Anda di halaman 1dari 31

Oleh : Dahvia Nursriyanti Pembimbing : dr.

Isa Multazam Noor, MSc, SpKJ

Ilustrasi Kasus
Jeremy, usia 9, dibawa oleh ibunya ke klinik kesehatan mental karena dia telah menjadi semakin tidak disiplin dan sulit untuk diatur di sekolah. Selama bulan terakhir ini meyakinkan ibunya bahwa ia harus melakukan sesuatu tentang perilakunya. Beberapa minggu yang lalu ia bersumpah pada gurunya dan diskors dari sekolah selama 3 hari. Minggu lalu ia ditegur oleh polisi karena mengendarai sepeda di jalan, ibunya telah berulang kali memperingatkan dia. Keesokan harinya ia gagal menggunakan pedal rem dan naik sepeda hingga menghancurkan jendela toko. Dia tidak tertangkap dalam pelanggaran lebih serius, meskipun begitu ia memecahkan sebuah jendela ketika ia mengendarai sepedanya dengan seorang teman.

Lanjutan

Jeremy telah sulit untuk diatur sejak sekolah TK. Masalah perlahan-lahan telah meningkat. Setiap kali tanpa pengawasan yang ketat, ia mendapat kesulitan. Dia telah ditegur di sekolah karena mengganggu dan menendang anak-anak lain, mereka tersandung, dan menyebut nama mereka. Dia digambarkan sebagai pemarah dan mudah tersinggung, meskipun pada saat ia tampaknya menikmati sekolah. Seringkali ia tampaknya sengaja mencoba untuk mengganggu anak-anak lain, meskipun dia selalu mengklaim bahwa orang lain telah memulai argumen. Dia tidak terlibat dalam perkelahian serius, tetapi kadangkadang saling memukul dengan beberapa anak yang lainnya.

Lanjutan

Jeremy kadang-kadang menolak untuk melakukan apa yang kedua gurunya katakan, dan tahun ini sangat sulit dengan seorang yang mengajarinya disiang hari untuk aritmatika, seni, dan pelajaran ilmu pengetahuan. Dia memberikan banyak alasan mengapa ia tidak harus melakukannya, dan berpendapat ketika diberitahu untuk melakukannya. Banyak masalah yang sama dialami tahun lalu ketika dia hanya punya satu guru. Meskipun demikian, nilai-nilainya yang baik, dan telah menjadi lebih baik selama tahun, terutama dalam aritmatika dan seni, yang mata pelajaran yang diajarkan oleh gurunya ia yang paling memiliki kesulitan.

Lanjutan

Perilaku Jeremy di rumah cukup bervariasi. Pada beberapa hari ia menantang dan kasar kepada ibunya, yang perlu diminta beberapa kali untuk melakukannya, meskipun terkadang langsung melakukannya; pada harihari lainnya ia menarik dan rela untuk menolong, tetapi hari yang tidak menyenangkan mendominasi. "Hal kecil terakhir mengganggu dia, dan kemudian dia berteriak dan berteriak." Jeremy digambarkan sebagai dengki dan dengan adiknya, Rickie, bahkan ketika ia berada dalam suasana hati yang baik, dia tidak seperti Rickie.

Lanjutan

Konsentrasi Jeremy umumnya baik, dan ia tidak meninggalkan pekerjaannya yang belum selesai. Ibunya menggambarkan dia sebagai "di mana saja sepanjang waktu," tetapi tidak ada kegelisahan. Ibunya juga komentar bahwa ia banyak menceritakan kebohongan kecil, meskipun ketika ditekan, akan jujur tentang hal-hal penting

Gejala Pada Ilustrasi Kasus



Semakin tidak disiplin dan sulit untuk diatur di sekolah. Ditegur polisi karena mengendarai sepeda di jalan Menghancurkan jendela toko saat mengendarai sepedanya Sulit diatur sejak TK. Telah ditegur di sekolah karena mengganggu dan menendang anak lain Pemarah dan mudah tersinggung Sengaja mencoba untuk mengganggu anak yang lainnya Kadang menolak untuk melakukan apa yang kedua gurunya katakan Nilai yang baik terutama dalam aritmatika dan seni Menantang dan kasar kepada ibunya ; bersifat dengki dengan adiknya Banyak menceritakan kebohongan kecil, meskipun ketika ditekan, adalah jujur tentang hal-hal penting

Daftar Masalah

Gejala gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif.

Kriteria diagnostik gangguan pemusatan perhatiian/hiperaktivitas (ADHD) menurut DSM-IV

A. Salah satu dari (1) atau (2)


1. Enam (atau lebih) gejala inatensi/ gangguan konsentrasi yang menetap 6 bulan atau lebih dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan.

Inatensi/ gangguan konsentrasi

Sering gagal memberi perhatian yang cukup terhadap detail, atau membuat kesalahan karena ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja atau aktivitas lain Sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja Sering seperti tidak mendengarkan bila diajak berbicara Sering tidak enurut instruksi dan gagal mengerjakan pekerjaan sekolah, tugas di pekerjaan (bukan karena melawan atau bukan karena tidak mengerti) Sering mengalami kesulitan mengorganisir tugas dan aktivitas

Lanjutan

Sering menghindari, tidak menyukai, atau menolak untuk melakukan tugas yang memerlukan konsentrasi penuh, misalnya pekerjaan rumah atau pekerjaan sekolah Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan sehari-hari untuk menyelesaikan tugas dan aktivitas, misalnya mainan, pinsil, buku) Perhatiannya mudah terpecah bila ada rangsang dari luar Pelupa dalam aktivitas sehari-hari.


2. Enam atau lebih gejala hiperaktivitasimpulsivitas, yang menetap 6 bulan atau lebih, dengan derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan

Hiperaktivitas
Sering bermain jari atau tidak dapat duduk diam Sering meninggalkan kursi di sekolah atau di situasi lain yang memerlukan duduk di kursi Sering lari dan memanjat berlebihan di situasi yang tidak tepat. Pada anak remaja terlihat sebagai rasa gelisah. Sering mengalami kesulitan bermain atau aktivitas lain yang memerlukan ketenangan Selalu bergerak, seperti didorong motor Sering berbicara terlalu banyak

Impulsivitas
Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai ditanyakan Sering sulit menunggu giliran Sering menginterupsi atau mengganggu anak lain, misalnya menyela suatu percakapan, masuk ke dalam permainan tanpa antri Gejala hiperaktif-impulsif mulai terlihat sebelum berumur 7 tahun

B. Beberapa gejala hiperaktivitas/impulsivitas atau inatensi menyebabkan gangguan yang telah ada sebelum berumur 7 tahun. C. Gejala terjadi di dua situasi berbeda atau lebih misalnya di sekolah dan di rumah. D. Adanya gangguan bermakna dalam fungsi sosial, akademis, atau pekerjaan.

E. Gejala bukan merupakan bagian gangguan perkembangan pervasif (autisme), schizophrenia, atau gangguan jiwa berat lain, dan bukan disebabkan gangguan mood, kecemasan atau ansietas, gangguan disosiasi, atau gangguan kepribadian.

Tipe :

Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe kombinasi bila didapat kriteria A1 dan A2 selama 6 bulan terakhir. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe inatensi bila kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria A2 tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir. Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe hiperaktif-impulsif bila kriteria A2 dipenuhi tetapi kriteria A1 tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir.

Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas

Definisi

Gangguan perilaku yang ditandai dengan gejala hiperaktif dan impulsivitas yang tidak sesuai perkembangan (timbul lebih sering & berat jika dibanding dengan anak seusianya) serta kemampuan mengumpulkan perhatian yang terganggu.

Untuk memenuhi kriteria diagnostik gangguan harus ada sekurangnya 6 bulan gangguan dalam fungsi akademik atau sosial, dan terjadi sebelum usia 7 tahun. Menurut DSM IV diagnosis dibuat dengan menegakkan sejumlah gejala dalam bidang inatensi atau bidang hiperaktifitas-impulsifitas atau keduanya.

Epidemiologi

Insidensi ADHD di AS berkisar antara 2-20% pada usia sekolah, sekitar 3-7% dari anakanak sekolah dasar. Prevalensi ADHD lebih besar pada anak lakilaki dibandingkan dengan anak perempuan , rasio dari 2:1 sampai dengan 9:1.

Etiologi

Penyebab pasti hiperaktivitas pada anak tidak dapat disebutkan dengan jelas. Beberapa penelitian : Keterlibatan dari faktor genetik Struktur anatomi dan Neurokimiawi otak Lingkungan / Psikososial

Faktor Genetik

ADHD
Faktor Lingkungan Faktor anatomi dan neurokimiawi otak

Faktor Genetik
75% dari variasi gejala ADHD di dalam populasi adalah karena faktor genetik. 1/3 dari orang tua yg mengalami ADHD, maka anaknya berisiko ADHD sebesar 60 %. Pada anak kembar, jika salah satu mengalami ADHD, maka saudaranya 70-80 % berisiko mengalami ADHD.

Faktor Neurokimiawi
Penurunan kemampuan pada anak ADHD pada tes neuropsikologis dihubungkan dengan kerusakan fungsi lobus prefrontal. Hal ini berhubungan dengan atensi, fungsi eksekutif, penundaan respons, dan organisasi respons.

Faktor Lingkungan / Psikososial


Ibu yang merokok, mengkonsumsi alkohol dan heroin selama kehamilan Berat lahir sangat rendah, hipoksia janin, cedera otak dan terkena racun. Kejadian fisik yang menimbulkan stres dan gangguan keseimbangan dalam keluarga.

Gambaran Klinis
Perilaku Agresi dan Menantang Hiperaktivitas (tidak bisa diam) Iritabilitas
seringkali mudah marah secara meledak, mudah dibuat tertawa atau menangis

Kesulitan sekolah
gangguan daya ingat dan pikiran ketidakmampuan belajar spesifik konsentrasi buruk

Impulsivitas (bertindak sebelum berpikir, mengubah perilaku tiba-tiba, dll) dan ketidakmampuan menunda kegembiraan Kesulitan emosional penyerta Defisit koordinasi menyeluruh

Penatalaksanaan

1. Terapi tingkah laku CBT (Cognitive and Behavioral Therapy) methods Pelatihan keterampilan sosial (social skills training) Pelatihan penatalaksanaan orang tua (parent management training) Terapi individu/keluarga/kelompok Intervensi pendidikan

Lanjutan

2. Terapi obat-obatan 1st line: psikostimulan : Golongan Metilfenidat (Ritalin) Golongan Deksamfetamin Golongan Pamolin E.S : penarikan diri dari lingkungan sosial, over fokus, letargi, agitasi, iritabel, mudah menangis, cemas, sulit tidur, penurunan nafsu mkn dan sakit kepala.

Lanjutan

2nd line: Antidepresan : Imipramin (E.S : kardiovaskuler, neurologik terbatas untuk anak2) SSRI : Flouxetine
Obat Antikonvulsan

Carbamazepin

Obat Antihipertensi
Klonidin

Diagnosis Multiaxial

Aksis I Aksis II Aksis III Aksis IV Aksis V : Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) : Kesan IQ dalam batas normal : Tidak ada : Masalah psikososial dan lingkungan lain : GAF Saat masuk RS : 75 GAF Satu tahun terakhir : 80

Prognosis

Pada umumnya, gejala-gejala tetap ada, namun berubah pembawaan Menunjukkan tingkah laku antisosial, pelanggaran hukum (20-25%), penggunaan obat terlarang (16%), beberapa memiliki performa kerja yang buruk, sulit beradaptasi, dan buruknya interpersonal skill. Kebanyakan menjadi normal terutama pada anak yang tidak agresif, IQ tinggi, kalangan ekonomi atas dan terapi multi modal

Terimakasih Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai