NPK PNPM Kab BDG Barat Revisi 260411
NPK PNPM Kab BDG Barat Revisi 260411
(NPK)
ANTARA
PEMERINTAH KABUPATEN
BANDUNG BARAT
TENTANG
ini ...... tanggal ..... bulan ..... tahun dua ribu sepuluh, yang
: Direktur
Jenderal
Cipta
Karya
Kementerian
Pekerjaan
Umum,
berdasarkan
Keputusan
Presiden
Januari
Pemberhentian
Penjabat
Lingkungan
dan
Pimpinan
2008
tentang
Pengangkatan
Eselon
Kementerian
di
Pekerjaan
atas
nama
Direktorat
Jenderal
Nomor
20,
selanjutnya
: Bupati
Bandung
Keputusan
Nomor
Barat,
Menteri
Dalam
131.32-456
tanggal
berdasarkan
Negeri
Tahun
..............
Pemberhentian
Bandung
tentang
Penjabat
Barat
2008
dan
Bupati
Pengesahan
Jawa
Barat,
dalam
hal
ini
untuk
dan
atas
nama
Kabupaten Bandung
disebut
sebagai
PIHAK
KEDUA
Aa Umbara Sutisna
:Ketua
DPRD
Kabupaten
Bandung
Kabupaten
selanjutnya
disebut
Bandung
Barat,
sebagai
PIHAK
KEDUA
Dengan Memperhatikan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Cara
Tahun
2007
tentang
Tata
Cara
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk
Teknis Tata Cara Kerja Sama Daerah;
22. Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-24/PB/2006
tentang Pelaksanaan Penyusunan Laporan Keuangan Kementerian
Negara/Lembaga
23. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 03 Tahun 2008
tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah Lembaran Daerah
Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 2);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 07 Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintahan (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung
Barat Tahun 2008 Nomor 7);
25. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 13 Tahun 2008
tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan (Lembaran
Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2008 Nomor 13);
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat
26. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 09 Tahun 2010
tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2010
Nomor 9);
27. Peraturan Bupati Kabupaten Bandung Barat Nomor 27 Tahun 2010
tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran 2010 (Berita Daerah
Kabupaten Bandung Barat Tahun 2010 Nomor 27);
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut Para Pihak,
terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
1.
2.
3.
BAB I
TUJUAN DAN SASARAN
Pasal 1
(1) Para Pihak sepakat bahwa tujuan perjanjian kerjasama ini adalah dalam
rangka mewujudkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri Perkotaan secara optimal sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan kerja
masyarakat miskin secara mandiri, yang meliputi perbaikan infrastruktur,
sosial, ekonomi dan tata kepemerintahan lokal.
(2) Sasaran yang akan diwujudkan melalui Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan adalah :
a. Terwujudnya Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) atau Badan
Keswadayaan
Masyarakat
(BKM)
yang
dipercaya,
aspiratif,
representatif, dan akuntabel untuk mendorong tumbuh dan
berkembangnya partisipasi serta kemandirian masyarakat;
b. Tersedianya
Perencanaan
Jangka
Menengah
(PJM)
Program
Penanggulangan Kemiskinan (Pronangkis) sebagai wadah untuk
mewujudkan sinergi berbagai program penanggulangan kemiskinan
yang komprehensif dan sesuai dengan aspirasi serta kebutuhan
masyarakat dalam rangka pengembangan lingkungan permukiman
yang sehat, serasi, berjati diri dan berkelanjutan;
c. Terbangunnya
forum
LKM/BKM
tingkat
Kecamatan
dan
Kota/Kabupaten untuk mengawal terwujudnya harmonisasi berbagai
program daerah;
untuk
- PIHAK
PERTAMA
mengalokasikan
dana
sebesar
Rp.
7.055.000.000.,- (Tujuh Milyar Lima Puluh Lima Juta Rupiah);
-
PIHAK KEDUA mengalokasikan dana sebesar Rp. 320.000.000,(Tiga ratus duapuluh juta rupiah).
Bagian Keempat
Pemanfaatan dan Penggunaan Dana Bantuan Langsung Masyarakat
Pasal 7
(1)Dana Bantuan Langsung Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dapat digunakan untuk :
a. Kegiatan yang secara langsung memberikan dampak/manfaat secara
kolektif pada peningkatan kualitas lingkungan dan permukiman yang
sehat, tertib, aman dan teratur;
b. Kegiatan yang secara langsung mampu menumbuhkan kembali modal
sosial di masyarakat seperti terjalinnya kembali budaya gotong
royong, tolong menolong antar warga, integritas, etos kerja,
kewirausahaan, dan lain-lain;
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Bagian Kesatu
Hak dan Kewajiban PIHAK PERTAMA
Pasal 8
PIHAK PERTAMA dalam rangka melaksanakan perjanjian kerjasama ini,
mempunyai hak-hak dan kewajiban-kewajiban sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
3.
4.
5.
6.
PIHAK KEDUA melalui Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya wajib
melaksanakan penatausahaan dan pelaporan Dana Urusan Bersama
kepada PIHAK PERTAMA dan Kuasa Bendahara Umum Negara (KPPN)
secara tertib sesuai dengan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
7.
8.
9.
10. Membantu kelancaran monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA atau Pihak lain yang ditunjuk, dan/atau oleh Pihak pemberi
pinjaman/hibah dalam rangka misi supervisi pelaksanaan PNPM Mandiri
Perkotaan di Kabupaten Bandung Barat;
11. Melakukan sosialisasi secara intensif kepada seluruh lapisan masyarakat,
SKPD dan/atau Instansi terkait dalam rangka mendorong dan memastikan
efetivitas serta optimalisasi kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di
Kabupaten Bandung Barat;
12. Menerima laporan hasil kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten
Bandung Barat; dari LKM/BKM melalui Satker PIP Kabupaten Bandung
Barat; untuk selanjutnya disampaikan kepada PIHAK PERTAMA.
BAB V
JANGKA WAKTU DAN BERAKHIRNYA
PERJANJIAN KERJASAMA
Pasal 10
(1) Perjanjian ini mulai berlaku efektif sejak saat ditandatangani oleh PARA
PIHAK.
(2) Jangka waktu perjanjian ini adalah untuk pelaksanaan kegiatan PNPM
Mandiri Perkotaan pada tahun anggaran 2011.
adanya
dugaan
penyimpangan
pengelolaan,
terjadinya
BAB VI
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Pasal 11
(1) Yang dimaksud dengan keadaan memaksa (force majeure) adalah
keadaan atau kejadian diluar batas kemampuan manusia seperti
peristiwa hukum atau peraturan, perang saudara, invasi dari negara lain,
bencana alam, pemberontakan, dan halhal lain yang mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan dan tidak dapat diatasi.
(2) Apabila Perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan atau pelaksanaannya
tertunda sebagai akibat dari timbulnya Peristiwa Force Majeure, maka
PIHAK KEDUA tidak berkewajiban untuk mengganti kerusakan yang
ditimbulkan dari keadaan force majeure sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), akan tetapi PIHAK KEDUA semaksimal mungkin tetap
memfasilitasi bagi masyarakat dalam mengupayakan adanya langkah
perbaikan terhadap kegiatan/proyek yang mengalami kerusakan, baik
melalui bantuan Pemerintah Daerah, Swadaya Masyarakat dan/atau
bantuan Pihak-Pihak lain yang memungkinkan upaya perbaikan.
BAB VII
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Pasal 12
(1) Apabila terjadi perbedaan pendapat antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA mengenai penafsiran dan pelaksanaan syarat-syarat dan
ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini, Para Pihak sepakat akan
menyelesaikan dengan cara musyawarah dan mufakat dalam jangka
waktu selama-lamanya 30 (tiga puluh) hari.
(2) Apabila terjadi kelalaian dan/atau kesengajaan sehingga terjadi
penyimpangan dalam pelaksanaan pengelolaan dan penyaluran Dana
BLM PNPM Mandiri Perkotaan di , yang mengakibatkan kerugian negara
dan/atau daerah maka PARA PIHAK sepakat untuk penyelesaiannya akan
mengacu kepada ketentuan yang mengatur tentang pengelolaan
keuangan negara dan pengelolaan keuangan daerah serta peraturan
perundang-undangan terkait lainnya yang berlaku.
(3) Untuk menjamin kelancaran dan terarahnya pelaksanaan PNPM Mandiri
Perkotaan sesuai dengan tujuannya serta guna menjaga agar tidak terjadi
hal-hal yang berakibat pada berakhirnya perjanjian kerjasama ini karena
pembatalan sepihak oleh PIHAK PERTAMA, maka PIHAK PERTAMA dapat
meminta kepada PIHAK KEDUA untuk memperbaiki kinerja pengelolaan,
mengganti oknum pejabat Satker PIP Kota yang diduga atau dilaporkan
melakukan pelanggaran etika jabatan dan atau sangkaan pidana, serta
apabila terjadi hal-hal sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
BAB VIII
PEMBERITAHUAN
Pasal 13
(1) Semua surat-menyurat atau pemberitahuan-pemberitahuan atau
pernyataan-pernyataan atau persetujuan-persetujuan yang wajib dan
perlu dilakukan oleh salah satu Pihak kepada Pihak lainnya dalam
pelaksanaan perjanjian kerjasama ini, harus dilakukan secara tertulis dan
disampaikan secara langsung atau melalui surat tercatat atau kurir atau
faksimili, atau teleks yang dialamatkan kepada :
PIHAK PERTAMA : Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan
Umum
Jl. Patimura Nomor 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan
Telepon : (022) 72796158
Fax
: (022) 72796155
PIHAK KEDUA
Atau alamat lain yang dari waktu ke waktu diberitahukan oleh Para Pihak
secara tertulis kepada satu sama lainnya.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 14
(1) Segala sesuatu yang belum diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini, harus
tetap berpedoman pada Pedoman Umum PNPM Mandiri dan Pedoman
Pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan serta ketentuan-ketentuan lain
yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian
Pekerjaan Umum selaku pelaksana Program PNPM Mandiri Perkotaan, dan
peraturan perundang-undangan terkait lainnya yang berlaku.
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Bagian Kesatu
Addendum
Pasal 15
Segala sesuatu mengenai Perjanjian Kerjasama ini yang belum diatur atau
tidak cukup diatur dalam Perjanjian Kerjasama ini baik perubahan maupun
tambahannya yang dianggap perlu oleh Para Pihak, akan diatur oleh kedua
belah pihak dalam perjanjian tambahan atau addendum yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Perjanjian Kerjasama ini.
Bagian Kedua
Ketentuan Perubahan Pimpinan dan Organisasi
Pasal 16
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa Perjanjian Kerjasama ini
tidak akan berubah atau ditarik kembali bila terjadi perubahan penggantian
pimpinan atau perubahan struktur organisasi pada Para Pihak.
PIHAK PERTAMA
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA
H. ABU BAKAR
BUDI YUWONO.P
DPRD
KOTA/KABUPATEN.........................
....................................