Anda di halaman 1dari 39

Penyakit Ginjal Kronik; Definisi-Patofisiologi By Exomed Indonesia 08/12/2010Posted in: Nefrologi Taufik Agung Wibowo, MD Definisi dan Klasifikasi

i Penyakit ginjal kronik (CKD) didefinisikan sebagai (1) ker sakan ginjal yang terjadi lebi! dari " b lan# ber $a kelainan str kt ral ata f ngsional# dengan ata tan$a $en r nan laj filtrasi glo%er l s (glomerular filtration rate/&'()) dengan %anifestasi kelainan $atologis* ata terda$at tanda+tanda kelainan ginjal# ter%as k kelainan dala% ko%$osisi ki%ia dara!# ata rin# ata kelainan radiologis, (2) -ika tidak ada tanda ker sakan ginjal# diagnosis $enyakit ginjal kronik ditegakkan jika nilai laj filtrasi glo%er l s k rang dari .0 %l/%enit/1#/"%2 sela%a lebi! dari " b lan, 0/!ide$ost1 Dala% %enent kan stadi % CKD# sangat $enting nt k %e%$erkirakan &'(, 2erda$at 2 r % s yang da$at dig nakan nt k %e%$erkirakan &'( dengan 3ara %e%$erti%bangkan kreatinin ser %# sia# jenis kela%in# dan etnisitas, 2abel 2 %en nj kkan r % s nt k %e%$erkirakan &'(, Tabel 1. Rekomendasi rumus untuk mem erkirakan !lomerular "iltration Rate #!"R$ menggunakan kreatinin serum #%&r$, usia, 'enis kelamin, etnik, dan berat badan( 1, ( % s dari Modifi)ation of Diet in Perkiraan &'( (%4/%in $er 1,/" %2) 5 Renal Disease stud* 1,8. 6 (PCr)1,178 6 (age)0,20" Dikalikan dengan 0,/82 nt k 9anita Dikalikan dengan 1,21 nt k ket r nan afrika+a%erika Dikalikan dengan 0,87 nt k 9anita

2, Co3k3roft+&a lt e: ation

Nilai %aksi%al &'( di3a$ai $ada de3ade ke+" ke!id $an %an sia# yait sekitar 20 %4/%in $er 1,/" %2 dan akan %engala%i $en r nan ; 1 %4/%in

$er ta! n $er 1,/" %2* se!ingga $ada sia /0 ta! n dida$atkan &'( rata+ rata /0 %4/%in $er 1,/" %2# angka ini lebi! renda! $ada 9anita," Penyakit ginjal kronik ()+roni) kidne* disease/CKD) %eli$ ti s at $roses $atofisiologis dengan etiologi yang beraga% yang ber! b ngan kelainan f ngsi ginjal dan $en r nan $rogresif &'(. 2abel 1 %en nj kkan klasifikasi berdasarkan ,ational "oundation 0-idne* Dial*sis .ut)omes /ualit* Initiati0e (KD<=>)1, di%ana stadi % dari $enyakit ginjal kronik diklasifikasikan berdasarkan esti%asi nilai &'(," Tabel 1. -lasifikasi %en*akit !in'al -ronik #&-D$( Stadium Fungsi Ginjal Laju Filtrasi Glomerulus (mL/menit/1 !"m#$ ? @0# terda$at faktor risiko ? @0# terda$at ker sakan ginjal# $rotein ria %eneta$# kelainan sedi%en rin# kelainan ki%ia dara! dan rin# kelainan $ada $e%eriksaan radiologi, .0 8@ "0 7@ 17 2@ B 17

(isiko %eningkat Atadi % 1

Nor%al Nor%al/%eningkat

Atadi Atadi Atadi Atadi

% % % %

2 " 8 7

Pen r Pen r Pen r &agal

nan ringan nan sedang nan berat ginjal

>stila! )+roni) renal failure %en nj kkan $roses berlanj t red ksi j %la! ne$!ron yang signifikan# biasanya dig nakan $ada CKD stadi % " !ingga 7, >stila! end2stage renal disease %en nj kkan stadi % CKD di%ana tela! terjadi ak % lasi Cat toksin# air# dan elektrolit yang se3ara nor%al diekskresi ole! ginjal se!ingga terjadi sindro% re%ik %, Aindro% re%ik % selanj tnya da$at %engakibatkan ke%atian se!ingga di$erl kan $e%bersi!an kelebi!an Cat+Cat terseb t %elal i tera$i $enggantian ginjal# da$at ber $a dialisis ata trans$lantasi ginjal," %tiologi

Di a%erika serikat $enyebab tersering CKD adala! nefro$ati diabetik %# yang %er $akan ko%$likasi dari diabetes %ellit s ti$e 2, Nefro$ati !i$ertensi %er $akan $enyebab tersering CKD $ada sia t a# di%ana terjadi iske%i kronik $ada ginjal sebagai akibat $enyakit Dask lar %ikro dan %akro ginjal, Nefrosklerosis $rogresif terjadi dengan 3ara yang sa%a se$erti $ada $enyakit jant ng koroner dan $enyakit serebroDask lar, Berik t tabel " %er $akan etiologi yang da$at %enyebabkan CKD, 2abel ", Etiologi CKD/ Penyakit Dask lar Penyakit glo%er l s $ri%er Atenosis arteri renalis# Dask litis# at!eroe%boli# ne$!ros3lerosis !i$ertensi# t!ro%bosis Dena renalis Ne$!ro$ati %e%branosa# ne$!ro$ati >gF# fokal dan seg%ental glo%er los3lerosis ('A&A)# %ini%al 3!ange disease# %e%brano$roliferatiDe glo%er lone$!ritis# ra$idly $rogressiDe (3res3enti3) glo%er lone$!ritis Diabetes %ellit s# syste%i3 l $ s eryt!e%atos s# r!e %atoid art!ritis# s3leroder%a# &ood$ast re syndro%e# Gegener gran lo%atosis# $ostinfe3tio s glo%er lone$!ritis# endo3arditis# !e$atitis B and C# sy$!ilis# ! %an i%% nodefi3ien3y Dir s (H>I)# $arasiti3 infe3tion# $e%akaian !eroin# gold# $eni3illa%ine# a%yloidosis# neo$lasia# t!ro%boti3 t!ro%bo3yto$eni3 $ r$ ra (22P)# !e%olyti3+ re%i3 syndro%e (HJA)# Heno3!+A3!Knlein $ r$ ra# Fl$ort syndro%e# refl 6 ne$!ro$at!y <bat+obatan ( s lfa# allo$ rinol)# infeksi (Dir s# ba3teri# $arasit)# AjKgren syndro%e# !y$okale%ia kronik# !y$er3al3e%ia kronik# sar3oidosis# % lti$le %yelo%a 3ast ne$!ro$at!y# !eaDy %etals# radiation ne$!ritis# $oly3ysti3 kidneys# 3ystinosis Jrolit!iasis# benign $rostati3 !y$ertro$!y# t %ors# retro$eritoneal fibrosis# ret!ral stri3t re# ne rogeni3 bladder

Penyakit glo%er l s sek nder

Penyakit t b lo+ interstitial

<bstr ksi sal ran ke%i!

Patogenesis &enyakit ginjal kronik

Patogenesis $enyakit ginjal kronik $ada a9alnya tergant ng $ada $enyakit yang %endasarinya# ta$i dala% $erke%bangan selanj tnya $roses yang terjadi k rang lebi! sa%a, Patofisiologi $enyakit ginjal kronik %elibatkan 2 %ekanis%e ker sakan) (1) %er $akan %ekanis%e $en3et s yang s$esifik sebagai $enyakit yang %endasari ker sakan selanj tnya se$erti ko%$leks i% n dan %ediator infla%asi $ada glo%er lone$!ritis# ata $ajanan Cat toksin $ada $enyakit t b l s ginjal dan interstiti %* (2) %er $akan %ekanis%e ker sakan $rogresif# ditandai adanya !i$erfiltrasi dan !i$ertrofi ne$!ron yang tersisa," Peng rangan %assa ginjal %enyebabkan !i$ertrofi sisa nefron se3ara str kt ral dan f ngsional sebagai $aya ko%$ensasi, Hi$ertrofi Lko%$ensatoriM ini akibat !i$erfiltrasi ada$tif yang di$erantarai ole! $ena%ba!an tekanan ka$iler dan aliran glo%er l s, Proses ada$tasi ini berlangs ng singkat ak!irnya diik ti ole! $roses %alada$tasi ber $a sklerosis nefron yang %asi! tersisa, Proses ini ak!irnya diik ti dengan $en r nan f ngsi nefron yang $rogresif 9ala $ n $enyakit dasarnya s da! tidak aktif lagi, Fdanya $eningkatan aktiDitas aksis renin+angiotensin+ aldosteron intrarenal ik t %e%berikan konstrib si ter!ada$ terjadinya !i$erfiltrasi# sklerosis dan $rogesifitas terseb t, FktiDitas jangka $anjang aksis renin+angiotensin+aldosteron# sebagian di$erantarai ole! gro9t! fa3tor se$erti transfor%ing gro9t! fa3tor N, Bebera$a !al yang j ga diangga$ ber$eran ter!ada$ terjadinya $rogresifitas $enyakit ginjal kronik adala! alb %in ria# !i$ertensi# !i$erglike%ia# disli$ide%ia,"+7 2erda$at Dariabilitas interindiDid al nt k terjadinya sklerosis dan fibrosis glo%er l s %a $ n t b lointerstitial, Pada stadi % yang $aling dini $enyakit ginjal kronik terjadi ke!ilangan daya 3adang ginjal (renal reserDe)# $ada keadaan %ana basal 4'& %asi! nor%al ata ba!kan %eningkat, Ke% dian se3ara $erla!an ta$i $asti akan terjadi $en r nan f ngsi nefron yang $rogresif# yang ditandai dengan $eningkatan kadar rea dan kreatinin ser %, Aa%$ai $ada 4'& sebesar .0O# $asien %asi! bel % %erasakan kel !an (asi%to%atik)# ta$i s da! terjadi $eningkatan kadar rea dan kreatinin ser %, Aa%$ai $ada 4'& sebesar "0O# % lai terjadi kel !an $ada $asien se$erti nokt ria# badan le%a!# % al# nafs %akan k rang dan $en r nan berat badan, Aa%$ai $ada 4'& di ba9a! "0O# $asien %e%$erli!atkan gejala dan tanda re%ia yang nyata se$erti ane%ia# $eningkatan tekanan dara!# gangg an %etabolis%e fosfor dan kalsi %# $r rit s# % al# % nta! dan lain sebagainya, Pasien j ga % da! terkena infeksi se$erti infeksi sal ran ke%i!# infeksi sal ran na$as# %a $ n infeksi

sal ran 3erna, - ga akan terjadi gangg an kesei%bangan air se$erti !i$o ata !i$erDole%ia# gangg an kesei%bangan elektrolit antara lain natri % dan kali %, Pada 4'& diba9a! 17O akan terjadi gejala dan ko%$likasi yang lebi! seri s# dan $asien s da! %e%erl kan tera$i $engganti ginjal (renal re$la3e%ent t!era$y) antara lain dialisis ata trans$lantasi ginjal, Pada keadaan ini $asien dikatakan sa%$ai $ada stadi % gagal ginjal,8#7 Faktor risiko gagal ginjal kronik Aangatla! $enting nt k %engeta! i faktor yang da$at %eningkatkan risiko CKD# sekali$ n $ada indiDid dengan &'( yangnor%al, 'aktor risiko CKD %eli$ ti !i$ertensi# diabetes %ellit s# $enyakit a toi% n# infeksi siste%ik# neo$las%a# sia lanj t# ket r nan afrika# ri9ayat kel arga dengan $enyakit ginjal# ri9ayat gagal ginjal ak t# $engg naan obat+obatan jangka $anjang# berat badan la!ir renda!# dan adanya $rotein ria# kelainan sedi%en rin# infeksi sal ran ke%i!# bat ginjal# bat sal ran ke%i! ata kelainan str kt ral sal ran ke%i!, Keadaan stat s sosioekono%i dan tingkat $endidikan yang renda! j ga %er $akan faktor yang da$at %eningkatkan risiko CKD,"#.
Patofisiologi dan 'iokimia uremia

Jre%ia adala! sala! sat sindro%a klinik dan laboratorik yang terjadi $ada se% a organ yang diakibatkan ole! !ilangnya f ngsi ginjal yang sangat besar karena adanya gangg an $ada ginjal yang kronik, &angg an ini %eli$ ti f ngsi %etabolik dan endokrin# gagal jant ng# dan %aln trisi, " Patofisiologi sindro% re%ia da$at dibagi %enjadi 2 %ekanis%e) (1) akibat ak % lasi $rod k %etabolis% $rotein* !asil %etabolis% $rotein dan asa% a%ino sebagian besar bergant ng $ada ginjal nt k diekskresi, Jrea %e9akili kira+kira 80 O nitrogen ata lebi! dari sel r ! nitrogen yang diekskresikan ke dala% rin, &ejala re%ik it ditandai dengan $eningkatan rea di dala% dara! yang %enyebabkan %anifestasi klinis se$erti anoreksia# %alaise# % la# % nta!# sakit ke$ala# dll* (2) akibat ke!ilangan f ngsi ginjal yang lain# se$erti gangg an !e%ostasis 3airan dan elektrolit dan abnor%alitas !or%onal, Pada gagal ginjal# kadar !or%one di dala% $las%a se$erti !or%one $aratiroid (P2H)# ins lin# gl 3agon# 42H# dan $rolaktin %eningkat, Hal ini selain disebabkan kegagalan katabolis%e ginjal teta$i j ga karena sekresi !or%one terseb t %eningkat# yang %er $akan konsek ensi sek nder dari disf ngsi renal, &injal j ga %e%$rod ksi

eryt!ro$oietin (EP<) dan 1#2"+di!idro6y3!loro3alsiferol yang $ada $enyakit ginjal kronik kadarnya %en r n," (eferensi : 1, (a!ardjo# -,P, Atrategi tera$i gagal ginjal kronik, Dala% A, Gas$adji# (,F, &ani# A, Aetiati P >, Fl9i (Eds,)# 3unga ram ai ilmu en*akit dalam. -akarta) 'ak ltas Kedokteran JniDersitas >ndonesia, 1@@., 2, 4 bis# H,(, Pengenalan dan $enanggg langan gagal ginjal kronik, Dala% H,(, 4 bis P Q,R, Nas tion (Eds,)# 4im osium engenalan dan enanggulangan gagal gin'al kronik. 1@@1, ", Akore3ki K# &reen -# Brenner B Q, C!roni3 kidney disease in HarrisonSs $rin3i$les of internal %edi3ine 1/t! ed, JAF) Q3&ra9+Hill, 200/, $, 1878+.@ 8, A 9itra K, Penyakit &injal Kronik, B k Fjar >l% Penyakit Dala% -ilid > Edisi >I, -akarta) P sat Penerbitan De$arte%en >l% Penyakit Dala% 'KJ># 200., P, 781+788, 7, Brenner BQ# 4aCar s -Q, Prinsi$+Prinsi$ >l% Penyakit Dala%, Iol %e " Edisi 1", -akarta) E&C# 2000,18"7+188", ., KD<=> Clini3al Pra3ti3e & idelines for C!roni3 Kidney Disease) EDal ation# Classifi3ation# and Atratifi3ation, >ndiDid als at in3reased risk of 3!roni3 kidney disease, Di nd ! dari !tt$)//999,kidney,org/$rofessionals/KD<=>/g idelinesT3kd/$8T3lassTg" ,!t%

Penyakit Ginjal Kronik; %)aluasi * +atalaksana By Exomed Indonesia 18/12/2010Posted in: Nefrologi Taufik Agung Wibowo, MD %)aluasi Riwa*at en*akit dan emeriksaan fisik &ejala dan tanda $enyakit ginjal kronik seringkali tidak terli!at !ingga terjadi gagal ginjal, Hal k! s s yang !ar s di3ari ta! adala! %engenai ri9ayat !i$ertensi# diabetes %ellit s# kelainan rinalisis# %asala! dala% ke!a%ilan se$erti $reekla%sia ata keg g ran, (i9ayat $engg naan obat+obatan j ga $erl ditanyakan# se$erti obat+obat anti infla%asi non+ steroid# gold#$eni3illa%ine# antibioti3# anti retroDiral# PP># dan lit!i %, Pada eDal asi sindro%a re%ik %# $erl ditanyakan %engenai nafs %akan# $en r nan berat badan# % al# % nta!# 3eg kan# ede%a $erifer# kera% otot# $r rit s# dan restless leg syndro%e, Pe%eriksaan fisik !ar s dititikberatkan $ada tekanan dara! dan tanda ker sakan organ karena !i$ertensi, <le! karena it $erl dilak kan $e%eriksaan f nd sko$i dan $e%eriksaan $re3ordial se$erti br it dan b nyi jant ng ta%ba!an, ' nd sko$i j ga ber$eran $enting $ada $asien dengan diabetes %ellit s nt k %en3ari adanya retino$ati diabetik % yang seringkali ber! b ngan dengan adanya ne$!ro$ati, Pe%eriksaan fisik lain yait %en3ari adanya ede%a dan $oline ro$ati sensorik, %emeriksaan laboratorium Pe%eriksaan laboratori % !ar s diara!kan nt k %en3ari $enyebab yang %endasari $enyakit ginjal kronik# keadaan yang %e%i3 $erb r kan ak t# derajat ker sakan ginjal# dan ko%$likasi dari $enyakit ginjal kronik, -ika di$erl kan# tes nt k %engeta! i A4E dan Dask litis $erl dilak kan, Elektroforesis $rotein ser % dan rin $erl di$eriksa $ada $asien dengan sia diatas "7 ta! n dengan $enyakit ginjal kronik yang tidak da$at diketa! i $enyebabnya# ter ta%a jika terda$at ane%ia dan $eningkatan kalsi % ser %, Pada glo%er lonefritis# $enyebab infeksi se$erti !e$atitis B

dan C serta H>I !ar s dinilai, Pe%eriksaan serial $ada f ngsi ginjal $erl dilak kan nt k %enegakkan $rogresi ker sakan ginjal dan $enegakkan ba!9a kelainan ginjal bersifat ak t# s bak t# ata kronik di%ana keadaan ak t dan s bak t kelainan bersifat reDersible, Kadar ser % kalsi %# fosfat# dan P2H $erl di$eriksa nt k %engeDal asi adanya gangg an %etabolis%e t lang, Kadar !e%oglobin# 'e# Dita%in B12# dan asa% folat j ga $erl dieDal asi, Peng k ran $rotein rin/28 ja% sangat ber%anfaat nt k %eng!it ng ekskresi $rotein $ada rin# ekskresi ? "00 %g %er $akan indikasi $e%berian tera$i dengan $eng!a%bat FCE ata F(B, %emeriksaan radiologi Pe%eriksaan radiologi yang $aling ber%anfaat adala! JA& ginjal karena da$at %enilai adanya ginjal# kesi%etrisan# %eng k r besar ginjal# %eli!at adanya %assa dan obstr ksi, Karena di$erl kan 9akt yang la%a nt k %e%b at ginjal %enjadi %enge3il karena $enyakit kronik# $ene% an ginjal dengan k ran ke3il dan bilateral %end k ng diagnosis $enyakit ginjal kronik, Bila k ran ginjal nor%al# % ngkin saja gangg an $ada ginjal bersifat ak t ata s bak t# na% n terda$at $enge3 alian $ada ne$fro$ati diabetik %# a%yloidosis# dan ne$!ro$ati H>I di%ana k ran ginjal da$at nor%al, Penyakit $olikistik ginjal yang s da! %enyebabkan gagal ginjal !a%$er selal %e%$erli!atkan $e%besaran ginjal disertai kista % lti$el, -ika terli!at $erbedaan k ran ginjal ? 1 3% di$ikirkan adanya kelainan $erke%bangan ginjal ata adanya $enyakit renoDask lar, -ika terda$at ke3 rigaan adanya ne$!ro$ati refl ks se$erti infeksi sal ran ke%i! ber lang dan k ran ginjal yang asi%etris disertai jaringan $ar t di k t b ginjal $erl dilak kan $e%eriksaan sistogra%, Pe%eriksaan radiologi3 dengan %engg nakan 3ontrast tidak begit banyak %e%bant * selain it $engg naan 3ontrast intraDena ata arteri sebaikn a di!indari $ada $asien $enyakit ginjal kronik ter ta%a bila $enyebabnya ne$!ro$ati diabetik % karena da$at %enyebabkan gagal ginjal, %emeriksaan bio si gin'al Pada $asien dengan k ran ginjal ke3il dan bilateral# $e%eriksaan bio$sy ginjal tidak dianj rkan# begit $ la dengan keadaan !i$ertnsi tidak terkontrol# infeksi sal ran ke%i! yang aktif# koag lo$ati# obesitas, Bio$si se3ara $erk tan dengan bant an JA& %er $akan 3ara yang $aling baik# na% n bio$si $er la$arosko$i da$at di$ikirkan ter ta%a dala% keadaan di%ana $engendalian $erdara!an sangat di$erl kan, Pada $asien dengan

indikasi bio$si ginjal se$erti adanya keadaan ko%orbid yang %e%$engar !i $rogresi ker sakan ginjal# $erl dilak kan $e%eriksaan 9akt $erdara!an, Meneta kan etiologi &-D 4angka! diagnostik a9al dala% %engeDal asi $asien dengan $eningkatan kreatinin ser % yait %e%bedakan a$aka! $enyakit ginjal terseb t bersifat ak t# s bak t# ata kronik karena $ada keadaan ak t dan s bak t f ngsi ginjal %asi! da$at ke%bali bila $enyebab gangg an f ngsi ginjal diobati, Peng k ran kreatinin sebel %nya sangat %e%bant dala% %enent kan $erjalanan $enyakitnya* nilai kreatinin ser % nor%al $ada bebera$a b lan yang lal %en nj kkan $roses $enyakit ak t ata s bak t# begit j ga sebaliknya, Gala $ n terda$at b kti adanya kronisitas na% n teta$ terda$at ke% ngkinan adanya konko%itan $roses ak t s$erti de$lesi Dol %e ekstrasel lar# $erb r kan ak t $ada keadaan kronik, -ika dari ri9ayat $enyakit %en nj kkan adanya %anifestasi siste%ik % lti$el dengan onset bar se$erti de%a%# $oliartritis# dan ras! di$ikirkan ins fisiensi renal terjadi karena $roses ak t, Pe%eriksaan laboratori % dan radiologi3 da$at %e%bant diagnosis etiologi, Fdanya tanda $enyakit %etabolis% t lang se$erti !i$erfosfate%ia# !i$okalse%ia# dan $eningkatan P2H serta fosfatase alkali %en nj kkan kronisitas $enyakit ginjal, Fne%ia nor%okro%ik nor%ositik j ga %en nj kkan ker sakan ginjal s da! bersifat kronik, &a%baran radiologi ber $a $ene r nan k ran ginjal B 8#7 3% %en nj kkan adanya $enyakit kronik ginjal, Bio$sy ginjal seringkali dilkak kan $ada stadi % " 8# na% n tidak selal ses ai dengan indikasi* adanya ri9ayat diabetes %ellit s ti$e 1 sela%a 20 ta! n dengan retino$ati# $rotein ria nefrotik# tidak ada !e%at ria di$ikrkan diagnosis ne$!ro$ati diabetik % s da! $asti se!ingga tidak di$erl kan bio$sy ginjal* sebaliknya jika tidak ada tanda ne$!ro$ati diabetik % disertai !e%at ria ata silinder keadaan diatas %er $akan indikasi dilak kan bio$sy renal, Ne$!rosklerosis !i$ertensi dan ne$!ro$ati iske%ik $rogresif da$at didiagnosis se3ara klinis dengan adanya ri9ayat !i$ertensi jangka la%a# b kti adanya $enyakit iske%i dite%$at lain se$erti CFD ata PFD# dan $rotein ria ringan (B"g/!ari) tan$a adanya silinder eritrosit ata !e%at ria, 2idak adanya diagnosis yang da$at ditegakkan dari gejala dan tanda klinis klinis %e%astikan bio$sy ginjal dilak kan nt k %en3ari etiologi $enyakit ginjal kronik $ada stadi % a9al# $erl di$er!atikan ba!9a $ada stadi %

lanj t dengan k ran ginjal yang ke3il# terda$at %anfaat yang sedikit nt k %ene% kan etiologi s$esifik bila dibandingan dengan risiko yang akan terjadi bila dilak kan bio$sy,

+atalaksana &enyakit ginjal kronik Gakt $aling o$ti%al $ada tatalaksana $enyakit ginjal kronik yait sebel % terjadi adanya $en r nan &'( dan tent nya sebel % terjadinya $enyakit ginjal kronik, Aangatla! %e%bant nt k %engeta! i laj $en r nan &'( se!ingga da$at diketa! i jika terda$at $roses ak t ata s bak t yang %asi! reDersible se$erti de$lesi Dol %e ekstra sel lar# !i$ertensi tidak terkontrol# infeksi sal ran ke%i!# obstr ksi ro$ati# dan $ajanan obat+obatan ne$!ro$ati se$erti NAF>D ata 3ontrast# dan reaktiDasi ata flare $enyakit dasar it sendiri se$erti A4E ata Dask litis, Berik t ini tabel 7 %en nj kkan $eren3anaan tatalaksana (a3tion $lan) $enyakit ginjal kronik ses ai dengan stadi %nya, 2abel 7, Peren3anaan tatalaksana $enyakit ginjal kronik berdasarkan stadi % Deraj Deskri$si at &'(# (en3ana tatalaksana %4/%in $er 1,/" %2 Ker sakan ginjal U @0 2era$i $enyakit dasar# kondisi ko%orbid# dengan &'( nor%al eDal asi $e%b r kan ($rogession) ata %eningkat f ngsi ginjal# %e%$erke3il resiko kardioDask ler Ker sakan ginjal .08@ Qeng!a%bat $e%b r kan ($rogession) dengan $en r nan f ngsi ginjal &'( ringan Ker sakan ginjal "07@ EDal asi dan tera$i ko%$likasi dengan $en r nan &'( sedang Ker sakan ginjal 172@ Persia$an nt k tera$i $enggantian dengan $en r nan ginjal &'( berat &agal ginjal B17 (ata 2era$i $enggantian ginjal dialisis)

"

,eng-am'at &rogresi)itas &enyakit ginjal kronik Restriksi rotein (estriksi $rotein dikatakan da$at %e%$erbaiki gejala yang berkaitan dengan re%ia# selain it restriksi $rotein j ga %e%$erla%bat $rogresiDitas $en r nan &'( $ada $enyakit ginjal kronik stadi % a9al, Konse$ ini berdasarkan b kti klinis dan $enelitian ba!9a $rotein %e%i3 !i$erfiltrasi yang %enyebabkan $en r nan f ngsi ginjal, Bebera$a st di %engatakan ba!9a restriksi $rotein efektif nt k %e%$erla%bat $erb r kan $enyakit ginjal kronik ter ta%a akibat $rotein ria ata ne$!ro$ati diabetik %, Na% n de%ikian %odifikasi diet $ada $enyakit ginjal kronik yang s da! stadi % ak!ir tidak %e%berikan %anfaat dala% %e%$erla%bat $rogresiDitas ker sakannya, Pedo%an tera$an klinis yang dib at KD<=> %ereko%endasikan as $an $rotein !arian sebesar 0#. 0#/7 g/kg $er !ari# bergant ng $ada ke$at !an $asien# $enyakit ko%orbid# adanya $rotein ria# dan stat s n trisi, Aelain it j ga direko%endasikan dari j %la! keb t !an $rotein terseb t 70O+nya ber $a $rotein dengan nilai biologis tinggi, Aeiring dengan berjalannya stadi % $enyakit ginjal kronik# $asien % ngkin %as k dala% keadaan %aln trisi energi+$rotein se!ingga as $an $rotein 0#@ g/kg $er !ari dengan nilai biologis tinggi direko%endasikan, Fs $an kalori yang 3 k $ sangat $enting nt k %en3ega! %aln trisi $rotein dan kalori# keb t !annya direko%endasikan sekitar "7 kkal/kg, Reduksi +i ertensi dan roteinuria intraglomerular Peningkatan tekanan dan !i$ertrofi intraglo%er lar da$at terjadi karena res$on dari !ilangnya j %la! ne$!ron, (es$on ini bersifat %alada$tiDe karena $roses $en r nan f ngsi ginjal teta$ berjalan 9ala $enyebab a9alnya s da! diobati, Pengendalian !i$ertensi siste%ik dan glo%er lar sa%a $entingnya se$erti restriksi $rotein nt k %eng rangi laj $rogresiDitas $enyakit ginjal kronik, <le! karena it # tera$i anti!i$ertensif selain nt k %eng rangi risiko kardioDask lar j ga nt k %eng rangi $rogresiDitas ker sakan ne$!ron %elal i $en r nan !i$ertensi intraglo%er lar, Peningkatan tekanan dara! akan %eningkatkan $rotein ria se!ingga tera$i anti!i$ertensi yang bersifat $rotektif ter!ada$ ginjal akan %eng rangi $rotein ria, 2arget tekanan dara! $ada $asien $enyakit ginjal kronik dengan $rotein ria adala! 127//7 %%Hg,

<bat $eng!a%bat FCE dan F(B akan %eng!a%bat Dasokontriksi $e%b l ! dara! eferen arteriol %ikrosirk lasi glo%er lar ole! angiotensin, Ha%batan ini akan %eng rangi tekanan intraglo%er lar dan $rotein ria, Bebera$a st di %e%$erli!atkan ked a obat ini efektif dala% %eng rangi ker sakan ginjal $ada gagal ginjal diabetik %a $ n non+diabetik, Bila dengan sat obat tidak %e%$erli!atkan $erbaikan $rotein ria# ked a obat di atas da$at diko%binasikan, Bila terjadi $eningkatan kreatinin $las%a se3ara $rogresif di$ikirkan terda$at $enyakit renoDask lar ginjal se!ingga dianj rkan nt k %engg nakan anti!i$ertensi lini ked a, Diantara obat $eng!a%bat kanal kalsi %# diltiaCe% dan Dera$a%il da$at %e%berikan efek anti+$rotein ria dan $roteksi ginjal lebi! baik dibandingkan di!idro$iridin, %engendalian gula dara+ Ne$!ro$ati diabeti3 saat ini %enjadi $enyebab tersering tera$i $enggantian ginjal $ada $asien $enyakit ginjal kronik, Aelain it $rognosis $asien yang %enjalani tera$i dialisis %enyer $ai $rognosis $asien kanker, Ae!ingga di$erl kan tindakan nt k %eng rangi laj ker sakan ginjal Pengendalian g la dara! yang baik da$at %eng rangi risiko $enyakit ginjal dan $rogresiDitasnya, Aangat dianj rkan nt k %enjaga kadar g la dara! $ asa dijaga dala% rentang @0 1"0 %g/d4 dan HbF13 B /O, Dengan berk rangnya &'( di$erl kan $enyes aian dosis obat antidiabetik oral* sebagai 3onto! 3!lor$ro$a%ide ber! b ngan dengan !i$oglike%i berke$anjangan $ada $asien dengan gangg an ginjal* %etfor%in dila$orkan da$at %enyebabkan a3idosis la3ti3 $ada $asien dengan gangg an ginjal se!ingga $engg naannya !ar s di!entikan ketika &'( berk rang* tiaColidinedion (%isalnya rosiglitaCone# $ioglitaCone# dll) da$at %eningkatkan absorbs gara% dan 3airan se!ingga da$at %e%i3 keadaab oDerload 3airan Hi$ertensi dite% kan $ada %ayoritas $asien diabetes %ellit s ti$e 2, 2e% an ini ber! b ngan dengan adanya alb %in ria dan %er $akan $redi3tor k at kejadian kardioDask lar dan ne$!ro$ati, Qikroalb %in ria %enda! l i $en r nan &'( dan %en nj kkan risiko ko%$likasi ginjal dan kardioDask lar, Pe%eriksaan ta! nan %i3roalb %in ria direko%endasikan $ada se% a $asien diabetes, -ika $asien s da! %e%iliki $rotein ria# $e%eriksaan %ikroalb %in ria tidak di$erl kan lagi, Pengobatan anti!i$ertensi da$at %eng rangi alb %in ria dan da$at %en3ega! $rogresiDitasnya $ada $asien diabetes dengan tekanan dara! nor%al,

%ersia an tera i enggantian gin'al Perbaikan gejala dan tanda sindro% re%ia se$erti anoreksia# % al# % nta!# le%as# dan gatal+gatal da$at di3a$ai dengan 3ara restriksi $rotein, Na% n de%ikian# restriksi $rotein dala% jangka $anjang %e%iliki risiko tinggi terjadinya %aln trisi energi+$rotein se!ingga di$erl kan 3ara lain nt k tatalaksana jangka $anjang, 2era$i dialisis dan trans$lantasi ginjal s da! %a%$ %e%$er$anjang sia $asien dengan $enyakit ginjal kronik, >ndikasi nt k dilak kannya inisiasi tera$i $enggantian ginjal $ada $asien $enyakit ginjal kronik yait $erikarditis# ensefalo$ati# kera% otot $ersisten# anoreksia dan % al yang tidak reDersible# adanya %aln trisi# ketidaksei%bangan 3airan dan elektrolit ter ta%a !i$erkale%ia, (eko%endasi 9akt yang te%$at nt k %e% lai tera$i $enggantian ginjal s da! diteta$kan ole! $edo%an yang dib at KD<=> dan berdasarkan b kti ba!9a tera$i $enggantian ginjal setela! % n3 lnya ko%$likasi sindro%a re%ik % ata ketika $asien s da! sa%a$i %aln trisi ber! b ngan dengan b r knya $rognosis $asien, Na% n karena $erbedaan dari f ngsi ginjal dan gejala+gejala sindro%a re%ik % $ada tia$ orang# inisiasi tera$i $enggantian ginjal tidak da$at dilak kan berdasarkan kadar kreatinin ata nitrogen ser %, F$alagi $asien dengan $enyakit ginjal kronik s da! terbiasa dengan gejala sindro%a re%ik % kronik, <le! karena it # dengan did k ng bebera$a st di# %e% lai tera$i $enggantian ginjal sebel % $erb r kan ata ba!kan % n3 lnya sindro%a re%ik % ber! b ngan dengan $e%anjangan !ara$an !id $ $asien dengan $enyakit ginjal kronik, .emodialisis Dala% Da girdas# Blake dan >ng (2001) dialisa diartikan sebagai $roses di%ana %ateri tertent dari 3airan dikel arkan dari 3airan terseb t dengan %engg nakan bant an 3airan lain yang dibatasi ole! %e%brane se%i$er%eable, Prinsi$ yang di$akai adala! %olek l %ateri yang bent knya ke3il da$at %ele9ati %e%brane se%i$er%eable# se%entara %olek l %ateri 3airan yang bent knya besar akan terta!an, 2erda$at bebera$a 3ara dala% %elak kan dialisa, D a 3ara yang $aling sering dilak kan adala! !e%odialisa dan $eritonealdialisa (Kartono# Dar%anirini dan (oCa# 1@@2)," Perbedaan antara ked anya terletak $ada alat dan teknik yang dig nakan dala% $roses dialisa, 2eknik dala%% !e%odialisa adala! dengan %engalirikan dara! kel ar t b ! dan $roses dialisa terjadi di dala%

tab ng dialisa yang berf ngsi sebagai $engganti ginjal, Ae%entara teknik dala% $eritonealdialisa adala! dengan %e%anfaatkan rongga $er t sebagai $engganti ginjal dengan 3ara %engalirkan 3airan dialisa ke dala% rongga $er t, Cairan dialisa dala% rongga $er t dan dara! yang berada dala% $e%b l ka$iler yang sangat banyak di l ar dinding rongga $er t %engala%i $roses dialisa karena dinding rongga $er t ber$eran sebagai %e%brane se%i$er%eable,Kriteria nt k %e% lai dialisa $ada $asien yait adanya gejala sindro%a re%ik %# !i$erkale%ia yang tidak teratasi dengan tera$i konserDatif# adanya kelebi!an 3airan ekstrasel lar yang tidak teratasi dengan tera$i di reti3# asidosis %etaboli3 refrakter# kelainan $erdara!an# dan &'( B 10 %4 $er 1#/" %2," He%odialisa didefinisikan sebagai bergeraknya air dan Cat+Cat bera3 n !asil %etabolis% dari dala% dara! %ele9ati %e%branese%i$er%eable ke dala% 3airan dialisa, Bent k se$erti ini diseb t j ga dengan ginjal tir an ekstrakor$oreal (Peterson# 1@@7* Pear3e 1@@7* Qi3!ael# 1@8"* Car$enter dan 4aCar s# 1@88), He%odialisa da$at dilak kan di r %a! ata di nit dialisa, Pasien yang %enderita $enyakit ak t ata %engala%i ko%$likasi %edis biasanya %elakkan dialisa di nit dialisa r %a! sakit ata di nit $era9atan intensif# se%entara $asien yang kondisinya kese!atannya lebi! stabil da$at %elalk an dialisa sebagai $asien ra9at jalan di nit dialisa r %a! sakit# di $ sat dialisa non+r %a! sakit ata di r %a!, Pasien biasanya %e%b t !kan 12+17 ja% !e%odialisa setia$ %ingg nya yang terbagi kedala% d a ata tiga sesi, Aetia$ sesi berlangs ng sela%a "+. ja% tergant ng dari ti$e %e%brane yang dig nakan# k ran t b ! $asien# beratnya keadaan $enyakit $asien# dan $enyakit ko%orbid $asien (2ierney# dkk# 1@@"* Qi3!ael# 1@8.* Ialtin# 1@/@* Car$enter dan 4aCar s# 1@88), Di$erkirakan !anya sekitar 10+20O $asien $enyakit ginjal kronik yang %elak kan dialisa da$at berf ngsi ke%bali se$erti orang se!at, Dari $enyakit ginjal kronik non+diabetik# sekitar "0+80O da$at di!ara$kan nt k ke%bali $ada stat s f ngsionalnya 9ala $ n tidak %e%iliki $ekerjaan# 20O dari $asien da$at dike%balikan $ada tingkat yang %e% ngkinkan %ereka nt k%andiri, Aisanya sekitar 20O bergant ng se3ara $en ! $ada orang lain, Ko%$likasi yang da$at % n3 l ketika indiDid %elak kan !e%odialisa antara lain tekanan dara! renda!# kra% otot# % al# % nta!# sakit ke$ala# sakit dada# sakit di $ ngg ng# $r tit s# ane%ia# !i$oglike%i# arit%ia# kejang# gangg an berbi3ara# infeksi# gangg an giCi# dan gangg an $sikososial,

(eferensi : 1, (a!ardjo# -,P, Atrategi tera$i gagal ginjal kronik, Dala% A, Gas$adji# (,F, &ani# A, Aetiati P >, Fl9i (Eds,)# B nga ra%$ai il% $enyakit dala%, -akarta) 'ak ltas Kedokteran JniDersitas >ndonesia, 1@@., 2, 4 bis# H,(, Pengenalan dan $enanggg langan gagal ginjal kronik, Dala% H,(, 4 bis P Q,R, Nas tion (Eds,)#Ai%$osi % $engenalan dan $enangg langan gagal ginjal kronik, 1@@1, ", Akore3ki K# &reen -# Brenner B Q, C!roni3 kidney disease in HarrisonSs $rin3i$les of internal %edi3ine 1/t! ed, JAF) Q3&ra9+Hill, 200/, $, 1878+.@ 8, A 9itra K, Penyakit &injal Kronik, B k Fjar >l% Penyakit Dala% -ilid > Edisi >I, -akarta) P sat Penerbitan De$arte%en >l% Penyakit Dala% 'KJ># 200., P, 781+788, 7, Brenner BQ# 4aCar s -Q, Prinsi$+Prinsi$ >l% Penyakit Dala%, Iol %e " Edisi 1", -akarta) E&C# 2000,18"7+188",
., KD<=> Clini3al Pra3ti3e & idelines for C!roni3 Kidney Disease)

EDal ation# Classifi3ation# and Atratifi3ation, >ndiDid als at in3reased risk of 3!roni3 kidney disease, Di nd ! dari!tt$)//999,kidney,org/$rofessionals/KD<=>/g idelinesT3kd/$8T3lass Tg",!t% /, Frora P# Ierrelli Q, C!roni3 (enal 'ail re, Di nd ! dari !tt$)//e%edi3ine,%eds3a$e,3o%/arti3le/2"8/@8+oDerDie9

Penyakit Ginjal Kronik; ,anifestasi Klinis By Exomed Indonesia 11/12/2010Posted in: Nefrologi Taufik Agung Wibowo, MD ,anifestasi Klinis dan la'oratorium &enyakit ginjal kronik 5omeostasis kalium Pasien dengan $enyakit ginjal kronik stadi % 1+" (&'( ? "0 %4/%in) biasanya tidak bergejala dan tidak %en nj kkan tanda gangg an kesei%bangan 3airan dan elektrolit ata %etaboli3 dan endokrin, J% %nya gejala dan tanda se3ara klinis terli!at bila s da! stadi % 8 7 (&'( B"0 %4/%in), %anifestasi sindro%a re%ia $ada $asien dengan $enyakit ginjal kronik stadi % 8 +7 disebabkan se3ara $ri%er %a $ n sek nder dari ak % lasi toksin,/ Ke%a%$ an ekskresi kali % (K) $ada $enyakit ginjal kronik da$at di$erta!ankan sela%a kadar aldosterone dan aliran distal %asi! dala% batas nor%al, Qekanis%e $erta!anan lain ter!ada$ retensi kali % yait %elal i $eningkatan ekskresi kali % dala% trakt s $ern3ernaan* yang j ga dala% kendali aldosteron, Aelanj tnya !i$erkale%ia da$at terjadi bila &'( B 20 27 %4/%in karena terjadi $en r nan ekskresi kali % ole! ginjal, Hi$erkale%ia $ada $enyakit ginjal kronik da$at di$i3 ole! adanya kelebi!an as $an %akanan# katabolis%e $rotein# !e%olyis# $erdara!an# tranf si $erdara!an# tranf si eritrosit# $ergeseran ekstrasel lar kali % se$erti dala% keadaan a3idosis ata kek rangan !or%one ins lin, Aelain it $engobatan $ada $asien j ga da$at %e%i3 !i$erkale%ia %elal i in!ibisi $ergeseran kali % ke intrasel dan ekskresi kali % ole! ginjal, <bat+obatan yang sering %engakibatkan !i$erkale%i yait FCE in!ibitors# $eng!a%bat rese$tor angiotensin# s$ironola3tone# dan di retik !e%at kali % lainnya se$erti a%iloride# e$lerenone# dan tria%terene, Hi$okale%ia jarang terjadi* kejadiannya sering $ada $asien dengan intake k rang# ke!ilangan dari trakt s $er3ernaan ata sal ran ke%i!# diare# ata akibat $e%akaian di retik,"#/ Asidosis metabolik

Fsidosis %etaboli3 da$at terjadi dengan anion ga$ nor%al ata %eningkat* anion ga$ yang %eningkat biasanya $ada stadi % 7 ta$i biasanya anion ga$ tidak %elebi!i 20 %E:/4, $ada $enyakit ginjal kronik# ginjal tidak da$at %eng!asilkan a%%onia dala% j %la! yang 3 k $ $ada t b l s $roksi%al nt k %engekskresi asa% endogen dala% bent k a%%oni % di dala% rin, Pada stadi % 7 ak % lasi fosfat# s lfat# dan anion organi3 %enjadi $enyebab naiknya anion ga$, Fsisdosis %etaboli3 %e%$engar i!i kesei%bangan $rotein t b ! se!ingga %enyebabkan balans nitrogen negatiDe# $eningkatan degradasi $rotein# $eningkatan oksidasi asa% a%ino esensial# $en r nan sintesis alb %in, Pada ak!irnya keadaan asidosis %etabolik ber! b ngan dengan %aln trisi energy+$rotein# ke!ilangan %assa otot# dan kele%a!an otot, "#/ !angguan metabolisme kalsium dan fosfat &angg an %etabolis%e kalsi % dan fosfat $ada $enyakit ginjal kronik selain terjadi $ada t lang dan $e%b l ! dara!# j ga da$at %elibatkan jaringan non+t lang# berik t adala! diagra% %engenai $atofisiologi gangg an %etabolis%e kalsi % dan fosfat,

Ae3ara % % kelainan t lang $ada $enyakit ginjal kronik da$at dibagi %enjadi !i$er$aratiroid dan !i$otiroid, Patofisiologi !i$er$aratiroid sek nder ber! b ngan dengan %etabolis% %ineral# yait dengan 3ara) (1) $en r nan &'( %engakibatkan red ksi ekskresi fosfat se!ingga terjadi retensi fosfat# (2) retensi fosfat %engakibatkan sti% lasi sintesis !or%on $aratiroid (P2H) dan $eningkatan %assa kelenjar $aratiroid# dan (") $rod ksi 3al3itriol yang renda! akibat ginjal yang r sak %engakibatkan retensi fosfat dan $en r nan j %la! ion kalsi % j ga %e%i3 $rod ksi !or%on P2H, Keadaan !i$er$aratiroid da$at %enyebabkan fibrosis kistik $ada t lang,

Keadaan yang ked a yait !i$o$aratiroid* keadaan ini dibagi %enjadi d a kategori $enyakit# yait osteo%alasia dan adyna%i3 bone disease, <steo%alasia terjadi karena defisiensi Dita%in D# kelebi!an al %ini %# dan asidosis %etabolik, Fdyna%i3 bone disease terjadi karena s $resi $rod ksi P2H akibat s $le%entasi Dita%in D dan kalsi %, Ko%$likasi adyna%i3 bone diseaseadala! $eningkatan insiden frakt r dan kalsifikasi $ada $e%b l ! dara! ata jant ng, !angguan sistem kardio0askular Penyakit kardioDask lar %enjadi $enyebab ta%a %orbiditas dan %ortalitas $ada $asien $enyakit ginjal kronik $ada tia$ stadi %, Peningkatan risiko $enyakit kardioDask lar $ada $asien CKD %eningkat 10 !ingga 200 kali li$at bergant ng $ada stadi % CKD, Aekitar "0 87O $asien CKD stadi % 7 s da! %e%iliki ko%$likasi kardioDask lar se!ingga fo3 s $ada $asien adala! $reDensi ko%$likasi $enyakit kardioDask lar $ada stadi % a9al $enyakit ginjal kronok, Fdanya CKD %er $akan faktor risiko $enting terjadinya iske%i siste% kardioDask lar ter%as k okl si koroner# serebroDask lar# dan Das3 lar $erifer,$eningkatan $reDalensi $enyakit kardioDask lar $ada $asien CKD ber! b ngan dengan faktor risiko klasik dan faktor risiko dari CKD it sendiri, 'aktor risiko klasik da$at ber $a !i$ertensi# !i$erDole%ia# disli$ide%ia# oDer+aktiDasi si%$atis# and !i$er!o%o3ysteine%ia, 'aktor risiko terkait CKD ber $a ane%ia# !i$erfosfate%ia# !i$er$aratiroid# slee$ a$nea#dan infla%asi siste%ik, Keadaan infla%asi l as di! b ngkan dengan $eningkatan j %la! reaktan fase ak t se$erti sitokin dan C+rea3tiDe $rotein* dan biasanya diik ti $en r nan j %la! alb % n, Keadaan infla%asi ini %e%$er3e$at $roses $enyakit okl si Dask lar se!ingga %e%$erb r k keadaan iske%ia %iokard dan da$at %enyebabkan ko%$likasi %ikroDask lar, Hi$ertensi %er $akan sala! sat ko%$likasi CKD $aling sering, Biasanya !i$ertensi % n3 l $ada a9al $erjalanan CKD dan ber! b ngan dengan !i$ertrofi Dentrikel kiri dan gangg an f ngsi ginjal lebi! ja !, Hi$ertrofi Dentrikel kiri dan kardio%io$ati %er $akan faktro risiko ter$enting terjadinya %orbiditas dan %ortalitas kardioDask lar# !al ini ber! b ngan dengan keadaan !i$ertensi berke$anjangan dan kelebi!an 3airan* selain it keadaan ane%ia dan $e%asangan s! nt nt k !e%odialisis da$at %enyebabkan $eningkatan 3 ra! jant ng se!ingga da$at %engakibatkan gagal jant ng,

Kelebi!an 3airan da$at %enyebabkan !i$ertensi dan $erbaikan tekanan dara! da$at dilak kan dengan 3ara retriksi gara% (natri %)# $e%akaian di retik# dan red ksi 3airan dengan dialysis, Na% n karena adanya aktiDasi aksis rennin+angiotensin+aldosteron dan gangg an $ada kesei%bangan Dasokonstriktor dan Dasodilator %engakibatkan $asien teta$ dala% keadaan !i$ertensi 9ala s da! dilak kan tera$i kelebi!an 3airan yang adek at &angg an $o%$a jant ng da$at terjadi sek nder karena iske%i %iokardial# !i$ertrofi Dentrikel kiri# dan kardio%io$ati dengan ko%binasi retensi air dan gara% yang da$at terjadi $ada CKD* selanj tnya berakibat gagal jant ng ba!kan terjadi ede%a $ar , &agal jant ng da$at terjadi karena disf ngsi sistolik# diastolik# ata ked anya, Ede%a $ar da$at terjadi baik karena $eningkatan tekanan ka$iler %a $ n dengan tekanan ka$iler yang nor%al* keadaan re%ia da$at %eningkatkan $er%eabilitas %e%brane ka$iler di alDeolar, !angguan +ematologi Fne%ia nor%ositik nor%okro% da$at dite% i $ada CKD stadi % " dan !a%$er $ada se% a $asien CKD stadi % 8, Penyebab $ri%er ane%ia $ada $asien CKD adala! ins fisiensi $rod ksi eritro$oietin (EP<) akibat ginjal yang r sak, 'aktor lain yang ber$eran adala! defisiensi besi# infla%asi ak t dan kronik dengan gangg an tilisasi besi# !i$er$aratiroid berat dengan fibrosis s %s % t lang# dan $e%endekan sia eritrosit karena lingk ngan dengan kadar re % yang tinggi, Penyebab yang lain adala! defisiensi asa% folat dan Dita%in B12 disertai toksisitas al %ini %, Keadaan ane%ia ini %engakibatkan $en r nan !antaran dan tilisasi oksigen jaringan# %eningkatkan 3 ra! jant ng# dilatasi dan !i$ertrofi Dentrikel* %anifestasi keadaan ini ber $a angina $e3toris# gagal jant ng# $er ba!an stat s %ental dan kognitif# $en r nan $erta!anan t b ! ter!ada$ infeksi, Aelain it ane%ia %enyebabkan retardasi %ental $ada anak dengan CKD, Pasien dengan CKD stadi % lanj t da$at %e%iliki $e%anjangan 9akt $erdara!an# $en r nan aktiDitas faktor >>> tro%bosit# gangg an agregasi dan ad!esi tro%bosit# gangg an kons %si $rot!ro%bin, Qanifestasi klinis gangg an diatas ber $a $eningkatan ke% ngkinan $erdara!an dan !e%ato%a# $e%anjangan 9akt $erdara!an saat o$erasi# %enorr!agia# dan $erdara!an s$ontan trakt s $er3ernaan, Pasien CKD j ga %e%iliki kerentanan terjadinya t!ro%boe%boli ter ta%a jika kelainan ginjal %enyebabkan $rotei n ria dala% batas sindro%a nefrotik# !al ini

%enyebabkan !i$oalb %ine%ia dan ke!ilangan faktor antikoag las akibat renal loss,

!angguan neuromuskular Ko%$likasi $enyakit ginjal kronik da$at ber $a ne ro$ati $ada syste% saraf $ sat# $erifer# dan a tono% beserta gangg an $ada str tkt r dan f ngsi otot, (etensi %etabolit nitrogen dan P2H berkontrib si dala% $atofisiologi gangg an ne ro% s3 lar, Qanifestasi klinis gangg an ne ro% s3 lar jelas terli!at % lai dari stadi % " $enyakit ginjal kronik, Qanifestasi a9al ko%$likasi syste% saraf $ sat yait gangg an ringan $ada daya ingat# konsentrasi# tid r, >ritasi ne ro% s3 lar se$erti 3eg kan# s$as%e# dan fasik lasi %enjadi jelas di stadi % berik tnya, Pada stadi % 7 yang tidak diobati da$at terjadi asteri6is# %yoklon s# kejang# dan ko%a, Ne ro$ati $erifer biasanya se3ara klinis terli!at setela! stadi % 8# 9ala $ n se3ara elektrofisiologi dan !istology s da! terli!at gangg an, Pada fase a9al# saraf sensorik lebi! da! l terkena dari$ada saraf %otorik# ekstre%itas ba9a! dari$ada ekstre%itas atas# dan bagian distal terlebi! da! l dari$ada $roksi%al, &angg an saraf $$erifer da$at ber $a restless leg syndro%e# yang dikarakteristikkan dengan adanya sensasi tidak nya%an $ada kaki dan %e%baik jika digerakkan, -ika dialisis tidak dilak kan segera setela! gejala % n3 l# gejala $ada saraf %otorik akan % n3 l ter%as k kele%a!an otot+otot, 2anda ne ro$ati $erifer tan$a adanya sebab lain se$erti diabetes %ellit s %er $akan indikasi dilak kannya tera$i $enggantian ginjal, !angguan gastrointestinal dan nutrisi Jre%i3 fetor# yait ba nafas se$erti rin terjadi akibat degradasi rea %enjadi a%%onia ole! air li r dan seringkali ber! b ngan dengan rasa loga% $ada % l t (dysge sia), Pada $asien $enyakit ginjal kronik da$at terjadi gastritis# $enyakit $e$ti3# dan lserasi % kosa $ada sal ran 3erna se!ingga %enyebabkan nyeri abdo%en# % al# % nta!# dan $erdara!an sal ran 3erna, Pasien se$erti ini j ga rentan ter!ada$ konsti$asi yang da$at di$erb r k dengan $e%berian s $le%en kalsi % dan besi, (etensi re % j ga da$at %enyebabkan anoreksia# % al# dan % nta!, (etriksi $rotein sangan ber%anfaat nt k %eng rangi % al dan % nta!* na% n !al ini da$at risiko %aln trisi $ada $asien, Qaln trisi energy+$rotein

%er $akan ko%$likasi $enyakit ginjal kronik akibat intake $rotein dan kalori yang renda!# !al ini seringkali %er $akan indikasi dilak kannya tera$i $enggantian ginjal, Aelain intake s lit# $asien $enyakit ginjal kronik j ga resisten ter!ada$ f ngsi anaboli3 ins lin dan !or%one lain serta faktor $ert %b !an, Fsidosis %etaboli3 dan aktiDasi sitokin infla%asi da$at %e%i3 katabolis%e $rotein, Penilaian %aln trisi energy+$rotein !ar s segera dilak an $ada stadi % " $enyakit ginjal kronik, Penilaian ini ter%as k ri9ayat diet# berat badan kering# konsentrasi alb %in ser %# $eng k ran nitrogen dan $rotein rin, !angguan metabolik dan endokrin Qetabolis%e gl kosa %enjadi tergangg $ada $enyakit ginjal kronik# da$at terli!at dari $en r nan ke3e$atan tilisasi gl kosa setela! $e%berian beban gl kosa, Na% n gl kosa $ asa biasanya nor%al ata !anya sedikit %eningkat* gangg an toleransi gl kosa ringan tidak %e%erl kan tera$i yang s$esifik, <le! karena ginjal ber$eran dala% eli%inasi ins lin dari sirk lasi dara!# $ada $asien dengan sindro%a re%ik % kadar ins lin $las%a %eningkat# baik saat $ asa ata $ost$randial, <le! karena it tera$i ins lin % ngkin %e%b t !kan red ksi $rogresif seiring dengan ker sakan ginjal yang $rogresif $ la* begit $ la j ga dengan obat anti diabeti3 oral se$erti %etfro%in# $engg naannya di kontraindikasikan bila &'( t r n lebi! dari setenga! angka nor%al, Pada 9anita dengan $enyakit ginjal kronik# kadar estrogen renda! se!ingga terjadi gangg an %enstr asi dan ketidak%a%$ an nt k !a%il 3 k $ b lan, Ketika &'( t r n !ingga 80 %4/%in# ke!a%ilan ber! b ngan dengan tingginya angka aborsi s$ontan# !anya 20O ke!a%ilan yang ber!asil %en3a$ai sia ater%, Pada $ria terjadi $en r nan !or%one testosterone se!ingga terjadi disf ngsi seks al dan oligos$er%ia, Pada anak+anak dengan $enyakit ginjal kronik# %at rasi seks al da$at terla%bat, Aebagian besar gangg an ini %e%baik ata se%b ! dengan dialisis intensif ata trans$lantasi ginjal yang ber!asil Berik t tabel 8 adala! res %e %anifestasi klinis dan laboratori % $ada $asien dengan $enyakit ginjal kronik (sindro% re%ik %), 2abel 8, Qanifestasi klinis dan laboratori % sindro%a re%ik % $ada $enyakit ginjal kronik"

(eferensi : 1, (a!ardjo# -,P, Atrategi tera$i gagal ginjal kronik, Dala% A, Gas$adji# (,F, &ani# A, Aetiati P >, Fl9i (Eds,)# B nga ra%$ai il% $enyakit dala%, -akarta) 'ak ltas Kedokteran JniDersitas >ndonesia, 1@@., 2, 4 bis# H,(, Pengenalan dan $enanggg langan gagal ginjal kronik, Dala% H,(, 4 bis P Q,R, Nas tion (Eds,)#Ai%$osi % $engenalan dan $enangg langan gagal ginjal kronik, 1@@1, ", Akore3ki K# &reen -# Brenner B Q, C!roni3 kidney disease in HarrisonSs $rin3i$les of internal %edi3ine 1/t! ed, JAF) Q3&ra9+Hill, 200/, $, 1878+.@ 8, A 9itra K, Penyakit &injal Kronik, B k Fjar >l% Penyakit Dala% -ilid > Edisi >I, -akarta) P sat Penerbitan De$arte%en >l% Penyakit Dala% 'KJ># 200., P, 781+788, 7, Brenner BQ# 4aCar s -Q, Prinsi$+Prinsi$ >l% Penyakit Dala%, Iol %e " Edisi 1", -akarta) E&C# 2000,18"7+188",
., KD<=> Clini3al Pra3ti3e & idelines for C!roni3 Kidney Disease)

EDal ation# Classifi3ation# and Atratifi3ation, >ndiDid als at in3reased risk of 3!roni3 kidney disease, Di nd ! dari!tt$)//999,kidney,org/$rofessionals/KD<=>/g idelinesT3kd/$8T3lass Tg",!t% /, Frora P# Ierrelli Q, C!roni3 (enal 'ail re, Di nd ! dari !tt$)//e%edi3ine,%eds3a$e,3o%/arti3le/2"8/@8+oDerDie9

Kolik (enal By Exomed Indonesia 27/10/2010Posted in: Nefrologi Anita 4ur*ani, MD Definisi Kolik renal dikarakterisasikan sebagai nyeri !ebat yang inter%iten (!ilang+ ti%b l) biasanya di daera! antara iga dan $angg l# yang %enjalar se$anjang abdo%en dan da$at berak!ir $ada area genital dan $a!a bagian dala%, Kolik renal biasanya bera9al di $ ngg ng bagian %id+lateral atas dan %enjalar anteroinferior %en j daera! li$atan $a!a dan kela%in, Nyeri yang ti%b l akibat kolik renal ter ta%a disebabkan ole! dilatasi# $eregangan# and s$as%e trakt s rinari s yang disebabkan ole! obstr ksi reter ak t, Ketika ada obstr ksi yang kronik# se$erti kanker# biasanya tidak dirasakan nyeri, Pola nyeri bergant ng $ada a%bang rangsang nyeri seseorang# $erse$si# serta ke3e$atan %a $ n derajat $er ba!an tekanan !idrostatik di dala% reter dan $elDis renal $roksi%al, Peristaltik reter dan $er$inda!an bat ginjal da$at %e%i3 eksaserbasi ak t rasa nyeri, Pasien seringkali da$at %en nj k $ada lokasi nyeri# yang ke% ngkinan besar adala! sit s obstr ksi reteral, (enal kolik da$at $ la dirasakan $ada daera! t b ! yang tidak $atologis (referred ain), %tiologi (enal Kolik Etiologi $aling % % adala! %elintasnya bat ginjal, Berta%ba! $ara!nya nyeri bergant ng $ada derajat dan te%$at terjadinya obstr ksi* b kan $ada keras# k ran# ata sifat abrasi bat ginjal, Bek an dara! ata frag%en jaringan j ga da$at %enyebabkan !al yang sa%a, Kolik karena bek an dara! sering dite% i $ada $enyakit gangg an $e%bek an dara! !erediter ata dida$at# tra %a# neo$las%a dari ginjal dan trakt s rinari s# $erdara!an setela! bio$si renal $erk tan# kista renal# %alfor%asi Dask lar renal# nekrosis $a$ilar# t berk losis# dan infark $ada ginjal, Kolik ses ngg !nya terjadi karena refl ks Desiko reteral,

Bat ginjal yang bergerak se$anjang reter dan !anya %enyebabkan obstr ksi inter%iten sebenarnya %enyebabkan rasa nyeri yang lebi! !ebat dari$ada bat yang tidak bergerak, A at obstr ksi konstan akan %e%i3 berbagai %ekanis%e a toreg lasi dan refleks yang akan %e%bant %eredakan nyeri, 28 ja% setela! obstr ksi reteral total# tekanan !idrostatik akan %en r n karena (1) $en r nan $eristalsis reteral# (2) $en r nan aliran dara! arteri renal# yang %enyebabkan $en r nan $rod ksi rin# dan (") ede%a interstitial yang %enyebabkan $eningkatan l*m +ati) drainage, 'aktor+ faktor ini %enyebabkan kolik renal yang berintensitas tinggi berd rasi k rang dari 28 ja%, Kala obstr ksi bersifat $arsial# $er ba!an+$er ba!an yang sa%a terjadi# na% n $ada derajat yang lebi! ringan dan 9akt yang lebi! la%a, Aerab t saraf nyeri $ada renal % %nya saraf si%$atis $reganglion yang %en3a$ai korda s$inal 2+11 sa%$ai 4+2 %elal i dorsal ner0e roots, 2rans%isi sinyal nyeri terjadi %elal i trakt s s$inotala%ik s asenden, Pada reter bagian ba9a!# sinyal nyeri j ga didistrib sikan %elal i saraf genitofe%oral dan n, ilioing inal, N, erigentes# yang %e%$ersarafi reter intra% ral dan kand ng ke%i!# bertangg ng ja9ab nt k bebera$a gejala kand ng ke%i! ,

Jreter bagian atas dan $elDis renal) Nyeri dari bat reter bagian atas 3ondong nt k %enjalar ke area $inggang dan area l %bar, Di sisi kanan# !al ini bisa disala!artikan dengan kolelitiasis ata kolesistisis, Di sisi kiri# diagnosis banding %eli$ ti $ankreatitis ak t# lk s $e$tik % dan gastritis, Jreter bagian tenga!) Nyeri $ada daera! ini %enjalar ke bagian ka doanterior, Nyeri ini bisa %enyer $ai a$endisitis jika berada di kanan ata $ n diDertik litis ak t $ada sisi kiri, Jreter distal) Nyeri $ada daera! ini %enjalar ke li$at $a!a# testikel $ada $ria %a $ n labia %ayor $ada 9anita karena nyeri ini diali!kan %elal i n, ilioing inal ata n, genitofe%oral, -ika bat berada di reter intra% ral# gejala yang % n3 l %iri$ dengan sistitis ata retritis, &ejala ini %eli$ ti nyeri s $ra$ bis# rgensi# dis ria# nyeri $ada j ng $enis# dan terkadang berbagai gejala &> se$erti diare dan tenes% s, &ejala ini bisa disala!artikan dengan $enyakit infla%asi $elDis# r $t r kista oDari %,

Kebanyakan rese$tor nyeri di trakt s rinari s atas yang bertangg ng ja9ab atas $erse$si kolik renal berada di s b% kosa dari $elDis renal# kali6 dan reter bagian atas, Di reter# $eningkatan $eristaltik $roksi%al %elal i aktiDasi intrinsi) ureteral a)emakers ber$eran $enting $ada $erse$si nyeri, A$as%e otot# $eningkatan $eristaltik $roksi%al# infla%asi lokal# iritasi# dan ede%a di te%$at obstr ksi ber$eran ter!ada$ $erke%bangan nyeri %elal i aktiDasi ke%orese$tor dan $eregangan j ng saraf bebas s b% kosa, Q al dan % nta! sering dikaitkan dengan kolik renal ak t dan terjadi setidaknya $ada 70O $asien, Q al disebabkan ole! jal r $ersarafan yang % % dari $elDis renal# la%b ng# s s %elal i serab t saraf aferen Dagal dan s %b 3elia3, Hal ini sering di$erk at lagi %elal i efek analgesik narkotik yang %engind ksi % al dan % nta! %elal i efek langs ng ter!ada$ %otilitas &> dan efek tidak langs ng $ada )+emore)e tor trigger 6one (C2V) di %ed lla oblongata, ,onsteroidal anti2inflammator* drugs (NAF>Ds) seringkali da$at %enyebabkan iritasi la%b ng dan %asala! &>, Kolik biasanya %engik ti $ola yang k!as yang % da! nt k dikenali# teta$i bent k yang ati$ikal da$at %eni%b lkan kes litan diagnostik, /0 (enal Kolik +i&ikal Fase-Fase Serangan Kolik (enal /kut Nyeri ini terjadi di sekitar der%ato% 2+10 sa%$ai A+8, Kesel r !an $roses ini terjadi sela%a "+18 ja%, Fda " fase) 10 Fase /kut/1nset Aerangannya se3ara ti$ikal terjadi $ada $agi ata %ala% !ari se!ingga %e%bang nkan $asien dari tid rnya, -ika terjadi $agi !ari# $asien % %nya %endeskri$sikan serangan terseb t sebagai serangan yang % lanya $erla!an se!ingga tidak dirasakan, Aensasi di% lai dari $inggang# nilateral# %enyebar ke sisi ba9a!# %enyilang $er t ke li$at $a!a (groin). Nyerinya biasanya teta$# $rogresif# dan kontin * bebera$a $asien %engala%i serangan inter%iten yang $aroksis%al dan sangat $ara!, Derajat nyeri bisa %eningkat ke intensitas %aksi% % setela! "0 %enit sa%$ai . ja% ata lebi! la%a lagi, Pasien % %nya %en3a$ai nyeri $ n3ak $ada 1+2 ja% setela! onset, #0 Fase Konstan/Plateau

Aaat nyeri tela! %en3a$ai intensitas %aksi% %# nyeri akan %eneta$ sa%$ai $asien diobati ata !ilang dengan sendirinya, Periode di%ana nyeri %aksi%al ini dina%akan fase konstan, 'ase ini biasanya berlangs ng 1+8 ja% teta$i da$at berta!an lebi! la%a lebi! dari 12 ja% $ada bebera$a kas s, Kebanyakan $asien datang ke J&D sela%a fase ini, Pasien yang %enderita kolik biasanya banyak bergerak# di atas te%$at tid r ata saat berjalan# nt k %en3ari $osisi yang nya%an dan %eng rangi nyeri, Gala $ n ginjal dan trakt s rinari s terletak retro$eritoneal# % al dan % nta! disertai bising s s %en r n / !i$oaktif adala! tanda yang do%inan* se!ingga %e% ngkinkan kesala!an diagnosis intra$eritoneal, Conto!nya ter ta%a adala! obstr ksi uretero el0is 'un)tion $ada ginjal kanan, "0 Fase .ilangnya 2yeri (Relieve) Pada fase terak!ir ini# nyeri !ilang dengan tiba+tiba# 3e$at# dan $asien %erasakan kelegaan, Kelegaan ini bisa terjadi se3ara s$ontan ka$an$ n setela! onset, Pasien ke% dian da$at tid r# ter ta%a jika diberikan analgesik, 'ase ini berlangs ng 1#7 " ja%, 30 (enal Kolik /ti&ikal Etiologi kolik ti$ikal bisa j ga %enyebabkan kolik ati$ikal, <bstr ksi $ada )al*x da$at %enyebabkan nyeri $inggang yang lebi! ringan ta$i e$isodik, He%at ria da$at j ga terjadi, 4esi obstr ktif $ada uretero0esi)al 'un)tion (! b ngan reter dan kand ng ke%i!) ata $ n seg%en intra% ral dari reter da$at %enyebabkan dis ria# keinginan b ang air ke3il yang %endadak dan sering# serta nyeri yang %enjalar ke atas ata ba9a!, Kolik renal da$at disertai % nta!+% nta! !ebat# % al# diare# ata $ n nyeri ringan yang tidak biasa se!ingga %e% ngkinkan kesala!an diagnosis, Diagnosis 3anding Kolik (enal Ke3 ali kolik renal ati$ikal# % %nya gejala kolik renal sangat k!as dan tidak se$erti nyeri karena $enyakit intra abdo%inal ata retro$eritoneal lainnya, Diagnosis da$at ditegakkan dengan ana%nesis $asien, a, Kolik bilier Nyeri $ada k adran kanan atas abdo%en# % al dan % nta! yang %eneta$# abdominal tenderness adala! gejala kolik bilier, -ika terda$at infeksi ginjal#

kolik ini j ga da$at disertai de%a%# le kositosis# dan ikter s ringan, Kolesistitis ak t da$at %enyebabkan nyeri ke ba! kanan ata s bska$ la, b, F$endisitis 8+. ja% setela! nyeri di $eri %bilik s# nyeri terlokalisasi di titik Q3 B rney, Pasien biasanya berbaring tenang# berbeda dengan $asien kolik renal, 3, DiDertik litis dan irritable )olon s*ndrome DiDertik litis yait nyeri $ada sisi kiri dekat reter bagian ba9a!# ja ! lebi! ringan dari kolik renal dan seringkali ada abdominal tenderness. >ni disertai konsti$asi dan dara! sa%ar di tinja# yang tidak laCi% $ada kolik renal, Irritable )olon s*ndrome disertai distensi abdo%en dan nyeri !ebat yang ber! b ngan dengan nyeri $ ngg ng ba9a!, Rang $aling %e%bedakan dengan kolik renal adala! diare !ebat dan bising s s !i$eraktif, d, Nyeri % sk loskeletal Protr si disk s interDertebral l %balis da$at %enyebabkan nyeri $ ngg ng nilateral yang %enjalar ke $ingg l# $a!a# ata li$at $a!a ($aling sering 48+7 dan 47+A1), Pe%bedanya dari kolik renal adala! nyeri terseb t bergant ng dengan $osisi t b !# yang da$at !ilang dengan i%obilitas, Nyeri $ada $elDis da$at terjadi karena lesi obstr ktif dan ber3iri k!as nilateral yang %enjalar ke bagian sakral, e, Penyakit Akrotal# Penis# ata 4abial Kolik ini terjadi karena obstr ksi uretero0esi)al 'un)tion. 2andanya adala! keinginan nt k b ang air ke3il yang sering# dis ria# dan nyeri sakral ata l %bal ba9a!, Pendekatan Pasien dengan Kolik (enal Aetela! %engeta! i ba!9a ada kolik renal# yang ter$enting dilak kan adala! rinalisis dan foto $olos abdo%en, &a%baran radioo$ak $aling sering dite% kan $ada area $elDis renal se$anjang reter ata $ n uretero0esi)al 'un)tion. &a%baran radioo$ak ini disebabkan karena adanya bat kalsi % oksalat dan bat str Dit (QgNH"P<8), 2erda$at j ga !e%at ria %ikrosko$ik, &injal $ada sisi kolik da$at %e%besar karena obstr ksi,

Ke3 ali jika ada kontraindikasi# $erl dilak kan $ielografi intraDena nt k %enilai obstr ksi rinaria dan %en3ari etiologi kolik (Pielografi adala! radiografi $elDis renalis dan reter setela! $eny ntikan ba!an kontras), Aeringkali bat ata benda obstr ktif lainnya s da! dikel arkan ketika $ielografi# se!ingga !anya dite% kan dilatasi nilateral reter# $elDis renalis# ata $ n )al*x, -ika $ielografi intraDena (%elal i $ ngsi jar % $erk tan) tidak da$at dilak kan# lak kan $ielografi retrograde (%elal i reter)# 9ala $ n $rosed r ini tidak %enyenangkan dan berke% ngkinan ke3il %enyebabkan infeksi ata ker sakan reteral, Pasien dengan kolik renal !ar s %enjalani filtrasi rin nt k %ene% kan bat # bek an dara!# ata jaringan lainnya# sebagai $enent diagnosis, Bila $erl # ini dilak kan ber%ingg +%ingg karena bat ata jaringan bisa %eneta$ di kand ng ke%i! tan$a %eni%b lkan gejala, Qedikasi yang diberikan adala! analgesik, Pada % %nya# di$erl kan obat+obat narkotika dala% dosis tera$i,

Daftar Pustaka 1, Fsdie# FH, Harrison $rinsi$+$rinsi$ il% $enyakit dala%# Iol %e >, +Ed 1"+, -akarta) E&C# 1@@@, 2, Qassry A&# &lasso3k (-, 2e6tbook of ne$!rology# Iol %e >, +2nd edition+, Balti%ore) Gillia%s and Gilkins# 1@8@, ", K %ala P# et al, Ka% s sak kedokteran Dorland, +Ed, 27+ -akarta) E&C# 1@@8, 8, Fnoni%, - rnal Kedokteran) (enal 3oli3, 999,e%edi3ine,3o%, -akarta) 28 - ni 200/,

Glomerulonefritis /kut Pas4a Stre&tokokus (G2/PS$; DefinisiPatologi By Exomed Indonesia 18/12/2010Posted in: Nefrologi Tommie %raset*o, MD Definisi &lo%er lonefritis Fk t Pas3a Atre$tokok s (&NFPA) adala! s at sindro% nefritik yang ditandai dengan onset tiba+tiba !e%at ria# ede%a# !i$ertensi# dan $en r nan f ngsi ginjal, &NFPA adala! sala! sat $enyebab gross !e%at ria glo%er lar yang $aling sering $ada anak+anak, &ejala+gejala ini ti%b l setela! infeksi# % %nya ole! k %an stre$tokok s W+!e%olitik s gr $ F di sal ran nafas atas ata di k lit, %tiologi dan %&idemiologi &lo%er lonefritis ak t $as3a Atre$tokok s (&NFPA) % n3 l setela! infeksi $ada tenggorokan ata k lit ole! strain LnefritogenikM tertent dari stre$tokok s W+!e%olitik s gr $ F, 'aktor+faktor yang %enyebabkan !anya strain tertent yang %enjadi nefritogenik %asi! bel % jelas, &NFPA biasanya % n3 l setela! faringitis stre$tokokal yang ti%b l sela%a % si% dingin/$eng! jan dan infeksi k lit ata $ioder%a sela%a % si% $anas# sedangkan di daera! tro$is infeksi k lit stre$tokokal da$at terjadi se$anjang ta! n, Gala $ n se3ara e$ide%is nefritis tela! dite% kan ber! b ngan dengan infeksi tenggorokan (seroti$e 12) dan k lit (seroty$e 8@)# $enyakit ini $aling sering % n3 l se3ara s$oradis, &NFPA $aling sering %enyerang anak sia sekola! (7+12 ta! n) dan jarang %enyerang anak sia k rang dari " ta! n, 4aki+laki lebi! sering dari$ada $ere%$ an dengan $erbandingan 2)1, (isiko % n3 lnya glo%er lonefritis ak t tergant ng a$aka! infeksi disebabkan ole! strain nefritogenik# risiko serangan 10+17O dan da$at terjadi $ada $erjalanan infeksi tenggorok ata k lit, 2erda$at %asa laten tertent sebel % % n3 lnya sindro% nefritis ak t# biasanya 1+2 %ingg

setela! faringitis stre$tokok s ata "+. %ingg setela! $ioder%a stre$tokokal, &NFPA adala! sala! sat $enyebab !e%at ria glo%er lar terbanyak $ada anak# !anya dikala!kan ole! >gF nefro$ati, &NFPA %er $akan glo%er lonefritis ak t $as3a infeksi yang $aling sering dite% kan, Aelain Atre$tokok s j ga tela! dib ktikan terjadinya glo%er lonefritis ak t setela! infeksi stafilokok s# $ne %okok s# 3o6sa3kie Dir s B# e3!oDir s ti$e @# infl enCa# dan % %$s, &NFPA %er $akan $enyakit yang bersifat self+li%iting# teta$i da$at j ga %enyebabkan gagal ginjal ak t, Aebagian besar $asien (@7O) akan se%b !# teta$i 7O diantaranya da$at %engala%i $erjalanan $enyakit yang %e%b r k dengan 3e$at, Patologi Ae$erti $ada &N ak t lain# ginjal terli!at %e%besar si%etris, Pada %ikrosko$ 3a!aya# sel r ! glo%er li ta%$ak %e%besar dan bloodless dan %ena%$akkan $roliferasi sel %esangial dif s dengan $e%besaran %atriks %esangial,

!ambar 1. !lomerulus asien !,A%4 terli+at membesar dan erdara+an kurang dan menun'ukkan roliferasi mesangial dan eksudasi netrofil. #788x$ PQN sering ada di glo%er l s sela%a %asa a9al $enyakit, Kresentik dan infla%asi intersisial % ngkin da$at terli!at $ada kas s sangat berat, Per ba!an+$er ba!an ini tidak s$esifik nt k &NFPA, Qikrosko$ik i% nofloresensi %ena%$akkan de$osit yang bert %$ k+t %$ k dari i%% noglob lin dan ko%$le%en di %e%brane basalis glo%er l s dan di

%esangial, Pada %ikrosko$ ele3tron# de$osit ele3tron+dense ata L! %$sM terli!at $ada sisi e$itel %e%bran basalis glo%er l s,

!ambar 7. Mikrosko ele)tron ada !,A%4 mem erli+atkan de osit ele)tron dense #D$ di sisi e itel #E $ dari membrane basalis glomerulus. %M, #%$ tam ak di dalam lumen #9$ ka iler. 34 : 3owman s a)e. M : mesangium.

!ambar ;. !ambaran mikrosko ik sedimen urin mem erli+atkan gambaran k+as ada +ematuria non2glomerular< sel dara+ mera+ dalam bentuk dan ukuran *ang seragam namun menun'ukkan dua o ulasi sel karena se'umla+ ke)il sel ke+ilangan egmen +emoglobinn*a.

!ambar =< !ambaran mikrosko ik sedimen urin mem erli+atkan gambaran k+as ada +ematuria glomerular< sel dara+ mera+ ke)il dan ber0ariasi dalam bentuk, ukuran, dan kandungan +emoglobin.

!ambar >< Mi)ros)o * of urinar* sediment. A )ast )ontaining numerous er*t+ro)*tes, indi)ating glomerulone +ritis. (eferensi: 1, DaDis >D# FDner ED, Conditions Parti3 larly Fsso3iated 9it! He%at ria, >n) Be!r%an (E# Klieg%an (Q# -enson HB# editors, Nelson 2e6tbook of Pediatri3s, PennsylDania) Aa nders* 2008, 2, Hay GG# Hay9ard F(# 4eDin Q-# Aond!ei%er -Q, C rrent Pediatri3 Diagnosis P 2reat%ent, 18t! edition, Ne9 Rork) Q3&ra9 Hill* 200.,

Glomerulonefritis /kut Pas4a Stre&tokokus (G2/PS$; Patofisiologi+atalaksana By Exomed Indonesia 28/12/2010Posted in: Nefrologi# Pediatri Tommie %raset*o, MD Patofisiologi Kebanyakan bent k glo%er lonefritis ak t di%ediasi ole! $roses i% nologik, Pada &NFPA# b kti+b kti %en nj kkan ba!9a ko%$leks i% n# yang dibent k ole! ko%binasi antibodi s$esifik dan antigen stre$tokok s# terlokalisir di dinding ka$iler glo%er l s dan %engaktiDasi siste% ko%$le%en, Aiste% i% n % ngkin j ga diaktiDasi ole! antigen ste$tokokal yang %ene%$el ke str kt r glo%er l s dan ber$eran sebagai ? lanted antigen@ ata dengan $er ba!an antigen endogen,

!ambar 1. %atofisiologi !,A%4, ter'adi enum ukan kom leks imun di sube itel glomerulus Ber%a3a% sitokin dan faktor i% nitas sel ler %enginisiasi s at res$on infla%asi yang ber%anifestasi %enjadi $roliferasi sel ler dan ede%a di glo%er lar, Hanya bebera$a strain stre$tokok s yang %enyebabkan glo%er lonefritis ak t, Penelitian yang dilak kan 70 ta! n lal %en nj kkan identifikasi strain tertent dari stre$tokok s gr $ F yang nefritogenik, Rang lebi! bar #

stre$tokok s non+gr $ F# ter ta%a gr $ C# dite% kan j ga %enyebabkan glo%er lonefritis, Aedikitnya 2 antigen diisolasi dari stre$tokok s nefritogenik# Cy%ogen (s at $re3 rsor dari e6otoksin B) dan gly3eralde!ydes $!os$!ate de!ydrogenase (&NFDH)# tela! diidentifikasi dan di$er3aya %a%$ %enginisiasi res$ons i% nologik, 'raksi terseb t %e%iliki afinitas tertent ter!ada$ glo%er l s dan tela! terb kti %engind ksi res$ons antibodi, Hal ini %e%ba9a $ada aktiDasi sej %la! jal r %ediator $roinfla%asi di glo%er l s, Gala $ n infeksi stre$tokok s di! b ngkan se3ara erat dengan &NFPA# ses ngg !nya %ekanis%e ker sakan $ada ginjal %asi! dijabarkan se3ara tidak ko%$lit, Penelitian terbar j ga %en nj kkan ke%a%$ an dari APEB dan NFP>r# s at rese$tor $las%in stre$tokokal# nt k terikat dan %engaktiDasi $las%in# dengan de%ikian %enginisiasi kaskade infla%asi,

!ambar 1. Etio atogenesis !,A%4. ,efritogenisitas dari ,A%Ir2!A%D5 stre tokokus #kiri$ di erkirakan ber+ubungan dengan akti0itas engikatan2 lasmin *ang mam u memi)u reaksi inflamasi dan degradasi Membran 3asal !lomerulus, kom leks ini menem ati glomerulus dengan lasmin, ta i tidak dengan Ig! atau kom lemen. 4 e3 dan 64 e3 #kanan$ da at menginduksi immune2)om lex2mediated glomerulone +ritis ketika 4 e3 menem el dengan kom lemen dan Ig! dan tam ak di tum ukan sube itelial, dimana meru akan enam akan k+as dari !,A%4. Pada kebanyakan $asien dengan &N ak t sedang+berat# terjadi $en r nan filtrasi glo%er l s# dan ke%a%$ an nt k %engekskresi gara% dan air biasanya berk rang# %enyebabkan $eningkatan Dol %e 3airan ekstrasel ler,

Iol %e 3airan ekstrasel ler yang %eningkat %enyebabkan ede%a# dan j ga ber$eran dala% !i$ertensi# ane%ia# kongesti sirk lasi# dan ensefalo$ati, ,anifestasi klinis &NFPA $aling sering terjadi $ada anak ber % r 7+12 ta! n dan jarang sebel % sia " ta! n, Pasien biasanya %en nj kan gejala sindro% nefritis ak t 1+2 %ingg setela! faringitis stre$tokok s ata "+. %ingg setela! $ioder%a, 2ingkat ke$ara!an ker sakan berDariasi dari !e%at ria %ikrosko$ik asi%to%atik dengan f ngsi ginjal nor%al !ingga gagal ginjal ak t, Pasien da$at j ga %engala%i ensefalo$ati dan/ata gagal ginjal yang disebabkan ole! !i$ertensi ata !i$erDole%ia, Ensefalo$ati da$at j ga terjadi karena akibat langs ng dari efek toksik bakteri stre$tokok s di syste% saraf $ sat, Ede%a biasanya disebabkan dari retensi air dan gara% dan sindro% nefrotik da$at % n3 l $ada 10+20 O kas s, &ejala nons$esifik se$erti %alaise# letargi# nyeri abdo%en/$inggang# dan de%a% % % terjadi, Ede%a s bglotis ak t dan gangg an $erna$asan j ga $erna! dila$orkan % n3 l, 2anda kardinal yang k!as terdiri dari ) 1, He%at ria dengan rin ber9arna te!/3 3ian daging tan$a disertai dis ria# 2, Ede%a ter ta%a $eriorbital dan da$at j ga sel r ! t b !# ", Hi$ertensi# 8, <lig ria / an ria, Da$at disertai dengan tanda+tanda sindro% nefrotik se$erti $rotein ria dan !i$oalb %ine%ia, Aelain it karena ko%$likasinya da$at terjadi tanda+tanda kongesti dan ensefalo$ati,

!ambar ;. Arin ada !,A%4. 3erwarna te+ tua. 'ase ak t biasanya %enye%b ! sendiri dala% .+8 %ingg , Gala $ n ekskresi $rotein rin dan !i$ertensi biasanya nor%al dala% 8+. %ingg setela! onset# !e%at ria %ikrosko$ik da$at berta!an !ingga 1+2 ta! n, Diagnosis Dari rinalisis dida$atkan eritrosit# biasanya bersa%a dengan silinder eritrosit# $rotein ria# dan lekosit PQN, Fne%ia nor%ositik yang ringan % ngkin da$at terjadi karena !e%odil si dan !e%olisis ringan, Aer % C" %en r n $ada fase ak t dan akan ke%bali nor%al dala% .+8 %ingg , Konfir%asi diagnosis %e%b t !kan adanya b kti yang jelas tentang infeksi stre$tokok s yang inDasiDe, K lt r tenggorok yang $ositif da$at %end k ng diagnosis ata %en nj kkan keadaan karier, Di sisi lain# $eningkatan antibodi ter!ada$ antigen stre$tokokal %e%astikan adanya infeksi stre$tokok s, Penting nt k diketa! i titer antistre$tolisin < (FA2<) biasanya %eningkat setela! infeksi faring na% n jarang %eningkat setela! infeksi k lit $ioder%a, 2iter antibodi t nggal yang $aling baik nt k %en nj kkan adanya infeksi stre$tokok s di k lit adala! deo6yribon 3lease (DNase) B antigen, 2es stre$toCi% %er $akan s at $e%eriksaan alternatiDe nt k %endeteksi antibody ter!ada$ stre$tolysin <# DNase B# !yal ronidase# stre$tokinase# dan ni3otina%ide+adenine din 3leotidase %engg nakan tes slide agl tinasi, Diagnosis se3ara klinis &NFPA da$at ditegakkan $ada seorang anak dengan sindro% nefritis ak t (gross !e%at ria# ede%a# !i$ertensi# dan $en r nan f ngsi ginjal)# b kti infeksi str$tokok s sebel %nya# dan C" ser % yang renda!, Gala $ n begit # $enting nt k %e%ikirkan diagnosis lain se$erti A4E dan eksaserbasi ak t glo%er lonefritis kronik, (enal bio$si !anya di$erti%bangkan bila terda$at gagal ginjal ak t# sindro% nefrotik# tidak adanya b kti infeksi stre$tokokal# ata ko%$le%en ser % yang nor%al, Bio$si ginjal j ga di$erti%bangkan bila !e%at ria dan $rotein ria# $en r nan f ngsi ginjal# dan/ata C" ser % berta!an lebi! dari 2 b lan, Diagnosis banding &NFPA ter%as k bebera$a $enyebab !e%at ria yang lainnya# se$erti %isalnya >gF nefro$ati, &lo%er lonefritis ak t j ga da$at %engik ti infeksi stafilokok s koag lase+$ositif dan koag lase+negatif# Atre$to3o33 s $ne %onia# dan bakteri gra% negatiDe, Dan j ga# endokarditis ba3terial da$at %eni%b lkan glo%er lonefritis

!i$oko%$le%entik dengan gagal ginjal, Fk!irnya# glo%er lonefritis ak t da$at ti%b l setela! ja% r tertent # ri3kettsia# dan $enyakit Dir s# ter ta%a infl enCa, Kom&likasi Ko%$likasi ak t dari $enyakit ini disebabkan ter ta%a karena !i$ertensi dan disf ngsi ginjal ak t, Hi$ertensi terda$at $ada .0O $asien dan da$at di! b ngkan dengan ensefalo$ati !i$ertensi $ada 10O kas s, Ko%$likasi lain ter%as k gagal jant ng# !i$erkale%ia# !i$erfosfate%ia# !i$okalse%ia# asidosis# kejang# dan re%ia, Pen4ega-an Fntibiotik siste%ik $ada a9al infeksi faringitis stre$tokok s dan $ioder%a tidak %eng rangi resiko glo%er lonefritis, Fnggota kel arga dari $asien dengan &N ak t !ar s dik lt r nt k stre$tokok s W+!e%olitik s gr $ F dan !ar s diobati bila k lt rnya $ositif, +atalaksana 2ata laksana dit j kan nt k %enangani efek ak t dari $en r nan f ngsi ginjal dan !i$ertensi, Gala $ n $e%berian 10 !ari antibioti3 siste%ik dengan $enisilin dianj rkan nt k %e%batasi $enyebaran organis% nefritogenik# tera$i antibioti3 tidak %e%$erngar !i $erjalanan $enyakit dari glo%er lonefritis, Pe%batasan gara%# dieresis# dan far%akotera$i dengan antagonis kalsi %# Dasodilator# ata FCE+in!ibitor adala! tera$i standar yang dig nakan nt k %enangani !i$ertensi, Prognosis Penye%b !an se%$ rna terda$at $ada ?@7O anak dengan &NFPA, Qortalitas dari fase ak t da$at di3ega! dengan $enanganan yang te$at dari gagal ginjal ak t# gagal jant ng# dan !i$ertensi, -arang terjadi# fase ak t sangat berat dan %e%ba9a $asien $ada !ialinisasi glo%er lar dan ins fisiensi ginjal kronik, Gala $ n begit diagnosis &NFPA !ar s di$ertanyakan $ada $asien dengan disf ngsi ginjal kronik karena diagnosis lain se$erti glo%er lonefritis %e%brano$roliferatif % ngkin % n3 l, (ek rensi sangat jarang terjadi, (eferensi:

1, DaDis >D# FDner ED, Conditions Parti3 larly Fsso3iated 9it! He%at ria, >n) Be!r%an (E# Klieg%an (Q# -enson HB# editors, Nelson 2e6tbook of Pediatri3s, PennsylDania) Aa nders* 2008, 2, Hay GG# Hay9ard F(# 4eDin Q-# Aond!ei%er -Q, C rrent Pediatri3 Diagnosis P 2reat%ent, 18t! edition, Ne9 Rork) Q3&ra9 Hill* 200.,

Anda mungkin juga menyukai