Anda di halaman 1dari 3

PETA GEOLOGI DAERAH KARANGSAMBUNG

Daerah Karangsambung memiliki ciri khas geologi yang sangat menarik untuk dipelajari. Hal tersebut di tunjukkan oleh berbagai macam batuan yang tersingkap di daerah tersebut seperti batuan Metamorf atau ubahan yang terbentuk akibat suhu dan tekanan kemudian batuan beku dan sedimen, bahkan ada endapan-endapan laut dalam yang tersingkap dalam perbukitan di daerah Karangsambung. Pada daerah ini terdapat batuan Pra-tersier dengan jenis batuan yang beragam serta tatanan dan struktur geologi yang sangat kompleks. Kondisi geologi yang kompleks ini terbentuk karena pada daerah karangsambung merupakan zona meratus, yaitu daerah pertemuan antara lempeng (subduksi) yang terangkat. Lempeng yang saling bertabrakan tersebut membentuk boudinboudin lonjong yang membentuk formasi masing-masing dengan jenis batuan yang beragam. Sebelum palung subduksi tersebut terangkat, banyak jenis batuan yang terendapkan dengan batuan dominannya berupa batu lempung. Pada daerah ini juga ditemukan batuan yang berada di laut dalam, karena proses pengangkatan pada zona palung subduksi tersebut. Geologi Karangsambung mempunyai formasi yang khas jika dibandingkan dengan daerah lain. Hal ini terlihat dari bentuk morfologi yang berbentuk lonjong-lonjong dan berbukit dengan batuan yang berbeda-beda, stratigrafi daerah ini sangat khas dan membentuk formasi yang beragam, struktur geologi pada daerah ini terdiri dari lipatan, sesar dan kekar. Daerah ini menjadi menarik perhatian para ahli geologi, karena ada beberapa fenomena geologi yang jarang tersingkap di Pulau Jawa, yaitu antara lain : 1. Tersingkap berbagai jenis batuan mulai dari yang berumur Pra-Tersier (Kapur Atas) hingga Kuarter. Untuk daerah Pulau Jawa, batuan berumur pra-Tersier sangat jarang dijumpai. 2. Adanya percampuran berbagai jenis batuan Pra-Tersier hingga Paleosen, yang proses pembentukannya dikontrol oleh aktifitas tektonik. Bercampurnya berbagai jenis batuan oleh proses tektonik ini dikenal sebagai batuan bancuh atau Melange.

3. Ukuran dan jenis bongkah di dalam Melange ini sangat bervariasi. Ukuran komponen mulai dari yang berukuran kerikil hingga bongkah bahkan di beberapa lokasi bongkah tersebut membentuk bukit yang soliter. Seluruh bongkah tersebut tertanam dalam masa dasar lempung bersisik yang berwarna hitam dan mengkilap (Scally clay). Selanjutnya jenis batuan (jenis bongkah) di dalam melange ini juga bervariasi, terdiri atas batuan ofiolit (batuan beku basa dan ultra basa), sedimen laut dalam (Pelagik), sedimen laut dangkal hingga transisi dan sedimen darat.

Gambar . Peta geologi daerah Karangsambung, Kecamatan Sadang, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Berdasarkan peta Geologi Lembar Kebumen, Jawa (S. Asikin, A. Handoyo, H.Busono, S. Gafoer (1992), dapat diketahui bahwa batuan di daerah ini mulai dari yang tertua (Paleosen) hingga termuda (Pliosen) terdiri dari :

1. Kompleks Melange Luk Ulo yang berupa bongkah-bongkah batuan Pra Tersier dengan massa dasar serpih hitam (berumur Kapur Atas) 2. Formasi Karangsambung yang tersusun oleh batulempung bersisik dengan bongkah batugamping , konglomerat, batupasir, batugamping dan basal (berumur Eosen). Dalam formasi ini terdapat pula batugamping terumbu yang berupa olistolit. 3. Formasi Totogan yang tersusun oleh breksi dengan komponen batulempung, batupasir, batugamping dan basal (berumur Oligo-Miosen) 4. Formasi Waturanda yang tersusun oleh batupasir kasar, makin ke atas berubah menjadi breksi dengan komponen andesit, basal dan massa dasar batupasir tuf. Dalam Formasi ini terdapat anggota tuf yang tersusun oleh perselingan tuf kaca, tuf kristal, batupasir gampingan dan napal tufaan (berumur Miosen Awal). 5. Formasi Penosogan yang teridiri dari perselingan batupasir gampingan, batulempung, tuf, napal dan kalkarenit (berumur Miosen Tengah). 6. Diabas yang merupakan batuan beku intrusi hasil aktivitas volkanik (Miosen Tengah) 7. Formasi Halang yang tersusun oleh perselingan batupasir, batugamping, napal dan tuf dengan sisipan breksi (berumur Pliosen) 8. Formasi Peniron yang terdiri dari breksi dengan komponen andesit, batulempung, batugamping, serta massa dasar batupasir tufan bersisipan tuf. 9. Endapan Pantai yang berupa pasir lepas 10. Alluvium yang berupa lempung, lanau, pasir, kerikil dan kerakal.

Anda mungkin juga menyukai