URNAL TEKNIK
DEWAN REDAKSI
Ketua Penyunting
Nurchayati
Penyunting Pelaksana
Humairo Saidah GiriWahyu Wiriasto
Tata Usaha
Anita Wulansari
Jurnal Teknik REKAyASA terbit 2 (dua) kali setahun pada bulan Juni dan Desember
Alamat Redaksi
Fakultas Teknik Universitas Mataram Jl. Majapahit No. 62 Mataram Nusa Tenggara Barat (Kode Pos: 83125) Telp. (0370) 636126; Faksimili: (0370)636523
ISSN : 1411-5565
EDITORIAL
ii
. . . .
Pengaruh Preheat Dan Tempering Terhadap Kekuatan Tarik Hasil Pengelasan Baja Jis Ss 400 (Effects Of Preheating And Tempering Toward tts Tensite Strength Of The Specimens Jts Ss 400 Was Dc Smaw) (Nasmi Herlina Sari, I DK. Okariawan, I GNK. Yudhyadi, SaifulAskar)
Proses Pembuatan Biodiesel Dengan Metode Thermal Cracking (Biodiesel Making Process By Thermal Cracking Method) (lda Bagus Alit, NurchaYati) Pengaruh Ketebalan Absorber Pasir Terhadap Kalor Yang Diterima Air Pada Kolektor Surya Tipe Pelat Datar (Ihe influence thickness of sand absoher to gain heat of water at plat plate solar collector) (Made Wirawan, Pandri. Pandiatmi) Aptikasi Surnur Peresapan Untuk Lingkungan Perumahan Kekalik Kota Mataram (Applicationof lnfiltration Well For Kekalik Restdence at Mataram
86-92
93-99
100
- 106
107
- 113
City)
L
114
. Analisis Biaya Operasional Kapal Terhadap Sistem Tarif Baru ( Full costing ) Pada Penyeberangan Lintas Kayangan-Pototano (Analysis of Traffic Accross
Shrps Operasional Cost Toward New Tariff Sysfem On
- 124
Analisis Perubahan Kinerja Ruas Jalan Dengan Adanya Penerapan Manajemen Lalu Lintas (Studi Kasus Jalan Saleh Sungkar Kota Mataram)
(Anatysis Of Changes
125
- 132
ln
. .
139
Fiber Strips (Anatysis and Design Strengthening Reinforced Concrete Beam with Carbon Frber StnPs)
Pengaruhnya Terhadap Kenai(an Kelembaban Tanah Di Wilayah lrigasi Lahan Kering (experimentat models of intensity - the duration of the rain and its effects on increasing of soil moisture in the area irrigated dry land) (lWayan Yasa)
- Durasi Hujan
Dan
140
157
. .
Model Regresi Untuk Memprediksi lndeks Plastisitas Tanah Ekspansif (Regressrbn Modelto Predict Plasticity lndex of Expansive Soil)
(Muhajirah)
158
- 166 - 173
Analisis Tingkat Pelayanan Arus Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Simpang Tiga Tugu Tani Sampai Dengan Rel Tanjung K.m?la Martapura (Analysis of Service LevelTraffic Fldw ln Simpang Tiga Jalan Tugu Tani to Taniung railKemala Maftapura) (Ferry Desromi) Studi Slope Pada Pantai Pasir Akibat Gelombang (Beach Slope Due To
Wave Action)
r Yuwono, Panggua Pandin)
167
174 - 180
STUDI SLOPE PADA PANTAI PASIR AKIBAT GELOMBANG Beach S/ope Due To Wave Action
Oki Setyandito, Nur Yuwono, panggua pandin
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram Jl. Majapahit No. 62 Mataram, Nusa Tenggara Barat Telpon. (0370) 636126, Fax. (0370) 636523
ABSTRAK Perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global dapat dirasakan dan dampaknya perlu dikaji secara mendalam terutama pada daerah pantai. Tulisan ini mengkaji perubahan profil dan s/ope pantai pasir yang stabilterhadap gelombang. Profil yang dimakJud'adalah profil stabil, yaitu profil peralihan antara profil kelandaian stabii dengan bir dan berm. pengaruh gelombang terhadap profil kelandaian s/ope pada pantai berpasiimenunjukkan bahwa semakin besar tinggi gelombang (semakin curam landai gelombang n), XetanOaian (tanil yang terjadi cenderung semakin tegak (besar), sebaliknya, semakin kecil tinggi gelombang, kelandaian (ton B) yang terjadi akan semakin landai. Pada tulisan ini dilakukan [enoet<atair teoritis dan empiris yang dilakukan Setyandito (2012) yang diverifikasi dengan hasit uji model fisik 2D. Kata Kunci :Gelombang, Slope ABSTRACT
The dynamic condition in coastal area due to effect of ctimate change is important to be considered- ln this paper, the profile changes of beach slope due to wave action witt be studied. The influence of wave to the s/ope was showl by the sfeeper the wave sfeepnesg the steeper the slope. ln this study, theoritecal and empiricat approach was apptied, (done by Setyan'dito 2012). lt was verified by 2D phisical modet test. Key Word:Wave, slope
PENDAHULUAN
kepulauan yang saat ini giat dalam mengembangkan daerah pantai, terutama untuk tujuan perfindungan daerah pantai
lndonesia merupakan
stabil terutama yang disesuaikan dengan keadaan di lndonesia. Pada tulisan ini dikaji
perlindungan atau pengamanan pada pantai pasir sehtngga diperoleh pantai pasir yang
dimaksud adalah profil stabit, yaitu profit peralihan antara profil kelandaian stabil dengan bar dan berm. Penelitian profil s/ope
berdasarkan hasil pendekatan teoritis dan empiris yang dilakukan Setyandito (2012) yang diverifikasi dengan uji model fisik 2D. TINJAUAN PUSTAKA
transfer pasir keluar dari profil alami pada pantai pasir adalah
Proses perubahan profil dan garis pantai antara lain terjadi karena keseimbangan profil, sebagai hasil dari transfer pasir arah tegak lurus (cross shore) pantai dari profil bagian atas ke bawah, dan sebagai hasil dari perubahan garis pantai, tapi bukan
berlangsung secara simultan. perlindungan
berupa merupakan yang
dilakukan
Beberapa penelitian
tentang
pasir telah dilakukan diantaranya oleh Swart (1974), Dean (1977), serta Dong (2008). Bruun (1954) dalam Setyandito
jarak maksimum profil pantai kearah offshore (9 serta non dimensional parameter A yang merupakan fungsi dari
karakteristik sedimen.
(2009), telah menganalisa profil pantai di Danish North Sea Coasf dan Mission Bay, California dan menyimpulkan bahwa profil pantai merupakan hubungan antar parameter antara kedalaman air (d) dan
direncanakan digunakan sebagai penentuan volume pengisian pasir. Landai pasir rencana, dapat diperkirakan dengan menggunakan grafik yang disajikan pada Gambar 3.1. dan Tabel
landai
3.1. (Wiegel 1964, dalam Yuwono 2004). Christiansen (1977) dalam CUR (1987) mengusulkan landai pasir rencana seperti
terlihat pada Tabel
1.
Tabel 1 . Hubungan Antara Kelandaian Pantai dan Diameter Pasir (Wiegel 1964, dalam Yuwono 2004).
Diameter Pantai Terlindung Pantai Terbuka
Pasir
0,2 0,3
0,4 0,5
25 - 40
40
100 10 _ 15
12-20
7
-12
6-10
20
12-20
10-15
-40
6-10
Keterangan: DWL = Elevasi muka air rencan a (Design Water Level) (m.) = Run Up (Rayapan gelombang di pantai pasir buatan) (m.) - Freeboard llinggi Tambahan), (0,5- 1,0 m.)
R, F
Gambar 1. Hubungan Antara Kelandaian Pantai dan Diameter Pasir (Wiegel 1964, dalam Yuwono 2004).
Setyandito (2012), telah meneliti profil ratarata kelandaian pantai pasir pada area Surf
(np)
(permeable bed). Dimana sudut kelandaian B adalah sudut kelandaian peralihan stabil
profil profil
konstanta, D adalah disipasi energi persatuan luas pada dasar, dan d adalah kedalaman air. Karena energy terdisipasi
berkaitan dengan fluks energi, maka untuk gelombang panjang linier, D = =
:!#
adalah berdasarkan persamaan lrribaren (1938) dan Dean (1977). Dasar dan penurunan
arcrrrylgi(gp vrvvr
bahWa
H linief
.ldd
175
dengan
xn.
di perairan dalam dan gelornbang pecah di perairan dangkal. Di daerah surf zone,
karena kedalaman pantai semakin dangkal,
aplikasikan
Berdasarkan lnibaren (1938), run up gelombang merupakan fungsi dari kelandaian sudut / slope (fan a), apabila di
pada
terbentuknya
profil
kelandaian pantai berpasir, dan digunakan persamaan lnibanen didapat persamaan sebagaiberikut
1. tersebut kondisi kelandaian peralihan antara bentuk profil bar dan berm, atau profil kelandaian pada area suizone dengan variasi karakteristik sedimen yang berbeda, dapat meng'gunakan persamaan hubungan antar parameter berikut (Setyandito eA14.
tan|
atau an
p=
,'rffi
(1)
=r 1!o I({l3
= rut*)*
Gambar
tan$
Qt
dengan, F = sudut kelandaian peralihan stabil antara profil bar dan berm, * = kelandaian gelornbang dan Kp adalah koefisien kelandaian stabil. Mengacu pada Persamaan 2. tersebut, kondisi kelandaian peralihan antara bentuk profil bar dan berm,
daa ?,
gelornbang fft, kelandaian (tan g| yang terjadi cenderung semakin tegak {besar), sebaliknya, semakin kecil tinggi gelombang,
semakin landai. Nilai KE merupakan fungsi dari karakteristik sedimen pasir. GELO*IBANG PECAH
diatas, antara gelombang dan profil kelandaian stabil yang disajikan pada Gambar 2. Dari grafik diperoleh bahwa semakin besar tinggi gelombang (semakin curam landai
Galvin {1968), dalam CUR (1987) melakukan pengamatan gelombang pecah dengan kelandaian dasar yang berbedabeda yaitu 't:5, 1:10, dan ' 1:20. Dari pengamatan tersebuf tipe gelombang pecah tegantung pada parameter or?siore (Ha / Lo tanz a) dan parameter inshore 1H6 / g72). Berdasar data dari pengamatan Galvin, Batties (1974) menyimpulkan bahwa tipe
kelandaian {tan
{r: F _ tarta
Ho I Lo
= kelandaian pantai.
(3)
dirnana:
permukaan lebih besar dari kecepabn jalamya atau U > C- Daerah terjadlnya gelombang pecah sangat penting" karena
diperoleh.
r 0<f,o.O.S :spitting, r 0.5. fo. O.e : gunging, . fo . o.a sutgW atau callapsing'"
Berdasarkan analisa Miche, dalam Nizam (1994), gelombang akan pecah apabila
memenuhi kriteria berikut:
Hbl Lb:0.l42tanh(27thbl
L)
g)
gelombang regular. Kemiringan awal pantai pasir yang digunakan adalah n = 6, dan n = 3 dengan variasi periode gelombang (I) dan
penetitian
membangkitkan
adalah data profil ketandaian stabit (tan S ) dan kelandaian gelombang (H, Lo). Dalam profil s/ope pantai pasir dilakukan beberapa tahapan penelitian. Tahapan (fase) proses adalah dari sebelum hingga tercapainya
yu=Huldu
(5)
dengan : H6 = Tinggigelombang pecah, d6 = Kedalaman air untuk gelombang pecah. METODOLOGI PENELITIAN 2D
Pada tulisan ini, penelitian yang dilakukan adalah penelitian 2-D. penelitian 2- D yang dilakukan adalah pemodelan fisik 2D dengan menggunakan alat berupa saluran gelombang (Tilting Flume) dengan model kemiringan pantai pasir dan wave
penting yaitu antara keadaan gelombang dan perubahan profil dan kemiringan. Hasil penelitian digunakan untuk verifikasi persamaan semiteoritis pada persamaan 2.
diatas.
diamati dan dideskripsikan untuk memahami lebih detail hubungan beberapa parameter
ltu
x(ml
140
160
180
kelandaian peralihan antara profil bar dan berm. Hasil analisa uji model selanjutnya di bandingkan dengan hasil penelitian peneliti sebelumnya, yang dilakukan oleh lwagaki dan Noda (1962) dan Johnson (1949). lwagaki dan Noda (1962) datam analisa data di laboratorium telah menggunakan kelandaian gelombang Hs /Ls
177
Batas Profil Kelandaian Slope pantai Berpasir (Bar/Berml (Sudut f ) Dari hasil uji model fisik 2 D di laboratorium, profil kelandaian stabil dibagi menjadi seperti pada Gambar 4. pada naskah ini, sudut kelandaian yang ditetiti adalah sudut kelandaian peralihan (p),
dan parameter diameter median sedimen (dso) untuk mendapatkan kriteria profil pantai, dalam bentuk parameter tak digunakan adalah perbandingan tinggi gelombang terhadap diameter sedimen Hddso sebagai sumbu horisontal dalam
Gambar 5.
Dari hasil penelitian dapat ditihat bahwa terdapat keselarasan dengan hasil analisa data penelitian model kecil Johnson (1949) serta garis batas terbentuknya bar yang diusulkan oleh lwagaki dan Noda (1962). Dari grafik pada Gambar 5. dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai
berikut.
a. Jika landai gelombang dianggap tetap, maka jika tinggi gelombang (f0 bertambah, akan mengakibatkan profil
pantai pasir buatan stabil (EBP) yang terbentuk dalam penelitian ini akan bergeser dari profil tenang (terbentuk
b. Apabila diameter butiran sedimen (d5e) dianggap konstan, maka gelombang akan semakin curam (H/Lo membesar), EBP akan bergeser dari profil tenang menjadi profil badai (terbentuk bar).
4.
Formasi bar Kelandaian awal Formasi berm Kelandaian Peralihan amtara bar dan berm
Gambar
Gambar 5. Hubungan antara H/dsdengan HtLo, perbandingan data hasil penelitian dengan lwagaki dan Noda (1962) dan Johnson (1949)
Pengaruh Gelombang (ff )pada profit Kelandaian Peralihan Stabit (tan pl. kelandaian slope pada pantai berpasir
Pengaruh gelombang terhadap profil
ditunjukkan pada Gambar 6. Grafik hubungan antara s/ope (tan p1 dengan gelombang (H/Lo\ menunjukkan bahwa
semakin besar tinggi gelombang (semakin
tinggi gelombang, ketandaian (tanp) yang terjadi akan semakin landai. Data hasil penelitian setara dengan hasil persamaan semi teoritis yang ada. Kondisi tersebut menunjukkan profil s/ope peralihan antara kelandaian pantai berpasir dengan bar dan kelandaian pantai berpasir dengan formasi
178
curam landai gelomOang f1, kelandaian (tan p) yang terjadi cenderung semakin tegak (besar), sebaliknya, semakin kecil
Sekolah
Sedimen dan
Thesis 52, Program Studi Teknik Sipil, Minat Utama Teknik Keairan, Jurusan llmu-ilmu Teknik, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta
Swart, D.H., 1974, Offshore Sediment Transport and Equilibium Beach Profiles, Publication no. 131, TU. Yuwono,
Mada Yogyakarta.
N., 2004, Pedoman Teknis Perencanaan Pantai Buatan (Artificial Beach Nouishment),
180