Anda di halaman 1dari 14

A.

DEFISINI Gagal Ginjal Kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, yang menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah).Penyakit Ginjal Kronik dinyatakan juga sebagai suatu proses patofisiologi dengan etiologi yang beragam mengakibatkan penurunan fungsi ginjal yang progresif dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. Selanjutnya, gagal ginjal ditandai dengan penurunan fungsi ginjal yang irreversible pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal. (Brunner & Suddarth,2002;Soeparman,1998;Sudoyo.W.Aru.et,al.2003;Doenges ar!lynn,".1999#. B. $. ". &. '. (. ). *. ETIOLOGI tiologi gagal ginjal kronik menurut !runner dan Suddarth,("##"). Glomerulonefritis kronik %efropati diabetik %efrosklerosis hipertensi Penyakit ginjal polikistik Preparat toksik Pielonefritis kronis dan nefritis interstial Preparat lingkungan dan okupasi +timah,kadmium,merkuri,dan kromium.

C. KLASIFIKASI Klasifikasi gagal ginjal menurut Sar,ono,($--)). Gagal ginjal kronik dibagi & stadium + . Stadium 1 $ %enurunan &adangan g!n'al ()aal g!n'al antar *0 + , -. +#. Pada stadium ini kadar kreatinin serum dan kadar !/% normal dan penderita asimptomatik. . Stadium 2 $ /nsu)!s!ens! g!n'al ()aal g!n'al antar 20 + , .0 +#. Pada tahap ini, dimana lebih dari *(0 jaringan yang berfungsi telah rusak, G12 besarnya "(0 dari normal, !lood /rea %itrogen ( !/% ) dan kreatinin serum meningkat. Gejala.gejala nokturia dan poliuria mulai timbul. . Stadium 3 $ 0agal g!n'al stad!um a1h!r atau urem!a ()aal g!n'al 1urang dar! 10 +#.
Sekitar 90% dari massa nefron telah hancur atau rusak, atau hanya sekitar 200.000 nefron saja yang masih utuh, nilai GFR hanya 10% dari keadaan normal, kreatinin dan !" meningkat. Gejala#gejala yang tim$ul karena ginjal tidak sanggu% lagi untuk mem%ertahankan homeostasis cairan dan elektrolit dalam tu$uh, yaitu & oliguria karena kegagalan glomerulus, sindrom uremik.

Secara laboratorik 3K4 dinilai dari tes klirens kreatinin (5KK). %ilai tes klirens kreatinin dianggap mendekati 6aju 1iltrasi Glomerulus (61G). Klasifikasi CKD di lihat dari penurunan fungsi GF ! Stadiu " $ " & Diskripsi GF

Gangguan fungsi ginjal dengan G12 normal atau meningkat 7 -# ml8menit Kerusakan ginjal dengan penurunan ringan G12 Penurunan sedang G12 )#.9- ml8menit &#.(- ml8menit

' (

Penurunan berat G12 Gagal ginjal

$(."- ml8menit : $( ml8menit

D. ANATO#I DAN FISIOLOGI ;natomi fisiologi gagal ginjal kronik menurut %s. 5ar,oto, Skep,et,al. ("##-). $. Ginjal Ginjal merupakan sepasang organ retroperitoneal yang integral dengan homeostasis tubuh dalam mempertahankan keseimbangan fisika dan kimia.(Klien Gangguan Ginjal,"##9<$).=rgan yang berbentuk seperti kacang ber,arna merah tua, terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibandingkan dengan ginjal kiri karena tertekan ke ba,ah oleh hati. Pada orang de,asa ginjal panjangnya $".$& cm, tebalnya ) cm dan beratnya $"#.$(# gram. a. Struktur anatomi ginjal Ginjal orang de,asa panjangnya $".$& cm, lebarnya ) cm, dan beratnya antara $"#.$(# gram. -( 0 orang de,asa memiliki jarak antara kutub ginjal $$.$( cm. perbedaan panjang dari kedua ginjal yang lebih dari $,( cm atau perubahan bentuk ginjal merupakan tanda yang penting karena kebanyakan penyakit ginjal dimanifestasikan dengan perubahan strktur. b. Struktur mikroskopi ginjal . %efron . Korpuskulus ginjal . ;pparatus jukstaglomerulus . System rennin.angiotensin ". 1isiologi 4asar Ginjal a. 1ungsi ekskresi . >empertahankan osmolalitas plasma sekitar "9( mili oSmol . >empertahankan kadar masing.masing elektrolit plasma dalam rentang normal. . >empertahankan p? plasma sekitar *,' . >engekskresikan urea, asam urat dan kreatinin b. 1ungsi non ekskresi . >enghasilkan rennin, penting untuk pengaturan tekanan darah. . >enghasilkan eritropoetin, faktor dalam stimulasi produksi sel darah merah oleh sumsum tulang. . >etabolisme vitamin 4 menjadi bentuk aktifnya. . 4egradasi insulin . >enghasilkan prostaglandin.

FAKTO $FAKTO %ANG #E#&E BE AT GAGAL GIN'AL K ONIK $. @nfeksi traktus urinarius ". =bstruksi trajtus urinarius &. ?ipertensi '. Gangguan perfusi8gagal aliran darah ginjal (. Gangguan elektrolit ). Pemakaian obat.obat nefrotoksik F. #ANIFESTASI KLINIK >anifestasi gagal ginjal kronik menurut Sar,ono, ($--)).

$. ". &. '.

Sistem Kardiovaskuler < ?ipertensi,Pitting edema (kaki, tangan, sakrum), dema Sistem @ntegumen < < Aarna kulit kental abu.abu dan mengkilat, Kulit kering

periorbital,1riction rub perikardial, Pembesaran vena leher. (bersisik),Pruritus, kimosis,Kuku tipis dan rapuh,2ambut tipis dan kasar. Sistem Pulmonar Krekels,Sputum liat,%apas dangkal, Pernapasan kussmaul,=verload efusi pleura. Sistem Gastrointestinal < %apas bau amonia,/lserasi dan perdarahan pada mulut,;noreksia, mual dan muntah,Konstipasi dan diare,Perdarahan dari saluran G@. (. Sistem %eurologi < Kelemahan dan keletihan,Konfusi,4isorientasi, Kebas, Kejang, Kelemahan pada tungkai,2asa panas pada telapak kaki, Perubahan perilaku. ). Sistem >uskuloskeletal <Kram otot,Kekuatan otot hilang,1raktur tulang, 1oot drop. *. Sistem 2eproduksi <;menore dan atrofi testikuler. 9. Sistem ?ematologi < ;nemia

G. &ATOFISOLOGI Patofisiologi gagal ginjal kronik yg disebabkan penyakit hipertensi menurut Sudoyo. A. ;ru,et,al. ("##)).4engan bagan halaman berikutnya. &at(fisi(l(gi GGK ?ipertensi

Pe B tekanan hidrostatik darah

Pe C perfusi ginjal Perubahan D atau gangguan filtrasi glomerulus Pengurangan massa ginjal ?ipertrofi struktural dan fungsional %efron yang masih tersisa ?iperfiltrasi yang diikuti oleh peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus (proses adoptasi berlangsung singkat)

Sklerosis nefron yang tersisa

Penurunan fungsi nefron yang progresif

5erjadi kehilangan daya cadang ginjal .$

." 5er jadi B kad ar ure a dan kre atin in ser um

.& 61 G &# 0

61G .' 0 &#

61G .( $# 0

5erjadi gejala dan komplik asi yang serius

61G masih normal atau meningkat

/remia (anemia ) ,54 B gangguan metabolis 61G )# %okturi me fosfor 0 D a, kalsium badan .dll lemah, mual, nafsu makan C, !elum penuru merasak na !! an keluhan

Gagal Ginjal ). &E#E IKSAAN &EN*N'ANG $. /rine a. Eolume <!iasanya kurang dari '## ml8"' jam (oliguria) atau urine tidak ada (anuria). b. Aarna </rine keruh, mungkin di sebabkan oleh pus, bakteri, lemak. c. !erat jenis <Kurang dari $,#$( d. =smolaritas <Kurang dari &(# moSm8kg menunjukkan kerusakan tubular.

e. f. g.

Klirens kreatinin <>enurun. %atrium < 7'# m F86 Protein <4erajat tinggi proteinuria (&.' G) ". 4arah !/%8Kreatinin,?itung darah lengkap,S4>,%a Kalsium,Protein. &. =smolaritas serum '. Peilogram retrograid (. /SG Ginjal.

Serum,

Kalium,

>agnesium,

I.

&ENATALAKSANAAN Penatalaksanaan gagal ginjal kronik meliputi penatalaksanaan konservatif, transplantasi ginjal,dan dialisis. 4ialisis dibagi menjadi dua jenis yaitu peritoneal dialisis dan hemodialisis,namun dalam kasus ini akan dibahas secara lebih mendalam hemodialisis. $. Penatalaksanaan konservatif Penatalaksanaan konservatif GGK bermanfaat bila faal ginjal masih pada tahap insufisiensi ginjal dan gagal ginjal kronik, yaitu faal ginjal berkisar antara $#.(# 0 atau nilai kreatinin serum " mg 0 . $# mg 0. a).3airan,b).Pembatasan natrium,c).=bat anti hipertensi,d).;nemia,e).?iperkalemia,f).;sidosis metabolik,g).4osis obat,h).Preservatif vena, i).Persiapan psikologis, j).Gangguan neuromuskular, k). 4>, l).;nestesi, m).4iit < 4iit rendah protein,;sam amino esensial,Protein bertahap yaitu kalori, K? dan lemak. ". ?emodialisa ?emodialisis merupakan pengalihan darah pasien dari tubuhnya melalui dialiser yang terjadi secara difusi dan ultrafiltrasi kemudian darah kembali lagi ke dalam tubuh pasien.?emodialisis suatu proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan memerlukan terapi dialysis jangka pendek (beberapa hari hingga beberapa minggu) atau pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir atau end stage renal disease ( S24) yang memerlukan terapi panjang atau permanen.(Klien Gangguan Ginjal."##9<$&)). Tujuan : 5ujuan hemodialisis adalah untuk mengeluarkan Hat.Hat nitrogen yang toksik dari dalam darah dan mengeluarkan air yang berlebihan. Prinsip dasar Hemodialisis : 4ifusi >erupakan pengeluaran Hat limbah dan toksin dari dalam darah dengan cara bergerak dari darah yang memiliki konsentrasi tinggi ke cairan dengan konsentrasi yang lebih rendah. =smosis Kelebihan cairan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses osmosis. Pengeluaran air dapat dikendalikan dengan menciptakan gradient tekanan, dimana air bergerak dari daerah dengan tekanan yang lebih tinggi (tubuh pasien) ke tekanan yang lebih rendah (cairan dialisat) /ltrafiltrasi >erupakan peningkatan gradient melalui penambahan tekanan negatif pada mesin dialysis. 5ekanan negatif diterapkan pada alat ini sebagai kekuatan penghisapan pada membran dan memfasilitasi pengeluaran air. Indikasi dilakukan hemodialisis bila terdapat : Kegagalan ginjal mendadak (;kut renal failure + ;21)

$. ".

&.

Kegagalan ginjal menahun (3hronic renal failure + 321) 4ialisis preparatif8profilaktif >isalnya + intoksikasi, juga pada penderita psosiais, schtricophremia.

$) ") &) ') () )) *) $.

".

&.

Kontra indikasi hemodialisis : /mur + dulu ditetapkan usia maksimum adalah (# tahun, tetapi belakangan ini batas tersebut sudah dinaikkan. ?al ini disebabkan oleh meningkatnya tenologi ?4 dan bertambahnya pengalaman.pengalaman. ;danya penyakit.penyakit di luar ginjal yang tidak dapat disembuhkan misalnya + keganasan. ;danya penyakit kardiovaskular yang berat, misalnya + adanya infark dan lainnya. Keadaan umum yang terlalu buruk. Sirkulasi pada haemodilisis Itra coly oreal blood carculation J untuk sekali pakai. 4ialysat circulation, 4ialisat terbentuk dari " bahan + cairan dialisat pekat dan air. Akses pada sirkulasi darah pasien : Kateter subklavikula dan femoralis ;kses segera ke dalam sirkulasi darah pasien pada hemodialisis darurat dicapai melalui kateterisasi subklavia untuk pemakaian sementara. Kateter femoralis dapat dimasukkan ke dalam pembuluh darah femoralis untuk pemakaian segera dan sementara. 1istula 1istula yang lebih permanen dibuat melalui pembedahan (biasanya dilakukan pada lengan ba,ah) dengan cara menghubungkan atau menyambung (anastomosis) pembuluh arteri dengan vena secara side.to.side (dihubungkan antara ujung dan sisi pembuluh darah). Karum ditusukkan ke dalam pembuluih darah agar cukup banyak aliran darah yang akan mengalir melalui dialiser. Segmen.arteri fistula digunakan untuk aliran darah arteri dan segmen.vena fistula digunakan untuk memasukkan kembali (reinfus) darah yang sudah dialysis. 5andur 4alam menyediakan lumen sebagai tempat penusukan jarum dialysis, sebuah tandur dapat dibuat dengan cara menjahit sepotong pembuluh arteri atau vena pasien sendiri. 5erdapat " (dua) tipe dasar dialyHer yaitu + a. Parallel plate dialyHer 4arah mengalir melalui lapisan.lapisan membran, dan cairan dialysis dapat mengalir dalam arah yang sama, seperti darah, atau dengan arah berla,anan. b. ?ollo, fiber atau 3apillary dialyHer 4arah mengalir melalui bagian tengah tabung.tabung kecil dan cairan dialysis membasahi bagian luarnya. ;liran cairan dialysis berla,anan dengan arah aliran darah. Satu system dialysis terdiri dari dua sirkuit, satu untuk darah dan satu lagi untuk cairan dialysis. !ila system ini bekerja, darah mengalir dari penderita melalui tabung plastic (jalur arteri), melalui dialyHer hollo, fiber dan kembali ke penderita melalui jalur vena. 4ialisat kemudian dimasukkan ke dalam dialyHer, dimana cairan akan mengalir diluar serabut berongga sebelum keluar melalui drainase. Komposisi cairan dialysis diatur sedemikian rupa sehingga mendekati komposisi ion darah normal, dan sedikit dimodifkan agar dapat memperbaiki gangguan cairan dan elektrolit yang sering menyertai gagal ginjal. unsur.unsur yang umum terdiri dari %aG, KG, 3aGG, >gGG, 3l, asetat dan glukosa. /rea, kreatinin, asam urat dan fosfat dapat berdifusi dengan mudah dari darah ke dalam cairan dialysis karena unsur. unsur ini tidak terdapat dalam cairan dialysis. %atrium asetat yang lebih tinggi konsentrasinya

dalam cairan dialysis akan berdifusi ke dalam darah. 5ujuan penambahan asetat adalah untuk mengoreksi asidosis penderita uremia. ;setat dimetabolisme menjadi bikarbonat. Glukosa dalam konsentrasi yang rendah ("## mg8$## ml) ditambahkan untuk mencegah difusi glukosa yang dapat menyebabkan kehilangan kalori. ?eparin secara terus.menerus dimasukkan pada jalur arteri melalui infuse lambat untuk mencegah pembekuan. Aaktu yang dibutuhkan seseorang untuk melakukan hemodialisa adalah tiga kali seminggu, dengan setiap kali hemodialisa & sampai ( jam. Penkes pada pasien hemodialisa ?al.hal penting dalam program pendidikan bagi pasien hemodialisa mencakup + $. ;lasan rasional dan tujuan terapi dialysis ". ?ubungan antara obat.obat yang diresepkan dan didialisis &. fek samping obat dan pedoman kapan harus memberikan obat tersebut '. Pera,atan akses vaskuler (. 4asar pemikiran untuk diet dan pembatasan cairan. ). Pedoman pencegahan dan penatalaksanaan berlebihan volume cairan. *. Strategi untuk pendeteksian, penatalaksanaan dan pengurangan gejala pruritus, neuropati serta gejala.gejala lainnya. 9. PiLatalaksanaan komplikasi dialysis yang lain dan efek samping terapi (dialysis, pembatasan diet, dan obat.obatan). -. Strategi untuk menangani dan mengurangi kecemasan serta ketergantungan pasien sendiri dan anggota keluarga mereka. $#. Penganturan finansial untuk dialysis< strategi untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber.sumber finansial. $$. Strategi untuk mempertahankan kemandirian dan mengatasi kecemasan anggota keluarga. '. KO#&LIKASI $. Kantung < dema paru, ritomia, fusi pericardium. ". Gangguan elektrolit < ?iperkalemia,?iponatremia,;sidosis. &. %eurologi < @ritabilitas neuromuscular,5remor,Koma,Gangguan kesadaran,Kejang. '. Gastrointestinal < %ausea,>untah,Gastritis,/lkus peptikum,Perdarahan,G@. (. ?ematologi < ;nemia ). @nfeksi < Pneumonia,Septicemia,@nfeksi nasokomial.

AS*)AN KE&E A+ATAN


A. &ENGKA'IAN $. ;ktivitas 8 @stirahat Gejala + Kelelahan ekstrem, kelemahan, malaise. 5anda + Kelemahan otot, kehilangan tonus, penurunan rentang gerak. ". Sirkulasi 2i,ayat hipertensi lama atau berat< palpasi< nyeri dada (angina). ?ipertensi< nadi kuat, edema jaringan dan pitting< disritmia jantung< fiction + Gejala + 5anda

sub perikardial (respon terhadap akumulasi sisa)< pucat< kulit coklat kehijauan, kuning< kecenderungan perdarahan.

&.

@ntegritas go 1aktor stress, perasaan tidak berdaya, tak ada harapan, tidak ada kekuatan. >enolak, ansietas, takut, marah, mudah terangsang, perubahan kepribadian. Penurunan frekuensi urin, oliguri atau anuria< distensi abdomen atau Perubahan ,arna urine (kuning pekat, merah, coklat), oliguri, atau anuria. Peningkatan berat badan (edema), penurunan berat badan (malnutrisi) + 4istensi abdomen (asites), pembesaran hati (hematomegali)< perubahan + liminasi

Gejala + 5anda '.

Gejala + konstipasi. 5anda (. Gejala + 5anda +

>akanan 8 3airan

anoreksia, nyeri ulu hati, mual, muntah, rasa bau amoniak. turgor kulit, lembab, edema, ulserasi gusi, perdarahan gusi atau lidah, penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tak berdaya. ). %eurosensori Sakit kepala, penglihatan kabur Kram otot (kejang), rasa terbakar pada telapak kaki. Kesemutan dan kelemahan, khususunya ekstremitas ba,ah (neuropati perifer) 5anda + Gangguan status mental 5anda chuostek dan trauseau positif 2ambut tipis, kuku rapuh dan tipis. *. %yeri 8 Kenyamanan %yeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki. Perilaku berhati.hati (distraksi), gelisah. %apas pendek, noktural paroIysmal dispnea, batuk dengan atau tanpa sputum 5akipnea, dispnea, peningkatan kusmaul (cepat dan dalam). !atuk produktif dengan sputum merah mudah dan encer (edema paru) -. Keamanan Kulit gatal, ada atau berulangnya infeksi. Pruritus, demam (karena sepsis atau dehidrasi) ptekie, ekimosis + Gejala + 5anda $#. Seksualitas + Gejala + 5anda 9. Gejala +

jang, fasikulasi otot, aktivitas kejang

Pernapasan

Gejala + kental. 5anda +

Gejala + Gejala + B. $. ". &. '.

Penurunan libido< amenorhea, infertilitas. Kesulitan menentukan kondisi, (misalnya + tak mampu bekerja atau

$$. @nteraksi sosial mempertahankan fungsi peran biasanya dalam keluarga). DIAGNOSA KE&E A+ATAN 2esiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat + mual, muntah, anoreksia. @ntoleransi aktivitas berhubungan dengan anemia. 2esiko terhadap penurunan meningkat. C. &E ENCANAAN $. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan gangguan gastrointestinal (akibat uremia)< anoreksia, mual atau muntah< pembatasan diet. 5ujuan + nutrisi adekuat Kriteria hasil + . berat badan normal . edema (.) . mual dan muntah (.) @ntervensi $. ;,asi konsumsi makanan8cairan dan hitung masukan kalori perhari 28 + mengidentifikasi kekekurangan nutrisi8kekurangan terapi ". ;njurkan pasien mempertahankan masukan makanan harian, termasuk perkiraan jumlah konsumsi elektrolit dan protein. 28 + memungkinkan kesempatan untuk memenuhi keinginan individu dalam pembatasan yang diidentifikasi. &. /kur masaa otot melalui lipatan trisep 28 + mengkaji keadekuatan penggunaan nutrisi '. Perhatikan adanya mual dan muntah 28 + gejala yang menyertai akumulasi toksin endogen yang dapat mengubah pemasukan. (. !erikan makanan sedikit dan frekuensi sering. Kad,alkan sesuai kebutuhan dialisis 28 + porsi kecil dapat meningkatkan masukan, tipe dialisis mempengaruhi pola makan ). Kolaborasi dengan petugas diet 28 + untuk program diet individu untuk memenuhi kebutuhan giHi pasien. *. Kolaborasi pemberian diet tinggi karbohidrat dan pembatasan natrium8kaliun sesuai indikasi 28 + memberuikan nutrien cukup memperbaiki dan menjaga keseimbangan elektrolit 9. Kolaborasi pemberian multivitamin< asam askorbat, asam folat, vitamin 4, 1e, sesuai indikasi. 28 + menggantikan kehilangan vitamin karena malnutrisi8anemia selama dialisis. -. !erikan antiemetik misalnya proklorperaHin sesuai program. 28 + menurunkan stimulasi pada pusat muntah. curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang

".

2esiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan dengan insisi bedah dan luka tusuk. 2u'uan $ Kerusakan kulit tidak terjadi 3r!ter!a has!l $ . Kulit tetap halus tanpa menjadi kering dan pecah.pecah . lkus dan lesi tidak terjadi @ntervensi +

$. Kaji kondisi8keadaan kulit 28 +>empengaruhi pilihan intervensi ". Pertahankan kebersihan kulit 28 + >encegah iritasi kulit. &. Kelaskan kepada pasien dan keluarga akan pentingnya menjaga kebersihan kulit 28 +>emberikan pengetahuan meningkatkan perasaan control atau tanggung ja,ab akan kebersihan diri. '. ;njurkan pasien untuk mera,at kulitnya dengan menggunakan lotion. 28 + 6otion dapat memberikan kelembapan kulit kering. &. 2isiko tinggi konstipasi berhubungan dengan penurunan masukan cairan pola diet< penurunan motilitas usus, ketidakseimbangan elektrolit + penurunan mobilitas. 5ujuan + tidak terjadi konstipasi Kriteria hasil + . masukan cairan adekuat . elektrolit seimbang . pola diet efektif @ntervensi $. ;uskultasi bising usus. Perhatikan konsistensi dan frekuensi defekasi, adanya distensi abdomen. 28 + penurunan bising usus, feses keras, memerlukan intervensi ". 5ambahkan buah segar, sayur dan diet tinggi serat bila diindikasi 28 + memberikan bulk yang dapat memperbaiki konsistensi feses &. 4orong atau bantu dalam ambulasi bila mampu 28 + aktivitas dapat merangsang peristaltik '. Kolaborasi pemberian pelunak feses 28 + menghasilkan pelunak feses sehingga lebih mudah dikeluarkan (. !erikan privasi pada saat buang air besar 28+meningkatkan kenyamanan psikologis *. 2esiko gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal. 2u'uan $ Setelah $ hari pera,atan ($ kali hemodialisa) 5idak terjadi kelebihan atau kekurangan volume cairan dan elektrolit. 3r!ter!a has!l $ 3airan dan elektrolit dalam batas normal Sesak, edema, ronchi dan efusi pleura tidak ada. lektrolit, albumin dan 55E dalam batas normal. 54+ $"#89# mm?g

$. ". &. '.

S + &). &* #3 % + )#. 9# I8mnt P + $9. "# I8mnt @ntake dan output cairan sesuai dengan yang di harapkan /nter4ens! $ Kaji status cairan. 28 +Keseimbangan cairan positif dengan peningkatan berat badan menunjukan retensi cairan. !atasi masukan cairan 28 +Pembatasan cairan dapat dilanjutkan untuk menurunkan kelebihan volume cairan. Kelaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan cairan 28 +Pengetahuan pasien dan keluarga dapat memotivasi tindakan yang diberikan. !antu pasien dalam menghadapi ketidaknyamanan akibat pembatasan cairan. 28 + Keseimbangan masukan dan keluaran cairan menunjukan kebutuhan evaluasi lebih lanjut.

(. Kolaborasi pemberian cairan @E 28 + Pemberian cairan mencegah terjadinya kekurangan cairan. ). Kolaborasi pemeriksaan lab+ !/%,kreatinin,natrium,kalium. 28 + ?asil pemeriksaan menunjukan tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.

BAB III TIN'A*AN KAS*S


%ama Pasien /mur Pendidikan + %y. % + )' tahun + S>;

Pekerjaan Pengkajian %ama >ahasis,a

+ Airas,asta + 5gl. #) Kuni "#$" + vi Kristianti

Pkl. #-.## Aib

Pengkajian diambil dari 5anggal ?4 ?4 ke ?4 @

+ Pasien dan status + #) Kuni "#$" + &'9 + $( %ovember "##9

Status ra,at + ra,at jalan 4okter yang mera,at + P4G? 4iagnosa >edis + 3K4 on ?4

I+A%AT KESE)ATAN + + terkontrol. Pernah dira,at Penyakit dahulu 2i,ayat alergi &E NA&ASAN Pola napas Sesak napas Pasien mengalami gagal ginjal sejak ' tahun yang lalu. Pasien mengeluh pusing, berat badan naik dengan tidak + Ma, ' tahun yang lalu ;lasan + penyakit 3K4 on ?4 + ?ipertensi sejak $# tahun yang lalu + 5idak ada + 5eratur + 5idak

kit

&E S%A AFAN DAN &ENGIND A Kepala dan >uka + 5idak ada kelainan Kesadaran + 3ompos mentis G3S + ye + ( >otorik + ) @stirahat8tidur + 5idak ada kelainan &englihatan,#ata Pupil Seclera Konjungtiva ?idung Gangguan penciuman + @sokor + /nikterik + 5idak anemis + 5idak ada kelainan + 5idak ada kelainan

Eerbal + (

5otal + $(

&E KE#I)AN /rine

+ 1rekuensi Aarna !au Kumah

+ " I8hari + Kuning + Khas + G $## cc8hari Penambahan + ",$ kg

&ENCE NAAN !erat badan >inum

+ (#,9) kg + )## cc8"' jam

#*L*T DAN TENGGO OKAN >ulut + !au keton KA DIO-ASK*LE @rama jantung %yeri dada + 2eguler + 5idak

#*SK*LOSKELETAL DAN INTEG*#EN Kemampuan pergerakan + !ebas ?emiparese 8 ?emiplegia + 5idak Parestesia 8 !aal + 5idak Kekuatan otot + 5idak ada Kelainan K*LIT Aarna 5urgor =dem ENDOK IN Pembesaran 5yroid ?iperglikemia ?ipoglikemia 6uka gangrene &E SONAL )IGIENE + 5idak ada kelainan + sedang + 5idak ada + + + + 5idak ada ;da 5idak ada 5idak ada

! >andiri

&SIKO$SOSIAL$S&I IT*AL 2i,ayat spiritual + >enjalankan ibadah dan berdoa Keadaan emosi + Stabil ?ubungan dengan keluarga + ;krab

DAFTA &*STAKA
!aradero,>,et,al.Klien Gangguan Gin.al./"##9).Kakarta + G3. 4oenges, >arilynn. . ($---). en0ana Asuhan Kepera1atan ! &ed("an *ntuk &eren0anaan dan &end(ku"entasian &era1atan &asien. disi &. 5erjemahan dari %ursing 3are Plans, Guideline 1or Planning and 4ocumenting Patient 3are. ($--&). ;lih bahasa. @ >ade Kariasa, %i >ade Sumar,ati. Kakarta + G3. %s. 5ar,oto, Skep,et,al. ("##-). Anat("i Kepera1atan.Kakarta+ 5rans @nfo >edia. dan Fisi(l(gi *ntuk #ahasis1a

Sar,ono,($--)). Buku A.ar Il"u Dala".Kakarta+ 1K/@. SmeltHer,S,3 ("##$). Buku A.ar Kepera1atan #edikal Bedah Brunner dan Suddarth. disi 9. vol. 5erjemahan dari !runner dan SuddarthNs 5eItbook of >edikal Surgical %ursing. ;lih !ahasa + ;gung Aaluyo. Kakarta + G3. Sudoyo. A. ;ru,et,al. ("##)). Buku A.ar Il"u &en2akit Dala".Kakarta. 1K/@. Suharyanto,5oto,et,al.("##-).Asuhan Kepera1atan &ada Klien Dengan Gangguan Siste" &erke"ihan.Kakarta+5rans @nfo >edia.

Anda mungkin juga menyukai