Anda di halaman 1dari 6

BAB I LAPORAN KASUS

1. Identitas Pasien Nama Usia Alamat Pekerjaan Agama Nama suami Usia Tanggal MRS : Ny. D : 28 tahun : Cibadak : IRT : Islam : Tn. U : 28 tahun : 10 Desember 2010

2. Anamnesa Keluhan utama: Keluar darah dari jalan lahir sejak 3 hari yang lalu.

3. Riwayat Penyakit Sekarang : Ibu datang ke IGD kebidanan RSUD Cianjur mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan adanya rasa mules. Pasien merasa hamil 3 bulan. 3 hari yang lalu pasien sudah berobat ke bidan, perdarahan sempat berhenti kemudian bidan menyarankan agar ke RS jika terjadi perdarahan lagi. - Riwayat keluar jaringan disangkal - Riwayat keluar jaringan seperti telur ikan disangkal

4. Riwayat Penyakit Dahulu : DM (-) HT (-) Trauma (-)

5. Riwayat Psikososial : Pasien menyangkal pernah merokok dan mengkonsumsi alkohol sebelumnya

6. Riwayat persalinan: Partus terakhir : 2 tahun, spontan G2P1A0

7. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum Kesadaran Tanda vital : TD Nadi Respirasi Suhu : 120/80 mmHg : 88 x/menit : 20 x/menit : 36 C : sakit sedang : composmentis

8. Status Generalis Kepala Normocephal Mata: conjunctiva anemis -/-, sklera ikterik -/Hidung: sekret -/-, darah -/Mulut: hiperemis (-), mukosa bibir basah, tonsil T1/T1 tak hiperemis, faring tak hiperemis Leher Thoraks KGB: tidak teraba membesar, massa (-) Bentuk dan gerak simetris VBS ka=ki, sonor, wheezing (-), ronchi (-) BJ murni reguler, murmur (-) Abdomen Ekstremitas Datar, nyeri tekan (-), H/L tak teraba membesar Akral hangat, udem (-), RCT < 2 dtk

9. Status Obstetri/Ginekologi Pemeriksaan luar: TFU Perdarahan : 2 jari di atas sympisis : (+)
2

Pemeriksaan dalam: v/v : TAK Portio : tebal, lunak : 1 jari teraba jaringan Darah : (+)

10. Pemeriksaan Penunjang USG: Tampak sisa kehamilan Darah: Hb= 10,5 g/dL Urine: Tes plano : (+)

11. Resume Seorang wanita usia 36 tahun datang ke IGD kebidanan dengan keluhan perdarahan sejak 3 hari yang lalu dan terasa mules. Pasien merasa hamil 3 bulan. 3 hari yang lalu pasien sudah berobat ke bidan, perdarahan sempat berhenti kemudian bidan menyarankan agar ke RS jika terjadi perdarahan lagi. Pada pemeriksaan fisik tidak ditemukan adanya kelainan. Pada pemeriksaan luar ditemukan adanya sedikit perdarahan dan pada pemeriksaan dalam v/v tidak ada kelainan, portio tebal lunak, pembukaan 1 jari, teraba jaringan dan perdarahan (+). Pada pemeriksaan USG tampak sisa kehamilan, pada pemeriksaan lab didapatkan Hb 10,5 g/dL, plano test (+).

12. Diagnosa: G2P1A0 gravida 12-13 minggu + abortus inkomplet

13. Penatalaksanaan: Tanggal 10/12/2010 : Pasien dilakukan kuretase Terapi medikamentosa post kuret: Cefadroxil 2 x 1 tab Asam mefenamat 3 x 1 tab Methergin 3 x 1 tab

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Abortus

Definisi Berakhirnya kehamilan pada umur kehamilan <20 minggu (berat janin < 500 gram) atau buah kehamilan belum mampu untuk hidup diluar kandungan.

Lamanya kehamilan yang normal ialah 280 hari atau 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kadang-kadang kehamilan berakhir sebelum waktunya dan ada kalanya melebihi waktu yang normal. Berakhirnya kehamilan menurut lamanya kehamilan dapat dibagi sebagai berikut :

Lamanya kehamilan <22 minggu 22-28 minggu 28-37 minggu 37-42 minggu 42 minggu

Berat anak

Istilah

<500 gram 500-1000 gram 1000-2500 gram >2500 gram

Abortus Partus immaturus Partus prematurus Partus maturus Partus serotinus

Secara umum, abortus dapat dibagi 2 sebagai berikut : a. Abortus spontan Abortus yang terjadi secara spontan tanpa penyebab yang jelas (miscarriage), merupakan 20% dari semua abortus. b. Abortus provocatus Abortus yang terjadi akibat intervensi tertentu yang bertujuan untuk mengakhiri kehamilan. Abortus artificialis atau abortus atau abortus therapeuticus Abortus provocatus artifisialis ialah pengguguran kehamilan, biasanya dengan alat-alat dengan alasan bahwa kehamilan membahayakan / membawa maut bagi ibu, misalnya karena ibu berpenyakit berat. Indikasi untuk abortus therapeuticus misalnya : penyakit jantung (rheuma), hipertensi essentialis, karsinoma dari cervix.

Abortus provocatus criminalis Abortus provocatus criminalis adalah pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah dan dilarang oleh hukum.

Klasifikasi : 1. Abortus iminens : abortus mengancam ditandai oleh perdarahan bercak jalan lahir dapat disertai nyeri perut bawah yang ringan, buah kehamilan masih mungkin untuk dipertahankan 2. Abortus insipien : abortus sedang berlangsung ditandai dengan kontraksi rahim dan berakhir dengan abortus komplit atau inkomplit 3. Abortus inkomplit : sebagian buah kehamilan telah keluar dan masih terdapat sisa dalam rongga rahim 4. Abortus komplit : Sari buah kehamilan telah keluar dari rongga rahim secara lengkap 5. Abortus tertunda : Tertahannya hasil konsepsi yang telah mati dalam rongga rahim selama 8 minggu atau lebih 6. Abortus habitualis : abortus spontan yang berlangsung berurutan sebanyak 3x atau lebih

Etiologi : 1. Faktor zigot ; Kelainan kromosom, kelainan ovum, kelainan sperma, blighted ovum (kantong kehamilan kosong = telur kosong) 2. Faktor ibu : penyakit kronis, infeksi, kelainan horman, kelainan alat reproduksi, gangguan nutrisi, obat obatan, rhesus inkompatibilitas, trauma fisik/mental.

Patofisiologi Abortus biasanya dimulai dengan perdarahan pada desidua basalis yang menyebabkan nekrosis jaringan sekitarnya. Zigot dapat terlepas sebagian atu seluruhnya dan menjadi benda asing bagi uterus sehingga merangsang terjadinya kontraksi rahim dan menyebabkan ekpulsi buah kehamilan. Pada telur kosong tidak terdapat janin, hanya ditemukan kantung kehamilan.

Abortus inkomplit Definisi Pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih sisa tertinggal dalam uterus

Manifestasi Klinis - Perdarahan per vaginam banyak/sedikit - PD: kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan - Anemia

Diagnosis Anamnesa : Perdarahan dari jalan lahir, biasanya banyak, nyeri/kontraksi rahim

ada bila perdarahan banyak, dapat terjadi syok Pemeriksaan dalam : Ostium uteri terbuka Terasa sisa jaringan buah kehamilan

Terapi a. Bila ada syok, atasi syok (perbaiki keadaan umum) b. Tranfusi bila Hb kurang dari 8 gr % c. Evakuasi (lihat mengenai terminasi kehamilan) d. Uterotonika (metil ergometrin 3 dd 0,125mg) e. Antibiotika selama 3 hari

Komplikasi Perdarahan kematian Infeksi : harus mendapatkan antibiotik sebelum dilakukan kuretase Perforasi: dicegah dengan uterotonika, sondase, lakukan kuret secara sistematis dan lege artis Syok

Anda mungkin juga menyukai