Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM AQIDAH I

kitab kitab dari langit

Disusun oleh: Wendy Wijaya (10060312018) Mohamad Ridwan Faturohman (10060312011) Agnes Dwi Charina (10060312010)

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Bandung

1434H-2013M
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul kitab kitab dari langit. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam Aqidah I Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Bandung. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada : 1. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini. 2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis. Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal Alamiin. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Bandung, Desember 2013

Penulis

DAFTAR ISI
Kata Pengantar .......................................................................................................................2 Daftar Isi ................................................................................................................................3 Bab I Pendahuluan .................................................................................................................4 Latar Belakang ..............................................................................................................4 Rumusan Masalah .........................................................................................................4 Tujuan ...........................................................................................................................5 Bab II Pembahasan ................................................................................................................6 Kitab-kitab yang tercatat................ ...............................................................................6 Al Quran Alkarim adalah kitab yang terakhir .............................................................11 Keistimewaan Al Quran Alkarim ................................................................................11 Pengubahan Taurat........................................................................................................17 Pengubahan Injil ...........................................................................................................19 Pembenaran Al Quran pada kitab-kitab yang dahulu ..................................................20 Jalan kepada Hakikat ....................................................................................................21 Bab III Penutup ......................................................................................................................24 Kesimpulan ...................................................................................................................24 Daftar Pustaka ........................................................................................................................25

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Agama merupakan salah satu hak yang paling asasi dari manusia. Kebutuhan diri manusia akan adanya Tuhan merupakan pangkal dari arti pentingnya sebuah agama karena di dalam agamalah terdapat ajaran tentang ketuhanan. Salah satu bukti adanya Tuhan adalah dengan adanya kitab suci yang di dalamnya berisi tentang kebenaran, perintah, larangan, pujian, tata cara peribadatan kepada Tuhan. Kitab suci secara umum di bagi ke dalam dua kelas yaitu kelas kitab suci Samawi (berdasarkan wahyu) dan kitab suci Thabii (karangan pendiri, pendeta, rahib, pemimpin agama). Perbedaan tersebut menjadikan agama terpecah juga menjadi dua yaitu agama ardhi dan agama samawi. Agama ardhi merupakan agama yang berasal dari penokohan orang alim atau berilmu dn pada selanjutnya mendapatkan penganut dalam perkembangannya, sedangkan agama sanawi meruakan agama yang berasal dari Tuhan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis utarakan di atas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Apa saja kitab kitab yang tercatat Bagaimana Keistimewaan Al Quran Alkarim Apa penyebab kitab Taurat terjadi perubahan Apa penyebab kitab Injil terjadi pertubahan Apa pebenaran Al Quran pada kitab-kitab yang terdahulu Bagaimana Jalan kepada Hakikat

1.3 Tujuan

Makalah yang disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam Aqidah I. Selain itu, makalah ini juga disusun untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pemahaman agama Islam bagi penulis maupun pembaca.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kitab-kitab yang tercatat Sesungguhnya Allah Taala itu mempunyai beberapa ajaran dan wasiat yang diwahyukan kepada para rasul dan nabiNya. Setiap nabi pasti mendapatkan risalat yang wajib disampaikan kepada ummut dan kaumnya. Allah Taala berfirman :

Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihka. (S.Baqarah 213) Allah Taala berfirman pula :

,,Jikalau mereka itu mendustakan engkau (Muhammad), maka sesungguhnya rasul-rasul sebelummupun pernah didustakan. Mereka datang dengan membawa keterangan-keterangan yang nyata, surat-surat dan kitab-kitab yang memberikan penerangan. (S. AliImran 184)

Adapun kitab-kitab yang tercatat ialah : Kitab Taurat yang diturunkan kepada nabiullah Musa a.s. Allah Taala berfirman :

Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabinabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.(S. Maidah 44) Allah Taala berfirman pula :

,,Mereka itu tidak menghargai Allah dengan penghargaan yang semestinya, ketika mereka mengatakan :,, Allah tidak menurunkan sesuatu apapun kepada manusia. Katakanlah : ,,Siapakah yang menurunkan kitab yang dibawa oleh Musa, menjadi penerang dan petunjuk untuk seluruh manusia ? Kamu menjadikan tulisan-tulisan itu bercerai-berai, kamu memperlihatkan sebahagiannya dan kamu sembunyikan sebahagian besarnya. (S. Anam 91) Kitab yang tercatat lagi ialah Injil yang diturunkan kepada nabiullah Isa a.s. Allah Taala berfirman :

,,Kami iringkan jejak mereka dengan mengutus sa putera

aryam untuk membenarkan apa

yang terdahulu dari padanya yaitu Taurat. Kami memberikan Injil kepadanya, didalamnya berisi petunjuk dan cahaya kebenaran, membenarkan apa yang telah dahulu dari padanya yaitu Turat untuk menjadi petunjuk dan nasihat bagi orang-orang yang bertaqwa. (S. Maidah 46) Selain Taurat dan Injil, Allah Taala juga menurunkan Zabur kepada nabiullah Dawud a.s. Allah Taala berfirman :

Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (S. Isra 55) Diantara yang tercatat lagi ialah beberapa shahifah (lembar-lembar suci) yang diturunkan kepada nabiullah Ibrahim a.s. Allah Taala berfirman :

,,Apakah belum diberikan dalam shahifah-shahifah Musa ? Dan yang diberikan kepada Ibrahim yang selalu memenuhi kewajiban ? (surat : An-Najm Ayat : 36)

dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?(S. An-Najm Ayat : 37)

(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain (surat : An-Najm Ayat : 38)

dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, (surat : An-Najm Ayat : 39)

dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihat (kepadanya). (surat : An-Najm Ayat : 40)

Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna, (surat : An-Najm Ayat : 41)

dan bahwasanya kepada Tuhamulah kesudahan (segala sesuatu) (surat : An-Najm Ayat : 42)

Dan firmanNya :

Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), (surat : Al-A'laa Ayat : 14)

dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. (Al-A'laa Ayat : 15)

Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. (Al-A'laa Ayat : 16)

Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.surat : (Al-A'laa Ayat : 17)

Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, ( Al-A'laa Ayat : 18)

(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (Al-A'laa Ayat : 19)

10

2.2 ALQURAN ALKARIM ADALAH KITAB LANGIT TERAKHIR Allah Taala berfirman :

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya (surat : Ali Imran Ayat : 2)

Dia menurunkan Al Kitab (Al-Qur'an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil, (surat : Ali Imran Ayat : 3)

sebelum (Al-Qur'an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan [182]. Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa). (surat : Ali Imran Ayat : 4)

2.3 KEISTIMEWAAN-KEISTIMEWAAN ALQURAN ALKARIM Kitab suci Alquran Alkarim itu memiliki keistimewaan-keistimewaan yang dapat dibedakan dari kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya dan diantaranya : 1. Al Quran itu memuat ringkasan dari ajaran-ajaran ketuhanan yang pernah dimuat oleh kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya seperti Taurat, Zabur, Injil, dan lain-lain lagi. Juga ajaran-ajaran dari Tuhan yang berupa wasiat. Al Quran juga

11

mengokohkan perihal kebenaran yang pernah didakwahkan oleh kitab-kitab suci dahulu-dahulu itu yang berhubungan dengan kepribadatan kepada Allah yang Maha Esa, beriman kepada para rasul, membenarkan adanya balasan pada hari akhir, keharusan menegakkan hak dan keadilan, berperangai dengan akhlak yang luhur serta budi yang muliah dan lain-lain lagi. Allah Taala berfirman :

Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,(surat : Al-Maidah Ayat : 48)

12

Jelaslah bahwa Allah Subhanahu wa Taala itu sudah menurunkan kitab suci Al Quran Alkarim kepada nabiullah Muhammad s.a.w dengan disertai kebenaran mengenai apa saja yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu Al Quran dengan terus terang dan tanpa ragu-ragu menetapkan mana-mana yang benar, tetapi juga menjelaskan mana-mana yang merupakan pengubahan, pergantian, penyelundupa dan pertukaran dari murni dan asli. Dalam ayat di atas disebutkan pula bahwa Allah Taala memerintahkan kepada nabiNya supaya dalam memutuskan segala persoalan yang timbul diantara seluruh ummat manusia ini dengan menggunakan hukum dari Al Quran itu, baik orang-orang yang beragama Islam ataupun yang termasuk golongan ahlul-kitab (Kaum Nasrani dan Jahudi) dan jaringan sampai mengikuti bahwa nafsu mereka sendiri saja. Dijelaskan pula bahwa setiap ummat itu oleh Allah Subhanahu wa Taala diberinya syariat dan jalan dalam hal-hal hukum-hukum amaliah yang sesuai sekali dengan persiapan serta kemampuan mereka. Adapun yang berhubungan dengan persoalan akidah, ibadat, adab kesopanan serta hal halal dan haram, juga yang ada hubungannya dengan sesuatu yang tidak akan berbeda karena perubahan masa dan tempat, maka semuanya itu dijadikan seragam dan hanya satu macam, sebagaimana yang juga tertera dalam agama-agama lain yang bersumber dari wahyu Ilahi. Allah Taala berfirman

13

,,Allah telah menetapkan agama untukmu semua yang telah diwasiatkan oleh ya kepada dan uh dan apa yang telah Kami wahyukan kepada brahim, usa

sa, yang semua itu serupa saja yakni hendaklah kamu semua menegakkan

agama yang benar dan janganlah kamu sekalian berpecah-belah. (surat : Asy-Syuura Ayat : 13) Seterusnya lalu dibuanglah beberapa hukum yang berhubungan dengan amaliah yang dahulu-dahulu itu dan diganti dengan syariat Islamiah, yang merupakan hukum-hukum penghabisan yang kekal serta sesuai untuk diterapkan dalam dalam segala waktu dan tempat. Oleh sebab itu, maka akidahpun menjadi satu macam sedang syariatnyapun seragam pula untuk seluruh ummat manusia sedunia. 2. Ajaran-ajaran yang termuat dalam Al Quran adalah kalimat Allah yang terakhir untuk memberikan petunjuk dan pemimpin yang benar kepada ummat manusia dan inilah yang dikehendaki oleh Allah Taala supaya tetap sepanjang masa, kekal untuk selama-lamanya. Allah Taala berfirman :

Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), dan sesungguhnya Al-Qur'an itu adalah kitab yang mulia. (surat : Fushshilat Ayat : 41)

14

Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji. (surat : Fushshilat Ayat : 42) Allah Taala berfirman pula :

,,Sesungguhnya Kami Allah menurunkan peringatan Al Quran itu dan sesungguhnya Kami pasti senantiasa melindunginya (dari kepalsuan). (S. Hijr 9) Adapun tujuan menjaga dan melindungi Alquran dari kebathilan, kepalsuan dan pengubahan itu tidak lain hanyalah agar supaya hujah Allah akan tetap tegak di atas seluruh manusia, sehingga Allah Taala dapat mewarisi bumi ini dan siapa-siapa yang ada di atas permukaannya. 3. Kitab suci Al Quran yang dikehendaki oleh Allah Taala akan kekekalannya itu, tidak mungkin pada suatu hari nanti akan terjadi bahwa suatu ilmu pengetahuan akan mecapai titik hakikat yang bertentangan dengan hakikat yang tercantum didalam ayat Al Quran. Sebabnya ialah tidak lain, karena Al Quran itu adalah firman Allah Taala, sedang keadaan yang terjadi di dalam alam semesta ini semuanya merupakan buah karya Allah Taala pula. Sudah dapat dipastikan bahwa firman dan amal perbuatan Allah itu tidak mungkin akan bertentangan antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan yang dapat terjadi ialah bahwa yang satu akan membenarkan yang lainnya. Dari sudut inilah maka kita menyaksikan sendiri betapa bayaknya hakikat yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern tiba-tiba sesuai dan cocok benar dengan apa yang terkandung dalam Al Quran. Jadi apa-apa yang ditentukan itu adalah memperkokoh dan mentahkikkan kebenaran dari apa yang sudah difirmankan oleh Allah Subhanahu wa Taala sendiri.

15

Dalam hal ini baikalh kita ambil firmanNya :

,,Akan kami (Allah) perlihatkan kepada mereka kelak bukti-bukti kekuasaan Kami disegenap penjuru dunia ini dan bahkan pada diri mereka sendiri, sampai jelaslah kepada mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Belum cukupkah bahwa Tuhanmu itu aha menyaksikan segala sesuatu?. (S. Fushshilat 53).

4. Allah Subhanahu wa Taala berkehendak supaya kalimatNya itu disebar luaskan dan disampaikan kepada semua akal fikiran dan pendengaran, sehingga menjadi suatu kenyataan dan perbuatan. Kehendakan semacam ini tidak mungkin akan berhasil, kecuali jikalau kalimat-kalimat itu sendiri benar-benar mudah untuk diingat, dihafalkan serta difahamkan. Oleh karena itu Al Quran sengaja diturunkan oleh Allah Taala dengan suatu gaya bahasa yang istimewa mudahnya, tidak sukar bagi siapapun untuk memahamkannya dan tidak sukar pula mengamalkannya, asalkan disertai dengan keikhlasan hati dan kemauan baik. Allah Taala berfirman :

,,Sungguh Kami Allah telah membuat mudah pada Al Quran itu untuk diingat dan difahamkan. Tetapi adakah orang yang mengambil pelajaran? (S. Qamar 17) Diantara hal-hal yang membuktikan kemudahannya bahasa yang digunakan oleh Al Quran itu ialah banyak sekali orang-orang yang hafal diluar kepala, baik dari kaum lelaki, wanita, anak-anak, orang-orang tua, orangkaya atau miskin dan lain-lain

16

sebagainya. Mereka mengulang-ulangkan bacaannya itu dalam rumah atau mesjid. Tidak henti-hentinya suara ahli baca Al Quran itu berkumandang diseluruh penjuru bumi. Rasanya tidak ada satu kitabpun selain Al Quran ini yang mendapatkan keistimewaan, apalagi yang melebihi, sedang yang menyamainya saja takkan ditemukan. Bahkan dengan berbagai keistimewaan sebagaimana yang diurutkan di atas itu, maka jelas bahwa Al Quran itu tidak ada tara atau bandingannya dalam hal membekasnya dalam kalbu atau kehebatan pimpinan dan cara memberikan petunjuknya, juga tidak dapat dicarikan persamaan dalam hal maudlunya serta ketinggian tujuannya. Oleh sebab itu dapatlah diyakinkan bahwa Al Quran memanglah sebaik-baik dan seutama-utama kitab secara mutlak.

2.4 PENGUBAHAN TAURAT Beriman kepada kitab suci Taurat yang diturunkan kepada Nabiullah Musa a.s adalah salah satu rukun dari rukun-rukun keimanan. Allah Taala juga telah memberitahukan bahwa didalam kitab itu terdapatlah cahaya penerangan serta petunjuk yang baik, malahan dipujinya dengan firmanNya :

,,Sesungguh Kami (Allah) telah memberikan kitab pemisahan (antara yang baik dan yang buruk) kepada Musa dan Harun dan menjadi cahaya serta peringatan bagi orangorang yang bertaqwa. (S. Anbia 48)

Hanya saja kitab taurat yang pernah diturunkan kepada Nabiullah Musa a.s. itu kini sudah tidak ada sama sekali yang murni, sebagaimana yang sudah diketengahkan oleh seluruh alim ulama dan kaum cendekiawan.

17

Adapun kitab Taurat yang beredar sekarang ini, maka sebenarnya adalah merupakan karangan yang ditulis oleh lebih dari seorang penyusun dan pula ditulisnya itu dalam masa yang berlain-lainan. Sudah jelas bahwa di dalam itu banyak terdapat perubahan Almarhum Ustadz Alkabir Farid Wajdi berkata : ,,Salah satu bukti bahwa kitab Taurat itu sudah berubah dari kemurniannya ialah bahwa Taurat yang beredar ditangan kaum Nasrani adalah berbeda jauh dengan Taurat yang beredar ditangan kaum Yahudi. Al Quran sendiri menetapkan adanya perubahan ini dan mencela sekali kepada ummat Yahudi yang memasukkan perubahan dan pengubahan pada kitab suci tersebut. Allah Taala menjelaskan hal itu dengan firmanNya :

,,Apakah kamu semua menaruh harapan yang besar bahwa mereka itu akan beriman padamu, padahal sebagai dari mereka itu mendengar firman Allah kemudian mereka mengubahnya sesudah mereka mengerti dan merekapun mengetahui mana yang sebenarnya? (surat : Al-Baqarah Ayat : 75) Jadi nyatalah bahwa kaum durhaka sudah berani mengubah kitab suci yang diturunkan oleh Allah Taala. Tujuan pengubahan itu ialah untuk menutupi mana-mana yang haq dan benar dan mereka lalaikanlah bagian yang terpenting dari apa-apa yang disebutkan oleh Allah Taala dalam kitab Taurat itu. Maka dari itu Taurat yang kini ada di tangan mereka itu tidak seluruhnya benar, tetapi hanya sebagian saja.

18

Allah Taala berfirman :

,,Diantara ummat Yahudi ada orang-orang yang mengubah kalimat-kalimat Allah dari yang semestinya. (S. Nisa 46) 2.5 PENGUBAHAN INJIL Kitab Injil yang diturunkan kepada Nabiullah Isa a.s. adalah sama halnya dengan kitab Taurat yang diturunkan kepada nabiullah Musa a.s. Keduanya adalah firman Allah Taala yang juga merupakan petunjuk dan cahaya penerangan bagi manusia. Hanya saja Injil itupun senasib juga dengan Taurat yakni sudah dihinggapi oleh berbagai perubahan dan penggantian yang dilakukan oleh tangan manusia. Allah Taala berfirman :

,,Dan diantara orang-orang yang mengatakan : ,,Sesungguhnya kita ini orang-orang Nasrani (keristen). Kami mengambil perjanjian dari mereka. Tetapi mereka melupakan sebagaian dari apa yang telah diperingatkan kepada mereka. Oleh sebab itu Kami timbulkan permusuhan dan kebencian diantara mereka sampai hari kiamat. Nanti Allah akan memberitahukan kepada mereka apa-apa yang telah mereka kerjakan. (S. Maidah 14-15)

19

Hai Ahli Kitab (Nasrani dan Yahudi) ! Sesungguhnya telah datang utusan Kami kepadamu semua untuk menjelaskan kepadamu semua banyak dari isi Kitab yang kamu semua sembunyikan dan banyak pula yang dibiarkannya. (S. Maidah 15) Kitab-kitab Injil sebagaimana disebutkan di atas itu adalah memuat tulisan da catatan perihal kehidupan atau sejarah hidupnya nabiullah Isa a.s. Para pengarangnya dimaklumi dan nama-nama merekapun tercantum disitu. Para pengecam dari golongan ummat keristen sudah mengakui bahwa apa-apa yang kini menjadi akidah atau kepercayaan yang tertera dalam kitab Injil semata-mata pendapat Paulus saja dan bukan pendapat kaum hawari (pengikut) nabiullah Isa a.s. dan bukan pula pendapat orang-orang yang terdekat sekali kepada beliau a.s. itu. 2.6 PEMBENERAN ALQURAN PADA KITAB-KITAB YANG DAHULU Manakala perubahan dan penggantian dalam kitab-kitab Taurat dan Injil sudah bukan suatu yang perlu disangsikan lagi yakni sudah pasti secara hakiki, bahkan tidak perlu diraguragukan lagi hal itu sebab telah dijelaskan sendiri dengan nashnya Al Quran dari satu sudut, juga dengan bukti yang dapat dirasakan dari sudut lainnya, maka apakah pengertiannya bahawa Al Quran itu datang untuk membenarkan kitab-kitab suci Tuhan yang telah ada lebih dulu itu? Pengertiannya adalah bahwa Al Quran itu datang untuk mengokohkan haq dan kebenaran yang terdapat juga dalam kitab-kitab dahulu itu yaitu sebagaimana yang pernah diuraikan di muka mengenai penyembahan Allah Subhanahu wa Taala, beriman kepada rasul-rasulNya, mempercayai adanya balasan di akhirat, melindungi hak dan keadilan serta menganjurkan seluruh manusi agar menghiasi dirinya dengan akhlak yang tinggi dan budi pekerti yang luhur.

20

Tetapi disamping mengokohkan hal-hal sebagaimana di atas itu, Al Quran juga menunjukan, menjelaskan dan menyingkapkan semua kesalahan dan kekeliruan yang terdapat di dalam kitab-kitab yang dahulu-dahulu yang tentunya disebabkan karena pengotor tangan manusia yang membuat perubahan, penggantian, penukaran serta meletakkan mana-mana yang bukan semestinya. Andaikata kesalahan-kesalahan dan kekeliruan-kekeliruan yang dimasukkan oleh para pemimpin agama kedalam kitab-kitab suci dari langit itu tidak ada dan ditunjukkannya kitabkitab suci dari langit itu tidak ada dan ditunjukkannya kitab-kitab itu dengan sebenarnya atas nama Allah, maka sudah pastilah bahwa apa yang haq itu akan tampak, benar akan kelihatan dan sudah tentu pula bahwa, Taurat dan Injil itu akan sejalan dengan Al Quran. Allah Taala berfirman :

Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu". Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kamu bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu. ( surat : Al-Maidah Ayat : 68)

Menjalankan kitab Taurat dan Injil itu tentu tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna sesuai dengan hakikatnya, kecuali lebih dulu harus, dibersihkan dan dimurnikan dari pemalsuan.

2.7 JALAN KEPADA HAKIKAT Sebenarnya seseorang yang mencari kebenaran yang hakiki dan ingin memperoleh ajaran-ajaran Ketuhanan yang shahih, maka tidak ada jalan lain baginya kecuali harus mematuhi apa-apa yang tercantum dalam kitab suci Al Quran.

21

Sebabnya tidak lain, karena memang Al Quran itulah satu-satunya kitab suci yang masih murni dan asli, terjaga benar pangkal dan pokoknya, ajaran-ajarannya masih selamat dan sentausa dari perubahan dan penggantian. Itulah kitab suci yang berasal dari wahyu diterima oleh Rasulullah Muhammad s.a.w dari Jibril dan Jibril dari Allah Taala, kemudian Nabi Besar s.a.w. sendiri yang mengajarkan kepada ummatnya tanpa selisih sedikitpun dari keasliannya. Bukankah ini suatu hal yang amat sempurna yang tidak mungkin dapat dicapai oleh kitab manapun juga dan sama sekali tidak ada yang dapat membandinginya ? Al Quran itulah yang memuat segala macam mabda yang tertinggi, jalan yang paling lurus yang wajib ditempuh serta nizham dan peraturan yang sebagus-bagusnya untuk dilaksanakan. Al Quraan mengandung serta menghimpun segala hal yang amat diperlukan oleh ummat manusia, baik yang berupa persoalan-persoalan peribadatan, adab kesopanan, cara bermuaamalat (hubungan antara sesama manusia seperti berdagang dan lain-lain), juga soalsoal ketentuan yang pasti seperti ikatan perjanjian dan lain-lain lagi. Al Quran sajalah satu-satunya ajaran yang pasti dapat menjamin untuk dapat membentuk pribadi manusia yang luhur, keluarga yang utama, masyarakat yang harmonis dan baik, pemerintahan yang adil, alat kekuatan yang kokoh yang dapat menegakkan haq dan keadilan, melenyapkan penganiayaan, menghilangkan permusuhan dan perselisihan dan lainlain sebagainya. Malahan lebih dari itu pula yakni Al Quran itu sajalah yang cukup mampu untuk merealisasikan kekhilafatan di atas permukaan bumi, sesuai dengan pernyataan Tuhan bahwa bumi ini diwariskannya kepada hamba-hambaNya yang shalih. Allah Taala berfirman :

Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan (surat : Al-Maidah Ayat : 15)

22

Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus (surat : Al-Maidah Ayat : 15)

23

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

24

DAFTAR PUSTAKA
Sabiq, Sayyid. 1974. Aqidah Islam. Bandung : Diponegoro. alquran-indonesia, http://www.alquran-indonesia.com/web/contact/ diunduh tanggal 22 desember 2013

25

Anda mungkin juga menyukai