Anda di halaman 1dari 1

Nama koass : Yosi Rinjani NRP : 1120221170 PR Neurologi

1. Gangguan N. VII Kerusakan sesisi pada UMN N.VII (lesi pada traktus piramidalis atau korteks motorik) akan mengakibatkan kelumpuhan otot-otot wajah bagian bawah (kurang dapat mengangkat sudut mulut, menyeringai, perlihatkan gigi, tersenyum). Pada wajah bagian atas tidak mengalami kelumpuhan (penderita masih dapat mengangkat alis, mengerutkan dahi, dan menutup mata). Pada lesi LMN : semua gerakan otot wajah (baik yang volunteer maupun involunter) semuanya lumpuh. Pada Bells Palsy : kelumpuhan N.VII jenis perifer yang timbul secara akut, tanpa adanya kelainan neurologik lain. Pada Sindrom Guillain Barre : kelumpuhan N.VII perifer yang bilateral, muka tampak simetris. Perlu dicurigai bila pasien tidak dapat memejamkan kedua matanya. 2. Gangguan Pada N.XII Dan Penyebabnya Lesi N.XII dapat bersifat supranuklir, misalnya pada lesi di korteks atau kapsula interna, yang dapat disebabkan oleh misalnya pada strok. Dalam hal ini didaptkan kelumpuhan otot lidah tanpa adanya atrofi dan fasikulasi. - Pada lesi nuklir, didapatkan atrofi dan fasikulasi. Hal ini dapat disebabkan oleh siringobulbi, ALS, radang, gangguan peredaran darah dan neoplasma - Pada lesi infranuklir didapatkan atrofi. Hal ini disebabkan oleh proses di luar medulla oblongata, tetapi masih di dalam tengkorak, misalnya trauma, fraktur dasar tulang tengkorak, meningitis, dll 3. Lesi pada kornu posterior , menghilangkan sensasi suhu dan nyeri ipsilateral semua kualitas lain tetap utuh ( gangguan disosiasi sensibilitas).

Anda mungkin juga menyukai