Anda di halaman 1dari 3

Limpa merupakan kelenjar tanpa saluran yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi (Anonimus, 2005).

Limpa mempunyai dua fungsi yaitu membentuk respon imun melawan antigen yang berada di dalam darah dan membuang bahan partikel dan sel darah yang sudah tua atau rusak, terutama eritrosit dari sirkulasi (Burkitt dkk., 1993). Ukuran dan berat limpa normal tergantung pada kandungan darah di dalamnya. Limpa salah satu organ limfoid terbesar, menerima suplai darah dalam jumlah banyak melalui arteri dan mengalami drainase melalui vena lienalis, yang berlanjut ke dalam sistem portal hati (Burkitt dkk., 1993). Struktur limpa dibungkus oleh kapsula yang terdiri atas jaringan ikat padat yang terkadang membentuk trabekula untuk membagi parenkim atau pulpa limpa menjadi ruang-ruang bersekat, pada permukaan medial limpa terdapat hillus (Junqueira dan Carneiro, 1982). Sistim sirkulasi darah pada limpa memiliki implikasi fungsional penting, terutama dengan memperlihatkan rangsangan antigen dan ekstraksi hemoglobin serta zat besi (Hartono, 1989). Limpa menghasilkan limfosit B dan T, serta makrofag yang sangat penting dalam pertahanan tubuh. Limfosit T yang ditemukan dalam pulpa putih berpoliferasi dan masuk ke aliran darah. Limfosit T berperan dalam mekanisme kekebalan yang diperantarai sel (Binns, 1982). Limpa merupakan kelenjar tanpa saluran yang berhubungan erat dengan sistem sirkulasi (Anonimus, 2005). Limpa mempunyai dua fungsi yaitu membentuk respon imun melawan antigen yang berada di dalam darah dan membuang bahan partikel dan sel darah yang sudah tua atau rusak, terutama eritrosit dari sirkulasi (Burkitt dkk., 1993). Ukuran dan berat limpa normal tergantung pada kandungan darah di dalamnya. Limpa salah satu organ limfoid terbesar, menerima suplai darah dalam jumlah banyak melalui arteri dan mengalami drainase melalui vena lienalis, yang berlanjut ke dalam sistem portal hati (Burkitt dkk., 1993). Struktur limpa dibungkus oleh kapsula yang terdiri atas jaringan ikat padat yang terkadang membentuk trabekula untuk membagi parenkim atau pulpa limpa menjadi ruang-ruang bersekat, pada permukaan medial limpa terdapat hillus (Junqueira dan Carneiro, 1982). Sistim sirkulasi darah pada limpa memiliki implikasi fungsional penting, terutama dengan memperlihatkan rangsangan antigen dan ekstraksi hemoglobin serta zat besi (Hartono, 1989). Limpa menghasilkan limfosit B dan T, serta makrofag

yang sangat penting dalam pertahanan tubuh. Limfosit T yang ditemukan dalam pulpa putih berpoliferasi dan masuk ke aliran darah. Limfosit T berperan dalam mekanisme kekebalan yang diperantarai sel (Binns, 1982). Anonimus. (2001). Parasite and Heat: Malaria Identification and Diagnosis of Parasite of Public Health oncern. DPD!.htt":##$$$.d"d.cdc. o%#d"d!#H&M'#Malaria.htm. Anonimus. (200(). )istem 'imfati* ('+m"hatic )+stem). Di*tat A,ar Histologi dan -mbriologi .a*ultas /edo*teran He$an 0ni%ersitas )+iah /uala. Darussalam1 2anda Aceh.
Benediktus. (1997). Care and Maintenance of Anopheline Mosquito Colonies. In: Molecular Biology of Insect Disease Vectors: A methods manual. Chapman and Hall, p;3-12.

2inns1 3. M. (1452). 6rgani7ation of the '+m"horeticular )+stem and '+m"hoc+te Mar*ers in the Pig. 8et Immunel Immuno"athol1 9 : 4(. 2ur*itt1 H.;.1 2. <oung dan =.>.Heath. (1449). Histologi .ungsional. -disi 9. Diter,emah*an oleh =an &amba,ong. Penerbit 2u*u /edo*teran1 =a*arta. 2+uti 2. (200?). 2ila @+amu* Men,adi &erda*$a. Info 8et. -disi.11 21 91 =a*arta.
Biswas, K. I. Dhatyopadhya, R. K. Baherjee and U. Bandyopadhya. (2002). Biological activities and medicinal properties of neen (Azadirachta indica A. Juss), Current Science, Vol. 82; No. 11; 1336 1345 . Bray, P., O. Janneh, M. Maghtin, L. raynes, H. Ginsburgh and S. Ward. (1995). Celluler uptake of chloroquine is dependent on binding of ferriprotophorphyrin IX and is independent of NHE activity in plasmodium falciparum, Journal Cell Biology, 145; 365 376.

2ruce1 '. =. (1450). -ssential Malariolog+. Medical 2edford Aguare1 'ondon. Dasrul1 @. Asmila dan A. Harris. (2005). A*ti%itas Antimalaria e*stra* etanol bi,i @imba (Azadirachta indica A. =uss) terhada" "ertumbuhan Plasmodium falcivarum secara in %itro. Prosseding )eminar @asional )ains dan &e*nologi 0ni%ersitas )+iah /uala 10A12 Maret 20051 2anda Aceh Hartono. 3. (1454). 2u*u &e*s Histologi 8et I. -disi *e 9. Penerbit 0I Press =a*arta1 2?B : 2C5. Hari,anto1 P. @. (2000). Malaria -"idemiologi. Patogenesis1 Manifestasi *lini* D Penanganann+a1 -; =a*arta. Hari,anto P. @. (2009). Manifestasi /linis Malaria 2erat Ma*alah dalam /ursus Malaria 20091 /ong res @asional P-&3I IE1 Manado1 4A11 Agustus 2009. Hima$an ). (14C9). Patologi1 -disi 11 .a*ultas /edo*teran 0ni%ersitas Indonesia1 =a*arta. 22BA2?4. =unFueira1 '. dan =. arneiro. (1452). Histologi Dasar1 -disi *e 9. Diter,emah*an oleh Ad,i Dharma. 8. -; 1 =a*arta. /ardinan1 A. dan A. 3uhna+at. (2002). @imba 2udi Da+a dan Pemanfaatann+a. 2adan Penelitian dan Pengembangan /esehatan. http://www.mediaindo.co.id. /hosia1 P.1 ). 2han$ara1 =. )ingh1 ). )eth and 3. /. )ri%asta%a. (2000). A )tud+ of h+"ogl+cemic effect of Azadirachta indica A. =uss (Neem) in normal and allo!an diabetic rabbits. Indian Journal Physiol. Pharmacol, %ol. ??.".B4 : C?.
Killer L H. (1990). Introduction to the Symposium on Cytoaderence and Cerebral Malaria, Trop Med Hyg. Laihad F. J. (2003). Epidemiologi Resistensi Malaria di Indonesia. Makalah dalam Kursus Malaria 2003, Kongres Nasional PETRI IX, Manado, 9-11 Agustus 2003.

'ombardini. (2009). Anti"arasitic drugs1 the chemothera"+ of malaria1 %ol ?2?.".25A90. 'ee1 M. 3. (2002). Plants against malaria: artemisia annua (Ginghaosu or the s$eet)1 =.3. coll "h+sicians -dinh1 %ol. 92H 900 : 90(. Mashaal H. (145B). linical Malariolog+1 )eamic1 )outheast Asian Medical Information enter. Maigraith 2. ;. (14B4). om"lication of Malaria. 2ull @< aceed MedH ?(:10B1AB?.

Marcial1 M. A. (1440). Proto7oal and Helementhic Disease In: /issane =.M. (ed) AndersonIs Patholog+ 4th ed. )t. 'ouis. .8. Mosb+ o1%ol.1.".?99A5B. @oeraini. (200?). Pengaruh -*stra* @imba &erhada" Penurunan Dera,ad Parasit Dan =umlah Haemo7oin Pada /ultur Plasmodium .alci%arum. &hesis Pascasar,ana 0nibra$A Malang. @$afor1 ). 8.1 P. A. A*ah1 . 6. 6*ili1 A. . 6n+irioha and . ). @$oru. (2009). Interaction bet$een chloroFuine sul"hate and aFueous e!tract of Azadirachta indica A. =uss meliaceae in rabbits1 =. Act Pharmacol. (9: 90( : 911. Per*ins M-. (1454). -r+troc+te in%asion b+ the Malaria Mero7oit: 3ecent Ad%ances. Minire%ie$. -!"erimental Parasitolog+: B4: 4? : 44.
3essang1 A. A. (145?). Patologi /husus 8eteriner1 -disi *e 2. .8. Perceta*an 2ali1 Den"asar. 3unnells1 3.A.1 >.). Monlu! and A. >. Monlu!1 (14B0). Princi"les of 8eterinar+ Patholog+. &he lo$a )tate 0ni%ersit+ Press1 Aoes 0)A.

)u*rasno. (2001). @imba A7adirachta indica A. =uss. &anaman Multiguna +ang &erabai*an. PA0 Ilmu Ha+ati 'embaga Penelitian I&2 2andung. )odeman. (144(). Patofisiologi1 -disi C1 =ilid II1 =a*arta: Hi"o*rates1 halH (B(A(42. )ch$i**ard1 ). and ..3. 8an Heerden. (2002). Antimalarial acti%it+ of "lant metabolites. @at. Prod. 3e". 14: BC( AB42. &uft1 ).1 3.M. De$i1 )u$arni1 dan H.A. Mar$oto. (1441). Imunitas )eluler Pada Mencit 2A'2#c <ang Diinfe*si Dengan Plasmodium berghei. &aha" I.
Tambajong E.H. (2000). Patobiologi Malaria. MALARIA: Epidemiologi, Patogenesis, Manifestasi Kilnis & Penanganan, EGG. Jakarta BAB V, p: 55-68.

&arigan1 =. (200C). /ombinasi /ina &etrasi*lin "ada Pengobatan Malaria . 2adan Penelitian dan Pengembangan /esehatanhtt"##$$$.mediaindo.co.id.
World Health Organization. (1999). Leading Infectious-Disease Killers in Heyman D.L. Removing Obstacle to Healthy, Horizons no. 37: 16-17. World Health Organization. (2002), Death Diseases in Developmental Country, httpi/www.who.intnf. new/d nld pdf/conclusion . pdf.

Anda mungkin juga menyukai