Anda di halaman 1dari 4

Implementasi Dan Evaluasi No Hari/Tanggal 1 Selasa, 10 Desember 2013 Jam 16.00 Diagnosa Hipertemi Implementasi 1.

Mengkaji tinkat kesaran klien. DO: Kesadarn Klien Compos mentis. 2.Memantau klien. aktivitas Evaluasi S: - Orang tua klien masih

melaporkan panas. kejang - Orang tua

kilen

melaporkan klien masih kejang. tua klien sudah

DS : Klien kejang pukul 16.00

DO: Klien kejang hanya pada ke - Orang dua ekstremitas (kejang tonik klonik). 3.Memantau suhu tubuh. DO: Suhu tubuh 39C. O: 4.Memantau denyut nadi klien. DO: HR: 126 Kpm. 5.Mengkaji ketepatan yang digunakan. pakaian

mengatakan memberikan

paracetamol syirup sendok.

- Kesadaran klien compos mentis. - Suhu badan 39C. - HR: 126 Kpm. - Klien masih kejang.

DO: Klien memakai pakaian longgar. 6.Menggunakan obat antipiretik. DS: Orang tua klien menyatakan menggunakan 33/4 sendok. DO: Klien minum obat antipiretik paracetamol 33/4 sendok. paracetamol

- Klien minum paracetamol sendok ssetelah kejang.

A: Masalah hipertemi belum teratasi.

P: Lanjutkan intervensi

1.Kaji tingkat kesadaran. 2.Pantau aktivitas kejang klien. 3.Pantau SB klien. 4.Pantau denyut nadi. 5.Berikan antipiretik dan antibiotic.

Selasa, 10 Desember 2013

18.00

Resiko aspirasi

1.Memantau reflex batuk, reflex muntah, reflex menelan.

S:

DS: Ibu klien menyatakan bahwa - Ibu klien menyatakan klien dapat makan dan klien dapat makan dan minum tanpa muntah. DO: minum dengan baik. 2.Memantau tanda-tanda aspirasi klien saat makan. DS: Ibu klien mengatakan klien makan dengan baik. DO: Tanda-tanda aspirasi tidak ada. - Ibu klien memberi makan dengan klien

berada pada posisi semi fowler.

O: 3.Menganjurkan untuk meninggi- Refleks batuk, reflex kan kepala 30-45 menit setelah makan. muntah, reflex menelan baik. DS: Klien menyetujui untuk hal tersebut. - Kesadaran compos DO: Klien makan dengan posisi mentis. setengah duduk dan masih tetap pada posisi yang sama - Tidak ada tanda-tanda setelah 20 menit selesai aspirasi. makan. A: Masalah aspirasi belum teratasi.

P: Lanjutkan intervensi 1.Pantau reflex batuk, muntah dan menelan. 2.Pantau tanda-tanda aspirasi. 3.Anjurkan untuk memberi makan dalam juml sedikit.

Selasa, 10 Desember 2013

19.00

Resiko Cedera

1.Mengkaji factor pencetus kejang.

S:

DS: Ibu klien mengatakan klien - Ibu klien mengatakan kejang saat badan klien klien kejang saat klien panas. DO: SB setelah kejang 39c. panas. 2.Mengobservasi keadaan umum. O: DO: Sebelum kejang keadaan kli- Suhu badan 39c. en panas. Selama kejang Tiadak sadar dan setelah - Kesadaran CM. kejang klien sadar kembali. - Klien diberikan obat 3.Kolaborasi pemberian obat konular. Stesoli 5 mg/rektal.

DO: Klien diberikan obat antiko- A: nular stresot 5 mg rectal. Masalah resiko cedera belum teratasi.

P: Lanjutkan intervensi 1.Catat tipe kejang dan

berapa kali kejang. 2.Berikan edukasi yang berhubungan dengan Strategi dan tindakan mencegah cedera. 3.Kolaborasi pemberian

obat jika klien kejang lagi.

Anda mungkin juga menyukai