Anda di halaman 1dari 3

Home Sensor / Transducer Sensor Putaran Dari Opto Coupler Model U

Sensor Putaran Dari Opto Coupler Model U


Sensor Putaran Dari Opto Coupler Model U | 9 out of 10 based on 100 ratings | 1 user reviews Reviewed by Tim Belajar Elektronika | Sunday, October 14th, 2012 | Rating: 4.9 | Sensor / Transducer Sensor putaran ini berfungsi untuk membaca banyaknya putaran suatu roda cacah dalam periode tertentu. Rangkaian sensor putaran dibuat dengan optocoupler dengan celah ditengah (bentuk U) yang pada celah tersebut diletakan roda cacah. Sensor putaran pada artikel ini dulu saya gunakan untuk menghitung putaran roda mobil melalui kabel argometer meter. Sensor Putaran Dari Opto Coupler Model U ini berfungsi untuk menghitung jarak yang ditempuh (putaran roda) menggunakan roda cacah (piringan berlubang). Sensor putaran dengan opto coupler ini menghasilkan pulsa dari putaran roda cacah yang berputar, pulsa ini yang akan digunakan sebagai masukan pada mikrokontroler AT89C51 untuk dihitung berapa pulsa yang diterima pada satuan waktu tertentu. Sensor putaran dengan opto coupler ini disusun menggunakan opto copler jenis U dengan tipe SG-23FI yang diberikan bias tegangan 5 Vdc melalui resistor. Opto copler SG-23FI yang digunakan pada sensor putaran ini pada dasarnya terdiri dari sebuah dioda led infra merah sebagai transmitter cahaya infra merah dan sebuah photo transistor sebagai receiver cahaya infra merah.

Gambar Rangkaian Sensor Putaran Dari Opto Coupler Model U

Pulsa yang terkirim pada mikrokontroler AT89C51 tergantung dari opto coupler, jika opto coupler terhalang oleh roda cacah maka data berupa logika tinggi (1) akan dikirimkan ke T0 pin 14 (P3.4) pada mikrokontroler AT89C51 dan sebaliknya. Sensor putaran dengan optocoupler ini berdasarkan bekerja berdasarkan prinsip kerja rangkaian optocoupler, bila sensor (photo transistor) terhalang oleh sesuatu dan tidak mendapatkan pancaran sinar infra merah dari dioda led maka otuput dari optocoupler tersebut akan berlogika 1 (TINGGI) atau menghasilkan tegangan 5 volt dan jika sensor pada posisi normal atau cahaya infra merah

dari dioda led ke photo transistor tidak terhalan maka optocoupler terbut akan memberikan logika 0 (RENDAH) atau memberikan tegangan 0 volt pada pin outputnya.

Sensor putaran atau kecepatan dapat dibuat dengan sebuat optocoupler tipe U dan sebuah roda cacah. Sensor putaran atau kecepatan ini dapat digunakan untuk membaca putaran suatu object yang berputar seperti roda kendaraan, putaran motor listrik dan lain nya. Sensor putaran atau kecepatan ini dibuat dengan optocoupler tipe U yang ditengahnya diletakan sebuah roda cacah. Optocoupler merupakan komponen optoisolator yang memiliki karakteristik penerima (photo transistor) akan mengalami perubahan logika bila terjadi perubahan intensitas cahaya yang dipancarkan oleh pemancar (LED infra merah) untuk penerima. Kecerahan led berbanding lurus dengan arus diodanya. Karena arus kolektor sebanding dengan tingkat kecerahan dari led maka dapat dikatakan bahwa arus dioda mengendalikan arus kolektor seperti transistor pada umumnya. Biasanya arus yang diperbolehkan mengalir pada infra merah adalah berkisar pada 15 hingga 25 miliamper. Foto transistor merupakan jenis transistor yang peka terhadap cahaya infra merah. Blok Sensor Optocoupler Blok Sensor Optocoupler,Sensor Putaran Dan Kecepatan,sensor putaran,sensor kecepatan,teori sensor kecepatan,teori sensor kecepatan,membuat sensor putaran,membuat sensor kecepatan,definisi sensor putaran,definisi sensor kecepatan,rangkaian sensor putaran,rangkaian sensor kecepatan,menggunakan sensor putaran,menggunakan sensor kecepatan,kontruksi sensor putaran,konstruksi sensor kecepatan,rotary encoder,shaft encoder,ring encoder,rinc counter Roda cacah yang diletakan ditengah optoc

Roda cacah yang diletakan ditengah optocoupler tersebut berfungsi untuk mempengaruhi intensitas cahaya yang diberikan oleh LED pada optocoupler ke photo transistor yang akan memberikan perubahan level logika sesuai dengan putaran roda cacah. Kecepatan perubahan logika photo transistor akan sebanding dengan kecepatan putaran roda cacah. Konstruksi sensor putaran dapat dilihat pada gambar berikut. Konstruksi Sensor Putaran

Konstruksi Sensor Putaran Konstruksi Sensor Putaran,struktur sensor putaran,struktur sensor kecepatan,konstruksi rotary encoder,merakit sensor putaran,membuat sensor kecepatan,cara menggunakan sensor putaran,aplikasi sensor putaran,fungsi sensor kecepatan,contoh sensor putaran Rotary encoder, atau disebut juga Shaft encoder, merupakan perangkat elektromekanikal yang digunakan untuk mengkonversi posisi anguler (sudut) dari shaft (lubang) atau roda ke dalam kode digital, menjadikannya semacam tranduser. Perangkat ini biasanya digunakan dalam bidang robotika, perangkat masukan komputer (seperti optomekanikal mouse dan trackball), serta digunakan dalam kendali putaran radar, dll. Terdapat dua tipe utama rotary encoder, yaitu tipe absolut dan tipe relatif. Rotary encoder, atau disebut juga Shaft encoder, merupakan perangkat elektromekanikal yang digunakan untuk mengkonversi posisi anguler (sudut) dari shaft (lubang) atau roda ke dalam kode digital, menjadikannya semacam tranduser. Perangkat ini biasanya digunakan dalam bidang robotika, perangkat masukan komputer (seperti optomekanikal mouse dan trackball), serta digunakan dalam kendali putaran radar, dll. Terdapat dua tipe utama rotary encoder, yaitu tipe absolut dan tipe relatif. Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/membuat-sensorputaran-kecepatan/ Copyright Elektronika Dasar

Anda mungkin juga menyukai