Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN MEMBUAT MAKALAH Khusus Mata Kuliah Aplikom A.

Pendahuluan Sebenarnya mengedit makalah cukup mudah, tinggal membaca petunjuk yang diinginkan oleh masing-masing dosen, karena setiap dosen tidak sama dalam menentukan desain atau teknis makalah. Oleh karena itu, sebelum anda membuat makalah, tanyakan kepada dosen yang bersangkutan tentang teknis penulisannya, supaya apa yang di inginkan dosen dapat terpenuhi dan mendapatkan nilai yang memuaskan. Kali ini kami membuat makalah dengan model UI Sunan Ampel Surabaya. !eknis pembuatannya cukup simple, tidak menggunakan "ab, tetapi cukup di a#ali dengan pendahuluan, isi dan da$tar pustaka, dengan model re$erensi footnote, tetapi kali ini, kami tidak menggunakan footnote. %&ihat petunjuk yang di berikan dosen aplikom' ". (enentukan Kertas &angkah pertama yaitu bukalah (s. )ord *++,

Atur kertas yang di inginkan atau sesuai petunjuk pembiatan makalah, dengan cara pilih Page Layout - Page Setup - atur Margins, Top dan Left ., Bottom dan Right / kemudian pilih Paper - dan Paper Si0e pilih A. - klik OK.

Kalau halaman (s. )ord anda akan berubah menjadi seperti di ba#ah ini.

&angkah selanjutnya yaitu member nomor halaman, dengan cara1 pilih Insert - Page umber - !op o$ Page - Plain umber /. Kemudian pilih Close Header and Footer.

Pilih ini.

Setelah memberi nomor, langkah selanjutnya adalah menentukan $ont yang diinginkan, yaitu !imes e# 2oman dengan Font i!e 3*. 4aranya1 Pilih 5ome - 6ont seperti gambar di ba#ah ini1

Kemudian tentukan Spasi atau jarak antara tulisan atas dan ba#ah, caranya sebagai berikut1 pilih 5ome - Paragraph - 4ari gambar - beri centang pada pilihan 3.7

4. (engisi &embar Kerja (s. )ord Setelah selesai menentukan kertas makalah, langkah selanjutnya kita menulis makalah sesuai dengan yang ditentukan dosen %panduan menulis makalah yang diberikan dosen'. &angkah pertama kita akan menentukan, poin-poin apa saja yang akan kita masukkan di dalam makalah.

2ubah tulisan pada gambar sehingga menjadi seperti gambar di ba#ah ini %supaya tulisan kita rapi'. 4aranya1 pilih 5ome - cari gambar kea rah kiri, lihat8 - maka tulisan kita akan di seret

Selanjutnya kita akan mengisi pembahasan di setiap poin, lihat contoh di ba#ah ini

Paragra$ harus menjorok ke dalam, caranya cukup di !ab %(inimal / kali supaya maksimal', kemudian pilih %silahkan dipelajari', dan jangan lupa selanjutnya pilih rata kanan dan kiri. 5asil yang sempurna, lihat gambar di atas. Usahakan makalah selalu rapi dan otomatisasi.

Apabila tulisan kita tiba-tiba tidak sama dengan yang di atas %kurang rapi' cukup kita saput saja dengan Format Painter. 4aranya taruh kursor pada paragraph yang kita inginkan %paragraph yang baik9rapi' - kemudian pilih 5ome - 6ormat Painter paragrat yang kita inginkan %paragrap yang amburadul 9 tidak sesuai'. :. (embuat :a$tar Pustaka Persis seperti membuat paragraph, kalimat agak menjorok ke dalam. !etapi dalam da$tar pustaka yang menjoro adalah badian ba#ah, perhatikan gambar di ba#ah1 - klik pada

4aranya

;eser ke sebelah kanan

Harus urut sesuai abjad

4ara mengurutkan paragraph sesuai abjad sebagai berikut1 Pilih 5ome - cari icon - pilih OK - lihat hasilnya.

DEMOKRASI "leh A#idatul Lailiyah A. &atar "elakang

CONTOH
(Lihat Maka ah As i!"a#

:emokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya me#ujudkan kedaulatan rakyat %kekuasaan #arganegara' atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara %eksekuti$, yudikati$ dan legislati$' untuk di#ujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas %independen' dan berada dalam peringkat yang sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling menga#asi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki ke#enangan untuk me#ujudkan dan melaksanakan ke#enangan eksekuti$, lembaga-lembaga pengadilan yang ber#enang menyelenggarakan kekuasaan judikati$ dan lembaga-lembaga per#akilan rakyat %:P2, untuk Indonesia' yang memiliki ke#enangan menjalankan kekuasaan legislati$. :i ba#ah sistem ini, keputusan legislati$ dibuat oleh masyarakat atau oleh #akil yang #ajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang di#akilinya %konstituen' dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislati$, selain sesuai hukum dan peraturan. Selain pemilihan umum legislati$, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak #ajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh #arganegara, namun oleh sebagian #arga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua #arga negara berhak untuk memilih %mempunyai hak pilih'. Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas. Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. )alapun perannya 3

dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan sistem pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. "anyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada #arga yang telah mele#ati umur tertentu, misalnya umur 3< tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal %misal, narapidana atau bekas narapidana'. ". Pengertian :emokrasi :emokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya me#ujudkan kedaulatan rakyat %kekuasaan #arganegara' atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara %eksekuti$, yudikati$ dan legislati$' untuk di#ujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas %independen' dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan agar ketiga lembaga negara ini bisa saling menga#asi dan saling mengontrol berdasarkan prinsip checks and balances. Ketiga jenis lembaga-lembaga negara tersebut adalah lembaga-lembaga pemerintah yang memiliki ke#enangan untuk me#ujudkan dan melaksanakan ke#enangan eksekuti$, lembaga-lembaga pengadilan yang ber#enang menyelenggarakan kekuasaan judikati$ dan lembaga-lembaga per#akilan rakyat %:P2, untuk Indonesia' yang memiliki ke#enangan menjalankan kekuasaan legislati$. :i ba#ah sistem ini, keputusan legislati$ dibuat oleh masyarakat atau oleh #akil yang #ajib bekerja dan bertindak sesuai aspirasi masyarakat yang di#akilinya %konstituen' dan yang memilihnya melalui proses pemilihan umum legislati$, selain sesuai hukum dan peraturan. Selain pemilihan umum legislati$, banyak keputusan atau hasil-hasil penting, misalnya pemilihan presiden suatu negara, diperoleh melalui pemilihan umum. Pemilihan umum tidak #ajib atau tidak mesti diikuti oleh seluruh #arganegara, namun oleh sebagian #arga yang berhak dan secara sukarela mengikuti pemilihan umum. Sebagai tambahan, tidak semua #arga negara berhak untuk memilih %mempunyai hak pilih'. Kedaulatan rakyat yang dimaksud di sini bukan dalam arti hanya kedaulatan memilih presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung, tetapi dalam arti yang lebih luas.

Suatu pemilihan presiden atau anggota-anggota parlemen secara langsung tidak menjamin negara tersebut sebagai negara demokrasi sebab kedaulatan rakyat memilih sendiri secara langsung presiden hanyalah sedikit dari sekian banyak kedaulatan rakyat. )alapun perannya dalam sistem demokrasi tidak besar, suatu pemilihan umum sering dijuluki pesta demokrasi. Ini adalah akibat cara berpikir lama dari sebagian masyarakat yang masih terlalu tinggi meletakkan tokoh idola, bukan system pemerintahan yang bagus, sebagai tokoh impian ratu adil. Padahal sebaik apa pun seorang pemimpin negara, masa hidupnya akan jauh lebih pendek daripada masa hidup suatu sistem yang sudah teruji mampu membangun negara. "anyak negara demokrasi hanya memberikan hak pilih kepada #arga yang telah mele#ati umur tertentu, misalnya umur 3< tahun, dan yang tak memliki catatan kriminal %misal, narapidana atau bekas narapidana'. 4. Sejarah Perkembangan :emokrasi Isitilah =demokrasi> berasal dari ?unani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-7 S(. egara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh a#al dari sebuah sistem amun, arti dari istilah ini telah yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern.

berubah sejalan dengan #aktu, dan de$inisi modern telah bere@olusi sejak abad ke-3<, bersamaan dengan perkembangan sistem =demokrasi> di banyak negara. Kata =demokrasi> berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos9cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. 5al ini menjadi #ajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. :emokrasi menempati posisi @ital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara %umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica' dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika $akta-$akta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah %eksekuti$' yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia.

:emikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislati$ menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan memba#a kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel %accountable', tetapi harus ada mekanisme $ormal yang me#ujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional %bukan hanya secara teori' membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut. :. Perkembangan :emokrasi di Indonesia Semenjak kemerdekaan 3, agustus 3A.7, Undang Undang :asar 3A.7 memberikan penggambaran bah#a Indonesia adalah negara demokrasi.:alam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus bertanggung ja#ab kepada (P2 dimana (P2 adalah sebuah badan yang dipilih dari 2akyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme per#akilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 3A7B ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan. Setelah mengalami masa :emokrasi Pancasila, sebuah demokrasi semu yang diciptakan untuk melanggengkan kekuasaan Soeharto, Indonesia kembali masuk kedalam alam demokrasi pada tahun 3AA< ketika pemerintahan junta militer Soeharto tumbang. Pemilu demokratis kedua bagi Indonesia terselenggara pada tahun 3AAA yang menempatkan Partai :emokrasi IndonesiaPerjuangan sebagai pemenang Pemilu. !umbangnya Orde "aru pada tanggal *3 (ei 3AA<, adalah momentum pergantian kekuasaan yang sangat re@olusioner dan bersejarah di negara ini. :an pada tanggal 7 Culi *++., terjadilah sebuah pergantian kekuasaan le#at Pemilu Presiden putaran pertama. Pemilu ini me#arnai sejarah baru Indonesia, karena untuk pertama kali masyarakat memilih secara langsung presidennya. Sebagai bangsa yang besar tentu kita harus banyak menggali makna dari sejarah. 5ari Kamis, *3 (ei 3AA<, dalam pidatonya di Istana egara Presiden Soeharto akhirnya bersedia mengundurkan diri atau lebih tepatnya dengan bahasa politis ia menyatakan =berhenti sebagai presiden Indonesia>. (omentum lengser keprabon-nya 2aja

Indonesia yang telah bertahta selama /* tahun ini tentu sangat mengejutkan berbagai pihak. Karena sehari sebelumnya ia sudah berniat akan segera membentuk Kabinet 2e$ormasi. Setelah melalui saat-saat yang menegangkan, akhirnya re0im yang begitu kokoh dan mengakar ini berhasil ditumbangkan. ;erakan mahasis#a sekali lagi menjadi kekuatan terpenting dalam proses perubahan ini. Sebuah perubahan yang telah memakan begitu banyak korban, baik korban harta maupun nya#a. Kontan saja mahasis#a kala itu langsung bersorak-sorai, menangis gembira, dan bersujud syukur atas keberhasilan perjuangannya menumbangkan re0im Orde "aru. Setelah tumbangnya Orde "aru tibalah detik-detik terbukanya pintu re$ormasi yang telah begitu lama dinanti. Secercah harapan berbaur kecemasan menga#ali dibukanya jendela demokrasi yang selama tiga dasa#arsa telah ditutup oleh pengapnya otoritarianisme Orde "aru. (omentum ini menjadi penanda akan dimulainya transisi demokrasi yang diharapkan mampu menata kembali indahnya taman Indonesia. Pada hari-hari selanjutnya kata =re$ormasi> meskipun tanpa ada kesepakatan tertulis menjadi jargon utama yang menji#ai ruh para pejuang pro-demokrasi. Selang tiga tahun pasca turunnya Soeharto dari tahun 3AA< sampai *+++, telah terjadi tiga kali pergantian re0im yang memunculkan namanama15abibie, ;us :ur, dan (ega#ati sebagai presiden 2epublik Indonesia. :an duduknya ketiga presiden baru tersebut, juga di#arnai dengan perjuangan yang sengit dan tak kalah re@olusioner. &agi-lagi untuk kesekian kalinya mahasis#a menjadi a@ant guard yang (endobrak perubahan tersebut. D. Sejarah dan Perkembangan :emokrasi Isitilah =demokrasi> berasal dari ?unani Kuno yang diutarakan di Athena kuno pada abad ke-7 S(. egara tersebut biasanya dianggap sebagai contoh a#al dari sebuah sistem amun, arti dari istilah ini telah yang berhubungan dengan hukum demokrasi modern.

berubah sejalan dengan #aktu, dan de$inisi modern telah bere@olusi sejak abad ke-3<, bersamaan dengan perkembangan sistem =demokrasi> di banyak negara. Kata =demokrasi> berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos9cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik.

5al ini menjadi #ajar, sebab demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu negara. :emokrasi menempati posisi @ital dalam kaitannya pembagian kekuasaan dalam suatu negara %umumnya berdasarkan konsep dan prinsip trias politica' dengan kekuasaan negara yang diperoleh dari rakyat juga harus digunakan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Prinsip semacam trias politica ini menjadi sangat penting untuk diperhitungkan ketika $akta-$akta sejarah mencatat kekuasaan pemerintah %eksekuti$' yang begitu besar ternyata tidak mampu untuk membentuk masyarakat yang adil dan beradab, bahkan kekuasaan absolut pemerintah seringkali menimbulkan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia. :emikian pula kekuasaan berlebihan di lembaga negara yang lain, misalnya kekuasaan berlebihan dari lembaga legislati$ menentukan sendiri anggaran untuk gaji dan tunjangan anggota-anggotanya tanpa mempedulikan aspirasi rakyat, tidak akan memba#a kebaikan untuk rakyat. Intinya, setiap lembaga negara bukan saja harus akuntabel %accountable', tetapi harus ada mekanisme $ormal yang me#ujudkan akuntabilitas dari setiap lembaga negara dan mekanisme ini mampu secara operasional %bukan hanya secara teori' membatasi kekuasaan lembaga negara tersebut. 6. Kesimpulan :ari pengalaman masa lalu bangsa kita, kelihatan bah#a demokrasi belum membudaya. Kita memang telah menganut demokrsai dan bahkan telah di praktekan baik dalam keluarga, masyarakat, maupun dalam kehidupan bebangsa dan bernegara. Akan tetapi, kita belum membudanyakannya. (embudaya berarti telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. (engatakan =:emokrasi telah menjadi budaya> berarti penghayatan nilai-nilai demokrasi telah menjadi kebiasaan yang mendarah daging di antara #arga negara. :engan kata lain, demokrasi telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisah-pisahkan dari kehidupanya. Seluruh kehidupanya di#arnai oleh nilai-nilai demokrasi. amun, itu belum terjadi. :i media massa kita sering mendengar betapa sering #arga negara, bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang

menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi #arga negara atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan pilitik belum maksimal, musya#arah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. "ahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilainilai demokrasi itu kurang di praktekan.

DA$TAR PUSTAKA Abdulkarim, Aim. Ke$arganegaraan untuk MP Kelas %% &ilid '. "andung1 ;ra$indo (edia Pratama. *++.. :ahlan, Saronji. AsyEari, 5. Ke$arganegaraan (ntuk MP Kelas )%%% &ilid '. Cakarta1 Drlangga. *++.. )ijianti, dan Aminah ?, Siti. Ke$arganegaraan *Citi!enship+. Cakarta1 Piranti :arma Kalokatama. *++7.

DEMOKRASI
MAKALAH Diajuka! seba%ai Tu%as UTS Se&ester Satu Mata Ku iah A' ikasi K(&'uter

O eh Abidatu Lai i"ah NIM) *+,-./+,+++-

PENDIDIKAN A0AMA ISLAM $AKULTAS A0AMA ISLAM UNI1ERSITAS 2UDHARTA PASURUAN *+,-

Anda mungkin juga menyukai