 1a"asis2a Se ester 2 Akbid Hel%etia 1edan di /SU. Hel%etia 1edan Ta"!n 231# /emampuan mahasiswa untuk mencapai suatu hasil belajar teori dengan praktik adalah dengan menyesuaikan teori yang telah dipelajari dengan praktik yang ada di lapangan yaitu dengan cara berlatih dan melakukan praktik secara langsung. 'erlatih itu adalah bagian dari praktik yang merupakan prosedur pembelajaran. +ehingga sering pula dikatakan bahwa berlatih dalam praktik itu

21

dikategorikan menjadi satu strategi karena dilakukan secara bersamaan, dalam melakukan praktik diperlukan keterampilan kerja yang baik dan dari hasil belajar yang ada pada mahasiswa perlu diketahui bagaimana hasil belajarnya dengan keterampilan kerjanya di lapangan. +ehingga diharapkan agar pengetahuan atau keterampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan (&aulandari, 2 !!).

23

Anda mungkin juga menyukai