Anda di halaman 1dari 122

SKRIPSI

TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP


USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM
(Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection)

Skripsi
Ini Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (Se.Sy)








Oleh

Ly Fairuzah Aisyah
Nim: 106046101650


KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDY MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432 M/ 2011 H

TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM
TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM
(Studi Pada CV. Azka Syahrani Collection)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh :
LY FAIRUZAH AISYAH
NIM: 106046101650

Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II




Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd Sri Hidayati, M. Ag
NIP. 195607121981031003 NIP.197102151997032002


K O N S E N T R A S I P E R B A N K A N S Y A R I A H
PROGRAM STUDI MUAMALAT ( EKONOMI ISLAM )
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
J A K A R T A
1432 H / 2011 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN


Skripsi yang berjudul TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM TERHADAP
USAHA BISNIS BUSANA MUSLIM (STUDI PADA AZKASYAH COLLECTION)
telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tanggal 21 September 2011. Skripsi ini telah diterima sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program
Studi Muamalat (Ekonomi Islam).


Jakarta, 21 September 2011
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum,




Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH., MA., MM.
NIP: 195505051982031012


Panitia Ujian Munaqasyah

1. Ketua : Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH.,
MA., MM

NIP. 197107011998032002

2. Sekretaris : Mumin Rauf, S.Ag., M.A.
NIP. 150281979

3. Pembimbing I : Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd
NIP. 195607121981031003

4. Pembimbing II : Sri Hidayati, M. Ag
NIP: 197102151997032002

5. Penguji I : Dr. Mamat S.Burhanuddin, MA.
NIP: 197006051998031005

6. Penguji II : Dr. Syahrul Adam, M.Ag.
NIP:

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta.






Ciputat, 23 Syawal 1432 H
21 September 2011 M




LY FAIRUZAH AISYAH

vi
KATA PENGANTAR


Tak ada kata yang tepat yang dapat diuntaikan Penulis, selain
mengucapkan Alhamdulillah, Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan cahaya ilmu-Nya. Atas berkat Rahmatnya pulalah, Penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Dialah sang Motivator sejati yang selalu mendorong
Penulis untuk terus berusaha menuntaskan kewajiban dan tanggung jawab mulia
ini. Serta shalawat dan salam semoga selalu tercurah ke hadirat Rasul pembawa
cahaya, Muhammad SAW. Di balik terselesaikannya skripsi dengan judul
Tinjauan Sistem Ekonomi I slam Terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim
(Studi Pada Azkasyah Collection), maka penulis ingin mengucapkan terima
kasih terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM., Selaku Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu DR. Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak H. Ah. Azharudin Lathif, M.Ag, MH,
Ketua dan Sekretaris Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. H. Zainul Arifin Yusuf, M.Pd dan Sri Hidayati, M. Ag, Dosen
Pembimbing I dan II atas segenap waktu, dan pengarahan dalam membimbing
penulis hingga akhir penulisan skripsi ini.
vii
4. Segenap dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga ilmu yang telah
didapat oleh penulis dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
5. Kepada Ibu Hj. Leony Anwar, Bpk. Hilman Istijadi dan segenap karyawan
terima kasih atas jasa-jasa dan waktu luang yang telah diberikan kepada
Penulis untuk dapat memperoleh data, semoga bisnis yang ibu jalankan dapat
berkembang, success selalu dan mendapatkan barakah dari Allah swt.
6. Ayahanda tercinta Hasan Luthfy At-Tamimy, M. Ag, dan Ibunda tersayang
Haimah TusSadiah, karena doa, kesabaran, kasih sayang dan motivasi yang
diberikan kepada penulis, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga
akhir.
7. Teruntuk kakakku yang sangat penulis cintai, yaitu K Abdi Al-Motivator,
terima kasih atas dukungannya baik moril maupun materil. Adik-adikku yang
mewarnai duniaku, Fanny Yati El-Mawaddah dan Tamim Falaky Dhuha,
terima kasih atas dukungannya yang diberikan kepada penulis selama
penyelesaian skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku di kampus UIN Juli, Neneng, Liana, Iim, Mimi, Mumu,
Azhar, Uqoh, Inayah, Rizal, Irwan, Irfan, Lina, Nova, Nilna, Nadia, Nailus,
Lia, Murni, Roni, Wiwi, Saman, Jazuli, Sukron, Lilis, Dini, Mujib, Defri, M.
Ismail, Ismail yang selama 4 tahun bersama menjalani studi.
9. Seluruh sahabat-sahabat KKN ku, Ali, Ajid, Amri, Naldy, Iqbal, Zahrah, Jumi,
Rian, Yoga, Salim dan Rosi, terima kasih banyak atas jasa kalian dalam
viii
menjalani segala aktivitas selama sebulan untuk sama-sama mendapatkan
nilai.
10. Teman-teman di Program Studi Muamalat Perbankan Syariah angkatan 2006,
yang telah menemani penulis selama menimba ilmu di perkuliahan.
11. Semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyelesaian skripsi
ini baik moril maupun materil yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Jazakumullahu Khairul Jaza.
Ciputat, 23 Syawal 1432 H
21 September
2011 M

LY FAIRUZAH AISYAH

ix
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
B. Batasan dan Rumusan Masalah .......................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 6
D. Review Studi Terdahulu ..................................................................... 7
E. Metode Penelitian ............................................................................... 8
F. Subjek Penelitian ................................................................................ 10
G. Sistematika Penelitian ........................................................................ 11
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Sistem, Nilai dan Tujuan Ekonomi Islam .......................................... 13
1. Pengertian antara Ilmu Ekonomi dengan Sistem Ekonomi .......... 13
2. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam ................................................ 15
3. Nilai-Nilai Instrumen Ekonomi Islam ......................................... 19
4. Tujuan Ekonomi Islam ................................................................ 26
B. Bisnis Dalam Islam ............................................................................ 27
1. Pengertian Bisnis Islami .............................................................. 27
2. Teori Produksi Dalam Islam ....................................................... 29
3. Teori Distribusi Dalam perspektif Islam ..................................... 32
4. Manajemen Keuangan Islam ....................................................... 34
x
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
A. Deskripsi Perusahaan CV. AzkaSyah (Azka Syahrani) Collection .. 38
B. Sejarah Pendirian dan Perkembangan ................................................ 39
C. Visi, Misi dan Tujuan ......................................................................... 41
D. Program-Program Perusahaan ............................................................ 42
F. Jenis-Jenis Produk ............................................................................... 44
G. Pangsa Pasar ....................................................................................... 45
H. Prestasi yang telah diraih .................................................................... 45
I. Pameran-Pameran yang diselenggarakan ............................................ 46
J. Aspek Teknis Produksi ........................................................................ 46
K. Sistem Distribusi ................................................................................ 48
L. Aspek Keuangan ................................................................................. 50
BAB IV ANALISA USAHA BISNIS BERDASARKAN TINJAUAN SISTEM
EKONOMI ISLAM
A. Analisis Mengenai Proses Produksi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam
................................................................................................................. 53
B. Analisis Distribusi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam ........................ 65
C. Analisis Manajemen Keuangan Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam .... 69
BAB V PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................. 72
Saran-saran .............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
75
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Agama Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah SWT kemuka
bumi untuk menjadi rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam), Islam
tidak hanya sekedar mengatur masalah ibadah seseorang hamba kepada
Tuhan-Nya, tetapi juga mampu menjawab berbagai macam bentuk tantangan
pada setiap zaman, termasuk dalam persoalan ekonomi, yang dikenal pada
saat ini dengan istilah Ekonomi Islam.
Kemunculan ekonomi Islam dipandang sebagai sebuah gerakan baru yang
disertai dengan misi dekonstrutif atas kegagalan sistem ekonomi dunia
dominan selama ini.
1

Ekonomi Islam diikat oleh seperangkat nilai iman, akhlak dan moral etik
bagi setiap aktivitas ekonominya baik dalam posisinya sebagai konsumen,
produsen, distributor dan lain-lain dalam melakukan usahanya serta
menciptakan hartanya.
2

Aktivitas perdagangan merupakan salah satu dari aspek kehidupan yang
bersifat horizontal (hablum minannas), yang juga mendapatkan penekanan
khusus dalam ekonomi Islam, karena keterkaitannya secara langsung dengan
sektor rill, sistem ekonomi Islam memang lebih mengutamakan sektor riil

1
Muhammad, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 1
2
Ibid, h. 2
2

dibandingkan dengan sektor moneter, dan transaksi jual beli memastikan
keterkaitan kedua sektor tersebut.
3

Dalam sistem ekonomi Islam yang menekankan pada sektor riil seperti ini,
pertumbuhan bukanlah merupakan ukuran utama dalam melihat
perkembangan ekonomi yang terjadi, tetapi lebih pada aspek pemerataan dan
pengurangan jumlah kemiskinan, kondisi seperti ini lebih memungkinkan
dengan pengembangan setor riil yang dapat menyerap tenaga kerja.
Kemudian melalui pemerataan, kekayaan suatu negara tidak akan
terkonsentrasi atau dikuasai oleh sekelompok orang tertentu, tetapi
terdisribusikan secara lebih merata pada anggota masyarakat yang lebih luas.
4

Dalam aktivitas perdagangan atau dikenal dalam istilah berbisnis pada era
modern ini, mencari keuntungan merupakan tujuan utamanya, serta praktik-
praktik haram, kerap kali dilakukan untuk mendapatkan tujuan tersebut,
seperti mengurangi timbangan, penjualan dua kali lipat dari harga aslinya
yang jatuhnya adalah riba.
Tujuan dan semua praktik-praktik tersebut dalam ekonomi Islam adalah
suatu hal yang dilarang. ekonomi Islam memandang mencari keuntungan
adalah suatu hal yang fitrah, yang dapat menimbulkan semangat berinovasi,
dan bersaing. Perhatian utama ekonomi Islam adalah upaya bagaimana
manusia meningkatkan kesejahtraan materialnya yang sekaligus akan
meningkatkan kesejahtraan spiritualnya, karena aspek spiritual harus hadir

3
Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 8
4
Ibid, h. 9
3

bersamaan dengan target material, maka diperlukan sarana penopang utama,
yaitu moralitas pelaku ekonomi.
Perjanjian perdagangan pasar bebas antara enam negara anggota ASEAN
(Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina dan Brunei Darussalam)
dengan Cina, yang disebut dengan ASEAN-China Free Trade Agreement
(ACFTA) membawa pro dan kontra bagi pendapat kalangan pelaku bisnis.
Bagi golongan pro, imbas perdagangan China ke Indonesia hanya sebesar
20% saja, sedangkan keuntungan yang diharapkan lebih dari itu, Indonesia
dapat dengan leluasa memasuki perdagangan ke negara China. Namun untuk
golongan yang kontra bahwa keberadaan perjanjian perdagangan pasar bebas
dengan negara China dapat berdampak negative. Produksi China sebelum
adanya perjanjian ini, mengalir seperti seperti air bah. Apalagi dengan
keadaaan negara Indonesia yang dianggap sebagai negara berkembang, tidak
seperti China yang perindustriannya sudah maju, maka Indonesia dianggap
kalah bersaing.
5

Salah satu pelaku bisnis baju busana muslim di Indonesia mengatakan,
bahwa industri yang belum terlalu bersaingan dan pangsa pasarnya cukup
dianggap baik dan maju di negara Indonesia adalah bisnis baju busana
muslim, persaingan pasar global tidak terlalu berdampak besar terhadap
bisnis ini.
6
maka dari hal tersebutlah industri ini harus perlu diperhatikan.

5
Kompas, Acfta Pasar Bebas 2010: Bunuh Diri Ekonomi Indonesia, artikel diakses pada 12
Januari 2010 dari http://hizbut-tahrir.or.id/2010/01/12/acfta-pasar-bebas-2010-bunuh-diri-ekonomi-
Indonesia/.

6
Wawancara dengan BapakTeguh, (Salah satu pendistributor bisnis busana muslim), Jakarta, 25
Juli 2010.
4

Dan melihat kaum mayoritas di Indonesia yang sebagian besar beragama
Islam, maka dipastikan pangsa pasar bisnis busana muslim akan semakin baik
kedepannya. Namun apakah bisnis ini sesuai dengan anjuran Islam yaitu
sebagai busana penutup aurat bagi umat Islam?, maka ekonomi yang
dijalankannyapun tidak bertentangan dengan ekonomi Islam, seperti riba,
mengambil hak orang lain, penipuan dan sebagainya. Karena banyak diera
modern ini bisnis-bisnis yang dilakukan hanya sekedar memperkaya
individualismenya sendiri, seperti aliran ekonomi yang dipergunakan oleh
kaum kapitalisme, yang menganut asas laissez fair, hak kepemilikan
perorangan adalah absolute tanpa batas, terjaminnya kebebasan memasuki
segala macam kegiatan ekonomi dan transaksi menurut persaingan bebas dan
norma-norma individual ditarik dari individulisme dan utilitarisme, dimana
setiap komoditi itu dianggap baik secara moral dan ekonomi sepanjang itu
dapat dijual.
7

Begitu juga banyak diantaranya usaha bisnis yang tidak mengedepankan
keadilan, yaitu aliran ekonomi sosialisme/marxisme, hak milik yang hanya
untuk kaum proletar (kaum buruh) yang diwakili oleh kepemimpinan
diktator, distribusi faktor-faktor produksi dan apa yang harus diproduksi
ditetapkan oleh negara, bagaimana dan untuk siapa produksi yang diatur
secara pusat pula, pendapat kolektif dan distribusi yang kolektif adalah norma

7
Ahmad M. Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat : Media Dawah dan
LIPPM), h. 42
5

utama, sedangkan hubungan-hubungan ekonomi dalam transaksi secara
perorangan sangat dibatasi.
8

CV. AzkaSyah Collection adalah salah satu usaha bisnis busana muslim,
yang dijalankan oleh seorang eunterpreuner bernama Hj.Leony, mendapatkan
penghargaan sebagai Young Entrepreneur Award 2009, versi harian bisnis
Indonesia, karena pembinaan terhadap segmen tenaga kerja yang melibatkan
ibu-ibu rumah tangga dan remaja putus sekolah, sebanyak 540 orang
karyawan dan 91%nya adalah wanita.
9

Selain membina secara teknik dan manajemen, inovasi melebar ke
pembinaan sosial. dengan mengembangkan sisi bisnis, usaha inipun
mengelola Corporate Social Responsibility (CSR). Programnya meliputi
berbagai bantuan untuk lingkungan sekitar yaitu menyantuni dhuafa, yatim,
jompo, perbaikan infrastruktur, membina UKM informal, dan mencarikan
beasiswa.
10

Dari gambaran diatas, maka penulis berkeinginan melakukan penelitian
yang berkaitan dengan bisnis busana muslim yang tidak terlalu besar
pengaruhnya terhadap persaingan pasar global yang memungkinkan
pertumbuhan dan pemasaran bisnis di Indonesia begitu banyak diminati.
Apakah pengelolaan bisnis ini selaras dengan Ekonomi Islam?
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah

8
Ibid, h. 42
9
Rosita, Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan, http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html
10
Rosita, Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan, http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html

6

Untuk lebih memfokuskan dalam menyusun skripsi ini, Penulis
membatasi persoalan masalah yang dimunculkan mencangkup :
a. Aspek umum mengenai proses usaha produksi, distribusi serta
manajemen keuangan di CV. Azkasyah Collection.
b. Aplikasi atau pelaksanaan dilapangan yang digunakan CV.
Azkasyah Collection dalam menjalankan usaha bisnisnya.
c. Tinjauan Ekonomi Islam terhadap Usaha Bisnis Busana Muslim
pada CV. Azkasyah Collection
2. Perumusan Masalah .
Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap proses produksi pada
usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection?
2. Bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap sistem pendistribusian
pada usaha bisnis busana muslim CV. AzkaSyah Collection?
3. Bagaimana mekanisme pengelolaan sistem manajemen keuangan di
CV. AzkaSyah Collection ditinjau dari sistem Ekonomi Islam?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui konsep Ekonomi Islam terhadap proses
produksi di CV. AzkaSyah Collection?
7

b. Untuk mengetahui bagaimana konsep Ekonomi Islam terhadap
sistem pendistribusian pada usaha bisnis busana muslim CV.
AzkaSyah Collection?
c. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pengelolaan sistem
manajemen keuangan di CV. AzkaSyah Collection ditinjau dari
Sistem Ekonomi Islam?
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai Tinjauan Sistem Ekonomi Islam dalam usaha bisnis
busana muslim.
b. Bagi institusi sebagai bahan pertimbangan dalam rangka
memperbaiki dan penyempurnaan sistem yang telah dilakukan.
c. Bagi Perpustakaan diharapkan dipergunakakan untuk memperkaya
koleksi dalam ruang lingkup karya-karya penulisan lapangan.
d. Bagi masyarakat memberikan informasi tentang usaha bisnis
busana muslim sebagai alternatif pilihan yang diharapkan dapat
membantu perekonomian mereka.
D. Review Studi Terdahulu
1. Siti Romlah, Sistem Penggajian Karyawan Pt. Hitachi Contruction
Machinery Indonesia (Hcmi) Kota Bekasi Dalam Perspektif Ekonomi
Islam, Mahasiswa Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2006
8

Membahas mengenai masalah sistem penggajian karyawan di PT.
Hitachi Contruction Machinery Indonesia (Hcmi) Kota Bekasi dengan
melihat dari sudut Ekonomi Syariah.
2. Muchamad Mujahidin, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Etika
Bisnis Pada Home Industri Roti Goreng Medan di Karet Kuningan
Jakarta Selatan, Fakultas Syariah dan Hukum, Tahun 2007.
Skripsi ini lebih membahas masalah konsep etika bisnis dalam hukum
syariah pada usaha roti goreng,
3. Eka Pratama, Strategi Pemasaran CV. Pasir Gumapak Raya Ditinjau
Dari Perspektif Islam, Fakultas Syariah Dan Hukum, Tahun 2007.
Skripsi ini membahas masalah analisis terhadap pelaksanaan
pemasaran CV. Pasir gumapak raya ditinjau dari persfektif syariah.
4. Devi Puspa Pita Sari, Analisis Biaya Pada Penetapan Harga
Produksi CV. Alike Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Fakultas Syariah
Dan Hukum, Tahun 2007, skripsi ini membahas masalah analisis biaya
produksi yang ditinjau dalam perspektif ekonomi syariah.
Perbedaan dengan masalah yang penulis angkat adalah bahwa
penulis meneliti mengenai sistem produksi, distribusi dan manajemen
keuangan dari usaha busana muslim CV. AzkaSyah Collection dengan
melihat apakah penerapan sistem Ekonomi Islam terdapat pada usaha
bisnis busana muslim di CV. AzkaSyah Collection tersebut.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan
9

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang menggambarkan data dan informasi dilapangan
berdasarkan fakta yang diperoleh dilapangan secara mendalam.
11

Dalam metode ini penelitian yang dimaksudkan untuk membuat
pencandraan (deskripsi) mengenai situasi-situasi/kejadian-kejadian.
12

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan empiris, yaitu subjek
kajian dengan melakukan pengamatan langsung kelapangan.
13

2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu sebagai berikut:
a. Wawancara, merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi.
Tujuan wawancara adalah untuk memperoleh informasi data yang
valid dan akurat dari pihak-pihak yang dijadikan sebagai informasi.
Dalam wawancara ini menggunakan alat wawancara interview
guide (panduan wawancara).
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan berarti melakukan penelusuran kepustakaan dan
menelaahnya. Sumber berupa buku, majalah, Koran, internet, dan
lain-lain, selain itu juga berupa dokumen dari CV. AzkaSyah
Collection
3. Teknik Pengelolaan Data

11
Suharmi Arikunto, Managemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993), Cet Kedua, h. 309
12
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2004), Cet Keenam
Belas, h. 76

10

Dalam pengolahan data yang telah diperoleh, penulis
mengklasifikasikan data tersebut, kemudian melengkapinya dengan
interpretasi-interpretasi, dengan menggunakan metode analisa data
sebagai berikut.
Metode induktif, yaitu suatu cara menganalisa data yang bertitik
tolak dari data yang bersifat khusus, kemudian ditarik atau diambil
kesimpulan yang bersifat umum. Metode deduktif, yaitu suatu logika
yang beritik tolak dari pengetahuan yang bersifat umum, kemudian
dijadikan titik tolak dalam menilai suatu fakta yang bersifat khusus.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif analitis yaitu
sebuah studi untuk menemukan fakta dan interpretasi yang tepat dan
menganalisis lebih dalam tentang hubungan-hubungannya.
F. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini bersumber dari beberapa data, yaitu: data
primer, wawancara langsung kepada pengelola operasional usaha bisnis
busana muslim CV. AzkaSyah Collection dan beberapa pihak yang
berkompeten dalam penelitian ini, data primer ini juga bersumber dari jurnal.
Data sekunder, sumber data pendukung dan pelengkap data penelitian
berupa buku, majalah, jurnal tentang hal-hal yang berkaitan dengan tema
skripsi ini, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini Penulis berpedoman kepada buku pedoman
penulisan skripsi Universitas Syariah Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
11

Jakarta Fakultas Syariah Dan Hukum Tahun 2007 yang diterbitkan oleh
Jakarta Press.
G. Sistematika Penulisan
Penulis mengklasifikasikan skripsi ini kedalam beberapa bab dengan
sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I : Menyajikan Pendahuluan, yang memaparkan latar belakang,
pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review
studi terdahulu, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Pengertian antara ilmu dan sistem ekonomi Islam, nilai-nilai
dasar ekonomi Islam, nilai-nilai istrumental ekonomi Islam, tujuan ekonomi
Islam, pengertian bisnis Islami, teori produksi dalam Islam, teori distribusi
dalam persfektif Islam, manajemen keuangan Islam.
BAB III : Gambaran umum, pada bab ini membahas tentang sejarah
singkat usaha bisnis busana muslim CV. Azka Syahrani Collection, kegiatan
dan jenis produk, visi, misi dan tujuan pendirian, struktur organisasi dan tata
kerja, jumlah agen/network, prestasi serta analisa data tentang pemberian data
dari perusahaan.
BAB IV : Mengenai Tinjauan Sistem Ekonomi Islam Terhadap Usaha
Bisnis Busana Muslim (Studi Kasus Pada CV. Azka Syahrani Collection),
dilihat dari sistem produksi, sistem pendistribusian, dan sistem manajemen
keuangan. pada usaha bisnis busana muslim yang dilakukan oleh CV. Azka
Syahrani Collection
12

BAB V : Penutup, terdiri atas kesimpulan yang berisi jawaban dari
perumusan masalah dan beberapa sasaran dari penulisan.







13

BAB II
TINJAUAN TEORITIS


A. Sistem, Nilai dan Tujuan Ekonomi Islam
1. Pengertian antara Ilmu Ekonomi dengan Sistem Ekonomi Islam
Secara etimologi kata ekonomi berasal dari bahasa oikononemia (Greek
atau Yunani), terdiri dari dua kata : oicos yang berarti rumah dan nomos
yang berarti aturan. Jadi ekonomi ialah aturan-aturan untuk
menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia dalam rumah tangga, baik
rumah tangga rakyat (volkshuishouding), maupun rumah tangga negara
(staathuishouding), yang dalam bahasa inggris disebutnya sebagai
economics.
1

Sedangkan pengertian ekonomi Islam menurut istilah (terminologi)
terdapat pengertian menurut beberapa ahli ekonomi Islam sebagai berikut :
a. Yusuf Qardhawi memberikan pengertian ekonomi Islam adalah ekonomi
yang berdasarkan ketuhanan. Sistem ini bertitik tolak dari Allah,
bertujuan akhir kepada Allah, dan menggunakan sarana yang tidak lepas
dari syariat Allah.
2


1
Abdullah Zaky Al-Kaaf, Ekonomi dalam Perspektif Islam, (Bandung, PT. Pustaka Setia
Pertama Maret 2002), Cet. Ke-1, h.18.
2
Surya Pos, Pengertian Ekonomi Islam, Artikel di akses pada tanggal 29 Mei 2011 dari
http://www.suryapost.com/2010/12/pengertian-ekonomi-islam.html
14

b. M. Syauqi Al-Faujani memberikan pengertian ekonomi Islam dengan
segala aktivitas perekonomian beserta aturan-aturannya yang didasarkan
kepada pokok-pokok ajaran Islam tentang ekonomi.
3

c. Monzer Kahf memberikan pengertian ekonomi Islam dengan kajian
tentang proses dan penangguhan kegiatan manusia yang berkaitan
dengan produksi, distribusi dan konsumsi dalam masyarakat muslim.
4

Masih banyak lagi para ahli yang memberikan definisi tentang apa itu
ekonomi Islam. Sehingga ekonomi Islam dapat didefinisikan sebagai suatu
prilaku individu muslim dalam setiap aktivitas ekonomi syariahnya harus
sesuai dengan tuntunan syariat Islam dalam rangka mewujudkan dan
menjaga maqashid syariah (agama, jiwa, akal, nasab, dan harta).
5

Islam membedakan antara ilmu ekonomi dan sistem ekonomi. Dalam
definisi umum, sistem merupakan keseluruhan yang kompleks, yakni suatu
susunan hal atau bagian yang saling berhubungan, sedangkan ilmu adalah
pengetahuan yang dirumuskan secara sistematis. Jadi sistem dapat
didefinisikan sebagai setiap peraturan yang lahir dari pandangan dunia atau
akidah tertentu yang berfungsi untuk memecahkan dan mengatasi problema
hidup manusia, menjelaskan bagaimana cara pemecahan, memelihara serta
mengembangkannya.
6


3
Ibid
4
Ibid
5
Manajemen Dakwah, Pengertian Ekonomi Islam Artikel diakses pada tanggal 29 Mei 2011
dari http://md-uin.blogspot.com/2009/07/pengertian-ekonomi-islam.html
6
M. Ismail Yusanto Dan M. Arif Yunus, Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor : Al-Azhar Press,
2009), Cet 1, hal 13.
15

Kesimpulan perbedaan antara ilmu ekonomi dan sistem ekonomi
muncul karena ada dua fakta berbeda, yaitu :
1) Dalam pemenuhan urusan masyarakat dari segi pemenuhan harta
kekayaan (barang dan jasa) melalui teknik produksi.
2) Dalam pengaturan urusan masyarakat dari segi cara memperoleh,
memanfaatkan, dan mendistribusikan kekayaan.
Pembahasan pertama lebih banyak berkaitan dengan kegiatan teknik
memperbanyak jumlah barang dan jasa serta bagaimana cara menjaga
pengadaannya (produksi), pembahasan ini lebih tepat dikatagorikan dalam
ilmu ekonomi. Pembahasan kedua sama sekali tidak dipengaruhi oleh
banyak dan sedikitnya kekayaan, tetapi hanya berhubungan dengan tatakerja
(mekanisme) pendistribusiannya. Dan ini lebih tepat dikatagorikan sistem
ekonomi.
7

Dengan demikian, sistem ekonomi merupakan bagian dari sistem
penataan kehidupan masyarakat yang terkait dengan cara pandang atau
ideologi tertentu. Berbeda dengan ilmu ekonomi bersifat universal, tidak
terkait dengan ideology tertentu.
8

2. Nilai-Nilai Dasar Ekonomi Islam
Nilai-nilai dasar ekonomi Islam adalah seperangkat nilai yang telah
diyakini dengan segenap keimanan, dimana ia akan menjadi landasan
paradigma ekonomi Islam. Nilai-nilai dasar ini baik nilai filosofis,
instrumental maupun institusional didasarkan atas Al-Quran dan Hadist

7
Ibid, h. 13-14
8
Ibid, h.14
16

yang merupakan dua sumber normative tertinggi dalam agama Islam. Inilah
hal utama yang membedakan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional,
yaitu ditempatkannya sumber ajaran agama sebagai sumber utama ilmu
ekonomi. Tentu saja, Al-Quran dan Hadist bukanlah merupakan suatu
sumber yang secara instan menjadi ilmu pengetahuan. Untuk mengubah
nilai dan etika Islam menjadi suatu peralatan operasional yang berupa
analisis ilmiah, maka suatu filsafat etika harus disusutkan (diperas) menjadi
sekumpulan aksioma yang kemudian dapat berlaku sebagai suatu titik mula
pembuat kesimpulan logis mengenai kaidah-kaidah sosial dan perilaku
ekonomi yang Islami, inilah yang dimaksud dengan nilai dasar ekonomi
Islam dalam pembahasan ini, yang sesungguhnya merupakan derivatif dari
ajaran Islam dalam bentuk yang lebih fokus.
Menurut Ahmad Saefuddin, ada beberapa nilai yang menjadi sumber
dari dasar sistem ekonomi Islam, antara lain:
a. Kepemilikan
Nilai dasar pemilikan dalam sistem Ekonomi Islam
1. Pemilikan terletak pada kepemilikan pemanfaatannya dan bukan
menguasai secara mutlak terhadap sumber-sumber ekonomi.
2. Pemilikan terbatas pada sepanjang umurnya selama hidup di dunia,
dan bila orang itu mati, harus didistribusikan kepada ahli warisnya
menurut ketentuan Islam.
17

3. Pemilikan perorangan tidak dibolehkan terhadap sumber-sumber
yang menyangkut kepentingan umum atau menjadi hajat hidup
orang banyak.
9

b. Keseimbangan
Merupakan nilai dasar yang pengaruhnya terlihat pada berbagai aspek
tingkah laku ekonomi muslim, misal kesederhanaan (moderation), berhemat
(parsimony), dan menjauhi pemborosan (extravagance).
Konsep nilai kesederhanaan berlaku dalam tingkah laku ekonomi,
terutama dalam menjauhi konsumerisme, dan menjauhi pemborosan berlaku
tidak hanya untuk pembelanjaan yang diharamkan saja, tetapi juga
pembelanjaan dan sedekah yang berlebihan.
QS. Al-Furqon: (25): 67
_.] :| 1. l `. l .1, l _,, .l: !. __

Artinya : Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),
mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian

Nilai dasar keseimbangan ini selain mengutamakan kepentingan dunia
dan kepentingan akhirat, juga mengutamakan kepentingan perorangan dan
kepentingan umum, dengan dipeliharanya keseimbangan antara hak dan
kewajiban.
10

c. Keadilan

9
Ahmad M. Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat : Media Dawah
dan LIPPM), h. 43-49
10
Zainuddin Ali, Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Cet. 2, h. 5
18

Secara garis besar keadilan dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan
dimana terdapat kesamaan perlakuan di mata hukum, kesamaan hak
kompensasi, hak hidup secara layak, dan hak menikmati pembangunan.
11

Berdasarkan muatan kata adil yang ada dalam Al-Quran.
1. Keadilan berarti kebebasan yang bersyarat akhlak Islam.
QS Al-Hasyr (59) : 7
!. ,! < _ls .]. _. _> _1l < _.ll _.] _1l
_...,l _,>...l _ _,,.l _ >, ]: _,, ,!,.s >..
!. `>.., `_.l :.`> !. >.. .s ..! 1. < | <
.,.: ,!1-l _
Artinya : Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah
kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari
penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul,
kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-
orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar
di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang
diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang
dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya

2. Keadilan harus ditetapkan disemua fase kegiatan ekonomi, baik
kaitannya dengan produksi maupun konsumsi, yaitu dengan
aransemen efisiensi dan memberantas keborosan ke dalam
keadilan distribusi ialah penilaian yang tepat terhadap faktor-
faktor produksi dan kebijaksanaan harga hasilnya sesuai dengan
takaran yang wajar dan ukuran yang tepat atau kadar
sebenarnya.

11
P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 59
19

QS Ar-Rahman (55) : 9
., _l 1`.1l!, .> ,.l _
Artinya : Dan Tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan
janganlah kamu mengurangi neraca itu

3. Keadilan berarti kebijaksanaan mengalokasikan sejumlah hasil
tertentu dari kegiatan ekonomi bagi mereka yang tidak mampu
memasuki pasar atau tidak sanggup membelinya menurut
kekuatan pasar, yaitu kebijaksanaan melalui zakat, infaq dan
shodaqoh.
12

QS Asy-Syuaraa (26) : 182-183
. _!L`.1l!, ,1.`..l __ .>,. _!.l `>,!,: .-.
_ _ _..`. __
Artinya : Dan timbanglah dengan timbangan yang lurus, dan
janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan
janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat
kerusakan;

Dengan demikian yang dimaksud dengan adl didefinisikan sebagai
tidak menzalimi dan tidak dizalimi implikasi dari ekonomi dari nilai ini
adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkan untuk mengejar keuntungan
pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam.
13

1. Nilai-Nilai Instrumental Ekonomi Islam

12
Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Islami Sistem Ekonomi Islam, h. 59-65
13
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007),
Ed. Ketiga, h, 35
20

Ada lima nilai instrumental yang sangat mempengaruhi pada tingkah
laku ekonomi manusia dan masyarakat serta pembangunan ekonomi
umumnya, sebagai berikut :
a. Zakat
Zakat adalah kewajiban financial dari harta kekayaan menurut
ketentuan Islam, yang didistribusikan kepada delapan kelompok
sasaran, yaitu :
QS At-Taubah (9) : 60
!..| ...l ,1ll _,>...l _..-l !,l. l.l ',l _
,!l _,..-l _ _,,. < _ _,,.l ., _. < <
',l. ',> _

Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-
orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka
yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha
Bijaksana

Menurut Qardhawi (1997: 416), zakat memainkan peranan
penting dan signifikan dalam distribusi pendapatan dan kekayaan, dan
berpengaruh besar pada konsumsi umat.
14

Pengaruh dari zakat pada aspek sosial ekonomi memberikan
dampak terciptanya keamanan masyarakat dan menghilangan

14
Qardhawi sebagaimana dikutip oleh Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam,
(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004/2005), Cet. 1, h. 90-91

21

pertentangan kelas yang diakibatkan oleh ketajaman perbedaan
pendapatan. Pelaksanaan zakat oleh Negara menunjang terbentuknya
keadaan ekonomi, yakni peningkatan produktivitas yang dibarengi
dengan pemerataan pendapatan serta peningkatan lapangan kerja bagi
masyarakat serta dapat menciptakan redistribusi yang merata,
disamping dapat pula membantu mengekang laju inflasi serta
terciptanya keseimbangan tata ekonomi yang diinginkan.
15

b. Pelarangan Riba
Pelarangan riba dalam Islam pada hakikatnya berarti penolakan
terhadap resiko financial tambahan yang ditetapkan dalam transaksi
uang atau modal maupun jual beli yang dibebankan kepada satu pihak
saja sedangkan pihak lainnya dijamin keuntungannya. Bunga
pinjaman uang, modal dan barang dalam segala bentuk dan
macamnya, baik untuk tujuan produktif atau konsumtif dengan tingkat
bunga tinggi atau rendah, dan dalam jangka waktu panjang maupun
pendek, adalah termasuk riba.
16

QS Al-Baqarah (2): 275
_.] l!, ,l `.1, | !. `1, _.] L,>.,
_.L,:l _. _.l ,l: .!, l! !..| _,,l `_.. ,l _> <
_,,l > ,l _. .:,l> Ls. _. ., _..! .` !. l.

15
Muhammad A. Mannan, Ekonomi Islam Ekonomi Teori dan Praktek, (Yogyakarta: PT.
Dana Bhakti Wakaf, 1995).
16
Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, h. 70
22

.:`. _|| < _. :!s ,.l`! .>. !.l > !, _..>
___

Artinya : Orang-orang yang makan (mengambil) riba, tidak
dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang
kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. keadaan
mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka Berkata
(berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah Telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. orang-orang yang Telah sampai kepadanya larangan dari
Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka
baginya apa yang Telah diambilnya dahulu, (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang
kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-
penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

1) Jenis-Jenis Riba
a) Riba Qardh
Suatu manfaat atau tingkat kelebihan tertentu yang
disyaratkan terhadap yang berutang (muqtaridh).
b) Riba Jahiliyyah
Utang dibayar lebih dari pokoknya karena sipeminjam
tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang
ditetapkan.
c) Riba Fadhl
Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar atau takaran
yang berbeda, sedangkan barang yang ditukarkannya itu
termasuk jenis barang ribawi.
d) Riba Nasiah
23

Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang
ribawi yang ditukarkan dengan jenis barang ribawi
lainnya, riba ini muncul karena adanya perbedaan,
perubahan, atau tambahan antara yang diserahkan saat ini
dan diserahkan kemudian.
17

2) Dampak Negatif Riba
Dampak riba di tengah-tengah masyarakat tidak saja berpengaruh
dalam kehidupan ekonomi, tetapi dalam seluruh aspek kehidupan
manusia, yaitu dapat membuat proses kemiskinan struktural terjadi,
contoh paling nyata adalah utang negara-negara berkembang kepada
negara-negara maju yang terus-menerus terjadi, dengan rendahnya
tingkat peminjaman dan tingginya biaya bunga, akan menjadikan
peminjam tidak pernah keluar dari ketergantungan.
18
maka hal ini
menjadikan negara-negara peminjam akan terus menjadi miskin
karena terlilitnya hutang yang tidak dapat dikembalikan. Selain itu
rakyatpun menjadi korban dari tingginya tingkat kebutuhan hidup, dan
ini dinamakan dampak inflantoir, yang diakibatkan oleh bunga
sebagai biaya uang, ini terjadi karena salah satu elemen penentuan
harga adalah suku bunga, semakin tinggi suku bunga maka, semakin
tinggi harga yang ditetapkan.
19

c. Kerjasama Ekonomi

17
Muhammad SyafiI Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta; Gema Insani
Press, 2001), Cet. 1, hal. 41
18
Ibid, h. 67
19
Ibid, h. 67
24

Dalam rangka untuk mengganti transaksi bunga, ekonomi Islam
memberikan insentif memobilisasi sumber daya kedalam usaha
produktif yang diperbolehkan melalui partisipasi dan perluasan
kerjasama antar agen dan proyek-proyek ekonomi, diversifikasi efektif
produksi, investasi dan risiko yang dicapai. Dengan demikian harga
resiko dalam makna tingkat suku bunga digantikan oleh expected rate
of returns (tingkat pengembalian yang diharapkan). Pengembalian
sektor riil dibagi oleh para peserta dalam korperasi. kompetisi
Marginal antara sektor moneter dan sektor riil, antara pemilik modal
dan tenaga kerja, serta antara orang kaya dan miskin yang disebabkan
oleh prevalensi suku bunga, semuanya digantikan oleh usaha
partisipatif. Dengan cara ini, mobilisasi sumber daya melalui profit
sharing terkait langsung dengan komplementaritas antara kegiatan
ekonomi dan pelaku ekonomi.
20

Dengan demikian kerja sama (Cooperative) merupakan karakter
dalam masyarakat Ekonomi Islam versus kompetisi bebas dari
masyarakat kapitalis dan kediktatoran ekonomi marxisme.
21

Dokrin kerja sama dalam Ekonomi Islam seperti diatas dapat
menciptakan kerja produktif sehari-hari dari masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan dan mencegah kesengsaraan sosial,
mencegah penindasan ekonomi dan distribusi kekayaan yang tidak
merata, dan melindungi kepentingan ekonomi lemah.
22

d. Jaminan Sosial

20
Ekonomi Islam Online, Struktur Ekonomi Islam:Prespekif Komparasi Terhadap
Pasar, Etika dan Ekonomi, artikel diakses pada tanggal 10 Augustus 2010, dari
http://www.ekisonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=59:struktur-
ekonomi-islamprespekif-komparasi-terhadap-pasar-etika-dan-ekonomi&catid=34:ekonomi-
mikro
21
Muhammad, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam, Cet. 1. h. 92
22
Ibid, h. 92
25

Komponen-komponen nilai instrumental jaminan atau
pengeluaran sosial yang Islami ialah sebagai berikut :
1) Keuntungan dan beban adalah sebanding dengan manfaat.
Tidak ada kewajiban yang dibebankan tanpa diimbangi
dengan pemberian hak yang sehubungan dengan kewajiban
orang tersebut.
2) Tidak ada saling membebankan kerusakan atau biaya-biaya
eksternal.
3) Manfaat dari sumber-sumber harus dinikmati oleh semua
makhluk.
4) Pemerintah harus menyediakan uang untuk menjamin
kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi.
5) Pengeluaran adalah hak yang syah dari orang miskin dan
malang.
6) Kesearahan arus pengeluaran sosial dari pihak yang kaya
kepada pihak yang miskin.
7) Kesanggupan membayar sesuai kemampuan untuk tujuan-
tujuan yang bermanfaat.
8) Prioritas untuk memenuhi tujuan yang bermanfaat dan
penting bagi masyarakat.
9) Surplus pendapatan dan kekayaan sebagai dasar
perhitungan tagihan untuk tujuan bermanfaat dan
pengeluaran pribadi.
26

10) Makin besar surplus makin tinggi angka pertambahan
marginal dari pengeluaran sosial.
11) Mengeluarkan tenaga dan modal untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat adalah alasan hidup seorang muslim
12) Mengorbankan jiwa dan tenaga untuk tujuan sosial sebagai
pengganti pengorbanan uang.
Seperti yang disebutkan diatas bahwa nilai instrumental jaminan
sosial dapat membuat manusia dekat kepada Allah dan karunia-Nya,
dan dapat membuat mereka bersih dan berkembang, menghilangkan
sifat tamak, sifat mementingkan diri sendiri dan hambatan-hambatan
terhadap stabilitas dan pertumbuhan sosial ekonomi.
23

2. Tujuan Ekonomi Islam
Menurut As-Shatibi tujuan utama syariat Islam adalah mencapai
kesejahteraan manusia yang terletak pada perlindungan terhadap lima ke-
mashlahah-an, yaitu keimanan (ad-dien), ilmu (al-ilm), kehidupan (an-
nafs), harta (al-maal), dan kelangsungan keturunan (an-nasl).
24

Mashlahah dicapai hanya jika kehidupan manusia hidup dalam
keseimbangan, diantaranya mencakup keseimbangan antara moral dan
spiritual sehingga terciptanya kesejahteraan yang hakiki.
Tujuan ekonomi Islam lainnya menggunakan pendekatan antara lain :
(a) konsumsi manusia dibatasi sampai pada tingkat yang dibutuhkan dan
bermanfaat bagi kehidupan manusia, (b) alat pemuas kebutuhan manusia

23
Saefuddin, Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, h.79-104
24
P3EI, Ekonomi Islam, h. 54
27

seimbang dengan tingkat kualitas manusia agar ia mampu meningkatkan
kecerdasan dan kemampuan teknologinya guna menggali sumber-sumber
yang masih terpendam, (c) dalam pengaturan distribusi dan sirkulasi barang
dan jasa, nilai-nilai moral harus diterapkan, (d) pemerataan pendapatan
dilakukan dengan mengingat sumber kekayaan seseorang yang diperoleh
dari usaha halal, maka zakat sebagai sarana distribusi pendapatan
merupakan sarana yang ampuh.
25

Secara umum tujuan ekonomi dalam Islam adalah untuk menciptakan
al-falah atau kemenangan, keselamatan dan kebahagian dunia dan akhirat.
Untuk mencapai hal demikian maka manusia harus bekerja keras mencari
rezeki dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya baik yang
bersifat materi maupun non material (rohaniah), serta berbuat baik dengan
harta yang dimilikinya dengan memperhatikan nilai-nilai dan norma-norma
ajaran Islam, berupa pelaksanaan perintahnya dan menjauhkan larangannya
agar tercipta kemashlahatan yang sesungguhnya baik untuk dirinya sendiri
dan orang lain.
26

B. Bisnis Dalam Islam
1. Pengertian Bisnis Islami
Asal kata bisnis berasal dari bahasa Inggris business yang berarti
: perusahaan, urusan atau usaha. Bisnis dapat diartikan sebagai suatu
kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual

25
Halide, Majalah, Mimbar Ummi, 1982, hlm 15
26
Anwar Abbas, Dasar-Dasar Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: Fakultas Syariah Dan Hukum,
Uin Syahid, 2009, h. 14
28

barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Pendapat lain menyatakan bahwa bisnis adalah sejumlah total usaha
yang meliputi pertanian, produksi, konstruksi, distribusi, transportasi,
komunikasi, usaha jasa yang bergerak dalam bidang membuat dan
memasarkan barang dan jasa konsumen.
27

Dalam kaitannya dengan bisnis sebenarnya manusia telah banyak
dianugrahi berbagai macam fasilitas untuk mendapatkan rezeki diantaranya
yaitu bumi, dengan segala isinya, semua itu di instruksikan untuk dikelola
dan dikembangkan dalam upaya peningkatan kehidupan manusia Namun
semua itu harus melalui kode etik halalan-thayyiban mulai dari cara
memperolehnya sampai kepada pendayagunaannya, sebagaimana diungkap
oleh Allah dalam surat An-Nisa (4) : 29 Allah berfirman :
!,!., _.] `.., l!. >l. ,., _L.,l!, | _>.
:.> _s _. >.. l.1. >.. | < l >, !.,> __
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan
janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.

Dengan demikian, maka bisnis menurut Islam dapat diartikan
serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi
jumlah (kuantitas) kepemilikan hartanya (barang/jasa) termasuk profitnya,

27
Buchari Alma, Pengantar Bisnis, Bandung : Alfabeta, 1998, h.21
29

namun dibatasi dalam cara dan perolehan dan pendayagunaan hartanya
(aturan halal dan haram).
Dengan kendali syariat, bisnis bertujuan untuk mencapai empat hal
yakni target hasil (profit materi dan benerfit non materi), pertumbuhan
artinya terus meningkat, keberlangsungan dalam kurun waktu selama
mungkin dan keberkahan keridhaan Allah SWT
28

2. Teori Produksi Dalam Ekonomi Islami
Menurut para ahli ekonom, produksi didefinisikan sebagai
menciptakan kekayaan melalui eksploitasi manusia terhadap sumber-
sumber kekayaan.
29

Imam Al-Ghazali seperti di kutip oleh Adiwarman, menggunakan kata
kasab dan islah dalam hal produksi, yang berarti usaha fisik yang
dikerahkan manusia dan yang kedua adalah upaya manusia untuk mengelola
dan mengubah sumber-sumber daya yang tersedia agar mempunyai manfaat
yang lebih tinggi.
30

Ada dua jenis sistem produksi menurut proses penghasilan outputnya,
yaitu:
a. Proses produksi kontinyu (Continuous Process)
Proses produksi yang dilakukan secara terus-menerus dengan
tidak memerlukan waktu set up yang lama.

28
Ismail Yusanto Dan Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islam, (Jakarta, Gema
Insane Press, 2002), H. 18)
29
Yusuf Qardhawi, Peran Nilai Dan Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta: Robbani
Press, 1997), cet. 1, h. 138
30
Adiwarman A.Karim, Ekonomi Mikro Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007),
Ed. 3, h. 102.
30

b. Proses produksi terputus (Intermittent Process/Discrete System)
Proses memproduksi berbagai jenis spesifikasi barang yang
sesuai dengan pesanan, dengan memerlukan waktu set up yang
lebih lama.
31

Dalam konteks manufaktur, proses produksi terputus disebut juga
sistem job shop, yaitu merupakan bentuk proses konversi dimana unit-unit
untuk pesanan yang berbeda akan mengikuti urutan yang berbeda pula
dengan melalui pusat-pusat kerja yang dikelompokan berdasarkan
fungsinya, volume produksi tiap jenis produksi sedikit, variasi produknya
banyak, lama proses produksnya tiap jenis produk agak panjang dan tidak
ada lintasan produksi khusus. Kebutuhan job shop memerlukan adanya
sumber-sumber daya manusia yang terampil/keterampilannya tinggi, mesin-
mesin general purpose yang dikelompokan berdasarkan fungsi harus dapat
menyesuaikan dengan kebutuhan khusus untuk pesanan yang berbeda.
32

Berkenaan dengan teori produksi, tujuan prilaku produsen dalam
pandangan ekonomi konvensional adalah memaksimalkan keuntungan serta
bagaimana mengoptimalkan efesiensi produksinya. Berbeda dalam
pandangan ekonomi Islam motivasi produsen selain mencari keuntungan
serta efensiensi terhadap faktor produksinya, konsep meraih mashlahah juga
harus terwujud agar tercapai falah (kedamaian dan kesejahteraan dunia dan
akhirat).

31
Arman Hakim Nasution, Manajemen Indutri, (Yogyakarta: ANDI OFFSET, 2008), Ed. 1,
h. 230-231
32
Ibid, h. 231-235
31

M = TR TC BC
Konsep mashlahah terdiri dari dua komponen, yaitu manfaat (fisik
dan nonfisik) berupa keuntungan material (maal) merupakan selisih antara
pendapatan total/total revenue (TR) dengan biaya total/total cost (TC),

. dan berkah merupakan kompensasi yang secara tidak langsung
diterima oleh produsen atau berkah revenue (BR) dikurangi dengan biaya
untuk mendapatkan berkah tersebut atau berkah cost (BC),
B = BR BC = -BC, maka konsep mashlahah dapat dirumuskan menjadi.
33


Adanya biaya untuk mencari berkah (BC) tentu saja akan membawa
implikasi terhadap harga barang dan jasa yang dihasilkan produsen. Harga
jual produk adalah harga yang telah mengakomodasi pengeluarkan tersebut,
yaitu :
B
P = P + BC, sehingga rumus mashlahah menjadi M =
B
TR TC-
BC, dan rumus mashlahah yang digunakan produsen untuk
memaksimumkan mashlahah atau Optimum Mashlahah Condition (OMC)
yaitu:
B
P dQ = dTC + dBC, jadi Optimum Mashlahah Condition
menyatakan bahwanya Mashlahah akan maksimum jika dan hanya jika nilai
dari unit terakhir yang diproduksi (
B
P dQ) masih lebih besar dari
pengeluarannya, dTC + dBC, maka produsen akan mempunyai dorongan
(Incentive) untuk menambah jumlah produksi lagi, hanya jika nilai unit
terakhir hanya pas untuk membayar kompensasi yang dikeluarkan dalam
rangka memproduksi unit tersebut, dTC + dBC, maka tidak akan ada lagi

33
P3EI, Ekonomi Islam, h. 243-244
( = TR TC)
32

dorongan bagi produsen untuk menambah unit lagi. Dalam kondisi tersebut
produsen dikatakan mengalami kondisi seimbang.
34

Dengan demikian teori produksi dalam pandangan ekonomi Islam
adalah mashlahah maximize, mencari keuntungan melalui produksi dan
kegiatan bisnis lain tidak dilarang sepanjang berada dalam bingkai dan
tujuan hukum Islam.
3. Teori Distribusi Dalam Perspektif Islam
Dalam kamus bahasa Indonesia, distribusi menurut bahasa adalah :
pembagian, pengiriman barang-barang kepada orang-orang banyak atau ke
beberapa tempat.
35

Dalam dunia bisnis, kegiatan distribusi dapat diartikan sebagai usaha
melancarkan penyebaran sumber daya sehingga kesejahteraan dapat dengan
merata dirasakan. Artinya, distribusi terjadi karena aktivitas ekonomi,
seperti kegiatan jual beli dan dunia kerja. Fungsi distribusi dalam aktivitas
ekonomi pada hakekatnya mempertemukan kepentingan produsen dengan
konsumen dengan tujuan kemashlatan umat.
36

Ada 3 alternatif untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat
perdagangan besar atau pedagangan eceran, yaitu; distribusi intensif,
distribusi selektif, dan distribusi eksklusif.

34
Ibid, h. 246
35
Muhammad Ali, Kamus Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta : Pustaka Amani), h.84
36
Ali Sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam, Jakarta: Paradigma Dan Aqsa Publishing, 2007,
Cet. Ke-1, h.145
33

1. Distribusi intensif, merupakan suatu strategi yang digunakan oleh
produsen dengan menggunakan sebanyak mungkin penyaluran
(terutama pengecer) untuk mencapai konsumen.
2. Distribusi selektif, merupakan strategi yang digunakan oleh produsen
dengan menggunakan sejumlah pedagang besar dan atau pengecer
yang terbatas dalam daerah geografis tertentu. Dalam hal ini produsen
berusaha memilih penyaluran yang betul-betul baik dan mampu
melaksanakan fungsinya.
3. Distribusi ekslusif, merupakan strategi yang digunakan oleh produsen
dengan hanya menggunakan satu pedagang besar atau pengecer
didaerah tertentu. Jadi, produsen hanya menjual barangnya kepada
satu pedangan besar atau pengecer saja.
37

Berkenaan dengan ditribusi dalam arti penyebaran dan penukaran
hasil produksi ini, Islam telah memberikan tuntutan yang wajib diikuti oleh
para pelaku ekonomi, pemerintah maupun masyarakat luas. Tuntutan
tersebut secara hukum normative tertuang dalam fiqh al-muamalah.
Menurut Penulis, dalam fiqh muamalah ditetapkan kaidah hukum
bahwa hukum asal dalam muamalah, sebagai bentuk distribusi, itu boleh
sebelum ada nash yang menyatakan keharamannya. Berbagai kegiatan
ekonomi boleh dilakukan dalam upaya pendistribusian hasil produksi bila
tidak ditemukan ketentuan nash yang melarangnya. Oleh karena itu,

37
Swastha Basu, Ibnu Sukotjo, Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty, 1998, Cet. Ke
VI, h. 208
34

distribusi dalam perspektif Islam sangat luas, kegiatan distribusi apapun
boleh dilakukan sepanjang tidak ada larangan dari nash.
4. Manajemen Keuangan Islam
Pengertian Manajemen Keusangan mengalami perkembangan mulai
dari pengertian manajemen yang hanya mengutamakan aktivitas
memperoleh dana saja sampai yang mengutamakan aktivitas memperoleh
dan menggunakan dana serta pengelolaan terhadap aktiva.
Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
a. Liefman: usaha untuk menyediakan uang dan menggunakan uang
untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
b. James Van Horne: segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan
menyeluruh.
c. Bambang Riyanto: keseluruhan aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut
seefisien mungkin.
38

Pengertian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa
manajemen keuangan berhubungan dengan tiga aktivitas (fungsi) utama.

38
Bayutube86, Makalah Manajemen Keuangan, artikel diakses pada tanggal 2 Februari
2010 dari http://cafe-ekonomi.blogspot.com/search/label/Manajemen%20Keuangan%20Indonesia

35

1) Allocation of funds (aktivitas penggunaan dana) yaitu aktivitas
untuk menginvestasikan dana pada berbagai aktiva. Alokasi
dana berbentuk:
Financial assets (aktiva finansial) yaitu selembar kertas
berharga yang mempunyai nilai pasar karena mempunyai
hak memperoleh penghasilan, misalnya: saham, sertif~kat
deposito, atau obligasi.
Real assets (aktiva riil) yaitu aktiva nyata: tanah,
bangunan, peralatan.
2) Raising of funds (aktivitas perolehan dana) yaitu aktivitas untuk
mendapatkan sumber dana baik dari sumber internal perusahaan
maupun sumber eksternal perusahaan, termasuk juga politik
dividen. Sumber dana pada perusahaan secara keseluruhan:
3) Manajemen assets (aktivitas pengelolaan aktiva) yaitu setelah
dana diperoleh dan dialokasikan dalam bentuk aktiva-aktiva
harus dikelola seefisien mungkin.
39

Analisis aspek keuangan suatu usaha perlu dilakukan untuk
mengetahui gambaran umum mengenai pendapatan dan pengeluaran atau
biaya, kemampuan melunasi kredit (jika usaha tersebut mendapatkan
pendanaan secara kredit dari lembaga perbankan atau non bank), serta
kelayakan usaha ditinjau dari beberapa kriteria kelayakan keuangan seperti

39
Bayutube86, Makalah Manajemen Keuangan, artikel diakses pada tanggal 2 Februari
2010 dari http://cafe-ekonomi.blogspot.com/search/label/Manajemen%20Keuangan%20Indonesia
36

Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Pay Back Period
(PBP) dan Net Benefit/Cost Ratio (Net B/C). Analisis keuangan suatu usaha
terdiri dari proyeksi penerimaan dan proyeksi pengeluaran selama periode
proyek.
40

Dalam hukum keuangan Islam dibahas bahwa dalam mengelola atau
menajemen keuangan harus dilandasi dengan eksplorasi nilai-nilai Islam,
yang berpijak pada tujuan maqhasid syariah dengan mewujudkannya nilai
keadilan dan kebenaran.
Point penting yang harus diingat, bahwa laba (keuntungan) dalam
bisnis syariah tidak selalu identik dengan materil, pertumbuhan aset atau
harta. Laba dalam Islam memiliki dua orientasi yaitu Materil dan Non-
materil. Aspek Materil dari laba dimaknai dengan penambahan harta yang
halal dan bersih dari seorang pebisnis muslim. Sedang aspek Non-Materil,
laba sangat erat kaitannya dengan : ketakwaan, kesabaran, bersyukur,
mengikuti perintah Rasullullah SAW serta dipelihara dari kekikiran.
41

Dampak dari implementasi konsep laba dalam Islam adalah semua
pebisnis dalam menjalankan usaha akan selalu menjaga diri dari perbuatan
tercela, tidak amanah, penipuan, peng-rusakan lingkungan, dan perbuatan
tercela lainnya yang dilarang syariah. Keuntungan yang di dapat pun tidak
akan ter-akumulasi pada diri mereka sendiri melainkan terdistribusi secara
proporsional juga kepada masyarakat kurang mampu. Dalam jangka

40
Tim Penelitian Dan Pengembangan Perkreditan Dan UMKM, Pola Pembiayaan Usaha
Kecil (Industri Pakaian Jadi Muslim), Artikel diaskes pada tanggal 5 Februari 2010 Dari
www.bi.go.Id
41
Irham Fahreza Anas, Hakikat Laba Dalam Bisnis Syariah, Artikel diakses pada tanggal
14 April 2011 http://Irham-anas.blogspot.com/2011/04/aslm.html
37

panjang, penerapan konsep laba ini akan mengarah pada terciptanya suatu
tatanan kehidupan ekonomi yang sejahtera dan berkeadilan, tatanan
kehidupan sosial yang saling menghargai, menghormati dan tolong
menolong di antara seluruh masyarakat.
Berikut terdapat kalimat yang banyak mengandung hikmah terkait
dengan konsep laba dalam bisnis syariah :
Waspadalah terhadap bisnis yang tidak menjadi amal, yang tidak
menjadi nama baik, yang tidak menjadi ilmu, yang memutuskan silaturami
dan yang mengecewakan orang lain. Karena semua itu bukan keuntungan,
tetapi bencana
42











42
Irham Fahreza Anas, Hakikat Laba Dalam Bisnis Syariah, Artikel diakses pada tanggal
14 April 2011 http://Irham-anas.blogspot.com/2011/04/aslm.html


38

BAB III
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Deskripsi Perusahaan CV. AzkaSyah (Azka Syahrani) Collection
1. Lokasi Usaha
Usaha ini, terletak di perumahan daerah Bogor, dekat dengan pasar
dan tidak jauh dari perkotaan, berkedudukan di Perum Ciomas Permai
Blok C16/No 23, Bogor. Jawa Barat 16610.
2. Profil Usaha
Industri pakaian jadi dalam penelitian ini, merupakan salah satu jenis
industri yang berbentuk CV (Commanditaire Vennotschaap) atau
persekutuan komanditer adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh 2
kelompok atau lebih. Persekutuan komanditer mengenal 2 istilah yaitu :
Sekutu aktif adalah kelompok yang memimpin/ menjalankan perusahaan
dan bertanggung jawab penuh atas utang-utang perusahaan dan sekutu
pasif / sekutu komanditer adalah kelompok yang hanya menanamkan
modalnya kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan
operasional perusahaan. Sekutu pasif bertanggung jawab atas risiko yang
terjadi sampai batas modal yang ditanam serta keuntungan yang diperoleh
dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.
1


1
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Badan Usaha, Atikel Ini diakses Pada Tanggal 25
Februari 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha
39

Mereka biasanya mengerjakan pesanan dengan melakukan proses
produksi secara lengkap mulai dari merancang pakaian hingga menjualnya
untuk dijual di dalam negeri atau diekspor ke negara Singapura.
Adapun jenis pakaian jadi yang dipilih adalah pakaian jadi muslim
untuk wanita dewasa, laki-laki dewasa dan pakaian jadi muslim anak-anak.
Segmen pasar yang dituju oleh pengusaha adalah kalangan menengah
ke bawah dan mencoba beranjak ke segmen menengah ke atas. motivasi
pengusaha mendirikan usaha industri pakaian jadi adalah karena ingin
memberdayakan ummat serta memberikan nilai-nilai spiritual sehingga
dapat memberi keberkahan, baik bagi produsen, pemasar hingga pengguna
akhir produk Azka Sulam Etnik.
2

B. Sejarah dan Perkembangan CV. Azkasyah Collection
Mulai Januari 2011 perusahaan ini berubah nama yang bermula dari Azka
menjadi Azkasyah, karena perubahan ini mengikuti hasil final lembaga HAKI
setelah sebelumnya proses pendaftaran nama dilakukan.
3

CV. Azkasyah Collection merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang produksi fashion busana muslim dengan spesialisasi hasil rajutan
sulaman tangan / handmade yang kombinasinya mengangkat khasanah etnik
nusantara seperti batik lawas, lurik ATBM klaten, sasirangan, banjar masin,
jumputan Palembang dll. dengan No. Surat Izin Usaha Kecil 1367/10-

2
Ketentuan Umum Keagenan CV. Azka Sulam Etnik, Bogor 2010
3
Butik Azka, Dari Azka Sulam Etnik menjadi Azkasyah, Artikel diakses Pada Tanggal 20 Maret
2011 dari http://butik-azka.blogspot.com/2011/03/dari-azka-sulam-etnik-menjadi-azkasyah.html
40

20/PK/XI/2006, No Tanda Daftar Perusahaan 10,20,5,52,10949, serta No.
NPWP 01.300.992.3-051.000.
4

Perjalanan usaha dimulai sejak tahun 2001 didirikan oleh Hj. Leony Agus
Setiawati SP, seorang wanita muda S1 dari lulusan IPB jurusan Sosial
Ekonomi Agrobisnis, yang lahir di Bandung, tanggal 6 Agustus 1976 dan
mempunyai dua orang anak Azka Salsabila (11 th) & Aqila Syahrani (7 th),
usaha ini juga dibantu beserta sang suami H. Anwar Sanusi, SE., yang
awalnya sebatas pembukaan toko yang menjual pakaian busana muslim di
daerah Tajur, Bogor. dengan hanya mempekerjakan 2 orang karyawan yang
menggunakan sistem penjualan secara konvensional.
5

Tak puas dengan membuka toko di Tajur. Hj. Leony, akhirnya membuka
toko di rumahnya. Dari situlah ia mencoba untuk memproduksi sendiri barang
dagangannya, namun sejak 2002-2003, Hj. Leony mengubahnya menjadi
butik yang menyediakan jasa jahit dan bordir. Tak tanggung-tanggung tujuh
karyawan sekaligus direkrut untuk membantu mengelola usahanya., selang
setahun kemudian pada Tahun 2004 mulai transisi ke konveksi, hasil
produksinya ditawarkan ke toko, namun usaha ini mengalami kebangkrutan
yang disebabkan oleh minimnya modal yang dimiliki serta penerapan sistem
manajemen yang kurang baik.
6

Hingga pada tahun 2005, usaha ini, bangkit kembali dengan mencoba
memanfaatkan fasilitas yang ada, Garasi rumah disulapnya menjadi ruang

4
Dokumen, CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP, pada tanggal 16
Februari 2011
5
Wawancara Pribadi dengan Hj. Leony Anwar. Bogor, 16 Februari 2011
6
www.Azkafashion.net
41

konveksi kecil-kecilan. Upaya bangkit untuk meraih sukses diperolehnya
setelah giat mengikuti berbagai seminar dan pelatihan kewirausahaan dan
dibantu oleh seorang penjahit dan tiga orang penyulam, sistem penjualan
yang dilakukan adalah sistem konsinyasi (penitipan barang dagangan kepada
orang untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian).
7
Tahun 2006 bisnis ini
mulai mengembangkan sayapnya dengan merintis sistem penjualan keagenan
(direct selling) dengan sistem pembayaran cash dan carry hingga sekarang
bisnis usahanya berkembang dan berhasil meraih penghargaan dan pengakuan
dari lembaga nasional seperti Komite Akreditasi Nasional (KAN), ISO
9001:2000, dan ISO 9001 No : BQSS-08-2007.
8

Kini, di Tahun 2010, perusahaan yang berada didaerah perumahan Ciomas
Permai, Bogor, mampu mempekerjakan karyawannya hingga sebanyak 638
pekerja, 91% adalah wanita, dan segmen tenaga kerja utamanya adalah tenaga
kerja yang tidak terserap oleh perusahaan-perusahaan besar seperti ibu-ibu
rumah tangga dan remaja putus sekolah.
9

C. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan
Visi adalah Menjadi perusahaan multinasional di bidang produk tekstil
dengan memberdayakan ummat.
Misi adalah Menghasilkan & menjual produk tekstil dengan kualitas
terbaik dan inovatif, dengan melibatkan umat sebanyak-banyaknya yang

7
Www.Azkafashion.Net
8
Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011
9
Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011

42

didukung dengan sistem manajemen terpadu. Serta membuka jaringan
pemasaran yang luas dengan sistem pemasaran yang tangguh.
Adapun tujuan CV. Azka Syahrini mengeluti bidang fashion, sebagai
antara lain sebagai berikut :
1. Membuat produk busana muslim dengan model unik, inovatif dan
berkualitas.
2. Memberdayakan masyarakat sekitar yang sebelumnya tidak produktif
menjadi produktif
3. Membangun sentra produk sulam di Ciomas, Bogor dan sekitarnya
4. Meningkatkan kesejahteraan bersama antara owner (pemilik usaha),
pekerja, ummat sekitar dan mitra bisnis.
10

D. Program-Program Perusahaan
1. Program yang Sudah Berjalan
Selain pembinaan perusahaan secara teknik dan manajemen, inovasi
usaha ini melebar ke pembinaan sosial Corporate Social Responsibility
(CSR), Programnya yang telah terlaksana meliputi berbagai bantuan untuk
lingkungan sekitar yaitu :
a. Ketahanan Pangan
yaitu program pemberian sembako gratis diperuntukan kepada
jompo, janda miskin, yatim dan dhuafa, pemberian ini diberikan setiap
3 bulan sekali dalam setahun.
b. Pinjaman Ghorimin (Untuk usaha Mikro & Keluarga)

10
Dokumen CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP pada tanggal 16
Februari 2011

43

Pemberian pinjaman ke segmen-segmen usaha informal seperti
pedagang keliling, penjual jamu gendong, warung jajanan, dan usaha-
usaha lain yang sebatas pada usaha kecil-kecilan. Serta pinjaman untuk
keluarga. Pinjaman-pinjaman tersebut diberikan tanpa bunga dan tanpa
agunan. karena melihat diwiliyah terdekat perusahaan mempunyai 4
perusahaan yang diduga adalah perusahaan renternir.
c. Perbaikan Sarana Lingkungan dan Ibadah
Program yang bertujuan membantu memperbaiki sarana
lingkungan dan ibadah yang berada di desa-desa pelosok wilayah
sekitar pedalaman Bogor, tidak jauh dari perkotaan, seperti perbaikan
MCK atau Mandi Cuci Kakus, perbaikan jalan, jembatan, musholla,
dan sarana fisik lainnya.
d. Pemberian Bea Siswa
Diberikan untuk siswa-siswa dhuafa berprestasi & Guru tahsin,
serta ibu-ibu rumah tangga yang ingin belajar mengaji, pemberian ini
dengan mendata orang-orang yang terkait dengan karyawan dan diluar
lingkungan karyawan yang berprofesi sebagai guru tahsin serta
masyarakat atau ibu-ibu yang mempunyai atau berkeinginan belajar
tahsin bisa difasilitasi untuk berlajar tahsin
e. Sunatan Massal (Untuk anak yatim/piatu & dhuafa)
Program Kegiatan ini dilakukan setahun sekali dengan ketentuan
batasan maksimal untuk 30 orang anak pertahun yang telah didaftar
sebelum acara berlangsung, jika kuota daftar anak melebihi daftar yang
44

telah ditentukan, maka anak tersebut akan didaftarkan untuk tahun
depan.
f. Biaya Nikah Gratis
Pemberian bantuan nikah gratis yang diperuntukan khusus untuk
para karyawan CV. Azka Syahrani. dengan alasan agar menjaga para
karyawan dari pergaulan bebas. Nikah gratis ini hanya sebatas
pemberian kepada dana untuk penghulu dan untuk dana-dana
operasional lainnya ditanggung oleh pihak karyawan yang
bersangkutan.
2. Rencana Program-Program Kedepan
a. Program Kesehatan Masyarakat
Meliputi pembangunan politeknik untuk dhuafa serta pengobatan
gratis masuk desa, desa yang akan digarap antara lain adalah Desa
Sukaharja, Ciapus, Sukamakmur, Pagelaran, Sukawening, Sukadamai,
dan Ciherang.
b. Pembinaan Usaha Mikro
Meliputi pelatihan dan bimbingan kewirausahaan oleh CV. Azka
Collection untuk para pengusaha-pengusaha mikro.
E. Jenis-Jenis Produk
Ciri khas dari produksi AzkaSyah Collection adalah tagline sulam etnik
khas Bogor, yang dibuat dari sulaman tangan ibu-ibu rumah yang dilatih dan
dibina keterampilan menyulam, Sulaman ini lantas diterapkan dalam berbagai
busana diantaranya, yaitu :
45

1. Sarimbit atau busana untuk seluruh keluarga yakni terdiri dari : koko
dewasa, blus dewasa, koko anak dan blus anak.
2. Baju Koko (Baju Takwa)
3. Blus Muslimah
4. Gamis Wanita
5. Sarimbit Pasangan
6. Baju Anak.
7. Jilbab
F. Pangsa Pasar
1. Target Konsumen
Adalah kalangan menengah kebawah atau position kelas C, namun
saat ini brand positioning akan menuju ke kelas B atau golongan kelas
menengah atas.
2. Brand Image
Brand image yang akan dibangun adalah Spritual Company yang
dicari bukan hanya uang, tetapi lebih kepada aturan-aturan atau nilai-nilai
yang diterapkan diwilayah kerja perusahaan misalnya, menjaga
kebersihan, menjaga pergaulan antara laki-laki dan perempuan,
mewajibkan kerudung untuk pegawai wanita, dan yang sedang
dicanangkan adalah area wilayah bebas merokok.
G. Prestasi yang Diraih
1. Tahun 2008 :
a. Penghargaan dari Bupati Bogor Sebagai UKM Berprestasi
46

b. Peringkat 4 Kontes Pemanfaatan TIK (Teknologi Ilmu Komputer)
oleh UKM Kementrian Negara KUKM
2. Tahun 2009 :
a. Peringkat I Young Entrepeneur Awards Katagori Utama (Bisnis
Indonesia).
3. Tahun 2010 :
a. Peringkat II Tingkat Nasional Lomba Fashion Show Busana
Muslim pada Festival Maulid Nusantara di Palu.
H. Pameran-Pameran yang Telah Diselenggarakan
1. Dalam Negeri
INACRAFT, ICRA, INDOCRAFT, TEXCRAFT YOGYA, PKBL,
SMESCO dll
2. Luar Negeri
2006 Pameran MidValley, KualaLumpur Malaysia
2007 Pameran Enchanting Indonesia Orchard Road, Singapura
2008 Pameran SISMEF, Ghuangzhou Cina
2009 Pameran IndoAsia, Johor Malaysia
I. Aspek Teknis Produksi
Fasilitas Produksi dan Peralatan
Tabel III.1 Beberapa Fasilitas Produksi dan Peralatan
No Nama Alat Fungsi
Fasilitas Produksi
1 Bangunan Tempat produksi
47

2 Sepeda Motor Sarana transportasi
3 Mobil Sarana transportasi
4 Computer dan Laptop Tempat menyimpan file-file penting
5
Lemari panjang dan rak
baju
Tempat menyimpan bahan penolong
dan memanjang (display) pakaian jadi
6 Kursi Tempat duduk tenaga pekerja
7 Meja tempat merancang Membuat pola dan memotong bahan
8 Kursi tamu Tempat duduk konsumen/klien
Peralatan
1 Meja jahit Untuk menjahit pakaian
2 Mesin obras Untuk mengobras kain
3
Mesin pelubang
kancing
Untuk melubangi tempat kancing
4 Meja untuk mesin
Sebagai tempat menyimpan mesin
jahit, mesin obras dan mesin pelubang
kancing
5 Lader
Untuk menandai kain yang akan
dijahit
6 Gunting Untuk menggunting pola pakaian
7 Penggaris Untuk menggaris tepi jahitan
8 Meteran Untuk mengukur ukuran pakaian
9
Wadah peralatan
menjahit
Untuk menyimpan peralatan/bahan
penolong yang sedang digunakan
10
Terminal dan scket
listrik
Peralatan listrik yang digunakan untuk
mesin jahit, mesin obras, dan mesin
pelubang kancing

1. Proses Produksi



Desain dan
pembuatan Pola

Proses Produksi

48
































Gambar III.2
Diagram Alir Proses Produksi Pakaian Jadi Muslim

J. Sistem Distribusi
Distribusi dapat diartikan sebagai pola penyaluran barang agar sampai
kepada konsumen, disini perusahaan memutuskan pilihan jaringan disrtibusi
yang dipandang efektif dan efisien untuk menghubungkan produsen dengan
konsumen.
11

Pola distribusi yang tergambar dalam bisnis ini menggunakan pedagang
perantara atau middle man, yaitu agen adalah pihak yang memasarkan produk
produsen untuk konsumen. CV. Azka Collection bertindak sebagai principal

11
Ismail Yusanto, Menggagas Bisni Islam, Hal
Proses Sulaman

Pemotongan Kain
Proses Penjahitan dan
Pengobrasan

Quality Control Jahitan dan
pengobrasan
Pengemasan
Quality Control Sulaman
49

atau franchisor tidak berhubungan langsung dengan pembeli atau konsumen
maka, tidak ada contractual liability antara produsen dan konsumen.
12

Struktur pemasar CV. Azka Sulam Etnik terdiri atas Agen Manager dan
Agen, Diluar struktur tersebut adalah membership yang menginduk kepada
masing-masing Agen Manager atau Agen.
Yang dimaksud Agen Manager adalah struktur pemasar tertinggi yang
berkomitmen kepada CV Azka Syahrani untuk membangun jaringan
pemasaran serta melayani agen-agen yang berada di bawahnya.
Agen Manager dapat bertindak sebagai representasi CV Azka Syahrani
dalam mengedukasi dan mempromosikan produk Azka Sulam Etnik kepada
konsumen, Agen manager bisa berbentuk badan hukum maupun
perseorangan.
Sementara untuk sistem pemasaran yang berlaku adalah direct selling
berjenjang, Dengan sistem ini tim pemasaran aktif mendatangi konsumen
secara langsung, sehingga dapat menangkap informasi mengenai respon &
masukan konsumen, dengan menggunakan sistem pembayaran pertama atau
down paymen (DP) dalam istilahnya uang muka.






12
Suharnoko, Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus), (Jakarta : Kencana, 2009), Cet. 6, hlm.
37
50









Gambar III.3
Stuktur Sistem Pemasaran

K. Aspek Keuangan
1. Sumber Perolehan Modal Usaha dan Peran Lembaga Keuangan
Dari segi modal usaha yang dijalankan oleh perusahaan CV.
AzkaSyah Collection, diperoleh dari berbagai ragam pemberian kredit
usaha. Awal permodalan dari gaji suami yang bekerja di Scopindo, dan
selanjutnya diperoleh dari lembaga-lembaga keuangan baik pemerintah
maupun swasta. Dari wawancara yang dilakukan perusahaan memperoleh
kemudahan pemberian pembiayaan dari pemerintah karena bunga yang
diberikan cukup terjangkau yaitu sebesar 6% pertahun, pembiayaan
tersebut diperoleh dari sisihan dana BUMN sebesar 2% yang dialokasikan
untuk UKM dengan nama PKBL (Pembinaan Usaha Koperasi Dan Bina
Lingkungan) atau istilah lain bagi perusahaan adalah dana CSR (
51

Corporate Social Responsibility), kemudian modal yang diperoleh dari
pemberian kredit Lembaga Keuangan Syariah yaitu Bank Mandiri Syariah,
banyak manfaat yang diperoleh yaitu mendapatkan pembinaan serta
monitoring secara rutin bagi perkembangan bisnis perusahaan, dan juga di
rasa nyaman oleh pemilik karena terbebas dari adanya unsur bunga,
walaupun dirasa bahwa porsi pembagian hasil ini menurut perusahaan
lebih besar dibandingkan bunga yang dikenakan oleh bank-bank
konvensional pada umumnya dan BUMN.
13
dan sekarang modal yang
dijalankan sudah pure (murni) menggunakan modal sendiri.
14

2. Realisasi Penjualan dan Dana CSR
Tabel III.4 Realisasi Penjualan dan CSR
BULAN
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI

Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR Jumlah CSR
P
e
n
j
u
a
l
a
n

685.832.830 6.158 233.453.904 2.180 858.317.058 7.221 480.479.840 4.273 933.200.997 8.347
C
S
R
Rp. 35.366.028,84




13
Ketentuan Umum Keagenan CV. Azka Sulam Etnik, Bogor 2010
14
Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection),
Bogor, Tanggal 16 Februari 2011.
52

3. Laba Perusahaan
Tabel III.5 Omzet Penjualan Azka
Bulan Januari 2011



Bulan Keterangan Jumlah
Januari 2011
Agen Manager 1 42.399.620
Agen Manager 2 61.245.200
Agen Manager 3 53.834.500
Agen Manager 4 6.033.500
Agen Manager 5 46.782.000
Agen Manager 6 59.629.000
Agen Manager 7 113.000.000
Agen Manager 8 28.851.202
Agen Manager 9 52.242.814
Omset Azka Per Januari 2011 464.017.836
53

BAB IV
ANALISA USAHA BISNIS
BERDASARKAN TINJAUAN SISTEM EKONOMI ISLAM



Bisnis atau berusaha sebagai bagian dari aktivitas ekonomi selalu
memegang peranan vital di dalam kehidupan manusia sepanjang masa, sehingga
kepentingan ekonomi akan mempengaruhi tingkah laku bagi semua tingkat
individu, sosial, regional, nasional, dan internasional. Umat Islam telah lama
terlibat dalam aktivitas ekonomi, yakni sejak lima belas abad yang silam.
Fenomena tersebut bukanlah suatu hal yang aneh, karena Islam menganjurkan
umatnya untuk melakukan kegiatan bisnis (berusaha) guna memenuhi kebutuhan
sosial-ekonomi mereka. Rasulullah Shallullahu Alaihi wa Sallam sendiri terlibat
di dalam kegiatan bisnis selaku pedagang bersama istrinya Khadijah.
Disamping anjuran untuk bekerja atau berbisnis, Islam sangat menekankan
(mewajibkan) aspek kehalalannya, baik dari sisi perolehan maupun
pendayagunaannya (pengelolaan dan pembelanjaannya).
Untuk itu dalam bab ini, akan dijelaskan tentang hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis terhadap mekanisme salah satu bisnis usaha busana
muslim yang dijalankan oleh perusahaan CV. Azka Syahrani dalam kaitannya
dengan keselarasan terhadap sistem ekonomi Islam, dan juga sebagai apresiasi
pengembangan sektor bisnis busana muslim yang sedang mengalami
perkembangan yang disignifikan dimulai pada awal tahun 1990-an. yang dulu
54

busana muslim ketika itu hanya dianggap mewakili kaum muslim konservatif
sehingga penggunaannya dianggap gagap mode. untuk mengetahui hal tersebut
penulis mengadakan observasi serta wawancara dengan pihak Direktur dan juga
GM (General Manajer) perusahaan. Wawancara dilaksanakan pada tanggal 16
Februari 2011, pertanyaan yang diajukan mencangkup ruang lingkup secara
umum tentang mekanisme usaha.
A. Analisa Mengenai Proses Produksi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam
Produksi berarti diciptakannya manfaat, produksi tidak diartikan sebagai
menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorang pun dapat
menciptakan benda. Yang dapat dilakukan oleh manusia hanyalah membuat
barang-barang menjadi berguna, disebut sebagai dihasilkan. Prinsip
fundamental yang harus diperhatikan dalam proses produksi adalah prinsip
kesejahteraan ekonomi. Tidak ada perbedaan sudut pandang apa yang menjadi
faktor-faktor produksi dalam pandangan ekonomi umum dengan ekonomi Islam
yakni, tanah, tenaga kerja, modal dan organisasi dipandang sama sebagai faktor-
faktor produksi. Perbedaan keduanya adalah dari sudut pandang perlakuan faktor-
faktor produksi tersebut.
Sudut pandang ekonomi Islam dianggap dapat mewujudkan kemakmuran
dan keadilan. Sistem ekonomi Islam tidak terlepas dari seluruh sistem ajaran
Islam secara integral dan komphensif. Sehingga prinsip-prinsip dasar ekonomi
Islam mengacu pada saripati ajaran Islam. Kesesuaian sistem tersebut dengan
fitrah manusia tidak ditinggalkan, keselarasan inilah yang menimbulkan
keharmonisan tidak terjadi benturan-benturan dalam Implementasinya. berikut
55

beberapa faktor-faktor produksi yang dapat penulis lihat untuk menentukan
keselarasan dengan ekonomi Islam.
1. Analisis Terhadap Faktor Tenaga Kerja
Salah satu faktor produksi yang berperan sangat penting adalah unsur
tenaga kerja, yang merupakan faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung menjalankan suatu kegiatan produksi.
Melalui tenaga kerja yang efektif mengharuskan CV. Azka Syahrani.
untuk menemukan cara terbaik dalam mendayagunakan orang-orang yang ada
dilingkungan perusahaannya agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat tercapai,
berkaitan dengan hal tersebut,
1

Firman Allah swt, Surah At-Taubah (9) ; (111)
| < _.: _. _,...l `.. >. _!, `l .>l
_l..1`, _ _,,. < l.1, _l.1`, .s ,ls !1> `.l
_,> ,1l _. .:.-, _. < :,.`.! `>-,,, _
,.-,!, ., l: > `l `,L-l

Artinya: Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang
mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk
mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh
atau terbunuh. (itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al Quran. dan siapakah yang lebih menepati
janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual
beli yang telah kamu lakukan itu, dan Itulah kemenangan yang
besar.

Ayat ini memerintahkan menggunakan seluruh sumber daya yang ada,
agar mampu mencapai cita-cita organisasi sehingga keberhasilan yang diraih

1
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), Ed. 1, hal. 8
56

akan membawa mereka kepada kebaikan tidak saja didunia tapi juga mencapai
surga yang dijanjikan Allah SWT.
Bila ditinjau mengenai aspek tenaga kerja sudah tercermin dari pada
pemberdayaan serta luasnya peluang lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,
terlihat dari jumlah para tenaga kerja yang diperkerjakan, data yang didapat
terakhir pada tahun 2010, dari jumlah 638 tenaga kerjanya, 91 % adalah
wanita
2
, Dari yang penulis ketahui bahwa usaha fashion ini keunggulannya
adalah dibidang sulam tangan (handmade), maka dari itu pusat perhatian utama
adalah membangun komunitas para penyulam sebagai salah satu tujuan
pemberdayaan masyarakat, dan kebanyakan dari jumlah tenaga kerja adalah
bagian penyulam yang tersebar diberbagai lokasi didaerah bogor yang tidak
jauh dari wilayah perusahaan.
3
Alasannya rata-rata tenaga kerja dari kalangan
ibu-ibu rumah tangga yang dipekerjakan merupakan tulang punggung bagi
keluarganya, karena kebanyakan dari suami mereka tidak bekerja.
Pemberdayaan terhadap tenaga kerja menjadi tujuan utama yang
ditekankan oleh perusahaan, dan diangkat sebagai salah satu visi, misi dan
tujuan pendirian perusahaan yaitu melibatkan dan memberdayakan ummat
sebanyak-banyaknya, di tambah dengan kesadaran ibu leony sebagai pemilik
perusahaan, dalam melihat kondisi masyarakat sekitarnya yang kerap kali
mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka.

2
Rosita, Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan, http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-lewat-sulam-tangan.html
3
Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor,
Tanggal 16 Februari 2011
57

Begitu juga penerapan spiritual company, semangat yang diterapkan oleh
perusahaan terhadap karyawannya dengan mengedepankan sikap dan prilaku
yang baik, menjaga hubungan antara karyawan, berjilbab atau menutup aurat
saat berada di lingkungan perusahaan serta menjaga pergaulan bebas antara
karyawan laki-laki dan perempuan, hal ini merupakan semangat untuk
menyebarkan kebaikan. Bisnis yang berlandaskan syariah adalah bisnis yang
diisi oleh nilai-nilai spiritual dengan mengedepankan moral dan etika, disertai
keikhlasan semata-mata hanya untuk mencari keridhaan Allah SWT dan juga
bagaimana suatu bisnis itu dapat meningkatkan kesejahteraan dan
pengembangan diri sendiri, dengan lingkungan sekitar (masyarakat dan bisnis).
Namun implikasi usaha tersebut tidak saja hanya sebatas bagaimana
pemberdayaan itu dilakukan, akan tetapi sisi sudut pandang ekonomi Islam
yang mementingkan akan adanya tingkat kesejahteraan yang diberikan
perusahaan terhadap para tenaga kerjanya dalam aspek keadilan akan hak-hak
dan tanggung jawab serta jaminan sosial bagi tenaga kerja harus juga
diperhatikan, dari wawancara yang telah penulis lakukan dengan pemilik
perusahaan secara langsung, hal tersebut sudah disediakan dan dijamin oleh
pihak perusahaan. yaitu dengan pemberian gaji yang dilihat berdasarkan
standar kebutuhan dari para pekerja, disesuaikan menurut porsi jabatan atau
posisi masing-masing pekerja, yaitu sistem kompensasi untuk penjahit dan
penyulam diberikan dengan sistem borongan, sedangkan untuk para staff dan
senior manajemen, ada tingkat level penggajian paling terendah sudah
mendekati UMR, dan rata-rata sudah diatas UMR. untuk karyawan manajemen
58

dan finishing gaji tetap dan ada pemberian-pemberian berupa tunjangan-
tunjangan, ada tahapan-tahapan jenjang karier, dimana ketika karyawan akan
direkrut, ia terlebih dahulu ditempatkan diposisi finishing, karena dengan
posisi tersebutlah karyawan dapat lebih peka terhadap pekerjaannya
(manajemen turn over sangat tinggi karena stok posisi barang di finishing),
Sebagaimana ketentuan yang dinyatakan Allah SWT, dalam firman-Nya dalam
surat Al-Ahqaf (46) : 19
_l .> : !`. l.- ,`,l l..- > .L`, _
Artinya : Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang
telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka
(balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada
dirugikan(Qs: Al-Ahqaf (46) : 19)

Sesuai prinsip dasar yang digunakan Rasulullah SAW dan khulafaur
Rasyidin adalah pertengahan, moderat dalam penentuan upah pegawai, tidak
berlebih-lebihan dan juga tidak terlalu sedikit (proposional).
4

Menurut Ibn Khaldun yang dikutip oleh Adiwarman Karim tentang
pemberian gaji atau upah, beliau berpendapat bahwa bila gaji terlalu rendah,
pasar akan lesu dan produksi tidak mengalami peningkatan, dan jika gaji terlalu
tinggi akan terjadi tekanan inflasi dan produsen kehilangan minat untuk
bekerja.
5


4
Ahmad Ibrahim, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer), hal 116-117
5
Adiwarman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, (Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada, 2006), Ed.3, hal. 405
59

Selain gaji, sebagai implikasi dari adanya jaminan sosial perusahaan juga
memberikan fasilitas- fasilitas lain diantaranya jaminan kesehatan dengan
didaftarkannya karyawan pada pihak asuransi kesehatan (rawat inap dan rawat
jalan) yang sudah didaftarkan di asuransi bumi putera untuk 78 karyawan,
terdiri dari 20 karyawan manajemen dan sisanya penjahit dan beberapa staff-
staff umum (ob, supir), imbalan yang didapat ketika terjadi kematian berupa
uang senilai Rp. 50 juta rupiah, dan ketika sakit uang yang diperoleh untuk
biaya kesehatan sebesar Rp. 825.000 (penjahit), untuk bagian staff manajemen
senilai Rp. 1,2 juta, selain itu pemberian fasilitas koperasi, pemberian fasilitas
lingkungan yang nyaman dengan dan kebijakan perusahaan yang sehat. seperti
berupa kepedulian kepada keagamaan.
6
Berangkat dari pemikiran semangat
religiusitas dalam menjalankan kiprah perusahaan yang bertujuan untuk
meningkatkan taraf hidup dan pemberdayaan masyarakat, yang disemangati
oleh dua hal, pertama, antusiasme untuk memacu prestasi demi kejayaan
perusahaan, kedua, pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai tanggung jawab
sosial perusahaan,
7
maka CV. Azka Collection mengembangkan religiusitas
dilingkungan perusahaan, mulai dari pengajian mingguan dan bulanan dengan
mendatangkan penceramah dari berbagai tanah air. hal ini sudah merupakan
suatu kewajiban rutin yang harus di ikuti oleh para tenaga kerja yang terlibat.
pengadaan pelatihan dan pengembangan yang merupakan salah satu fasilitas
yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, sehingga perusahaan

6
Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor,
Tanggal 16 Februari 2011
7
Syahrin Harahap, Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta : PT. Tiara
Wacana Yogya, 1999), Cet 1, hal 1
60

berharap tidak saja untuk tujuan dalam peningkatan keahlian bagi pekerja, juga
bertujuan untuk memuaskan kualitas mutu bagi konsumen, hal tersebutlah yang
menjadi tujuan bagi perusahaan dari pada kesungguhan dalam mengelola
bisnisnya.
Islam memandang bahwa ilmu merupakan dasar penentuan martabat dan
derajat seseorang dalam kehidupan. Allah memerintahkan kepada Rasulullah-
Nya untuk senantiasa meminta tambahan ilmu. dengan bertambahnya ilmu,
akan meningkatkan pengetahuan seorang muslim terhadap berbagai dimensi
kehidupan, baik urusan dunia atau agama. Sehingga ia akan mendekatkan diri
dan lebih mengenal Allah, serta meningkatkan kemampuan dan kopetensinya
dalam menjalankan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya.
8

Pelatihan (training) dalam segala bidang pekerjaan merupakan bentuk
ilmu untuk meningkatkan kinerja, di mana islam mendorong umatnya untuk
bersungguh-sungguh dan memuliakan pekerjaan.
Rasulullah bersabda :

: (

)

Diceritakan oleh Ibrahim ibn Musa kepada kami, diberitakan kepada
kami oleh Isa dari Tsaur dari Khalid ibn Madan dari Miqdan ra., dari
Rasulullah SAW bersabda, Tidak ada makanan yang lebih baik yang
dimakan oleh seseorang dari pada apa yang ia makan dari pekerjaan
tangannya, sesungguhnya Nabi Allah Dawud a.s memakan makanan dari
hasil kerja tangannya. (HR. Buchori)
9


8
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah (Sebuah Kajian Historis Dan Kontemporer),
(Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2008). Hal 116-117
9
Muhammad ibn Ismail Abu Abdullah al-Buchari al-Jafi, Shahih Buchari al-Jami al-Shahih al-
Muchtasar, Bairut; Ibn Katsir al-Yamamah, 1987, jil. ke-2, hal. 730
61


Islam mendorong untuk melakukan pelatihan (training) terhadap para
karyawan dengan tujuan mengembangkan kopetensi dan kemampuan teknis
karyawan dalam menunaikan tanggung jawab pekerjaannya. Rasulullah
memberikan pelatihan terhadap orang yang diangkat untuk mengurusi
persoalan kaum muslimin, dan membekalinya dengan nasihat-nasihat dan
beberapa petunjuk.
Begitu juga dengan pemberian intensif berupa uang tunai pada mereka
yang berprestasi. Islam membenarkan seseorang mendapatkan uang intensif
dari yang lainnya disebabkan keberhasilannya dalam bekerja secara maksimal,
memang patut di lakukan. Dan atas jerih payahnya itu ia berhak mendapat
bonus dari perusahaan, karena ini selaras dengan sabda Rasulullah:
-
-


Diceritakan oleh Abdul Malik Ibn Umar dari Munzir Ibn Jarir dari
Bapaknya kepada kami berkata, Rasulullah SAW, bersabda
Barangsiapa di dalam Islam berbuat suatu kebajikan maka kepadanya
diberi pahala, serta pahala dari orang yang mengikutinya tanpa
dikurangi sedikitpun(HR. Ibn Majah).
10



2. Analisa Terhadap Bahan Baku
Bahan baku yang diperlukan meliputi kain, benang, kancing, retsleting,
bahan variasi/renda/pita, kain keras, dan elastik (karet), jarum untuk mesin
jahit, jarum pentul, kapur jahit, pensil, dan karbon. Dari hasil wawancara yang

10
Abu Abdullah Muhammad ibn Yazid al-Qazwini, Sunan Ibn Majah, Mawqi Wizarah al-Auqaf al-
Misriyah, tpn., jil. ke-1, hal. 244
62

dilakukan bahan baku utama diperoleh perusahaan berasal dari Jakarta dan
Bandung, dikarenakan kualitas dari dua kota tersebut terkenal bagus.
CV. AzkaSyah Collection mementingkan kualitas mutu produk maka dari
itu bahan baku utama perusahaan ini yaitu kain berasal dari kualitas yang baik,
seratnya halus dan menyerap keringat, karena segmen perusahaan ini adalah
menengah keatas sehingga pakaiannya kualitas nomor 1, dan berakibat
wajarnya harga ratusan rupiah yang dijual.
Ditambah kancing yang dipergunakan berasal dari perusahaan jepang yaitu
YKK, kancing produksi jepang ini terkenal memiliki kualitas yang baik dari
pada kancing-kancing yang dijual di pasaran, dan harga 1 kancing sebesar 5000
rupiah.
Dengan meningkatnya harga bahan baku pakaian jadi berkisar antara 5-
15%,
11
maka dari itu pengusaha agar tetap survive, menaikan juga harga
penjualan ke konsumen, namun tidak semua produk dinaikan harga jualnya,
hanya produk-produk tertentu saja artinya produk yang memiliki kualitas
paling unggul karena tingkat kualitas bahan baku yang baik.
Penargetan produksi pakaian oleh perusahaan dengan memproduksi
20.000/pcs setiap bulannya, dilakukan bertujuan agar pihak perusahaan tidak
memproduksi tanpa batas kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan.
12


11
Direktorat kredit, BPR, dan UMKM, industri pakaian jadi, artikel diakses pada tanggal 9
Februari 2001,dari
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BBEDDC1A-7C85-402F-AA66-039A70512B40/18000/
Pakaianjadimuslim
12
Dokumen, CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP, pada tanggal 16
Februari 2011
63

Dalam Islam berkah merupakan komponen penting dalam mashlahah.
Oleh karena itu bagaimanapun dan seperti apapun pengklasifikasiannya,
berkah harus dimasukan dalam input produksi, sebab berkah mempunyai andil
(share) nyata dalam membentuk output.
Berkah harus dimasukan dalam input produksi meliputi bahan baku yang
dipergunakan untuk proses produksi harus memiliki kebaikan dan manfaat baik
dimasa sekarang atau dimasa yang akan mendatang, penggunaan bahan baku
yang tanpa batas penggunaannya akan mendapatkan masalah dan akan
membawa mudharat.
13

Bahan baku yang diperoleh perusahaan, adalah bahan baku yang memang
diproduksi sesuai kebutuhan akan produksi perusahaan.
3. Analisa Terhadap Produk
Pada dasarnya Islam, tidak melarang apapun produk dan jasa diciptakan
dan dikembangkan, sejauh rekayasa manusia memungkinkan. Namun,
syaratnya produk dan jasa tersebut tidak haram atau merusak, misalnya
memproduksikan arak, babi, darah, berhala, dan benda-benda haram lainnya
yang dijelaskan dalam Al-Quran.
.`> `>,l. .,.l ` `>' ,.>' !. _> ,-l < ., 1.>..l ::.l
,:..l >,L.l !. _ _,.l | !. ,.,: !. _,: _ls ..l ..1.`..
.l!, >l: _`. ,l _, _ ` _. >.,: >:> :> ,l

13
Tjoet Nyak Nuroel Izzatie, Teori Produksi Dalam Ekonomi Islam, Senin, 03 Januari 2011,
http://tjoetnyakkkkk.blogspot.com/2011/01/teori-produksi-dalam-ekonomi-islam.html
64

l. >l >.,: .. >,l. _..-. ,. `>l .l`. !.,: _. L. _
.,>: ,s .!>.`. . | < "s ',> _

Artinya ; Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik,
yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,
kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu)
yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib
dengan anak panah (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir Telah putus asa untuk
(mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. pada hari Ini Telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan Telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Telah Ku-
ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa Karena
kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.(Qs Al-Maidah (5) : 3)

Produk yang diperjual-belikan oleh CV. Azka Collection berupa
kebutuhan tersier yaitu pakaian. pakaian merupakan busana pelindung bagi
manusia. Busana yang diproduksi oleh perusahaan merupakan busana yang
disunahkan oleh Nabi. yaitu busana penutup aurat.
Selain itu CV. Azka Syahrani memasarkan produk yang thayyib
(berkualitas), dengan mengedepankan keunggulan mutu atau kualitas produk,
ini terbukti dengan dapat diraihnya suatu penghargaan dari ISO, pengadaan
audit intern serta untuk produk rijek / wanprestasi, tetap diselesaikan tetapi
hanya dijual khusus untuk para karyawan, wanprestasi ini terjadi antara lain
karena cuttingan yang kurang rapih, perbedaan warna yang ada kurang
sepadan, serta ukuran yang kekecilan dari yang seharusnya.
14


14
Hasil Wawancara dengan Ibu Leony Anwar, (Pemilik Perusahaan CV. Azka Collection), Bogor,
Tanggal 16 Februari 2011

65

Semua hal pengendalian mutu dilakukan semata-mata agar konsumen
tidak kecewa apabila membeli produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
perusahaan juga sangat terbuka apabila ternyata barang-barang atau produk
yang didapat oleh konsumen tidak sesuai dengan apa yang mereka pesan,
maka konsumen diberi kesempatan untuk menukarkan produk tersebut sesuai
dengan apa yang mereka harapkan.
B. Analisa Distribusi Berdasarkan Sistem Ekonomi Islam
1. Analisa Terhadap Pola Keagenan
Islam memahami bahwa perkembangan budaya bisnis berjalan begitu
cepat dan dinamis. Berdasarkan kaedah fikih bahwa hukum asal muamalah
boleh dilakukan sepanjang tidak ada dalil yang melarangnya, maka terlihat
bahwa Islam memberikan jalan bagi manusia untuk melakukan berbagai
improvisasi dan inovasi melalui sistem, teknik dan mediasi dalam
melakukan perdagangan.
Namun, Islam mempunyai prinsip-prinsip tentang pengembangan
sistem bisnis yaitu harus terbebas dari unsur dharar (bahaya), jahalah
(ketidakjelasan) dan zhulm ( merugikan atau tidak adil terhadap salah satu
pihak). Sistem pemberian bonus harus adil, tidak menzalimi dan tidak
hanya menguntungkan orang yang di atas. Bisnis juga harus terbebas dari
unsur MAGHRIB, singkatan dari lima unsure, Maysir (judi), Aniaya
(zhulm), Gharar (penipuan), Haram, Riba (bunga), Iktinaz atau Ihtikar
dan Bathil.
66

Dalam Mengembangkan bisnisnya, perusahaan ini menggunakan pola
direct selling maka ia harus terbebas dari unsur-unsur di atas, hal ini
terlihat dari adanya akad perjanjian antara agen ke pihak produsen, barang
atau jasa yang dibisniskan serta tata cara penjualannya halal, tidak haram
dan tidak syubhat serta tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip
syariah.di atas serta porsi pembagian keuntungan jelas.
Selain dari pada itu, bentuk strategi pemasaran, mengandung unsur
positif, diisi dengan nilai-nilai Islam seperti penjualan produk yang jelas
dengan mencantumkan harga, jenis, warna dan ukuran, yang di cantumkan
pada katalog bulanan ketika dikeluarkan. dan sistemnya disesuaikan
dengan syariah Islam, terimplikasi dengan tidak adanya unsur kezhaliman
antara produsen ke agen manager atau agen, seperti pemberian diskon,
disesuaikan dengan kapasitas kemampuan pembelian dari distributor,
semakin besar pembelian semakin besar diskon yang akan diperoleh.
Bisnis yang dijalankan dengan sistem direct selling tidak hanya
sekedar menjalankan penjualan produk barang, tetapi juga jasa, yaitu jasa
marketing, dengan imbalan berupa marketing fee, bonus, hadiah dan
sebagainya, tergantung prestasi seorang anggota. Jasa marketing yang
bertindak sebagai perantara antara produsen dan agen.
Kegiatan samsarah dalam bentuk distributor, agen, member atau
mitra niaga dalam fikih Islam termasuk dalam akad ijarah, yaitu suatu
transaksi memanfaatkan jasa orang lain dengan imbalan, insentif atau
bonus (ujrah) semua ulama membolehkan akad seperti ini,
67

Sama halnya seperti cara berdagang yang lain, strategi penjualan
dengan sistem direct selling juga memenuhi rukun jual beli serta akhlak
(etika) yang baik. Di samping itu komoditas yang dijual harus halal (bukan
haram maupun syubhat), memenuhi kualitas dan bermafaat. sistem
keagenan tidak memperjualbelikan produk yang tidak jelas status halalnya.
Atau menggunakan modus penawaran (iklan) produksi promosi tanpa
mengindahkan norma-norma agama dan kesusilaan.
Hal tersebut yang sudah dijelaskan dalam Islam, di penuhinya oleh
pihak perusahaan yaitu, adanya program great meeting bagi para agen
manajer yang membawa langsung nama perusahaan, program ini bertujuan
untuk membina ukhuwah antara produsen dan pekerja untuk membahas
masalah yang berkaitan dengan sirkulasi selama penjualan. dengan
demikian bisnis ini dipandang memiliki unsur-unsur silaturrahmi, dakwah
dan tarbiyah.
2. Promosi Penjualan
Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang
sangat penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan, dalam memasarkan
produk atau jasanya. Tanpa promosi keberadaan produk kurang mendapat
perhatian dari konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali
mengenai produk tersebut.
Pada umumnya perusahaan akan selalu berusaha untuk tetap
berkembang serta mampu bersaing untuk mencapai tujuan perusahaan.
Agar tujuan perusahaan dapat tercapai diperlukan strategi promosi yang
68

efektif. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan dilakukan
melalui media elektronik seperti internet dan media cetak yaitu berupa
majalah, ditampilkan di majalah Ummi, An-Nur dan Aliyah
15

Perusahaan dalam mengiklankan produknya memberikan suatu
gambaran secara detail mengenai produk yang akan dijual atau produk
yang baru diterbitkan, disana dicantumkan oleh pihak produsen mengenai
ukuran, warna, jenis bahan, kualitas serta harga perproduk sehingga
memberikan informasi akan kejelasan barang yang akan dibelinya nanti.
3. Analisa Terhadap Harga
Setiap perdagangan pasti berorientasi pada keuntungan. Namun Islam
sangat menekankan kewajaran dalam memperoleh keuntungan tersebut.
Artinya, harga produk harus wajar dan tidak dimark up sedemikian rupa
dalam jumlah yang amat mahal, Sekalipun Al-Quran tidak menentukan
secara fixed besaran nominal keuntungan yang wajar dalam perdagangan,
namun dengan tegas Al-Quran berpesan, agar pengambilan keuntungan
dilakukan secara fair, saling ridha dan menguntungkan.
Firman Allah (4:29)
!,!., _ `.., l!. >l. ,., _L.,l!, | _>.
:.> _s _. >.. l.1. >.. | < l >, !.,> __
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara

15
http://www.pustakaskripsi.com/%E2%80%9Cpengaruh-biaya-promosi-terhadap-volume-
penjualan-genteng-pada-pt-genteng-maher-perdana-jatiwangi-cirebon-cabang-
sukabumi%E2%80%9D-2-348.html
69

kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu, Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu

Harga yang di pasarkan oleh perusahaan wajar sesuai dengan apa yang
diberikan untuk konsumen, karena terlihat dari bahan baku yang
berkualitas dan jaminan akan kenyamanan jahitan serta reslting YKK
berasal dari produksi jepang. Harga yang diberikan juga sesuai dengan
standar produksi-produksi lainnya sehingga tidak memberatkan konsumen
untuk dapat membelinya.
C. Analisa Terhadap Manajemen Keuangan Perusahaan
1. Sumber Perolehan Pinjaman Usaha
Penyediaan bantuan modal, yang merupakan strategi prioritas pertama,
untuk mendukung kelancaran sebuah bisnis. dan jika ditinjau dari perolehan
dana yang didapat perusahaan, saat ini yakni dari modal sendiri, hal ini tidak
ada masalah karena berasal dari perolehan keuntungan yang didapatkan
perusahaan. ketika meminjam melalui lembaga keuangan yang berbasis
syariah, dimana tidak terdapat unsyur bunga yang dapat dikatakan sebagai
riba. dengan adanya sistem keuangan Islam yang memfasilitasi dan
mewujudkan keuangan yang adil dan efisien, dengan hadirnya UU No. 10
tahun 1998, maka telah ditetapkan landasan hukum yang kuat serta menjamin
adanya kepastian hukum bagi para pelaku ekonomi serta masyarakat luas
untuk kelembagaan dalam kegiatan usaha bank syariah.
16


16
Ibid, hal 35
70

Adapun penempatan lembaga keuangan diantara usaha besar dan
BUMN/D serta industri kecil ini didasarkan pada kenyataan bahwa lembaga
keuangan yang ada tidak cukup untuk mempercayai industri kecil yang
mengajukan bantuan modal, antara lain karena tidak memiliki jaminan. Oleh
karena itu, peran usaha besar dan BUMN/D sangatlah penting untuk
menjamin industri kecil tersebut.
17

Dalam transaksi keuangan, Islam melarang untuk mengenakan denda jika
hutang telat dibayar karena prinsip hutang dalam hal ini adalah menolong
orang lain (tabarru) dan tidak dibolehkannya mengambil keuntungan dalam
tabarru. pengambilan riba merupakan salah satu sumber ketidakadilan dan
mematikan sumber daya produktif, selain itu implementasi penggunaan riba,
dapat berdampak buruk bagi perekonomian, diantaranya yaitu ketidakadilan
distribusi pendapatan dan kekayaan, potensi eksploitasi terhadap pihak yang
lemah (deficit spending units) dan keuntungan lebih berpihak pada orang-
orang kaya (surplus spending units), alokasi sumber daya ekonomi tidak
efisien,
18

2. Sumber Pengeluaran Dana
Perusahaan mengalokasikan dana CSR sebesar 3%, diambil dari
perolehan penjualan siklus katalog salama 3 bulan sekali dari masa edar,
komposisinya sebesar 60% untuk zakat konsumtif, dan 40% dananya
digunakan untuk membantu lingkungan sekitar, seperti pemberian kredit

17
Murasa Sarkaniputra, Ruqyah Syariyyah (Teori, Model Dan Sistem Ekonomi), (Jakarta : Al-
Ishlah Press Dan STEI , 2009), Hal 379
18
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta : EKONISIA, 2007).
hal 2
71

usaha informal, pembuatan MCK untuk masyarakat pedesaan, pembenahan
jalan, dll. sedangkan menurut perusahaan. Pemberian pajak tidak seroyal,
seperti apa yang dikeluarkan untuk zakat, komitmen pemberian zakat
dijalankan dengan penuh ke konsistensian untuk memajukan dan
memberdayakan masyarakat atau lingkungan sekitar.
CSR merupakan tanggung jawab moral suatu perusahaan terhadap para
strategik-stakeholdersnya, terutama komunitas atau masyarakat disekitar
wilayah kerja dan operasinya. CSR memandang perusahaan sebagai agen
moral. Dengan atau tanpa aturan hukum, sebuah perusahaan harus
menjunjung tinggi moralitas. Parameter keberhasilan suatu perusahaan dalam
sudut pandang CSR adalah mengedepankan prinsip moral dan etis, yakni
menggapai suatu hasil terbaik, tanpa merugikan kelompok masyarakat
lainnya. Salah satu prinsip moral yang sering digunakan adalah golden-rules,
yang mengajarkan agar seseorang atau suatu pihak memperlakukan orang lain
sama seperti apa yang mereka ingin diperlakukan. Dengan begitu, perusahaan
yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan
memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat.
Perusahaan dengan cermat memastikan, pola dan metode yang
dilakukannya sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Terutama dalam
konteks ini, Pemberian zakat yang merupakan suatu kewajiban bagi harta
yang berkembang serta pembangunan sarana lingkungan sosial. Bila
menyangkut hal yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Sukses
72

tidaknya pengelolaan CSR juga tergantung pada bagaimana komunikasi dan
pendekatan pihak perusahaan dengan masyarakat penerima manfaat CSR.
Bila ditinjau, penggunaan dana CSR untuk zakat merupakan kewajiban
bagi perusahaan. Selain kewajiban pada negara yang mengharuskan sebuah
perusahaan wajib mengeluarkan dana CSR sebesar 1% dari keuntungannya
yang diatur dalam UU pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas (UU PT) mengenai kewajiban Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan (TJSL) bagi perusahaan yang berkaitan dengan
sumber daya alam, perusahaan juga memiliki kesadaran untuk berupaya
mengeluarkan zakat, kewajiban yang dianjurkan oleh Allah SWT atas
kelebihan harta yang dimilikinya.
73

BAB V
P E N U T U P

A. Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, baik melalui hasil wawancara
terhadap direktur dan general manager perusahaan, pengamatan langsung
terhadap objek penelitian dan analisis dokumen laporan keuangan
program, maka Penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut
:
1. Pemberdayaan terhadap faktor-faktor tenaga kerja menjadi tujuan
utama yang ditekankan oleh perusahaan, dan diangkat sebagai
salah satu visi, misi dan tujuan pendirian perusahaan yaitu
melibatkan dan memberdayakan ummat sebanyak-banyaknya
dengan tujuan mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat, melalui
pendekatan komunitas lewat pelibatan masyarakat sekitar
khususnya dari kalangan tenaga kerja yang tidak terserap oleh
perusahaan-perusahaan besar seperti ibu-ibu rumah tangga dan
remaja putus sekolah.
2. Perusahaan menanamkan dan menerapkan nilai-nilai spiritual
company kepada tenaga kerjanya dengan mengedepankan aspek
moral dan etika dalam menjalankan setiap aktivitas kegiatan
produksi.
74

3. Perusahaan memberikan fasilitas-fasilitas akan kesejahteraan
tenaga kerjanya diantaranya pemberian jaminan asuransi, gaji yang
sesuai, pelatihan dan training untuk meningkatkan keahlian
karyawan, sarana olahraga serta fasilitas keperdulian terhadap
agama dengan diadakannya pengajian rutin.
4. Penjualan harga produk yang wajar sesuai dengan pemberian bahan
baku yang bermutu, serta penargetan produksi pakaian yang tidak
melampaui kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan.
5. Produk yang diperjualbelikan, produk yang menjadi salah satu
anjuran sunnah Nabi SAW, yaitu busana penutup aurat.
6. Pemakaian sistem pola direct selling yang diberlakukan tidak
terdapat unsyur gharar, dan dzolim karena tercatat secara jelas
dalam surat ketentuan keagenan.
7. Manajemen keuangan yang diatur sesuai dengan sistem keuangan
islam dengan mengeluarkan kewajiban berzakat, sehingga
masyarakat disekitar dapat terbantu dengan kehadiran dana zakat
yang diberikan.
8. Kegiatan usaha bisnis yang dijalankan oleh CV. Azka Syahrani
telah sesuai dengan nilai-nilai dasar serta nilai instrumental
ekonomi Islam, yaitu kepemilikan, kesederhanaan, pemberian
zakat, tidak adanya unsure riba, adanya kerjasama yang baik, serta
tersedianya jaminan sosial.

75

B. Saran
1. Sebaiknya CV. Azkasyah Collection berkembang menjadi perusahaan
perseroan terbatas (PT), karena terlihat dari jumlah banyaknya tenaga
kerja yang diberdayakan.
2. Untuk sistem yang dijalankan perusahaan sepertinya sudah dianggap
cukup sebagai perusahaan yang berbasiskan akan nilai-nilai syariah,
mengapa perusahaan tidak mengedepankan tittle syariah agar nilai
dari perusahaan lebih dianggap menjadi salah satu percontohan dari
perusahaan-perusahaan UKM yang ada di Indonesia dalam hal bisnis
usaha fashion.
3. Diharapkan perusahaan lebih memperbaiki lagi sistem keuangan yang
ada, agar apa yang dinamakan transparansi (keterbukaan) terhadap
anggaran dapat digunakan dalam berbagai hal.
4. Produk yang dihasilkan sebaiknya diinovasi lagi, sebab persaingan
usaha semakin ketat, dengan bertambahnya inovasi maka sebuah
perusahaan dapat bertahan lebih lama.
76

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Anwar. Dasar-Dasar Sistem Ekonomi Islam, Jakarta: Fakultas Syariah
Dan Hukum, Uin Syahid, 2009

Abu Sinn, Ahmad Ibrahim. Manajemen Syariah (Sebuah Kajian History dan
Kontemporer), (Jakarta : Pt. Rajagrafindo Persada, 2008), Ed. 1

Al-Buchari Al-Jafi, Muhammad ibn Ismail Abu Abdullah Shahih Buchari al-
Jami al-Shahih al-Muchtasar, Bairut; Ibn Katsir al-Yamamah, 1987, jil.
ke-2.

Ali, Muhammad. Kamus Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta : Pustaka Amani)

Ali, Zainuddin. Hukum Ekonomi Syariah, (Jakarta: Sinar Grafika, 2009), Cet. 2

Al-Kaaf, Abdullah Zaky. Ekonomi dalam Perspektif Islam, (Bandung, PT.
Pustaka Setia Pertama Maret 2002), Cet. Ke-1

Alma, Buchari. Pengantar Bisnis, Bandung : Alfabeta, 1998

al-Qazwini, Abu Abdullah Muhammad ibn Yazid Sunan Ibn Majah, Mawqi
Wizarah al-Auqaf al-Misriyah, tpn., jil. ke-1

Antonio, Muhammad SyafiI. Bank Syariah dari Teori ke Praktek, (Jakarta;
Gema Insani Press, 2001), Cet. 1

Arikunto, Suharmi. Managemen Penelitian, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1993),
Cet Kedua

Basu, Swastha dan Sukotjo, Ibnu. Pengantar Bisnis Modern, Yogyakarta: Liberty,
1998, Cet. Ke VI

Dokumen, CV. Azka Collection yang diberikan Ibu Hj. Leony Setiawati SP, pada
tanggal 16 Februari 2011

Halide, Majalah, Mimbar Ummi, 1982, hlm 15

Harahap, Syahrin. Islam Konsep dan Implementasi Pemberdayaan, (Yogyakarta :
PT. Tiara Wacana Yogya, 1999), Cet 1

77

Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta :
EKONISIA, 2007).

Jusmaliani, Bisnis Berbasis Syariah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008)

Karim, Adiwarman A. Ekonomi Mikro Islami, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2007), Ed. Ketiga

Ketentuan Umum Keagenan CV. Azka Sulam Etnik, Bogor 2010

Mannan, Muhammad A. Ekonomi Islam Ekonomi Teori dan Praktek,
(Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995).

Muhammad, Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007)

----------------, Ekonomi Mikro dalam Perspektif Islam, (Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 2004/2005), Cet. 1.

Nasution, Arman Hakim. Manajemen Industri, (Yogyakarta: ANDI OFFSET,
2008), Ed. 1

P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), Cet. 1

Qardhawi,Yusuf. Peran Nilai Dan Moral Dalam Perekonomian Islam, (Jakarta:
Robbani Press, 1997), Cet. 1

Rivai,Veithzal. Islamic Human Capital, (Jakarta : Rajawali Press, 2009), Ed. 1.

Saefuddin, Ahmad M. Studi Nilai-Nilai Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta Pusat :
Media Dawah dan LIPPM)

Sakti, Ali. Analisis Teoritis Ekonomi Islam, Jakarta: Paradigma Dan Aqsa
Publishing, 2007, Cet. Ke-1

Sarkaniputra, Murasa. Ruqyah Syariyyah (Teori, Model Dan Sistem Ekonomi),
(Jakarta : Al-Ishlah Press Dan STEI , 2009).

Suharnoko, Hukum Perjanjian (Teori dan Analisa Kasus), (Jakarta : Kencana,
2009), Cet. 6

Suryabrata, Sumadi. Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2004),
Cet Keenam Belas

Wawancara pribadi dengan Bpk. Teguh (salah satu pendistributor Bisnis Busana
Muslim). Jakarta, 25 Juli 2010.

78

Wawancara Pribadi dengan Hj. Leony Anwar. Bogor, 16 Februari 2011

Yusanto, M. Ismail dan Widjajakusuma, Muhammad Karebet, Menggagas Bisnis
Islam, (Jakarta : Gema Insan, 2002), Cet. 1

-------------------------- dan Yunus, M. Arif. Pengantar Ekonomi Islam, (Bogor :
Al-Azhar Press, 2009), Cet 1


Media Elektronik :

Kompas, Acfta Pasar Bebas 2010: Bunuh Diri Ekonomi Indonesia, artikel
diakses pada 12 Januari 2010 dari http://hizbut-tahrir.or.id/2010/01/12/acfta-
pasar-bebas-2010-bunuh-diri-ekonomi-Indonesia/.

Rosita, Leony Agus Setiawati dan Keluarga, Syiar Islam Lewat Sulam Tangan,
artikel diakses pada tanggal 1 Maret 2010 dari http://ummi-
online.com/artikel-46-leony-agus-setiawati-dan-keluarga-syiar-Islam-
lewat-sulam-tangan.html

Surya Pos, Pengertian Ekonomi Islam, Artikel di akses pada tanggal 29 Mei
2011 dari http://www.suryapost.com/2010/12/pengertian-ekonomi-islam
html

Manajemen Dakwah, Pengertian Ekonomi Islam Artikel diakses pada tanggal
29 Mei 2011 dari http://md-uin.blogspot.com/2009/07/pengertian-ekonomi
-islam.html.

Ekonomi Islam Online, Struktur Ekonomi Islam:Prespekif Komparasi Terhadap
Pasar, Etika dan Ekonomi, artikel diakses pada tanggal 10 Agustus 2010,
dari http://www.ekisonline.com /index.php?option=com_content&view=
article&id=59:strukturekonomi-islamprespekif-komparasi-terhadap-pasar-
etika-dan-ekonomi&catid=34:ekonomi-mikro.

Bayutube86, Makalah Manajemen Keuangan, artikel diakses pada tanggal 2
Februari 2010 dari http://cafe-ekonomi.blogspot.com/search/label
/Manajemen%20Keuangan%20Indonesia.

Irham Fahreza Anas, Hakikat Laba Dalam Bisnis Syariah, Artikel diakses pada
tanggal 14 April 2011 dari http://Irham-anas.blogspot.com/2011
/04/aslm.html.

Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Badan Usaha, Atikel Ini diakses Pada Tanggal
25 Februari 2011 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Badan_Usaha

79

Direktorat kredit, BPR, dan UMKM, Industri Pakaian Jadi, Artikel diakses
pada tanggal 9 Februari 2001, dari http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/
BBEDDC1A-7C85-402F-AA66-039A70512B40/18000/Pakaianjadi
muslim.

Tjoet Nyak Nuroel Izzatie, Teori Produksi Dalam Ekonomi Islam, Senin, 03
Januari 2011, http://tjoetnyakkkkk.blogspot.com/2011/01/teori-produksi-
dalam-ekonomi-islam.html

http://www.pustakaskripsi.com/%E2%80%9Cpengaruh-biaya-promosi-terhadap-
volume-penjualan-genteng-pada-pt-genteng-maher-perdana-jatiwangi-
cirebon-cabang-sukabumi%E2%80%9D-2-348.html

Tim Penelitian Dan Pengembangan Perkreditan Dan UMKM, Pola Pembiayaan
Usaha Kecil (Industri Pakaian Jadi Muslim), Artikel diaskes pada
tanggal 5 Februari 2010 Dari www.bi.go.Id

Butik Azka, Dari Azka Sulam Etnik menjadi Azkasyah, Artikel diakses Pada
Tanggal 20 Maret 2011 dari http://butik-azka.blogspot.com/2011/03/dari-
azka-sulam-etnik-menjadi-azkasyah.html











LAMPIRAN-LAMPIRAN










Company Profile

Nama Perusahaan : CV. Azka Syahrani
Nama Merk : AZKA Busana Sulam Etnik
Alamat : Ciomas Permai C 16 No 22-23 Bogor Jawa Barat 16610
Nomor Telepon : (+62 251) 8632535
Nomor Fax : (+62 251) 8632535
Nomor Handphone : 081381371292, 085925154226
E-mail : azka.sulam@yahoo.com
Website : www.azkafashion.net
No. SIUP Kecil : 1367/10-20/PK/XI/2006
No TDP : 10,20,5,52,10949
No. NPWP : 01.300.992.3-051.000
No. ISO 9001:2000 : BQSS-08-2007
Kategori Produk : Busana pria, wanita, dan anak berbahan katun dengan
aplikasi sulam tangan (handmade) bercorak etnik nusantara
seperti corak suku Biboki NTT, Toraja, Batak dll,
dikombinasikan dengan kain nusantara antara lain batik
lawas Solo, serat kayu, tenun lurik Klaten, sasirangan
Banjarmasin,dll.
Kapasitas Produksi : sd 20.000 pcs / bln
Jumlah Karyawan : 638 orang (pola inti plasma), 91 % perempuan
Daerah Pemasaran : +- 280 agen di Indonesia dan Singapura
Sistem Pemasaran : Direct Selling (Sistem Keagenan)
CEO : Leony Agus Setiawati, SP
Nama Suami : Anwar Sanusi, SE
Tempat /Tanggal Lahir : Bandung / 6 Agustus 1976
Anak : Azka Salsabila (11 th) & Aqila Syahrani (7 th)
Pendidikan Terakhir : S1 IPB jurusan Sosial Ekonomi Agribisnis
Hoby : Baca buku, menggambar, Travelling
Moto Hidup : Keep Dreaming !
MANAGING DIRECTOR
GENERAL MANAGER
MARKETING / PUBLIC
RELATION
GENERAL AFFAIR /
FINANCE
WAREHOUSE /
PURCHASING
PRODUCTION R & D
SALES & MARKETING
CUSTOMER CARE
FINANCE
ADM & HRD
RAW MATERIALS
READY STOCK
CUTTING
SEWING
QC
FINISHING
BUSINESS DEVELOPMENT
KEGIATAN SERTA FASILITAS YANG DIBERIKAN CV. AZKASYAH COLLECTION
KEPADA TENAGA KERJA DAN MESYARAKAT

1. Fasilitas yang diberikan untuk Agen Manager
Family Gathering dan Agen Meeting





















2. Kegiatan Karyawan, Pengajian Rutin











3. Reward untuk Pegawai yang Berprestasi












4. Kegiatan Pelatihan Menyulam, dari Program PNPM 2010












5. Kegiatan Olah Raga Futsal, Voli dan Bola











6. Family Gathering untuk Karyawan Azka





































CSR (COORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)


1. PROGRAM-PROGRAM PERUSAHAAN

A. Ketahanan Pangan
















B. Pinjaman Tanpa Bunga dan Agunan Untuk Usaha Informil
















C. Perbaikan Sarana Lingkungan, Contoh : MCK

MCK sebelum di Bangun MCK setelah di Bangun















D. Program Sunatan Massal

















E. Program Nikah Gratis




































PRODUK
GAMIS PANJANG



LAMPIRAN PRODUK-PRODUK AZKASYAH COLLECTION


LAMPIRAN 2
















PRODUK
GAMIS PANJANG



















PRODUK
BLUS







PRODUK
KOKO



LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

PIAGAM DAN SERTIFIKAT PENGHARGAAN












































Sertifikat BQSS,
SNI 19-9001-2001/ISO 9001-2000
Piagam Penghargaan
dari Menteri Perindustrian
Sertifikat dari MUI Sebagai Pembicara pada
Diskusi Ahli KPEU
Piagam Penghargaan dari Bupati Sebagai
UKM Berprestasi di Kabupaten Bogor





















Piagam Penghargaan dalam
Pemanfaatan TIK oleh UKM
Piala Pemenang Fashion Show Busana
Muslim Putra, Tingkat Nasional
Piagam dan Sertifikat Penghargaan dari Harian
Bisnis Indonesia sebagai Young Enterpreuner
Awards Tahun 2009
BISNIS MODEL AZKA
A
d
m

&

K
e
u
G
u
d
a
n
g
/

P
u
r
c
h
a
s
i
n
g
M
a
r
k
e
t
i
n
g
P
r
o
d
u
k
s
i
R

&

D
Merancang desain
busana dan sulam
Membuat
Sample
buat pola dan
gambar sulam
Kirim CD ke AM
Pra Produksi
CD foto desain
awal
Buat PO BMO
Terima PO dari
AM
SPK kepada
Bagian
Pemotongan
SPK kepada
Bagian Jahit
Menerima permintaan
bahan
Pengadaan BL
& BBTL ke
Vendor
Cek bahan
N
Y
QC Sulam QC Finishing
Modifikasi atau
Simpan
Modifikasi atau
Simpan
Simpan Stok
Beri tahu AM
tentang
ketersediaan
Stok
KIRIM ke AM
N
Y
N
Y
START
FINISH
Kirim Invoice ke
AM
Kirim Invoice ke
AM
Periksa
REJECT KE
VENDOR
Y
N
Cetak Katalog Pemotretan
Proses
Penjahitan dan
Pengobrasan

Proses
Penyulaman


Azkasyah Production Process



Proses Desain
dan
Pembuatan
Pola

Proses
Cutting /
Pemotongan

Proses Quality Control Dari Proses
penjahitan dan Pengobrasan

Proses Quality Control
Sulam dan
Finishing/Penyelesaian

Proses
Pengepakan

P
R
O
D
U
K




Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010

1


Ketentuan Umum Keagenan
AzkA Sulam Etnik

Pendahuluan
AzkA Sulam Etnik adalah merk dagang dari CV AzkA Syahrani, berkedudukan di Perum Ciomas
Permai Blok C16/No 23, Ciomas Bogor, yang memiliki produk busana muslim dengan ciri khas
aplikasi sulam tangan. Adapun produk dari AzkA Sulam Etnik terdiri atas kemeja koko, blus,
gamis, rok, kerudung dan akesoris.
Produk-produk AzkA Sulam Etnik dibuat dengan memperhatikan nilai-nilai syariah dengan
proses produksi yang melibatkan masyarakat di sekitar CV AzkA Syahrani sebagai bentuk
pembedayaan ummat. Hal tersebut merupakan motto perusahaan, yaitu Membangun Diri
dengan Membantu Ummat. Diharapkan nilai-nilai spiritual tersebut memberi berkah, baik bagi
produsen, pemasar hingga pengguna akhir produk AzkA Sulam Etnik. InsyaAllah.
Sebagai produsen, AzkA melayani konsumen melalui saluran pemasaran yang dibangun melalui
sistem direct selling (pemasaran langsung). Untuk menata jaringan pemasaran tersebut, maka
CV AzkA Syahrani membuat ketentuan umum yang berfungsi sebagai acuan para pemasar
produk AzkA Sulam Etnik.
Dengan semangat Tumbuh dan Berkembang Bersama, diharapkan ketentuan ini dimaknai
sebagai alat perekat para agen pemasar AzkA Sulam Etnik, karena usaha (bisnis) busana
muslim lebih dari alat mencari nafkah, juga sarana dakwah yang memberi barokah. Amiin.

BAB I
KETENTUAN UMUM
1. Ketentuan Umum Keagenan adalah acuan umum yang berlaku bagi seluruh struktur
pemasar AzkA Sulam Etnik di seluruh Indonesia dan luar negeri.
2. CV AzkA Syahrani bertindak sebagai produsen produk-produk AzkA Sulam Etnik yang
pemasarannya dilakukan oleh jaringan pemasar.
3. Sistem pemasaran yang berlaku adalah direct selling berjenjang,

Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010

2


BAB II
STRUKTUR PEMASAR
(1) Struktur pemasar AzkA Sulam Etnik terdiri atas Agen Manager dan Agen
(2) Diluar struktur tersebut adalah membership yang menginduk kepada masing-masing
Agen Manager atau Agen
BAB III
AGEN MANAGER
1. Yang dimaksud Agen Manager adalah struktur pemasar tertinggi yang berkomitmen
kepada CV AzkA Syahrani untuk membangun jaringan pemasaran serta melayani agen-
agen yang berada di bawahnya.
2. Agen Manager dapat bertindak sebagai representasi CV AzkA Syahrani dalam
mengedukasi dan mempromosikan produk AzkA Sulam Etnik kepada konsumen.
3. Agen Manager bisa berbentuk badan hukum maupun perseorangan
Syarat-Syarat
(1) Untuk menjadi Agen Manager, badan hukum atau perorangan mengajukan lamaran
kepada CV AzkA Syahrani.
(2) Melakukan registrasi dengan dilengkapi KTP/SIM/Paspor, KK dan/atau SIUP bagi Agen
Manager berbadan hukum
(3) Melakukan biaya pendaftaran Rp 500.000, untuk Agen Manager dalam negeri. Untuk
Agen Manager Luar Negeri biaya registrasi sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah)
(4) Menandatangani nota kesepahaman (MOU)
(5) Syarat-syarat di atas berlaku untuk Agen Manager baru, sedangkan bagi Agen Manager
yang ada saat ini (existing), berlaku butir (4).
(6) CV AzkA Syahrani berhak menentukan jumlah Agen Manager melalui proses verikasi
dengan mempertimbangkan proporsi kapasitas produksi dan wilayah pemasaran.
Hak
(1) Agen Manager yang sudah disetujui berhak memasarkan produk AzkA ke seluruh
wilayah Indonesia dan luar negeri.
(2) Mendapatkan marketing kit berupa spanduk/X-banner dan catalog yang jumlah
berdasarkan proporsi pembelanjaan.

Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010

3


(3) Dicantumkan dalam iklan media massa, website dan media promosi lainnya.
(4) Mendapatkan diskon khusus yang besarnya ditentukan sesuai ketentuan yang berlaku.
(5) Merekrut agen-agen pemasar di bawahnya baik Agen maupun membership.
(6) Bersama tim desain CV AzkA Syahrani memilih desain produk yang akan dipasarkan.
(7) Menghadiri pertemuan tahunan Rapat Agen Manager yang biaya penyelenggaraannya
ditangung oleh CV AzkA Syahrani.
(8) Menggunakan merk AzkA Sulam Etnik dalam nota, kemasan dan materi cetakan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan promosi dan pemasaran.
(9) Penggunaan logo dan merk AzkA Sulam Etnik mengacu pada ketetuan yang sudah
distandarkan oleh CV AzkA Syahrani.
(10) Mendapatkan penghargaan (reward) yang besarannya telah ditentukan oleh CV AzkA
Syahrani.
Kententuan
(1) Melakukan pembelanjaan perdana minimal 250 pcs atau +/- senilai Rp 20.000.000
(sudah termasuk diskon/nett). Untuk bulan kedua, minimum pembelanjaan sebanyak
350 pcs +/- senilai Rp 30.000.000 (sudah termasuk diskon/nett). Bulan ketiga dan
seterusnya pembelanjaan minimal 450 pcs atau +/- senilai Rp 40.000.000 (sudah
termasuk diskon/nett ). Ketentuan ini berlaku bagi Agen Manager yang sudah ada
(existing)
(2) Merekrut minimal 10 Agen hingga bulan keempat sejak disetujui dan menandatangani
nota kesepahaman (MoU).
(3) Membina dan melayani Agen-agen yang berada di bawahnya dalam penyediaan produk-
produk AzkA Sulam Etnik serta mewakili CV AzkA Syahrani dalam menjelaskan
pengetahuan produk (product knowledge) AzkA Sulam Etnik.
(4) Memiliki fasilitas penyimpanan (stockiest) serta infrastruktur komunikasi, seperti
telepon rumah, selular, dan email.
(5) Memiliki account bank (BCA, BNI, BRI, Mandiri dan Mandiri Syariah) untuk keperluan
transfer antar rekening yang dilengkapi fasilitas mobile banking atau internet banking.
Wilayah Pemasaran dan Keagenan
(1) Agen Manager secara administratif tercatat satu nama di satu wilayah administrasi
(Kota/Kabupaten)
(2) Nama yang tercantum sebagai Agen Manager bertanggung jawab penuh atas
administrasi dan operasional keagenan.

Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010

4


(3) Wilayah pemasaran Agen Manager adalah area bebas (free zone), tidak
dibatasi/diproteksi berdasarkan wilayah administrative.
(4) Agen Manager dapat merekrut agen-agen di bawahnya tanpa memperhatikan wilayah.
(5) Untuk menghindari penumpukan keagenan di suatu wilayah yang dapat berpotensi
persaingan tidak sehat, maka setiap Agen Manager diwajibkan memberikan daftar Agen
serta alamat lengkap dan contact person yang berada dibawahnya kepada CV AzkA
Syahrani.
Purchase Order dan Sistem Pembayaran
(1) Pemesanan atas produk-produk AzkA Sulam Etnik dilakukan melalui Purchase Order
(PO) dari katalog sementara yang dikirimkan kepada Agen Manager melalui saluran
komunikasi yang tersedia. (email, website atau pos).
(2) PO merupakan komitmen Agen Manager atas pembelanjaan produk AzkA Sulam Etnik.
(3) PO atas produk-produk AzkA Sulam Etnik berlaku size seri (S,M,L dan XL) yang
proporsinya telah ditentukan berdasarkan kesepakatan. Untuk size khusus, XXL atau
XXXL dapat disediakan dengan ketentuan harga dan jumlah yang ditentukan kemudian.
(4) Kesepakatan serial size akan diatur melalui nota kesepahaman
(5) Pengajuan PO disertai uang muka (DP) sebesar 20% dari total pembelanjaan yang
dibayarkan pada saat pengajuan PO.
(6) Pembayaran dilakukan melalui transfer antar rekening.
(7) Pelunasan sisa pembayaran yang dilakukan setelah barang diterima ekspedisi yang
dibuktikan dengan nomor resi jasa kurir.
(8) Produk yang sudah dibeli tidak dapat ditukarkan dengan uang.
Harga dan Diskon
(1) Harga yang ditetapkan kepada Agen Manager adalah Harga Eceran Tertinggi (HET)
seperti yang tercantum dalam katalog, dipotong diskon khusus Agen Manager.
(2) Besaran diskon khusus Agen Manager maksimal adalah 46 %.
(3) Besaran diskon khusus mengacu pada usia piutang Agen Manager terhitung sejak
dikeluarkan Invoice oleh CV AzkA Syahrani. Nilai besaran diskon terlampir dalam
lampiran Penilaian Kinerja.
(4) Harga diskon khusus Agen Manager belum termasuk ongkos kirim yang besarannya
ditentukan berdasarkan jarak dan jasa kurir yang digunakan.
(5) Untuk produk-produk stok tertentu, CV AzkA Syahrani dapat memberikan diskon khusus
hingga 50% sesuai ketersediaan barang.

Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010

5


Pengiriman dan Retur
(1) Produk yang dipesan Agen Manager melalui PO akan dikirimkan sesuai jumlah
pembayaran Agen Manager.
(2) Biaya kirim akan dibebaskan untuk kondisi-kondisi tertentu sebagai bentuk penghargaan
(Reward).
(3) Agen Manager dibolehkan melakukan retur dengan alas an cacat produksi, kesalahan
pengiriman, kesalahan atas PO.
(4) Masa retur adalah 60 (enam puluh) hari sejak dikirimkannya PO.
(5) Biaya pengiriman akibat retur yang disebabkan cacat produksi atau kesalahan yang
disebabkan oleh CV AzkA Syahrani, ditanggung oleh CV AzkA Syahrani.
Penghargaan dan Sanksi
(1) CV AzkA Syahrani akan memberikan penghargaan (Reward) kepada Agen Manager yang
berprestasi sesuai kriteria kinerja yang ditetapkan.
(2) Kriteria kinerja diatur dalam lampiran khusus Penilaian Kinerja.
(3) CV AzkA Syahrani juga dapat memberikan sanksi kepada Agen Manager yang tidak
berprestasi atau melanggar kententuan umum keagenan.
(4) Bentuk sanksi berupa pemotongan diskon hingga degradasi yang kriterianya diatur
dalam lampiran khusus Penilaian Kinerja.
BAB IV
AGEN
1. Yang dimaksud Agen adalah struktur pemasar yang berada di bawah pengelolaan Agen
Manager.
2. Agen Manager bisa berbentuk badan hukum maupun perseorangan
Syarat-syarat
(1) Melakukan registrasi kepada Agen Manager yang dipilih sendiri oleh calon Agen
bersangkutan dengan dilengkapi KTP/SIM/Paspor, KK dan/atau SIUP untuk Agen
berbadan hukum
(2) Biaya pendaftaran Rp 100.000.
(3) Mengirimkan copy form registrasi yang sudah disetujui Agen Manager kepada CV AzkA
Syahrani.



Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010

6


Hak
(1) Mendapatkan marketing kit berupa spanduk dan katalog yang jumlahnya disesuaikan
dengan proposi pembelanjaan.
(2) Tercantum dalam iklan media massa, website dan media promosi lainnya yang
dikeluarkan oleh CV AzkA Syahrani.
(3) Mendapatkan diskon khusus Agen yang besaranya sudah ditentukan.
(4) Merekrut membership dan menetapkan harga diskon khusus maksimal 20%.
(5) Mendapatkan penghargaan (reward) yang besaranya ditentukan oleh CV AzkA Syahrani.


Kententuan

(1) Melakukan pembelanjaan perdana minimal 20 pcs atau +/- senilai Rp 2000.000 (sudah
termasuk diskon/nett). Untuk bulan kedua, minimum pembelanjaan sebanyak 30 pcs
+/- senilai Rp 3.000.000 (sudah termasuk diskon/nett).
(2) Melayani kebutuhan member dan konsumen dalam menyediakan produk AzkA Sulam
Etnik.
Wilayah Pemasaran dan Keagenan
(1) Wilayah pemasaran Agen adalah area bebas (free zone), tidak dibatasi/diproteksi
berdasarkan wilayah administratif.
(2) Agen dapat merekrut member di bawahnya tanpa memperhatikan wilayah.
Harga dan Diskon
(1) Harga yang ditetapkan kepada Agen adalah Harga Eceran Tertinggi (HET) seperti yang
tercantum dalam katalog, dipotong diskon khusus Agen
(2) Besaran diskon khusus Agen paling tinggi 35% tergantung besaran pembelanjaan.
(3) Besaran diskon ditentukan oleh Agen Manager mengacu pada tabel pembelanjaan yang
dikeluarkan CV AzkA Syahrani.
(4) Harga diskon khusus Agen belum termasuk ongkos kirim yang besarannya ditentukan
berdasarkan jarak dan jasa kurir yang digunakan.
(5) Barang yang sudah dibeli tidak dapat ditukarkan dengan uang.
Pengiriman dan Retur
(1) Agen akan mendapatkan produk AzkA Sulam Etnik melalui pemesanan terhadap Agen
Manager.

Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010

7


(2) Agen dibolehkan melakukan retur yang besarnya tidak melibihi 10% dari jumlah
pembelian.
(3) Masa retur adalah 30 (tiga puluh) hari sejak pembelian.
(4) Biaya pengiriman akibat retur yang disebabkan cacat produksi atau kesalahan yang
disebabkan oleh CV AzkA Syahrani, ditanggung oleh CV AzkA Syahrani.
Penghargaan dan Sanksi
(1) CV AzkA Syahrani akan memberikan penghargaan (Reward) kepada Agen yang
berprestasi sesuai kriteria kinerja yang ditetapkan.
(2) Penilaian prestasi kerja Agen dilakukan oleh Agen Manager mengacu pada kriteria yang
ditetapkan CV AzkA Syahrani.
(3) Agen yang tidak aktif selama 3 (tiga) bulan berturut-turut akan digugurkan hak
keagenannya. Jika Agen bersangkutan ingin mengaktifkan kembali keagenannya, maka
diberlakukan syarat keagenan baru.
BAB V
MEMBER
(1) Member merupakan pemasar yang secara struktural dapat berada di bawah Agen
Manager maupun Agen.
(2) Member tidak memiliki kewajiban melakuan pembelian secara rutin.
(3) Minimal pembelajaan member minimal sebesar Rp 500.000
(4) Diskon yang diberikan kepada member maksimal 20%.
BAB VI
ETIKA DAN PENYELESAIAN PERSELISIHAN
(1) Bahwa usaha (bisnis) busana muslim merupakan salah satu bentuk syiar dakwah yang
dalam penerapannya diharapkan mengacu kepada etika bisnis yang dicontohkan
Rosulullah SAW.
(2) Dalam memasarkan produk AzkA Sulam Etnik, diharapkan setiap pemasar menghormati
etika bisnis yang diwakilkan melalui ketentuan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan diskon
khusus bagi setiap jenjang pemasar. Diharapkan baik Agen Manager dan Agen AzkA
Sulam Etnik dapat menerapkan prinsip-prinsip tersebut dan tidak terjebak dalam perang
harga yang berpotensi menimbulkan perselisihan.

Ketentuan Umum Keagenan AzkA 2010

8


(3) Apabila terjadi perselisihan antar Agen Manager, Agen atau Member diharapkan dapat
diselesaikan dengan mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat oleh pihak-
pihak yang berselisih.
(4) Jika perselisihan tidak dapat diselesaikan oleh pihak-pihak yang terkait, maka CV AzkA
Syahrani dapat membuat keputusan akhir atas perselisihan tersebut.
BAB VII
ATURAN TAMBAHAN DAN PERALIHAN
(1) Ketentuan Umum Keagenan AzkA Sulam Etnik ini berlaku sejak ditetapkan.
(2) Ketentuan atau peraturan yang dikeluarkan sebelumnya masih berlaku selama tidak
bertentangan dengan ketentuan keaganenan ini.
(3) Aturan lain yang belum diatur dalam ketentuan ini, akan diatur melalui nota
kesepahaman (MoU) yang berlaku baik bagi Agen Manager maupun Agen.

Ditetapkan di Bogor, Mei 2010



Anwar Sanusi, SE
Direktur
NAMA-NAMA AGEN MANAGER
CV. AZKASYAH COLLECTION
(Perum Ciomas Permai Blok C16/No 22-23, Bogor Jawa Barat 6610)



NAMA AGEN
MANAGER
NOMER TELEPHON ALAMAT
AGUSTINA 08998844660 - 08128414148 JAKARTA
ERNA 021 98290614 - 08156124479 CIBUBUR
YAYUK 08128039750 - 0251 8386588 BOGOR
RITA 08123460080 - 021 5377869 TANGERANG
RATNA 031 8539771 - 031 70914525 SURABAYA
DHILA 081399038184 CIKARANG
AL GHANI 0813 1088 9707 BOGOR
SUMINI 08188 60552 - 0813 83402013 BEKASI BARAT
TITIS 0857 18588 538 CINERE
RUMAH SAKINAH 081355595676, 081241070961 MAKASSAR
FASYA 0254-8480312, 081314378966 SERANG
SOBIRIN

0858 79961470 - 0813 90457032 PEKALONGAN



BERITA WAWANCARA
TINJAUAN EKONOMI ISLAM TERHADAP USAHA BISNIS BUSANA
MUSLIM
(Studi Pada CV. AzkaSyah Collection)


Data Responden

Nama : Ibu Hj. Leony Agus Setiawati, SP
Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 6 Agustus 1976
Jabatan : Owner (Pemilik) CV. AzkaSyah Collection
Alamat : Perum Ciomas Permai Blok C16/No 22-23,
Bogor Jawa Barat 6610
Tempat Wawancara : CV. AzkaSyah Collection
Tanggal Wawancara : 16 Februari 2011
Jam : 10.00 Selesai


PEDOMAN DAN HASIL WAWANCARA

A. Profil Perusahaan

1. Pertanyaan : Apa landasan pendirian perusahaan?
Jawaban : Melihat kondisi sekitar wilayah terdekat
memprihatinkan, dari aspek pendidikan yaitu
remaja-remaja yang banyak putus sekolah dan ibu-
ibu rumah tangga sebagai tulang punggung utama
karena kebanyakan dari para pegawai dari suami-
suami mereka tidak bekerja. maka dari itu saya
berinisiatif untuk membuka lahan bisnis agar dapat
membantu kesejahteraan mereka.

2. Pertanyaan : Bagaimanakah sejarah berdirinya CV. AzkaSyah
Collection?
Jawaban : Sebenarnya awal saya mendirikan usaha ini, bermula
hanya ingin mendapatkan pengakuan sebagai
pengusaha setelah lulus sarjana, dengan membuka
toko di daerah Tajur, Bogor. yang menjual pakaian


busana muslim, dengan hanya mempekerjakan 2
orang karyawan. setelah itu saya mengembangkan
bisnis dengan memproduksi barang dagang sendiri.
Kemudian pada tahun 2004 mulai transisi ke
konveksi, hasil produksinya ditawarkan ke toko,
namun usaha ini mengalami kebangkrutan
disebabkan oleh minimnya modal yang dimiliki
serta penerapan sistem manajemen SDM yang
kurang baik. Tahun 2005, usaha ini, saya bangkitkan
kembali, sistem penjualan yang dilakukan adalah
sistem konsinyasi (jual beli titip). dan sekarang
bisnis ini mulai berjalan dengan merintis sistem
penjualan keagenan direct selling (penjualan
langsung).

3. Pertanyaan : Apa Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan?
Jawaban : Perusahaan mempunyai visi untuk menjadi
perusahaan multinasional di bidang produk tekstil
dengan memberdayakan ummat. dan mempunyai
misi agar dapat menghasilkan & menjual produk
tekstil dengan kualitas terbaik dan inovatif, dengan
melibatkan umat sebanyak-banyaknya yang
didukung dengan sistem manajemen terpadu. Serta
membuka jaringan pemasaran yang luas dengan
sistem pemasaran yang tangguh. Adapun tujuan CV.
Azka Syahrini mengeluti bidang fashion, sebagai
antara lain adalah membuat produk busana muslim
dengan model unik, inovatif dan berkualitas,
Memberdayakan masyarakat sekitar yang
sebelumnya tidak produktif menjadi produktif,
Membangun sentra produk sulam di Ciomas, Bogor
dan sekitarnya, Meningkatkan kesejahteraan
bersama antara owner (pemilik usaha), pekerja,
ummat sekitar dan mitra bisnis.

4. Pertanyaan : Apa saja kegiatan yang telah dan akan dilakukan
Perusahaan?
Jawaban : Perusahaan mempunyai program, program
perusahaan yang sudah berjalan diantaranya ialah
program dengan nama ketahanan pangan adalah


program pemberiaan sembako gratis bagi jompo, janda
miskin, anak yatim dan dhuafa. program pinjaman
ghorimin (untuk usaha mikro & keluarga), program
perbaikan sarana lingkungan dan ibadah, pemberian
bea siswa, sunatan massal untuk anak yatim dan
dhuafa, pemberiaan biaya nikah gratis untuk para
karyawan, rencana program perusahaan kedepan
pemberiaan kesehatan gratis bagi warga miskin, dan
pembinaan untuk usaha mikro.

5. Pertanyaan : Brand image apa yang akan dibangun oleh pihak
perusahaan ?
Jawaban : Brand image yang akan dibangun adalah Spritual
Company yang dicari bukan hanya sekedar uang,
tetapi lebih kepada aturan-aturan atau nilai-nilai yang
diterapkan diwilayah kerja perusahaan misalnya,
menjaga kebersihan, menjaga pergaulan antara laki-laki
dan perempuan, mewajibkan kerudung untuk para
pegawai wanita, dan yang sedang dicanangkan adalah
area wilayah bebas merokok. serta pengembangan
mengenai Service Quality.

6. Pertanyaan : Apa saja Jenis-Jenis Produk yang terdapat pada CV.
Azkasyah Collection?
Jawaban : Sarimbit, (busana untuk seluruh keluarga, terdiri dari
baju ayah, ibu dan untuk dua orang anak), baju koko,
blus muslimah, gamis dewasa, sarimbit pasangan, baju
anak, jilbab.

7. Pertanyaan : Dari manakah sumber bahan baku diperoleh? dan
dari manakah sumber motif/desain yang digunakan
oleh Azkasyah?
Jawaban : Bahan baku diperoleh dari Bandung dan Jakarta, desain
awal konsep diperoleh dari ibu pemilik perusahaan dan
sekarang sudah ada desainer yang khusus memegang.
Pola desain mengusung kebudayaan sendiri serta mode
etnik dan warna yang dibuat/dicelup sendiri sehingga
warna yang didapat tidak diperoleh dipasaran, juga
sulaman tangan yang menjadi khas dari azka dan model
yang dibentuk sendiri



8. Pertanyaan : Bagaimana cara perusahaan terhadap hasil produksi
yang gagal/rijek/wansprestasi?
Jawaban : Untuk produk rijek / wanprestasi tetap diselesaikan
tetapi hanya dijual khusus untuk para karyawan,
wanprestasi ini terjadi antara lain adalah cuttingan yang
kurang rapih, perbedaan warna yang ada kurang
sepadan, dan ukuran yang kekecilan dari yang
seharusnya.

B. Aspek Teknis Produksi

9. Pertanyaan : Bagaimana tingkat kesejahteraan yang diberikan
pihak perusahaan terhadap tenaga kerjanya?
Jawaban : Dengan pemberian upah yang standar dengan
kebutuhan mereka serta pemberian fasillitas untuk
para tenaga kerja, antara lain adalah pemberian
jaminan akan asuransi kesehatan dengan didaftarkan
di Asuransi Bumi Putera dengan sistem asuransi
kesehatan (asuransi rawat inap dan rawat jalan) dari
78 karyawan, terdiri dari 20 karyawan manajemen,
sisanya penjahit dan beberapa staf umum (supir, ob),
untuk setiap karyawan dengan imbalan yang didapat
ketika terjadi kematian berupa uang senilai 50 juta
rupiah, dan ketika sakit uang yang diperoleh untuk
biaya kesehatan sebesar 825.000 (penjahit/ pertahn),
untuk bagian staff manajemen senilai (1,2 juta). dan
fasilitas koperasi (terlebih dahulu mereka harus jadi
anggota, jumlah anggota koperasi ini sekitar 100
orang, ada biaya wajib 10.000 sekali bayar, iuran
wajib bagi anggota adalah sebessar 5.000 perbulan),
koperasi ini sementara hanya bisa konsumtif saja
belum bisa simpan pinjam.fasilitas lain adalah
pemberian biaya nikah gratis. tidak hanya kebutuhan
akan jasmani bagi tenaga kerjanya. dipenuhinya
kebutuhan akan aspek kerohanian karena timbul dari
semangat religious bagi pemilik, perusahaan
mengadakan kegiatan pengajian yang diadakan
seminggu sekali atau sebulan sekali untuk para tenaga
kerjanya, selain itu pemberian kesempatan bermain


futsal dan pengadaan jalan-jalan bersama karyawan
telah disediakan oleh perusahaan, hal ini disadari
benar bahwa kesehatan akan pemenuhan sisi
kerohanian menunjangbagi terciptanya semangat
bekerja bagi para tenaga kerjanya,

10. Pertanyaan : Bagaimanakah sistem kompensasi yang diterapkan
perusahaan?
Jawaban : sistem kompensasi untuk penjahit dan penyulam
diberikan dengan sistem borongan, sedangkan untuk
para staff dan senior manajemen, ada tingkat level
penggajian paling terendah sudah mendekati UMR,
dan rata-rata sudah diatas UMR, untuk karyawan
manajemen dan bagian finishing gaji tetap dan ada
pemberian-pemberian berupa tunjangan-tunjangan,
ada tahapan-tahapan jenjang karier, dimana ketika
karyawan akan direkrut ia terlebih dahulu
ditempatkan diposisi finising, karena dengan posisi
tersebutlah karyawan dapat kerja dengan lebih peka
terhadap pekerjaannya. (manajemen turn over sangat
tinggi karena stok posisi barang di finishing), kuisi,
ketika sudah mendapatkan target atau lebih akan
mendapatkan intensif. sama dengan penyulam,
sekarang lebih diuangkan. sekaran ada 24 kelompok
penyulam, kemungkinan bertambah menjadi 30
kelompok perbulan.


11. Pertanyaan : Adakah pelatihan-pelatihan khusus yang diberikan
perusahaan kepada para tenaga kerjanya? serta adakah
manfaat yang dirasakan oleh pihak perusahaan dengan
adanya latihan yang diberikan.
Jawaban : Ada, diantaranya dari program PNPM Mandiri berupa
pelatihan penyulaman untuk ibu-ibu penyulam,
pemberian pelatihan dari astra untuk staff quality
control, berupa bagaimana cara pembuatan facebook,
bolg, email. (media internet), manfaat yang dirasakan
dari adanya pelatihan bagi perusahaan adalah
membentuk loyalitas atau karakter jujur dan setia


terhadap perusahaan bukan semata-mata memperoleh
efesiensi terhadap harta perusahaan.

C. Sistem Distribusi

12. Pertanyaan : Bagaimankah sistem pemasaran yang diterapkan
oleh pihak perusahaan?
Jawaban : Dengan menggunakan sistem direct selling atau
penjualan secara langsung melalui agen manager dan
agen

13. Pertanyaan : Adakah network/kerjasama yang dilakukan pihak
perusahaan?
Jawaban : Ada, Kerjasama dilakukan dengan ziper ykk, ziper
ykk adalah perusahaan jepang yang memproduksi
bahan baku pakaian berupa resleting, azka
menggunakan zipper ykk ini bertujuan
mengedepankan kualitas yang baik.

14. Pertanyaan : Media apa sajakah yang dipergunakan oleh
perusahaan untuk mempromosikan produk
Azkasyah?
Jawaban : Media yang dipergunakan untuk memasarkan produk
adalah facebook, majalah Ummi (yang dipegang
sendiri oleh pihak azka), majalah An-Nur dan majalah
Aliyah (yang dipegang oleh pihak agen manajer),

15. Pertanyaan : Seperti apakah sistem pembayaran yang diterapkan
oleh pihak perusahaan?
Jawaban : Sistem pembayaran pertama atau down paymen (DP)
dalam istilahnya uang muka

D. Manajemen Keuangan

16. Pertanyaan : Dari manakah sumber modal diterima oleh perusahaan?
Jawaban : Modal awal diperoleh dari gaji suami yang bekerja di
secopindo, selanjutnya diperoleh dari pihak pemerintah
dengan mengandalkan dana perusahaan BUMN sebesar
2% yang dialokasikan untuk UKM dengan nama PKBL
(pembinaan usaha koperasi dan bina lingkungan)


dengan bunga 6% pertahun untuk administrasi, dan
saatt ini Pembiayaan diperoleh dari Bank Syariah
Mandiri (memilih ini karena terletak dari kelebihan
pembinaan yang maximal dan mendapat masukan-
masukan yang berguna dan bermanfaat serta dirasa
lebih syariat) walaupun dirasa bahwa porsi pembagian
hasil ini lebih besar dibandingkan bunga yang
dikenakan oleh bank-bank konvensional pada
umumnya. Dan saat ini pure (murni) menggunakan
modal sendiri.

17. Pertanyaan : Berapa persenkah perusahaan memberikan dana CSR,
dan dialokasikan kemana dana tersebut?
Jawaban : Sebesar 3% diambil dari perolehan penjualan siklus
catalog selama 3 bulan sekali dari masa edar.
Komposisinya sebsesar 60% untuk zakat konsumtif dari
jumlah total 3% dan 40% dananya digunakan untuk
membantu lingkungan sekitar sedangkan menurut
perusahaan pajak tidak seroyal seperti apa yang
dikeluarkan untuk zakat. Komitmen pemberian zakat
harus dijalankan. Disinilah sisi ekonomi islamnya


Terimakasih, kepada Ibu dan segenap karyawan Azka Sulam Etnik atas waktu
luang yang diberikan untuk Penulis, semoga usaha yang dijalankan dapat
berkembang dan barakah, Amin.



Ciomas, 16 Februari 2011

Yang Mewawancarai Di Wawancarai



(Ly Fairuzah Aisyah) (Hj. Leony Agus Setiawati, Sp)

Anda mungkin juga menyukai