Anda di halaman 1dari 15

OBSTRUKSI NASAL

Page 1

Pengertian

Merupakan tersumbatnya perjalanan udara melalui nostril oleh deviasi septum nasi, hipertrofi tulang torbinat / tekanan polip yang dapat mengakibatkan episode nasofaringitis infeksi (Brunner & Sudarth, 2001.

Page 2

Obstruksi pada nasal meliputi:

Tumor hidung Yaitu pertumbuhan sel yang abnormal sebagai akibat radang pada hidung. Ada 2 jenis tumor, yaitu: Tumor jinak, biasanya terjadi di kavum nasi dan sinus paranasal. Tumor ganas, sering ditemukan di papiloma.

Page 3

CONT
Karsinoma Nasofaring Merupakan tumor ganas yang tumbuh di daerah nasofaring dengan predileksi difosa rosenmuller dan atap nasofaring dan merupakan tumor di daerah leher. Polip Hidung Merupakan masa lunak, berwarna putih, keabu-abuan yang terdapat di dalam ringga hidung, paling sering berasal dari sinus etmoid, multipel dan bilateral.
Page 4

MANIFESTASI KLINIK
1. Tumor Hidung Secara makroskopi mirip dengan polip hidung, hanya lebih keras, padat dan tidak mengkilat. Ada dua jenis, yaitu aksolitik dan andolitik (papiloma inversi) yang terakhir bersifat sangat invasif, dapat merusak tulang dan jaringan lunak sekitarnya diduga dapat berubah menjadi ganas.

Page 5

2. Karsinoma Nasofaring Gejalanya dibagi dalam 4 kelompok, yaitu: Gejala nasofaring sendiri, berupa epistaksis ringan,pilek / sumbatan hidung. Gejala telinga, berupa tinitus, rasa tidak nyaman sampai nyeri di telinga. Gejala saraf, berupa gangguan saraf otak seperti diplopia, parestesia di daerah pipi, neurolgia trigeminal, parasis / paralisis arkus faring, kelumpuhan otot bahu dan sering tersedak. Gejala / metastatis di leher, berupa benjolan di leher.

Page 6

3.Polip Hidung Sumbatan hidung yang menetap dan rinorea. Dapat terjadi hiposmig / anosmia Bersin Iritasi di hidung Pembengakkan mukosa dari mukosa hidung di luar sinus. Masa berupa berwarna putih seperti agaragar. Bila ditusuk tidak memberikan rasa sakit dan tidak berdarah.

Page 7

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Naso endoskopi : untuk menemukan tumor dini CT Scan : perluasan tumor dan destruksi tulang MRI : membedakan jaringan tumor dari jaringan normal Pemeriksaan Radiologik konvensional : tampak masa jaringan lunak di daerah nasofaring. Tomografi komputer : terlihat adanya simetri dari resesus lateratif, tonus tubarius dan dinding posterior nasofaring. Pemeriksaan darah tepi, fungsi hati, ginjal, dll : untuk memastikan adanya tumor, mendeteksi kekambuhan / untuk mendeteksi secara dini tumor. Rinoskopi anterior terlihat adanya polip Endoskopi terlihat polip yang masih sangat kecil dan belum keluar, dapat terlihat. Rontgen polos (CT Scan) mendeteksi adanya simetrif Biopsi penampakan makroskopis menyerupai keganasan / bila pada foto rontgen ada gambaran erosi tulang.
Page 8

PATOFISIOLOGI
Tumor hidung Tumor hidung dapat diketahui bersamasama dengan polip nasi dan cenderung kambuh. Mempunyai kecenderungan untuk timbul bersama tumor hidung sel skuamosa maligna, lebih sering timbul di dinding lateral hidung dan dapat pula menyebabkan obstruksi saluran pernapasan hidung, perdarahan intermiten atau keduanya.
Page 9

Karsinoma Nasofaring
Gen penyebab masuk ke saluran napas atas dan mengiritasi epitoliuma yang terdapat pada dinding mukosa nasofaring sampai berulserasi dan terinfeksi, menyebabkan pertumbuhan jaringan baru yang dapat bersifat ganas yang dapat menyebabkan obstruksi saluran pernapasan bagian atas. Menyebabkan pertukaran O2 di dalam tubuh terhambat, sehingga pemenuhan kebutuhan O2 tidak adekuat. Selain itu, karsinoma nasofaring bisa bermetastase ke jaringan / organ tubuh lain.

Page 10

Polip Hidung
Akibat reaksi alergi pada mukosa hidung, menyebabkan mukosa hidung membengkak dan terisi banyak cairan interseluler, sehingga sel menjadi radang kemudian terdorong ke dalam rongga hidung oleh gaya berat dan akan menekan jaringan saraf, pembuluh darah dan kelenjar pada hidung. Sehingga terbentuklah masa yang mengandung jaringan saraf pembuluh darah yang rusak, yang dapat menimbulkan sumbatan hidung yang menetap dan rinorea serta terjadinya hiposmig / anemia, sehingga mengakibatkan klien terlihat bersin-bersin dan terjadinya iritasi di hidung.
Page 11

KOMPLIKASI
1. Tumor hidung Tidak dapat bermetastasis, tetapi sangat destruktif disekitarnya dapat menyebarmemenuhi nasofaring dan terlihat dari orofaring. 2. Karsinoma Nasofaring Metastasis jauh ke tulang, hati dan paru dengan gejala khas, nyeri pada tulang, batuk-batuk dan gangguan fungsi hati.

3. Polip Hidung Terjadinya pertautan endotel yang terbuka, menandakan kebocoran pembuluh darah.
Page 12

PENATALAKSANAAN MEDIS
a) Tumor hidung Pembedahan luas, bila ada yang tertinggi dapat residif. Radiasi dapat mengecilkan tumor, tapi tidak dianjurkan karena bisa dapat menjadikan ganas. b) Karsinoma Nasofaring Radio terapi Dilakukan diseksi leher Pemberian tetrasiklin, faktor transfer, interferon, kemoterapi, seroterapi vaksin dan anti virus. Kemoterapi dengan kombinasi sis-platinum.

Page 13

c) Polip hidung Tindakan konservatif dengan kortikosteroid sistemik atau oral, misal Prednison 50 mg/hari Secara lokal disuntikan ke dalam polip, misal Triamsinolon asetonis / prednisolon 0,5 mg tiap 5-7 hari. Secara topikal sebagai semprot hidung, misal Beklometason dipropionah Dilakukan ekstraksi polip dengan senar. Operasi etmoidektomi intranasal dan ekstranasal.

Page 14

Asuhan Keperawatan

Page 15

Anda mungkin juga menyukai