Anda di halaman 1dari 55

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam sistem kesehatan nasional (SKN) dikatakan bahwa segala upaya dalam pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk mencapai derajat kesehatan yang lebih tinggi, yang memungkinkan orang hidup lebih produktif, baik sosial maupun ekonomi SKN pada hakekatnya merupakan tatanan yang mencerminkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu perwujudan kesejahteraan umum seperti yang tercantum dalam pembukaan !!D "#$% Sebagai dampak positif pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam % &elita yang lalu, pola penyakit di Indonesia mengalami pergeseran yang cukup meyakinkan &enyakit infeksi dan kekurangan gi'i berangsur turun, tetapi di lain pihak penyakit menahun yang disebabkan oleh penyakit degeneratif, diantaranya diabetes meningkat dengan tajam perubahan pola penyakit itu diduga ada hubungannya dengan cara hidup yang berubah sesuai dengan bertambahnya kemakmuran &ola makan di kota(kota telah bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran, ke pola makan ke barat(baratan, dengan komposisi makanan yang terlalu banyak mengandung protein, lemak, gula, garam dan mengandung sedikit serat Komposisi makanan seperti ini

"

terutama terdapat pada makanan siap santap yang akhir(akhir ini sangat digemari terutama oleh anak(anak muda (Slamet Suyono, "##)) &enyakit Diabetes *elitus (diabetes melitus) merupakan penyakit degeneratif yang memerlukan upaya penanganan yang tepat dan serius Karena jika tidak, dampak dari penyakit tersebut akan membawa berbagai komplikasi penyakit serius lainnya, seperti penyakit jantung, stroke, disfungsi ereksi, gagal ginjal dan kerusakan sistem syaraf *enurut data +rganisasi Kesehatan Dunia (,-+), Indonesia menempati urutan ke enam di dunia sebagai negara dengan jumlah penderita Diabetes melitusnya terbanyak setelah India, .hina, !ni So/yet, 0epang dan 1rasil 2ercatat pada tahun "##%, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai % juta, dengan peningkatan sebanyak 345 555 pasien diabetes per tahunnya, sehingga pada tahun 355% diperkirakan akan mencapai "3 juta penderita 6akta lain yang tidak kalah mencengangkan adalah data Departemen Kesehatan yang menyebutkan bahwa jumlah pasien rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin +rganisasi yang peduli terhadap permasalahan diabetes melitus, Diabetic Federation mengestimasikan bahwa jumlah penderita diabetes melitus yang pada tahun 355" terdapat %,) juta penderita diabetes untuk usia di atas 35 tahun, akan meningkat menjadi 7,3 juta pada tahun 3535, bila tidak dilakukan upaya perubahan pola hidup sehat pada penderita (+cta, 3553)

Di &ropinsi 1engkulu jumlah penderita diabetes yang berobat di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 3554 sebanyak " 4#7 orang, tahun 355$ sebanyak 3 ##) dan tahun 355% sebanyak " 353 orang Diabetes melitus menduduki urutan ke(3 penyakit terbesar di &oli Dalam dan penyebab kematian terbanyak penyakit endokrin pada tahun 355% yaitu sebanyak "" orang (",#":) &ada triwulan pertama tahun 355) penderita diabetes melitus yang berobat ke &oli Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu sebanyak )"" orang dan dengan kasus baru sebanyak 4" orang (8S!D Dr * 9unus 1engkulu, 355)) &enyebab utama diabetes melitus di era globalisasi ini diantaranya adalah adanya perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang, kurang akti/itas fisik) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegemukan (+cta, 3553) +besitas merupakan kelainan metabolisme yang paling sering diderita manusia *asyarakat sendiri sering tidak menganggapnya sebagai suatu penyakit, tetapi justru merupakan suatu yang wajar, bahkan karena ketidaktahuan, mereka menganggap obesitas sebagai pertanda kemakmuran, walaupun orang gemuk dalam masyarakat banyak merasakan dan mengalami bahwa kegemukan merupakan suatu hal yang kurang baik bahkan tidak disenangi, tetapi hanya sedikit diantara mereka yang menyadari bahwa obesitas mempunyai kaitan dengan berbagai penyakit yang serius seperti diabetes melitus 1ahkan juga ada hubungan yang bermakna antara berat badan dan lama hidup manusia &enyebarluasan akibat buruk kegemukan harus sudah mulai dilakukan terhadap

masyarakat umum, agar perilaku mereka menjadi lebih menguntungkan untuk pencegahan kegemukan (!tojo Sukaton, "##)) Selain itu penurunan sekresi insulin dari sel(sel pulau langerhans, reaksi imunologik terhadap insulin dengan perkembangan anti(insulin, akti/itas insulin berkurang karena suatu antagonis dan beberapa faktor lain sebagai penyebab timbulnya diabetes melitus, diantaranya stress, ras dan hereditas, dimana riwayat keluarga ditemukan pada 4% persen dari anak(anak diabetik (2homson, "##;) 1erdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui hubungan antara obesitas dan keturunan dengan kejadian diabetes melitus pada pasien yang berobat di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu

1.2 Rumusan Masalah 1erdasarkan latar belakang di atas, maka penulis menetapkan rumusan masalah penelitian yaitu apakah terdapat hubungan antara obesitas dan keturunan dengan kejadian diabetes melitus pada pasien yang berobat di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 355)

1.3 Tujuan Penel t an 1.3.1 Tujuan Umum

!ntuk mengetahui hubungan antara obesitas dan keturunan dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 355)

1.3.2

Tujuan !husus " !ntuk mengetahui gambaran jenis kelamin pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 355) 3 !ntuk mengetahui gambaran obesitas pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 355) 4 !ntuk mengetahui gambaran riwayat keturunan pasien diabetes melitus di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 355) $ !ntuk mengetahui gambaran kejadian diabetes melitus di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 355) % !ntuk mengetahui hubungan obesitas dengan kejadian diabetes melitus di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 355) ) !ntuk mengetahui hubungan keturunan dengan kejadian diabetes melitus di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tahun 355)

1." Man#aat Penel t an

1.".1

Bag Rumah $ak t !ntuk meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit dalam hal promotif dan pre/entif kepada masyarakat tentang penyakit diabetes melitus

1.".2

Bag Inst tus Pen% % kan *emberikan sumbangan pemikiran bagi lingkungan akademik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan tentang diabetes melitus

1.".3

Bag Penel t " 3 *enambah wawasan peneliti tentang penyakit diabetes melitus Sebagai masukan dan data dasar bagi peneliti lain untuk pengembangan penelitian lebih lanjut

BAB II TIN&AUAN PU$TA!A

2.1 D a'etes Mel tus 2.1.1 De# n s Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen dengan manifestasi berupa hilangnya toleransi karbohidrat (&rice, "##%) Diabetes melitus adalah sekelompok kelainan yang ditandai oleh peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) *ungkin terdapat penurunan dalam kemampuan tubuh untuk berespons terhadap insulin dan<atau penurunan atau tidak terdapatnya pembentukan insulin oleh pankreas (1aughman, 355") Diabetes melitus adalah suatu keadaan hiperglikemia menahun yang akan mengenai seluruh sistem tubuh, dan merupakan hasil interaksi antara lingkungan dan benih keadaan ini, disebabkan oleh karena adanya faktor yang menghambat kerja insulin atau jumlah menurun

(8anakusuma, "#7;) Diabetes melitus (D*) adalah kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan hormon insulin secara absolut atau relatif (Sunita, 355$)

2.1.2

!las # kas 1aughman dan -ackley (355") mengklasifikasikan diabetes melitus, yaitu = " 2ipe I = Insulin(Dependent Diabetes *elitus (IDD*) Sel(sel beta dari pankreas yang normalnya menghasilkan insulin dihancurkan oleh proses auto imun Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darah >witan mendadak biasanya terjadi sebelum usia 45 tahun 3 2ipe II = Non(Insulin Dependent Diabetes *elitus (NIDD*) kondisi ini diakibatkan oleh penurunan sensiti/itas terhadap insulin (resisten insulin) atau akibat penurunan jumlah pembentukan insulin &aling sering terjadi pada mereka yang berusia lebih dari 45 tahun dan pada mereka yang obesitas 4 Sindroma atau kondisi lainnya seperti = diabetes melitus gestasional (?D*) = awitan selama kehamilan (pada trimester kedua atau ketiga) ,-+ "#75 mengklasifikasikan diabetes melitus (8anakusuma, "#7;) = " ?olongan klinis = a Diabetes melitus = 2ipe " Insulin Independent (IDD*) 2ipe 3 Non Insulin Dependent (NIDD*) ") Non obese 3) +bese

2ipe lain = ") &enyakit pankreas 3) Sebab hormon 4) Sebab obat<'at kimia $) Kelainan reseptor insulin %) Sindroma genetik tertentu b 2oleransi glukosa terganggu (2?2) ") Non obese 3) +bese 4) 2oleransi glukosa terganggu yang berkaitan dengan kondisi dan sindroma tertentu c 3 Diabetes kehamilan

?olongan dengan risiko statistik a b c &asien dengan toleransi glukosa normal tetapi risiko &ernah abnormal dalam toleransi glukosa &otensial abnormal dalam toleransi glukosa 2abel 3 " 1atasan Kadar ?lukosa Darah Dalam mg<dl sesuai klasifikasi ,-+ "#75 ?olongan Klinik Kadar ?lukosa Darah Darah @ena Darah Kapiler &lasma @ena A "35 A "75 B "35 A "35 A 355 B "35 A "$5 A 355 B "$5

Diabetes melitus = &uasa 3 jam 2oleransi gula terganggu &uasa

"5

3 jam A"35 ( B"75 Sumber = 8ana Kusuma, "#7; 2.1.3 Et (l(g

A"$5(B355

A"$5(B 355

>da bukti yang menunjukkan bahwa etiologi diabetes melitus bermacam(macam *eskipun berbagai lesi dengan jenis yang berbeda akhirnya akan mengarah pada insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya memegang peranan penting pada mayoritas penderita diabetes melitus (&rice, "##%) Insulin Dependent Diabetes *elitus (IDD*) atau Diabetes *elitus 2ergantung Insulin (D*2I) disebabkan oleh destruksi sel C pulau langerhans akibat proses auto imun Sedangkan Non Insulin Dependent Diabetes *elitus (NIDD*) atau Diabetes *elitus 2idak 2ergantung Insulin (D*22I) disebabkan kegagalan relatif sel C dan resistensi insulin 8esistensi insulin merupakan turunnya kemampuan insulin untuk merangsang pengambilan glukosa oleh jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati Sel C tidak mampu mengimbangi resistensi insulin insulin ini sepenuhnya, artinya terjadi defisiensi relatif insulin Ketidakmampuan ini terlihat dari berkurangnya sekresi insulin pada rangsangan glukosa, maupun pada ransangan glukosa bersama bahan perangsang sekresi insulin lain 1erarti sel C pankreas mengalami desensitisasi terhadap glukosa (*ansjoer, "###)

""

2.1."

Pat(# s (l(g Dalam keadaan normal jika terdapat insulin, maka asupan glukosa (produksi glukosa) yang melebihi kebutuhan kalori akan disimpan sebagai glikogen dalam sel(sel hati dan sel(sel otot &roses ini disebut glikogenesis yang dapat mencegah hiperglikemia (kadar glukosa dalam darah A ""5 mg<dl) *enurut ?uyton ("#7;) jika kadar glukosa darah melebihi normal, maka timbul glikosuria yang disebabkan karena tubuli(tubuli ginjal tidak sanggup lagi untuk mereabsorbsi semua glukosa yang ada dalam tubuli, glikosuria ini akan mengakibatkan diuresis osmotic yang dapat menimbulkan peningkatan jumlah urin (poliuri), karena glukosa hilang bersama urine Dengan hilangnya kalori dan star/asi selluler selera makan menjadi meningkat dan penderita akan sering makan (polifagia) >pabila terjadi defisit insulin, terjadi perubahan metabolic yang menimbulkan hiperglikemia (6K!I, "##)) = " 3 2ransport glukosa yang melintasi membran sel(sel berkurang ?likogenesis berkurang dan tetap terdapat kelebihan glukosa dalam darah

"3

?likolisis meningkat, sehingga cadangan glikogen berkurang dan glukosa hati dicurahkan ke dalam darah secara terus(menerus melebihi kebutuhan

?lukonegenesis meningkat dan lebih banyak lagi glukosa DhatiE yang tercurah ke dalam darah dari hasil pemecahan asam amino dan lemak *enurut *ardiati (355$) adanya Growth-hormone (?-) pada

manusia yang disekresi secara berkala dalam inter/al setiap $ jam, akan merangsang sel lemak dari jaringan adipose, menstimulasi lipolisis (memecah lemak dari penyimpanannya) dan memobilisasi asam lemak Kortisol suatu hormon adrenal, akan bekerjasama dengan ?- >sam lemak bebas dilepas ke dalam darah dan di konsumsi oleh jantung serta otot sebagai ganti glukosa ?- juga langsung bekerja pada sel otot, mendorong pengambilan asam amino dan menghambat pengambilan glukose dengan cara melawan kerja insulin (anti insulin action) >kibatnya terjadi peningkatan kadar gula darah 2.1.) Man #estas !l n s " Diabetes melitus tipe I (1aughman, 355") a b c d -iperglikemia berpuasa ?lukosuria, diuresis osmotic, poliuria, polidipsia, dan polifagia ?ejala(gejala lain termasuk keletihan dan kelemahan Ketoasidosis diabetic (D>K) menyebabkan tanda(tanda dan gejala(gejala nyeri abdomen, mual muntah, hiper/entilasi, nafas

"4

bau buahF jika tidak ditangani, perubahan tingkat kesadaran koma, kematian +cta (3553) menambahkan = e f g 3 1erat badan menurun &englihatan kabur ?ejala muncul secara tiba(tiba

Diabetes melitus tipe II a b ?ejala lambat (selama tahunan), intoleransi glukosa progresif ?ejala(gejala seringkali ringan dan dapat mencakup keletihan, mudah tersinggung, poliuria, polidipsia, luka pada kulit yang sembuhnya lambat, infeksi /aginal, atau penglihatan kabur (jika kadar glukosa sangat tinggi)

2.1.*

Pemer ksaan Penunjang &emeriksaan penunjang pada penderita diabetes melitus dapat diketahui dari hasil laboratorium &emeriksaan laboratorium meliputi pemeriksaan elektrolit, penurunan gula darah, 1lood !rea Nitrogen (1!N), serum kalasinin, dan test urin untuk menilai kadar glikosuria " &emeriksaan darah<true glukosa a b ?ula darah puasa (normal ;5(""5 mg<dl) ?ula darah puasa prandial diambil 3 jam setelah makan (normal kurang dari "$5 mg<dl) digunakan untuk skrining atau e/aluasi pengobatan

"$

2est toleransi glukosa oral < 22?+ (normal kurang dari ""% mg<dl) terutama pada pasien bebas diit dan beraktifitas fisik

Gipid(lipid dalam darah sering meningkat, pada diabetes melitus yang tidak terkontrol, terutama dalam keadaan kerosit

0umlah eritrosit biasanya tidak berkurang, jumlah leukosit juga normal, jika terdapat ketosis asidosis berat, maka jumlah leukosit bisa meningkat sampai dengan 35 555<m4

&emeriksaan !rine a &emeriksaan 1enedict (reduksi) adanya glukosa dalam urine yang merupakan karakteristik untuk diabetes melitus b Konsentrasi gula dalam urine bisa mencapai "5:, jika ada ketosis menahan urine, urine dapat mengandung 'at('at keton dalam jumlah besar

2.1.+

!(m,l kas Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe diabetes

digolongkan sebagai berikut = (1aughman, 355") " Komplikasi >kut Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidakseimbangan jangka pendek dalam glukosa darah a b c -ipoglikemia Ketoasidosis diabetic (DK>) Sindrom hiperglikemik hiperosmolar non ketotic (--NK)

"%

Komplikasi Kronis !mumnya terjadi "5 sampai "% tahun setelah awitan = a *akro/askular (penyakit pembuluh darah besar) = mengenai sirkulasi koroner, /askuler, perifer, dan /askuler serebral b *ikro/askular (penyakit pembuluh darah kecil)F mengenai mata (retino pati) dan ginjal (nefropati) c &enyakit neuropati = mengenai saraf sensorik(motorik dan autonomi serta menunjang masalah seperti impotensi dan ulkus pada kaki

2.1.-

Penatalaksanaan Dalam jangka pendek penatalaksanaan diabetes melitus bertujuan untuk menghilangkan keluhan<gejala diabetes melitus, sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk mencegah komplikasi (*ansjoer, 355") 2erdapat lima komponen penatalaksanaan untuk diabetes = diit, latihan (olahraga), pemantauan, obat(obatan (sesuai kebutuhan), dan penyuluhan " &enatalaksanaan Diit a Kelompokkan semua unsur makanan yang penting (misal, /itamin, mineral) b &encapaian dan pemeliharaan berat badan idealF pemenuhan kebutuhan energi

")

&encegahan fluktuasi kadar gula darah sehari(hari yang luasF pertahankan sedekat dan seaman mungkin pada kadar gula darah normal

d e

Kurangi kadar lemak darah, jika terjadi peningkatan &asien yang membutuhkan insulin untuk membantu mengontrol kadar gula darahnya harus mempertahankan konsistensi dalam jumlah kalori dan karbohidrat yang dimakan pada waktu makan yang berbeda

!ntuk pasien obesitas (terutama diabetes tipe II) penurunan berat badan merupakan kunci keberhasilan pengobatan dan faktor pencegahan utama untuk perkembangan diabetes

Gatihan 0asmani Dianjurkan latihan jasmani teratur, 4($ kali tiap minggu selama H 5,% jam yang sifatnya sesuai .8I&I (Continuous, Rhythmical, Interval, Progressive, Endurance Training) Gatihan yang dapat dijadikan pilihan adalah jalan kaki, jogging, lari, renang, bersepeda dan mendayung

+bat -ipoglikemik +ral (+-+) a Sulfonilurea +bat golongan sulfonylurea bekerja dengan cara = ") *enstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan 3) *enurunkan ambang sekresi insulin

";

4) *eningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa b 1inguanid 1inguanid menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak sampai di bawah normal c Inhibitor dan glukosidase +bat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja en'im dan glukosidase di dalam saluran cerna, sehingga menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemia pasca prandial d Insulin Sensiti'ing >gent 2hoo'olidnediones adalah golongan obat baru yang mempunyai efek farmakologi meningkatkan sensiti/itas insulin, sehingga bisa mengatasi masalah resistensi insulin dan berbagai masalah akibat resistensi insulin tanpa menyebabkan hipoglikemia $ Insulin Indikasi penggunaan insulin pada NIDD* adalah = a b c Diabetes melitus dengan berat badan menurun cepat<kurus Ketoasidosis, asidosis laktat dan koma hiperosmolar Diabetes melitus yang mengalami stress berat (infeksi sistemik, operasi berat, dan lain(lain)

"7

Diabetes melitus dengan kehamilan<diabetes melitus gestasional yang tidak terkendali dengan perencanaan makan

Diabetes melitus yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik oral dosis maksimal atau ada kontra indikasi dengan obat tersebut

2.1..

Pr(gn(s s Sekitar )5: pasien diabetes melitus tergantung insulin yang mendapat insulin dapat bertahan hidup seperti orang normal Sisanya dapat mengalami kebutaan, gagal ginjal kronik, dan kemungkinan untuk meninggal lebih cepat

2.2 /'es tas 2.2.1 De# n s *enurut Douglas ,etherill (355") obesitas adalah tidak seimbangnya antara tinggi dan berat badan, biasanya berat badan di atas berat badan normal dengan rumus 11 ideal = 21("55 J ("5: 11) +besitas adalah peningkatan berat badan melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh (Dorland, "##$) +besitas dikaitkan dengan genetik (alami) dan gaya hidup (buatan) Secara umum, obesitas muncul ketika kalori yang dikonsumsi melebihi kalori yang dibakar melalui akti/itas kehidupan sehari(hari atau olah raga

"#

(&atel, "##7) Kelebihan kalori disimpan menjadi lemak di bawah kulit Ketebalan kulit menentukan ukuran kegemukan (Nadesul, 3553) 2.2.2 !las # kas +besitas dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu obesitas ringan (kelebihan berat badan 35($5:), obesitas sedang (kelebihan berat badan $"("55:) dan obesitas berat (kelebihan berat badan A "55:) 2abel 3 3 Klasifikasi +besitas *enurut ,-+ ("##7) Indeks *asa 2ubuh Kategori B "7,% 1erat 1adan Kurang "7,% K 3$,# 1erat 1adan Normal 3% K 3#,# 1erat 1adan Gebih 45 K 4$,# +besitas I 4% K 4#,# +besitas II A 4#,# Sangat +besitas Sumber = 9ayasan 0antung Indonesia, 355% .ara menentukan obesitas = Indeks masa tubuh L 2.2.3 0ara Mengatas /'es tas " 2anpa obat (non farmakologis) *odifikasi gaya hidup = a Diet = ") 8endah kalori = "555("%55 kal 3) Sangat rendah kalori = $55(%55 kal 4) 8endah lemak = "355(3455 kal, 35(45: lemak b >kti/itas fisik(aerobik
erat Tinggi adan ( !g ) adan ( m 3 )

35

c d 3

Kombinasi akti/itas fisik dan diet 2erapi perilaku

Dengan obat (farmakoterapi) Dilakukan bila = a b Indeks masa tubuh A 45 Indeks masa tubuh A 3; disertai faktor resiko L hipertensi, diabetes melitus tipe 3, penyakit jantung koroner c 2erdapat penyakit lain seperti = sleep apnea, osteoarthritis

2.2."

Hu'ungan antara ('es tas %engan % a'etes mel tus !tojo Sukaton, dkk ("##)) mengatakan bahwa kematian karena diabetes hampir $ kali lebih sering pada orang gemuk dari pada populasi umum &enelitian laboratories dan epidemiologis membuktikan bahwa peningkatan masukan makanan berlemak jenuh, rendah karbohidrat serta penurunan masukan makanan berserat dapat berakibat menurunnya kesensitifan insulin dan ketidaknormalan toleransi glukosa (,-+, "###) &ada suatu penyelidikan di 0akarta ("#73), ditemukan bahwa kegemukan merupakan salah satu resiko penting bagi timbulnya diabetes mellitus &re/alensi diabetes melitus pada kelompok gemuk pada

penyelidikan ini ialah ),;:, sedang pada kelompok o/erweight 4,;:, normal 5,#:, dan underweight 5,$: (!tojo Sukaton, "##))

2.3 !eturunan

3"

1eberapa istilah yang sering digunakan dalam penyakit genetik = a -erediter, biasanya diturunkan melalui salah satu orang tua, sehingga sifat familial b c 6amilial Kongenital terjadi saat kelahiran 1erdasarkan saat terjadinya, kelainan genetik dapat = a b c Diturunkan (penyakit metabolik) 2imbul saat konsepsi atau embryogenesis (infeksi sifilis) 2imbul setelah dilahirkan (tumor<neoplasma) Secara klinis, penyakit genetik terbagi atas 3 kelompok yaitu yang berhubungan dengan kelainan kromosom, dan tidak dapat dilihat pada analisis kromosom, tapi dapat dianalisis dari family free atau dengan pemeriksaan biokimia dan tes biologi molecular ?olongan ini dikenal sebagai penyakit akibat defek gen tunggal yang digolongkan sebagai mutasi baru atau penyakit keturunan yang diturunkan (&ringgoutomo, 3553) Suatu predisposisi genetik telah umum dikenal dengan baik pada diabetes tipe " tergantung insulin maupun diabetes tipe "" tidak tergantung insulin Diabetes onset maturitas pada orang muda merupakan bentuk khusus dari diabetes tidak tergantung insulin yang mengikuti pewarisan dominan autosom (Kingston, "##;) 2abel 3 4 8esiko empiris untuk diabetes menurut terkenanya anggota keluarganya 8esiko (&ersen)

33

Diabetes tergantung insulin = Kakak(beradik 4("5 Satu orang tua 4 Kedua orang tua 35 Kembar mono'igot %5 Diabetes tidak tergantung insulin = Keluarga derajat satu "5($5 Kembar mono'igot "55 Diabetes onset maturitas pada umur muda = Keluarga derajat satu %5 Sumber = Kingston, "##; 2.3.1 !el(m,(k Pen1ak t 2enet k Ber%asarkan Pen1e'a' " &enyakit karena mutasi tunggal gen &enyakit genetik yang disebabkan oleh mutasi tunggal mengikuti pola penurunan sebagai berikut = a &enyakit autosomal resesif &enyakit ini muncul bila kedua allel pada lokus tertentu adalah mutan 1erbagai penyakit yang tergolong dalam kategori ini misalnya kelainan autosomal resesif yang mengenai berbagai sistem &ada kelompok penyakit ini kelainan biasanya tidak mengenai orang tuanya, tapi keturunannya dapat terkena, 3%: keturunan mendapat kemungkinan terkena penyakit, bila gen yang termutasi hanya muncul dalam frekuensi yang rendah, maka kemungkinannya, proband adalah hasil dari perkawinan sedarah 1eberapa penyakit yang tergolong dalam kategori ini diantaranya pada sistem metabolic yaitu penyakit glikogen b &enyakit autosomal dominan

34

1iasanya bermanifestasi dalam tingkat heterogen, jadi biasanya, salah satu orang tua terkena, dan keduanya dapat menurunkan penyakit 1ila seseorang yang membawa penyakit menikah, %5: keturunan mempunyai kemungkinan mendapatkan penyakit

&enyakit M(linked -ampir semua penyakit kelompok ini J(linked recessi/e dan ditandai dengan berbagai gambaran = ") Diturunkan oleh karier wanita (hetero'igot), biasanya hanya pada anak laki(laki, yang hanya mempunyai hemi'ygous J 3) ,anita heteri'igot jarang sekali mengekspresikan perubahan fenotipe lengkap karena adanya pasangan allel yang normal 4) Gaki(laki yang terkena tidak menurunkan ke anak laki(lakinya, tapi semua anak perempuan adalah karier $) >nak laki(laki dan wanita hetero'igot mempunyai

kemungkinan %5: untuk menerima gen mutan &enyakit J(linked mengenai berbagai sistem, diantaranya sistem metabolik diabetes insipidus 3 &enyakit multifaktorial &enyakit multifaktorial dipengaruhi oleh lebih dari satu gen (polygenic) 2erjadinya penyakit multifaktorial dipengaruhi oleh

3$

berbagai sifat fisiologik manusia misalnya umur, kelamin, ras, tinggi, berat, tekanan darah, faktor sosial dan lingkungan 1erbagai penyakit multifaktorial yang mengenai berbagai sistem organ tubuh

diantaranya hipertensi dan diabetes (non(insulin dependent)

&enyakit Sitogenetik Kelainan sitogenetik dapat merupakan hasil dari perubahan jumlah atau perubahan struktur kromosom dan dapat mengenai autosom atau kromosom seks

2.3.2

Hu'ungan Antara !eturunan Dengan D a'etes Mel tus 6aktor keturunan memegang peranan untuk timbulnya diabetes melitus, yang berarti anggota keluarga dari penderita diabetes melitus lebih besar kemungkinannya untuk memperoleh penyakit ini

dibandingkan yang tidak (*argatan, "##%) &erbandingan keluarga diabetes melitus dengan keluarga yang sehat, ternyata angka kejangkitan keluarga diabetes melitus mencapai 7,44: dan %,44: bila dibandingkan dengan keluarga sehat, yang memperlihatkan angka hanya ",#): dan 5,)": secara statistik &enyelidikan lain mengatakan apabila penyakit ini disebabkan oleh gen resesif (d) dan seorang penderita (dd) mempunyai dua orang

3%

tua yang tidak sakit, maka kedua orang tuanya tadi harus mempunyai genotype Dd dan akan diharapkan bahwa 3% persen (rata(rata) dari anak(anaknya akan menderita diabetes >pabila salah satu orang tua penderita juga menderita diabetes, maka perkawinan tadi tentunya ddJ, Dd dan %5 persen dari anak(anaknya akan menderita penyakit >khirnya apabila kedua orang tua menderita penyakit, maka semua anaknya akan menderita penyakit (Imery, "##3) 2." !(nse, Dasar Asuhan !e,era3atan A. Dasar Data Pengkaj an Pas en Data bergantung pada berat dan lamanya ketidakseimbangan metabolic dan pengaruh pada fungsi organ " >kti/itas<istirahat a ?ejala = lemah, letih, sulit bergerak<berjalan, kram otot, tonus otot menurun, gangguan tidur<istirahat b 2anda = 2akikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan akti/itas, letargi<disorientasi, koma, penurunan kekuatan otot 3 Sirkulasi a ?ejala = >danya riwayat hipertensi = I* akut klaudikasi, kebas, dan kesemutan pada ekstremitas !lkus pada kaki, penyembuhan yang lama

3)

2anda = 2akikardia &erubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang menurun<tak ada Disritmia KrekelsF D/j (?jk) Kulit panas, kering dan kemerahanF bola mata cekung

Integritas ego a ?ejala = stressF tergantung pada orang lain, masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi b 2anda = ansietas, peka rangsang

Iliminasi a ?ejala = perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia 8asa nyeri<terbakar, kesulitan berkemih (infeksi), ISK baru<berulang Nyeri tekan abdomen Diare b 2anda = !rine encer, pucat, kuning F poliuria (dapat berkembang menjadi oliguria<anuria jika terjadi hipo/olemia berat) !rine berkabut, bau busuk (infeksi) >bdomen keras, adanya ansietas 1ising usus lemah dan menurun = hiperaktif (diare)

*akanan < cairan

3;

?ejala = -ilang nafsu makan *ual < muntah 2idak mengikuti dietF peningkatan masukan glukosa< karbohidrat &enurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari<minggu -aus &enggunaan diuretic (tia'id)

2anda = Kulit kering < bersisik, turgor jelek Kekakuan < distensi abdomen, muntah &embesaran dengan peningkatan gula darah) 1au halitosis<manis, bau buah (napas aseton)

Neurosensori a ?ejala = pusing<pening Sakit kepala Kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia ?angguan penglihatan b 2anda = DisorientasiF mengantuk, letargi, stupor<koma (tahap lanjut) ?angguan memori (baru, masa lalu)N kacau mental refleks tendon dalam (82D) menurun (koma) >kti/itas kejang (tahap lanjut dari DK>)

Nyeri<Kenyamanan

37

a b

?ejala = >bdomen yang tegang<nyeri (sedang<berat) 2anda = ,ajah meringis dengan palpitasiF tampak sangat berhati( hati

&ernapasan a ?ejala = *erasa kekurangan oksigen, batuk dengan<tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi<tidak) b 2anda = Gapar udara 1atuk, dengan<tanpa sputum purulen (infeksi) 6rekuensi pernapasan

Keamanan a b ?ejala = Kulit kering, gatalF ulkus kulit 2anda = Demam, diaforesis Kulit rusak, lesi<ulserasi *enurunnya kekuatan umum<rentang gerak &arastesia<paralysis otot termasuk otot(otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam)

"5 Seksualitas a ?ejala = 8abas /agina (cenderung infeksi) *asalah impoten pada priaF kesulitan orgasme pada wanita "" &enyuluhan<pembelajaran

3#

?ejala = 6aktor resiko keluargaF diabetes melitus, penyakit jantung, stroke, hipertensi, penyembuhan yang lambat &enggunaan obat seperti steroid, diuretic (tia'id)F dilantin dan fenobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah) *ungkin atau tidak memerlukan obat diabetic sesuai pesanan

B. D agn(sa !e,era3atan 4ang Mungk n Mun5ul " Kekurangan /olume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic (dari hiperglikemia) 3 &erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin (penurunan ambilan dan penggunaan glukosa oleh jaringan mengakibatkan peningkatan metabolisme protein<lemak) 4 >nsietas berhubungan dengan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi diabetes, kesalahan informasi yang berhubungan dengan diabetes, ketakutan akan komplikasi diabetes (1aughman, 355") $ % Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik 8esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi 0. Inter6ens !e,era3atan " Kekurangan /olume cairan berhubungan dengan diuresis osmotic (dari hiperglikemia)

45

Inter/ensi = *empertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit a Dapatkan riwayat sehubungan dengan intensitas dari gejala seperti muntah, pengeluaran urine yang sangat berlebihan b &antau tanda(tanda /ital, pola nafas, frekuensi dan kualitas pernafasan c d &antau suhu, warna kulit, atau kelembabannya Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa e f g h 3 &antau masukan dan pengeluaran urine !kur berat badan setiap hari 1eri cairan dan elektrolit I@ sesuai program (1aughman, 355") 1erikan dorongan untuk memperbanyak masukan cairan

&erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin (penurunan ambilan dan penggunaan glukosa oleh jaringan mengakibatkan peningkatan metabolisme protein<lemak) Inter/ensi = *emperbaiki masukan nutrisi a b c 2imbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi 2entukan program diet dan pola makan pasien >uskultasi bising usus, catat adanya nyeri abdomen

4"

1erikan makanan cair yang mengandung 'at makanan (nutrient) dan elektrolit dengan segera jika pasien sudah dapat mentoleransinya melalui pemberian cairan melalui oral

e f g 4

Identifikasi makanan yang disukai<dikehendaki Gibatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi +bser/asi tanda(tanda hipoglikemia

>nsietas berhubungan dengan kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi diabetes, kesalahan informasi yang berhubungan dengan diabetes, ketakutan akan komplikasi diabetes Inter/ensi = *engurangi ansietas = a b 1erikan dukungan emosional 0elaskan kesalahan konsep pasien atau keluarga yang mungkin dimiliki mengenai diabetes c 1erikan dorongan pada pasien dan keluarga untuk memfokuskan pada pembelajaran perilaku perawatan diri d 1erikan dorongan pada pasien untuk melakukan keterampilan yang paling ditakuti, misal menyuntikan insulin sendiri atau tusuk jari untuk pemantauan glukosa darah e 1erikan penguatan yang positif untuk perilaku perawatan diri yang telah diupayakan

Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi energi metabolik Inter/ensi =

43

a b

Diskusikan dengan pasien kebutuhan akan akti/itas 1erikan akti/itas alternatif dengan periode istirahat yang cukup<tanpa diganggu

&antau nadi, frekuensi pernapasan dan tekanan darah sebelum<sesudah melakukan akti/itas

Diskusikan cara menghemat kalori selama mandi, berpindah tempat dan sebagainya

2ingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktifitas sehari(hari sesuai dengan yang dapat ditoleransi

8esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan kadar glukosa tinggi, penurunan fungsi leukosit, perubahan pada sirkulasi Inter/ensi = a b c d e f g h +bser/asi tanda(tanda infeksi dan peradangan 2ingkatkan upaya pencegahan dengan melakukan cuci tangan &ertahankan teknik aseptik pada prosedur in/asi/e &asang kateter<lakukan perawatan perineal dengan baik 1erikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh(sungguh >uskustasi bunyi napas &osisikan pasien pada posisi semi(fowler Gakukan perubahan posisi dan anjurkan pasien untuk batuk efektif<napas dalam i j 1erikan tisu dan tempat sputum pada tempat yang mudah dijangkau 1antu pasien untuk melakukan hygiene oral

44

>njurkan untuk makan dan minum adekuat

2.) !erangka !(nse, @ariabel dalam penelitian ini meliputi /ariabel independent yang terdiri atas obesitas dan keturunan Sedangkan /ariabel dependent yaitu diabetes melitus ?ambar 3 " Kerangka Konsep @ariabel Independent !sia A $5 2ahun +besitas Diabetes melitus -ipertensi 8iwayat Keluarga D* < Keturunan 8iwayat melahirkan bayi A $ kg 8iwayat D* pada saat kehamilan Dislipidemia (lemak darah tinggi) Kebiasaan *erokok @ariabel Dependent

Keterangan =

4$

L Diteliti L 2idak diteliti

2.* De# n s /,eras (nal 2abel 3 $ @ariabel Independent dan Dependent @ariabel Definisi .ara !kur >lat !kur +perasional -asil !kur Skala !kur
+rdinal

Independent Keadaan ,awancara ,awancara ( +besitas bila 11 A +besitas kelebihan dan 35: dari 11 berat badan A obser/asi normal = " 35: ( 2idak obesitas bila 11 tidak A 35: dari 11 normal = 5 Keturunan

>nggota ,awancara ,awancara ( >da keturunan, bila Nominal keluarga yang salah satu atau menderita kedua orang tua diabetes menderita diabetes melitus melitus = " ( 2idak, bila tidak ada salah satu atau kedua orang tua menderita diabetes melitus = 3 &asien yang ,awancara ,awancara ( D*, bila Nominal didiagnosa dan terdiagnosis D* = 5 menderita obser/asi ( 2idak, bila tidak diabetes terdiagnosis D* = " melitus

Dependent Diabetes melitus

2.+ H ,(tes s

4%

-o = 2idak terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan diabetes melitus -a = 2erdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan diabetes melitus -o = 2idak terdapat hubungan yang signifikan keturunan dengan diabetes melitus -a = 2erdapat hubungan yang signifikan keturunan dengan diabetes melitus

BAB III MET/DE PENELITIAN

3.1 Tem,at %an 7aktu Penel t an &enelitian ini dilakukan di 8S!D Dr * 9unus 1engkulu tepatnya di &oliklinik &enyakit Dalam pada tanggal 7("% No/ember 355)

3.2 P(,ulas %an $am,el 3.2.1 P(,ulas &opulasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang berkunjung di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu dari tanggal 7 sampai dengan "% No/ember 355) sebanyak 455 orang

3.2.2

$am,el Sampel dalam penelitian ini diambil secara accidental sam"ling sebanyak ;5 orang dengan kriteria = " 3 4 >da pada saat penelitian dilakukan 1ersedia menjadi responden 1erusia A 45 tahun

4)

4;

3.3 Desa n Penel t an &enelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dimana peneliti mengukur /ariabel secara bersamaan dan hasil yang diperoleh menggambarkan kondisi yang terjadi saat penelitian dilaksanakan

3." Tekn k Pengum,ulan Data &engumpulan data primer dilakukan untuk memperoleh data pasien tentang berat badan, tinggi badan, riwayat keturunan dan terdiagnosis diabetes melitus &engumpulan data dilakukan dengan cara wawancara kepada pasien yang berkunjung di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu

3.) Tekn k Anal s s Data 3.).1 Anal s s Un 6ar at >nalisis uni/ariat digunakan untuk memperoleh gambaran distribusi frekuensi dan proporsi dari /ariabel yang diteliti, baik itu /ariabel dependent maupun independent 3.).2 Anal s s B 6ar at

47

>nalisis bi/ariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara /ariabel independent dengan /ariabel dependent dengan menggunakan

uji chi-s#uare untuk tabel 3 J 3 Keeratan hubungannya dengan = .L


%3 n+ %3

M L

( + ij I ij 5,%) 3 I ij

Nilai . dibandingkan dengan .maJ L


m " m

Nilai m adalah nilai terkecil dari baris atau kolom, dalam hal ini m L 3, maka = .maJ L
3 " L 3 " L 5,;5; 3

BAB I8 HA$IL DAN PEMBAHA$AN

".1 Has l Penel t an &enelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan obesitas dan keturunan dengan kejadian diabetes mellitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu &enelitian ini dilakukan dari tanggal 7( "% No/ember 355) ".1.1 Anal s s Un 6ar at >nalisis ini dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi jenis kelamin, obesitas, keturunan dan kejadian diabetes melitus " 0enis Kelamin Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin

dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu laki(laki dan perempuan yang dapat dilihat pada tabel $ " 2abel $ " Distribusi 6rekuensi 8esponden 1erdasarkan 0enis Kelamin &ada &asien Di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu No 0enis Kelamin " Gaki(laki &erempuan 0umlah Sumber = Data &rimer, 355) 3 6rekuensi 4$ 4) ;5 &ersentase (:) $7,%; %",$3 "55

4#

$5

1erdasarkan tabel $ " di atas diketahui bahwa dari ;5 orang responden terdapat 4$ orang ($7,%;:) berjenis kelamin laki(laki dan 4) orang (%",$3:) berjenis kelamin perempuan 3 +besitas Distribusi frekuensi responden berdasarkan obesitas dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu obesitas dan tidak obesitas yang dapat dilihat pada tabel $ 3 2abel $ 3 Distribusi 6rekuensi 8esponden 1erdasarkan +besitas &ada &asien Di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu No +besitas " 2idak obesitas +besitas ringan 0umlah Sumber = Data &rimer, 355) 3 6rekuensi "3 %7 ;5 &ersentase (:) ";," 73,# "55

1erdasarkan tabel $ 3 di atas diketahui bahwa dari ;5 orang responden terdapat "3 orang (";,":) tidak obesitas dan %7 orang (73,#:) yang mengalami obesitas ringan 4 Keturunan Distribusi frekuensi responden berdasarkan keturunan

dikategorikan menjadi 3 kelompok, yaitu ada keturunan dan tidak ada keturunan yang dapat dilihat pada tabel $ 4

2abel $ 4

$"

Distribusi 6rekuensi 8esponden 1erdasarkan Keturunan Di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu No Keturunan " >da 2idak >da 0umlah Sumber = Data &rimer, 355) 3 6rekuensi $5 45 ;5 &ersentase (:) %;," $3,# "55

1erdasarkan tabel $ 4 di atas diketahui bahwa dari ;5 orang responden terdapat $5 orang (%;,":) yang ada keturunan diabetes melitus dan 45 orang ($3,#:) tidak ada keturunan diabetes melitus $ Kejadian Diabetes *elitus Distribusi frekuensi kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu dapat dilihat pada tabel $ $

2abel $ $ Distribusi 6rekuensi Kejadian Diabetes *elitus pada &asien Di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu No Kejadian Diabetes *elitus " Diabetes *elitus 2idak Diabetes *elitus 0umlah Sumber = Data &rimer, 355) 3 6rekuensi %5 35 ;5 &ersentase (:) ;",$ 37,) "55

$3

1erdasarkan tabel $ $ di atas diketahui bahwa dari ;5 responden terdapat %5 orang (;",$:) yang menderita diabetes melitus dan 35 orang (37,):) yang tidak menderita diabetes melitus

".1.2

Anal s s B 6ar at >nalisis dilakukan untuk mengetahui hubungan antara /ariabel independent yaitu obesitas dan keturunan dengan /ariabel dependen diabete melitus !ntuk mengetahui hubungan antara kedua /ariabel ini digunakan Duji &isher's e(actE dan continuity correction$ 1ila nilai p A 5,5% maka -o diterima berarti kedua /ariabel tidak ada hubungan dan bila nilai p B 5,5% maka -o ditolak yang berarti kedua /ariabel saling berhubungan Selanjutnya dengan analisis symmetric measures digunakan untuk melihat kekuatan hubungan antara dua /ariabel, dilihat dari koefisiensi kontingensi (.) nilai ini akan dibandingkan dengan nilai koefisien kontigensi maksimum Selain itu ris! estimate digunakan untuk mengetahui berapa kali lipat resiko kejadian tersebut -asil analisis bi/ariat antara obesitas dan keturunan dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu adalah sebagai berikut = " -ubungan +besitas dengan Kejadian Diabetes *elitus -asil analisis tabulasi silang antara /ariabel obesitas dengan kejadian diabetes melitus ternyata dari "3 responden tidak obesitas

$4

terdapat % responden ($",;:) diabetes melitus dan ; responden (%7,4:) tidak diabetes melitus, dan dari %7 responden obesitas ringan terdapat $% responden (;;,):) diabetes melitus dan "4 responden (33,$:) tidak diabetes melitus -asil analisis uji &isher's e(act didapat nilai e(act sig$ (p) L 5,545 karena nilai p B 5,5%, maka -o ditolak dan -a diterima >rtinya terdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu -asil analisis symmetric measures digunakan untuk melihat kekuatan hubungan Kekuatan hubungan ini dapat dilihat dari nilai koefisien kontingensi (.) Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai koefisien kontingensi maksimum *akin dekat nilai koefisien kontingensi kepada koefisien kontingensi maksimum, maka makin besar kekuatan hubungan antara kedua faktor, nilai koefisien kontigensinya sebesar 5,37; Karena nilai . sangat jauh dengan nilai .maJ, maka kategori hubungan sangat lemah (Sudjana, "##)) 1erdasarkan hasil estimasi resiko didapat nilai odds ratio )+8) L 5,35) yang berarti bahwa pasien yang tidak mengalami obesitas sebagai penghambat terjadinya diabetes melitus, untuk lebih jelas terlihat dalam tabel $ % di bawah ini =

$$

2abel $ % 2abulasi Silang >ntara +besitas dengan Kejadian Diabetes *elitus pada &asien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu Diabetes *elitus 0umlah 2idak No +besitas D* D* 6 : 6 : 6 : " +besitas ringan $% ;;,) "4 43,$ %7 "55 3 2idak obesitas % $",; ; %7,4 "3 0umlah %5 ;",$ 35 37,) ;5 Sumber = Data &rimer, 355) 3 "55 "55

+8

5,54 5,37 5 ;

5,35)

-ubungan Keturunan dengan Kejadian Diabetes *elitus -asil analisis tabulasi silang antara /ariabel keturunan dengan kejadian diabetes melitus ternyata dari $5 responden yang ada keturunan terdapat 44 responden (73,%:) diabetes melitus dan ; responden (";,%:) tidak diabetes melitus, dan dari 45 responden tidak ada keturunan terdapat "; responden (%),;:) diabetes melitus dan "4 responden ($4,4:) tidak diabetes melitus !ntuk mengetahui hubungan antara keturunan dengan kejadian diabetes melitus digunakan uji statistik chi-s#uare Karena jumlah sampel lebih dari $5 dan tabel yang digunakan adalah tabel 3 J 3, maka digunakan uji continuity correction (M3), dan didapatkan nilai M3 L $,$"$ dengan nilai p L 5,54) Karena nilai p B 5,5% maka -o ditolak dan -a diterima >rtinya secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara

$%

keturunan dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu -asil analisis symmetric measures digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan Keeratan hubungan ini dapat dilihat dari nilai contingency coe&&icient (.), dan didapat nilai . L 5,3;3 Nilai ini akan dibandingkan dengan nilai koefisien kontingensi kepada koefisien kontingensi maksimum, maka makin besar kekuatan hubungan antara kedua faktor Karena nilai . sangat jauh dengan nilai .maJ, maka kategori hubungan sangat lemah (Sudjana, "##)) 1erdasarkan hasil estimasi resiko didapat nilai odds ratio (+8) L 4,)5%, yang berarti bahwa responden yang terdapat keturunan diabetes melitus mempunyai kemungkinan menderita diabetes melitus 4,)5% kali lipat jika dibandingkan dengan responden yang tidak terdapat keturunan diabetes melitus, untuk lebih jelas terlihat dalam tabel $ ) di bawah ini 2abel $ ) 2abulasi Silang >ntara Keturunan dengan Kejadian Diabetes *elitus pada &asien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu Diabetes *elitus 2idak 0umlah No Keturunan D* D* 6 : 6 : 6 : " >da 44 73,% ; ";,% $5 "55

M3

+8

3 2idak ada "; %),; "4 $4,4 45 "55 $,$"$ 5,54) 5,3;3 4,)5% 0umlah %5 ;",$ 35 37,) ;5 "55 Sumber = Data &rimer, 355)

$)

".2 Pem'ahasan ".2.1 /'es tas 2ingginya kejadian obesitas pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu cukup membuktikan bahwa pola hidup masyarakat di &ropinsi 1engkulu telah banyak berubah Selain faktor keturunan, terdapat beberapa faktor lain sebagai pemicu terjadinya obesitas pada masyarakat dewasa ini, diantaranya adalah pola makan yang salah (terbiasa makan makanan berlemak tinggi), gaya hidup modern yang kurang gerak, dan stress yang dilarikan pada makanan (9ayasan 0antun Indonesia, 355%)

".2.2

!eturunan Dari tabel $ 4 menunjukkan bahwa $5 orang resaponden dari ;5 keseluruhan responden mempunyai orang tua yang menderita diabetes melitus, baik itu salah satu dari orang tua mereka ataupun keduanya >pabila penyakit ini disebabkan oleh gen resesif (d) dan seorang penderita (dd) mempunyai dua orang tua yang tidak sakit, maka kedua orang tuanya tadi harus mempunyai genotype Dd dan akan diharapkan bahwa 3% persen (rata( rata) dari anak(anaknya akan menderita diabetes >pabila salah satu orang tua penderita juga menderita diabetes, maka perkawinan tadi tentunya dd J Dd dan %5 persen dari anak(anaknya akan menderita penyakit >khirnya apabila

$;

kedua orang tua menderita penyakit, maka semua anaknya akan menderita penyakit (Imery, "##3)

".2.3

D a'etes Mel tus Dari tabel $ % terlihat bahwa dari ;5 orang responden terdapat %5 orang responden (;",$:) menderita diabetes melitus &enyebab utama diabetes di era globalisasi adalah adanya perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang, kurang akti/itas fisik) Selain itu, adanya stress, kelainan genetika, usia yang semakin lama semakin tua dapat pula menjadi salah satu sektor penyebab timbulnya penyakit diabetes melitus (+cta, 3553)

".2."

Hu'ungan /'es tas %engan !eja% an D a'etes Mel tus -asil analisis &isher's e(act menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu, hal ini sesuai dengan hasil penelitian laboratories dan epidemiologis dalam buku Diabetes *elitus ,-+ ("###) membuktikan bahwa peningkatan masukan makanan berlemah jenuh, rendah karbohidrat serta penurunan masukan makanan berserat dapat berakibat menurunnya kesensitifan insulin dan ketidaknormalan toleransi glukosa -al ini juga sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh +cta (3553) bahwa penyebab utama diabetes melitus di era globalisasi ini diantaranya adalah adanya perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak

$7

seimbang, kurang akti/itas fisik) yang pada akhirnya dapat menyebabkan kegemukan -asil penelitian ini didukung oleh !tojo Sukaton ("##)) yang menemukan bahwa di 0akarta ("#73) kegemukan merupakan salah satu resiko penting bagi timbulnya diabetes melitus &re/alensi diabetes melitus pada kelompok gemuk pada penyelidikan ini ialah ),;:, sedang pada kelompok overweight 4,;:, normal #,#: dan underweight 5,$: -asil analisis symmetric measures didapat nilai koefisien kontigensi sebesar 5,37; 0ika dibandingkan dengan nilai .maks L 5,;5;, angka ini sangat jauh, jadi dapat dikatakan bahwa hubungan antara obesitas dengan kejadian diabetes melitus sangat lemah !tojo Sukaton, dkk ("##)) menjelaskan mengenai mekanisme hubungan antara obesitas sebagai faktor resiko diabetes, sampai saat ini masih belum jelas benar 9ang sudah diketahui adalah bahwa diabetes melitus mempunyai etiologi multifaktorial dengan obesitas sebagai salah satu faktornya &ada obesitas terjadi hipertrofi sel beta pankreas dan hiperinsulinisme 0ika mekanisme kompensasi sudah tidak mencukupi lagi, apakah karena ada faktor lain maupun lingkungan yang tidak menguntungkan, dapat terjadi diabetes melitus pada orang obesitas tersebut -asil estimasi resiko didapat nilai +8 L 5,35) yang berarti bahwa pasien yang tidak mengalami obesitas sebagai penghambat terjadinya diabetes melitus -al ini berarti bahwa obesitas akan lebih mempercepat waktu timbulnya diabetes melitus dibandingkan dengan seseorang yang tidak

$#

obesitas, pendapat ini didukung oleh !tojo Sukaton, dkk ("##)) yang mengatakan bahwa kematian karena diabetes hampir $ kali lebih sering pada orang gemuk dari pada populasi umum !ntuk memperkecil resiko terjadinya diabetes melitus karena obesitas, maka diperlukan upaya untuk merubah gaya hidup dengan cara mengubah pola makan yang salah dan olah raga secara teratur serta merubah pandangan tentang kegemukan merupakan suatu simbol kemakmuran &rice ("##%) menambahkan pengurangan berat badan pada orang obesitas seringkali dikaitkan dengan perbaikan dalam sensiti/itas insulin dan pemulihan toleransi glukosa

".2.)

Hu'ungan !eturunan %engan !eja% an D a'etes Mel tus !ji continuity correction menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara keturunan dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu -asil ini sesuai dengan teori Imeri ("##3) yang mengatakan apabila penyakit ini disebabkan oleh gen resesif (d) dan seorang penderita (dd) mempunyai dua orang tua yang tidak sakit, maka kedua orang tuanya tadi harus mempunyai genotype Dd dan akan diharapkan bahwa 3% persen (rata(rata) dari anak(anaknya akan menderita diabetes >pabila salah satu orang tua penderita juga menderita diabetes, maka perkawinan tadi tentunya dd J Dd dan %5 persen dari anak(

%5

anaknya akan menderita penyakit

>khirnya apabila kedua orang tua

menderita penyakit, maka semua anaknya akan menderita penyakit -asil analisis symmetric measures didapat nilai koefisien kontingensi sebesar 5,3;3 >ngka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan nilai . maks L 5,;5; dan dapat dikatakan hubungan antara keturunan dengan kejadian diabetes melitus sangat lemah Gemahnya hubungan ini disebabkan Karena terdapat faktor(faktor resiko lain sebagai pemicu terjadinya diabetes melitus diantaranya hipertensi, riwayat melahirkan bayi A $ kg, riwayat D* pada saat kehamilan, dislipidemia (lemak darah tinggi), dan kebiasaan merokok Selain itu penurunan sekresi insulin dari sel(sel pulau langerhans, reaksi imunologik terhadap insulin dengan perkembangan anti(insulin, akti/itas insulin berkurang karena suatu antagonis dan beberapa faktor lain sebagai penyebab timbulnya diabetes melitus diantaranya stress, dan ras (2homson, "##;) -asil estimasi resiko didapat nilai +8 L 4,)5% yang berarti bahwa responden yang ada keturunan diabetes melitus mempunyai kemungkinan menderita diabetes melitus 4,)5% kali lipat jika dibandingkan dengan responden yang tidak ada keturunan diabetes melitus *argatan ("##%) menjelaskan bahwa faktor keturunan memegang peranan untuk timbulnya diabetes melitus, yang berarti anggota keluarga dari penderita diabetes melitus lebih besar kemungkinannya untuk memperoleh penyakit ini dibandingkan yang tidak -al ini juga didukung oleh 8anakusuma ("#73) bahwa

perbandingan keluarga diabetes melitus dengan keluarga yang sehat, ternyata

%"

angka kejangkitan keluarga diabetes melitus mencapai 7,44: dan %,44: bila dibandingkan dengan keluarga sehat, yang memperlihatkan angka hanya ",#): dan 5,)": secara statistik 2ingginya kejadian D* pada pasien yang mempunyai keturunan, dapat terjadi akibat kurangnya pendekatan populasi<masyarakat yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat umum 9ang dimaksud adalah mendidik masyarakat agar menjalankan cara hidup sehat dan menghindari cara hidup beresiko !paya ini harus dilakukan tidak saja oleh profesi tetapi harus oleh segala lapisan masyarakat termasuk pemerintah dan swasta

BAB 8 !E$IMPULAN DAN $ARAN

).1 !es m,ulan 1erdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa = " %7 (73,#:) responden mengalami obesitas dan "3 ("7,":) responden tidak obesitas 3 $5 (%;,":) responden mempunyai keturunan D* dan 45 ($3,#:) responden tidak ada keturunan D* 4 %5 (;",$:) responden menderita D*, dan 35 (37,):) responden tidak menderita D* $ 2erdapat hubungan yang signifikan antara obesitas dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu, namun hubungan tersebut sangat lemah % 2erdapat hubungan yang signifikan antara keturunan dengan kejadian diabetes melitus pada pasien di &oliklinik &enyakit Dalam 8S!D Dr * 9unus 1engkulu, namun hubungan tersebut sangat lemah

%3

%4

).2 $aran Dari kesimpulan di atas, maka penulis menyarankan sebagai berikut = " 1agi &elayanan Kesehatan Diharapkan petugas kesehatan lebih meningkatkan perhatian pada masalah yang timbul sebagai faktor resiko munculnya diabetes melitus, diantaranya dengan memasang poster(poster tentang bahaya obesitas dan pentingnya menjaga pola hidup yang sehat sejak dini 3 1agi *asyarakat Diharapkan dapat selalu menjaga gaya hidup sehat dan melakukan olah raga secara teratur, serta menjaga berat badan ideal untuk mengecilkan faktor resiko diabetes melitus dan bagi mereka yang memiliki anggota keluarga menderita diabetes (kakek, nenek, orang tua, atau saudara) perlu memperhatikan pola makan yang sehat sejak dini 4 1agi &ihak &eneliti Gain Dapat melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor resiko yang lain pada diabetes melitus

DA9TAR PU$TA!A

>lmatsier, Sunita, 355", Prinsi" Dasar Ilmu Gi*i, ?ramedia &ustaka !tama, 0akarta 1aughman, Diane . = 0o >nn ., -ackley, 355", +e"erawatan ,edi!al edah, I?., 0akarta Doenges, *arilynn IF *ary 6rances *oorhouse, >lice . ?eissher, "###, Rencana -suhan +e"erawatan, I?., 0akarta Dorland, "##$, +amus +edo!teran, I?., 0akarta Imery, >lan I -, "##3, Dasar-Dasar Geneti!a +edo!teran, &enerbit 1uku(1uku Ilmiah Kedokteran, 9ogyakarta ?uyton, >rthur ., ("#7;), Fisiologi ,anusia dan ,e!anisme Penya!it Edisi Revisi, 0akarta = I?. Kingston, -elen *, "##;, Petun.u! Penting Geneti!a +lini!, ed$ /, I?., 0akarta *ansjoer, >rif, dkk, 355", +a"ita 0ele!ta +edo!teran, ed$ +etiga 1ilid 2, *edia >esculapius, 0akarta *ardiati, 8atna, 355$, u!u +uliah Faal Endo!rin, Sagung Seto, 0akarta *argatan >, "##%, 3ang ,anis 1angan Pi"is, Catur 4a!sana Pengendalian Diabetes ,elitus, .@ >neka, Solo Nadesul, -andrawan, 3553, 5/6 1awaban untu! Dua Puluh 4ima Penya!it ,ana.er, Kompas, 0akarta Noer, Sjaifoellah, "##), u!u -.ar Ilmu Penya!it Dalam$ 1ilid 2, ed$ +etiga, 6K!I, 0akarta Notoatmodjo, S, 3553, ,etodologi Penelitian +esehatan, 8ineka .ipta, 0akarta +cta, 3553, -rti!el Diabetes ,elitus, www promosikesehatan com &rice, Sil/ia > = Gorraine * ,ilson, "##%, Pato&isiologi, ed$ 5, I?., 0akarta

&ringgoutomo, Sudarto = Sutisna -imawanF >chmad 2jarta, 3553, Patologi I )7mum8 ed$ 2, Sagung Seto, 0akarta

u!u -.ar

&urwati, SusiF Sri 8ahayuningsihF Salimar, 355$, Perencanaan ,enu 7ntu! Penderita +egemu!an, &enebar Swadaya, 0akarta 8anakusuma, "#73, Diabetes ,ellitus, !ni/ersitas Indonesia, 0akarta 8anakusuma, > 1oedi Santoso, "#7;, Diabetes ,elitus ti"e 0irosis 9e"atis, !ni/ersitas Indonesia &ress, 0akarta Sodeman, "##%, Pato&isiologi ed$ : 1ilid II, -ipokrates, 0akarta 2homson, > D, "##;, Catatan +uliah Patologi, I?., 0akarta &atel, .handra, "##7, Petun.u! Pra!tis ,encegah dan ,engobati Penya!it 1antung, ?ramedia &ustaka !tama, 0akarta ,etheril, Douglas, 355", +egagalan 1antung +ongesti&, ?ramedia, 0akarta ,-+, "###, Pencegahan Diabetes ,elitus, -ipokrates, 0akarta 9ayasan 0antung Indonesia, 355%, ;besitas, Id Inaheart or id

Anda mungkin juga menyukai