Anda di halaman 1dari 33

2.1 Konsep Dasar Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 2.1.

1 Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan akti dalam me!ujudkan kesehatan masyarakatnya (Dinas Kesehatan Kota Surabaya" 2##$). Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah (PHBS) di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan sis!a" guru" dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu" mau" dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan akti dalam me!ujudkan sekolah sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang mampu menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat sekolah dan untuk pertumbuhan isik dan perkembangan ke%erdasan anak sekolah melalui berbagai upaya kesehatan (Sya&roni" 'S 2##(). 2.1.2 Bidang PHBS Bidang PHBS (Depkes ')" 2##1) yaitu* 1. Bidang kebersihan perorangan" seperti %u%i tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun" mandi minimal 2 kali sehari. 2. Bidang +i,i" seperti makan buah dan sayur tiap hari" mengkonsumsi garam beryodium" menimbang berat badan (BB) dan tinggi badan (-B) setiap . bulan. /. Bidang Kesehatan lingkungan" seperti membuang sampah pada tempatnya" menggunakan jamban" memberantas jentik. 2.1./ Pengembangan PHBS 0enyadari bah!a perilaku adalah sesuatu yang rumit" perilaku tidak hanya menyangkut dimensi kultural yang berupa sistem nilai dan norma" melainkan juga dimensi ekonomi" yaitu hal1hal yang mendukung perilaku. 0aka promosi kesehatan dan PHBS diharapkan dapat melaksanakan strategi yang bersi at paripurna (komprehensi )" khususnya dalam

men%iptakan perilaku baru. Kebijakan 2asional Promosi Kesehatan telah menetapkan tiga strategi dasar promosi kesehatan dan PHBS (Dinas Kesehatan Kota Surabaya" 2##$). 1. +erakan Pemberdayaan Pemberdayaan adalah proses pemberian in ormasi se%ara terus1 menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan sasaran" serta proses membantu sasaran agar sasaran tersebut berubah dari tidak tahu menjadi tahu atau sadar (aspek kno!ledge)" dari tahu menjadi mau (aspek attitude) dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek pra%ti%e). Sasaran utama dari pemberdayaan adalah indi3idu dan keluarga" serta kelompok masyarakat. Bilamana sasaran sudah akan berpindah dari mau ke mampu melaksanakan" boleh jadi akan terkendala oleh dimensi ekonomi. Dalam hal ini kepada yang bersangkutan dapat diberikan bantuan langsung" tetapi yang seringkali dipraktikkan adalah dengan mengajaknya ke dalam proses pengorganisasian masyarakat (%ommunity organi,ation) atau pembangunan masyarakat (%ommunity de3elopment). 4ntuk itu sejumlah indi3idu yang telah mau" dihimpun dalam suatu kelompok untuk bekerjasama meme%ahkan kesulitan yang dihadapi. -idak jarang kelompok ini pun masih juga memerlukan bantuan dari luar (misalnya dari pemerintah atau dari derma!an). Disinilah letak pentingnya sinkronisasi promosi kesehatan dan PHBS dengan program kesehatan yang didukungnya. Hal1hal yang akan diberikan kepada masyarakat oleh program kesehatan sebagai bantuan" hendaknya disampaikan pada ase ini" bukan sebelumnya. Bantuan itu hendaknya juga sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

2. Bina Suasana Bina suasana adalah upaya men%iptakan lingkungan sosial yang mendorong indi3idu anggota masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan. Seseorang akan terdorong untuk mau melakukan sesuatu apabila lingkungan sosial dimana pun ia berada (keluarga di rumah" orang1orang yang menjadi panutan atau idolanya" kelompok arisan" majelis agama" dan bahkan masyarakat umum) menyetujui atau mendukung perilaku tersebut. 5leh karena itu" untuk mendukung proses pemberdayaan masyarakat" khususnya dalam upaya meningkatkan para indi3idu dari ase tahu ke ase mau" perlu dilakukan bina suasana. -erdapat tiga pendekatan dalam bina suasana" yaitu* a. Pendekatan )ndi3idu b. Pendekatan Kelompok %. Pendekatan 0asyarakat 4mum /. 6d3okasi 6d3okasi adalah upaya atau proses yang strategis dan teren%ana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak1pihak yang terkait (stake holders). Pihak1pihak yang terkait ini bisa berupa tokoh masyarakat ormal yang umumnya berperan sebagai penentu kebijakan pemerintahan dan penyandang dana pemerintah. 7uga dapat berupa tokoh1tokoh masyarakat in ormal" seperti tokoh agama" tokoh pengusaha" yang umumnya dapat berperan sebagai penentu 8kebijakan8 (tidak tertulis) dibidangnya dan atau sebagai penyandang dana non pemerintah. Perlu disadari bah!a komitmen dan dukungan yang diupayakan melalui ad3okasi jarang diperoleh dalam !aktu singkat. Pada diri sasaran ad3okasi umumnya berlangsung tahapan1tahapan" yaitu* a. 0engetahui atau menyadari adanya masalah

b. -ertarik untuk ikut mengatasi masalah %. Peduli terhadap peme%ahan masalah dengan mempertimbangkan berbagai alternati peme%ahan masalah d. Sepakat untuk meme%ahkan masalah dengan memilih salah satu alternati peme%ahan masalah e. 0emutuskan tindak lanjut kesepakatan. Dengan demikian" maka ad3okasi harus dilakukan se%ara teren%ana" %ermat" dan tepat. Bahan1 bahan ad3okasi harus disiapkan dengan matang" yaitu* a. Sesuai minat dan perhatian sasaran ad3okasi b. 0emuat rumusan masalah dan alternati peme%ahan masalah %. 0emuat peran si sasaran dalam peme%ahan masalah d. Berdasarkan kepada akta atau e3iden%e1based e. Dikemas se%ara menarik dan jelas . Sesuai dengan !aktu yang tersedia. 2.1.9 Penerapan PHBS di Sekolah Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring mun%ulnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (.11# tahun)" yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS. PHBS di sekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik" guru" dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran" sehingga se%ara mandiri mampu men%egah penyakit" meningkatkan kesehatannya" serta berperan akti dalam me!ujudkan lingkungan sehat. Penerapan PHBS ini dapat dilakukan melalui pendekatan 4saha Kesehatan Sekolah (Dinas Kesehatan Kota Surabaya" 2##$). Penerapan PHBS di sekolah menurut Sya&roni. 'S (2##()" antara lain* 1. 0enanamkan nilai1nilai untuk ber1 PHBS kepada sis!a sesuai dengan

kurikulum yang berlaku (kurikuler) 2. 0enanamkan nilai1nilai untuk ber1 PHBS kepada sis!a yang dilakukan diluar jam pelajaran biasa (ekstrakurikuler) a. Kerja bakti dan lomba kebersihan kelas b. 6kti3itas kader kesehatan sekolah: dokter ke%il. %. Pemeriksaan kualitas air se%ara sederhana d. Pemeliharaan jamban sekolah e. Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah . Demo:gerakan %u%i tangan dan gosok gigi yang baik dan benar g. Pembudayaan olahraga yang teratur dan terukur h. Pemeriksaan rutin kebersihan* kuku" rambut" telinga" gigi /. 0embimbingan hidup bersih dan sehat melalui konseling. 9. Kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan peran akti sis!a" guru" dan orang tua" antara lain melalui penyuluhan kelompok" pemutaran kaset radio atau ilm" penempatan media poster" penyebaran lea let dan membuat majalah dinding. ;. Pemantauan dan e3aluasi a. <akukan pamantauan dan e3aluasi se%ara periodik tentang kebijakan yang telah dilaksanakan b. 0inta pendapat pokja PHBS di sekolah dan lakukan kajian terhadap masalah yang ditemukan. %. Putuskan apakah perlu penyesuaian terhadap kebijakan. 2.1.; Sasaran Sasaran PHBS di tatanan institusi pendidikan adalah seluruh anggota keluarga institusi pendidikan. 0enurut Dinas Kesehatan Kota Surabaya (2##$) terbagi dalam* 1. Sasaran Primer 6dalah sasaran utama dalam institusi pendidikan yang akan diubah

perilakunya atau murid dan guru yang bermasalah (indi3idu atau kelompok dalam institusi pendidikan yang bermasalah). 2. Sasaran Sekunder 6dalah sasaran yang dapat mempengaruhi indi3idu dalam institusi pendidikan yang bermasalah" misalnya kepala sekolah" guru" orang tua murid" kader kesehatan sekolah" tokoh masyarakat" petugas kesehatan dan lintas sektor terkait" PKK. /. Sasaran -ersier 6dalah sasaran yang diharapkan dapat menjadi unsur pembantu dalam menunjang atau mendukung pendanaan" kebijakan" dan kegiatan untuk ter%apainya pelaksanaan PHBS di institusi pendidikan" misalnya kepala desa" lurah" %amat" kepala Puskesmas" Diknas" guru" tokoh masyarakat" dan orang tua murid. 2.1.. 0an aat PHBS di Sekolah 0an aat PHBS di sekolah diantaranya* 1. -er%iptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik" guru" dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan an%aman penyakit. 2. 0eningkatnya semangat proses belajar1mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik /. =itra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua (masyarakat) 9. 0eningkatnya %itra pemerintah daerah di bidang pendidikan ;. 0enjadi per%ontohan sekolah sehat bagi daerah lain (Suryatiningsih" 2#1#). 2.1.( )ndikator PHBS 1. 0en%u%i tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun 6nak sering bermain dengan tanah atau batu dan bermain di tempat1tempat yang kurang bersih seperti selokan. 6da %ara lain yang %ukup >ampuh8 yang dapat

menghindarkan anak dari kuman1 kuman penyakit yaitu dengan kebiasaan men%u%i tangan. Kebiasaan men%u%i tangan masyarakat )ndonesia masih belum baik. -erlihat dari kebiasaan men%u%i tangan dengan menggunakan semangkuk air atau kobokan untuk membasuh tangan sebelum makan. Padahal kebiasan sehat men%u%i tangan dengan air bersih mengalir dan sabun dapat menyelamatkan nya!a dengan men%egah penyakit (Hasyim" 2##$). 6lasan seseorang harus men%u%i tangan dengan air bersih dan sabun adalah* a. 6ir yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan" kuman berpindah ke tangan. b. Pada saat makan" kuman dengan %epat masuk ke dalam tubuh" yang bisa menimbulkan penyakit (Depkes ')" 2##1). %. 0en%u%i tangan dengan air yang mengalir hanya dapat menghilangkan kuman 2;? dari tangan" sedangkan men%u%i tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun akan dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman hingga @#? dari tangan (Hasyim" 2##$) Saat harus men%u%i tangan yaitu* a. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang" memegang binatang" berkebun) b. Setelah buang air besar %. Sebelum makan dan sebelum memegang makanan 0an aat men%u%i tangan diantaranya* a. 0embunuh kuman penyakit yang ada di tangan b. 0en%egah penularan penyakit seperti diare" disentri" kolera" thypus" ke%a%ingan" penyakit kulit"

in eksi saluran perna asan akut ()SP6)" lu burung atau S6'S. %. -angan menjadi bersih dan bebas dari kuman. =ara men%u%i tangan yang baik dan benar" yaitu* a. =u%i tangan dengan air bersih yang mengalir dan memakai sabun b. Bersihkan telapak" punggung tangan dan pergelangan tangan lengan" gosok bila perlu %. Bersihkan juga sela1sela jari dan lipatan kuku jari d. Setelah itu keringkan dengan lap bersih. (Depkes ')" 2##1) 2. 7ajan di kantin sekolah yang sehat 7ajan bagi anak merupakan hal yang paling sering dilakukan" dan hal ini dapat membahayakan apabila jajanan yang mereka konsumsi tidak sehat" hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan di Bogor dimana telah ditemukan Salmonella Paratyphi 6 di 2;?1;#? sampel minuman yang dijual di kaki lima. Bakteri ini mungkin berasal dari es batu yang tidak dimasak terlebih dahulu. Selain %emaran mikrobiologis" %emaran kimia!i yang umum ditemukan pada makanan jajanan kaki lima adalah penggunaan bahan tambahan pangan (B-P) ilegal seperti boraA (penga!et yang mengandung logam berat Boron)" ormalin (penga!et yang digunakan untuk mayat)" rhodamin B (pe!arna merah pada tekstil)" dan methanil yello! (pe!arna kuning pada tekstil) (7ud!ar!anto" 2##@). 0enurut Depkes ') (2##1) alasan tidak boleh jajan di sembarang tempat" harus di kantin sekolah karena* a. 0akanan dan minuman yang dijual %ukup bergi,i" terjamin kebersihannya" terbebas dari ,at1

,at berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus. b. 0akanan yang bergi,i akan meningkatkan kesehatan dan ke%erdasan sis!a" sehingga sis!a menjadi lebih berprestasi di sekolah. %. -ersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk men%u%i tangan dan peralatan makan. d. -ersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran pembuangan air kotor. e. 6danya penga!asan se%ara teratur oleh guru" sis!a dan komite sekolah. /. 0embuang sampah pada tempatnya 0embuang sampah pada tempatnya merupakan %ara sederhana yang besar man aatnya untuk menjaga kebersihan lingkungan" namun sangat susah untuk diterapkan. Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan oleh 6ndang Bina!an yang menyebutkan bah!a kebiasaan membuang sampah sembarangan dilakukan hampir di semua kalangan masyarakat" tidak hanya !arga miskin" bahkan mereka yang berpendidikan tinggi pun melakukannya (Kartiadi" 2##$). 6lasan harus membuang sampah ditempatnya adalah karena sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil akti3itas manusia maupun alam. Selain kotor" tidak sedap dipandang mata" sampah juga mengundang kuman penyakit. 5leh karena itu sampah harus dibuang di tempat sampah. Se%ara garis besar" Depkes ') (2##1) membedakan sampah menjadi tiga jenis" yaitu* a. Sampah anorganik atau kering" yang tidak dapat mengalami pembusukan se%ara alamiah" %ontoh* logam" besi" kaleng" plastik" karet" atau botol.

b. Sampah organik atau basah" yang dapat mengalami pembusukan se%ara alami" %ontoh* sampah dapur" sampah restoran" sisa sayuran" rempah1 rempah" atau sisa buah. %. Sampah berbahaya" %ontoh* baterai" botol ra%un nyamuk" atau jarum suntik bekas. 6kibat dari membuang sampah sembarangan adalah* a. Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang serangga dan tikus b. Sampah menjadi sumber polusi dan pen%emaran tanah" air dan udara %. Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman1kuman yang membahayakan kesehatan d. Sampah dapat menimbulkan ke%elakaan dan kebakaran Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan %ara memusnahkan atau meman aatkannya. Beberapa %ara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan se%ara sederhana sebagai berikut* a. Penumpukan Dengan metode ini sebenarnya sampah tidak dimusnahkan se%ara langsung" namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik. 0etode penumpukan bersi at murah" sederhana" tetapi menimbulkan risiko karena berjangkitnya penyakit menular" menyebabkan pen%emaran udara" terutama bau" sumber penyakit dan men%emari sumber1sumber air. b. Pengkomposan =ara pengkomposan merupakan %ara sederhana dan dapat menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi. %. Pembakaran 0etode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah

yang dapat dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk menghindari pen%emaran asap" bau" dan kebakaran. d. Sanitari land ill 0etode ini hampir sama dengan pemupukan" tetapi %ekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah" namun %ara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas. Dalam peman aatan sampah" sampah basah dapat dijadikan kompos dan makanan ternak" sampah kering dapat dipakai kembali dan didaur ulang seperti sampah kertas dapat didaur ulang. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan" pengumpulan" pemrosesan" pendistribusian" dan pembuatan produk atau material bekas pakai. 0aterial yang dapat didaur ulang misalnya* 1) Botol bekas !adah ke%ap" saos" sirup" %remer" baik yang putih bening maupun yang ber!arna" terutama gelas atau ka%a yang tebal. 2) Kertas" terutama kertas bekas di kantor" koran" majalah" kardus" ke%uali kertas yang berlapis minyak /) 6lumunium bekas !adah minuman ringan" bekas kemasan kue 9) Besi bekas rangka meja" besi rangka beton ;) Plastik bekas tempat shampoo" air mineral" jerigen" ember .) Sampah basah dapat diolah menjadi kompos Pengelolaan sampah sangat besar sekali man aatnya bagi diri kita sendiri" orang lain" maupun bagi lingkungan sekitar kita (Kartiadi" 2##$)"

diantaranya* a. 0enghemat sumber daya alam b. 0enghemat energi %. 0engurangi uang belanja d. 0enghemat lahan tempat pembuangan akhir (-P6) e. 0eminimalkan lingkungan jentik di sekolah. 9. 0engikuti kegiatan olahraga di sekolah (+unarsa" S 2##1)* 5lahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan teren%ana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). 5lahraga adalah suatu bentuk akti3itas isik yang teren%ana dan terstruktur" yang melibatkan gerakan tubuh berulang1ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani sangat penting dalam menunjang akti3itas kehidupan sehari1hari" akan tetapi nilai kebugaran jasmani tiap1tiap orang berbeda1beda sesuai dengan tugas atau pro esi masing1masing. Kebugaran jasmani terdiri dari komponen1 komponen yang dikelompokkan menjadi kelompok yang berhubungan dengan kesehatan (Health 'elated Physi%al Bitness) dan kelompok yang berhubungan dengan ketrampilan (Skill 'elated Physi%al Bitness). 6lasan mengikuti kegiatan olahraga di sekolah adalah untuk memelihara kesehatan isik dan mental agar tetap sehat dan tidak mudah sakit. Selain itu juga untuk pertumbuhan dan perkembangan isik. 0an aat olahraga antara lain* a. -erhindar dari penyakit jantung" stroke" osteoporosis" kanker" tekanan darah tinggi" ken%ing manis b. Berat badan terkendali %. 5tot lebih lentur dan tulang lebih kuat d. Bentuk tubuh menjadi ideal

dan proporsional e. <ebih per%aya diri . <ebih bertenaga dan bugar g. Keadaan kesehatan menjadi lebih baik ;. 0enimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap . bulan 0engukur berat dan tinggi badan merupakan salah satu upaya untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan diketahuinya tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak maka dapat memberikan masukan untuk peningkatan konsumsi makanan yang bergi,i bagi pertumbuhan anak. Sedangkan untuk mengetahui pertumbuhan seorang anak normal atau tidak" bisa diketahui melalui %ara membandingkan ukuran tubuh anak yang bersangkutan dengan ukuran tubuh anak seusia pada umumnya. 6pabila anak memiliki ukuran tubuh melebihi ukuran rata1rata anak yang seusia pada umumnya" maka pertumbuhannya bisa dikatakan maju. Sebaliknya bila ukurannya lebih ke%il berarti pertumbuhannya lambat. Pertumbuhan dikatakan normal apabila ukuran tubuhnya sama dengan ukuran rata1rata anak1anak lain seusianya. 6lasan sis!a perlu ditimbang setiap . bulan adalah untuk memantau pertumbuhan berat badan dan tinggi badan normal sis!a agar segera diketahui jika ada sis!a yang mengalami gi,i kurang maupun gi,i lebih. =ara untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan sis!a yaitu dengan men%atat hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan tiap sis!a di Kartu 0enuju Sehat (K0S) anak sekolah maka akan telihat berat badan atau tinggi badan naik atau tidak naik (terlihat perkembangannya).

0an aat penimbangan sis!a setiap . bulan di sekolah (Depkes" 2##1) antara lain* a. 4ntuk mengetahui apakah sis!a tumbuh sehat. b. 4ntuk mengetahui dan men%egah gangguan pertumbuhan sis!a. %. 4ntuk mengetahui sis!a yang di%urigai gi,i kurang dan gi,i lebih" sehingga jika ada kelainan yang berpengaruh langsung dalam proses belajar di sekolah" dapat segera dirujuk ke Puskesmas. 7enis1jenis kondisi gi,i tidak seimbang yang dapat diketahui setelah melakukan penimbangan berat badan adalah* a. +i,i buruk +i,i buruk adalah bila kondisi gi,i kurang berlangsung lama" maka akan berakibat semakin berat tingkat kekurangannya. Pada keadaanya ini dapat menjadi k!arshiorkor dan marasmus yang biasanya disertai penyakit lain seperti diare" in eksi" penyakit pen%emaan" in eksi saluran perna asan bagian atas" dan anemia -anda1tanda gi,i buruk (0eru" 2##@) yaitu* 1) Sangat kurus" tulang iga tampak jelas 2) Cajah terlihat lebih tua /) -idak bereaksi terhadap rangsangan (apatis) 9) 'ambut tipis" kusam" !arna rambut jagung" dan bila di%abut tidak sakit ;) Kulit keriput .) Pantat kendur dan keriput () Perut %ekung atau bun%it @) Bengkak pada punggung kaki yang berisi %airan dan bila ditekan lama kembali $) Ber%ak merah kehitaman pada tungkai dan pantat.

b. +i,i lebih 0asalah ini disebabkan karena konsumsi makanan yang melebihi dari yang dibutuhkan" terutama konsumsi lemak yang tinggi dan makanan dari gula murni. Pada umumnya masalah ini banyak terdapat di daerah perkotaan dengan dijumpainya balita yang kegemukan. -anda1tanda gi,i lebih (0eru" 2##@) yaitu* 1) Berat badan jauh di atas berat normal 2) Bentuk tubuh terlihat tidak seimbang /) -idak dapat bergerak bebas 9) 2a as mudah tersengal1 sengal jika melakukan kegiatan ;) 0udah lelah .) 0alas melakukan kegiatan. %. +i,i kurang +i,i kurang disebabkan karena konsumsi gi,i yang tidak men%ukupi kebutuhannya dalam !aktu tertentu (0eru" 2##@). .. -idak merokok di sekolah 'okok mengandung kurang lebih 9.### elemen1elemen" dan setidaknya 2## diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. 'a%un utama pada rokok adalah tar" nikotin" dan karbon monoksida. 5leh karena itu kebiasaan merokok harus dihindarkan sejak dini mulai dari tingkat sekolah dasar (Castu!ibo!o" 2##@). 6lasan tidak boleh merokok di sekolah karena rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 9.### bahan kimia berbahaya diantaranya yang paling berbahaya adalah nikotin" tar" dan karbon monoksida. 2ikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung serta aliran darah" tar menyebabkan kerusakan sel paru1paru dan kanker"

sedangkan karbon monoksida menyebabkan berkurangnya kemampuan darah memba!a oksigen" sehingga sel1sel tubuh akan mati. 0enurut Depkes ') (2##/)" seorang perokok dibedakan menjadi dua" yaitu* a. Perokok akti 6dalah orang yang merokok se%ara rutin !alaupun itu %uma 1 batang dalam sehari. 6tau orang yang menghisap rokok !alau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar %oba1%oba. b. Perokok pasi 6dalah orang yang bukan perokok" tetapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Bahaya merokok (Depkes ')" 2##/)" antara lain* a. 0enyebabkan kerontokan rambut b. +angguan pada mata" seperti katarak %. Kehilangan pendengaran lebih a!al dibanding bukan perokok d. 0enyebabkan penyakit paru1 paru" jantung dan kanker e. 0erusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap . -ulang lebih mudah keropos Bagi perokok yang ingin berhenti merokok dapat melakukannya dengan %ara* a. Bulatkan tekat" mantapkan niat yang kuat untuk berhenti merokok b. 0en%ari alasan yang kuat untuk berbenti merokok misalnya karena disuruh keluarga atau ingin meningkatkan kesehatan %. -etapkan tanggal berhenti merokok dalam !aktu kurang dan dua minggu

d. 0emilih salah satu %ara berhenti seperti berhenti seketika" mengurangi jumlah rokok se%ara bertahap atau menunda !aktu merokok e. 0inta dukungan teman atau keluarga . 0enghindari segala sesuatu yang menimbulkan keinginan merokok. (Castu!ibo!o" 2##@) 6da / %ara untuk berhenti merokok" yaitu berhenti seketika" menunda dan mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekat yang bulat untuk melaksanakan %ara tersebut* a. Seketika =ara ini merupakan upaya yang paling berhasil. Bagi perokok berat" mungkin perlu bantuan tenaga kesehatan untuk mengatasi e ek ketagihan karena rokok mengandung ,at adikti . b. 0enunda Perokok dapat menunda menghisap rokok pertama 2 jam setiap hari sebelumnya dan selama ( hari berturut1turut. %. 0engurangi 7umlah rokok yang diisap setiap hari dikurangi se%ara berangsur1 angsur dengan jumlah yang sama sampai # batang pada hari ke1( atau yang ditetapkan. 0isalkan dalam sehari1hari seorang perokok menghabiskan 2@ batang rokok maka si perokok dapat meren%anakan pengurangan jumlah rokok selama ( hari dengan jumlah pengurangan sebanyak 9 batang perhari. Saat ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang penetapan ka!asan tanpa rokok sebagai upaya perlindungan untuk masyarakat terhadap resiko an%aman gangguan kesehatan karena lingkungan ter%emar asap rokok.

Ka!asan tanpa rokok adalah ruangan atau area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi" penjualan" perdagangan" promosi" dan penggunaan rokok. Penetapan ka!asan tanpa rokok diselenggarakan di berbagai tempat (Depkes ')" 2##1)" yaitu* a. -empat umum" seperti terminal" bus !ay" bandara" stasiun kereta api" pusat perbelanjaan" pasar serba ada" hotel" restoran" tempat rekreasi. b. -empat ibadah" seperti masjid" mushola" gereja" kapal" pura" !ihara" dan klenteng. %. 6rena kegiatan anak1anak" seperti tempat penitipan anak" tempat pengasuhan anak" arena bermain anak1anak. d. -empat proses belajar mengajar" seperti sekolah" tempat pelatihan" termasuk perpustakaan" ruang praktik" atau laboratorium" museum. e. -empat pelayanan kesehatan" seperti Posyandu" Puskesmas" dan rumah sakit. . -empat kerja" seperti perkantoran" pabrik" ruang rapat" ruang sidang atau seminar. g. 6ngkutan umum" seperti bus" bus !ay" mikrolet" kereta api" kapal laut dan pesa!at udara. (. 0emberantas jentik nyamuk di sekolah se%ara rutin (Depkes ')" 2##1)* Sekolah menjadi bebas jentik dan !arga sekolah serta masyarakat sekolah terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk" seperti demam berdarah" malaria" dan kaki gajah. 0emberantas jentik di sekolah adalah kegiatan memeriksa tempat1tempat penampungan air bersih yang ada di sekolah (bak mandi" kolam) apakah bebas dari jentik nyamuk atau tidak. Kegiatan memberantas jentik nyamuk di

sekolah diantaranya* a. <akukan pemberantasan sarang nyamuk (PS2) dengan %ara / 0 plus (menguras" menutup" mengubur" plus menghindari gigitan nyamuk) b. PS2 merupakan kegiatan memberantas telur" jentik" dan kepompong nyamuk penular berbagai penyakit" seperti demam berdarah" demam dengue" %hikungunya" malaria" ilariasis (kaki gajah) di tempat1 tempat perkembangbiakannya. -iga (/) 0 plus adalah tiga %ara plus yang dilakukan pada saat PS2" yaitu* a. 0enguras dan menyikat tempat1tempat penampungan air seperti bak mandi" kolam" tatakan pot kembang b. 0enutup rapat1 rapat tempat penampungan air" seperti lubang bak kontrol" lubang pohon" lekukan1lekukan yang dapat menampung air hujan %. 0engubur atau menyingkirkan barang1barang bekas yang dapat menampung air" seperti ban bekas" kaleng bekas" plastik1 plastik yang dibuang sembarangan (bekas botol atau gelas air mineral" plastik kresek) d. Plus menghindari gigitan nyamuk" yaitu* 1) 0emakai obat yang dapat men%egah gigitan nyamuk" misalnya memakai obat nyamuk oles atau diusap ke kulit 2) 0engupayakan pen%ahayaan dan 3entilasi yang memadai /) 0emperbaiki saluran dan talang air yang rusak 9) 0enaburkan lar3asida (bubuk pembunuh jentik) di tempat1tempat yang sulit

dikuras" misalnya di talang air atau di daerah sulit air. ;) 0emelihara ikan pemakan jentik di kolam atau bak penampung air" misalnya ikan %upang" ikan nila .) 0enanam tumbuhan pengusir nyamuk" misalnya ,odia" la3ender" rosemary 0an aat sekolah bebas jentik adalah* a. Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit dengan perantara nyamuk dapat di%egah atau dikurangi b. Kemungkinan terhindar dan berbagai penyakit semakin besar seperti demam berdarah dengue (DBD)" malaria" %hikungunya" atau kaki gajah. %. <ingkungan sekolah menjadi bersih dan sehat =ara pemeriksaan jentik berkala dapat dilakukan se%ara sederhana dengan menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik. 7ika ditemukan jentik" !arga sekolah dan masyarakat sekolah diminta untuk menyaksikan atau melihat jentik" kemudian langsung dilanjutkan dengan PS2 melalui / 0 atau / 0 plus. Setelah itu men%atat hasil pemeriksaan jentik. @. Buang air besar dan buang air ke%il di jamban sekolah (Depkes ')" 2##1)* 7amban merupakan sanitasi dasar penting yang harus dimiliki setiap masyarakat. Pentingnya buang air bersih di jamban yang bersih adalah untuk menghindari dari berbagai jenis penyakit yang timbul karena sanitasi yang buruk. 5leh karena itu jamban harus mengikuti standar pembuatan jamban yang sehat dimana harus terletak minimal 1#

meter dari sumber air dan mempunyai saluran pembuangan udara agar tidak men%emari lingkungan sekitar. 7amban adalah suatu ruangan yang mempunyai asilitas pembuangan kotoran manusia" yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (%emplung)" yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya. 7enis jamban ada dua" yaitu* a. 7amban %emplung 7amban yang penampungannya berupa lubang ber ungsi menyimpan dan meresapkan %airan kotoran: tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. 4ntuk jamban %emplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau. b. 7amban tangki septik atau leher angsa 7amban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang ber ungsi sebagai !adah proses penguraian atau dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya. 0an aat yang dapat diperoleh jika menggunakan jamban bersih adalah* a. 0enjaga lingkungan bersih" sehat dan tidak berbau b. -idak men%emari sumber air yang ada di sekitarnya %. -idak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit diare" kolera" disentri" thypus" ke%a%ingan" penyakit in eksi saluran pen%ernaan" penyakit kulit dan kera%unan. Syarat jamban sehat yaitu* a. -idak men%emari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal

1# meter) b. -idak berbau %. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus d. -idak men%emari tanah disekitamya e. 0udah dibersihkan dan aman digunakan . Dilengkapi dinding dan atap pelindung g. Penerangan dan 3entilasi %ukup h. <antai kedap air dan luas ruangan memadai i. -ersedia air" sabun" dan alat pembersih =ara memelihara jamban sehat adalah* a. <antai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air b. Bersihkan jamban se%ara teratur sehingga ruang jamban dalam keadaan bersih %. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat d. -idak ada serangga (ke%oa" lalat) dan tikus yang berkeliaran e. -ersedia alat pembersih (sabun" sikat dan air bersih) . Bila ada kerusakan" segera diperbaiki =ara menggunakan jamban dengan benar" yakni* a. 6da dua model jamban" yaitu jamban jongkok dan duduk. Bila kita menggunakan jamban duduk jangan berjongkok" karena kaki kita akan mengotori jamban apalagi bila kita memakai alas kaki. Perilaku kita sangat merugikan pengguna

jamban berikutnya. b. Buang air besar dan buang air ke%il haruslah di jamban untuk men%egah penularan penyakit" karena tinja dan urine (air ken%ing) banyak mengandung kuman penyakit. %. 0enyiram hingga bersih setelah buang air besar atau buang air ke%il. d. Buanglah sampah pada tempatnya" agar jamban tidak tersumbat dan penuh dengan sampah. e. 0engingatkan guru dan penjaga sekolah untuk menga!asi dan memastikan bah!a jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih. 2.1.@ <angkah1langkah Pembinaan PHBS di Sekolah (Dinas Kesehatan Pro3insi 7a!a -imur" 2##9)* 1. 6nalisis Situasi Penentu kebijakan atau pimpinan di sekolah melakukan pengkajian ulang tentang ada tidaknya kebijakan tentang PHBS di sekolah serta bagaimana sikap dan perilaku khalayak sasaran (sis!a" !arga sekolah" dan masyarakat lingkungan sekolah) terhadap kebijakan PHBS di sekolah. Kajian ini untuk memperoleh data sebagai dasar membuat kebijakan. 2. Pembentukan kelompok kerja Pihak pimpinan sekolah mengajak bi%ara: berdialog guru" komite sekolah" dan tim pelaksana atau pembina 4KS tentang* a. 0aksud" tujuan" dan man aat penerapan PHBS di sekolah b. 0embahas ren%ana kebijakan tentang penerapan PHBS di sekolah %. 0eminta masukan tentang penerapan PHBS di sekolah" antisipasi kendala" sekaligus alternati solusi d. 0enetapkan penanggung ja!ab PHBS di sekolah dan mekanisme penga!asannya

e. 0embahas %ara sosialisasi yang e ekti bagi sis!a" !arga sekolah" dan masyarakat sekolah . Pimpinan sekolah membentuk kelompok kerja penyusunan kebijakan PHBS di sekolah /. Pembuatan Kebijakan PHBS di sekolah Kelompok kerja membuat kebijakan jelas" tujuan" dan %ara melaksanakannya. 9. Penyiapan )n rastruktur 0embuat surat keputusan tentang penanggung ja!ab dan penga!as PHBS di sekolah" instrumen penga!asan materi" sosialisasi penerapan PHBS di sekolah" pembuatan dan penempatan pesan di tempat1tempat strategis disekolah" pelatihan bagi pengelola PHBS di sekolah. ;. Sosialisasi Penerapan PHBS di sekolah Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah di lingkungan internal" antara lain* a. Penggunaan jamban sehat dan air bersih b. Pemberantasan Sarang 2yamuk (PS2) %. <arangan merokok di sekolah dan ka!asan tanpa rokok di sekolah d. 0embuang sampah pada tempatnya e. Sosialisasi tugas dan penanggung ja!ab PHBS di sekolah. 2.1.$ Syarat Sekolah Sehat 0enurut Sya&roni. 'S (2##()" sekolah sehat adalah sekolah yang memenuhi @ syarat sekolah sehat" yaitu* 1. 0en%u%i tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun 2. 0engkonsumsi jajanan sehat di !arung atau kantin sekolah /. 0enggunakan jamban yang bersih dan sehat 9. 5lahraga teratur di sekolah ;. 0emberantas jentik nyamuk di sekolah .. -idak merokok di sekolah (. 0enimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap . bulan @. 0embuang sampah pada tempatnya 2.1.1# Peran Sis!a dalam 0elaksanakan PHBS

di Sekolah (Dinas Kesehatan" 2##$)* 1. -idak jajan di sembarang tempat" harus di kantin sekolah. 7ajan sembarangan tidak terjamin kebersihan dan %ara pengolahannya. 2. 0en%u%i tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun" setiap kali tangan kita kotor (memegang uang" memegang binatang" berkebun)" setelah buang air besar atau buang air ke%il" sebelum makan" sebelum memegang makanan. -angan yang kotor banyak mengandung kuman dan bibit penyakit. /. 0enggunakan jamban di sekolah jika buang air ke%il dan air besar lingkungan menjadi bersih" sehat" dan tidak berbau serta tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit" seperti diare" disentri" thypus" dan ke%a%ingan. 9. 0engikuti kegiatan olahraga di sekolah. Berolahraga membuat tubuh sehat dan bugar. ;. 0embantu pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah dengan mengamati genangan air dan bak serta melaporkan kepada guru bila ada jentik nyamuk. .. -idak merokok di sekolah. 0erokok berbahaya bagi kesehatan antara lain penyakit paru1paru" jantung dan kanker serta merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap. (. 0enimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap . bulan. Dengan demikian pertumbuhan sis!a sekolah dapat diketahui apakah sesuai antara tinggi badan" berat badan" usia sis!a" dan status kesehatannya. @. 0embuang sampah pada tempatnya. Sampah adalah sarang kuman dan bakteri penyakit. 0embuang sampah pada tempatnya menghindari tubuh untuk terkena penyakit. 2.1.11 Peran Sis!a dalam 0engajak Keluarga dan -eman Sebaya untuk 0elaksanakan

PHBS di Sekolah (Dinkes Kota Surabaya" 2##$)* 1. Penyampaian pesan PHBS di sekolah a. 0endorong sekolah untuk menyediakan sarana untuk melaksanakan PHBS di sekolah" yaitu jamban" sumber air bersih" tempat %u%i tangan" tempat sampah" kantin sehat" sarana olahraga" alat pengukur tinggi badan dan berat badan. b. 0enganjurkan teman sebaya untuk menerapkan PHBS di sekolah dan menegur bila tidak menerapkan PHBS di sekolah. %. 0endorong guru untuk melakukan penga!asan dan pemberian sanksi. d. 0engingatkan !arga dan masyarakat sekolah untuk memberantas jentik nyamuk dengan / 0 plus se%ara teratur di sekolah. 2. Pelaksanaan PHBS di sekolah a. Sosialisasi penerapan PHBS di sekolah b. Berperan akti untuk membantu sekolah menyediakan sarana untuk melaksanakan PHBS di sekolah" yaitu jamban" sumber air bersih" tempat %u%i tangan" tempat sampah" kantin sehat" sarana olahraga" alat pengukur tinggi badan dan berat badan. %. 0elakukan diskusi kelompok dengan teman sebaya untuk meme%ahkan masalah1masalah PHBS yang dihadapi. d. )kut berperan akti dalam penga!asan dan penerapan sanksi pelaksanakan PHBS di sekolah. e. 0emasang media PHBS di sekolah . Berperan akti dalam memberantas jentik nyamuk dengan /0 plus se%ara teratur di sekolah.

2.1.12 Dukungan dan Peran untuk 0embina PHBS di Sekolah menurut Dinkes Kota Surabaya (2##$)* 6danya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati" Kepala Dinas Pendidikan" Kepala Dinas Kesehatan" DP'D" lintas sektor" sangat penting untuk pembinaan PHBS di sekolah demi ter!ujudnya sekolah sehat. Disamping itu" peran dari berbagai pihak terkait (-im Pembina dan Pelaksana 4KS)" sedangkan masyarakat sekolah berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun di masyarakat. 1. Pemda a. Bupati atau Calikota 0engeluarkan kebijakan dalam bentuk Perda" surat keputusan" surat edaran" instruksi" himbauan tentang pembinaan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah" dan mengalokasikan anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah. b. DP'D 0emberikan persetujuan anggaran untuk pengembangan PHBS di sekolah dan memantau kinerja Bupati atau Calikota yang berkaitan dengan pembinaan PHBS di sekolah. 2. <intas Sektor a. Dinas Kesehatan 0embina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan 4KS melalui jalur ekstrakurikuler. b. Dinas Pendidikan 0embina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan Program 4KS melalui jalur kurikuler dan ekstrakurikuler %. Kantor Depag 0elaksanakan pembinaan dan pengembangan PHBS dengan pendekatan program 4KS pada perguruan agama. /. -im Pembina 4KS

a. 0erumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan PHBS melalui 4KS. b. 0engkordinasikan kegiatan peren%anaan dan program serta pelaksanaan pembinaan PHBS melalui 4KS. %. 0embina dan mengembangkan PHBS melalui 4KS serta mengadakan monitoring dan e3aluasi. 9. -im Pelaksana 4KS a. 0eren%anakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan" pelayanan kesehatan" dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka peningkatan PHBS di sekolah. b. 0enjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik" instansi lain yang terkait" dan masyarakat lingkungan sekolah untuk pembinaan dan pelaksanaan PHBS di sekolah. %. 0engadakan e3aluasi pembinaan PHBS di sekolah. ;. Komite Sekolah a. 0endukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasana pembinaan PHBS di sekolah. b. 0enge3aluasi kinerja kepala sekolah dan guru1guru yang berkaitan dengan pen%apaian sekolah sehat. %. 0engeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan" surat edaran" dan instruksi tentang pembinaan PHBS di sekolah. d. 0engalokasikan dana atau anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah. e. 0engkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah. . 0emantau kemajuan pen%apaian sekolah sehat disekolahnya. .. +uru1guru a. Bersama guru lainnya mengad3okasi yayasan atau orang tua murid" kepala sekolah untuk memperoleh dukungan kebijakan

dan dana bagi pembinaan PHBS di sekolah. b. Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya. %. 0elaksanakan pembinaan PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya. d. 0enyusun ren%ana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di sekolahnya. e. 0emantau tujuan pen%apaian sekolah sehat di lingkungan sekolah (. 5rang tua murid a. 0enyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah b. 0emberikan dukungan dana untuk pembinaan PHBS di sekolah baik insidentil dan bulanan. Penyakit1Penyakit yang Sering 0un%ul 6kibat Kurangnya 0enjaga Kebersihan dan Kesehatan 0ateri P0' Cira DD 'SPS ('emaja Sehat Peduli Sesama) Sekali lagi" sangat penting bagi kita untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. Karena jika kita lalai dalam menjaga kebersihan dan kesehatan banyak sekali dampak yang akan kembali pada diri kita sendiri. Salah satunya adalah e ek kesehatan kita akan terganggu. 5leh karena alangkah baiknya kita mengenal berbagai ma%am penyakit yang disebabkan karena lalai dalam menjaga kebersihan dan kesehata agar kita dapat lebih !aspada dalam bertindak. Berikut ini adalah berbagai ma%am penyakit yang paling sering mun%ul akibat kurangnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan* Disentri =ara penularan* Buruknya asilitas sanitasi dan asilitas pengolahan makanan penularan penyakit ini. Penularan terjadi terutama dengan mengkonsumsi makanan atau air yang terkontaminasi tinja dan mengandung kista amoeba yang relati resisten terhadap klorin. =a%ingan =ara penularan* penularan terjadi paling sering di sekitar rumah" dimana anak1anak" tanpa adanya asilitas jamban yang kurang layak" men%emari

daerah tersebut. -anah yang terkontaminasi telur %a%ing dapat terba!a jauh karena menempel pada kaki atau alas kaki masuk ke dalam rumah" penularan melalui debu juga dapat terjadi. )n eksi kebanyakan karena rendahnya kesadaran berperilaku hidup bersih. Paling sering karena tidak men%u%i tangan sebelum makan dan menjamah makanan. Diare =ara penularan* penularan terjadi karena menelan organisme yang terdapat dalam daging he!an yang tidak dimasak dengan baik" air dan makanan yang terkontaminasi" atau susu mentah. Penggunaan papan alas pemotong daging yang tidak bersih juga dapat menjadi penyebab penularan penyakit ini. )n eksi kulit yang disebabkan oleh kutu dan jamur =ara penularan* perpindahan parasit atau jamur dapat terjadi se%ara kontak langsung melalui gesekan kulit. Perpindahan dari pakaian dalam dan sprei terjadi jika barang1barang tadi terkontaminasi oleh penderita yang belum di obati. Penggunaan barang1barang pribadi se%ara bergantian dapat juga menyebabkan penularan penyakit ini. +i,i buruk dan gi,i lebih 6ntara tahun 2##212##( terdapat sejumlah balita menderita gi,i kurang" beberapa diantaranya gi,i buruk. Disamping gi,i kurang" %ukup banyak balita dan anak1anak yang mengalami kekurangan 3itamin 6 dan anemia gi,i. Disamping masalah gi,i kurang" pre3alensi gi,i lebih meningkat dengan tajam" terutama di perkotaan. +i,i lebih terkait dengan perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi. +i,i lebih merupakan salah satu risiko timbulnya penyakit degenerati . 2ah" tidak ada kata terlambat""" 0umpung sekarang sudah tau dampak1dampak kalau kita lalai dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. biasakan pola hidup bersih dan sehat setiap hari mulai dari sekarangE KFBF'S)H62 <)2+K42+62 SFK5<6H <ingkungan sekolah merupakan tempat dimana para sis!a belajar danbermain.<ingkungan sekolah merupakan salah satu aktor yang dapat mempengaruhkegiatan belajar sis!a.<ingkungan sekolah dapat me!arnai segala akti itas parasis!a"mulai dari gaya hidup"%ara berprilaku"pola pikir"bahkan kepribadian.<ingkungansekolah harus di

jaga kebersihannya agar tetap nyaman dan tidak menjadi sarang penyakit. Kebersihan merupakan aktor yang paling menunjang dalam pembentukan lingkungansehat.<ingkungan yang sehat merupakan lingkungan yang bebas dari sampah"polusi"dansegala ma%am bibit penyakit.Dengan demikian diharapkan para sis!a dapat bebas darisegala ma%am penyakit.Kebersihan tersebut men%akup kebersihan badan" pakaian dankebersihan kelas.Kebersihan lingkungan sekolah tersebut meninggalkan dampak1 dampakyang mungkin dapat berman aat bagi seluruh sis!a. Diantara dampak positi darikebersihan lingkungan yaitu * G -erhindar dari berbagai ma%am penyakit G -er%ipta suatu kenyamanan" keindahan" dan ketenangan. G 0enambah kadar keimanan terhadap -uhan Hang 0aha Fsa G 0enjadikan kenyamanan dalam kegiatan belajar G Dapat berkonsentrasi dengan baik G Dan lain1lain Begitupun sebaliknya"jika kebersihan lingkungan sekolah tersebut tidak dapatdi%anangkan dengan baik"maka lingkungan akan menjadi kotor dan berpolusi"baik itu polusiair maupun polusi udara. 6dapun dampak negati dari lingkungan sekolah yang kotor diantaranya * G 0emudahkan terserang berbagai ma%am penyakit G -er%iptanya suatu ketidaknyamanan dalam melaksanakan berbagai akti itas di sekolah G 0engganggu konsentrasi dalam belajar dan bekerja G 'usaknya ekosistem alam G Dan sebagainya. 5leh karena itu marilah kita men%iptakan suatu sikap yang selalu peduli terhadapkebersihan di sekolah.Dan marilah kita terapkan prisnip hidup bersih mulai darisekarang.Sudah saatnya bagi kita untuk menyelamatkan lingkungan sekolah kita dariberbagai ma%am polusi dan kotoran. =ara 0enjaga Kebersihan <ingkungan Sekolah. Sekolah adalah lembaga ormal pendidikan dengan ungsi meningkatkan pengetahuan dan

kemampuan anak sebagai bekal dimasa depan. Disekolah anak1anak hidup dari pagi hingga sore terkadang" sehingga perlu diajarkan juga dalam menjaga kebersihan lingkungan. Pendidikan <ingkungan Hidup sekarang ini banyak diajarkan oleh guru1guru disekolah dengan program1program yang diintergrasikan dalam pelajaran. Biasanya sekolah ada kebiasaan piket pagi se%ara bergiliran" jumat bersih kerja bakti dan lain1lain. Program Sekolah Hijau 6da beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk me!ujudkan Program Sekolah Hijau antara lain * G 0embangun apotek hidup di sekolah. G 0embangun tempat pembuangan sampah di sekolah. G 0enyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya. G 0elaksanakan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan" seperti kelompok hijau" pe%inta alam dan sejenisnya. G 0elaksanakan tata tertib kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. G 0engadakan gerakan %inta kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah Kebersihan dan keasrian lingkungan sekolah merupakan tanggung ja!ab bersama dari setiap !arga sekolah. Peran guru dan sis!a" bahkan orang tua dan <S0 sangat berperan dalam pemeliharaan dan per!ujudan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. Dengan kondisi sekolah yang sehat akan melahirkan sis!a yang %erdas" bermutu" ber!a!asan lingkungan serta mampu menerapkan sikap %inta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakat =ara 0enjaga Kebersihan <ingkungan Sekolah 4ntuk men%iptakan.kebersihan di sekolah" +urulah yang akan ditiru oleh murid1muridnya" dengan demikian peran guru dalam pen%egahan sangat diperlukan dengan tindakan1tindakan yang berupa * G 0embuat tata tertib kebersihan dan buang sampah sembarangan G 0emberi %ontoh membuang sampah pada tempatnya G 0emberikan nasehat apabila ditemukan pelanggaran membuang sampah sembarangan" G 0emberikan re!ard kepada petugas piket yang rajin dan besih dalam membersihkan

kelasnya G 0embiasakan diri %u%i tangan sehingga murid juga meniru 4ntuk membuat kebiasaan1kebiasaan menjaga kebersihan lingkungan" perlu adanya Slogan1 Slogan sebagai penyemangat diantaranya >bersih pangkal sehat8" >kebersihan adalah sebagian dari iman8" >jagalah kebersihan8. 4paya 1 upaya yang perlu juga dilakukan untuk lebih meningkatkan kebersihan dan keindahan kelas dan sekolah diantaranya * G Kerja Bakti 7umIat Bersih G <omba Kebersihan Kelas G <omba Kekompakan Petugas Piket Kelas 6di!iyata Salah satu upaya pemerintah dalam menggugah kesadaran sekolah dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah adalah program 6di!iyata. 6di!iyata adalah salah satu program Kementerian <ingkungan Hidup dalam rangka mendorong ter%iptanya pengetahuan dan kesadaran !arga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Diharapkan setiap !arga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat dan menghindari dampak lingkungan yang negati . Dengan program ini diharapkan sekolah berlomba untuk bisa memenangkan 6di!iyata 2asional sehingga =ara 0enjaga Kebersihan <ingkungan Sekolah akan dapat terprogramkan dengan baik

Anda mungkin juga menyukai