IDENTITAS PASIEN
NAMA
: An. N
JENIS KELAMIN
: Perempuan
USIA
: 8 tahun
AGAMA
: Islam
PEKERJAAN
: Pelajar
PENDIDIKAN
: Pelajar
ALAMAT
: Jl. Haji Murtado, Paseban.
TGL PEMERIKSAAN : 27 September 2013
ANAMNESA
Keluhan
Utama
Menurut
pengakuan
ibunya,
pasien
sering
menderita sakit batuk pilek berulang, disertai
demam dari kecil. Batuk berdahak kental, banyak,
berwarna kuning. Dari hidung keluar ingus
berwarna kuning atau putih kental, jumlahnya
banyak. Biasanya 3-5 hari sembuh sendiri. Selama
pasien sakit, ibu hanya memberikan obat warung
untuk anaknya. Sakit batuk pilek yang diderita
pasien
bisa
sebulan
2-3
kali
mengalami
kekambuhan.
Menurut pengakuan pasien, pasien sulit untuk
mendengar dan mengerti percakapan gurunya jika
di sekolah. Pasien juga suka sekali makan makanan
dingin. Riwayat bepergian dengan pesawat terbang
dan menyelam disangkal oleh pasien.
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Tidak ada anggota keluarga pasien yang
PEMERIKSAAN FISIK
KEADAAN UMUM
KESADARAN
: Sakit ringan
: Compos Mentis
TANDA VITAL :
Frekuensi nadi
: 90x/menit
Pernafasan
: 20x/menit
Suhu
: afebris
STATUS GENERALIS
KEPALA : Normocephal
MATA
KONJUNGTIVA : Anemis
: Pembesaran
kelenjar limfe (-)
THORAX
INSPEKSI
: Simetris
hemitoraks kanan dan kiri.
PALPASI : Simetris
hemitoraks kanan dan kiri
PERKUSI : Sonor di seluruh
lapang paru
AUSKULTASI
Cor
: BJ I-II reguler
murni, murmur (-), gallop
(-)
Pulmo : Vesikuler +/+,
Ronkhi -/- , wheezing -/-
ABDOMEN
:
Simetris datar
AUSKULTASI: Normal
PALPASI
: Supel,
nyeri tekan (-),
hepar dan lien tidak
teraba
PERKUSI : Timpani
INSPEKSI
EKSTREMITAS
EDEMA
: SIANOSIS:
NEUROLOGIS
REFLEK
FISIOLOGIS : +/+
REFLEK PATOLOGIS
: -/
STATUS LOKALIS
A. TELINGA
Bagian
Preaurikuler
Aurikuler
Retroaurikuler
CAE
Kelainan
Kanan
Kiri
Bentuk
(-)
(-)
Warna
(-)
(-)
Massa
(-)
(-)
(-)
(-)
Bentuk
(-)
(-)
Warna
(-)
(-)
Massa
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
Nyeri Tarik
(-)
(-)
Hiperemis
(-)
(-)
Sikatriks
(-)
(-)
Fistula
(-)
(-)
Bentuk
(-)
(-)
Kulit
(-)
(-)
Sekret
(-)
(-)
Cerumen
(-)
(-)
Edema
(-)
(-)
(-)
(-)
Jaringan granulasi
MEMBRAN TIMPANI
Warna
Putih suram
Putih perak
Intak
(+)
(+)
Refleks Cahaya
(-)
(+) baik
GAMBAR
CAVUM TIMPANI
TES PENDENGARAN
KIRI
TES RINNE
TES WEBER
Lateralisasi
TES SWABACH
Sama dengan
pemeriksa
Sama dengan
pemeriksa
B. HIDUNG
PEMERIKSAAN
KELAINAN
Keadaan luar
normal
normal
Mukosa
Tenang
Tenang
Sekret
(-)
(-)
Krusta
(-)
(-)
Eutrofi
Eutrofi
Konka inferior
Rhinoskopi Anterior
KANAN
KIRI
Septum deviasi
(-)
Polip tumor
(-)
(-)
Pasase udara
(+) Baik
(+) Baik
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Gambar
Rhinoskopi Posterior
KETERANGAN
Mukosa
Tenang
Lidah
Normal
Gigi geligi
Normal
Uvula
Pilar
Halitosis
(-)
Palatum Molle
Tenang
Tonsil
Mukosa
Besar
Kripta
Detritus
Perlengketan
Tenang
T1-T1
DBN
(-/-)
(-/-)
FARING
Mukosa
Tenang
Granula
(-)
(-)
D. MAXILLOFACIAL
BAGIAN
Maxillofacial
KETERANGAN
Bentuk
Simetris
Parese N.Cranialis
(-)
E. LEHER
BAGIAN
Leher
KETERANGAN
Bentuk
Simetris,
Massa
(-)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Belum dilakukan pemeriksaan penunjang
RESUME
Seorang pasien anak perempuan berusia 8
tahun datang ke RS MRM dengan keluhan
pendengaran telinga kanan menurun perlahan
sejak 2 bulan yang lalu. Selain itu pasien mengeluh
telinganya seperti tersumbat dan kadang-kadang
seperti ada suara berdenging. Pasien mengaku
saat ia mengalami pilek dan hidungnya berair,
kurang mendengar pada telinga kanannya
bertambah berat. Pasien juga mengaku terasa ada
cairan yang bergerak di telinga dan membaik
terutama sedang mengunyah atau menelan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan tandatanda vital dan status generalis dalam batas
normal. Pada pemeriksaan telinga kanan
didapatkan gendang telinga berwarna putih,
refleks cahaya negative (-), dan pada tes
webber didapatkan lateralisasi pada telinga
kanan.
PERMASALAHAN
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
DIAGNOSIS
Diagnosis
Kerja
Diagnosis Banding
RENCANA PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Audiometri
Timpanometri
RENCANA TERAPI
Antihistamin dan dekongestan
Mukolitik
Antibiotik
Pada otitis media serosa jika setelah pengobatan 3
MONITOR
Subjektif :
Kurang pendengaran pada telinga kanan
Kemungkinan komplikasi karena otitis media
efusi : Terganggunya proses bicara dan tumbuh
kembang jika tidak diterapi dengan baik dan
juga bisa terjadi otitis media akut.
Objektif :
Belum dilakukan pemeriksaan penunjang
selanjutnya.
EDUKASI
Pada pasien anak disarankan tidak sering
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Antibiotik
Mukolitik
Antihistamin dan
dekongestan
Non-Medikamentosa :
Suportif
Konsumsi makanan dan
Terapi Bedah :
Miringotomi dan
pemasangan tuba
Preventif
Mencegah dari terkena
KOMPLIKASI
Kurangnya pendengaran
Terganggunya proses bicara
PROGNOSIS
QUO AD VITAM
: ad bonam
QUO AD FUNCTIONAM
: ad bonam