Anda di halaman 1dari 3

3. Etiologi dan Faktor Resiko Osteoarthritis a.

Etiologi Etiologi dari osteoarthritis sejauh ini belum bisa dipastikan secara mutlak melalui penelitian. Namun, berdasarkan klasifikasi menurut penyebabnya dapat diketahui bahwa kelainan metabolit, injuri, kelainan endokrin, reumatologik dan kongenital dapat menyebabkan osteoarthritis. b. Faktor Resiko Faktor resiko yang dapat menimbulkan osteoarthritis antara lain: Faktor Resiko Systemic Factor resiko sistemik yang dapat meningkatkan resiko OA antara lain: Usia Usia merupakan salah satu factor resiko terpenting dalam meningkatkan resiko osteoarthritis pada semua sendi. Peningkatan prevalensi dan insiden osteoarthritis dimungkinkan terjadi akibat akumulasi dari berbagai factor resiko lain yang dialami oleh individu selama hidup. Hal tersebut kemudian dapat menyebabkan adanya perubahan biologis yang berhubungan dengan proses degeratif. Proses ini kemudian mengakibatkan terjadinya penipisan kartilago, kelemahan otot, kekurangan prorioception dan kerusakan oksidatif. Gender dan Hormonal Osteoarthritis lebih sering terjadi pada wanita lanjut usia dibandingkan dengan pria lanjut usia. Peningkatan prevalensi osteoarthritis pada wanita disebabkan adanya proses menopause yang dialami oleh wanita. Proses menopause yang terjadi menyebabkan penurunan kadar estrogen dalam tubuh sehingga fungsi osteoclast mengalami akselerasi. Peningkatan fungsi osteoclast mengakibatkan proses resorbsi tulang mengalami peningkatan pula. Hal ini berakibat pada degradasi tulang sehingga berakibat pula pada peningkatan resiko osteoarthritis. Namun hal ini dapat diatasi melalui pemberian terapi estrogen pada lansia wanita. Ras / etnis Resiko Osteoarthritis dapat terjadi akibat adanya perbedaan ras ataupun etnis. Berdasarkan studi yang ada dapat disimpulkan bahwa osteoarthritis lebih banyak terjadi pada ras African-American dan kulit putih dibandingkan dengan ras kaukasian dan etnis China. Genetik

Berdasarkan data yang ada, osteoarthritis merupakan salah satu salah satu penyakit yang dapat diwariskan tetapi memiliki lokasi sendi yang berbeda dari sebelumnya. Pada sebuah keluarga ataupun saudara kembar terjadi pewarisan sifat sekitar 50-65%. Pewarisan ini lebih banyak terjadi pada tangan dan pinggul dibandingkan dengan OA pada pada kaki.

Pewarisan ini terkait dengan adanya allel C dari rs3815148 pada kromosom 7q22 yang mampu meningkatkan resiko osteoarthritis pada lutut dan tangan. Congenital dan Kondisi Pertumbuhan Congenital atau kelainan pertumbuhan berhubungan dengan kejadian osteoarthritis pinggul. Pertumbuhan yang tidak normal dapat ditunjukkan melalui adanya deformitas yang tidaqk lazim pada daerah persendian dan dysplasia. Kelainan pertumbuhan seperti itu dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoarthritis. Diet Diet atau pola makan juga dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoarthritis. Pola diet yang tidak seimbang, kekurangan vitamin D, vitamin C, Vitamin K dan defisiensi selenium dapat meningkatkan kerapuhan tulang dan ketidakteraturan pembentukan tulang sehingga tulang antar sendi dapat mengalami peradangan. Factor Resiko Lokal Factor resiko local antara lain: Obesitas Obesitas berhubungan dengan peningklatan resiko terjadinya osteoarthritis. Hal ini dapat terjadi akibat adanya penekanan sendi kaki akibat beban tubuh yang berlebihan sehingga kaki tidak mampu menyagga tubuh dengan baik. Kaki tersebut lama kelamaan akan menjadi rapuh dan mengalami penurunan aktivitas. Kerapuhan tulang dan peningkatan kerja sendi dapat mengakibatkan radang sehingga osteoarthritis terjadi. Injuri / surgery Berbagai data menunjukkan bahwa adanya injuri dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoarthritis. Hal ini dapat terjadi akibat adanya kerusakan struktur persendian khususnya adanya patah tulang pada trans-articular dan beberapa injuri lain yang berhubungan dengan adanya injuri ligament serta kerusakan meniscal. Pekerjaan Pekerjaan yang berhubungan dengan pergerakan sendi dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoarthritis. Pada bebrapa studi menunjukkan bahwa petani beresiko tinggi

terhadap insidensi osteoarthritis pinggul, sementara pada pekerja di pabrik kapas terjadi peningkatan prevalensi dari heberdens nodes yang menunjukkan adanya osteoarthritis tangan. Sedangkan osteoarthritis lutut dapat beresiko pada pria dengan pekerjaan yang membutuhkan duduk atau jongkok dalam waktu lama serta pembawa beban berat dalam waktu yang cukup lama. Aktivitas Fisik / Olahraga Beberapa studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik yang berlebihan dapat meningkatkan resiko terjadinya osteoarthritis. Hal ini dapat terjadi pada atlet yang melakukan aktivitas sendi yang berlebihan dalam waktu yang lama. Kelemahan Kelemahan tubuh individu dapat terjadi akibat adanya penyakit lain yang merangsang terjadinya penurunan densitas tulang dan sendi pada lutut, tangan ataupun pinggul sehingga lokasi tersebut rentan mengalami peningkatan resiko osteoarthritis. Faktor Mekanis Factor mekanis yang ada ditunjukkan dengan adanya hubungan antara kekuatan otot dengan osteoarthritis terutama pada daerah persendian. Bebrapa studi menunjukkan bahwa aktivitas otot yang kuat dapat mengurangi kesejajaran tulang pada persensian sehingga dapat terjadi pergeseran tulang yang dapat menimbulkan resiko tinggi terjadinya osteoarthritis. Dapus: Zhang, Y. & Jordan J.M. 2010. Epidemiology of Osteoarthritis.

http://ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2920533/. Diakses tanggal 17 Desember 2012. Pukul 12.45 WIB. Michael, JWP dkk. 2010. The Epidemiology, Etiology, Diagnosis, and Treatment of Osteoarthritis of the Knee.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2841860/. Diakses pada tanggal 17 Desember 2012. Pukul 13.01 WIB. YULIYANTI 115070207111020

Anda mungkin juga menyukai