Pendahuluan
Polip nasal merupakan salah satu penyakit yang
cukup sering ditemukan di bagian telinga, hidung
dan tenggorok (THT).
Frekuensi kejadian polip nasal meningkat sesuai
dengan umur, puncaknya pada umur sekitar 50
tahun.
Polip nasal jarang ditemukan pada anak-anak
Polip nasal memberikan keluhan sumbatan pada
hidung yang menetap dan semakin lama semakin
berat dirasakan.
Polip
nasal
sering
tumbuh
kembali
Kasus
Identitas
Identitas
Nama : An.Y
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 14 tahun
Agama : Katolik
Suku : Dayak
Alamat : Desa Sepang, Kabupaten Pontianak
Pekerjaan : Membantu Ayah Bertani
Tanggal periksa : 19 Maret 2014
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis dan
aloanamnesis
Keluhan Utama
Hidung kanan dan kiri tersumbat
Status Generalis
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 120/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 80 x/menit
Frekuensi Napas : 20 x/menit
Suhu : 36,5C
Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Leher: nyeri tekan (-), deviasi trakea (-).
Jantung : bunyi jantung I/II normal, murmur (-), gallop
(-)
Paru : bunyi dasar vesikular, rhonki (-/-) , wheezing
(-/-)
Status Lokalis
Telinga
Inspeksi, Palpasi
Aurikula
Preaurikula
Retroaurikula
Palpasi
Telinga kanan
Hiperemis : -
Telinga kiri
Hiperemis : -
Edema : -
Edema : -
Massa : -
Massa : -
Hiperemis :-
Fistula : -
Hiperemis : -
Edema : -
Edema : -
Massa : -
Massa : -
Hiperemis :-
Fistula : -
Hiperemis :-
Fistula : -
Fistula : -
Edema : -
Edema : -
Massa : -
Massa : -
Nyeri pergerakan : -
Nyeri pergerakan : -
Status Lokalis
Telinga
Otoskopi
Telinga kanan
MAE
Telinga kiri
Edema : -
Edema : -
Hiperemis : -
Hiperemis : -
Massa : -
Massa : -
Sekret : -
Sekret : -
Serumen : -
Serumen : -
Membran
Perforasi : -
Perforasi : -
timpani
Hiperemis : -
Hiperemis : -
Refleks Cahaya : +
Refks Cahaya : +
Status Lokalis
Telinga
Tes Fungsional
Pendengaran
Tes
Telinga kanan
Telinga kiri
Rinne
Weber
Schwabach
Status Lokalis
Hidung dan Sinus Paranasal
Inspeksi, Palpasi
Inspeksi, Palpasi :
Status Lokalis
Hidung dan Sinus Paranasal
Rhinoskopi Anterior
Rinoskopi
Hiperemis : -
Hiperemis : -
anterior
Mukosa hidung
pucat
yang
Sekret : -
Sekret : -
Atrofi : -
Atrofi : -
Mukus : -
Mukus : -
Status Lokalis
Hidung dan Sinus Paranasal
Rhinoskopi Anterior
Rinoskopi anterior
Septum
Konka
inferior
dan Hipertrofi : -
media
Dislokasi : Hipertrofi : -
Atrofi : -
Atrofi : -
Sekret : -
Sekret : -
Sekret : -
Sekret : -
media
Polip : +
Polip : +
Status Lokalis
Tenggorokan
Inspeksi
Mukosa
Orofaring :
Hiperemis : Massa : Nyeri : -
Tonsil
TI/TI
Resume
Tinjauan Pustaka
Polip Nasal
Definisi
Etiologi
Polip sering ditemukan pada penderita:
Asma Bronkial
Rinitis alergi
Allergic fungal sinusitis
Rinosinusitis kronik
Chronic sinusitis
Nonallergic rhinitis with eosinophilia syndrome
(NARES)
Patogenesis
Inflamasi kronik dan berulang pada selaput
permukaan hidung dan sinus
Gangguan keseimbangan Vasomotor: terjadi
peningkatan permeabilitas kapiler dan gangguan
regulasi vaskular
dilepasnya sitokin-sitokin
dari sel mast yang menyebabkan edema
Peningkatan tekanan cairan antar ruang sel dan
bengkak selaput permukaan hidung
Manifestasi Klinik
Hidung tersumbat
Rinorea
Sulit mengeluarkan ingus
Bersin-bersin
Rasa nyeri di hidung
Hiposmia
Post nasal drip
Snoring (ngorok)
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Grade 1 : Polip terbatas pada meatus media
Grade 2 : Polip sudah keluar dari meatus media,
tampak di rongga hidung tapi belum menyebabkan
obstruksi total
Grade 3 : Polip sudah menyebabkan obstruksi total
Assanasen P, Naclerio RM. Medical and Surgical Management of Nasal Polyps. Current
Opinion in Otolaryngology & Head and Neck Surgery 2001,9:2736
Diagnosis
Naso-endoskopi
Radiologi: CT Scan
Patologi Anatomi
Munir D. Polip Hidung Dan Sinus Paranasal Durante Functional Endoscopic Sinus
Surgery (Fess) Di RS H. Adam Malik. Majalah Kedokteran Nusantara, USU e journals.
2009
Tata Laksana
Medikamentosa
Kortikosteroid
Non-medikamentosa
Kontrol alergi
Pembedahan
Polipektomi
Bedah Sinus Endoskopi Fungsional (FEES)
Prognosis
Insidens kambuh tinggi
Pengangkatan polip pasien lebih mudah
bernapas melalui hidung. Namun polip dapat
kambuh kembali
Pembahasan
Diagnosis
Diagnosis kerja
Polip nasal bilateral
Darah lengkap
CT Scan
fotothoraks
Pemeriksaan patologi anatomi
Prognosis
Ad vitam
: bonam
Ad functionam : bonam
Ad sanactionam: dubia ad malam
Kesimpulan
An.Y 14 tahun menderita polip hidung bilateral
dan penatalaksanaannya perlu dilakukan
pembedahan (pengangkatan polip)
Terima Kasih