Kaca
adalah amorf ( non kritalin ) material padat yang bening transparan, yang biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak digunakan selama berabad-abad adalah jendela dan gelas minum.
Darisegi kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksidaanorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari dekomposisidan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagaipenyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengangolongan keramik lainnya.
CIRI CIRI K A C A
Transparan
Rapuh
KACA
Feldspa r
Kulet (Cullet)
Borax
Arsen Trioksid a
Nitrat
Blok Refrakto ri
KACA
Dolomite Dolomite digunakan sebagai sumber CaO dan MgO.Dolomite ini biasanya berupa mineral tambang berwarna putih.Penggunaan dolomite sangat penting karena dapat mempermudahpeleburan (menurunkan temperatur peleburan) serta mempercepatproses pendinginan kaca. Soda Ash Soda Ash adalah senyawa kimia berbentuk bubuk putihdengan rumus Na2CO3 ( natrium karbonat). Soda Ash inidigunakan sebagai sumber Na2O dan K2O. Fungsi dari Na2Oadalah menurunkan titik lebur. Secara umum, penggunaan SodaAsh adalah mempercepat pembakaran, menurunkan titik lebur,mempermudah pembersihan gelembung dan mengoksidasi besi.
ANDRE/ BRATA / KOMANG/ MAX / TOMY
KACA
Pasir Silika Pasir Silika merupakan bahan utama. Pasir silikamerupakan sumber dari SiO2. Pasir silika yang digunakan sebagaibahan baku kaca adalah pasir silika yang tidak banyak mengandung pengotor, baik dari bahan organik maupun bahananorganik. Pasir silika berguna untuk membentuk cairan gelasyang sangat kental yang memiliki ketahanan terhadap perubahantemperatur yang mendadak Cullet Cullet adalah pecahan-pecahan kaca, didapatkan dari kaca-kaca bekas dan produk kaca gagal selama proses. Culletmerupakan sisa sisa dari pecahan kaca yang dapat digunakansebagai salah satu bahan baku utama dari produksi kaca. Tujuandari penggunaan cullet ini adalah mengurangi 3 bahan baku utamadi atas sehingga biaya produksi dapat semakin kecil.
( Damar : 2002 )
KACA
KACA
Peleburan
Pembuatan Bentuk
Penyelesaian
Penyangaian
C. Cara Pembuatan Kaca a. Peleburan Tanur kaca dapat diklasifikasi sebagai tanur periuk atau tanur tangki. Tanur periuk (pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapat digunakan secara menguntungkan untuk membuat kaca khusus dalam jumlah kecil di mana tumpak cair itu harus dilindungi terhadap hasil pembakaran. Tanur ini digunakan terutama dalam pembuatan kaca optic dan kaca seni melalui proses cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan atau platina. Sulit sekali melebur kaca di dalam bejana ini tanpa produknya terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, kecuali bila bejana itu terbuat dari platina.
b.
Pencetakan
b. Pencetakan Kaca dapat dibentuk dengan mesin atau dengan cetak tangan. Faktor yang terpenting yang harus diperhatikan dalam cetak mesin (machine molding) ialah bahwa rancang mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga pencetakan barang kaca dapat diselesaikan dalam tempo beberapa detik saja. Dalam waktu yang sangat singkat ini kaca berubah dari zat cair viskos menjadi zat padat bening.
c. Penyangaian Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca harus disangai (anneal), baik barang kaca yang dibuat dengan mesin maupun yang dibuat dengan tangan. Secara singkat, penyangaian menyangkut dua macam operasi, yaitu: 1. Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu krisis tertentu selama beberapa waktu yang cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam dengan jalan pengaliran plastic sehingga regangannya kurang dari suatu maksimum yang ditentukan. 2. Mendinginkan massa kaca sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga regangan itu selalu berada di bawah batas maksimum leher atau tungku penyaringan, tidak lain hanyalah satu ruang pemanasan yang dirancang dengan baik dimana laju pendingin dapat diatur sehingga memenuhi persyaratan.
d.
Penyelesaian
Semua kaca yang sudah disangai harus mengalami operasi penyelesaian yang relative sederhana tetapi sangat penting. Operasi ini menyangkut hal-hal sebagai berikut: Pembersihan Penggosokan Pemolesan Pemotongan Gosok-semprot dengan pasir Pemasangan email klasifikasi kualitas Pengukuran
Kaca keselamat an
Produk Sampinga n
Kaca Fotoform
Kaca Serat
Kaca Keramik
Tanur kaca digunakan untuk melakukan pembakaran terhadap bahan-bahan penyusun kaca.
2. Pemotong Otomatik
Gambar alir proses Forcault modifikasi untuk kaca lembaran. Kaca ditarik ke arah vertikal oleh rol-rol melalui lehr ke pemotong otomatik.
Glass tempering machine berfungsi untuk menambah kekuatan kaca dengan cara memberikan penyaingan dengan suhu terkendali sehingga tegangan-tegangan yang tidak seragam dalam kaca digantikan oleh tegangan rendah, seragam dan terkendali.
Glass round edging machine berfungsi untuk membentuk kaca menjadi bulat
Glass drilling machine berfungsi untuk memberikan bentuk khusus terhadap kaca seperti membuat lubang dan memperbesar diameter lubang.
Glass cutting machine berfungsi untuk memotong kaca sesuai bentuk yang diinginkan.
2. Pemotongan Motif Walaupun agak berbahaya, tetapi proses pemotongan kaca motif masih dilakukan secara manual menggunakan pemotong kaca. Ketelitian dan kepresisian menjadi kuncinya.
3. Penghalusan Kaca motif yang telah dipotong berdasarkan desain kemudian memasuki proses selanjutnya. Gerinda digunakan untuk menghaluskan tepian kacanya agar tampak rapi dan indah.
4. Pengemalan Selagi motif-motif dihaluskan, proses pengemalan desain di kaca dasar dilakukan. Tujuannya agar motif terpasang rapi pada tempatnya, sesuai dengan desain yang telah dibuat.
5. Gluechip Gluechip digunakan untuk memberi motif dan tekstur acak pada kaca dasar. Prosesnya dengan menuangkan bahan kimia khusus, sejenis lem, pada kaca yang kemudian dipanaskan dalam oven bersuhu 60-800 selama 24 jam. Tidak semua kaca inlay melalui proses ini.
6. Penempelan Inilah proses yang membedakan kaca inlay dengan produkproduk kaca lainnya. Motif-motif yang telah dibuat ditempel pada kaca dasar dengan menggunakan perekat khusus yang memanfaatkan sinar UV. Proses ini dikerjakan dengan hati-hati agar hasil sempurna.
7. Pembersihan Setelah selesai proses penempelan, kaca yang sudah bermotif pun dibersihkan dari sisa-sisa lem yang berlebih dengan menggunakan kain basah dan semprotan biji aluminium (sandblasting) agar tepiannya rapi dan halus.
8. Finishing Di tahap akhir ini kaca inlay bermotif ditutup dengan kaca dasar dan diberi sweagle di antaranya. Sweagle adalah bahan sejenis karet yang berfungsi untuk menutup rongga antarkaca dan mencegah udara dan air masuk ke lapisan kaca inlay. Anda dapat memilih jenis kaca tempered (kaca mobil), yang akan hancur dalam keping kecil, atau kaca laminate, yang akan tetap menempel saat pecah, sebagai kaca dasar untuk jaminan keamanan. (Bernadetta Tungga Aditya)
Bentuk Produk