Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Saat ini dunia teknologi terus berkembang pesat seiring dengan perkembangan dan kebutuhan zaman. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan manusia akan system automasi controller sangat di butuhkan sehingga mendorong manusia untuk menemukan dan mengembangkan sistem baru yang menunjang pemenuhan kebutuhan tersebut. Penemuan dan pengembangan sistem teknologi serta perawatan peralatan yang baru ini membutuhkan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, cerdas dan terampil. Untuk mendapatkan sumber daya manusia tersebut, dibutuhkan peningkatan pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang teknik elektronika controller, selain itu diperlukan adanya dukungan dari tenaga pengajar yang ahli di bidangnya serta fasilitas dan peralatan yang memadai. Praktek Kerja Lapangan merupakan salah satu mata kuliah, pada Program Studi Fakultas Teknik Elektro Jurusan Teknik elektronika industri di Institute Sains dan Teknologi Nasional jakarta. Yang bertujuan untuk memperlihatkan dan memperkenalkan dunia kerja tentang system BAS kepada mahasiswa. Selain itu mahasiswa dapat bersikap disiplin, bekerjasama serta bertanggung jawab atas pekerjaannya. Sehingga apabila mahasiswa memasuki dunia kerja di bidang system BAS yang nyata, maka dapat dan mampu menyesuaikan diri dalam lingkungan kerja tersebut.

1.2

Perumusan Masalah Dari latar belakang permasalahn tersebut, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dihadapi sebagai berikut:

a. b. c.

Bagaimana cara kerja system BAS mengontrol sebuah alat atau proteksi ? Bagaimana bas memudahkan operator untuk mengendalikan suatu alat ? Bagaimana system blok diagram dari system bas itu sendiri ?

1.3

Tujuan Penulisan Dan Manfaat Tujuan penulisan laporan kerja praktek ini adalah untuk:

a.

Menganalisa apa yang harus dilakukan dalam proses system BAS di gedung Sinarmas Land Plaza.

b.

Setidaknya ada gambaran untuk meningkatkan kinerja daripada system BAS tersebut.

Manfaat kerja praktek ini adalah: 1. Penulis dapat mengetahui keuntungan apa saja yang di dapat daripada terciptanya system BAS tersebut . 2. Memperoleh pandangan lebih luas tentang dunia kerja dan posisi engineering dalam suatu pekerjaan dan membangun jaringan maupun bekerja sama antara institusi akademis diperusahaan tersebut. 1.4 Batasan Masalah Karena sistem kerja di PT. Royal Oriental ini sangat luas dan terdiri dari banyak divisi serta karena keterbatasan waktu dalam kerja praktek ini, maka penulis akan menfokuskan laporan kerja praktek pada Sistem BAS lighting dan exhaust fan controlling saja. 1.5 Metode Pengumpulan Data Selama kerja praktek ini, metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1.

Observasi Data diperoleh dengan mengadakan pengamatan langsung ke lapangan dengan bimbingan mentor/pembimbing yang ada.

2.

Wawancara. Penulis melakukan wawancara langsung dengan mentor maupun dengan operator agar mendapatkan data yang diperlukan.

3.

Studi Literatur. Dengan metode ini penulis mendapatkan data melalui beberapa buku referensi, buku manual, data percobaan.

1.6

Sistematika Penulisan Penulisan laporan kerja praktek ini, penulis membagi dalam 5 bab, yaitu :

BAB I : Pendahuluan Bab ini membahas tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat, waktu dan tempat pelaksaaan kerja praktek, batasan masalah, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan

BAB II : Sejarah Sinarmas Land Plaza Bab ini membahas tentang Sejarah, Peralatan Utama, dan Pelayanan terhadap tenant/penyewa gedung.

BAB III : Landasan Teori Bab ini membahas tentang Gambaran system BAS secara umum, dan perangkat yang digunakan di dalamnya.

BAB IV : Analisa Data Bab ini membahas tentang cara kerja system BAS pada system operation start stop AHU, lighting dan exhaust fan PT. Royal Oriental, scheduling dan cara

penanganan gangguan DDC offline, penangana troubleshooting yang ada di ows atau monitor .

BAB V : Kesimpulan dan Saran Bab ini membahas tentang kesimpulan dari kerja praktek ini serta saran-saran yang diharapkan dapat membantu untuk perbaikan dari kinerja system bas tersebut .

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1

PT. SINARMAS LAND Adalah salah satu anak perusahaan PT. Sinarmas Land, Divisi Real Estate

dalam Kelompok Usaha Sinar Mas. PT. Royal Oriental bergerak dalam bisnis Property Management khususnya Gedung Perkantoran. Salah satu gedung yang dikelola saat ini adalah Sinarmas Land Plaza Jakarta menara 2 dan 3, sebuah gedung grade A yang dimiliki oleh perusahaan, yang berlokasi di Jl. MH Thamrin No. 51 Jakarta. (CBD area) Sinarmas Land Plaza Menara 1 selesai dibangun pada tahun 1988. Menara 2 dan 3 selesai pada tahun 1997, Kompleks Sinarmas Land Paza terdiri dari 3 gedung yaitu Menara 1,2 dan 3 yang disewakan kepada umum. Menara 1 dan Menara 3 masing-masing mempunyai 12 lantai. Sedangkan Menara 2 terdiri dari 39 tingkat di atas permukaan tanah (170 meter) dan 3 level lantai basement, dengan luas area 91,000 m2 gross area, 75,000 m2 area sewa. Dengan 39 lantainya yang menjulang ke angkasa, Sinarmas Land Paza menjadi sosok gedung yang berprofil tegak di cakrawala kota Jakarta. 2.2 Entrance Desain tata ruang luar kompleks Sinarmas Land Plaza sengaja ditekankan pada efek estetika dan fungsional demi tercapainya lingkungan yang harmonis. Air mancur water flag fountain di halaman menciptakan suasana sejuk pada saat

melintasi halaman menuju lobby yang ber-AC. Memasuki lobby dengan ketinggian 5 lantai, pengunjung akan disambut dengan suara deburan ombak dari kolam ocean pearl fountain di tengah lobby yang menciptakan suasana relaxs.

2.3

Gedung Pintar Sinarmas Land Plaza dilengkapi dengan peralatan building automation

systems (BAS) yang terpusat di sebuah Control Room untuk memonitor dan mengontrol berbagai macam peralatan Mechanical dan Electrical, termasuk pengendalian energi, dan Elevator Management System (EMS) 2.4 Safety System Aspek keselamatan merupakan hal yang utama di Sinarmas Land Plaza. Oleh karenanya, dilengkapi dengan sistem pendeteksi kebakaran dan

penanggulangan kebakaran otomatis, yang dapat di monitor pada Main Control Panel Fire Alarm (MCPFA) yang juga terletak di Control Room .

2.5

Security System Kamera CCTV ditempatkan di common area meliputi lobby GF, koridor

typical floor, car lift dan area parkir. Monitor dilakukan di CCTV Room. 2.6 Fasilitas Sinarmas Land Plaza dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang kegiatan perusahaan penyewa dan para penghuninya, antara lain bank, money

changer, food court, restaurant, caf, convenient store, laundry, florist. 2.7 Helipad Sinarmas Land Plaza juga dilengkapi dengan helipad di roof top Menara 2, sebagai alternatif akses dari dan menuju Sinarmas Land Plaza.

2.8

Denah lokasi perusahaan

BAB III

DASAR TEORI

3.1

BAS ( BUILDING AUTOMATIC SYSTEM ) Building Automation System merupakan solusi total bagi gedung bertingkat

atas seluruh permasalahan peralatan utility, maintenance, operational, dalam melakukan sistem monitoring, dan kontrol guna mendapatkan sistem otomatisasi yang membantu pekerjaan seluruh unit gedung sehingga seluruh pekerjaan dan aktivitas gedung akan lebih mudah termonitor dan terkoordinasi, dalam sistem yang lebih efisien dan mudah. Building Automation System adalah program dan perangkat komputer yang mengatur dan memonitor seluruh mesin dan perangkat listrik seperti pompa, AC, lift, lampu dll. Pengontrolan dilakukan secara otomatis, baik berdasarkan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya, maupun berdasarkan kondisi, misalnya AC akan mati apabila suhu ruangan sudah mencapai terhadap setting temperatur. Seluruh aktifitas akan tercatat dan seluruh permasalahan akan dilaporkan ke komputer dan tercatat secara lengkap baik waktu, kejadian, dan kondisi pada saat tersebut. Hampir semua perangkat yang ada dalam gedung dapat dikontrol secara otomatis dari satu komputer dan semua data aktivitas yang terjadi dalam gedung dapat dikirmkan ke komputer lain melalui jaringan Ethernet atau LAN.

gambar control room sinarmas land

Keuntungan menggunakan BAS 1) Memonitor dan mengontrol satu atau beberapa fasilitas. 2) Menurunkan down time peralatan saat setelah alarm, dan kemudahan pengambilan tindakan dari lokasi pengontrolan 3) Menurunkan tingkat komplain dari tenant / karyawan. 4) Menurunkan tingkat penggunaan energi 5) Efisiensi waktu dan biaya.

Diagram instalasi system bas Sinar mas Land


BSM L6 & PARKIR

TCIP / IP
PORT 1

DDC

DDC

DDC

L8 - ROOF NAE - 55 APLICATION DATA SERVER (ADS)


PORT 2

DDC

DDC

DDC

Gambar BAS topologi a) NAE 55

Network automation engine ( NAE ) menyediakan pemantauan komprehensif dan peralatan kontrol, penjadwalan, alarm dan manajemen data, management energy, pertukaran data, tren data, dan penyimpanan data .

10

b) ADS

Aplikasi Data Server ( ADS ) merupakan komponen dari metasys, yang mengelola pengumpulan dan penyajian data tren, perubahan status, operator transaksi, dan konfigurasi system.

c) DDC ( Direct Digital Controler )

Setiap peralatan di control langsung oleh DDC dengan bantuan sensor dan relay DDC yang di pakai adalah type ; AS VAV 111 dan AS VAV -110 DDC dengan type AS VAV 111 memiliki terminal - terminal sebagai berikut : 1. 2. 6 analog input (AI) 4 binary input (BI)

11

3. 4. 5. 6.

6 binary output (BO) 2 analog output (AO) Terminal power 24 VAC Terminal output Power 15 VDC

DDC dengan type AS VAV -110 memiliki terminal sebagai berikut ; 1. 6 analog input (AI) 2. 4 binary input (BI) 3. 8 binary output (BO) 4. Terminal power 24 VAC 5. 3.2 2 terminal output power 15 VDC OPERATING MANUAL LOG IN METASYS ADS

1. Bukalah internet explorer Masukan shapes IP 192 .168 .1.11/metasys maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini,

pilih open

2. Muncul menu login Maka akan muncul gambar seperti di bawah ini

12

3. Screen Layout dan frames Layar berisi empat frame dan memberikan tampilan yang konsisten dalam setiap mode (online, offline ). Akses fitur tertentu, tergantung pada hak akses. Menu Menampilkan menu bar dan log in nama pengguna ( dalam hal ini, metasys agent ). Untuk informasi lebih lanjut tentang menu, lihat menu (!) .logout atau keluar dari system menggunakan tombol pada frame menu. Display Menyajikan data dan informasi yang dipilih oleh pengguna, pada penjelasan detail ads Navigation Navigation menampilkan item item yang berada dalam system Status Menampilkan imformasi tentang tindakan pengguna saat ini dan waktu sekarang / waktu dari server ikon status bar menunjukan status system .

13

4. Query menu

Digunakan untuk melihat alarm report offline report, disable report, override report, supervisory override report. Querry global search Memungkinkan ada untuk mencari system metasys untuk beberapa item yang memenuhi criteria tertentu berdasarkan penamaan dan objek. di pencarian global member anda kemampuan untuk mengelola daftar objek, yang dapat digunakan oleh fitur fitur lain untuk memerintah, tren, pelaporan, modifikasi dan seleksi objek. Kontak search location (pengetahuan untuk masuk area dimana objek berada ) Kemungkinan anda untuk mengetik nama lengkap atau sebagian dari objek yang ingin anda temukan. Anda dapat menggunakan satu atau lebih wild card untuk membantu pencarian anda.

5. Help menu Anda juga dapat mengakses bantuan dengan mengetikan F1 bila anda mengakses system bantuan metasys dari perangkat anda, kotak dialog file download akan muncul menanyakan apakah anda ingin membuka file bantuan .atau menyimpan ke computer anda. Klik simpan dan memilih sebuah lokasi di computer anda dimana anda ingin menyimpankan file bantuan. Untuk mengakses file di simpan, cari dan double klick anda dapat mengakses bantuan tanpa perangkat akses metaysis ini sekitar 3 mb, jadi pastikan anda memiliki ruang yang tersedia sebelum menyimpan file ke anda.

6. Display frame Untuk masuk ke gambar home, setelah login, pilih lalu klick home, akan muncul display home. Dari gambar menu home, pengguna dapat menuju gambar system yang lain. Misalnya system sumpit, chiller, ahu, atau klick no lantai untuk melihat peralatan yang aktif di lantai tersebut.

14

BAB IV ANALISA DATA

4.I SISTEM KERJA BAS OPERATION AHU

Pada setiap lantai, akan muncul equipment yang terkontrol oleh BAS. Peralatan yang biasa dikontrol yaitu AHU, FAN dan LIGHTING.

1. AHU ( Air handling Unit )

Untuk start stop AHU biasa di lakukan klick kanan tombol command atau lewat menu teks, klik kanan command akan muncul display.

Start stop Start stop digunakan untuk start stop peralatan.

Operator override Untuk mengirim perintah override ke objek. Akan berubah prioritasnya, override operation prioritas (8).

15

Release operator override Me-release perintah override yang dilakukan lewat operator .

Release perintah override dan memberi perintah release ke prioritas yang diinginkan.

Relese all prioritas 3-16 (default).

Out of service Memungkinkan pengguna untuk merubah present value objek tidak semua object mengikuti system.

Inservice Untuk mengembalikan object yang telah diubah ke out off service.

Enable alarm Mengaktifkan alarm extension

Disable alarm Menon aktifkan alarm extension

Adjust Untuk merubah set point temperature atau set point pressure AHU dapat di lakukan dengan klick kanan tombol set point. Atau lewat menu text klik kanan pilih command dan masukan nilai ke kolom adjust lalu klik send untuk menu yang lain sama seperti di atas .

16

4.2 SISTEM KERJA BAS OPERATION LIGHTING

1. Lightting

Klick icon lighting ada di setiap lantai klik kanan tombol start stop untuk menghidupkan atau mematikan lampu. Point lampu hanya start /stop. Contoh gambar

Konfigurasi alur jalan wiringnya adalah dari pc bus sebagai peripheral masuk ke system NAE kemudian masuk ke kontroler DDC untuk menggerakan relay

dengan supply 24 volt dan masuk ke kontaktor setelah itu menuju lighting zona yang dituju.

17

Berikut gambar wiringnya

Mcb
relay

PC

NAE

DDC

kontaktor

mcb

mcb

4.3 FAN 1. Exhaust fan Lantai yang ada fan akan muncul icon fan klick kanan tombol start stop untuk menghidupkan atau mematikan fan. Berikut gambar monitor fan

18

Wiring alur nya sama seperti halnya lighting, hanya yang membedakan besaran akuat arus Konfigurasi wiring dari pc bus sebagai peripheral masuk ke system NAE kemudian masuk ke kntroler DDC untuk menggerakan relay dengan supply 24 volt dan masuk ke kontaktor setelah itu menuju Fan zona yang dituju. Berikut gambar wiringnya

FAN
relay

PC

NAE

DDC

kontaktor

FAN

FAN

4.4 SCHEDULE

1. Schedule Fasilitas penjadwalan ( scheduling ) di pakai untuk menentukan kapan perintah dilaksanakan. Perintah biasa berupa perintah start AHU, FAN, dan lighting atau bisa juga melaksanakan trend .

19

SINAR MAS REAL ESTATE DIVISION PROPERTY MANAGEMENT OFFICE BUILDING

Issue date August 1, 1999 Document No.

Revision 0 Page No. 20 of 29

PLAZA

BII

SOP-MESO-002

STANDARD OPERATING PROCEDURES BUILDING AUTOMATION SYSTEM

Memasukan schedule item 1. Masukan ke display schedule 2. Klick edit 3. Pada display mode pilih schedule item 4. Klik tombol plus warna hijau. Klik tombol minus warna merah untuk menghilangkan item 5. Pilih itrm yang akan di jadwalkan

20

6. Setelah selesai klik save. Memasukan schedule mingguan


SINAR MAS REAL ESTATE DIVISION PROPERTY MANAGEMENT OFFICE BUILDING August 1, 1999 Document No. PLAZA BII SOP-MESO-002 0 Page No. 21 of 29 Issue date Revision

STANDARD OPERATING PROCEDURES BUILDING AUTOMATION SYSTEM

1. Masuk ke display schedhule 2. Klik edit 3. Pada display mode pilih weekly schedule 4. Klik tombol plus warna hijau . klik tombol minus warna merah untuk memasukan hari dan jam schedule atau tanda geser tanda panah pada hari yang akan digeser jadwalnya 5. Klik tombol minus untuk menghilangkan item

21

6. Setelah selesai klik save TROUBLESHOOTING DDC OFF LINE

Cara penanganan ganggua DDC ofline

PENANGANANNYA 1. Cek DDC tersebut telah mendapat power 24vac Apabila tidak ada tegangan maka langkah yang dilakukan adalah : Periksa mcb apakah dalam keadaan on dan diukur tegangan yang keluar dari MCB ( 220 vac ). Periksa tegangan yang dikeluarkan oleh trafo ( 24 VOLT AC ) cek fuse

2. Apabila DDC sudah mendapat power 24 volt ac maka langkah langkah yang dilakukan adalah : Periksa kabel komunikasi #AWG18 apakah sudah terpasang atau tidak .

3. Apabila langkah no 1,2

sudah di lakukan dengan hasil baik sedangkan

keadaan di OWS masih mngindikasikan offline maka langkah langkah yang dilakukan adalah diadakan penggantian DDC.

PENYEBAB DDC OFFLINE

Adapun penyebab DDC offline adalah 1. Terjadinya hubungan singkat diterminal power 24 volt ac atau kabel data n2 bus 2. Ada teganagan masuk melalui analog input dan juga binary output, analog output ,dan juga binary output misalnya tegangan tersebut yang melebihi range dari DDC ( 0 -10vdc ) dan atau kemasukan tegangan AC yang terlalu tinggi

22

3. Adanya hubungan singkat antara 24 volt ac dan binary output dengan analog input, binary output, analog output, dan juga command dari DDC

NAE OFFLINE

1. Cek NAE tersebut telah mendapat power 24 AC pabila tidak ada tegangan maka langkah langkah yang digunakan adalah periksa mcb, apkah dalam keadaan ON dan ukur tegangan yang keluar dari mcb. 2. Periksa tegangan keluaran dari trafo 3. Periksa terminal komunikasi NAE apakah sudah terpasang atau belum dengan baik dan juga periksa apakah terjadi short circuit, cek kabel komunikasi ( UTP RJ 45 )

PENANGANAN TROUBLE DI OWS / MONITOR

Langkah langkah yang di lakukan adalah ;

1. Double klick pada point pembacanya, atau di lihat focus window maka dapat dilihat point tersebut terhubung ke DDC beberapa di analog input. 2. Setelah mengetahui alamat DDC dan pointnya maka dilakukan memeriksa dilapangan atau langkah langkah yang dilakukan di lapangan adalah memeriksa sensor terkait dengan point tersebut misalnya sensor temperature diperiksa dulu apakah sensor telah terpasang, apabila sudah maka lakukan pemeriksaan pada sambungan kabelnya . Apakah sudah benar dan juga di adakan pemeriksaan pada tegangan atau hambatan dan keluaran dari sensor, apakah sudah sesuai dengan input yang dimiliki oleh DDC . 3. Apabila setelah di lakukan pemeriksaan dan diperoleh bahwa sensor tidak mengalirkan hambatan atau tegangan maka harus dilakukan penggantian sensor.

23

Jika terjadi pembacaan pada point status yang tidak sesuai dengan di lapangan langkah-langkah yang dilakukan

1. Double click pada point status yang tampilannya tidak benar atau dilihat fokus windowsnya, maka dapat dilihat point tersebut terhubung ke DDC berapa dan di binary input berapa. 2. Setelah mengetahui alamat DDC dan pointnya maka dilakukan pengecekan di lapangan. adapun langkah yang dilakukan di lapangan adalah memeriksa sensor untuk status AHU. diperiksa dulu apakah sensor tersebut telah terpasang, apabila sudah maka di lakukan pemeriksaan pada terminasi kabelnya apakah sudah benar dan juga di adakan untuk pengecekan sensor apakah sensor tersebut masih bisa berfungsi atau tidak untuk sensor status yang digunakan keluarannya adalah berupa dry contact.

24

BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN Teknologi BAS AS VAV -111 merupakan pengembangan dari system konvensional yang diciptakan dari hasil konsorsium, penelitian dan seminar bidang komunikasi oleh para teknisi teknologi dari negara maju yang menghasilkan terciptanya BAS AS VAV -111 sebagai teknologi pengontrolan yang memiliki

efisiensi dalam pengontrolan sebuah alat control kecepatan berhubungan, kerahasiaan terjamin, serta memiliki berbagai kemampuan dan fasilitas pengontrolan . Dari uraian Bab III dan Bab IV maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Lebih efisien. Dalam hal ini alat ini sangat membantu sekali dalam hal pengendalian system disebuah gedung dan sangat membantu dalam industry property, karena sangat efisien tidak memerlukan quota karyawan yang banyak. 2. Meminimalisir gangguan Meminimalisir gangguan tentunya sangat akurat dalam hal mendeteksi sebuah gangguan, akan tetapi masih diperlukan memeriksa ke lapangan untuk mendapatkan seminimal mungkin dan seakurat mungkin dalam mendeteksi sebuah gangguan. 3. Hemat energy dalam hal ini PT SINARMAS LAND merupakan perusahaan yang mendapatkan sebuah penghargaan dalam hal hemat energi listrik di bidangnya .

25

5.2

SARAN

Dri kerja praktek di Sinarmas Land Plaza, maka penulis memberikan saran yang dapat bermanfaat bagi kemajuan perusahaan dan penulis . 1. Pemeliharaan perangkat Controler tetap dipertahankan sesuai dengan yang telah direncanakan secara menyeluruh, dan di lakukan sesuai dengan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen. Dan mengacu pada manual book dari pabrik pembuat alat. 2. Pengoperasian alat hendaknya dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedur yang berlaku. 3. Tetap di pertahankan dan ditigkatkan prediktif maintenance dan corrective maintenance sehingga tidak terjadi breakdown. 4. Training berkelanjutan agar menjaga mutu dan memajukan keahlian para teknisi agar bisa dengan cepat mengatasi masalah yang timbul.

26

DAFTAR PUSTAKA

1) Metasys | Johnson Controls Inc. 2) Johnson Controls Building Automation - Web WebCrawler 3) operasi sestem manual BAS johnson controls - Google Search 4) sytem bas di Plaza BII - Google Search 5) Building Systems Automation Control Interoperability Bim Autocad Drawings - Web - WebCrawler

27

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1 1.2 Perumusan Masalah...............................................................................................2 1.3 Tujuan Penulisan Dan Manfaat..............................................................................2 1.4 Batasan Masalah....................................................................................................2 1.5 Metode Pengumpulan Data....................................................................................2 1.6 Sistematika Penulisan............................................................................................3 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 2.8 PT. Sinarmas Land plaza.....................................................................................5 Entrance.......................................................................................................................5 Gedung Pintar.....................................................................................................6 Safety System.....................................................................................................6 Security System..................................................................................................6 Fasilitas..............................................................................................................6 Helipad...............................................................................................................6 Denah lokasi perusahaan....................................................................................7

BAB III DASAR TEORI 3.1 3.2 BAS ( BUILDING AUTOMATIC SYSTEM ).................................................... 8 OPERATING MANUAL LOG IN METASYS ADS....................................12

BAB IV ANALISA DATA 4.I 4.2 SISTEM KERJA BAS OPERATION AHU....................................................15 LIGHTING.......................................................................................................17

28

4.3 4.4

FAN....................................................................................................................18 SCHEDULE....................................................................................................19

BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27

29

Anda mungkin juga menyukai