Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan makalah Gaya Hidup Masyarakat Desa dan Kota Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah membimbing kami. Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penyusun maupun kepada pembaca umumnya.

Garut, Mei 2012

Penyusun

Daftar Isi
KATA PENGANTAR Daftar Isi Gaya Hidup Masyarakat Desa dan Kota
A. Definisi Masyarakat B. Masyarakat Pedesaan (masyarakat tradisional) 1. Pengertian desa/pedesaan 2. Ciri-ciri Masyarakat desa C. Masyarakat Perkotaan a. Pengertian Kota b. Ciri Ciri Kota D. Perbedaan antara desa dan kota

1 2 3
3 3 3 4 5 5 5 6

Kesimpulan Saran Daftar Pustaka

8 8 9

Gaya Hidup Masyarakat Desa dan Kota


A. Definisi Masyarakat
Melihat dari berbagai aspek yang ada, baik kita lihat secara langsung ataupun melalui media informasi, baik cetak maupun media elektronik, bahwa betapa fenomena hidup yang ada dipedesaan mulai mengalami pergeseran nilai, norma serta adat istiadat yang tidak lagi dihiraukan oleh banyak penduduk desa yang ingin merasa kehidupannya berubah, baik ekonomi maupun status sosialnya. Serta fenomena kehidupan perkotaan yang mempunyai motto hidup Biar tekor asal Tersohor menjadi sebuah gaya hidup serba boleh, walaupun itu melabrak norma-norma hukum lebih-lebih norma agama. Masyarakat (society) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur. Masyarakat (society)juga merupakan istilah yang digunakan untuk menerangkan komuniti manusia yang tinggal bersama-sama.Boleh juga dikatakan masyarakat itu merupakan jaringan perhubungan antara pelbagai individu.Masyarakat merupakan subjek utama dalam pengkajian sains sosial. Perkataan society berasal dari bahasa Latin societas yang artinya berhubungan baik dengan orang lain. Societas diambil dari kata socius yang berarti "teman".Masyarakat selalu digunakan untuk menggambarkan rakyat sesebuah Negara walaupun setiap masyarakat itu berbeda.

B. Masyarakat Pedesaan (masyarakat tradisional)


1. Pengertian desa/pedesaan Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma, Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat dengan pemerintahan tersendiri. Menurut Bintaro, desa merupakan perwujudan atau kesatuan geografi,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang terdapat suatu daerah, dalam hubungan dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Sedangkan menurut Paul H. Landis, Desa adalah suatu wilayah yang pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut : a) Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
3

b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan c) Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan. Desa biasanya di kaitkan dengan tradisionalisme yang dalam kamus sosiologi kata tradisional (Traditiondalam bahasa Inggris ) artinya adat istiadat dan kepercayaan yang turun menurun dipelihara sehingga pengertian desa itu sendiri mengandung hubungan yang saling berkaitan satu sama lain dengan unsur-unsur yang masih dianggap sebagai standar sistem kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli, seperti tolong menolong, gotong royong, kepribadian dalam berpakaian, adat istiadat, kesenian dan kehidupan moral susila yang mempunyai ciri yang jelas. Dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 disebutkan pengertian desa sebagai kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari defenisi tersebut, sebetulnya desa merupakan bagian vital bagi keberadaan bangsa Indonesia.Vital karena desa merupakan satuan terkecil dari bangsa ini yang menunjukkan keragaman Indonesia.Selama ini terbukti keragaman tersebut telah menjadi kekuatan penyokong bagi tegaknya dan eksisnya bangsa.Dengan demikian penguatan desa menjadi hal yang tak bisa ditawar dan tak bisa dipisahkan dari pembangunan bangsa ini secara menyeluruh. 2. Ciri-ciri Masyarakat desa Masyarakat desa sebagai masyarakat tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Lingkungan dan Orientasi Terhadap Alam Desa berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi geografis di daerah desa petani, realitas alam ini sangat vital menunjang kehidupannya.Kepercayaan-kepercayaan dan hukumhukum alam seperti dalam pola berfikir dan falsafah hidupnya menentukan. 2. Dalam Segi Pekerjaan/Mata Pencaharian Umumnya mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani, sedangkan mata pencaharian berdagang merupakan pekerjaan sekunder sebagian besar penduduknya bertani. 3. Ukuran Komunitas Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dan daerah pedesaan mempunyai penduduk yang rendah kilo meter perseginya. 4. Kepadatan Penduduknya Kepadatan penduduknya lebih rendah, biasanya kelompok perumahan yang dikelilingi oleh tanah pertanian udaranya yang segar, bentuk interaksi sosial dalam kelompok sosial menyebabkan orang tidak terisolasi. 5. Diferensiasi Sosial Pada masyarakat desa yang homogenitas, derajat diferensiasi atau perbedaan sosial relatif lebih rendah. 6. Lapisan Sosial Masyarakat desa kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah tidak terlalu besar. 4

7. Pengawasan Sosial Masyarakat desa pengawasan sosial pribadi dan ramah tamah disamping itu kesadaran untuk mentaati norma yang berlaku sebagai alat pengawasan sosial. 8. Pola Kepemimpinan Menentukan kepemimpinan di daerah cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi dari individu.Disebabkan oleh luasnya kontak tatap muka dan individu lebih banyak saling mengetahui.Misalnya karena kejujuran, kesolehan, sifat pengorbanannya dan pengalamannya.

C. Masyarakat Perkotaan
a. Pengertian Kota Seperti halnya desa, kota juga mempunyai pengertian yang bermacam-macam seperti pendapat beberapa ahli berikut ini. i. Wirth Kota adalah suatu wilayah yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orangorang yang heterogen kedudukan sosialnya. ii. Max Weber Kota adalah wialyah yang apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal. iii. Dwigth Sanderson Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih. b. Ciri Ciri Kota Menurut konsep Sosiologik yang disebut kotacenderung bersifat individualistik. Tipe masyarakat kota diantaranya mempunyai ciri-ciri : a). Netral Afektif Masyarakat Kota memperlihatkan sifat yang lebih mementingkanRasionalitas dan sifat rasional.Mereka tidak mau mencampuradukan hal-hal yang bersifat emosional atau yang menyangkut perasaan pada umumnya dengan hal-hal yang bersifat rasional, itulah sebabnya tipe masyarakat itu disebut netral dalam perasaannya. b). Orientasi Diri Manusia dengan kekuatannya sendiri harus dapat mempertahankan dirinya sendiri, pada umumnya dikota tetangga itu bukan orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita oleh karena itu setiap orang dikota terbiasa hidup tanpa menggantungkan diri pada orang lain, mereka cenderung untuk individualistik. c). Universalisme Berhubungan dengan semua hal yang berlaku umum, oleh karena itu pemikiran rasional merupakan dasar yang sangat penting untuk Universalisme.

d). Prestasi Mutu atau prestasi seseorang akan dapat menyebabkan orang itu diterima berdasarkan kepandaian atau keahlian yang dimilikinya. e). Heterogenitas Masyarakat kota lebih memperlihatkan sifat Heterogen, artinya terdiri dari lebih banyak komponen dalam susunan penduduknya.

D. Perbedaan antara desa dan kota


1. Nilai social pada penduduk Nilai social antar penduduk kota dan desa merupakan salah satu hal yang paling terlihat perbedaanya. Bisa kita lihat jika didesa para penduduk berlomba-lomba untuk bergotong royong dalam membantu tetangga sekitar dan juga biasanya penduduk desamenghabiskan waktu senggang mereka untuk melakukan kegiatan bersama tetanggalainnya sedangkan di kota, mereka berlomba-lomba memasang pagar yang tinggi agarterlihat hebat. 2. Tingkat pendapatan Jelas saja terlihat jika penduduk kota dan desa memiliki perbedaan dalam hal tingkat.Biasanya penduduk didesa mendapatkan penghasilan dari bertani ataupun berternak sedangkan di kota biasanya penduduk menjadi karyawan ataupun berdagang. Hasi daribertani biasanya digunakan penduduk desa untuk konsumsi sehari-hari dansebagiannya lagi untuk dijual. Berbeda halnya dengan di kota yang kebutuhan sehari-harinya biasanya di dapat di warung ataupun pasar swalayan 3. Kemajuan teknologi Kota biasanya lebih cepat dalam hal kemajuan teknologi.Jika dulu hanya orangorangkota saja yang biasanya menggunakan telephone genggam sekarang seluruh lapisanmasyarakat dapat menggunakan telephone genggam. Mengapa penduduk di kota lebihmaju dalam bidang teknologi? Hal ini dikarenakan penduduk kota lebih berpikiranterbuka dalam bidang teknologi. Biasanya penduduk desa akan berfikir dua kali untuk menggunakan barang teknologi karena jika barang tersebut tidak memiliki manfaat biasanya penduduk desa lebih memilih tidak menggunakan teknologi tersebut. 4. Nilai budaya Nilai budaya penduduk desa lebih kental dibandingkan nilai budaya pada penduduk kota. Hal ini dikarenakan penduduk desa yang belum tergeser budayanya denganbudaya asing berbeda dengan nilai budaya penduduk kota yang sudah bercampurdengan budaya asing karena budaya asing dengan mudahnya dapat masuk ke dalamkehidupan penduduk kota yang memiliki pemikiran terbuka dan modern. Jika di desamasih ada tradisi untuk berkumpul bersama sanak saudara lainnya ketika panen danmengadakan kegiatan dalam bentuk seni berbeda dengan penduduk kota yang lebihmemilih untuk berkumpul di warung kopi dan menghabiskan waktu disana. 5. Jumlah penduduk Angka urbanisasi (perpindahan penduduk dari desa ke kota) biasanya setiap tahunmeningkat. Hal ini dikarenakan setiap tahun biasanya orang yang mudik pastimembawa saudaranya yang lain ikut kerja di kota untuk merubah nasib denganharapan dapat membiayai
6

saudara-saudara di desa. Hal ini pulalah yang menyebabkanperbedaan jumlah penduduk yang sangat significant. Kota-kota besar penuh denganorang-orang desa yang melakukan urbanisasi dengan harapan dapat merubah hidup.Sedangkan didesa yang tinggal hanya petani-petani yang memiliki lading untuk di olah.Jadi jika kehidupan di kota yang memiliki banyak penduduk ramai berbeda dengandidesa yang ramai jika sanak saudara yang lain pulang mudik. Salah satu bentuk hubungan antara kota dan desaadalah : a). Urbanisasi dan Urbanisme Dengan adanya hubungan Masyarakat Desa dan Kota yang saling ketergantungan dan saling membutuhkan tersebut maka timbulah masalah baru yakni ; Urbanisasi yaitu suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. (soekanto,1969:123 ). b) Sebab-sebab Urbanisasi Faktor-faktor yang mendorong penduduk desa untuk meninggalkan daerah kediamannya (Push factors). Faktor-faktor yang ada dikota yang menarik penduduk desa untuk pindah dan menetap dikota (pull factors) 1. Hal hal yang termasuk push factor antara lain : a. Bertambahnya penduduk sehingga tidak seimbang dengan persediaan lahan pertanian, b. Terdesaknya kerajinan rumah di desa oleh produk industri modern. c. Penduduk desa, terutama kaum muda, merasa tertekan oleh oleh adat istiadat yang ketat sehingga mengakibatkan suatu cara hidup yang monoton. d. Didesa tidak banyak kesempatan untuk menambah ilmu pengetahuan. e. Kegagalan panen yang disebabkan oleh berbagai hal, seperti banjir, serangan hama, kemarau panjang, dsb. Sehingga memaksa penduduk desa untuk mencari penghidupan lain dikota. 2. Hal hal yang termasuk pull factor antara lain : a. Penduduk desa kebanyakan beranggapan bahwa dikota banyak pekerjaan dan lebih mudah untuk mendapatkan penghasilan b. Dikota lebih banyak kesempatan untuk mengembangkan usaha kerajinan rumah menjadi industri kerajinan. c. Pendidikan terutama pendidikan lanjutan, lebih banyak dikota dan lebih mudah didapat. d. Kota dianggap mempunyai tingkat kebudayaan yang lebih tinggi dan merupakan tempat pergaulan dengan segala macam kultur manusianya.
7

e. Kota memberi kesempatan untuk menghindarkan diri dari kontrol sosial yang ketat atau untuk mengangkat diri dari posisi sosial yang rendah ( Soekanti, 1969 : 124-125 ). Kesimpulan Manusia menjalani kehidupan didunia ini tidaklah bisa hanya mengandalkan dirinya sendiri, dalam artian butuh bantuan dan pertolongan orang lain , maka dari itu manusia disebut makhluk social. Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat hendaklah menjadi sebuah pendorong atau sumber kekuatan untuk mencapai cita-cita kehidupan yang harmonis, baik itu kehidupan didesa maupun diperkotaan. Tentunya itulah harapan kita bersama, tetapi fenomena apa yang kita saksikan sekarang ini, jauh sekali dari harapan dan tujuan pembangunan Nasional negara ini, kesenjangan Sosial, yang kaya makin Kaya dan yang Miskin tambah melarat , mutu pendidikan yang masih rendah, orang mudah sekali membunuh saudaranya (dekadensi moral ) hanya karena hal sepele saja, dan masih banyak lagi fenomena kehidupan tersebut diatas yang kita rasakan bersama, mungkin juga fenomena itu ada pada lingkungan dimana kita tinggal. Sehubungan dengan itu, barangkali kita berprasangka atau mengira fenomenafenomena yang terjadi diatas hanya terjadi dikota saja, ternyata problem yang tidak jauh beda ada didesa, yang kita sangka adalah tempat yang aman, tenang dan berakhlak (manusiawi), ternyata telah tersusupi oleh kehidupan kota yang serba boleh dan bebas itu disatu pihak masalah urbanisasi menjadi masalah serius bagi kota dan desa, karena masyarakat desa yang berurbanisasi ke kota menjadi masyarakat marjinal dan bagi desa pengaruh urbanisasi menjadikan sumber daya manusia yang produktif di desa menjadi berkurang yang membuat sebuah desa tak maju bahkan cenderung tertinggal. Saran saran Pembangunan Wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota. Masalah yang terjadi di kota tidak terlepas karena adanya problem masalah yang terjadi di desa, kurangnya sumber daya manusia yang produktif akibat urbanisasi menjadi masalah yang pokok untuk diselesaikan dan paradigma yang sempit bahwa dengan mengadu nasib dikota maka kehidupan menjadi bahagia dan sejahtera menjadi masalah serius. Problem itu tidak akan menjadi masalah serius apabila pemerintah lebih fokus terhadap perkembangan dan pembangunan desa tertinggal dengan membuka lapangan pekerjaan dipedesaan sekaligus mengalirnya investasi dari kota dan juga menerapkan desentralisasi otonomi daerah yang memberikan keleluasaan kepada seluruh daerah untuk mengembangkan potensinya menjadi lebih baik, sehingga kota dan desa saling mendukung dalam segala aspek kehidupan.

Referensi Ahmadi, Abu, Drs. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Rineke Cipta. Kosim, H, E. 1996. Bandung: Sekolah Tinggi Bahasa Asing YapariMarwanto, 12 November 2006. Jangan bunuh desa kami. Jakarta:Kompas http://wawan-junaidi.blogspot.com/2009/06/perbedaan-antara-desa-dan-kota.html http://www.scribd.com/doc/38961188/Perbedaan-Kota-Dan-Desa

Anda mungkin juga menyukai