Anda di halaman 1dari 10

Minanti A. A.

Putra Nur Ramadhan

(120910101028) (120910201008)

Frandias Satya Dwita


Agung Reza Haris Rochman hakim Zulfikar Septian Viko Ferdiansyah Diajeng Woro Kinasih Anikmatul Karimah Arogan Dirgantara Siti Zulaika Mubarok

(120910201011)
(120910201013) (120910201026) (120910201028) (120910201046) (120910201047) (120910201049) (120910201056) (120910201073)

Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi yang diartikan sebagai usaha dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan. Geostrategi memberi arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman, dan sejahtera.

Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana

tercantum dalam mukadimah UUD 1945, melalui proses


pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional.

Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa, yang berisi keuletan dan ketangguhan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan, baik yang datang dari luar maupun dalam negeri, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mengejar tujuan nasional Indonesia.

1. Bersifat daya tangkal Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segal bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa dan negara Indonesian. 2. Bersifat pembangunan atau developmental Yaitu potensi kekuatan bangsa dan ideologi, politik, ekonomi,

sosial budaya, dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan


rakyat.

Ditinjau dari geostrategi Indonesia yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan, kebijakan impor kedelai hanya akan menghambat proses pembangunan terutama di sektor ketahanan pangan. Badan Pusat Statistik (BPS) menyarankan agar pemerintah bisa membuat kebijakan agar Indonesia bisa kembali swasembada kedelai.

kebijakan impor kedelai tersebut tidak berdampak secara langsung terhadap geostrategi Indonesia secara keseluruhan. Namun akan memberikan dampak pada pembuatan kebijakan di segala sektor guna tercapainya ketahanan nasional. Dengan demikian, geostrategi Indonesia akan lebih dipertimbangkan dalam segala pembuatan kebijan terlebih dalam hal ketahanan pangan.

Anda mungkin juga menyukai