Anda di halaman 1dari 24

FASILITATOR : dr. Nadra B.

Azwar Ketua : selvia sari utami Sekretaris : putri umepal Notulen : elza putri rahayu : deviana yunita sari : tia mardiati : vichia yorina : nuranysha hafiz : norhalisya utami : fauzia hafni : mona metalia : mutia mustaqim

Sindi yang gelisah !

Sindi seorang ibu rumah tangga , 32 tahun, menggunakan kontrasepsi hormonal sudah beberapa tahun. Akhir akhir ini ia mengeluh adanya rasa gatal pada vagina dan duh genital. Keluhan lain yang dirasakannya adalah nyeri pada vagina , iritasi , rasa terbakar dan disuria. Ia datang ke Puskesmas untuk berobat dan disana dilakukan pemeriksaan mikroskopis dengan hasil ditemukan adanya sel ragi (yeast). Doter mengatakan pada sindi bahwa ia terinfeksi jamur, sejenis candidiasis dan penyakit ini akan menjadi berat bila , kondisi menurun , penurunan daya tahan tubuh (imunitas) , selanjutnya dokter memberikan obat anti jamur.
Apa sebetulnya yang terjadi pada sindi , pemeriksaan penunjang apa yang dibutuhkan dan bagaimana pengobatan serta pencegahannya ?

STEP 1
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Disuria Kontrasepsi hormonal Iritasi Sel ragi (yeast) Vagina Candidiasis Jamur Mikroskopis Duh genital

STEP 2
1. Apa definisi dan penyebab dari candidiasis ? 2. Apa hubungan penyakit candidiasis dengan pemakaian kontrasepsi hormonal ? 3. Apa gejala yang ditimbulkan oleh candidiasis ? 4. Jelaskan macam macam infeksi jamur ? 5. Bagaimana mekanisme kerja jamur candidiasis dalam tubuh ? 6. Apa yang menyebabkan rasa gatal pada vagina ? 7. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit candidiasis ? 8. Penyakit apa yang sebenarnya yang dialami oleh ibu sindi ?

9. Bagaimana penatalaksanaan dari candidiasis ? 10. Apa jenis jenis jamur yang menguntungkan dan merugikan pada tubuh manusia ? 11. Pemeriksaan apa yang dibutuhkan untuk candidiasis ? 12. Apa efek dari candidiasis dan mengapa candidiasis dapat menyebabkan disuria ? 13. Apa saja faktor resiko penyebab candidiasis ? 14. Bagaimana respon imun terhadap candidiasis ?

STEP 3
1. Candidiasis ialah penyakit yang disebabkan oleh jamur candida yang dapat menyerang kulit , kuku, selaput lendir , bronkus dan paru 2. Kontrasepsi hormonal mengakibatkan ketidakseimbangan hormon seseorang sehingga memungkinkan terjadinya penurunan imunitas. Apabila imunitas menurun maka jamur , bakteri , virus mudah aja menyerang tubuh .

3. - rasa gatal pada vagina - duh genital - iritasi - rasa terbakar - disuria 4. Macam- macam infeksi jamur : - mycosis superficialis - mycosis subkutanea - mycosis respiratori - infeksi pada kulit atau selaput lendir

5. Infeksi candida terjadi karena perubahan kondisi vagina . Sel ragi akan berkompetensi dengan flora normal sehingga terjadi candidiasis. 6. Pending 7. Diagnosa laboratorik dapat dilakukan melalui pemeriksaan spesimen , mikroskopik dan pemeriksaan biakan . 8. Candidiasis vulvovaginitis

9. - pengobatan : memberikan obat anti jamur seperti ketokonazol maupun flukonazol - pencegahan : menghindari daerah lembab pada bagian vagina atau lainnya, biasakan hidup bersih dan sehat, menghindari suntikan hormon yang berlebihan. 10. Pending 11. Pemeriksaan fisik , pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan gram 12. Karena pada vagina seseorang sering terjadi rasa gatal , nyeri , iritasi sehingga mengakibatkan disuria. 13. Pemberian antibiotik, kondisi vagina , frekuensi ganti pakaian dalam 14. pending

STEP 4
INFEKSI DAN IMUNITAS

INFEKSI JAMUR CANDIDIASIS

Penyebab

Gejala

Pemeriksaan

Diagnosa

Penatalaksanaan

Jamur Candida albican

Pengobatan

Pencegahan

Tempat Hidup

Siklus Hidup

Morfologi

STEP 5
4M : 1. Klasifikasi jamur 2. Candidiasis - klasifikasi - penyebab - gejala - cara terinfeksi - pemeriksaan - diagnosa - pengobatan - pencegahan 3. Jamur Candida albican - tempat hidup , siklus hidup dan morfologi 4. Hubungan Respon imun terhadap Candidiasis

STEP 6

STEP 7
1. Klasifikasi jamur Ada 2 tipe jamur yaitu : a. Yeast / ragi tumbuh kembang melalui sel tunggal secara aseksual. Ragi merupakan sel tunggal , biasanya berbentuk bulat atau elips . Diameternya bervariasi dari 3 15 mm. Kebanyakan ragi berproduksi dari pertunasan . Spesies yang gagal melepaskan diri menghasilkan ragi rantai panjang disebut pseudohifa. b. Molds / kapang (mycelia) tumbuh kembang dengan bentuk filamen panjang (hyphae) dan berbentuk kerucut semacam tikar (mycelium). Beberapa hifa membentuk dinding transversal. Pertumbuhan dalam bentuk mold melalui produksi koloni filamentosa multisenter. Koloni ini mengandung tubulus silindris dari 2-10 mm. Beberapa hifa terbagi oleh dinding dinding pemisah atau septa , yang secara khas terbentuk pada interval yang teratur selama pertumbuhan hifa.

2. Candidiasis candidiasis ialah penyakit akibat infeksi jamur yang bersifat akut atau subkutan yang disebabkan oleh spesies candida , biasanya spesies candida albicans dan dapat mengenai mulut , vagina , kulit , kuku , bronki dan paru . Kadang dapat menyebabkan septikemia , endokarditis , atau meningitis .

Klasifikasi Candidiasis : 1. Kandidiasis selaput lendir : a. Kandidiasis oral b. Perleche c. Vulvovaginitis d. Balantis atau balanopostitis e. Kandidiasis mukokutan khronik f. Kandidiasis bronkopulmonar dan paru 2. kandidiasis kutis : a. Lokalisata b. Generalisata c. Paronkial dan onkomikosis d. Kandidiasis kutis granulomatosa

3. kandidiasis sistemik : a. Endokarditis b. Meningitis c. Pielonefritis d. Septikemia Penyebab : candidiasis disebabkan oleh : 1. kehamilan , karena adanya perubahan pH dalam vagina. 2. umur 3. kebersihan kulit 4. kontak lansung dengan penderita 5. penyakit khronik 6. diabetes 7. penyakit genetik

Gejala :

adanya rasa gatal di daerah vulva , pada yang berat adanya rasa panas , nyeri , disuria , tampak hiperemia pada labia minor an ulkus pada labia minor. Cara terinfeksi : infeksi pertama kali dapat terjadi pada seseorang ialah ketika ia dilahirkan. Bila ibu bayi tersebut mengandung candida di dalam vaginanya , maka sewaktu bayi dilahirkan dia dapat menelan jamur atau jamur dapat melumuri kulit tubuhnya. Sebagai akibatnya dapat terjadi stomatitis (oral thrush) atau kandidiasis kulit , yang timbul dalam minggu pertama kehidupan bayi. Kemungkinan lain ialah jamur masuk kedalam usus dan hidup , kemudian berubah menjadi patogen dan menimbukan penyakit. Penularan secara kontak lansung dengan orang yang mengalami candidiasis.

Pemeriksaan :

1. Pemeriksaan langsung - kerokan kulit atau usapan mukokutan diperiksa dengan larutan KOH 10% atau dengan pewarnaan gram , terlihat sel ragi atau hifa semu. 2. Pemeriksaan biakan - semua spesimen dibiakkan pada medium fungi atau bakteriologi pada suhu ruangan. Koloni ragi diperiksa untuk melihat pseudohifa. 3. Uji Serologi Diagnosa : diagnosis laboratorik dapat dilakukan melalui pemeriksaan spesimen , pemeriksaan biakan , pemeriksaan mikroskopis dan serologi .

Pengobatan :

1. obat antivagus 2. obat derivat poli-en (polyene derivativer) 3. obat 5 - fluorositosin ( 5-fc) 4. obat derivat imidasol a. Mikonazol b. Klotrimazol c. Etokonazol d. Ketokonazol Pencegahan : - menghindari gangguan keseimbangan pada flora mikroba normal dan pendarahan pejamur intake . Candidiasis tidak menular karena sebenarnya semua orang secara normal sudah mengandung organisme tersebut.

3. Jamur Candida albicans a. Morfologi Candida albicans merupakan jamur dimorfik karena kemampuan tumbuh dalam 2 bentuk yang berbeda yaotu sel tunas blastosporahifa. Perbedaan bentuk ini tergantung pada faktor eksternal yang mempengaruhinya , se ragi ( blastospora) berbentuk bulat , lonnjong dengan diameter 3-5 mm. Tumbuh pada pH 4,5 - 6,5 . b. Tempat hidup - mulut - kulit - alat genital - dibawah kuku - organ dalam tubuh ( paru , hati , imfa)

c. Siklus hidup Candida albicans memperbanyak diri dengan membentuk tunas yang akan terus memanjang membentuk hifa semu . Hifa semu terbentuk banyak kelompok blostospora berbentuk bulat atau lonjong disekitar septum. Pada beberapa strain blastospora , berukuran bessar , berbentuk bulat dalam jumlah sedikit. Sel ini dapat berkembang menjadi klamidospora yang berdinding tebal dan berukuran sekitar 8 - 12 mm.

4. Hubungan respon imun dengan candidiasis Candidiasis kadang kadang menyebabkan penyakit sistemik progresif pada penderita yang lemah atau sistem imunnya tertekan, terutama jika imunitas berperantara sel terganggu . Candida dapat menimbulkan invasi dalam aliran darah , tromboflebitis , endokarditis, atau infeksi pada mata dan organ lain bisa dimasukkan secara intravena.

KESIMPULAN
Candidiasis merupakan infeksi oportunistik yang disebabkan oleh jamur candida albicans dimana merupakan flora normal paa tubuh manusia seperti yang terdapat pada vagina. Dimana pada keadaan tertentu seperti saat defisiensi imun ia dapat berubah dari jamur yang tadinya non patogen menjadi patogen. Selain itu jamur tersebut hidup di daerah lembab seperti pada lipatan paha dan lai sebagainya. Jamur tersebut dapat ditangani dengan pemberian obat anti jamur seperti ketokonazol , nyastin , topikal dll.

DAFTAR PUSTAKA

Sudoyo w.aru , and all.2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 3. jakarta ; interna publishing Wikipedia.com Buku ajar ilmu penyakit kulit kelamin . FKUI. Edisi 5

Anda mungkin juga menyukai